Anda di halaman 1dari 67

DASAR-DASAR MESIN

&
SISTEM BAHAN BAKAR

PELATIHAN MEKANIK TINGKAT - I


Tujuan Materi :
• Peserta memahami prinsip kerja motor bakar
• Peserta memahami perbedaan motor 4 tak dan 2 tak
• Peserta dapat menjelaskan komponen dasar mesin
• dan fungsinya
• Peserta dapat menyebutkan nama dan fungsi
kompo-
• nen pada Sistem Bahan Bakar.
• Peserta memahami prinsip kerja karburator, TPFC,
ACV
• dan TSS
Pokok Bahasan :
1. Dasar-dasar Mesin
- Asal Mula Tenaga
- Siklus Mesin
- Prinsip Kerja Mesin 4 Langkah
- Prinsip Kerja Mesin 2 Langkah
- Perbandingan Mesin 4 Langkah dengan 2 Langkah
2. Sistem Bahan Bakar
- Fungsi Sistem Bahan Bakar
- Komponen Sistem Bahan Bakar
- Karburator
BAB

DASAR -DASAR MESIN


ASAL MULA TENAGA

Tenaga Motor Bakar Tenaga


Panas (Mesin) Gerak

Hasil Pembakaran Sarana untuk mengubah


Bahan Bakar tenaga panas menjadi
tenaga gerak.

Udara + bbm Bakar Gerak Gerak


Kompresi
bolak-balik Putar
Syarat Motor Bakar Menghasilkan Tenaga :

 Udara , bahan bakar, pembakaran/sumber


panas
 Gerak bolak balik & gerak berputar
 Kompresi pada campuran udara - bahan bakar
 Siklus mesin
KOMPONEN DASAR MESIN 4 TAK :
1
1. Kepala Silinder (Cylinder Head/
Cylinder Cop), terdiri atas :
2 Mekanisme Klep & Busi
3 2. Silinder (Cylinder Comp)
4 3. Torak (Piston/Seher)
4. Batang penghubung (Connecting
5 Rod/ Stang Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)

1 KOMPONEN DASAR MESIN 2 TAK :


2
3 1. Kepala Silinder (Cylinder Head/ Cylinder
Cop)
2. Torak (Piston/Seher)
4 3. Silinder (CylinderComp)
4. Batang penghubung (Connecting Rod/
5 Stang Seher)
5. Poros engkol (Crankshaft/ kruk as)
SIKLUS MESIN

1. Mengisi silinder dengan campuran yang mudah


terbakar  Langkah Isap
2. Menekan campuran tersebut sampai pada
volume tertentu  Langkah Kompresi
3. Menyalakan campuran sehingga mengembang
dan menghasilkan tenaga  Langkah Usaha
4. Mengeluarkan gas - gas yang telah terbakar dari
dalam silinder  Langkah Buang
SIKLUS MESIN :
Proses kerja secara teratur dan terus menerus untuk
menghasilkan tenaga, yang terdiri :

Langkah Isap
(Intake)

Langkah Buang Langkah Kompresi


(Exhaust) (Compression)

Langkah Usaha
(Power)
BERDASARKAN SIKLUSNYA DIBEDAKAN :

1. MESIN 4 LANGKAH (4 TAK/FOUR STROKE)

Satu siklus terdapat 4 kali langkah


piston , 2 ke atas dan 2 ke bawah.
Sehingga dalam satu siklusnya
tercapai dalam 2 putaran poros
engkol.

2. MESIN 2 LANGKAH (2 TAK/TWO STROKE)


Satu siklus terdapat 2 kali langkah
piston , 1 ke atas dan 1 ke bawah,
dicapai dalam 1 putaran poros
engkol.
ISTILAH MESIN

TMA
TMB

 TMA : Titik Mati Atas (TDC : Top Dead Center)


Batas pergerakan piston paling atas
 TMB : Titik Mati Bawah (BDC : Bottom Dead Center)
Batas pergerakan piston paling bawah
 L : Langkah Piston (S: Stroke)
Langkah pergerakan piston dari TMA ke TMB atau
sebaliknya
PRINSIP KERJA MESIN 4 LANGKAH

I Langkah Isap
Piston bergerak dari TMA ke TMB

K Langkah Kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA

U Langkah Usaha
Piston bergerak dari TMA ke TMB

B Langkah Buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA
1 LANGKAH ISAP

