Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) adalah sebuah pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri yang
relevan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing masing, dalam
upaya meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga
menambah bekal untuk masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja
yang semakin banyak dan ketat dalam persaingannya seperti saat ini, selain itu
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak
peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan
produksi barang atau jasa yang menimbulkan perubahan mendasar untuk
mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki
kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan berwawasan
lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten, maka
dengan adanya kegiatan prakerin peserta didik dapat mengasah dan juga bisa
langsung mempraktikkan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke
dunia usaha atau dunia industri dengan kemampuan yang dimiliki
masing-masing.

Dalam upaya untuk mewujudkan Peraturan Mentri pendidikan dan


Budaya No.60 Tahun 2014, SMK Negeri 1 Kota Bekasi melaksanakan
berbagai kegiatan demi menjadikan peserta didik yang siap memasuki dunia
usaha dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan
mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah,
namun seorang peserta didik harus belajar mengenai bagaimana lingkungan
yang berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaaan yang akan
dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.

1
1.2. Tujuan Prakerin
Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin) program Teknik Pemesinan
SMKN 1 Kota Bekasi bertujuan antara lain :
1. Meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan melalui
dunia perindustrian.
2. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja yang
sesungguhnya.
3. Menjadi peserta didik yang berwawasan mutu, kreatif dan produktif.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Belajar untuk menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari di sekolah
dan diterapkan di dunia kerja.
6. Belajar dengan perkembangan teknologi yang digunakan saat ini.
7. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang
baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

1.3. Tujuan Penulisan Laporan


Tujuan penulisan laporan antara lain:
1. Sebagai salah satu bukti telah melaksanakan Praktik kerja Industri
( PRAKERIN).
2. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan peserta didik SMK pada
umumnya.
3. Memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh disekolah
dengan penerapan didunia kerja.
5. Mengumpulkan data, guna kepentingan sekolah dan khususnya penulis
sendiri dan juga untuk menunjang peningkatan pengetahuan peserta didik
tingkat selanjutnya.
6. Untuk menerapkan gambaran yang seharusnya dalam melaksanakan
praktik kerja industri sampai dimana pengetahuan atau kemampuan dalam
mengikuti praktik kerja industri (PRAKERIN).

2
1.4. Metode Pengumpulan Bahan Tulisan /Data
Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan beberapa metode
yang digunakan untuk mempermudah dalam pemgumpulan data. Adapun
metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi
Yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan atau industri melalui
teori yang kemudian diterapkan dalam bentuk kegiatan atau Praktik Kerja
Industri (Prakerin).
b. Studi Kepustakaan
Yaitu usaha yang dilakukan oleh peniliti untuk mendapatkan informasi
yang sesuai dengan masalah yang sedang diteliti. Informasi tersebut
diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan
ilmiah, tesis dan disertai, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku
tahunan, artikel internet, ensiklopedia.
c. Wawancara
Mengumpulkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung,
hal ini dilakukan untuk memperoleh suatu informasi yang tepat dan jelas
yang dibutuhkan didalam penyusunan laporan.

1.5. Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan laporan ini, penulis akan menguraikan tentang
sistematika laporan yang dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
Halaman Judul (Cover)
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Prakerin
C. Tujuan Penulisan Laporan Prakerin
D. Metode Pengumpulan Bahan Tulisan/Data

3
E. Sistematika Penulisan Laporan
F. Tinjauan Umum
1. Sejarah Singkat PT TegarUsaha MandiSejati
2. Struktur Organisasi PT TegarUsaha MandiriSejati
BAB II ISI LAPORAN
A. Waktu dan Tempat Prakerin
B. Uraian Laporan
C. Pengertian Mesin Bubut
D. Peralatan
E. Langkah kerja membuat Nozzle Dispencer
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Kesan-Kesan Selama Prakerin
Daftar Pustaka

1.6. Tinjauan Umum


1.6.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 1.1 Logo PT TegarUsaha Mandiri Sejati


PT TegarUsaha MandiriSejati didirikan pada akhir tahun 1995
yang bergerak di bidang bengkel manufaktur. Perusahaan ini memiliki
dua tempat yaitu, kantor dan bengkel pertama bertempat di Jl. Raya
Stasiun Cakung No.23 RT05/03 Pulo Gebang Jakarta Timur. Bengkel
kedua bertempat di Jl. SD Inpres No.98 Pulo Gebang Jakarta Timur.

