Anda di halaman 1dari 41

Kelompok 1 :

Gadis Azizah

Anne Helena Yakub

Zulvina Arifah

1. Amperemeter
Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat arus listrik
yang melewati suatu rangkaian. Biasanya, pada amperemeter akan ditemukan tulisan
amperemeter (A), milliamperemeter (mA), atau mikroamperemeter. Sekarang ini terdapat dua
jenis amperemeter yaitu; amperemeter analog dan amperemeter digital. Amperemeter ideal
adalah amperemeter yang memiliki hambatan dalam yang sangat kecil, sehingga kuat arus
yang terukur oleh amperemeter sama dengan kuat arus yang melewati rangkaian.
Amperemeter memiliki batas ukur tertentu, namun dalam penggunaannya batas ukur ini dapat
diperbesar dengan merangkainya secara paralel bersama resistansi yang disebut resistansi
shunt (Rsh).

Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter :

1. Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampere


Clamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi membentuk
kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat ukur atau pun
terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere adalah model
Ampere meter Analog.

2. Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere


Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan Alat
ukur maupun terpisah.
2. PLC

Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai berikut :


Programmable, menunjukkan kemampuan untuk menyimpan program yang telah dibuat ke
dalam memory, yang dengan mudah dapat diubah-ubah fungsi atau kegunaannya.
Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU),
yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi,
negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.

Secara umum fungsi dari PLC adalah sebagai berikut :


Kontrol Sekuensial
Memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik
secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step / langkah dalam proses
sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
Monitoring Plant
Memonitor suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil
tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut ke operator.

Sedangkan secara khusus, PLC mempunyai fungsi sebagai pemberi masukan (input) ke CNC
(Computerized Numerical Control) untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut.
CNC mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan
PLC. Perangkat ini, biasanya dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding
dan sebagainya.
3. Tang Kombinasi
Tang kombinasi digunakan untuk memegang, memuntir dan memotong benda kerja,
misal kawat penghantar(kabel). Penggunaan tang kombinasi tidak boleh memotong kabel
dengan cara tang dipukul dengan palu, karena akan merusak palu. Tang kombinasi
mempunyai ciri ujung rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel.
Ditengahnya ada bagian yang bergerigi renggang berfungsi untuk mengunci mur. Rahang
tajam sebagai pemotong kawat dan kabel. Kelemahannya, jika celah antar rahang berkarat
akan berakibat macet.

4. Relai
Relai adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan
seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparan kawat penghantar
yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk
menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar magnet.
Komponen penyusun relai:
 Kumparan (Koil)
Koil/kumparan merupakan komponen utama sebuah relay yang digunakan untuk
menciptakan medan magnet(elektromagnetik).
 Input relay
Input relay merupakan bagian kontrol relay. Relay membutuhkan tegangan masukan
(VCD) untuk dapat mengoperasikan kumparan.
 Common relay
Common relay merupakan bagian keluaran relay yang tersambung dengan Normally
Closed(NC) dalam keadaan normal.
 Normally Closed(NC)
Normally closed merupakan bagian sakelar relay yang dalam keadaan normal (relay
tidak diberi tegangan) terhubung dengan common relay.
 Normally Open merupakan bagian sakelar yang dalam keadaan tidak diberitegangan
tidak terhubung dengan common relay.

Jenis-jenis relai berdasarkan cara kerja:


 Normal terbuka: Kontak sakelar tertutup hanya jika relai dihidupkan.
 Normal tertutup: Kontak sakelar terbuka hanya jika relai dihidupkan.
 Tukar-sambung: Kontak sakelar berpindah dari satu kutub kekutub lain saat relai
dihidupkan.
 Bila harus masuk pada gulungan, maka seketika gulungan akan berubah menjadi
medan magnet. Gaya magnet inilah yang akan menarik luas sehingga saklar akan
bekerja.

