Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN


“Praktikum Sistem Starter”

Disajikan oleh :
Fatkhur Rozi (21021037)
Faza Asfarin Ajrun A. (21021038)
Hafid Yusuf Ramadhan (21021041)
Nashiruddin Al Hanif (21021051)
Syarifah Okta Azaria (21021059)

Dosen Pengampu :
Bapak M. Iman Nur Hakim, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI REKAYASA OTOMOTIF


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI
JALAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum taruna dapat :
1. Membongkar dan merakit komponen sistem starter.
2. Memeriksa dan mengidentifikasi kondisi komponen sistem starter.
3. Merangkai diagram rangkaian sistem stater pada trainer.
4. Menganalisis sumber gangguan pada sistem starter.

II. DASAR TEORI


Cara Kerja Motor Starter
1. Posisi Kunci Kontak ST
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai
mengalir melalui hold in coil ke massa dan pull in coil, field coil dan ke
massa melalui armature. Pada saat hold dan pull in coil membentuk gaya
magnet dengan arah yang sama. Karena arah arus yang mengalir pada kedua
kumparan tersebut sama. Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan
bergerak ke arah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak
menggeser starter clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear. Karena
arus yang mengalir ke field coil pada saat itu relatif kecil maka armature
berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dan ring gear menjadi
lembut. Pada keadaan ini kontak plate belum menutup main switch.
2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate
akan mulai menutup main switch.
3. Saat Kunci Kontak Posisi On
Kondisi ini mengakibatkan magnet yang timbul pada pull-in
coil dan hold-in coil saling meniadakan, karena arah arus berlawanan. Dengan
demikian as selenoid mudah kembali bergerak seperti semula (kearah kanan),
karena tarikan pegas. Begitu juga dengancontact plate yang terlepas dari
terminal 30 dan C, arus dari baterai terputus, armatur berhenti berputar.
Apabila sistem stater tidak bekerja normal (sesuai cara kerja motor stater
konvensional), serta perlu melakukan pemeriksaan dan perbaikan motor stater
(trouble shooting) sesuai analisis fungsi komponen dan cara kerjanya.
Komponen Sistem Starter

1. Armateur
2. Kopling dengan roda gigi
3. Cincin penahan
4. Snap ring
5. Yoke dengan
penampang sikat
6. Rumah penggerak
7. Tuas penggerak
8. Rangka ujung komutator
9. Baut
10. Plat pengunci
11. Tutup bantalan
12. Swift magnet
13. Mur swift magnet
14. Tutup terminal
Motor starter mempunyai fungsi yang sangat penting bagi sebuah engine.
Yaitu sebagai tenaga awal untuk memutarkan mesin untuk memulai proses
pembakaran. Jika tidak ada motor starter maka sangatlah sulit utuk menyalakan
sebuah engine. Motor starter menggunkan prinsip perbandingan rasio pada saat
memutarkan flywheel, dengan gigi pinion (sedikit) memutar gigi flywheel banyak
maka akan timbul momen yang sangat besar. Sehingga motor starter mampu
untuk memutarkan flywheel yang sangat besar.
Motor starter dilengkapi dengan berbagai macam komponen yang
fungsinya untuk menunjang motor starter untuk mampu menyalakan engine
dengan lembut. Seperti adanya tuas (pada motor starter konvensional) serta
dilengkapi koling satu arah. Pada sistem starter gigi reduksi digerakkan oleh
mekanisme pereduksian gigi. Dan pada gigi planetari dengan menggunakan
mekansme solenoid. Dan adanya solenoid untuk mengurangi rugi tegangan dan
menggerakkan tuas pada motor starter tertentu.
III. PERALATAN PRAKTIKUM
a. Unit motor starter
b. Avometer
c. Toolboox set (obeng -, kunci pas,dll)
d. Kabel Jumper (+ dan -)
e. Trainer Motor Stater
f. Accu
g. Kabel penjepit buaya