Perusahaan ini dipimpin oleh Maulana Aditya yang dikomisarisi oleh


Ibu Siti Muchlichah dan Bapak Suyikno. Perusahaan ini melayani setiap

4
yang dibutuhkan oleh industri seperti bagian parts, dies, moulds, jigs,
fixtures, sheet, metals, constructions, machinnery, automation,
engineering design, dan maintenance. Perusahaan ini memiliki motto
yang selalu melekat di belakang baju karyawan. Yang bertuliskan,
“YOUR ENGINEERING SUPPORT”. Perusahaan ini juga memiliki
komitmen yaitu, memberikan kualitas terbaik,memberikan pelayanan
terbaik, melakukan pengiriman tepat waktu, dan tarif kompetitif.

1.6.2. Struktur Organisasi Perusahaan


Berikut adalah struktur PT TegarUsaha MandiriSejati yang sudah di
ringkas penjelasan lebih lengkap bisa di lihat di gambar.

Gambar 1.2 – Struktur organisasi PT TegarUsaha MandiriSejati

5
BAB II
ISI LAPORAN

2.1 Waktu dan Tempat Prakerin


Prakerin ini dilaksanakan dari tanggal 2 juli 2018 sampai dengan tanggal 28
september 2018 yang dilaksanakan di PT TegarUsaha MandiriSejati, Jl. SD
Inpres NO.98 Pulo Gebang, Jakarta Timur.

2.2 Uraian Kegiatan


Pekerjaan yang penulis lakukan pada saat di PT TegarUsaha MandiriSejati
 Membuat Nozzle Dispencer

2.3 Pengertian Mesin Bubut


Mesin bubut (turning machine) adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam
proses kerjanya bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong
pahat (tools) sebagai alat untuk menyayat benda kerja tersebut.

2.4 Peralatan membuat Nozzle Dispencer

Gambar 1.3 – peralatan-peralatan membuat nozzle dispencer \

 Mata bor Ø9 dan Ø12,2


 Center drill dan cekam bor
 Tap dan drat NPT ¼
 Gerindra tangan
 Pahat dan sigmat

6
2.5 Langkah Kerja

1. Membaca gambar

Gambar 1.4 – Sketsa Nozzle Dispencer

2. Mengatur spindel putaran mesin di kepala tetap dan mesin dalam posisi
keadaan mati.

Gambar 1.5 – Spindel kecepatan putaran mesin (kepala tetap)

3. Memasang benda kerja hexagon (segi 6) di ragum mesin bubut dan kunci
ragum dengan benar agar benda kerja tidak terjatuh.
4. Membubut facing (muka)

7
Gambar 1.6 – membubut muka (facing)

4.1. Pasanglah pahat bubut di rumah pahat


4.2. Ujung pahat bubut harus setinggi senter yang berada di kepala lepas
4.3. Miringkan rumah pahat
4.4. Nyalakan mesin (pastikan ragum mesin berputar ke arah kita)
4.5. Lakukan penyayatan di sisi pertama terlebih dahulu, jikala sudah
lakukan penyayatan di sisi kedua hingga ukuran benda kerja menjadi
ukuran 121 mm (tidak diperbolehkan melakukan finishing)
4.6. Matikan mesin
4.7. Lakukan pengukuran dengan sigmat
5. Melakukan pengeboran
5.1. Pasangkan senter bor dengan chuck bor dikepala lepas mesin bubut.
5.2. Atur kecepatan putar mesin bubut (putaran kencang 380 Rpm).
5.3. Nyalakan mesin dan lakukan penyenteran bor dengan kedalaman 2/3
dari kemiringan 600.

Gambar 1.7 – menyenter bor

8
5.4. Jika sudah lepas senter bor dari kepala lepas.
5.5. Lepas benda kerja dan pasangkan kembali benda kerja dengan lebih
kedalam.
5.6. Pasang mata bor Ø9 di kepala lepas.
5.7. Atur kecepatan putar mesin bubut (putaran pelan 280 Rpm).
5.8. Melakukan pengeboran hingga lubang tembus ke sisi belakang (jangan
lupa dikasih air pendingin).

Gambar 1.8– mengebor Ø9

6. Membubut rata
6.1. Lepas benda kerja dan pasangkan kembali benda kerja lebih keluar.
6.2. Tempelkan benda kerja dengan senter putar.