Jenis-jenis relai berdasarkan konstruksi:


 Relai menggerendel: Jenis relai yang terus bekerja walaupun sumber tenaga
kumparantelah dihilangkan.
 Relai lidi: digunakan untuk pensakelaran cepat daya rendah. Terbuat dari dua lidi
feromagnetik yang dikapsulkan dalam sebuah yabung gelas. Kumparan dililitkan pada tabung
gelas.
Jenis-jenis sakelar sesuai jenis sakelarnya:
 Berdasarkan jenis sakelarnya, relay dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut:
 SPST(Single Pole Single Throw) memiliki dua terminal yang saling berhubungan
atau saling terpisah pada keadaan normal(tidak ditekan).
 SPDT(Single Pole Double Throw) terdiri dari lima buah pin, yaitu 2 koil, 1 common,
1 NC, dan 1 NO.
 DPST(Double Pole Single Throw) setara dengan 1 buah sakelar atau relay SPST.
 DPDT(Double Pole Double Throw) setara dengan 2 buah sakelar atau relay SPDT.

Fungsi relai merupakan sebagai saklar elektrik. Namun jika diaplikasikan ke dalam
rangkaian elektronika, relai mempunya fungsi yang unik. Antara lain adalah:

1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan signal tegangan


rendah.
2. Menjalankan fungsi logika alias logic funcition.

3.Memberikan fungsi penundaan waktu alias time delay funcition.

4. Melindungi motor atau komponen lainnya dari kelebihan tegangan atau korsleting.

Prinsip kerja relai:


 Saat coil mendapatkan eneri listrik akan menimbulkan elekrtomagnetik.
 Gaya magnet yang ditimbulkan akan menarik plat/lengan kontak (armature) berpegas
(bersifat berlawanan) sehingga menghubungkan 2 titik contact.

Bagian-bagian relai :
5. KWH Meter
KWH Meter adalah alat penghitung pemakaian energi listrik.

Fungsi KWH meter :


 Pembatas daya yang digunakan oleh konsumen.
 Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen.
 Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh konsumen,
adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja
dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.

Bagian-bagian KWH meter :

 Badan/body (atas dan bawah)


 Kumparan arus
 Pada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan atau lempengan besi berfungsi sebagai
pengatur Cosinus phi (factor kerja)
 Kumparan Tegangan
 Piringan
Piringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atas dan bawah) yang
digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil
mungkin.
 Miniatur Circuit Breaker (MCB)
Komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang
berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu peralatan
listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik rumah, komponen ini
sebaiknya dimatikan.
 Meter Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah digunakan pelanggan. Satuannya dalam
kWh (kilowatt hour).
 Spin Control
Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar bila terjadi pemakaian daya
listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya
pemakaian akan dicatat oleh “meter listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.
 Pengaman Listrik (Sekering)
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila terjadi masalah seperti hubung singkat di
peralatan listrik dengan cara memutus arus listriknya.Tujuan paling utama adalah tentu saja
faktor keamanan. Apabila ada masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat,
maka tidak keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus. Dan akan lebih mudah mencari
bagian dari instalasi listrik tersebut yang bermasalah.

Prinsip Kerja KWH meter :


1. Mekanik
Tipe mekanik adalah peralatan yang menghitung daya listrik dengan menghitung putaran
atau rotasi piringan aluminium di KwH meter. Pada KwH meter tipe mekanik ini, terdapat
koil yang menghasilkan fluks magnet yang searah dengan arus dan tegangan. Dengan
dipasangnya koil ini, maka pada piringan aluminium ini akan terdapat eddy current yang
pada selanjutnya dapat menghasilkan gaya putar pada piringan aluminium yang identik
dengan pemakain daya saat itu. Putaran aluminum ini selanjutnya menggerakkan counter
yang menunjukkan besarnya daya yang digunakan . Piringan yang digunakan adalah
aluminum karena aluminum merupakan jenis metal yang tahan terhadap karat
dibandingkan logam seperti besi.Pada KwH meter jenis 3 fasa, semua kawat 3 fasa
tersebut dihubungkan KwH meter. Apabil salah satu kawat terputus atau lepas, maka
pembacaan KwH meter menjadi tidak akurat lagi . Kesimpulandari KwH meter tipe
analog nya adalah kecepatan piringan aluminium menandakan besarnya daya yang sedang
digunakan oleh konsumen, semakin besar energi yang digunakan semakin cepat priringan
berputar.
2. Digital
Pada KwH meter jenis Digital merupakan KwH meter yang menggunakan rangkaian
elektronik sebagai penghitungnya. Pemroses Sinyal Digital digunakan untuk menghitung
daya dengan pemberian parameter seperti tegangan dan arus, juga terdapat tegangan
referensi pada prosesor sinyal digital tersebut.

