Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PKL atau Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan untuk
melatih dan memberikan pengajaran kepada siswa dalam Dunia
Industri atau Dunia Usaha yang relevan terkait kompetensi keahlian
masing masing. Selain itu prakerin juga bertujuan untuk
memberikan bekal ilmu dalam dunia kerja agar dimasa mendatang
para siswa dapat bersaing dalam dunia industri yang semakin ketat
seperti saat ini, untuk mempersiapkan siswa agar memiliki
kemampuan teknis dengan wawasan yang luas dan fleksibel di era
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, meningkatkan mutu
dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta mengasah dan
mengimplementasikan materi yang diperoleh siswa dari sekolah
masing masing terkait jurusannya.

1.2. Tujuan
Tujuan kegiatan PKL adalah untuk melatih kemampuan
manajerial dan keterampilan serta memupuk kemampuan
beradaptasi dan daya tangkap siswa dalam menjalankan tugas dan
kewajiban yang diembankan kepadanya. Tujuan kegiatan PKL
adalah untuk membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi
siswa-siswi prakerin.

1.3. Ruang Lingkup PKL


Pembahasan materi berdasarkan pada aktivitas di bidang
pemesinan dan hal lain yang berhubungan dengan perencanaan
dan perancangan, kemudian dianalisa dengan menggunakan
pendekatan-pendekatan aspek aspek yang ada dalam arsitektur,
yaitu aspek konstektual, aspek fungsional, aspek arsitektural,

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 1


aspek teknis dan aspek kinerja. Termasuk ke dalam kategori
bangunan massa tunggal.

1.4. Metode Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam praktik kerja industri yang saya
lakukan di CV. NYIE LIE adalah sebagai berikut:
a. Observasi, yaitu peserta prakerin melaksanakan suatu sistem
kerja yang sesuai dengan keadaan di tempat prakerin.
b. Wawancara, yaitu peserta prakerin melakukan wawancara
kepada orang terkait untuk mendapatkan informasi dalam
mempelajari tentang Mesin Bubut.
c. Praktik kerja langsung, mendapatkan pengalaman langsung dari
kesempatan praktik kerja langsung dari lapangan.
d. Literatur, mencari informasi tambahan untuk menambah
pengetahuan dari hasil observasi, wawancara dan praktik
lapangan.

1.5. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Kegiatan pelaksanaan Pratik Kerja Lapanggan (PKL) di CV.
NYIE LIE dilaksanakan kurang lebih selama 3 (tiga) bulan terhitung
mulai dari tanggal 1 Juli 2022 sampai dengan 29 September 2022.
Dilaksanakan setiap hari Senin-Jumat dengan memakai seragam
wearpack. Adapun jam kerjanya sebagai berikut:

Hari Masuk Istirahat pulang


Senin 08.00 - 12.00
Selasa 08.00 - 12.00
Rabu 08.00 - 12.00
Kamis 08.00 - 12.00
Jumat 08.00 - 12.00
Sabtu LIBUR
Minggu LIBUR

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 2


1.6. Sistematika Penyusunan Laporan
1.   Urutan Halaman Bagian depan
 Halaman judul
 Lembar Pengesahan dari Industri/Instansi
 Lembar Pengesahan Sekolah
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
2.      BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar belakang adalah ……
1.2. Tujuan
1.3. Ruang Lingkup PKL
1.4. Metode Pengumpulan Data
1.5. Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
1.6. Sistematika Penyusunan Laporan
3.      BAB II. KEGIATAN PRAKTEK  
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
2.2. Visi dan Misi Perusahaan
2.3. Struktur Organisasi
2.4. Jenis Bidang Usaha Perusahaan
4.      BAB III. PEMBAHASAN
3.1. Judul Pekerjaan
3.2. Landasan Teori
3.3. Prinsip Kerja Mesin Bubut
3.4. Bagian – bagian Mesin Bubut
3.5. Jenis Pahat Mesin Bubut
3.6. Kompetensi Yang DiCapai
3.7. Permasalahan Yang DiHadapi
3.8. Pemecahan Masalah
3.9. Persiapan Alat, dan Keselamatan Kerja
3.10. Uraian Langkah Kerja dan Gambar Kerja
5.      BAB IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran-Saran
7.      DAFTAR PUSTAKA
8.      LAMPIRAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 3


