Oleh :
ILMUN LAHANI
Nim : 18144010142
Laporan studi kasus ini telah di uji oleh tim penguji politeknik kesehatan kemenkes Ternate
jurusan keperawatan dengan judul “ASUHAN KEPERAWTAN PADA KLIEN DENGAN
POST OPERASI TONSILITIS DI RUANG PERATAN BEDAH RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SANANA” Pada hari Rabu 1 Mei 2019 dan di sahkan oleh :
1. Penguji I ( Ketua ) :
2. Pernguji II ( Anggota ) :
Mengetahui
Ketua JurusanKeperawatan
Politektik Kesehatan Kemenkes Ternate
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan petunjuk serta hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus ini dengan judul “Asuhan
keperawatan pada klien dengan post operasi tonsilitis di ruangan perawatan bedah
rumah sakit umum daerah sanana” dapat di selesaikan sesuai waktu yang di tentukan
Walaupun dengan berbagai macam hambatan penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
studi kasus ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan terselesainya
laporan studi kasus ini, penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :
2. Wakil Direktur I, II dan III Politeknik Kesehaatan Kemenkes Ternate yang telah
perkuliahan.
3. Pemerintah kabupaten kepulauan Sula atas bantuan material selam penulis mengikuti
6. Pembimbing I dan II yang telah banyak melakukan waktu, tenaga, dan pikiran serta
8. Yang tercinta istri dan anak yang telah mendoakan penulis dalam setiap gerak langkah
9. Klien dan keluarga atas waktu, informasi, dan kerja sama yang telah di berikan
Semoga segala bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah di sisi Allah SWT, dan
mendapat imbalan pahala dari-Nya. Akhirnya penulis berharap semoga studi kasus
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
sering di jumpai di masyarakat sebagian besar terjadi pada anak-anak, namun tidak
menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa dan masih banyak masyarakat yang
belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini.
Tonsilitis terjadi sebanyak lima kali atau lebih pertahun dalam kurun waktu dua
tahun. Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian anti biotik, sehingga
sering di lakukan pengangkatan dari tonsil atau di sebut tonsilektomi. Criteria untuk bisa
di laksanakan tonsilektomi sekarang ini adalah bila terjadi 3 hingga 4 episode tonsilitis
atau faringitis selam satu atau dua tahun. Tonsil perlu di ambil 4 sampai 6 minggu
Khususnya di kota Sanana, penyakitini masih banyak di temukan. Menurut data data
departemen kesehatan RI, penyakit infeksi masih merupakan masalah utama di bidang
kesehatan. Angka kejadian penyakit tonsilitis di Indoneseia sekitar 23%. Salah satunya di
Rumah sakit umum Sanana. Berdasarkan data yang di peroleh pada penderita penyakit
tonsilitis akut atau amandel ada 13 orang (1,77%) dari 737 jumlah pasien dari seluruh
Secara umum, penatalaksanaan tonsilitis di bagi menjadi dua, yaitu konservatif dan
operatif. Terapi konservatif di lakukan untuk mengalami kausa yaitu infeksi, dan
mengatasi keluhan yang mengganggu bila tonsil membesar dan menyebabkan sumbatan
jalan nafas, disfagia berat, gangguan tidur, terbentuk abses atau tidak berhasil dengan
kesulitan menelan, bisa di berikan dalam bentuk suntikan. Kondisi sebelum operasi dan
setelah operasi pada klien denggan tonsilitis mengalami gangguan klien yaitu nyeri pada
saat menelan, menyebabkan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga
mengajarkan tekhnik rileksasi dan distraksi mengingat banyaknya masalah yang bisa
terjadi pada tonsilitis maka perhatian dan perawatan padatonsilitis tidak di abaikan agar
terhindar dari komplikasi berdasarkan kondisi maka perawat perlu mengetahui tentang
asuhan keperawatan pada tonsilitis agar adapat melakukan asuhan keperawatan dengan
baik.
Berdasarkan masalah di atas maka penulis mengambil kasus tonsilitis akut untuk di
jadikan sebagai bahan laporan tugas akhir dengan judul (Asuhan keperawatan pada
klien dengan tonsilitis akut di ruanganperawatan bedah rumah sakit umum daerah
sanana).
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis menjelaskan masalah penerapan asuhan keperawatan padaklien
dengan klien dengan post operasai tonsilitis di ruang perawatan Bedah RUSD Sanana.
keperawatan tersebut akan di bahas secara rinci. Untuk memudahkan pembahasan ini,
maka penulis menggunakan proses keperawatan yang terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu
A. Pengkajian
tentang keadaan klien. Klien masuk Rumah sakit pada tanggal 01-05-2019
tepat apada hari Rabu, karena sakit pada tenggorokan. Keluhan ini di rasakan
sudah sejak 1 bulan yang lalu di rumah, akhirnya klien di antar oleh Ibu ke
RSUD Sanana dan pada saat pengkajian keluhan tersebut masih di rasakan.
kesamaan data antara teori dan praktek. Antara lain nyeri tenggorokan dan
susah menelan.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. Panduan Diagnosa Keperawatan, Ahli Bahasasa: Budi Susanto, Prima Medika.
Jakarta, 2005.
http://imamegantara.blogspot.com/2019/31/karya-tulis-ilmiah-tonsilitis.html.
LEMBAR KONSUL
NIM : 18144010142
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
perawatan bedah Rumah Sakit Umum daerah Sanana dengan menggunakan proses
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
c. Dapat menyusun rencana tindakan keperawatan pada klien Dengan Post Operasi
d. Dapat melakukan tindakan keperawatan pada klien Dengan Post Operasi Tonsilitis
1. Data Demografi
a. Identitas Klien
Nama : Ng.S
Umur : 9 Tahun
Suku/Bangsa : Sula/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Fogi
No.Reg : 396655
Nama : Ny.N
Umur : 30 Tahun
Suku/Bangsaa : Sula/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Fogi
2. Riwayat Kesehatan
sudah sejak 1 bulan yang lalau di rumah, akhirnya pada tanggal 01-05-2019
jam 16.00 WIB klien diantar oleh ibu ke Rumah Sakit dan Dokter
Q : Quality (Kualitas)
4. Pemeriksaan Fisik (Body Sistem)
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
2) Observasi TTV
b) Nadi : 88x/menit
c) Suhu : 37,2℃
d) Respirasi : 26x/menit
2) Inspeksi
4) Perkusi : Sonor
5) Aukultasi : Vesikuler
2) Inspeksi
2) Ekstrimitas Bawah
h. Sistem Endokrin
5. Pengkajian Psikososial
6. Pengkajian Spiritual
7. Pemeriksaan Penunjang
b. Pengobatan
1) IVFD RL 20 tetes/menit
B. Klasifikasi Data
a. Data Subjektif
b. Data Objektif