6. Sekrup
Sekrup adalah alat pengokoh pada sambungan kayu atau logam yang mempunyai ulir spiral
(paku ulir).
Berfungsi untuk melekatkan dan mengokohkan 2 papan pada suatu sambunganatau
konstruksi, Dengan menggunakan sekrup hasil lekatannya akan lebih kuat daripada paku,
akan tetapi tidak semua kayu dapat dilekatkan dengan sekrup

Pada instalasi listrik digunakan pada pemasangan stopkontak, saklar, fittng lampu, dll.
Kelompok 2 :

Aji Prasetyo Utomo

Khusnul Mubarok

Nu’man Hakim A.

Sugeng Harianto

Swasmitha Arum Kusuma

1. Obeng +
Untuk obeng plus (+) ini biasanya bentuknya seperti kembang, dan fungsinya untuk
melepaskan baut atau mengencangkan baut atau sekrup yang berbentuk seperti kembang.

2. Push Button
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi
untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan unlock
(tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak
ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
Berdasarkan fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button switch
mempunyai 2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open).
NO (Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya terbuka (aliran
arus listrik tidak mengalir)
NC (Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya tertutup
(mengalirkan arus litrik).

3. Lasdop
Suatu alat bantu Instalasi yang berfungsi menutup sambungan sehingga aman dari sentuhan
luar.
Sebelum sambungan di tutup dengan Lasdop ,terlebih dahulu sambungan tersebut dibungkus
dengan isolasi.

4. Tang Press Skun

Tang ini berfungsi untuk penyambungan kabel antara ujung kabel dengan cable lugnya.

5. Gergaji Besi
Fungsi gergaji baik digunakan untuk memotong atau membelah benda keras seperti besi,
dengan ukuran yang telah ditentukan.

6. MCB
Fungsi MCB sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan
hubung singkat arus listrik (short circuit) / korsleting.
Beberapa manfaat (fungsi MCB) adalah sebagai berikut ini:
1. Pengaman hubung singkat
Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesia. Tak jarang terdapat
rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat listrik. Ada banyak faktor yang
menyebabkan terjadinya hubung singkat, salah satunya adalah tidak digunakannya pengaman
hubung singkat. Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya mengambil listrik langsung dari
tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung dilewatkan ke sakelar kemudian diteruskan
ke lampu dan beberapa perangkat elektronik lain. Jika suatu saat beban melebihi batas
kemampuan kabel dan terjadi hubung singkat maka tak ada pengaman yang terpasang
sehingga menyebabkan timbulnya panas dan bunga api, panas dan bunga api inilah yang
menimbulkan kebakaran. sekarang pikirkan jika hal ini terjadi dipasar atau di rumah warga.

2. Mengamankan beban lebih


Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik degan PLN, kontrak yang dilakukan adalah
berapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya pelanggan mengontrak daya 450 maka
jika daya yang digunakan sudah melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip (putus).
Pemasangan Instalasi yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak
yang telah disepakati, misalnya dengan daya 450 maka kabel yang akan dipasang adalah yang
sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang dikontrak maka penyesuaian kabel juga
akan dilakukan. Kabel memiliki daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus
30A dengan kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan terbakar.
Bayangkan jika MCB yang kita gunakan tidak membatasi pemakaian arus bisa jadi
berhubung banyak orang yang awam tentang listrik terjadilah kebakaran dimana-mana akibat
listrik.
3. Sebagai sakelar utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai Pengaman dari terjadinya hubung
singkat dan beban lebih juga bisa difungsikan sebagai sakelar utama instalasi rumah kita. Jika
kita ingin memasang lampu atau memasang kotak-kontak (steker) dirumah kita maka kita
hanya perlu menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah. Selain itu
MCB juga bisa digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat anda bepergian dalam waktu
yang lama. Misalkan anda ingin pergi ke luar kota selama 1 minggu jangan lupa untuk
mematikan aliran listrik dirumah anda dengan cara turunkan sakelar MCB.
Pada dasarnya pemutusan aliran listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari dua prinsip,
yakni prinsip panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas digunakan saat MCB
memutuskan arus karena beban lebih sedangkan prinsip elektromagnetik digunakan saat
MCB mendeteksi adanya hubung singkat.

