Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL

HOME CARE HIPERTENSI

Disusun oleh : Ditha Artha Aprilia


Yayasan Anugerah Bhakti Insani
Jalan Pendidikan I No. 112A RT 09/RW 09 Kihapit Barat Lewigajah – Cimahi Selatan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah memandirikan
masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna mewujudkan
visi dan misi tersebut berbagai program kesehatan telah dikembangkan termasuk
pelayanan kesehatan di rumah.
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada dan perlu
dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat, salah satu bentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakatkan serta menyentuh kebutuhan
masyarakat yakni melalui pelayanan keperawatan Kesehatan di rumah atau Home
Care. Berbagai faktor ang mendorong perkembangannya sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yaitu melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7% menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3% mengatakan bahwa perlu
standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,1% menyatakan pengelola
keperawatan kesehatan di rumah memerlukan ijin oprasional.
Berbagai faktor yang mendorong perkembangan pelayanan keperawatan
kesehatan di rumah antara lain : Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK
bidang kesehatan, tersedianya SDM kesehatan yang mampu memberi pelayanan
kesehatan di rumah.
Home care ini sangat cocok jika diberikan kepada pasien dengan penyakit kronis yang
tak kunjung sembuh.
Salah satu penyakit kronis yang di derita oleh masyarakat dan membutuhkan
waktu yang lama untuk proses kesembuhannya adalah penyakit hipertensi. Penyakit
ini banyak di derita masyarakat dan membutuhkan perawatan yang intensif. Tentu
saja akan membutuhkan biaya yang sangat besar, mulai dari biaya transportasi hingga
biaya untuk perawatan di rumah sakit.
B. TUJUAN
 Menjelaskan tentang konsep home care
 Menjelaskan tentang konsep hipertensi
 Menjelaskan tentang konsep homecare pada penderita hipertensi
C. RUMUSAN MASALAH
 Bagaimana konsep home care?
 Bagaimana konsep hipertensi?
 Bagaimana konsep home care pada penderita hipertensi?
BAB 2
TUJUAN PUSTAKA
A. HOME CARE
Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan
jangka panjang (Long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional
maupun non profesional yang telah mendapatkan pelatihan. Perawatan kesehatan di
rumah yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah suatu
komponen rentang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan
untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan serta
memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit
termasuk penyakit terminal. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien
individual dan keluarga, direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi
pelayanan yang diorganisir untuk memberi home care melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian atau kombinasi dari keduanya.
Perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian integral dari pelayanan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu, keluarga dan
masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang
mereka hadapi.
B. PENGERTIAN HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di
dalam Arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
tekanan yang abnormal tinggi dalam arteri menyebabkan peningkatannya resiko
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Hipertensi primer artinya hipertensi yang belum diketahui penyebab dengan
jelas. Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer,
seperti bertambahnya usia, stres pdikologis, pola konsumsi yang tidak sehat, dan
hereditas (keturunan). Sekitar 90% pasien hipertensi diperkirakan termasuk didalam
kategori ini.
Hipertensi sekunder yang penyebabnya sudah di ketahui, umumnya beberapa
penyakit atau kerusakan organ yang berhubungan dengan cairan tubuh, misalnya
ginjal yang tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, dan terganggunya
keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan darah. Dapat
disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, dan penyakit jantung.
C. PENYEBAB HIPERTENSI
Hipertensi adalah kondisi tekanan darah tinggi yang tidak jelas penyebab
spesifiknya. Sebanyak 95 persen orang yang punya tensi tinggi termasuk dalam
kategori ini. Kebanyakan orang yang memiliki hipertensi jenis ini tidak akan
merasakan gejala yang berarti.
Hipertensi dapat dialami oleh semua kalangan usia, tapi paling sering terjadi
pada usia paruh baya. Para ahli menduga bahwa faktor genetik merupakan salah satu
penyebab utama hipertensi. Namun, gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menjadi
penyebab dan faktor risiko hipertensi ini. Di antaranya :
 Kebanyakan makan garam
 Stres
 Malas gerak
 Obesitas
 Merokok
 Minum minuman keras