BAB II
KEGIATAN PRAKTEK
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
CV. NYIE LIE muai beroperasi sejak tahun 1970-an. Dimulai
dari bengkel kecil sederhana, kami terus berbenah diri untuk
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para konsumen.
Saat ini Budikarya menawarkan jasa dan produk dalam
bidang teknik. Dalam bidang jasa kami beroperasi dalam 5 divisi,
antara lain Gear Manufacturing, General Machining Process,
Automotive, Construction, dan Fabrication. Dengan fokus utama
pada Gear Manufacturing. Selain bidang jasa kami juga menjual
produk-produk jadi dalam untuk industri karet, dan Stone Crusher.

2.2. Visi dan Misi Perusahaan


Visi
Menjadi perusahaan penghasil alat-alat unggulan yang
inovatif dan terpercaya sebagai mitra pelanggan.
Misi
 Menghasilkan produk-produk yang inovatif dan memenuhi
standar internasional sesuai bidangnya dan sejalan dengan
harapan pelanggan.
 Meningkatkan kompetensi SDM melalui pelatihan yang
berkesinambungan demi untuk peningkatan produktivitas
dalam operasional perusahaan.
 Menciptakan suri ketauladanan di masyarakat sebagai
perusahaan yang mencintai lingkungan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 4


2.3. Stuktur Organisasi Perusahaan
PEMILIK PERUSAAN : Aripin Tanuwiharja
ADMINISTRASI : Lupi
KEPALA BENGKEL : Randi
MEKANIK : Jaka
Yusuf
Epul
Enang
Rohman
Jack
Kakang
Babeh.

2.4. Jenis Bidang Usaha Perusahaan Perseorangan


Perusahaan perseorangan adalah jenis perusahaan yang
modalnya dimiliki oleh satu orang pengusaha. Perusahaan
perseorangan dijalankan oleh satu orang tersebut, jika terdapat
pekerja maka statusnya hanya membantu pengusaha yang terikat
dalam perjanjian kerja.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 5


BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Judul Pekerjaan

Pada saat melakukan Prakerin di CV. NYIE LIE saya banyak


melakukan pekerjaan seperti membuat pulley, shock, piringan, dudukan
rem mobil, dan masih banyak lagi, Akan tetapi di pembuatan laporan ini
penyusun akan memaparkan tentang pembuatan V Pulley GTO-6-1
Biasanya Pulley ukuran ini digunakan di mesin-mesin yang berputar
dengan kecepatan yang besar, dan digunakan pada mesin-mesin yang
ringan, fugsu V Pulley GTO-6-1 adalah menghantarkan gerak putar mesin
dengan poros yang sejajar.

Gambar 3.1 V Pulley GTO-6-1

3.2. Landasan Teori


 Pengertian Mesin Bubut
Mesin bubut adalah salah satu jenis mesin perkakas yang
digunakan untuk proses pemotongan benda kerja yang dilakukan
dengan membuat sayatan pada benda kerja dimana pahat

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 6


digerakkan secara translasi dan sejajar dengan sumbu dari benda
kerja yang berputar.

Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang memiliki populasi


terbesar di dunia ini dibandingkan mesin perkakas lain seperti mesin frais,
drill, sekrap dan mesin perkakas lainnya. 

Gambar 3.2  Mesin Bubut

3.3. Prinsip Kerja Mesin Bubut


Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangkan bagian dari
benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja
diputar dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan
dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda kerja. Gerakan
putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 7


Gambar 3.3 Prinsip Kerja Mesin Bubut

3.4. Bagian-bagian Mesin Bubut


Pada dasarnya mesin bubut terdiri dari beberapa komponen
utama antara lain:

1. Bad
1. Headstock
2. Tailstock
3. Compound slide
4. Across slide
5. Toolpost
6. Leadscrew
7. Camage
8. dan lain-lain. 

Gambar berikut ini diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang


umum dari mesin bubut:

Gambar 3.4 Bagian-bagian Mesin Bubut

Fungsi masing-masing bagian mesin bubut ialah sebagai berikut:

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 8


1. Tailstock, untuk memegang atau menyangga benda kerja pada
bagian ujung yang berseberangan dengan chuck (pencekam) pada
proses pemesinan di mesin bubut.  
2. Lead crew, adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibawah
dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai
ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan
putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan
digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa
dilepas kalau tidak dipakai. 
3. Feedrod, terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk
menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box)
untuk menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau
memanjang. 
4. Carriage, terdiri dari tempat eretan, dudukan pahat dan apron.
Konstruksinya kuat karena harus menyangga dan mengarahkan
pahat pemotong. Dilengkapi dengan dua cross slide untuk
mengarahkan pahat dalam arah melintang. Spindle yang atas
mengendalikan gerakan dudukan pahat dan spindle atas untuk
menggerakkan pembawa sepanjang landasan. 
5. Toolpost, digunakan sebagai tempat dudukan pahat bubut, dengan
menggunakan pemegang pahat. 
6. Headstock, adalah tempat terletaknya transmisi gerak pada mesin
bubut yang mengatur putaran yang dibutuhkan pada proses
pembubutan.

 Dimensi dan Jenis Mesin Bubut

Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam


diameter benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut.
misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin
bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran
kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 9


benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang
maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut,
sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku.
Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam
desainnya tersebut tergantung cara pengoparasiannya dan jenis
produksi atau jenis benda kerja. 

Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis


yaitu mesin bubut manual/mesin bubut konvensional dan mesin bubut
otomatis/ mesin bubut cnc. Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang
proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh manusia secara
langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang
perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah
proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau
diprogram secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut
yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine sehingga
sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara berurutan dengan
hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih
dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical Control) Lathe
Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer kontrol numerik), seperti
pada gambar berikut:

Gambar 3.5  a. Mesin bubut manual        Gambar 3.5  b. Mesin bubut CNC

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 10


 Gerakan-gerakan dalam membubut
 Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang
digerakan pahat dan dinamakan gerakan potong.
 Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah
pemotongannya sejajar dengan sumbu kerja. Gerakan ini juga
disebut gerakan pemakanan.
 Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabilah arah
pemotongannya tegak lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini juga
disebut dengan gerakan melintan atau pemotongan permukaan.
 Cara menggunakan mesin bubut
 Mepersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti pahat bubut,kunci
chuck, dll,
 Memastikan keadaan mesin masih off dan mesin itu terhindar dari
benda yang mudah terbakar,
 Memasang pahat bubut pada rumah pahat (tool post) setinggi ujung
senter.
 Memasang benda kerja yang akan dibubut pada cekam/chuck.
 Membubut benda kerja sesuai spesifikasi yang diinginkan.
 Peralatan pelengkap yang terdapat pada mesin bubut
 Pelat cekam (pencekam)
 Pelat pembawa
 Senter
 Collet
 Penyangga
 Pahat bubut
 Dll
 Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut
 Pembubutan muka (facing), yaitu proses pembubutan yang
dilakukan pada tepi penampang atau gerak lurus terhadap sumbu
benda kerja, sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 11


 Pembubutan rata (pembubutan silindris), yaitu pengerjaan benda
yang dilakukan sepanjang garis sumbu.
 Pembubutan ulir (threading), yaitu pembubutan ulir dengan pahat
ulir.
 Pembubutan tirus (taper), yaitu proses pembubutan enda kerja
berbentu konis.
 Pembubutan (drilling), yaitu pembubutan denganmenggunakan mata
or, sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja.
 Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan
untuk memperbesar lubang.
 Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan silindris) yang
bertujuan untuk membubut profil pada permukaan benda kerja.
 Parameter pemotongan pada mesin bubut
 Kecepatan potong (Cutting Speed), yaitu kecepatan dimana pahat
melintasi benda kerja untuk mendapatkan hasil yang paling baik
pada kecepatan yang sesuai.
 Gerak makan (Feed), adalah penggerak titik sayat alat potong per
satu putaran benda kerja.
 Kedalaman Pemotongan (Depth of Cut), adalah dimana dalamnya
masuk alat potong  menuju sumbu-sumbu benda.
 Waktu Pemesinan ( Mechining Time), adalah banyaknya waktu
penyayatan yang dibutuhkan untuk mengerjakan (membentuk atau
memotong) suatu benda kerja.