7. Klem Kabel
Klem kabel berfungsi untuk merapikan kabel listrik di sepanjang dinding. Seperti diketahui
bahwa kebutuhan listrik semakin meningkat. Hampir di semua peralatan rumah tangga
membutuhkan listrik. Oleh karena itu penggunaan stop kontak di dalam rumah tidak cukup
lagi sehingga membutuhkan stop kontak di beberapa titik lagi, secara otomatis menambah
penggunaan kabel. Di sinilah fungsi klem kabel, tanpa adanya klem kabel maka kabel-kabel
akan berserakan, tak beraturan dan sangat berbahaya.
8. Meteran Roll
Meteran roll atau disebut juga dengan istilah meteran gulungan merupakan jenis alat ukur.
Fungsi dari meteran roll adalah untuk mengukur panjang atau jarak, mengukur sudut ,
membuat sudut siku bahkan membuat lingkaran. Meteran roll memiliki tingkat ketelitian 0,5
mm. Meteran roll ada beberapa ukuran panjangnya mulai dari 5m, 10m, 15m, 30m hingga
50m.

9. T-Dos
T-Dos atau kotak cabang pada instalasi listrik alat ini digunakan untuk terminal
penyambungan kabel yang cekung mulai dari fusebox atau PHP sampai dengan ke instalasi
circuit akhir.

10. Tang Cucut


Bentuknya mirip ikan cucut moncongnya pipih, panjang, berbentuk gergaji. Maka dari itu
tang ini dikenal dengan tang cucut. Fungsinya sebagai pengapit kawat atau kabel. Tapi kadang
dimanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai pemotong kabel.
Kelompok 3 :

Christo Alexander Tokoro Aufey

Zanuar Mutya Abdi

Indra Mahardh-ika

Muchlishin Robaitullah

Moh. Arya Iga Wardana

Muhammad Nurdin

1. TDR (Timer Delay relay)


Cara kerja Timer
Pada saat timer ditenagai atau mendapatkan supply tegangan, maka timer akan mulai
menghitung, ketika jumlah hitungan actual sama dengan setting ( jarum merah ), maka kontak
output timer akan bekerja, kontak timer berupa normaly close (nc) dan normaly open (no).
Arti dan fungsi indikator yang terdapat pada timer.Ada beberapa item indikator pada
bagian timer yang perlu diketahui.
Power : Berfungsi sebagai indikator bahwa supply tegangan sudah masuk
Out : Berfungsi sebagai indikator bahwa output timer kerja ( waktu actual- =Set )
A : Mode timer ( on delay mode )
0-12 : Scala timer ( bisa dirubah )
Sec : Satuan timer dalam second / detik. ( bisa dirubah dalam satuan jam/hari )
Jarum merah : Berfungsi sebagai indikator set, dirubah dengan cara diputar.
Ratings
Tegangan kerja : 100-240 Vac / 100-125 Vdc
Kapasitas beban 5 A 250 Vac.
Konsumsi daya : 1.6 Watt ( relay on ).
Salah satu contoh penggunaan timer adalah, digunakan untuk memberi delay / timing pada
sarana input atau masukan dari sensor seperti photo sensor atau lainnya, sehingga ketika
sensor bekerja, akan didelay terlebih dulu oleh timer tsb. Hal ini bertujuan melindungi
rangkaian agar tidak on-off ketika sensor tertutup benda yang hanya sekilas lalu saja. ( dalam
hal ini tergantung pemakaiannya ).

2. Fuse Cut Out


Fuse Cut Out adalah alat untuk memproteksi transformator dari gangguan kelebihan
beban.Fuse Cut Out merupakan pengaman lebur yang bisa disamakan dengan sekering.

