Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP )ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DENGAN

PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA MASYARAKAT UMUM DI


KELURAHAN PANDU KECAMATAN BUNAKEN
KOTA MANADO

Disusun Oleh :
Nama
Fiona V.I Sabentar NIM (1801057)
Kelas Keperawatan VI-A

Dosen Pengampu : Ns.Nurlela Hi. Baco, S.Kep, M.Kep


Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas II

PROGRAM STUDI S1 LMU KEPERAWATANSEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN(STIKES)
MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan
karunia-Nya sehingga Satuan Acara Penyuluhan tentang “Asuhan Keperawatan Komunitas Dengan
Penyakit Gastritis ”ini dapat terselesaikan. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
metodiologi penilitian .Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Manado, 12 Juli 2021


Disusun oleh

Fiona V.I Sabentar


NIM : 1801057

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia baik negara maju maupun
negara berkembang. Hipertensi disebut juga “silent killer” karena pada sebagian kasus tidak
menunjukkan gejala apapun. Perkembangan hipertensi berlangsung secara lambat-laun sehingga
sering tidak disadari (Kowalksi,2007). Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah di arteri yang
bersifat sistemik dan berlangsung terus-menerus untuk jangka waktu yang lama. Hipertensi tidak
terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang berlangsung cukup lama. Hipertensi didefinisikan
sebagai rata-rata tekanan sistolik ≥140 mmHg, dan tekanan darah diastolik yaitu ≥90 mmHg. Jadi
berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah tekanan darah yang
≥140/90 mmHg dengan dua kali pengukuran. Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dibagi dalam
dua golongan, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah suatu
kondisi yang jauh lebih sering dan meliputi 95% dari hipertensi. Hipertensi ini disebabkan oleh
berbagai faktor, yaitu beberapa faktor yang efek-efek kombinasinya menyebabkan hipertensi.
Hipertensi sekunder, yang meliputi 5% dari hipertensi. Disebabkan oleh suatu kelainan spesifik pada
salah satu organ atau sistem tubuh (Noviyanti,2015)

Menurut WHO, sekitar 40% dari orang yang berusia lebih dari 25 tahun memiliki hipertensi
pada tahun 2008. Dalam World Health Statistik tahun 2012, WHO melaporkan bahwa sekitar 51%
dari kematian akibat stroke dan 45% dari penyakit jantung koroner disebabkan oleh hipertensi.
Faktor risiko utama untuk hipertensi, termasuk riwayat keluarga, gaya hidup, pola makan yang
buruk, merokok, jenis kelamin, stres, ras, usia, dan tidur
(Bansil,Pooja.,Kuklina,E.V.,Merrit,R.K.,Yoon,P.W.,2011). Paling sedikit, sepertiga orang dengan
penyakit tekanan darah tinggi tidak ditangani dengan benar. Itu berarti jutaan orang berisiko
mengalami serangan jantung dan stroke (Kowalksi,2007). Diperkirakan bahwa sekitar 25% dari
populasi orang dewasa di dunia mengalami hipertensi, dan akan cenderung meningkat 29% pada
tahun 2025. Di Eropa, diperkirakan 37% -55% dari populasi orang dewasa mengalami hipertensi.
Prevalensi hipertensi bahkan lebih tinggi di beberapa negara berkembang. (Chen,Xiao.F., Li,Lezhi.,
Zhou,Tao.,Li,Zhanzh an. 2014) Data Joint National Committee on Prevention Detection, Evaluation,
ans Treatment on High Blood Pressure VII ” mengungkapkan, penderita hipertensi di seluruh dunia
mendekati angka 1 miliar, artinya 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi. Lebih dari separuh
atau sekitar 600 juta penderita, tersebar di negara berkembang, termasuk Indonesia. Angka ini
menunjukkan, hipertensi merupakan masalah seluruh negara di dunia. Data WHO menyebutkan,
dari setengah penderita hipertensi yang diketahui hanya
B. TUJUAN PENULISAN

