(TERMODINAMIKA)
Kelompok I :
Mutmaina A 202 19 013
Muhammad Yusuf Amir A 202 19 015
Nengah Nitriani A 202 19 029
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas dan patut penulis ucapkan, selain memanjatkan
puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan kasih-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah Termodinamika ini
dengan judul “Usaha dalam Termodinamika”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusal Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
1.4 Manfata Penulisan ........................................................................ 2
1.5 Sistematika Penulisan................................................................... 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimana usaha dan proses dalam termodinamika?
3. Bagaimana usaha dalam suatu siklus : diagram indikator?
4. Apa saja contoh usaha dalam termodinamika?
2
BAB II
PEMBAHASAN
∫ 𝐹 . 𝑑𝑥
1
3
Ketika gas tersebut dipanaskan, piston akan
berpindah sejauh ∆s karena gas di dalam tabung
memuai dari volume awal V1 menjadi volume akhir
V2. Gaya yang bekerja pada piston adalah F = pA.
Gambar 2.1
Jika luas penampang piston (A) dan tekanan gas
dalam tabung (P) berada dalam keadaan konstan,
usaha yang dilakukan oleh gas dinyatakan dengan
persamaan :
Nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan berikut:
a. Jika gas memuai sehingga perubahan volumenya berharga positif, gas
(sistem) tersebut dikatakan melakukan usaha yang menyebabkan volumenya
bertambah. Dengan demikian, usaha W sistem berharga positif.
b. Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya berharga
negatif, pada gas (sistem) diberikan usaha yang menyebabkan volume sistem
berkurang. Dengan demikian, usaha W pada tersebut sistem ini bernilai
negatif.
Usaha yang dilakukan oleh sistem
dapat ditentukan melalui metode grafik.
Pada Gambar a dapat dilihat bahwa proses
bergerak ke arah kanan (gas memuai). Hal
ini berarti V2 > V1 atau ∆V > 0 sehingga W
bernilai positif (gas melakukan usaha
terhadap lingkungan). W sama dengan luas
4
daerah dibawah kurva yang diarsir (luas
daerah di bawah kurva p –V dengan batas
volume awal dan volume akhir).
Dari persamaan tersebut dan grafik hubungan tekanan (P) terhadap (V)
pada Gambar a dan b. Dapat disimpulkan bahwa “suatu sistem dikatakan
melakukan usaha (W berharga positif) atau sistem diberi usaha (W berharga
negatif), jika pada sistem tersebut terjadi perubahan volume (∆V).”.
Gambar 2.2. Bola besi dan air merupakan sistem yang diamati. Adapun,
udara luar merupakan lingkungannya.
5
Bola besi dan air disebut sistem karena kedua benda tersebut menjadi
objek pengamatan dan perhatian Anda. Adapun, wadah air dan udara luar disebut
lingkungan karena berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi sistem
tersebut. Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah
besaran makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor,
usaha, dan energi dalam.
Proses termodinamika yang terjadi pada gas terdiri dari proses isobarik,
proses isokorik, proses isotermis, dan proses adiabatik. Energi selalu berkaitan
dengan usaha. Telah kita ketahui bahwa usaha merupakan hasil perkalian gaya
dengan perpindahan (W = F × s).
6
2.2.1. Proses Isotermal
Proses isotermal adalah suatu proses
perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Menurut
Hukum Boyle, proses isotermal dapat dinyatakan
dengan persamaan :
pV = konstan atau p1V1 = p2V2
7
2.2.2 Proses Isokhorik
Proses isokhorik adalah suatu proses
perubahan keadaan gas pada volume tetap.
Menurut Hukum Gay-Lussac proses isokhorik
pada gas dapat dinyatakan dengan persamaan :
𝑝
= 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
𝑇
Gambar 2.4 Atau
𝑝1 𝑝2
=
𝑇1 𝑇2
Oleh karena perubahan volume dalam proses isokhorik ∆V = 0 maka
usahanya W = 0.
Atau
𝑉1 𝑉2
=
𝑇1 𝑇2
8
dengan cara mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak mudah
menghantarkan kalor atau disebut juga bahan adiabatik. Adapun, bahan-bahan
yang bersifat mudah menghantarkan kalor disebut bahan diatermik. Proses
adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut :
Gas pada tekanan tetap dan CV adalah kalor gas pada volume tetap.
Perhatikan diagram p – V pada Gambar 2.6.
Dari kurva hubungan p – V tersebut, dapat
mengetahui bahwa:
1. Kurva proses adiabatik lebih curam daripada
kurva proses isotermal.
2. Suhu, tekanan, maupun volume pada proses
adiabatic tidak tetap.
Gambar 2.6
Oleh karena sistem tidak melepaskan atau menerima
kalor, pada kalor sistem proses adiabatik Q sama
dengan nol. Dengan demikian, usaha yang
dilakukan oleh sistem hanya mengubah energi
dalam sistem tersebut.
Besarnya usaha pada proses adiabatik tersebut dinyatakan dengan
persamaan berikut.
9
2.3 Usaha Dalam Suatu Siklus : Diagram Indikator
Bila suatu sistem pada waktu mengalami suatu deretan proses kembali ke
keadaan semula, dikatakan sistem itu telah mengalami suatu siklus. Kerja total
sistem itu adalah:
𝑊𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = ∮ 𝑝 𝑑𝑉
𝑊𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = ∮ 𝑝 𝐴 𝑑𝐿
Disini A adalah luas piston, dan L adalah jarak yang ditempuh (panjang
langkah). Persamaan daiats dapat ditulis dalam tekanan efektif rata-rata (pm)
sebagai:
𝑊𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 = 𝑝𝑚 𝐴 𝐿
Dimana L adalah penjang langkah piston. Tekanan efektif rata-rata adalah
sama dengan tinggi rat-rata diagram indikator yang dikalikan denngan konstanta
pegas.
