Anda di halaman 1dari 8

BAB III

LAPORAN KEGIATAN

A. SERVIS DAN TUNE UP ENGINE

Jenis-jenis kegiatan
Selama kegiatan PRAKERIN yang kami laksanakan, kami mendapat bimbingan dari
pembimbing di Bengkel. Adapun jenis-jenis kegiatan nya sebagai berikut
a. Pengecekan Rem dan Lampu indicator
b. Pemeriksaan Peredam Kejut
c. Pembersihan Carburator
d. Penyetelan Katup klep
e. Pemeriksaan Sistim Kemudi
f. Penyetelan Rantai
g. Pembersihan Spark Plug (Busi)
h. Pembersihan Filter Carburator
i. Penyetelan Handle Gas
j. Penggantian Oli
k. Pengecekan Baterai
l. Pengecekan Settingan Carburator
m. Test Drive (Uji Coba Jalan)

Alat-alat yang digunakan


1. Kunci pas 10-12
2. Kunci ring 14-17
3. Obeng
4. Obeng setting
5. Kunci shock 16
6. Tang
7. Tracker
8. Ratchet Handle
9. Kunci shock 17
10. Screwdriver Pounding(Obeng Ketok)
11. Puller
12. Kunci T8
13. Kunci T10
14. Kunci T12
15. Kunci L5
16. Kunci LA
17. Adjuster (Penahan)
18. Kunci Ring 8-10
19. Tang Jepit
20. Palu

4
Langkah-langkah kegiatan
a. TUNE UP
Adalah kegiatan mengembalikan kinerja mesin ke seperti semula.
Pada uraian ini, saya akan menguraikan cara tune up sepeda motor, Pada uraian ini
kegiatan saya batasi hany membahas cara penyervisan dari awal hingga akhi pada
sepeda motor. Adapun langkah-langkah cara penyervisan sepeda motor, adalah
sebagai berikut
a. Pengecekan Rem dan Lampu indicator
Untuk pengecekan rem, cek rem depan dan belakang Untuk pengecekan rem
depan ockan handle rem depan, apakah pengereman rem depan masih kuat
atau lemah. Untuk rem belakang injak dengan kaki pedal rem belakang apakah
rem belakang masih dalam keadaan baik atau tidak.

b. Pembersihan Carburator
Buka carburator dengan obeng lalu lepaskan komponen- komponen yang ada
pada carburator meliputi :
 Pilot jet
 Main jet
 Needlle Jet
 Float (pelampung)
 Katup pelampung
 Pilot air screw
 Mangkok pelampung
 Pin pelampung
Kemudian benihkan masing-masing komponom tersebut dengan bensin
dan air compressor, lalu pasang kembali sererti semula.

c. Penyetelan Katup Klep


Buka tutup klep, lalu atur klep dengan menggunakan adjuster (penahan) dan
kunci ring 8-10

d. Pemeriksaan Sistim Kemudi


- Pemeriksaan kemudi steering
Periksa kemudi / steering head pegang dengan kuat bagian bawah fork. dan
goyangkan kedepan dan kebelakang, kemudian setel kemudi dengan
- Kendorkan mur bagian atas
- Atur kekencangan mur bagian bawah
- Kencangkan sesuai spesifikasi

e. Penyetelan Rantai
Kendorkan mur as roda belakang dengan kunci ring 14-17, lalu atur
kekencangan rantai dengan kunci pas 10-12 Jika telah di atur kekencangan
rantai nya kencangkan kembali mur as roda belakang.

f. Pembersihan Spark Plug (Busi)

5
Buka spark plug dengan kunci shock 16, lalu bersihkan dengan sikat kawat dan
amplas, jika sudah pasangkan kembali.

g. Pembersihan Filter Karburator


Buka filter, lepaskan baut filter dengan obeng lalu semprotkan dengan air
kompresor agar filter kembali bersih, setelah di bersih kan pasang kembali.
h. Penyetelan Handle Gas
Atur mur handle gas dengan kunci pas 10-12, lalu setel handle gas sesuai
spesifikasi.

i. Penggantian Oli
Buka baut oli dengan kunci l4-17 lalu keluarkan oli dari mesin setelah habis
semua Tutup kembali baut lalu buka tuangkan oli yang baru ke dalam mesin.

j. Pengecekan Baterai
Meliputi sebagai berikut:
- Pemeriksaan tegangan baterai dengan avometer dengan standard 12 V
- Pengecekan terminal baterai dari kotoran yang menempel pada terminal
positive maupun negative
- Pemeriksaan elektroda baterai (PbSoo4) dengan menggunakan hydrometer

k. Pengecekan settingan Carburator


Atur sekrup langsam dan sekrup udara pada Carburator.
Settingan Sekrup Udara dari masing-masing tipe carburetor
- Bs (Vacum) 2 ¾ Putaran
- TV Konvensional 1 ½ Putaran

l. Test Drive (Uji Coba Jalan)


