Anda di halaman 1dari 17

DIAGNOSIS GANGGUAN

S I S T E M S TAT E R
KENDARANAN RINGAN
O L E H : B A M B A N G H E R M AWA N
DIAGNOSIS KERUSAKAN DAN PERBAIKAN SISTEM
STATER KENDARAAN RINGAN

Meliputi

Diagnosis Gangguan Sistem Perbaikan Gangguan Sistem


Stater Kendaraan Ringan Stater Kendaraan Ringan

Mempelajari Mempelajari

Perbaikan Sistem Stater


Komponen Sistem Stater Bagian Dalam

Diagnosis kerusakan Sistem Perbaikan Sistem Stater


Stater Bagian Luar
DIAGNOSIS GANGGUAN SISTEM STATER KENDARAAN RINGAN

1. KOMPONEN SISTEM STATER


a. Kunci Kontak
Manfaat starting switch (kunci kontak) berperan untuk memutus serta menghubungkan baterai
dengan komponen-komponen dalam motor stater dan komponen kelistrikan lainnya.
b. Baterai
Baterai atau aki pada mobil berperan untuk menaruh daya listrik dalam wujud daya kimia yang
dipakai untuk menyuplai(persediaan) listrik ke sistem stater, sistem pengapian, lampu-lampu, serta
komponen-komponen lainnya.
c. Motor Stater
Motor stater berperan untuk mengubah daya listrik menjadi daya gerak (mekanik) yang dipakai untuk
memutarkan mesin(lewat oros engkol) pertama kali untuk membantu mesin bisa hidup.
2. DIAGNOSIS KERUSAKAN SISTEM STATER
Kerusakan dan gangguan pada sistem stater dapat didiagniosis lebih awal sebelum terjadi kerusakan
parah. Berikut merupakan diagnosisi kerusakan pada sistem stater kendaraan ringan.
A. MOTOR STATER BERPUTAR,TETAPI SANGAT LEMAH
Ada beberapa penyebab kerusakan tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Baterai atau aki lemah
2. Hubungan pada magnetic switch longgar sehingga perlu dikencangkan.
3. Adanya hubungan pendek pada armature coil dan filed coil sehingga armature atau filed coil perlu
diganti.
4. Brush atau spring brush mengalami keausan
B. MOTOR STATER TIDAK BERPUTAR DENGAN KONDISI LAMPU DIM MENYALA TERANG
Ada beberapa penyebab kerusakan tersebut, antara lain sebagai berikut.
1. Kondisi kabel (+) dan kabel (-) kendor sehingga suplai arus listrik ke terminal 30 dan massa menjadi
terlalu kecil dan tidak mampu memutarkan motor stater.
2. Selenoid rusak sehingga arus besar dari terminal 30 tidak terhubungg ke terminal C dan menyebabkan
motor stater tidak dapat berputar.
3. Tidak ada tegangan ke terminal 50 sehingga selenoid tidak bekerja dan motor stater pun tidak berputar
4. Kontak selenoid yang menghubungkan antara terminal 30 dan C tidak terhubung dengan baik karena
oksidasi atau karatan. Hal ini mengakibatkan suplai tegangan ke armatur dan filed coil tidak terjadi dengan
baik motor stater tidak dapat berputar.
5. Kunci kontak rusak
6. Kabel anara kunci kontak ST dan terminal 50 putus.
C. MOTOR STATER TIDAK BERPUTAR DENGAN KONDISI LAMPU DIM MENYALA REDUP
1. Tegangan baterai terlalu rendah
2. Terdapat hubungan pendek pada armatur atau filed coil
3. Kondisi kabel antara soket terminal 50 sampai kunci kontak terhubung singkat dengan massa bodi/kabel
negatif sehingga menyebabkan selenoid tidak bekerja.
D. MOTOR STATER BERPUTAR LAMBAT DAN MESIN TIDAK MAU HIDUP
1. Tegangan baterai di bawah tegangan normal (12-12,5 V)
2. Terjadi kehilangan yang besar pada terminal 30 selenoid akibat oksidasi.
3. Tidak cukup kontak antara brush dan komutator sehingga arus yang mengalir ke kumparan rotor tidak
maksimal
4. Komutator aus, terbakar atau kotor
E. MOTOR STATER BERPUTAR NORMAL,TAPI MESIN TIDAK MAU HIDUP
1.Kopling stater rusak
2.Sistem pengapian tidak berfungsi dengan baik.
3.Sistem bahan bakar tidak berfungsi dengan baik
F. ADANYA BUNYI SAAT MULAI DISTATER
1.Kondisi poros pinion gear terhadap bosnya aus
2.Kondisi alur pinion gear sudah aus
3.Kopling motor stater tidak mau melepaskan hubungan antara poros rotor dengan poros pinion gear
sewaktu pinion gear bergerak mundur
G. GIGI PINION KEMBALI DENGAN LAMBAT
1. Kondisi selenoid rusak terutama hold in coil
2. Kondisi terminal 50 yang rusak dapat menyebabkan suplai tegangan ke selenoid tidak stabil
H. MAGNETIC SWITCH TIDAK BEKERJA
1. Baterai lemah
2. Hubungan terminal baterai lemah
3. Sekring mengalami putus
4. Tidak ada hubungan kunci kontak dengan magnetic switch.
PERBAIKAN GANGGUAN SISTEM STATER KENDARAAN RINGAN

