Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

(TERMODINAMIKA)

“Usaha dalam Termodinamika”

Kelompok I :
Mutmaina A 202 19 013
Muhammad Yusuf Amir A 202 19 015
Nengah Nitriani A 202 19 029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM MAGISTER


PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020

i
KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas dan patut penulis ucapkan, selain memanjatkan
puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan kasih-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Termodinamika ini
dengan judul “Usaha dalam Termodinamika”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.

Palu, September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusal Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
1.4 Manfata Penulisan ........................................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan................................................................... 2

BAB III PEMBAHASAN


2.1 Defenisi Usaha Pada Termodinamika ........................................... 3
2.2 Usaha dan Proses dalam Termodinamika ..................................... 5
2.2.1 Proses Isotermal ................................................................. 7
2.2.2 Proses Isokhorik ................................................................. 8
2.2.3 Proses Isobarik ................................................................... 8
2.2.4 Proses Adiabatik ................................................................ 8
2.3 Usaha dalam Suatu Siklus : Diagram Indikator ............................... 10
2.4 Contoh Usaha dalam Termodinamika ............................................. 11

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Termodinamika adalah cabang dari ilmu Fisika yang mempelajari sistem
banyak partikel secara fenomenologis makroskopik. Secara fenomenologis,
karena pendekatan yang dipakai adalah pendekatan empirik, berdasarkan
generalisasi hasil-hasil eksperimen, dan secara makroskopik, karena yang ditinjau
adalah keadaan sistem secara makro - yaitu keadaan banyak partikel, bukan
keadaan secara mikro keadaan masing-masing partikel.
Termodinamika mempunyai penerapan praktis dalam semua bidang IPA
dan teknologi seperti halnya dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dari
hubungan dengan cuaca sampai memasak. Gas sering dipilih sebagai contoh
pembahasan termodinamika karena mempunyai sifat-sifat sederhana. Dalam
termodinamika kumpulan benda-benda yang kita perhatikan disebut sistem,
sedangkan semua yang ada disekitar kita disebut lingkungan.
Dalam termodinamika sistem akan dideskripsikan dengan sejumlah
besaran sistem yang menggambarkan keadaan sistem (disebut sebagai besaran
keadaan). Keadaan sistem yang ditinjau dalam termodinamika adalah keadaan
makroskopik yang dapat berupa keadaan rata-rata dari partikel-partikel dalam
sistem atau berupa keadaan kesuluruhan (total) partikel-partikel dalam sistem.
Contoh keadaan makroskopik tersebut adalah temperatur T, jumlah partikel N,
volume V , energi dalam U, tekanan p, dan lainnya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, maka
penulis merasa tertarik untuk mengangkat masalah tersebut menjadi judul
makalah yaitu: “Usaha dalam Termodinamika”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan
dalam penulisan ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan usaha dalam termodinamika?

1
2. Bagaimana usaha dan proses dalam termodinamika?
3. Bagaimana usaha dalam suatu siklus : diagram indikator?
4. Apa saja contoh usaha dalam termodinamika?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan yaitu:
1. Dapat mengetahui defenisi usaha dalam termodinamika
2. Dapat mengetahui usaha dan proses dalam termodinamika
3. Dapat mengetahui usaha dalam suatu siklus : diagram indikator
4. Dapat mengetahui contoh usaha dalam termodinamika

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
yang terkait dalam dunia pendidikan. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh
melalui penulisan ini adalah:
1. Untuk mengetahui defenisi usaha dalam termodinamika
2. Untuk mengetahui usaha dan proses dalam termodinamika
3. Untuk mengetahui usaha dalam suatu siklus : diagram indikator
4. Untuk mengetahui contoh usaha dalam termodinamika

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan makalah ini dengan kajian pustaka. Yakni dengan
mengkaji buku-buku, jurnal atau referensi yang relevan sesuai dengan topik-topik
yang di bahas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Usaha Pada Termodinamika