3.5. Jenis Pahat Mesin Bubut


Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin
bubut menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk-bentuk pahat
bubut yang umum dipakai. Gambar berikut menjelaskan bentuk
pahat bubut dan bentuk benda kerja yang di hasilkan. Bagian pahat
yang bertanda bintang adalah pahat kanan,artinya melakukan
pemakanan dari kanan ke kiri, sebaliknya yang tidak berbintang.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 12


Gambar 3.6 Macam-macam Pahat Bubut

Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kiri ke kanan adalah:

1. Pahat sisi kanan


2. Pahat pinggul/champer kanan
3. Pahat sisi/permukaan kanan
4. Pahat sisi/permukaan kanan (lebih besar)
5. Pahat ulir segitiga kanan
6. Pahat alur
7. Pahat alur segitiga(kanan kiri)
8. Pahat ulir segitiga kiri
9. Pahat sisi kiri
10. Pahat pinggul kiri
11. Pahat alur lebar

Berdasarkan bahan pembuatnya, ada dua macam pahat bubut yang


umum dipakai, yakni pahat HSS dan carbide/tungsten carbide.

1. Pahat High Speed Steel (HSS)

HSS bukan hanya digunakan untuk memotong besi, tapi juga kayu,
bahkan bagus juga untuk pisau dapur.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 13


2. Pahat Carbide

Jenis pahat ini dibuat dengan campuran bahan kimia antara lain
tungsten dan karbon, tergantung sifat bahan yang dikehendaki.
Kadang juga memakai methanol, hydrofluoric acid/nitric
acid (HF/HNO3), dll. Rumit sangat.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja:

 Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik.


 Selalu gunakan kaca mata pelindung.
 Jangan menghentikan spindel dengan tangan.
 Jangan biarkan kunci chuck tetap menempel pada chuck.
1. Geometris alat potong

Hal yang sangat penting diperhatikan adalah bagaimana alat potong


dapat menyayat dengan baik, dan untuk dapat menyayat dengan baik alat
potong diperlukan adanya sudut baji, sudut bebas dan sudut tatal sesuai
ketentuan, yang semua Ini disebut dengan istilah geometris alat potong.
Sesuai dengan bahan dan bentuk pisau, geometris alat potong untuk
penggunaan setiap jenis logam berbeda. Pahat bubut rata kanan memiliki
sudut baji 80º dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana gambar 26,
pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang
pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi cekam.

 Pahat bubut rata kiri

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 14


Pahat bubut rata kiri memiliki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan
untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri
ke arah kanan mendekati posisi kepala lepas.

 Pahat bubut muka

Pahat bubut muka memilki sudut baji 55º, pada umumnya digunakan
untuk pembubutan rata permukaan benda kerja (facing) yang
pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja ke arah mendekati titik
senter dan juga dapat dimulai dari titik senter ke arah luar benda kerja
tergantung arah putaran mesinnya.

 Pahat bubut ulir

Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang
akan dibuat, sudut puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort.

 Penggunaan pahat bubut luar

Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa salah satu alat potong yang


sering digunakan pada proses pembubutan adalah pahat bubut. Bentuk,
jenis dan bahan pahat ada bermacam-macam yang tentunya disesuaikan
dengan kebutuhan. Prosesnya adalah benda kerja yang akan dibubut
bergerak berputar sedangkan pahatnya bergerak memanjang, melintang
atau menyudut tergantung pada hasil pembubutan yang diinginkan.

 Pahat bubut dalam

Sealin pahat bubut luar, pada proses pembubutan juga sering


menggunakan pahat bubut dalam. Pahat jenis ini digunakan untuk
membubut bagian dalam atau memperbesar lubang yang sebelumnya

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 15


telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya juga bermacam-macam
dapat berupa pahat potong, pahat alur ataupun pahat ulir, ada yang diikat
pada tangkai pahat. Bentuk ada yang khusus sehingga tidak diperlukan
tangkai pahat. Contoh  emakaian pahat bubut dalam ketika memperbesar
lubang dan membubut rata bagian dalam.

 Pahat potong

Pahat potong adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai


digunakan untuk memotong benda kerja.

 Pahat bentuk

Pahat bentuk digunakan untuk membentuk permukaan benda kerja,


bentuknya sangat banyak dan dapat diasah sesuai bentuk yang
dikehendaki operatornya. Adalah jenis-jenis pahat berbentuk radius.