3
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan edukasi serta pendidikan kesehatan kepada keluarga dan masyarakat
selama menitterkait definisi gastritis itu sndiri, penyakit komplikasi yang dapat muncul akibat
gastritis, perubahan gastritis akut menjadi kronik, penyebab terjadinya gastritis, dan agar lebih
memahami tentang bahaya dari penyakit gastritis yang dapat memicu terjadinya kanker lambung,
vomitus, dan pencetus terjadinya gastristis akut menjadi kronik.
2. Tujuan Khusus
Setelahmenerima edukasi serta promosi kesehatan diharapkan masyarakat Kelurahan Bengkol
dapat menyimak dan memahami dengan baik dengan tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui seberapa banyak jumalah anggota masyarakat yang telah mengetahui
penyakit gastritis.
b. Untuk mengetahui (etologi) sebab-akibat terjadinya gastritis
c. Untuk mengetahui manifestasi klinis (tanda dan gejala) apabila terkena gastritis
d. Untuk mengetahui seberapa bahaya gastritis dapat mengancam jiwa dan kesehatan bagi tubuh
e. Untuk mengetahui komplikasi yang terjadi pada penyakit gastritis.
f. Mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan seperti apa yang harus diberikan kepada
penderita gastritis
g. Mengetahui pola hidup sehat seperti apa yang harus dijalani untunk mengurangi peningkatan
gastritis
h. Untuk mengetahui bahwa tidak ada obat yangbenar-benar dapat menyembuhkan gastritis itu
sendiri
3. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari:
BAB I Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang, Tujuan penulisan, Sistematika penulisan; BAB
II Satuan Acara Penyuluhan berisi tentang: satuan acara penyuluhan, materi penyuluhan, evaluasi;
BAB III Penutup berisi tentang: Kesimpulan, dan Saran.

4
LAMPIRAN 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PokokBahasan :Hipertensi

SubPokokBahasan :Hipertensi

Sasaran : Warga kelurahan pandu

TanggalPelaksanaan : 10 Juli 2021

Waktu : 1 x 30menit

Pukul : 16.00WIB

Tempat : Balai kelurahan pandu

Pemateri : Mahasiswa

A. LatarBelakang

Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah pada


pembuluh darah vascular, tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh darah
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO (2015) menyatakan 1,3


Milyar orng di Dunia menderita Hipertensi data itu mengartikan 1 dari 3 orang
di Dunia terdiagnosis menderita Hipertensi. Di Indonesia hasil Riskesdas tahun
2018 Hipertensi mengalami kenaikan jika di bandingkan hasil riskesdas 2013
dari 25,8% menjadi 34,1%.

B. Tujuan

Setelah mengikuti pendidikan kesehatanselama 1x30 menit, Warga kelurahan pandu

a. Pengertian hipertensi

5
b. Penyebab hipertensi

c. Klasifikasi hipertensi

d. Tanda dan gejala hipertensi

e. Komplikasi hipertensi

f. Cara mengatasi dan mencegah hipertensi

C. Materipengajaran

a. Pengertianhipertensi

b. Penyebabhipertensi

c. Klasifikasihipertensi

d. Tanda dan gejalahipertensi

e. Komplikasihipertensi

f. Cara mengatasi dan mencegahhipertensi

D. Media pengajaran

a. MateriPengajaran

b. Leaflet

E. Metodepengajaran

a. Ceramah

b. Diskusi / tanyajawab

6
F. Kegiatan belajarmengajar

No Tahap Waktu Kegiatan Media


1 Pembukaan 5 menit  Salamperkenalan
 Menjelaskan kontrak dan
tujuanpertemuan
2 Pelaksanaan 20 menit Menjelaskan tentang : Materi pengajaran
 pengertianhipertensi Leaflet
 penyebabhipertensi
 klasifikasihipertensi
 tanda dan
gejalahipertensi
 komplikasihipertensi
 cara mengatasi
danmencegahhipertensi
 membuka
sesipertanyaan
 diskusi denganwarga