Secara historik, termodinamika berasal dari usaha manusia untuk
mengubah panas menjadi kerja mekanik dengan cara yang seefisien mungkin.
Dalam mekanika, kerja didefinisikan sebagai produk antara gaya dan jarak searah
gaya yang ditempuh akibat gaya yang bekerja ini. Jadi :
2

∫ 𝐹 . 𝑑𝑥
1

Hubungan ini sangat berguna karena dengannya kita dapat mengitung


kerja yang diperlukan untuk menaikkan beban, untuk merenggangkan kawat,
ataupun untuk memindahkan suatu partikel bermuatan melalui medan magnet.
Karena kita menggunakan termodinamika dari segi makroskopis, maka
sangat berguna bila konsep kerja ini kita hubungkan dengan konsep sistem, sifat,
dan proses. Oleh karena itu dalam termodinamika, kerja didefiniskan sebagai
berikut : “kerja adalah interaksi antara dua sistem sedemikian hingga apa yang
terjadi pada tiap sistem pada permukaan batas interaksinya dapat diulangi
dengan efek tunggal di luar tiap sistem berupa perubahan tinggi suatu beban
dalam medan potensial gravitasi”
Kalor dan usaha sama-sama berdimensi tenaga (energi). Kalor merupakan
tenaga yang dipindahkan (ditransferkan) dari suatu benda ke benda lain karena
adanya perbedaan temperatur. Dan bila transfer tenaga tersebut tidak terkait
dengan perbedaan temperatur, disebut usaha (work). Usaha yang dilakukan oleh
sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung pada proses -proses dalam
termodinamika, di antaranya proses isobarik, isokhorik, isotermal, dan adiabatik.
Tinjaulah suatu gas yang berada dalam tabung dengan penutup berbentuk
piston yang dapat bergerak bebas, seperti terlihat pada Gambar 2.1.

3
Ketika gas tersebut dipanaskan, piston akan
berpindah sejauh ∆s karena gas di dalam tabung
memuai dari volume awal V1 menjadi volume akhir
V2. Gaya yang bekerja pada piston adalah F = pA.
Gambar 2.1
Jika luas penampang piston (A) dan tekanan gas
dalam tabung (P) berada dalam keadaan konstan,
usaha yang dilakukan oleh gas dinyatakan dengan
persamaan :

Nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan berikut:
a. Jika gas memuai sehingga perubahan volumenya berharga positif, gas
(sistem) tersebut dikatakan melakukan usaha yang menyebabkan volumenya
bertambah. Dengan demikian, usaha W sistem berharga positif.
b. Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya berharga
negatif, pada gas (sistem) diberikan usaha yang menyebabkan volume sistem
berkurang. Dengan demikian, usaha W pada tersebut sistem ini bernilai
negatif.
Usaha yang dilakukan oleh sistem
dapat ditentukan melalui metode grafik.
Pada Gambar a dapat dilihat bahwa proses
bergerak ke arah kanan (gas memuai). Hal
ini berarti V2 > V1 atau ∆V > 0 sehingga W
bernilai positif (gas melakukan usaha
terhadap lingkungan). W sama dengan luas

4
daerah dibawah kurva yang diarsir (luas
daerah di bawah kurva p –V dengan batas
volume awal dan volume akhir).

Selanjutnya perhatikan Gambar b. Jika


proses bergerak ke arah kiri (gas
memampat), V2 < V1 atau ∆V < 0 sehingga
W bernilai negatif (lingkungan melakukan
usaha terhadap gas). W = – luas daerah di
bawah kurva p–V yang diarsir.

Dari persamaan tersebut dan grafik hubungan tekanan (P) terhadap (V)
pada Gambar a dan b. Dapat disimpulkan bahwa “suatu sistem dikatakan
melakukan usaha (W berharga positif) atau sistem diberi usaha (W berharga
negatif), jika pada sistem tersebut terjadi perubahan volume (∆V).”.