Test drive dilakukan setelah semua kegiatan tune up telah dilaksanakan, tujuan test
drive adalah memeriksa keadaan motor saat berjalan

B. PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENERANGAN SEPEDA


MOTOR
Pembahasan tentang perawatan dan perbaikan sistem kelistrikan ini tentang
pemeriksaan dan perbaikan sistem penerangan sepeda motor, yang diperiksa meliputi:
Pemeriksaan sakelar, pemeriksaan lampu kepalan pemeriksaan lampu sein,
pemeriksaan klakson dan pemeriksaan pengukur tinggi bahan bakar.
a. Pemeriksaan Saklar (Switch)
1) Periksa sambungan antar terminal yang ada switch (atau konektor switch)
dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter x 1 Ὠ) untuk menentukan
benar atau baik tidaknya sambungan.
2) Tanda "0 0" menunjukkan terminal yang memiliki hubungan (kontinuitas)
yaitu sirkuit rangkaian tertutup pada posisi switch yang ditunjukkan (yang
bersangkutan)
3) Jika terdapat sambungan yang kurang baik atau tidak ada hubungan
(kontinuitas) perbaiki atau ganti (bila perlu) switch tersebut.
Catatan:

6
a) Warna kabel pada switch (konektor switch) setiap merek sepeda motor
kemungkinan berbeda.
b) Bentuk switch setiap merek sepeda motor kemungkinan berbeda.
c) Tabel berikut ini adalah contoh pemeriksaan switch (saklar) pada sepeda motor
Honda Supra PGM-FI

Keterangan warna
Y/R = Kuning / Merah = Putih
7
Br = Coklat B = Hitam
Bu = Biru G = Hijau
Lb = Biru Muda
Gr = Abu-abu
Lg = Hijau Muda

b. Pemeriksaan Lampu kepala Jika lampu kepala (depan) tidak menyala, maka:
1. Periksa bola lampu, ganti bila bola lampu putus.
2. Periksa tahanan lighting coil (kumparan penerangan atau spul lampu)
Standar tahanan dan warna kabel kumparan penerangan berbeda setiap merek
sepeda motor, lihat buku manual masing-masing. Jika hasil pengukuran terlalu
dari standar, ganti kumparan penerangan atau stator alternator.
3. Periksa saklar (switch) lampu.
4. Periksa saklar lampu jauh dekat (dimmer switch). Untuk memeriksa
tahanannya (kontinuitas-nya), Untuk memeriksa tegangannya:
a) Hubungkan multimeter (skala voltmeter) terminal (H) ke konektor lampu
Jauh maupun lampu dekat secara bergantian (tergantung posisi saklar
dimmer tersebut).
b) Hubungkan terminal multimeter ke massa atau kabel yang menuju massa.

c) Hidupkan mesin
d) Geser saklar lampu ke posisi ON
e) Geser saklar dimmer ke posisi lampu dekat atau ke lampu jauh bergantian.
f) Multimeter harus menunjukkan tegangan sebesar tegangan baterai (12V)
pada sambungan konektor bola lampu depan tersebut. Jika tegangan yang
diperoleh di luar spesifikasi ierdapar kerusakan rangkaian kabel dari
kunci kontak kesambungan soket lersebut

5. Periksa sambungan kabel. Periksa seluruh sambungan kabel system


penerangan Perbaiki jika ada yang rusak, terputus, longgar dan sebagainya.
6. Periksa kondisi tiap sirkuit/rangkaian sistem penerangan.

c. Pemeriksaan Lampu sein Jika lampu tanda belok (sein) tidak menyala.
Maka :
1) Periksa bola lampu, ganti bila bola lampu putus.
8
2) Periksa sekering, ganti jika sekering terbakar atau putus. Periksa sambungan
kabel rangkaian sistem lampu sein. Perbaiki jika ada yang rusak, terputus,
longgar dan sebagainya.
3) Periksa relay (flasher) lampu sein Jika seluruh sambungan dan kabel sistem
lampu sein masih bagus, periksa relay lampu sein dengan cara Menghubung
singkatkan antara terminal yang ada dalam lampu sein menggunakan kabel
jumper. Kemudian periksa nyala lampu sein dengan memposisikan saklar
lampu sein ke "ON". Jika lampu sein menyala. berarti relay rusak dan harus
diganti dengan yang baru.

d. Pemeriksaan Klakson Jika klakson tidak berbunyi, maka:


1) Periksa saklarrombol klakson. Lihat bagian 9.a tentang pemeriksaan saklar.
2) Periksa tegangan yang menuju klakson, dengan cara:
a. Periksa dengan menggunakan multimeter (skala voltmeter), yaitu terminal
multimeter ke kabel di terminal klakson (kabel yang mendapat arus dari
bauera) dan terminal multimeter ke masa.
b. Putar kunci kontak ke posisi ON
c. Multimeter harus menunjukkan tegangan sebesar tegangan baterai (12 V )
pada pengukuran tersebut. Jika tegangan yang diperoleh di luar
spesifikasi, terdapat kerusakan rangkaian kabel dari kunci kontak ke
klakson.
3) Periksa klakson, dengan cara:
a) Periksa dengan menggunakan multimeter (skala voltmeter) yaitu terminal
multimeter ke terminal klakson (erminal yang kabelnya menuju massa) dan
terminal multimeter ke massa.
b) Putar kunci kontak ke posisi ON
c) Multimeter harus menunjukkan tegangan sebesar tegangan baterai (12 V )
pada pengukuran tersebut. Jika tegangan yang diperoleh di luar
spesifikasi, terdapat kerusakan pada kakson Ganti klakson dengan yang
baru
4) Cara lain memeriksa klakson adalah menghubungkan langsung baterai 12v ke
terminal klakson seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

5) Jika klakson berbunyi nyaring, maka klakson normal.

9
e. Pemeriksaan Pengukur Tinggi Permukaan Bensin
1. Buka/lepaskan pengukur tinggi permukaan bensin.
2. Periksa tahanan dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) pada
setiap posisi pelampung.

a. OVERHAUL KOPLING
a. Pengertian dan Fungsi Kopling
Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau
system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk
memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga
dengan lembut dan cepat
b. Syarat-syarat Kopling
1. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran dari mesin ke
transmisidengan lembut artinya terjadinya proses pemutusan dan
penghubungan adalah secara bertahap.
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa selip jika kopling sudah
terhubung penuh, maka antara fly wheel dan plat kopling tidak boleh teradi slip
sehingga daya dan putaran mesin harus dapat terpindahkan 100%.
3. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat.

c. Komponen Unit Kopling


Komponen konstruksi utama sebuah unit kopling gesek adalah
1) Plat Kopling
Berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari fly wheel dan plat penekan ke
input shaft transmisi, plat kopling disebut dengan kanvas kopling terbuat dari
paduan bahan asbes dan logam.
Bagian-bagian plat kopling meliputi
a) Clutch Hub
Berfungsi sebagai tempat perkaitan unit plat kopling dengan input shaft
transmisi yang memungkinkan unit plat kopling dapat bergerak sedikit maju
dan mundur,
b) Disc Plate
Berfungsi sebagai rangka utama dari unit plat kopling untuk menahan beban
kerja.
c) Torsion Dumper
Berfungsi untuk meredam hentakan puntiran saat kopling mulai
menghubungkan meneruskan putaran dan pada saat akselerasi maupun
deselerasi

d) Kampas Kopling Facing


Berfungsi untuk memperbesar gesekan, sehingga effisiensi pemindahan
tenaga dan daya mesin optimal.

e) Cushion Plate
Berfungsi untuk dudukan facing atau kampas kopling serta memperhalus
kera kopling.

10
f) Paku Keling/ Rivet
Berfungsi untuk menyatukan kampas kopling dan cushion plate serta
menyatukan cushion plate dan disc plate,

2) Plat penekan
Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap fly wheel dengan adanya
tekanan pegas penekan.
3) Pegas Penekan
Berfungsi untuk memberikan gaya tekan kepada plat penekan.
4) Rumah Kopling / Tutup Kopling
Berfungsi untuk dudukan komponen-komponen unit kopling, sebagai tumpuan
tuas penekan serta untuk memungkinkan teriadinya pemutusan dan
penghubungan tenaga mesin dengan akurat dan cepat
5) Tuas Penekan
Berfungsi untuk meneruskan gaya pedal kopling yang melalui bantalan
pembebas untuk menckan pegas penekan
6) Bantalan Pembebas
Berfungsi untuk meneruskan gaya dorong dari release fork ke tuas pembebas
pegas diaphragm pada saat pedal kopling ditekan.

7) Garpu Pembebas
Berfungsi untuk mencruskan gaya dorong tarik dan pedal kopling untuk
menekan bantalan pembebas.

d. Cara Kerja Kopling


1. Pada Saat Pedal Kopling Di Injak
Saat pedal kopling di injak maka release fork akan menekan release bearing ke
depan sekaligus menekan diafragma spring sehingga diafragma spring akan
mengungkit pressure plate. Dengan demikian disc clutch akan terbebas
sehingga putaran mesin tidak di teruskan ke transmisi
2. Pada saat Pedal Kopling Di Lepaskan
Saat kopling di lepas maka release fork kembali ke posisi semula dan release
bearing tidak menekan diafragma spring sehingga pressure plate kembali
menekan clutch disc dengan fly wheel sehingga daya dari mesin di teruskan ke
transmisi.
.

11

Anda mungkin juga menyukai