1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMA ke TMB
2. Kondisi Katup
Katup in terbuka & Katup ex tertutup
3. Proses yang terjadi
Kevakuman dalam ruang silinder
mengakibatkan udara mengalir ke
dalam silinder dan bercampur bensin
dari karburator.
2 LANGKAH KOMPRESI

1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMB ke TMA
2. Kondisi Katup
Katup in & ex tertutup
3. Proses yang terjadi
- Gas campuran bensin dan udara
dikompresikan hingga mencapai
tekanan dan suhu yang tinggi.
- Beberapa derajat sebelum piston
mencapai TMA busi memercikkan

bunga api.
3 LANGKAH USAHA

1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMA ke TMB
2. Kondisi Katup
Katup in & ex tertutup
3. Proses yang terjadi
Gerak bolak-balik piston akan
diteruskan oleh batang penghubung
(stang seher) ke poros engkol untuk
diubah menjadi gerak putar yang
digunakan untuk menggerakkan
kendaraan.
4 LANGKAH BUANG

1. Pergerakan Piston
Bergerak dari TMB ke TMA
2. Kondisi Katup
Katup in tertutup & katup ex terbuka
3. Proses yang terjadi
Gas bekas didorong piston keluar
melalui saluran buang dan muffler
menuju ke udara luar.
PRINSIP KERJA MESIN 2 LANGKAH

Proses kerja mesin hanya


diselesaikan dalam 1 putaran
engkol, sehingga setiap satu
gerakan piston melakukan 2
proses kerja.
1 LANGKAH HISAP DAN KOMPRESI

Setengah putaran pertama atau 180º ,


piston bergerak dari TMB ke TMA.
Di Atas Piston
 Terjadi Langkah Kompresi
Di Bawah Piston
 Langkah Hisap/Pengisian ruang
engkol
2 LANGKAH USAHA DAN BUANG

Setengah putaran kedua atau 360º ,


piston bergerak dari TMA ke TMB.
Di Atas Piston
 Terjadi Langkah Usaha dan
Buang
Di Bawah Piston
 Langkah Bilas
PERBANDINGAN MESIN
4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH

1 Mesin 4 Langkah

Keunggulan :
 Hemat bahan bakar & Ramah lingkungan, karena kerugian gas
baru yang terbuang bersama gas buang sangat kecil & sistem
pembakaran yang lebih sempurna
 Sistem pelumasan lebih sempurna
 Daya tahan mesin pada jarak jauh lebih baik
 Jangka waktu overhaul lebih lama
 Hemat pemakaian minyak pelumas
 Engine brake lebih besar

Kerugian :
 Konstruksinya lebih rumit
 Akselerasi lebih lambat
2 Mesin 2 Langkah

Keunggulan :
 Konstruksinya lebih sederhana
 Akselerasi lebih baik

Kekurangan :
 Sistem pembuangan kurang sempurna
 Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah
 Pelumasan relatif kurang sempurna
 Jadwal perawatan lebih singkat
BAB

SISTEM BAHAN BAKAR


FUNGSI SISTEM BAHAN BAKAR

1. Sebagai penyuplai bahan bakar


2. Membersihkan bahan bakar dari kotoran
3. Mengubah bahan bakar cair menjadi bahan
bakar gas
4. Mengatur suplai bahan bakar sesuai kebutuhan
mesin
KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR

Tutup Tangki

Tangki

Kran Bensin

Saringan Bensin

Selang Bensin

Saringan Udara

Karburator
1 Tangki Bahan Bakar (Type Sport)

4
5
2

 Ditempatkan di atas mesin


 Berfungsi untuk menampung bahan bakar.
 Perlengkapan di Tangki Bahan bakar :
1. Tutup Tangki (Fuel Filler Cap)
2. Saringan Bahan bakar dalam tangki (Screen Set Fuel Strainer)
3. Kran Bahan Bakar (Fuel Cock)
4. Selang Bahan Bakar (Fuel Tube)
5. Saringan Bahan Bakar tambahan(Fuel Strainer)
6. Pengukur Bahan Bakar (Fuel Gauge)
Tangki Bahan Bakar (Type Cub)

 Perlengkapan di Tangki Bahan bakar :