2.2 Usaha Dan Proses Dalam Termodinamika


Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara panas dan
usaha ini dikenal dua istilah, yaitu sistem dan lingkungan. Apakah yang dimaksud
sistem dan lingkungan dalam termodinamika? Untuk memahami penggunaan
kedua istilah tersebut dalam termodinamika, perhatikanlah Gambar 2.2. berikut.

Gambar 2.2. Bola besi dan air merupakan sistem yang diamati. Adapun,
udara luar merupakan lingkungannya.

5
Bola besi dan air disebut sistem karena kedua benda tersebut menjadi
objek pengamatan dan perhatian Anda. Adapun, wadah air dan udara luar disebut
lingkungan karena berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi sistem
tersebut. Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah
besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor,
usaha, dan energi dalam.
Proses termodinamika yang terjadi pada gas terdiri dari proses isobarik,
proses isokorik, proses isotermis, dan proses adiabatik. Energi selalu berkaitan
dengan usaha. Telah kita ketahui bahwa usaha merupakan hasil perkalian gaya
dengan perpindahan (W = F × s).

Pada gambar diatas memperlihatkan penampang air silinder yang


didalamnya terdapat gas piston (pengisap). Piston ini dapat bergerak bebas naik
turun. Jika luas piston A dan tekanan gas P, maka gas akan mendorong piston
dengan gaya F = P × A. Oleh karena itu, usaha yang dilakukan gas adalah W = F
× Δs . Jika F = P × A, maka W = P × A × Δs.
Dan jika , maka persamaannya menjadi seperti berkut.
W = P × ΔV atau W = P (V2 – V1)
Keterangan:
W : Usaha (J)
P : Tekanan (N/m2)
V1 : Volume awal (m3)
V2 : Volume akhir (m3)

6
2.2.1. Proses Isotermal
Proses isotermal adalah suatu proses
perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut
Hukum Boyle, proses isotermal dapat dinyatakan
dengan persamaan :
pV = konstan atau p1V1 = p2V2

Gambar 2.3 Dalam proses ini, tekanan dan volume sistem


berubah sehingga persamaan W = p ∆V tidak dapat
langsung digunakan.
Untuk menghitung usaha sistem dalam proses isotermal ini digunakan cara
integral. Misalkan, pada sistem terjadi perubahan yang sangat kecil sehingga
persamaan usahanya dapat dituliskan sebagai :

7
2.2.2 Proses Isokhorik
Proses isokhorik adalah suatu proses
perubahan keadaan gas pada volume tetap.
Menurut Hukum Gay-Lussac proses isokhorik
pada gas dapat dinyatakan dengan persamaan :
𝑝
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇
Gambar 2.4 Atau
𝑝1 𝑝2
=
𝑇1 𝑇2
Oleh karena perubahan volume dalam proses isokhorik ∆V = 0 maka
usahanya W = 0.

2.2.3 Proses Isobarik


Proses isobarik adalah suatu proses
perubahan keadaan gas pada tekanan tetap.
Menurut Hukum Charles, persamaan keadaangas
pada proses isobarik dinyatakan dengan
persamaan:
𝑉
Gambar 2.5 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇

Atau
𝑉1 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2

Oleh karena volume sistem berubah, sedangkan tekanannya tetap, usaha


yang dilakukan oleh sistem dinyatakan dengan persamaan :

2.2.4 Proses Adiabatik


Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak
ada kalor (Q) yang masuk atau keluar dari sistem (gas). Proses ini dapat dilakukan

8
dengan cara mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak mudah
menghantarkan kalor atau disebut juga bahan adiabatik. Adapun, bahan-bahan
yang bersifat mudah menghantarkan kalor disebut bahan diatermik. Proses
adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut :

Gas pada tekanan tetap dan CV adalah kalor gas pada volume tetap.
Perhatikan diagram p – V pada Gambar 2.6.
Dari kurva hubungan p – V tersebut, dapat
mengetahui bahwa:
1. Kurva proses adiabatik lebih curam daripada
kurva proses isotermal.
2. Suhu, tekanan, maupun volume pada proses
adiabatic tidak tetap.
Gambar 2.6
Oleh karena sistem tidak melepaskan atau menerima
kalor, pada kalor sistem proses adiabatik Q sama
dengan nol. Dengan demikian, usaha yang
dilakukan oleh sistem hanya mengubah energi
dalam sistem tersebut.
Besarnya usaha pada proses adiabatik tersebut dinyatakan dengan
persamaan berikut.

