Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI

TONSILITAS DI RUANGAN PERAWATAN BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANAN

LAPORAN STUDI KASUS

Di ajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan diploma III


Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate

Oleh :

ILMUN LAHANI
Nim : 18144010142

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
TERNATE JURUSAN KEPERAWATAN
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan studi kasus ini telah di uji oleh tim penguji politeknik kesehatan kemenkes Ternate
jurusan keperawatan dengan judul “ASUHAN KEPERAWTAN PADA KLIEN DENGAN
POST OPERASI TONSILITIS DI RUANG PERATAN BEDAH RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH SANANA” Pada hari Rabu 1 Mei 2019 dan di sahkan oleh :

1. Penguji I ( Ketua ) :

2. Pernguji II ( Anggota ) :

3. Penguji III ( Anggota ) :

Mengetahui
Ketua JurusanKeperawatan
Politektik Kesehatan Kemenkes Ternate
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan petunjuk serta hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus ini dengan judul “Asuhan

keperawatan pada klien dengan post operasi tonsilitis di ruangan perawatan bedah

rumah sakit umum daerah sanana” dapat di selesaikan sesuai waktu yang di tentukan

sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan D III di Politeknik

Kesehatan Kemenkes Ternate.

Walaupun dengan berbagai macam hambatan penulis menyadari bahwa dalam penyusunan

studi kasus ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Dengan terselesainya

laporan studi kasus ini, penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Direktur Politeknik Kesehaatan Kemenkes Ternate yang telah memberikan bimbingan

dan nasehat selama penulis mengikuti pendidikan.

2. Wakil Direktur I, II dan III Politeknik Kesehaatan Kemenkes Ternate yang telah

mendidik, membimbing, dan memberi nasehat selama penulis dalam proses

perkuliahan.

3. Pemerintah kabupaten kepulauan Sula atas bantuan material selam penulis mengikuti

perkuliahan di Politeknik Kesehaatan Kemenkes Ternate.

4. Direktur RSUD Sanana yang telah menerima kami.

5. Ketua jurusan keperawatan Politeknik Kesehaatan Kemenkes Ternate yang sangat

sabar mendidik dan membimbing selam penulis dalam proses perkuliahan.

6. Pembimbing I dan II yang telah banyak melakukan waktu, tenaga, dan pikiran serta

sabar membimbimng, mengarahkan, dan membantu penulis sehingga laporan studi

kasus ini dapat terselesaikan dengan baik.


7. Kepala ruangan keperawatan bedah rumah sakit umum daerah sanana beserta stafnya

memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek keperawatan di

ruangan perawatan bedah rumah sakit umum daerah Sanana.

8. Yang tercinta istri dan anak yang telah mendoakan penulis dalam setiap gerak langkah

dalam keseharian, yang telah banyak memberikan dukungan selama mengikuti

pendidikan di Politeknik Kesehaatan Kemenkes Ternate.

9. Klien dan keluarga atas waktu, informasi, dan kerja sama yang telah di berikan

selama melakukan pelaksanaan studi kasus.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah di sisi Allah SWT, dan

mendapat imbalan pahala dari-Nya. Akhirnya penulis berharap semoga studi kasus

yang sederhana ini bermanfaat bagi pembaca.

Sanana 1 Mei 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG

Tonsil di kenal di masyarakat sebagai penyakit amandel, merupakan penyakit yang

sering di jumpai di masyarakat sebagian besar terjadi pada anak-anak, namun tidak

menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa dan masih banyak masyarakat yang

belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini.

Tonsilitis terjadi sebanyak lima kali atau lebih pertahun dalam kurun waktu dua

tahun. Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian anti biotik, sehingga

sering di lakukan pengangkatan dari tonsil atau di sebut tonsilektomi. Criteria untuk bisa

di laksanakan tonsilektomi sekarang ini adalah bila terjadi 3 hingga 4 episode tonsilitis

atau faringitis selam satu atau dua tahun. Tonsil perlu di ambil 4 sampai 6 minggu

setelah absese peritonsilar muncul (Charlene J. Reeves 2001).

Penyakit tonsilitis akut atau amndel kemungkinan jadi masalah di masyarakat.

Khususnya di kota Sanana, penyakitini masih banyak di temukan. Menurut data data

departemen kesehatan RI, penyakit infeksi masih merupakan masalah utama di bidang

kesehatan. Angka kejadian penyakit tonsilitis di Indoneseia sekitar 23%. Salah satunya di

Rumah sakit umum Sanana. Berdasarkan data yang di peroleh pada penderita penyakit

tonsilitis akut atau amandel ada 13 orang (1,77%) dari 737 jumlah pasien dari seluruh

pasien yang di rawat dari bulan januari sampai mei 2019.

