Penerapan
Konsep
Archimedes
dalam Sistem
DEPARTEMEN TEKNIK INSTRUMENTASI
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2021
Pengukuran
MODUL : PRAKTIKUM FISIKA TERAPAN 1
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mata kuliah Fisika Terapan (VW191902) berada di semester I dengan bobot 3 SKS
yang terdiri dari 2 SKS TEORI dan 1 SKS PRAKTIKUM, dimana mata kuliah ini
mempunyai Tujuan Pembelajaran (CPL MK) :
Tujuan percobaan ini adalah menentukan nilai specific gravity (SG) dari berbagai logam
dan larutan.
Setelah praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep dasar pengukuran
specific gravity (SG) berbagai larutan. Nilai specific gravity (SG) sangat penting digunakan
dalam industri migas untuk mengetahui kualitas dari minyak mentah.
Pada dasarnya, sistem pengukuran specific gravity pada suatu padatan dan liquid,
diterapkan konsep Gaya Angkat oleh Fluida atau yang sering disebut dengan Gaya Archimedes.
Menurut Archimedes:
“Ketika benda seluruhnya atau sebagian tenggelam dalam fluida (cair atau gas),
berat sebuah benda akan lebih ringan dibandingkan saat di udara. Hal itu
dikarenakan ada gaya angkat yang diberikan oleh air (liquid), yang nilainya sama
dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Selain itu, volume benda
yang dibenamkan sama dengan volume cairan yang dipindahkan”
Hukum ini menjelaskan hubungan gaya berat dan gaya ke atas pada suatu benda jika dimasukkan
ke dalam air. Dimana akibat adanya gaya angkat ke atas (gaya apung), benda yang ada didalam
zat cair beratnya akan berkurang. Sehingga benda yang diangkat dalam air akan terasa lebih ringan
dibandingankan ketika diangkat di darat.
Bahan dicirikan oleh rapat massa/densitasnya yang dapat didefinisikan sebagai massa benda dibagi
dengan volumenya.
Satuan MKS untuk massa jenis adalah kg/m3. Unit alternatif CGS yang digunakan adalah g/cm3.
Sedangkan Specific Gravity SG (atau kerapatan relatif) dari suatu bahan didefinisikan sebagai
perbandingan kerapatan massa material (𝜌) dan kerapatan massa air (𝜌𝑤 ).
𝑲𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒎𝒂𝒕𝒆𝒓𝒊𝒂𝒍
𝑺𝒑𝒆𝒄𝒊𝒇𝒊𝒄 𝑮𝒓𝒂𝒗𝒊𝒕𝒚 = (2)
𝑲𝒆𝒓𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒂𝒊𝒓
atau
𝝆
𝝆=
𝝆𝒘
Massa jenis air di CGS adalah 1 g/cm3, massa jenis material secara numerik sama dengan massa
jenis material jika kita menggunakan sistem CGS, tetapi itu adalah kuantitas tak berdimensi.
Prinsip Archimedes dapat digunakan untuk mencari nilai SG dari padatan atau fluida cair sebagai
berikut.
Dalam sistem pengukuran ini, sebuah benda (balok logam) digantungkan menggunakan
benang yang diikatkan ke timbangan digital. Pembacaan timbangan akan menunjukkan massa
kubus saat digantung di udara (m). Saat balok tersebut dibenamkan seluruhnya dalam air, maka
timbangan digital akan menunjukkan nilai yang lebih kecil yakni mw.