9
2.3 Usaha Dalam Suatu Siklus : Diagram Indikator
Bila suatu sistem pada waktu mengalami suatu deretan proses kembali ke
keadaan semula, dikatakan sistem itu telah mengalami suatu siklus. Kerja total
sistem itu adalah:

𝑊𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = ∮ 𝑝 𝑑𝑉

Di sini tanda ∮ menyatakan suatu integrasi sepanjang suatu lintasan tertutup.


Jumlah kerja yang dilakukan oleh piston suatu mesin silinder atau
kompresor dapat ditentukan dari diagram indikator. Ini adalah diagram tekanan
terhadap volume (kedudukan piston) yang diperoleh dari suatu alat yang disebut
indikator. Kerja yang dilakukan pada piston selama siklus adalah :

𝑊𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = ∮ 𝑝 𝐴 𝑑𝐿

Disini A adalah luas piston, dan L adalah jarak yang ditempuh (panjang
langkah). Persamaan daiats dapat ditulis dalam tekanan efektif rata-rata (pm)
sebagai:
𝑊𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = 𝑝𝑚 𝐴 𝐿
Dimana L adalah penjang langkah piston. Tekanan efektif rata-rata adalah
sama dengan tinggi rat-rata diagram indikator yang dikalikan denngan konstanta
pegas.

Gambar 2.7. Diagram Indikator

10
2.4 . Contoh Usaha dalam Termodinamika
1. Batang elastik
Untuk batang elastik mengalami tarikan dan tekanan, koordinat intensif
dan ekstensif adalah tegangan 𝜎 dan rengangan 𝜀, dan jumlah kerja yang
dilakukan adalah:
𝜹𝑾 = −𝝈𝒅𝜺
tanda negatif menyatakan bahwa bila dε positif, kerja dilakukan pada batang.
Untuk mengintegralkan persamaan diatas, kita harus mengetahui hubungan anatra
tegangan dan rengan untuk proses yang bersangkutan. Untuk proses isotermik,
hubungan ini dinyatakan sebagai modulus elastisitas Young isotermik:
𝝈
𝑬𝑻 =
𝜺
2. Kawat yang direnggangkan
Bila tegangan 𝜏, sedangkan perpanjangan yang dialami kawat = dL, maka
kerja yang dilakukan adalah:
𝜹𝑾 = −𝝉 𝒅𝑳

11
3. Lapisan Permukaan
Kita tinjau suatu lapisan permukaan dengan tegangan permukaan φ. Untuk
perubahan luas yang kecil dA, kerja yang dilakukan adalah:
𝜹𝑾 = −𝝋 𝒅𝑨
4. Sel Reversibel
Tinjau sesuatu sel reversibel dengan emf ε yang dihubungkan dengan
suatu potensiometer, yang diperlihatkan pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8. Transfer listrik yang reversibel