3. Penutup 5 menit  mengajukan


pertanyaan padawarga
 memberikan reinforcemen
positif atas jawaban yang
diberikan
 menutuppembelajaran
dengansalam

7
G. EVALUASI
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab adalah :
a. Bagaimana pengertianhipertensi
b. Apa saja penyebabhipertensi
c. Menyebutkan klasifikasihipertensi
d. Bagaimana tanda dan gejalahipertensi
e. Apa saja komplikasihipertensi
f. Bagaimana cara mengatasi dan mencegahhipertensi

8
LAMPIRAN II
MATERI PENYULUHAN

HIPERTENSI

A. PENGERTIAN
Menurut JNC IV, Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu
systole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.

A. PENYEBABHIPERTENSI
Penyebab Hipertensi antara lain :
 Penyakit salurankemih
 PenyakitEndokrin
 Arteriosklerosi
 Merokok
 Minum-minumanalkohol
 Tekanan tinggikolesterol

C. KLASIFIKASI

KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK


mmHg mmHg
Optimal < 120 < 80

Normal <130 < 85

High Normal 130 – 139 85 – 89

Hipertensi

Derajat 1 140 – 159 90 – 99

Derajat 2 160 – 179 100 – 109

Derajat 3 > 180 > 110

9
D. Tanda dangejala
a. Gelisah, kepala pusing
b. Gemeter,tremor
c. Sering marah –marah
d. Jantung berdebar –debar
e. Tekanan darah lebih dari 140 / 90mmHg
f. Keringatberlebihan
g. Gangguanpenglihatan
h. Nafsu makanmenurun
i. Sulitkonsentrasi
j. Mudahtersinggung

E. KOMPLIKASI
a. Stroke
b. Gagaljantung
c. Kerusakan gagalginjal
d. Kerusakan jaringanotot

F. Cara mengatasi danpencegahannya


Cara mengatasi dan mencegah Hipertensi adalah :
a. Makan – makanan yangbergizi
b. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangiasin
c. Menghindari makanan dengan bahanpengawet
d. Menjaga berat badan agar tetapstabil
e. Menghindari minum – minuman keras
f. Menghindarimerokok
g. Istirahat yangcukup
h. Belajar untuk tenang, menikmati hidup dan selalu bersukur serta perbanyaksurga
i. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mengatasi hidup orangdengan
hipertensi dan mencegahhipertens

10
BAB III

LAPORAN PELAKSANAAN PENYULUHAN

A. Pelaksanaan
a. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan pendidikan kesehatan kelompok dilaksanakan pada tanggal 10
juli 2021,dimulai pukul 16.00

Pelaksanaan diawali dengan perkenalan dan menjelaskan tujuan edukasi


pendidikandan promosi kesehatan tentang “HIPERTENSI” kemudian menjelaskan materi
yang disampaikan.

b. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan dilaksanakan di Balai Kelurahan Pandu
Lingkungan 01

c. Jumlah Peserta
Pendidikan kesehatan diikuti oleh warga Desa Pandu
d. Proses Pelaksanaan
1. Moderator memperkenalkan diri,penyaji serta pembimbing lapangan yang
hadir,menjelaskan tujuan penyuluhan kepada peserta penkes
2. Penyaji menyampaikan materi pendidikan kesehatan tentang hipertensi,mulai dari
Pengertian
3. Penyaji kembali memberikan pertanyaanberupa choicedan pertanyaan lisan untuk
mengevaluasi hasil penkes
4. Penyaji dan kelompok membagikan leaflet
5. Penyuluh melakukan foto bersama dengan pembimbing lapangan, dan peserta
penyuluhan
6. Moderator memberikan kesimpulan dan mengucapkan salam penutup.
e. Permasalahan dan Hambatan
1. Kurangnya tanggapan balik dari Pada warga masyarakat yang menerima materi.