1. Tutup Tangki (Fuel Filler Cap)
2. Selang Bahan Bakar (Fuel Tube)
3. Saringan Bahan Bakar (Fuel Strainer)
4. Auto Cock Fuel -> tipe Karisma
5. Pengukur Bahan Bakar (Fuel Gauge)
1

4
3

2
Tutup Tangki (Cap Fuel Filler)

Tipe Lubang Pernafasan Tutup


Tangki :
a. Motor Cross
b. Cub
c. Sport

Fungsi :
 Penutup dan pelindung lubang pemasukan dari
debu dan air
 Tempat sirkulasi udara atau pernafasan pada aliran
bahan bakar
 Menjaga bensin tidak tumpah.
Tutup Tangki dengan Check Ball

a) Tutup tangki pada posisi


normal, lubang pernafasan
terbuka dan udara dapat
masuk ke dalam tangki.

b) Tutup tangki pada posisi


terbalik, bensin akan
mendorong check ball
menutup lubang pernafasan
dan bensin tidak
tumpah/keluar dari tangki.

Terdapat pada type :

GL Neotech, NSR, Mega Pro, Tiger


Kran Bahan Bakar (Fuel Cock)

Kran Bahan Bakar berfungsi


untuk membuka & menutup
aliran bahan bakar dari tangki
ke karburator.

Kran bahan bakar tipe sport


terletak di tangki dan
dilengkapi pengaturan bahan
bakar cadangan.

Cara kerja :

Lever Aliran Bensin


ON ACEF
RES BDEF
OFF ACDB
Kran Bensin Otomatis (Auto Cock Fuel)

Katup bensin otomatis digunakan


pada tipe Karisma, bekerja
berdasarkan kevakuman mesin.

OFF Cara kerja :


BBM
Mesin off:
Membran ditekan oleh pegas
untuk menutup saluran.

Mesin hidup :
ON Kevakuman dari inlet manifold
BBM
akan menarik membran dan
membuka saluran bahan bakar.
2 Saringan Udara (Air Cleaner)

Berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke karburator dan


ruang bakar

Saringan Udara yang Kotor menyebabkan :


 Saluran - saluran karburator tersumbat
 Piston dan silinder akan lebih cepat aus
Jenis Saringan Udara (Air Cleaner)

1. Saringan udara jenis busa


(Urethane)

2. Saringan udara jenis kertas


Membersihkan Saringan Udara (Air Cleaner)

Saringan udara jenis busa Saringan udara jenis kertas


KARBURATOR

Berfungsi :
1. Merubah bahan bakar cair
menjadi gas/kabut
2. Mencampur bensin dan udara
dengan perbandingan yang tepat
sesuai kebutuhan mesin
3. Menyuplai campuran bahan
bakar + udara ke dalam ruang
bakar
Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (Air Fuel Ratio/
AFR):
1. Perbandingan Udara dan Bahan Bakar (AFR) teoritis
= 1:15, artinya untuk membakar habis 1 gram
bensin diperlukan 15 gram (kadar Oksigen dalam
udara 35%)
2. Campuran kaya (1:13) menjadikan pemakaian bahan
bakar boros.
3. Campuran miskin (1:17) menjadikan pemakaian
bahan bakar irit
 Kebutuhan campuran bensin dan udara pada mesin
sangat bervariasi sesuai temperatur, beban dan
percepatan mesin.
 Putaran stasioner, beban berat dan percepatan tinggi
membutuhkan campuran kaya.
 Putaran menengah dan beban ringan membutuhkan
campuran miskin.
1 Prinsip Kerja Karburator

 Tekanan Atmosfir
Tekanan udara di sekitar kita.
Udara selalu memenuhi ruang
di sekitar kita dan mengalir ke
tekanan yang lebih rendah

 Kevakuman
Hampa/tidak ada udara di
ruang tertutup.