 Pahat keras

Pahat keras yaitu pahat yang terbuat dari logam keras yang
mengandung bahan karbon tinggi yang dipadu dengan bahan-bahan
lainnya, seperti Cemented Carbid, Tungsten, Wide dan lain-lain. Pahat
jenis ini tahan terhadap suhu kerja sampai dengan kurang lebih 1000° C,
sehingga tahan aus/gesekan tetapi getas/rapuh dan dalam
pengoperasiannya tidak harus menggunakan pendingin, sehingga cocok
untuk mengerjakan baja, besi tuang, dan jenis baja lainnya dengan
pemakanan yang tebal namun tidak boleh mendapat tekanan yang besar.
Di pasaran pahat jenis ini ada yang berbentuk segi tiga, segi empat dan
lain-lain yang pengikatan dalam tangkainya dengan cara dipateri keras
(brassing) atau dijepit menggunakan tangkai dan baut khusus.

 Bor senter

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 16


Bor senter digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja
sebagai tempat kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannnya
disesuaikan dengan kebutuhan yaitu sekitar 1/3 ÷ 2/3 dari panjang bagian
yang tirus pada bor senter tersebut. Pembuatan lubang senter pada
benda kerja diperlukan apabila memilki ukuran yang relatif panjang atau
untuk mengawali pekerjaan pengeboran.

 Kartel

Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil
pada permukaan benda kerja, agar tidak licin yang biasanya terdapat
pada batang-batang penarik atau pemutar yang dipegang dengan tangan.
Hasil pengkartelan ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus
tergantung gigi kartelnya.

3.6. Kompetensi Yang Dicapai

 Dapat menggunakan mesin bubut dengan baik dan benar.


 Mengebor produk yang belum selesai.
 Menggerinda bagian produk yang belum rata.
 Mengetap piringan produk.
 Menjalankan mesin skrap.
 Mengelas benda.
 Melakukan dempul pada produk.
 Mengamplas produk yang belum rata.

3.7. Permasalahan Yang Dihadapi

 Karena mesin bubut yang sudah tua dan jarang ada perawatan
mesin, maka sering terjadi kendala saat membubut seperti handle
penggerak eretan memanjang dan melintang menjadi rusak atau
susah di gerakkan.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 17


 Mengelas pada plat yang tipi, akan sangat mudah berlubang.

3.8. Pemecahan Masalah

 Untuk mengatasi masalah nomer satu caranya dengan


membongkar Apron di bawah handle eretan memanjang, kemudian
mengganti baut penghubung antara AS penggerak dengan Gear,
Untuk mengatasi masalah eretan melintang dua caranya dengan
menggunakan gerakan kombinasi antara eretan memanjang
dengan eretan melintang.
 Dengan cara melakukannya dengan konstan dan cepat secara
stabil agar plat tidak berlubang dan hasilnya menjadi bagus

3.9. Persiapan Alat, Bahan dan Keselamatan Kerja

 Persiapan Alat:

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 18


N NAMA ALAT
SPESIFIKASI FUNGSI
O DAN BAHAN

Sebagi mesin utama


1. Mesin bubut Kofrensional dalam proses
pembubutan

-Carbida untuk
meratakan betuk benda
Carbida dan Alur
2. Pahat kerja -Alur Bentuk
Bentuk
membentuk Alur belt
pada Pulley

-32 untuk membuat


lubang poros pada
Bor ukuran 32 dan
3. Mesin Bor Pulley. -10 untuk
10
membuat lobang pada
baut mur.

Untuk meratakan
permukaan yang belum
Mesin
4. Gerinda Duduk rata pada saat sehabis
Gerinda
proses pengecoran
sebelum di bubut

Untuk mengukur
Vernier ketebalan atau panjang
5. Standar ISO
Caliper benda kerja agar tidak
blong atau kurang.

-Besi untuk
membersihkan tatal-tatal
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 19
Kuas besi dan pada benda kerja dan
6. Kuas
kuas biasa pahat -biasa untuk
membersihkan mesin
Tabel 3.1 Persiapan Alat

 Persiapan Bahan:

Bahan yang digunakan adalah besi tuang atau cor yang sudah di
produksi terlebih dahulu untuk dijadikan produk yang siap dipasarkan.