3. Panel Surya
Bagian-bagian panel surya:
1. type silicon
2. Junction
3. N-type silicon

4. Safety Belt
Cara Kerja Safety Belt
 Sabuk keselamatan atau Safety Belt adalah salah satu alat pelindung jatuh yang kerap
dipakai oleh pekerja yang bekerja di ketinggian. Alat ini mempunyai fungsi yang
sama dengan alat Full Body Harness, akan tetapi Safety Belt hanya dikaitkan ke
bagian pinggang pekerja saja serta bagian lanyard dikaitkan ke anchor.
 Pemakaian Safety Belt sebagai alat pelindung jatuh mesti mempertimbangkan bahwa
sebaiknya alat Safety Belt tidak dipergunakan untuk pekerjaan yang memungkinkan
pekerja bisa terjatuh dari ketinggian, sebab jika pekerja terjatuh maka pekerja tersebut
masih bisa mengalami cidera di bagian pinggang ataupun bagian tulang belakangnya
meskipun pekerja tersebut tak mengenai permukaan tanah dalam artisan pekerja
tergantung.
 Cidera tersebut dikarenakan adanya tekanan yang ditimbulkan oleh Safety Belt yang
dilingkarkan ke pinggang pekerja. Maka dari itu jika berpotensi terjatuhnya sangatlah
besar maka langkah yang sangat tepat dilakukan ialah memakai Full Body Harness
dan apabila tetap ingin memakai Safety Belt maka mesti memasang pagar pembatas.
 Pengecekan Safety Belt
 Sebelum Safety Belt dipakai wajib untuk diperiksa kelayakannya, mulai dari
pengecekan secara fisik yang meliputi pemeriksaan webbing, buckle, ring serta
informasi yang lainnya sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat. Jangan sesekali
memakai Safety Belt apabila keadaannya rusak atau webbing sudah berserabut.
 Buckle
 Periksalah buckle apakah terdapat tanda-tanda adanya kerusakan semisal retak,
bengkok atau bisa bergerak bebas atau tidak. Periksa pula pin penguncinya apakah
berfungsi baik, tidak bengkok serta bisa bergerak dengan bebas. Jangan sesekali
menggunakan jika pin penguncinya bisa melewati besi buckle.
 Webbing
 Janganlah memakai Safety Belt jika terdapatkan tanda-tanda kerusakan semisal
robek, berserabut, teriris ataupun kondisi yang tak layak pakai lainnya.
 Ring
 Fungsi dari ring yaitu sebagai pengait lanyard pada belt, pastikanlah keadaan ring tak
retak, berkarat, bengkok ataupun tanda kerusakan yang lainnya. Jangan sesekali
menggunakan ring yang mengalami kerusakan.
 Label Informasi
 Informasi yang diberikan oleh pabrik pembuatnya sangatlah pening untuk dipahami
supaya pemakaian Safety Belt sesuai serta aman dipakai. Informasi tersebut antara
lain ukuran Safety Belt, cara pemakaian, tanggal pembuatan serta kadaluwarsa, berat
beban yang di haruskan serta informasi yang lainnya. Semua informasi tersebut bisa
dilihat di buku pendam atau di label yang tertera di Safety Belt.
 Itulah beberapa hal yang mesti diperhatikan ketika memakai Safety Belt sebagai alat
pelindung jatuh untuk bekerja di atas ketinggian. Sebelum memakai Safety Belt
terlebih dahulu untuk memastikan ukuran belt sudah sesuai dengan lingkar pinggang
sang pekerja, pakailah Safety Belt di pinggang bagian atas, jangan memakai belt
terlalu rendah.

5. Cos ф
Cos ф meter adalah alat untuk mengukur besar nilai perbandingan arus dengan tegangan.

6. Kikir
7. Palu
Palu atau martil adalah alat yg digunakan untuk memukul benda kerja, misalnya paku. Palu
terdiri dari 2 bagian yaitu kepala dan tangkai. Kepala dibuat dari baja, plastik, karet, kayu,
tembaga.

8. Memiliki inti tunggal dengan lapisan isolator yang terbuat dari bahan PVC, jenis
kabel NYA cocok untuk digunakan sebagai kabeinduk pada instalasi listrik rumah Anda.
Setiap kabel NYA memiliki ukuran diameter yang berbeda diantaranya 2,5 milimeter atau 1,5
milimeter.
Apabila Anda ingin menjadikan kabel NYA sebagai kabel induk instalasi rumah Anda, maka
sebaiknya lapisi kabel dengan pipa instalasi agar lebih awet dan lebih aman. Karena
kabel NYA ini sangat mudah pecah dan mengelupas pada bagian isolator-nya.