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM


4.1 Membongkar Komponen Sistem Stater
Pembongkaran
1. Mencopot magnetic switch cover.
2. Mencopot dust protector.
3. Mencopot magnetic
o  Mencopot baut dan melepas kawat timbal dari terminal sakelar
magnetic.
o  Mencopot 2 baut yang terpasang pada saklar magnetic di rumah
dynamo stater.
o  Tarik sakelar magnetik dan lepaskan kait lunger dari tuas penggerak dan
lepaskan sakelar magnetic.
4. Lepaskan bingkai bidang,armature,kopling stater,peredam kejut, dan tuas
penggerak
o  Lepaskan 2 baut.
o  Lepaskan bingkai bidang dengan armature, kopling stater,peredam
kejut,dan tuas penggerak.
5. Lepaskan komutator
o  Lepaskan 2 sekrup dan komutator.
o  Lepaskan O-ring dari bingkai bidang.
6. Lepaskan brush holder
Menggunakan obeng, dengan tahan Kembali pegas dan copot dudukan sikat
and 4 sikat,dan lepaskan brush holder.
7. Lepaskan armature dari bingkai bidang
8. Lepaskan gir planetary
Lepskan piringan, 3 gir planetary, dan piringan dari peredam kejut.
9. Lepaskan kopling stater
o  Menggunakan obeng,tekan stop collar pada kopling stater.
o  Menggunakan obeng,mencongkel cincin snap.
o  Lepaskan stop collar dan kopling stater dari poros planetary.
10. Lepaskan poros planetary dan gir internal
o  Menggunakan tang cincing ring,lepaskan cincin snap dan plate washer.
o  Lepaskan poros planetary dan plate washer.
o  Sejajarkan lubang gir internal dengan tonjolan di samping peredam
kejut dan lepaskan gir internal.
4.2 Memasang Sistem Stater pada Trainer

Gambar 1.1 Wiring Sistem Stater


Langkah kerja :

1. Menyambungkan baterai dengan fuse


2. Menyambungkan indikator (+) dengan baterai (-)
3. Menyambungkan indikator (+) dengan IG
4. Menyambungkan ST dengan ST
5. Menyambungkan B dengan fuse
Keterangan
- Strip merah melambangkan aki positif
- Strip hitam melambangkan aki negatif
6. Putarkan kunci untuk menyalakan mesin
7. Mesin starter siap digunakan.

V. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


1. Rangkaian Motor starter :

2. Pemeriksaan solenoid dengan baterai :


Pemeriksaan solenoid
hold koil : terminal 50 (+) dengan massa (-)
hasil pemeriksaan : 2 Ω (tidak ada
penahanan dari hold coil)

pull in koil : terminal 50 (+) dengan 15


hasil : 1 Ω (tidak ada tarikan dari pull in
coil)
3. Pemeriksaan motor stater dengan baterai :
Pemeriksaan motor
Hold in koil : terminal 15 (+) dengan
massa (-)
Hasil : jelek (adanya konsleting)

4. Pemeriksaan komponen motor starter :


No. Gejala Penyebab solusi
1 Kunci kontak 1. Kabel motor 1. Mengganti kabel yang
posisi start, starter lepas. baru.
2. Kumparan pull
motor starter 2. Mengganti solenoid
in coil rusak.
tidak bekerja
2 Motor starter 1. Baterai drop 1. Mengganti/menggunakan
tidak mampu 2. Kemagnetan baterai yang baik.
memutar mesin lemah. 2. Mengganti motor starter.
3 Bunyi “trak 1. Bushing aus 1. Mengganti bushing
trak” saat starter 2. Pinion 2. Memperbaiki pemasangan
menambrak
flywheel
4 Kunci kontak 1. Kumparan 1. Mengganti solenoid
sudah off, motor hold in coil 2. Membersihkan/
starter masih terhubung arus mengganti pegas.
berputar
2. Solenoid
macet/ pegas
lemah

Pembahasan :
1. Motor starter setelah dibongkar dan diperiksa serta pengetesan hold dan pull
in coil semua baik. Kemudian dilakukan pembongkaran seperti semula dan
dilakukan pengecekan terhadap masing-masing komponen yang berkaitan
dengan kelistrikan seperti kumparan armateur pada komutator.
2. Hasil pemeriksaan dengan spesifikasi hampir tidak jauh berbeda. Akan tetapi
hasil pemeriksaan dalam praktikum motor starter tidak bisa dijadikan
referensi untuk menentukan bahwa motor starter dapat bekerja dengan baik.
Kemungkinan yang terjadi terhadap hal tersebut adalah karena peralatan yang
kurang sesuai atau karena adanya permasalahan terhadap komponen pada
motor starter yang sudah tidak layak pakai atau sudah berumur tua.
3. Peralatan yang harus sesuai dengan spesifikasi. Peralatan dalam praktikum
harus normal, hal ini sangat mempengaruhi hasil pengukuran.
VI. KESIMPULAN

Setelah melaksanakan praktikum Motor Starter, dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Motor starter memiliki beberapa komponen yang semuanya bergerak


berdasarkan arus listrik. Pada solenoid ada pull dan hold in coil serta
keduanya berfungsi menghubungkan arus ke field coil dan menarik
tuas pinion.
2. Motor starter harus dapat bekerja dengan baik agar dapat menyalakan
engine serta tidak mengganggu dari tegangan baterai. Hal ini karena
jika motor starter rusak dan memungkinkan voltage drop tinggi maka
baterai akan cepat rusak.

Anda mungkin juga menyukai