Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas praktek klinik di Puskesmas Tegal Selatan
Disusun oleh:
Alisa Khilyatun Nisa
P1337421020129
A. LATAR BELAKANG
Pada abad ke-21 ini diperkirakan terjadi peningkatan insiden dan prevalensi PTM
(penyakit tidak menular) secara cepat, yang merupakan tantangan utama masalah
kesehatan di masa yang akan datang. Diperkirakan negara yang paling merasakan
dampaknya adalah negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu PTM yang menjadi
masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the
silent killer.
Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama
dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Hipertensi dapat
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya
tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal,
penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal (adrenal). Hipertensi
seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi
dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi.
Hipertensi belum diketahui faktor penyebabnya, namun ditemukan beberapa faktor resiko
yang dapat menimbulkan penyakit ini antara lain ciri individu seperti umur, jenis kelamin
dan suku, faktor genetik serta faktor lingkungan yang meliputi obesitas, stress, konsumsi
garam, merokok, konsumsi alkohol, dan sebagainya. Beberapa faktor ini biasanya tidak
berdiri sendiri, tetapi secara bersama-sama.
Menurut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penduduk dunia
mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun
2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya
berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan data Kementerian
Kesehatan Indonesia, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dan populasi
pada usia 18 tahun ke atas. Sekitar 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya mengakibatkan penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.
Setelah dilakukan pengkajian oleh mahasiswa DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes
Semarang pada tanggal 4 April 2023 di Puskesmas Tegal Selatan pasien belum memahami
terkait hipertensi. Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk melakukan
penyuluhan hipertensi kepada pasien di Puskesmas Tegal Selatan.
B. TUJUAN UMUM
Setelah diberikan penyuluhan tentang hipertensi diharapkan pasien mampu memahami
tentang hipertensi.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah diberikan penyuluhan tentang hipertensi selama 30 menit, pasien diharapkan
mengetahui dan mampu menjelaskan tentang :
1. Pengertian Hipertensi
3. Gejala hipertensi
D. MATERI
Terlampir
E. METODE
Ceramah dan diskusi
F. MEDIA
1. Leaflet
H. EVALUASI
1. Pasien diminta menjelaskan kembali terkait pendidikan kesehatan yang telah disampaikan
MATERI
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari
sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg. Hipertensi
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang
penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh
penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, dan gangguan anak ginjal
(adrenal). Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah
yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi.
2. Faktor resiko hipertensi
a. Sakit kepala
b. Gelisah
c. Jantung berdebar-debar
d. Pusing
e. Penglihatan kabur
f. Rasa sakit di dada
g. Mudah lelah
a. Stroke
c. Gagal ginjal
a. Farmakologis
b. Non farmakologis
Terapi nonfarmakologis dapat berupa anjuran modifikasi gaya hidup. Pola hidup
sehat dapat menurunkan darah tinggi yang meliputi, penurunan berat badan,
mengurangi asupan garam, diet DASH (Dietary Approaches to Stop
Hypertension). Diet DASH kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan
makanan susu rendah lemak. Selain itu, terapi nonfarmakologis yang efektif
dalam mengendalikan tekanan darah pada pasien hipertensi antara lain
pemberian jus campuran tomat dan mentimun, pemberian madu, terapi relaksasi
genggam jari dan napas dalam, terapi musik suara alam dan slow deep
breathing.
DAFTAR PUSTAKA
Ainurrafiq, Risnah, & Azhar, M. U. (2019). Terapi Non Farmakologi dalam Pengendalian
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: Systematic Review. Media Publikasi Promosi
Kesehatan Indonesia (MPPKI), 2(3), 192-199.
Arum, Y. G. (2019). Hipertensi pada Penduduk Usia Produktif (15-64 Tahun). HIGEIA
JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT, 3(3), 345-
356.
Telaumbanua, A. C., & Rahayu, Y. (2021). Penyuluhan dan Edukasi Tentang Penyakit
Hipertensi. Jurnal Abdimas Saintika, 3(1), 119-124.
Yonata, A., & Pratama, A. P. (2016). Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya Stroke.
Majority, 5(3), 17-21.