BAB 3
PEMBAHASAN
A. ALAT
 Stetpscope
 Spignomanometer dengan manometer air raksa/aneroid
 Manset sesuai dengan besarnya lengan
 Catatan keperawatan
B. CARA PENANGANAN MASALAH HIPERTENSI
 Perawat mencuci tangan
 Mengucapkan masalah
 Memposisikan lengan sejajar jantung
 Membuka pakaian dari lengan
 Memasang manset di atas lengan, posisi manometer setinggi mata
 Meraba arteri brachialis, memompa manset hingga 30 mmHg di atas dimana
denyutan nadi menghilang
 Mengempiskan manset, tunggu selama 30 detik
 Memakai earpiece dan meletakkan diafragma stetoscope di atas arteri
 Memompa manset hingga 30 mmHg diatas sistolik
 Mengempiskan manset dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
 Mengempiskan manset dengan cepat setelah mendapatkan pengukuran
 Mengucapkan hamdallah
 Membereskan alat alat
 Mencuci tangan

C. ESTIMINASI BIAYA
Alat Harga
Stetoscope Rp. 50.000,00

Spigmanometer dengan Rp. 30.000,00


manometer air raksa/aneroid
Manset sesuai dengan besarnya Rp. 25.000,00
lengan
Catatan keperawatan Rp. 10.000,00
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hipertensi adalah penyakit tidak menular yang cukup berbahaya karena tidak
menimbulkan gejala yang spesifik dan secara fisik. Banyak penderita hipertensi
yang baru saja menyadari hipertensinya pada 5 tahun terakhir dan didiagnosis
pada kejadian layanan darurat. Sebagian besar penderita hipertensi tidak rutin
mengecek tekanan darahnya walaupun sudah mengetahui komplikasinya secara
mendasar. Begitu juga dengan kepatuhan minum obat, banyak penderita hipertensi
yang tidak patuh dalam minum obat karena hanya meminum obat disaat timbul
gejala. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman penderita hipertensi terhadap
penyakitnya
B. SARAN
 Program nasional PIS-PK tentang penyakit tidak menular khususnya
hipertensi sudah berjalan dengan baik. Namun, untuk beberapa daerah
masih belum tersampaikan dengan baik. Sehingga perlunya usaha lebih
untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran penderita hipertensi
tentang penyakitnya.
 Penyamarataan dan inovasi program dari puskesmas lebih ditingkatkan,
karena di beberapa puskesmas sangat intensif dalam menjalankan program
tetapi tidak dengan beberapa puskesmas lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Azia, Lucky. 2007. Hipertensi The Silent Killer. Jakarta: Yayasan Penerbitan
Ikatan Dokter Indonesia.
Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih Bahasa Yasmin Asih.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Carpenito, Lynda Juall. 2009. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada Praktek Klinis. Edisi
XI. Alih Bahasa: Kusrini Semarwati Kadar. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Doenges, Marlyin E. 2003. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. Alih Bahasa: Yasmin
Asih. Jakarta: EGC
Jennifer, Kowalak,. Welsh, Wiliams, 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alih Bahasa Andry
Hartono. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler.
Jakarta: Salemba Medika
Suryono, Slamet. 2003. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke 3. Jakarta: Balai Penerbi
FKUI
Udjianti, Wajan. 2011. Keperawatan Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Kowalski, Robert. 2010. Terapi Hipertensi: Program 8 minggu Menurunkan Tekanan Darah
Tinggi. Alih Bahasa: Rani Ekawati. Bandung : Qanita Mizan Pustaka.
Profil Kesehatan Jawa Tengah. 2009. Hipertensi di Jawa Tengah. Diunduh dari http://ww.
Profil Kesehatan Jawa Tengah.go.id/dokumen/profil 2009/htn. Diakses pada 22 Mei 2012
Rekam Medik Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Kasus hipertensi dalam rentang
waktu tahun 2011-2012 Didapat pada tanggal 9 Mei 2012

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai