SERANG PERMAI RW 14
LAPORAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Persampahan
Oleh:
KELOMPOK 4
Farida N.I.Yusriyani (15312068)
Dwi Wahyu Kurnia Z (15312070)
Nabella Azzahra A (15312072)
Ade Lismi Rohaya M. (15312074)
Agung Kusumawardhana (15312076)
Kunfachri Adhi (15312078)
Farah Wirasenjaya (15312080)
Nurhaida Adha P (15312082)
Nurul Ekawati P (15312084)
Sylvia Kurniawati (15312086)
PENDAHULUAN
Ada beberapa rumusan masalah yang dapat diajukan dalam penelitian ini,
diantaranya adalah:
1. Bagaimana proses dan pola pewadahan sampah di masyarakat?
2. Bagaimana masyarakat mengumpulkan sampah dari rumah ke TPS?
3. Apakah menerapkan sistem pengumpulan sampah secara komunal?
4. Berdasarkan data sekunder yang dhasilkan, apakah pengangkutan sampah
yang berasal dari masyarakat sudah efektif?
5. Bagaimana seharusnya pengangkutan sampah di masyarakat agar tercapai
tujuan pengangkutan sampah yang efektif?
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Penyusunan Kuesioner
Kuesioner disusun oleh anggota yang bertugas sebagai penyusun pertanyaan, dan
isi pertanyaan berdasarkan kebiasaan masing-masing warga yang tinggal di RT
bersangkutan dan kebiasaan petugas sampah sendiri. Daftar pertanyaannya adalah
sebagai berikut :
Tabel 01. Daftar Pertanyaan Kuesioner
No
. Bahasan Pertanyaan
1 Kebiasaan masyarakat RT Menyediakan wadah? Kalau iya bagaimana bentuknya?
dalam penganangan sampah Membersihkan halaman? kalau iya kapan saja?
sehari-hari Memilah? Bagaimana memilahnya?
Membuang sampah sembarangan kah?
Setiap jam berapa mereka mengeluarkan sampah dari
rumah?
2 Kebiasaan petugas Berapa jumlah sampahnya(secara total satu hari)?
pengumpul sampah dalam Berapa jumlah sampahnya(setiap satu siklus(dari TPS ke
berkerja (rumah sampai TPS kembali)/setiap membawa dr rumah ke TPS)?
Apa saja jenis sampah yang diangkut?
TPS) Apakah langsung dibuang saja ke TPS atau ada yang
diambil/diolah/dipilih untuk dijual/lainnya?
Kalau ada, apa yang dilakukan dan jenis sampahnya apa?
Seberapa banyak (dalam liter)?
Catat waktu (menit)!! (masing-masing rumah)
Dari wadah depan rumah ke gerobak
Dari gerobak ke TPS
3 Informasi tambahan Berapa yang dibayar tiap rumah untuk pengelolaan sampah
mereka (per bulan)? Dibayar langsung oleh warga ke
RW/RT atau langsung ke pengumpul sampahnya?
Berapa yang dibayar RW kpd pengumpul sampah(per
bulan)?
Berapa jumlah gerobak yang dipakai?
Adakah upaya maintenance /perawatan /penambahan
alat2nya?
Kalau ada berapa alokasi biayanya?
Dari mana uang perawatan tersebut?
Berapa jumlah rumah yang dilayani?
Apakah semua dapat pelayanan pengumpulan sampah ini?
Kalau tidak, mana saja yang dapat dan tidak dapat? Kira-
kira ekonomi kelas apa ya yang dilayani itu?
Petugas pengumpul sampahnya ada berapa?
Coba tanya ke pak RW, per bulan petugas dikasih berapa?
Petugas resmi dr PD kebersihan atau dr RW saja?
Ada berapa KK dan berapa penduduk dalam setiap RT itu?
RW 14 juga memiliki biopori yang ditanam di jalanan di tiap RT. Fungsi dari
biopori ini dimaksudkan untuk mengurangi limbah dapur dan daun yang sering
diproduksi oleh rumah tangga. Walaupun biopori ini telah disosialisasikan dan
ditanam di jalanan, tidak banyak penduduk RW 14 yang memasukkan sampah dapur
maupun daunnya ke dalam biopori tersebut.
Di RW14 Sadang Sari terdapat 3 petugas pengambil sampah yaitu Pak Oha,
Pak Asep, dan Pak Ibud. Untuk RT 02,03,05,07, dan 08 yang bertugas mengambil
sampah adalah Pak Oha. Sementara pada beberapa RT yang lain memang tidak
dilayani oleh pengumpul sampah karena terbiasa membuang sampah sendiri langsung
ke TPS atau karena rumahnya cukup dekat dengan TPS. Pengumpulan sampah
dilakukan secara bergiliran untuk masing-masing RT dalam satu minggu, jadi tidak
setiap RT akan diambil sampahnya setiap hari. Pengumpulan sampah menggunakan
gerobak tangan (hand cart) dengan dua ukuran berbeda, ada yang kecil dan besar.
Pada RT yang kami tinjau, pengumpul sampah menggunakan gerobak tangan yang
besar berukuran 1.47 x 0.65 x 0.6 m. Namun pada kenyataannya saat pengangkutan,
sampah yang dimasukkan dalam gerobak melebihi kapasitasnya hingga tingginya
melebihi 57 cm dari tinggi yang seharusnya.
3.6 Honor
Penumpukan sampah tidak hanya terjadi saat pengumpulan sampah tetapi juga
di TPS yaitu pada kontainer sampah (lihat Gambar 4.2). Hal tersebut karena
pengambilan sampah oleh mobil PD Kebersihan tidak dilakukan secara rutin dan
kurang sering sehingga terjadi hal tersebut. Hal tersebut membuktikan kurang
efektifnya pengangkutan sampah sehingga terjadi penumpukan sampah di TPS dan
menyebabkan lindi tercecer di TPS dan menimbulkan bau yang tidak sedap yang
dapat menganggu estetika kebersihan lingkungan sekitarnya. Seharusnya
pengangkutan sampah oleh PD Kebersihan dilakukan lebih sering dan rutin sehingga
lancer dan tidak ada penumpukan sampah di TPS.
Diilihat dari lamanya pengumpulan sampah pada RW tersebut, termasuk
pengambilan dan penuangan sampah ke gerobak, ada variasi dari RT satu dan RT
lainnya. Berikut hasil pengolahan pencatatan waktu pengambilan dan penuangan
sampah pada masing-masing RT.
Waktu Pengambilan & Penuangan
8.0
7.0
6.0
Rata-Rata Waktu
5.0 Pengambilan
4.0 Column1
3.0
2.0
1.0
0.0
RT 02 RT 03 RT 08 RT 05&07
Grafik 01. Grafik Pengambilan dan Penuangan Sampah