 Prinsip Perbedaan Tekanan


Dibuat penyempitan saluran
yang disebut venturi untuk
membentuk tekanan yang lebih
rendah.
1 Prinsip Kerja Karburator

Prinsip kerja Karburator sama dengan


penyemprot obat nyamuk

Perubahan Tekanan
Apabila udara mengalir melintasi
venturi B, kecepatan udara akan
bertambah tetapi tekanan udara di B
akan berkurang sehingga bensin akan
terhisap ke atas.
1 Prinsip Kerja Karburator

Tipe Katup Gas (Throttle Valve) :


 Piston Valve
Katup gas bentuk piston yang naik turun membentuk
venturi dan digerakkan langsung oleh kabel gas.
Digunakan pada hampir semua SMH.
 Butterfly Valve
Katup gas bentuk kupu-kupu. Besarnya venturi
ditentukan oleh kevakuman mesin.
Karburator jenis ini disebut Carburator jenis Constant
Velocity. Digunakan pada tipe Sonic dan Phantom
2 Komponen Karburator
2 Komponen Karburator
3 Cara Kerja Karburator

a. Sistem Pelampung
b. Sistem Choke
c. Putaran Stasioner
d. Kecepatan Menengah
e. Kecepatan Tinggi
a. Sistem Pelampung

Volume bensin diatur oleh:


1. Pelampung (Float)
2. Jarum pelampung (Float valve)

Cara kerja :
1. Jika volume bensin turun,
pelampung akan turun
membuka katup jarum
pelampung (float valve),
sehingga bensin akan
mengalir.
2. Jika volume bensin naik,
pelampung ikut naik dan
jarum pelampung menutup
aliran bensin.
b. Sistem Choke

Berfungsi :
Untuk memperkaya campuran
bensin dan udara pada saat
mesin dalam keadaan dingin

Cara kerja :
1. Jika katup choke ditutup aliran
udara yang masuk berkurang.
2. Mesin akan menyedot bensin
lebih banyak dan membentuk
campuran yang kaya.
c. Putaran Stasioner (Idle Speed)

SLOW
AIR  Skep (Piston Valve)
BLEED tertutup
 Udara mengalir melalui
Slow Air Bleed menuju
saluran Spuyer Kecil
JET NEEDLE (Slow Jet)
SLOW JET
 Udara bercampur
dengan bensin dari
Spuyer Kecil (Slow Jet)
menuju ruang bakar
Bagian yang bekerja :
1. Slow Air Bleed : mensuplai udara ke slow jet
2. Air Screw : mengatur komposisi campuran udara dan
bensin
3. Slow Jet : mensuplai bensin untuk putaran stasioner
4. Trhottle Stop Screw : mengatur putaran stasioner
mesin dengan mengatur posisi skep (piston valve)

Putaran Stasioner : 1400 rpm +/- 100 rpm


d. Putaran Menengah

 Pembukaan katup gas


=¼-¾
SLOW
AIR  Udara mengalir melalui
BLEED
saluran venturi, Slow Air
MAIN AIR Bleed dan Main Air
BLEED
Bleed
SLOW JET
JET NEEDLE  Jarum Skep (Jet Needle)
terangkat mengikuti
pergerakan skep (Piston
Valve)
Bagian yang bekerja :  Bensin mengalir melalui
1. Ventury Spuyer Utama (Main Jet)
2. Slow Air Bleed & Spuyer Kecil (Slow Jet)
3. Main Air Air Bleed
4. Piston Valve
5. Needle Valve
6. Slow Jet
7. Main Jet
 Jumlah bensin yang melalui
Main Jet ditentukan celah
(clearance) antara Needle Jet
dan Jet Needle yang berbentul
tirus.

 Posisi pemasangan Clip pada


Jet Needle akan menentukan
jumlah bensin yang keluar dari
Spuyer Utama (Main Jet).
e. Putaran Tinggi (High Speed)

 Pembukaan katup gas


= ¾ - Penuh
SLOW
AIR
 Udara mengalir melalui
BLEED saluran venturi
MAIN AIR  Jarum Skep (Jet Needle)
BLEED
terangkat mengikuti
SLOW JET pergerakan piston valve
 Bensin mengalir melalui
Spuyer Utama (Main Jet)
 Bagian yang bekerja :
 Ventury
 Spuyer Utama (Main
Jet)
4 Diagram Cara Kerja Karburator

Urutan komponen karburator yang bekerja pada


berbagai tingkat pembukaan skep (Piston Valve)
dapat digambarkan sbb :
PRINSIP KERJA KARBURATOR CV
KOMPONEN KARBURATOR CV
1
4 1. Tutup mangkok
2 vakum
5 2. Per vakum
3 3. Jarum vakum
4. Membran vakum
5. ACV
6. Needle Jet
7. Slow Jet
6 8. Jarum Pelampung
7 9. Pelampung
12 13
8 10.Screw penguras
14
9 11 11.Main Jet
12.Needle Jet Holder
10 13.Screw Udara
14.Auto By Stater
By Starter Jet Slow Jet Main Jet
Auto Bystarter