Berat benda ketika di dalam air (𝑊𝑤 ) bukan merupakan berat sebenarnya (W), Namun hal ini
disebabkan oleh gaya apung (Fw)yang diberikan oleh air ke benda. Sehingga,
𝑾𝒘 = 𝑾 − 𝑭𝒘
Nilai gaya angkat Fw dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut,
𝑭𝒘 = 𝑾 − 𝑾𝒘
= 𝑚𝑔 − 𝑚𝑤 𝑔
= 𝜌𝑏 𝑉𝑏 𝑔 − 𝜌𝑤 𝑉𝑤 𝑔
Dimana 𝜌𝑏 dan 𝜌𝑤 adalah massa jenis balok dan air, sedangkan 𝑉𝑏 dan 𝑉𝑤 adalah volume balok
dan dan volume air yang pindah saat benda dibenamkan. Karena gaya angkat Fw sama dengan
berat air yang dipindahkan 𝑉𝑤 , maka volume air yang dipindahkan sama dengan volume balok
yang tercelup. Sehingga
𝑽𝒃 = 𝑽 𝒘
Oleh karena itu, melalui perbandingan antara berat balok di udara 𝑊 dan gaya apung 𝐹𝑤 , diperoleh
specific gravity (SG) dari balok
𝑾 𝜌 𝑽 𝒈 𝜌 𝑽 𝒈 𝜌
= 𝝆 𝒃 𝑽𝒃 = 𝝆𝒃 𝑽𝒃 𝒈 = 𝝆 𝒔 = (SG)b
𝑭𝑾 𝒘 𝒘 𝒈 𝒘 𝒃 𝑾
𝒎
(𝑺𝑮)𝒃 =
𝒎 − 𝒎𝒘
karena W = mg.
Untuk menentukan SG cairan, balok logam, yang digantungkan menggunakan benang yang
diikatkan ke timbangan digital dibenamkan seluruhnya ke dalam cairan yang akan diukur specific
gravity-nya. Maka timbangan akan menunjukkan massa balok dalam cairan itu (mL), yang mana
nilainya akan kurang dari massa balok di udara (m) dan massa balok di air (mw).
𝑚 > 𝑚𝑤 > 𝑚𝐿
Kemudian gaya apung dalam cairan ini FL sama dengan berat cairan yang dipindahkan. Seperti
di bagian (a);
F L = W - WL
𝐹𝐿 = 𝑚𝑔 − 𝑚𝐿 𝑔
𝐹𝐿 = 𝜌𝑏 𝑉𝑏 𝑔 − 𝜌𝐿 𝑉𝐿 𝑔
Namun gaya apung yang diakibatkan oleh cairan (𝐹𝐿 ) sama dengan berat cairan yang
dipindahkan𝑉𝑤 , maka volume cairan yang dipindahkan sama dengan volume balok yang tercelup.
Sehingga
𝑽𝒃 = 𝑽 𝑳
𝑭𝑳 𝒎𝑳 . 𝒈 𝝆 𝑽𝑳 𝒈 𝝆
= = 𝑳 = 𝑳 = (𝑺𝑮)𝑳
𝑭𝑾 𝒎𝒘 . 𝒈 𝝆𝒘 𝑽𝒃 𝒈 𝝆𝒘
dimana
𝑭𝑳 𝑾 − 𝑾𝑳
(𝑺𝑮)𝑳 = =
𝑭𝒘 𝑾 − 𝑾𝒘
Atau dapat disederhanakan menjadi
𝒎 − 𝒎𝑳
(𝑺𝑮)𝑳 =
𝒎 − 𝒎𝒘
Peralatan praktikum fisika terapan yang tersedia di laboratorium virtual antara lain :
1. Bejana berisi air dan larutan lain (alcohol, gliserin, clorofoam).
2. Beban dengan berbagai jenis bahan (aluminium, besi, tungsten, tembaga) dengan berbagai
variasi massa.
3. Timbangan digital.
2g
variasi
3g
massa
4g
5g
Rata-Rata
1. Hitung Specific gravity benda (SG)B dan Specific gravity larutan (SG)L berdasarkan persamaan
pada teori.
2. Hitung rata-rata SG untuk menentukan nilai SG benda dan larutan yang diuji.
3. Buat analisa dan pembahasan mengenai hasil percobaan anda.
1. Apa saja konsep yang diterapkan dalam sistem pengukuran specific gravity suatu cairan
dalam praktikum ini?
2. Bagaimana pengaruh specific gravity terhadap massa benda yang terukur oleh timbangan?
Jelaskan mengapa demikian!
3. Bagaimana pengaruh perubahan massa suatu benda terhadap gaya apung? Jelaskan!
VII. REFERENSI
[1] P. A. Tipler and G. Mosca, Physics for Scientist and Engineers, 5th ed. New York: W.H.
Freernan & Co., 2004.
[2] D. Halliday, R. Resnick, and J. Walker, Fundamental of Physics, 9th ed. New Jersey:
John Wiley & Sons, Inc, 2011.
[3] Kurikulum Prodi Sarjana Terapan Rekayasa Teknologi Instrumentasi