11
B. Hasil Evalausi
1. Struktur
a. Tempa tpelaksanaan kegiatan tersedia
b. Media dan alat di bawa oleh kelompok penyuluhan
c. Pelaksanaanberjalansesuairencanakegiatan
2. Proses
a. Pesertamenjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyaji dengan baik
3. Hasil
a. Peserta yang hadir 55 orang
b. Warga dapat mengerti tentang bagaimna cara mekanisme hipertensi

12
BAB I11
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penyuluhan tentang faktor – faktor pencetus Hipertensi serta hal-hal ang
diperlu diperhatian dalam mengontrol hipertensi yang berhubungan dengan Masyarakat Umum
di Kelurahan Pandu juga berdasarkan referensi dari Puskesmas Bailang tahun 2016
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Sebahagian besar pasien hipertensi memiliki Self Care yang baik


2. Sebahagian besar pasien hipertensi memiliki pengetahuan yang tinggi
3. Sebagian kecil pasien hipertensi memiliki keyakinan yang baik
4. Lebih dari separuh pasien hipertensi memiliki dukungan keluarga yang baik
5. Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan Self Care pasien hipertensi
6. Terdapat hubungan antara keyakinan dengan Self Care pasien hipertensi
7. Terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan Self Care pasien hipertensi
8. Variabel yang paling dominan dengan Self Care pasien hipertensi adalah variabel
dukungan keluarga

B. SARAN

1. Bagi profesi Keperawatan Lebih meoptimalkan kurikulum belajar khususnya mata kuliah
keperawatan medikal bedah dan promosi kesehatan, sehingga dapat menciptakan tenaga
kesehatan khususnya perawat yang handal dalam memberikan pendidikan kesehatan
kepada masyarakat khususnya pada klien yang menderita hipertensi

2. Bagi Puskesmas Lubuk Buaya Diharapkan pihak Puskesmas lebih meningkatkan lagi
kegiatan penyuluhan tentang:

1) Pentingnya olahraga bagi pasien hipertensi

2) Cara mengukur tekanan darah Dengan metode penyuluhan yang lebih bervariasi
seperti poster, video, text berjalan, memberdayakan kader – kader disetiap wilayah
untuk mengadakan senam hipertensi diluar hari yang diadakan dipuskesmas, serta
13
melibatkan keluarga dalam acara penyuluhan.

3. Bagi pasien Selalu meningkatkan pengetahuan agar timbul suatu pemahaman bahwa
penyakit hipertensi adalah suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan tapi dapat
dikontrol dengan pola hidup sehat yang harus dijalani seumur

4. hidup supaya terhindar dari resiko komplikasi. Sehingga timbul kesadaran dan untuk
melakukan pola hidup sehat disepanjang hidupnya menjadikannya sebagai suatu
keharusan yang tidak memberatkan.

5. Bagi pemateri Dengan melalui penyuluhan ini pemateri memperoleh ilmu secara langsung
tentang bagaimana kondisi pasien hipertensi yang ada dilapangan sekaligus telah
menambah pengetahuan tentang riset.

6. Bagi pemberi edukasi pendidikan selanjutnya selanjutnya. Dengan ditemukannya


dukungan keluarga terhadap Self Care pasien hipertensi sebagai faktor yang paling
berhubungan dengan Self Care pasien hipertensi, sehingga hal ini bisa dijadikan sebagai
acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode penelitian
yang berbeda seperti ikut membagikan kuesioner penelitian kepada keluarga sehingga
hasil yang diperoleh bisa lebih akurat.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta:
PT Intisari Mediatam.

Armilawaty. 2007. Hipertensi dan Faktor Resiko Dalam Kajian Epidemiologi.


Bagian Epidemiologi FKM UNHAS http//ridwanamiruddin. com/2007/12/08

hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/, (online) diakses


tanggal 12 Oktober 2012

15

Anda mungkin juga menyukai