Auto Bystarter
AUTO BY STATER
Saat menStart-mesin:

Pada saat menghidupkan mesin, starter


valve akan tertarik ke dalam oleh
thermowax (mesin dalam keadaan
dingin).
Pada saat temperatur mesin sudah panas
(diatas 40oC) thermowax akan
mengembang, dan mendorong starter
valve sehingga saluran choke menutup
sehingga didapatkan campuran bahan
bakar dan udara yang ideal.

DINGIN PANAS
Pada putaran langsam supply bahan
PUTARAN LANGSAM/ IDLE bakarberasal dari : slow jet dan auto
by stater

Slow Jet
Udara masuk melalui slow air bleed
menuju slow jet, bahan bakar akan
s
Udara keluar melalui slow jet. (terjadi
slow air bleed

Auto by
stater
campuran BBM + udara)
Adanya kevakuman pada intake manifold,
Saluran auto by stater
campuran BBM + udara tsb akan terhisap
Intake ke Intake Manifold
Manifold
Udara

Auto By Stater
Udara masuk menuju auto by stater
melalui saluran auto by stater
auto by stater Jet

Bensin keluar melalui by stater jet


Slow Jet
Main Jet

menuju auto by stater sehingga tejadi


pencampuran BBM + udara di auto by
stater.
Adanya kevakuman pada intake manifold,
Campuran BBM + udara tersebut akan
terhisap ke intake manifold
Setelah Suhu mesin 40 C, auto bys
stater akan menutup by stater jet
Pada putaran Menengah supply bahan bakar
PUTARAN MENENGAH berasal dari : Slow Jet dan Main Jet

Slow Jet
Udara masuk melalui slow air bleed menuju
slow jet, bahan bakar akan keluar melalui
slow jet. (terjadi campuran BBM + udara)
s
Adanya kevakuman pada intake manifold,

s
campuran BBM + udara akan terhisap ke
Udara intake manifold
slow air bleed

Main Jet
Udara masuk menuju vakum dan akan
Main Air Bleed terkumpul di bawah membran vakum
Intake
Manifold
Pada saat putaran menengah skep akan
Udara
membuka separuh (seperti pd gbr)
Udara yang berada di atas membran akan
keluar melalui celah piston, krn adanya
kevakuman pada intake manifold
auto by stater Jet
Slow Jet
Main Jet

Akibatnya tekanan udara di atas membran


lebih kecil dari tekanan udara di bawah
membran. Pada saat itulah per vakum sudah
tidak bisa menahan tekanan udara di bawah
membran. Sehingga membran terangkat
keatas
Bahan bakar keluar melalui Main jet,
bercampur udara di venturi, kemudian
terhisap ke ruang bakar
Pada putaran tinggi supply bahan bakar
PUTARAN TINGGI berasal dari : Main Jet

Main Jet
Udara masuk menuju vakum dan akan
s
s terkumpul di bawah membran vakum
Pada saat putaran tinggi skep akan membuka
penuh (seperti pd gbr)
Udara
Udara yang berada di atas membran akan
keluar seluruhnya melalui celah piston, krn
adanya kevakuman pada intake manifold
Main Air Bleed

Intake
Akibatnya tekanan udara di atas sangat
Udara
Manifold
rendah
pada saat itulah per vakum sudah tidak bisa
menahan tekanan udara di bawah membran.
Sehingga membran terangkat keatas penuh
auto by stater Jet
Slow Jet
Main Jet

Bahan bakar keluar melalui Main jet,


bercampur udara di venturi, kemudian
terhisap ke intake manifold

Pada putaran tinggi, campuran BBM + udara


sangat cepat bergerak. Namun Bahan bakar
lebih cepat sampai di ruang bakar. Untuk itu
perlu di supply udara tambahan melalui Main
air bleed
5 Karburator TPFC