Bila pada suatu titik arusnya nol, maka potensial penyumbang pada titik
tersebut sama dengan emf ε dari reaksi kimia. Misalkan perbedaan potensial luar
dapat dibuat lebih kecil dari ε dan misalkan sejumlah muatan listrik yang positif,
dQe. dialirkan melalui jaringan luar dari elektroda positif ke elektroda negatif.
Kerja yang dilakukan oleh sel:
𝜹𝑾 = −𝜺 𝐝𝐐𝐞
Tanda negatif di sisni diberikan karena bila sel melepaskan muatan
melalui jaringan luar, maka dQe adalah bilangan negatif. Jadi muatan sel
berkurang sejumlah dQe. Bila perbedaan potensial luar dibuat sedikit lebih besar
dari ε, muatam listrik dibawa ke arah yang berlawanan, dan mengisi sel yang
bersangkutan dengan pertambahan Qe atau dQe yang positif. Dalam kedua hal di
atas, kerja dinyatakan oleh persamaan 𝜹𝑾 = −𝜺 𝐝𝐐𝐞.
Karena arus I sama dengan dQe/dt; untuk t adalah waktu, persamaan
𝜹𝑾 = −𝜺 𝐝𝐐𝐞 dapat ditulis sebagai:
𝜹𝑾
𝜹𝑾 = −𝜺 𝐢 𝐝𝐭 atau = −𝜺 𝐢
𝒅𝒕

12
persamaan diatas merupakan dasar definisi dan satuan daya yang disebut watt.
Satu watt adalah daya yang dihasilkan oleh arus 1 ampere yang mengalis melalui
potensial 1 volt.
Walaupun kerja p dV merupakan kerja yang paling sering dijumpai, perlu
dipahami bahwa ada beberapa jenis kerja lain yang dapat dilakukan. Tabel berikut
mengikhtisarkan jenis-jenis kerja diatas.
Tabel 1. Kerja umum

CONTOH SOAL 1
Perbaikan proses yang digambarkan pada gamabr 54. suatu gas (sistem)
mengembang dari volume 1500 cm3 menjadi 2000 cm3 dan menerima kerja
20.000 N.cm dari suatu kincir. Tekanan di dalam tetap 100N/cm2. Tentukan
jumlah kerja yang dilakukan oleh sistem.
Jawaban:

Gambar 2.9 Gas mengembang kerena terdorongnya piston akibat pemanasan gas
oleh kerja kincir

13
CONTOH SOAL 2
Dua meter kubik gas Helium bersuhu 27 derajat Celcius dipanaskan secara
isobarik sehingga suhunya menjadi 77 derajat Celcius. Jika tekanan sistem 3 x 105
Pa. Tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gas tersebut!
Jawaban:
Besaran yang diketahui.

Sebelum menghitung usaha pada proses isobaris, tentukan terlebih dahulu volume
pada keadaan kedua yaitu

Usaha pada proses isobar adalah

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut.
1. Usaha/kerja adalah interaksi antara dua sistem sedemikian hingga apa yang
terjadi pada tiap sistem pada permukaan batas interaksinya dapat diulangi
dengan efek tunggal di luar tiap sistem berupa perubahan tinggi suatu beban
dalam medan potensial gravitasi
2. Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung
pada proses-proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik,
isokhorik, isotermal, dan adiabatik.
a) Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu
tetap.
b) Proses isokhorik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada volume
tetap.
c) Proses isobarik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada tekanan
tetap.
d) Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak
ada kalor (Q) yang masuk atau keluar dari sistem (gas).
3. Bila suatu sistem pada waktu mengalami suatu deretan proses kembali ke
keadaan semula, dikatakan sistem itu telah mengalami suatu siklus.
4. Contoh Usaha dalam Termodinamika adalah batang elastik, kawat yang
direnggangkan, lapisan permukaan dan sel reversibel

15
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (207). Usaha dan Proses Termodinamika. (Online),


http://www.fisikasekolah.com/2017/09/usaha-dan-proses-
termodinamika.html, diakses tanggal 23 September 2020

Halliday, Resnick. (1998). Fisika Edisi Ke 3. Jakarta: Erlangga

Young, Hugh D dan Roger A. Freedman. (2002). Fisika Universitas/edisi


kesepuluh/Jilid 1. Jakarta : Erlangga

Yusrizal. (2013). Fisika Dasar –I. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala

Staff UNY. (____). Bab-III-Thermodinamika.pdf. (online),


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131126240/pendidikan/bab-iii-
thermodinamika.pdf, diakses tanggal 23 September 2020

16

Anda mungkin juga menyukai