Secara umum, penatalaksanaan tonsilitis di bagi menjadi dua, yaitu konservatif dan

operatif. Terapi konservatif di lakukan untuk mengalami kausa yaitu infeksi, dan

mengatasi keluhan yang mengganggu bila tonsil membesar dan menyebabkan sumbatan

jalan nafas, disfagia berat, gangguan tidur, terbentuk abses atau tidak berhasil dengan

pengobatan konvensional, maka operasi tonsilektomi perlu di lakukan. Jika penyebanya


bakteri di berikan anti biotik peroral (melalui mulut) selam sepuluh hari. Jika mengalami

kesulitan menelan, bisa di berikan dalam bentuk suntikan. Kondisi sebelum operasi dan

setelah operasi pada klien denggan tonsilitis mengalami gangguan klien yaitu nyeri pada

saat menelan, menyebabkan asupan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehingga

perawat memberikan tindakan keperawatan untuk mengatasi nyeri dengan cara

mengajarkan tekhnik rileksasi dan distraksi mengingat banyaknya masalah yang bisa

terjadi pada tonsilitis maka perhatian dan perawatan padatonsilitis tidak di abaikan agar

terhindar dari komplikasi berdasarkan kondisi maka perawat perlu mengetahui tentang

asuhan keperawatan pada tonsilitis agar adapat melakukan asuhan keperawatan dengan

baik.

Berdasarkan masalah di atas maka penulis mengambil kasus tonsilitis akut untuk di

jadikan sebagai bahan laporan tugas akhir dengan judul (Asuhan keperawatan pada

klien dengan tonsilitis akut di ruanganperawatan bedah rumah sakit umum daerah

sanana).
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menjelaskan masalah penerapan asuhan keperawatan padaklien

dengan klien dengan post operasai tonsilitis di ruang perawatan Bedah RUSD Sanana.

Adapun hal-hal yang di temukan penulis dalam penerapan asuhan

keperawatan tersebut akan di bahas secara rinci. Untuk memudahkan pembahasan ini,

maka penulis menggunakan proses keperawatan yang terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu

pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Sebelum melakukan pengkajian, maka penulis akan menguraikan

tentang keadaan klien. Klien masuk Rumah sakit pada tanggal 01-05-2019

tepat apada hari Rabu, karena sakit pada tenggorokan. Keluhan ini di rasakan

sudah sejak 1 bulan yang lalu di rumah, akhirnya klien di antar oleh Ibu ke

RSUD Sanana dan pada saat pengkajian keluhan tersebut masih di rasakan.

Berdasarkan pengkajian, tersebut penulis menemukan adanya

kesamaan data antara teori dan praktek. Antara lain nyeri tenggorokan dan

susah menelan.
DAFTAR PUSTAKA

Doengoes, Marilynn D..Rencana Asuhan Keperawatan.EGC.Jakarta,1999

Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran..Media Aeus Calpius.Kakarta, 2000.

Megantara, Imam. Keperawatan Medikal bedah 1. : Penerbit Ns.Andra Safetri Wijaya,

S.Kep dan Yessie Mariza Putri, S.Kep.Jakarta,2006.

Ngastiyah. Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta, 2007.

Nursalam. Panduan Diagnosa Keperawatan, Ahli Bahasasa: Budi Susanto, Prima Medika.

Jakarta, 2005.

http://imamegantara.blogspot.com/2019/31/karya-tulis-ilmiah-tonsilitis.html.
LEMBAR KONSUL

NAMA : ILMUN LAHANI

NIM : 18144010142

JURUSAN : ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST

OPERASI TONSILITIS DI RUANG PERAWATAN BEDAH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SANANA

No Hari/tanggal Materi yang di konsul Perbaikan Paraf


CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Dx.Kep Implementasi Evaluasi

01-05-2019 I Jam : 08.00 WIT Jam : 12.00 WIT


1. Mengkaji tingkat nyeri S :
Hassil : Skala nyeri 4 Klien meengatakan
2. Menganjurkan tekhnik relaksasi nyeri sudah berkurang
nafas dalam O :
Hasil : klien mengerti dan mau Tampak wajah sudah
mengerti anjuran dari perawat tidak meringis
3. Penatalaksanaan pemberian terapi A :
Hasil : Masalah sebagian telah
 Injeksi ketorolak I amp/ IV teratasi
 Injeksi Dexametason I amp/IV P :
Intervensi dilanjutkan

Jam : 09.00 WIT Jam : 12.00 WIT


02-05-2019 II 1. Menajikan makanan yang cair dalam S :
keadaan dingin Klien mengatak sudah
2. Menganjurkan klien makan sedikit bisa makan
tapi sering O :
Hasil : klien mau mengikuti perinath Tanpak makanan
perawat, tanpak di makan dimakan
3. Kolaborasi pemberian obat A :
Hasil : Injeksi Ranitidin I amp/IV Masalah sebagian
teratasi
P :
Intervensi
02-05-2019 Jam 09.30 WIT dipertahankan
III
1. Mengobservasi TTV
Hasil :
TD : 100/70mmHg
N : 80x/mnit
P : 20x/mnit
S : 36,5ºc
2. Penatalaksanaan pemberian
antibiotik
Hasil :
Injeksi cefotaxime 1gr/IV
“Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Tonsilitis Di Ruang Perawatan Bedah