Berfungsi :
Menyuplai bahan bakar tambahan
untuk menghindari penurunan
tenaga mesin, karena campuran
miskin saat skep dibuka tiba-
tiba.
a. Katup Gas Menutup :
Membran bergerak ke atas,
Inlet Check Ball terbuka dan
Outlet Check Ball tertutup.
Bensin dari ruang pelampung
terhisap ke Ruang Membran.

b. Katup Gas Dibuka :


Membran menekan bensin di
Ruang Membran, Inlet Check
Valve tertutup dan Outlet
Check Valve terbuka. Bensin
akan keluar melalui nozzle
menuju ke Ruang Bakar.
6 Karburator ACV

Berfungsi :
Untuk mencegah terjadinya ledakan pada
knalpot pada saat putaran mesin turun dari
Rpm Tinggi ke Rpm rendah, karena campuran
udara – bensin terlalu miskin.

ACV
Cara Kerja ACV

Membran ACV selalu ditekan oleh pegas untuk membuka


Saluran Udara (Air Passage), sehingga suplai udara ke Slow
Jet dilakukan oleh ACV dan Slow Air Bleed.
Cara Kerja ACV

ACV membuka dan


menutup saluran udara

SLOW AIR BLEED

SLOW JET

 Saat menurunkan putaran mesin dari RPM tinggi dengan


menutup katup gas, kevakuman yang tinggi di belakang skep
gas akan diteruskan ke membran ACV.
 Membran ACV bergerak ke atas dan piston ACV menutup
saluran udara /memotong aliran udara, sehingga campuran
bensin dan udara dari Slow Jet menjadi lebih kaya.
Cara Kerja TSS

Mekanisme kerja
”Throttle Switch System ”
Fire
Pada saat akselerasi, dengan
sensor dipasang pada throttle
SPARK karburator memberikan sinyal
PLUG ke DC-CDI untuk menepatkan
derajat pengapian agar selaras
dengan putaran mesin pada
IGNITION
saat sensor tersentuh throtle,
COIL kemudian sinyal diteruskan
ke Ignition Coil, agar
pembakaran di ruang bakar
oleh sparkplug menjadi lebih
sempurna, mengakibatkan
CDI
penghematan pemakaian bahan
bakar dan mereduksi emisi gas
buang.

THROTTLE
SWICTH
SYSTEM
Cara Kerja TSS

Throtle switch di desain untuk mendorong agar terjadi pembakaran


yang sempurna dan untuk meningkatkan tenaga mesin pada putaran rendah.

Berikut cara kerjanya :


1. Pada posisi normal , dimana karburator tidak dioperasikan maka
kita akan melihat bahwa posisi dari switch akan berada didalam alur dari
throtle valve.

2. Pada putaran rendah, dimana ketinggian angkat dari throtle valve


kurang dari 40 % dari total tinggi angkatnya, "Switch pada posisi ON".
Selanjutnya "ON Signal" ini akan dikirim ke CDI. Pada tingkatan ini CDI
akan melakukan pengapian pada 15- 27 Derajat Sebelum titik mati atas

3. Pada putaran tinggi, dimana ketinggian angkat dari throtle valve


lebih dari 40 % dari total tinggi angkatnya , maka "Switch pada posisi
OFF". Selanjutnya "OFF Signal" akan diterima CDI. Pada Tingkatan ini CDI
akan melakukan pengapian pada 35 Derajat sebelum titik mati atas

CDI di rubah derajat pengapiannya karena:


1. Emisi gas buang akan bisa dikurangi sehubungan dengan pembakaran
yang sempurna - "Emission Purpose".
2. Tenaga mesin akan bertambah sehubungan dengan pembakaran yang
sempurna - "Increase Power Purpose".
FUEL DELIVERY SYSTEM
Sistim aliran bahan bakar yang menggunakan sistim Control
Elektronik yang menjadikan Supra X 125 PGM FI adalah motor type
bebek yang paling irit dan ramah lingkungan di kelasnya.

Pressure Regulator Fuel Pump Module

Throttle Body

Injector

Fuel Feed Hose Fuel Suction Filter


Sistem Aliran bahan bakar
System Flow:
• Fuel Pump Module
• Pressure Regulator
• Injector
• Throttle Body dg Sensor Unit
• Engine Control Module
Fuel Pump

Throttle Body Pressure Regulator


ECM
Injector
Fuel Delivery System
Pressure Regulator

Fuel Suction Filter

Anda mungkin juga menyukai