10
2.4 . Contoh Usaha dalam Termodinamika
1. Batang elastik
Untuk batang elastik mengalami tarikan dan tekanan, koordinat intensif
dan ekstensif adalah tegangan 𝜎 dan rengangan 𝜀, dan jumlah kerja yang
dilakukan adalah:
𝜹𝑾 = −𝝈𝒅𝜺
tanda negatif menyatakan bahwa bila dε positif, kerja dilakukan pada batang.
Untuk mengintegralkan persamaan diatas, kita harus mengetahui hubungan anatra
tegangan dan rengan untuk proses yang bersangkutan. Untuk proses isotermik,
hubungan ini dinyatakan sebagai modulus elastisitas Young isotermik:
𝝈
𝑬𝑻 =
𝜺
2. Kawat yang direnggangkan
Bila tegangan 𝜏, sedangkan perpanjangan yang dialami kawat = dL, maka
kerja yang dilakukan adalah:
𝜹𝑾 = −𝝉 𝒅𝑳
11
3. Lapisan Permukaan
Kita tinjau suatu lapisan permukaan dengan tegangan permukaan φ. Untuk
perubahan luas yang kecil dA, kerja yang dilakukan adalah:
𝜹𝑾 = −𝝋 𝒅𝑨
4. Sel Reversibel
Tinjau sesuatu sel reversibel dengan emf ε yang dihubungkan dengan
suatu potensiometer, yang diperlihatkan pada Gambar 2.8.
Bila pada suatu titik arusnya nol, maka potensial penyumbang pada titik
tersebut sama dengan emf ε dari reaksi kimia. Misalkan perbedaan potensial luar
dapat dibuat lebih kecil dari ε dan misalkan sejumlah muatan listrik yang positif,
dQe. dialirkan melalui jaringan luar dari elektroda positif ke elektroda negatif.
Kerja yang dilakukan oleh sel:
𝜹𝑾 = −𝜺 𝐝𝐐𝐞
Tanda negatif di sisni diberikan karena bila sel melepaskan muatan
melalui jaringan luar, maka dQe adalah bilangan negatif. Jadi muatan sel
berkurang sejumlah dQe. Bila perbedaan potensial luar dibuat sedikit lebih besar
dari ε, muatam listrik dibawa ke arah yang berlawanan, dan mengisi sel yang
bersangkutan dengan pertambahan Qe atau dQe yang positif. Dalam kedua hal di
atas, kerja dinyatakan oleh persamaan 𝜹𝑾 = −𝜺 𝐝𝐐𝐞.
Karena arus I sama dengan dQe/dt; untuk t adalah waktu, persamaan
𝜹𝑾 = −𝜺 𝐝𝐐𝐞 dapat ditulis sebagai:
𝜹𝑾
𝜹𝑾 = −𝜺 𝐢 𝐝𝐭 atau = −𝜺 𝐢
𝒅𝒕
12
persamaan diatas merupakan dasar definisi dan satuan daya yang disebut watt.
Satu watt adalah daya yang dihasilkan oleh arus 1 ampere yang mengalis melalui
potensial 1 volt.
Walaupun kerja p dV merupakan kerja yang paling sering dijumpai, perlu
dipahami bahwa ada beberapa jenis kerja lain yang dapat dilakukan. Tabel berikut
mengikhtisarkan jenis-jenis kerja diatas.
Tabel 1. Kerja umum
CONTOH SOAL 1
Perbaikan proses yang digambarkan pada gamabr 54. suatu gas (sistem)
mengembang dari volume 1500 cm3 menjadi 2000 cm3 dan menerima kerja
20.000 N.cm dari suatu kincir. Tekanan di dalam tetap 100N/cm2. Tentukan
jumlah kerja yang dilakukan oleh sistem.
Jawaban:
Gambar 2.9 Gas mengembang kerena terdorongnya piston akibat pemanasan gas
oleh kerja kincir
13
CONTOH SOAL 2
Dua meter kubik gas Helium bersuhu 27 derajat Celcius dipanaskan secara
isobarik sehingga suhunya menjadi 77 derajat Celcius. Jika tekanan sistem 3 x 105
Pa. Tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gas tersebut!
Jawaban:
Besaran yang diketahui.
Sebelum menghitung usaha pada proses isobaris, tentukan terlebih dahulu volume
pada keadaan kedua yaitu
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini ialah sebagai berikut.
1. Usaha/kerja adalah interaksi antara dua sistem sedemikian hingga apa yang
terjadi pada tiap sistem pada permukaan batas interaksinya dapat diulangi
dengan efek tunggal di luar tiap sistem berupa perubahan tinggi suatu beban
dalam medan potensial gravitasi
2. Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung
pada proses-proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik,
isokhorik, isotermal, dan adiabatik.
a) Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu
tetap.
b) Proses isokhorik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada volume
tetap.
c) Proses isobarik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada tekanan
tetap.
d) Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana tidak
ada kalor (Q) yang masuk atau keluar dari sistem (gas).
3. Bila suatu sistem pada waktu mengalami suatu deretan proses kembali ke
keadaan semula, dikatakan sistem itu telah mengalami suatu siklus.
4. Contoh Usaha dalam Termodinamika adalah batang elastik, kawat yang
direnggangkan, lapisan permukaan dan sel reversibel
15
DAFTAR PUSTAKA
Yusrizal. (2013). Fisika Dasar –I. Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala
16