Gambar 1.9– penempelan senter putar

6.3. Atur kecepatan mesin bubut dalam kondisi mesin mati ke putaran 380
Rpm.
6.4. Tempelkan pahat pada sisi benda kerja untuk mencari ukuran panjang
awal.

9
6.5. Jika sudah geser eretan memanjang untuk menentukan ukuran panjang
95 mm, selanjutnya berikan goresan dan lakukan pengukuran panjang
yang ingin disayat dengan sigmat.
6.6. Selanjutnya, nyalakan mesin dan tempelkan pahat dengan benda kerja
untuk menentukan ukuran awal penyayatan.
6.7. Lakukan pembubutan rata dengan cara menggeser ke arah kanan
eretan melintang dan menggeser 50 garis untuk menghasilkan
pemakanan 2 mm (menyesuaikan).
6.8. Nyalakan tuas otomatis hingga ukuran panjang 95 mm. Apabila sudah
sampai ukuran yang ditentukan matikan tuas otomatis.

Gambar 1.10- Membubut rata

6.9. Matikan mesin dan lakukan pengukuran dengan sigmat sesuai ukuran
panjang bubutan 95 mm yang berdiameter 12 mm.
7. Mengebor Ø12,2 mm

Gambar 1.11- mengebor Ø12,2 mm

10
7.1. Balikan posisi benda kerja yang telah dibubut rata. Setelah itu, kunci
cekam dengan benar dan posisi benda kerja lebih kedalam.
7.2. Pasang mata bor Ø12,2 mm di kepala lepas.
7.3. Tandai mata bor dengan spidol sesuai dengan ukuran kedalaman 23
mm dan dekatkan mata bor dengan benda kerja.
7.4. Lakukan pengeboran dengan kedalaman yang sudah ditentukan.
7.5. Mundurkan kepala lepas
7.6. Lepas benda kerja dan matikan mesin.
8. Mengetap drat NPT ¼

Gambar 1.12- mengetap

8.1. Pasang clow di ragum mesin milling


8.2. Pasang benda kerja yang Ø12,2 dan pastikan benda terjepit dengan
benar
8.3. Tap berikan cairan tap matic
8.4. Tap diseimbangi dengan benda kerja dengan cara penitik di spindel di
turunkan agar saat proses pengetapan tidak miring dan goyang.
9. Menghaluskan ujung sisi benda kerja yang ditap dengan gerindra tangan
amplas.

Gambar 1.13- menggerindra

11
10. Mengkemas benda kerja

Gambar 1.14- mengkemas

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah saya melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di PT
TegarUsaha MandiriSejati dan menyusun laporan ini, disamping salah satu
syarat untuk memenuhi Penilaian Tengah Semester, penulis juga merasakan
manfaat dan pengalaman yang berharga diantaranya yaitu:

- Pelajaran dan pengalaman yang didapatkan di sekolah itu belum tentu


dapat berkembang dengan pesat, cara untuk mengembangkannya yaitu di
Perusahaan itu sendiri.

- Sistem kerja yang dilakukan sangat baik. Mendapatkan banyak


pengalaman dari orang-orang yang bekerja di lapangan.

- Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah langkah pertama saya mengenal


dunia kerja yang sebenarnya yaitu di perusahaan.

Semoga laporan ini bisa memberikan manfaat bagi semua pihak. Penulis
memahami bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan.

3.2 Kesan-kesan Selama Prakerin

 Banyak ilmu-ilmu baru yang didapat selama kegiatan prakerin tentu saja
dapat dijadikan bahan dan pengalaman untuk masa depan.
 Untuk penulis pribadi tentu merasa puas dan bahagia karena dapat
menjalankan kegiatan prakerin dengan baik hingga berakhirnya kegiatan
ini.
 Mendapat pengalaman yang sangat menyenangkan selama kegiatan
prakerin.
 Banyak bertemu dengan orang baru dan mendapatkan pengalaman bekerja
sama dengan baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Surapranata, Sumarna. (2015). Teknik pemesinan bubut dan frais 1. Jakarta:


Kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Pravista, Ananda. (2018). Laporan Praktik Kerja Industri. Bekasi: SMK Negeri 1
Kota Bekasi.

Buku Jurnal. SMK Negeri 1 Kota Bekasi 2018

http://yaquul.com/2016/02/contoh-latar-belakang-laporan.html

14

Anda mungkin juga menyukai