Rumah Sakit Umum Daerah Sanana”

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan Tonsilitis di ruang

perawatan bedah Rumah Sakit Umum daerah Sanana dengan menggunakan proses

keperawatan.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melakuakan penghkajian keperawatan kepada klien dengan Post Opoerasi

Tonsilitis Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Sanana.

b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Post Operasi

Tonsilitis Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Sanana

c. Dapat menyusun rencana tindakan keperawatan pada klien Dengan Post Operasi

Tonsilitis Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Sanana

d. Dapat melakukan tindakan keperawatan pada klien Dengan Post Operasi Tonsilitis

Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Sanana

e. Dapat mengevaluasi tindakan keperawtan pada klien Dengan Post Operasi

Tonsilitis Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Sanana

f. Dapat mendokumentasikan hasil Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Post

Operasi Tonsilitis Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Sanana.


BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST OPERASI


TONSILITIS DI RUANG PERAWATAN BEDAH
RSUD SANANA
A. Penkajian

1. Data Demografi

a. Identitas Klien

Nama : Ng.S

Umur : 9 Tahun

Jnis Kwlamin : laki-Laki

Suku/Bangsa : Sula/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan :-

Alamat : Fogi

Tgl MRS : 01-05-2019

Tgl Pengkajian : 02-05-2019

No.Reg : 396655

Dx Medis Post Operasi tonsislitis


b. Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny.N

Umur : 30 Tahun

Suku/Bangsaa : Sula/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT

Alamat : Fogi

Hubungan keluarga : Ibu klien

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat penyakit sekarang

1) Keluhan Utama : Nyeri

2) Riwayat Keluhan Utama : Klien mengatakan keluhan yang dirasakan

sudah sejak 1 bulan yang lalau di rumah, akhirnya pada tanggal 01-05-2019

jam 16.00 WIB klien diantar oleh ibu ke Rumah Sakit dan Dokter

menyarankan untuk melakukan operasi dan pada tanggal 02-05-2019 klien

melakukan operasi pada saat pengkajian keluhan tersebut masih dirasakan.

3) Sifat keluhan utama

P : Provokatif (Pencetus) Saat menelan

Q : Quality (Kualitas)
4. Pemeriksaan Fisik (Body Sistem)

a. Keadaan Umum

1) Kesadaran : Composmentis

2) Observasi TTV

a) Tekanan Darah : 120/80 mmHg

b) Nadi : 88x/menit

c) Suhu : 37,2℃

d) Respirasi : 26x/menit

b. Sistem Pernafasan (B1 : Breathing)

1) Keluhan : Tidak ada

2) Inspeksi

a) Jenis Pernafasan : Thorakal Abdomen

b) Pengembangan dada : sesuai irama pernafasan

3) Palpasi : Tidak ada

4) Perkusi : Sonor

5) Aukultasi : Vesikuler

c. Sistem Cardiovaskuler (B2 :Bleeding)

1) Keluhan : Tidak ada

2) Inspeksi

a) Tampak Icterus Cordis, pada ICS 4-5

b) Konjungtiva tampak pucat


Tampak terpasang infus pada lengan kiri dengan cairan RL dengan kecepatan

20 tts/menit, tidak ada kekakuan sendi pada kedua lengan.

2) Ekstrimitas Bawah

a) Tidak tampak kelainan pada kedua tungkai

b) warna kulit sawo matang

c. Palpasi : Akral baik, turgor baik

d. Perkusi : Refleks patella kiri kanan baik

h. Sistem Endokrin

Keluhan : Tidak ada

5. Pengkajian Psikososial

a. Presepsi pasien terhadap penyakitnya : Cobaan Tuhan

b. Ekspresi pasien terhadap penyakitnya : Diam

c. Reaksi saat interaksi : Coomperatif

6. Pengkajian Spiritual

a. Kebiasaan beribadah sebelum sakit

Sholat 5 waktu : Kadang-kadang

b. Perubahan saat ini : Tidak ada

7. Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Tgl 1 Mei 2019

Result Flags Unit Normal limits

WBC 8.8 10^3/µl (4.0/10.0)


4.) Pemberian diet cair atau lunak sesuai dengan kondisi pasien

b. Pengobatan

1) IVFD RL 20 tetes/menit

2) Injeksi Cefotaxime 1gr/IV

3) Injeksi Ketorolak 1am/IV

4) Injeksi Dexametasone 1amp/IV

5) Injeksi Ranitidine 1amp/IV

B. Klasifikasi Data

a. Data Subjektif

1) Klien mengatakan nyeri bila menelan

2) Klien mengatakan tenggorokan merasa nyeri

3) Klien mengatakan nafsu makan nyeri

b. Data Objektif

1) Tampak adanya luka insisi pada tonsil klien

2) Wajah klien tampak meringis

3) Porsi makan yang disediakan tidak dihabiskan

4) Klien tampak kesakitan saat menelan

5) Observasi tanda-tanda vital

TD : 100/70 mmHg Nadi : 88x/menit

Suhu : 37,3ºC R : 26x/menit

Anda mungkin juga menyukai