LANGKAH-LANGKAH PEMBONGKARAN
• Selalu berdoa sebelu melakukan kegiatan
• Persiapkan bahan dan alat praktek

1. Melepas kabel utama/terminal C


dengan kunci yang
sesuai,bukalah dengan hati-hati
mur pengikat terminal C yang
terhubung ke filed coil.
2. Melepas baut magnetic
switch/selenoid dengan
kunci yang sesuai,bukalah
mur pengunci magnetic
switch.
3. Melepas magnetic Switch dengan Drive
Housing,setelah kedua mur
terlepas,tarik dan keluarkan magnetick
switch dari drive housing secara
perlahan-perlahan,karena bagian
ujungnya masih terkait dengan drive
lever. .

4. Melepas prame dari cover belakang


menggunakan kunci yang
sesuai,bukalah kedua baut cover
belakang
5. Melepas spring dan brush dari brus holder.
Dengan sangat hati-hati,bukalah pelan-
pelan spring yang menahan brush.
Saran,gunakanlah penutup kain pada saat
melepas spring agar spring tidak lepas
sembarangan arah
6. Melepas insulator dari brush
holder,lepaslah insulator brus
dari frame
.

7. Melepas yoke dari Armatur.

8. Melepas Drive lever dan


Armaatur dari Drive Housing
LANGKAH-LANGKAH PEMERIKSAAN MOTOR STATER
1. Memeriksa hubungan armatur dengan massa.
Gunakan AVO Meter, selektor menunjukan ke ohm
meter,pastikan bahwa tidak ada hubungan antara
komutator

2. Memeriksa komutator dari sirkuit


terbuka gunakan AVO Meter,selektor
menunjukan ke ohm meter (X1
Ohm),pastikan nilai tahanan dari setiap
segmen komutator harus mendekati nol

3. Pemeriksaan diameter komutator


dengan mikromter/jangka sorong
4. Periksa segmen-segmen
komutator terhadap
kebersihan alur-alur segmen.
Jika alur-alur segmen
kedalamannya kurang dari
minimum perbaiki dengan
Gergaji atau frais komutator.
5. Periksa permukaan kontak sikat-sikat &
bersihkan. Ukur panjang sikat-sikat.
Standar sikat-sikat adalah 12 – 4 mm
apabila Sudah dibawah standar maka
ganti.

6. Periksa hubungan pendek terminal


kabel dengan pemegang sikat(
body) Spesifikasi tidak boleh ada
hubungan.
7. Periksa hubungan antara sikat –
sikat, spesifikasi harus ada
hubungan.

8. Periksa kopling jalan bebas


diputar searah jarum jam pinion
berputar bebas.
PENGETESAN DAN PENGUJIAN
MOTOR STATER
• PULL IN COIL TETS
Buka mur penguci dan lepaskan kabel yang menempel pada terminal C. Lalu bagian negatif
baterai hubungkan dengan body motor stater dan terminal C. Untuk positif baterai dihubungkan ke
terminal 50. perhatikan rangkaian kebelnya seperti gambar dibawah ini.
Hasil setelah pemeriksaan:
Jika pinion gear bergerak ke arah luar
Maka kondisi kumparan pull in coil
(kumparan penarik) masih dalam keadaan
baik,.
Catatan :
Setiap pengetesan dilakukan kurang dari
10 detik.
• HOLD IN COIL TEST
Pengetesan hold in coil test ini merupakan langkah lanjutan setelah pengetesan pull in
coil. Jadi, setelah pinion gear bergerak ke arah luar /maju segera lepaskan kabel dari negatif baterai
yang menuju ke terminal C. Saat kabel dilepas maka pinion harus tetap keluar. Perhatikan gambar
berikut ini :
Hasil setelah pepemeriksaan :
Saat hold in coil aktif dan bkerja, maka
Pinion gear harus tetap pada posisi
Keluar.
RANGKAIAN MOTOR STATER
• RANGKAIAN MOTOR STATER TANPA RELAY
• RANGKAIAN MOTOR STATER DENGAN RELAY
TERIMA KASIH

ORANG – ORANG YANG BERHENTI BELAJAR AKAN MENJADI


PEMILIK RASA MALU. DAN ORANG - ORANG YANG MASIH TERUS
BELAJAR, AKAN MENJADI PEMILIK MASA DEPAN

Anda mungkin juga menyukai