 Keselamatan Kerja:

Keselamatan kerja yang perlu diperhatikan saat melaksanakan


pekerjaan utamanya perlindungan diri  adalah :

 Kacamata Pelindung
 Masker
 Sarung Tangan
 Sepatu
 Wearpack

3.10. Uraian Langkah Kerja dan Gambar Kerja

Alat
No. Kegiatan RPM Keterangan
Potong

Persiapan
1. – – –
Awal

2. Facing ujung Carbide 480 Meratakan permukaan dan juga


mehilangkan kerak sisa

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 20


Alat
No. Kegiatan RPM Keterangan
Potong

Pulley pengecoran

Parallel
Meratakan Permukaan dan juga
turning pada
3. Carbide 480 menghilangkan kerak sisa
permukaan
pengecoran
Pulley

Parallel
turning pada Memperhalus permukaan
5. Carbide 750
permukaan dengan DOC 2 mm
Pulley

Membuat tiga alur dengn jark


Membuat alur Pahat antar alur 3 mm menggunakan
6. 480
bentuk Alur pahat Alur bentuk yang sudah
disediakan

Facing pada
Memperhalus permukaan
7. permukaan Carbide 750
dengan DOC 2mm
pulley

8. Deburing Carbide 750 Pada setiap sisi tajam

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 21


Alat
No. Kegiatan RPM Keterangan
Potong

Pencekama menggunakan
Balik benda
9. – – chuck yang sudah di buat
kerja
perusaan

Facing pada Meratakan Permukaan dan juga


10. permukaan Carbide 750 menghilangkan kerak sisa
pulley pengecoran

Facing Sampai pada permukaan dalam


11. permukaan Carbide 750 pada pully sehingga sejajar
pulley dengan bagian atas.

12. Deburing Carbide 750 Pada setiap sisi tajam

Melakkan
Pahat Meratakan permukaan dan juga
booring pada
13. bubut 480 menghilangkan kerak sisia
sisi lubang
dalam pengecoran
poros

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 22


Alat
No. Kegiatan RPM Keterangan
Potong

Booring dengan DOC maksimal


Melakukan 1 mm sepanjang 31 mm sampai
Pahat
Booring pada permukaaan bias di masuki
14. bubut 480
sisi lubang batas toleransi yang di gunakan
dalam
poros perusahaan untuk produk
pulley.

Melakukan Dilakukan melalui mesin bor,


Bor
15. Bor pada 480 benda kerja di cekam dengan
ukuran 10
lubang kecil sisi tegak lurus

Dilakukan melalui mesin tab


16. Di tab Pahat tab 480 dengan di cekam dengan sisi
yang tegak lurus

Lepaskan
17. – – –
benda kerja

Tabel 3.2 Langkah  kerja

BAB IV

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 23


PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari hasil Penyusunan Praktek Kerja Industri penulis dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Mesin bubut adalah suatu alat untuk mengerjakan logam dengan
gerakan utama memutar.
2. Telah banyak Industri menggunakan mesin bubut sebagai mesin
utama.
3. Mesin Bubut adalah mesin yang mebuat sparepart pada otomotif.
4. Dimesin bubut, pahat paling utama.

4.2. Saran – saran


Selama penulisan Prakerin disana, penulis ingin memberikan
masukan berupa sebagai berikut :
1. Kedisiplinan karyawan harap dipertahankan.
2. Aturan yang ada mungkin bisa dilaksanakan sepenuhnya.
3. Keselamatan adalah hal yang utama, karena itu karyawan harap
memperhatikan peralatan keselamatan dan digunakan
semaksimal mungkin.

Demikianlah penulisan laporan ini saya buat, semoga bermanfaat.


Hanya ini yang dapat saya susun selama melakukan kegiatan praktek
kerja industry di CV. NYIE LIE, Saya mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam kegiatan ini.

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 24


DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia.com/pengertian-mesin-bubut

http://wikipedia.com/jenis-jenis-mesin-bubut

http://badhis.com/contoh-laporan-mesin-bubut

http://adhiwahh.com/laporanku-mesin-bubut-2015

http://googel.com/gambar-mesin-bubut

http://google.com/gambar-pahat-msin-bubut

www.smkn1cilaku.sch.id

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 25


LAMPIRAN – LAMPIRAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 26


LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 27

Anda mungkin juga menyukai