9. KWH Meter
Fungsi KWH Meter
Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa fungsi KWH meter pada instalasi listrik adalah untuk
menghitung pemakaian energi listrik para konsumen PLN. Ada dua jenis KWH meter yang
ada saat ini, yakni jenis prabayar atau pulsa, dan yang kedua adalah jenis pasca bayar yang
biasa disebut dengan KWH meter konvensional.
Perlu diketahui bahwa KWH meter bekerja menggunakan sistem induksi medan magnet yang
dapat menggerakkan piringan alumunium. Piringan yang berputar tersebut akan
menggerakkan counter yang menandai setiap hitungan pemakaian energi listrik. Semakin
cepat piringan berputar, maka semakin besar pula tagihan listrik yang harus dibayar.

10. Lampu LED


Fungsi Lampu LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini berkembang
dalam kehidupan kita. lampu LED pada umumnya digunakan untuk gadget seperti ponsel atau
komputer. inididesikasikan sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini dengan
perkembangan zaman lampu led sudah diaplikasikan dengan meluas dan bahkan bisa kita
temukan pada kendaraan, lampu emergency dan sebagainya. lampu Led didesikasikan sebagai
model lampu masa depan yang dianggap dapat menekan pemanasan global karena dianggap
sangat efisien.Lampu LED sekarang sudah banyak digunakan untuk:
 penerangan untuk jalan
 lampu lalu lintas
 interior/eksterior gedung

11. Lampu TL Neon


Lampu TL Neon (Fluorescent Lamp) barangkali merupakan Lampu Penerang yang paling
banyak dipakai saat ini. Lampu TL Neon (Fluorescent Lamp) sering digunakan sebagai alat
penerangan di Pabrik, gudang, Shopping Mall, Sekolah dan juga di perkantoran. Tetapi
seiring dengan semakin berkembangnya Teknologi Lampu LED sebagai Lampu Penerang,
tingkat adopsi Lampu LED pun semakin bertambah dan lambat laun akan menggantikan
Lampu Penerang yang berteknologi Fluorescent (Pendar).

12. Gunting

Gunting ialah alat yang digunakan untuk memotong bahan yang tipis seperti: kertas, tali,
kabel.

Gunting lebih baik daripada pisau untuk beberapa penggunaan, seperti memotong
artikel koran maupun gambar. Juga biasa digunakan memotong kabel. Tidak seperti pisau,
gunting memiliki 2 sisi yang tajam.

Sebagian besar jenis gunting tidak terlalu tajam. Gunting anak biasanya tidak tajam, dan
sering dilindungi dengan plastik.

13. KABEL NYM

N = pengantar tembaga
Y = selubung isolasi dari pipa pvc
M = selubung PVC untuk Kabel luar
Warna
Hitam = untuk fasa Biru = untuk fasa
Coklat = untuk fasa kuning loreng hijau = pembuian

14. Tang Pengupas


Untuk mengupas kabel ada instalasi listrik
Kelompok 4 :

Firdaus Zaki Alamsyah

M.Hazbulloh Santoso

Nunun Setyo Nadia P

Rizaldi Dwi Arisandi

Wildan Surya Wijaya

1. Blok Terminal
Blok terminal adalah satu set dari dua atau lebih titik koneksi sekrup yang serupa. Di dalam
blok tersebut dapat berisi sambungan fasa, nol, maupun ground.
Fungsi utama terminal adalah untuk menghubungkan dan mengisolasi.
Tubuh blok utama terbuat dari bahan yang keras, seperti plastik atau keramik, yang secara
elektrik mengisolasi blok yang berdekatan. (Antar penghantar yang berdekatan tidak akan
tersambung)

2. Sarung Tangan (Gloves)


Dalam hal kelistrikan, alat ini berguna untuk melindungi telapak tangan agar tidak lecet ketika
mengangkat kabel/penghantar degan ukuran yang cukup besar dan banyak. Apabila tidak
menggunakan glove ketika mengangkat barang berbahaya yang tajam, kasar, licin, atau
bergerigi dapat membahayakan keselamatan dan dapat mengganggu proses dalam pekerjaan
lapangan.

3. Voltmeter
Voltmeter Adalah alat untuk mengukur beda potensial atau tegangan.double Voltmeter
digunakan untuk mengukur dua sumber tegangan yang berbeda pada waktu yang bersamaan.
Pemasangan parallel dengan tegangan yang akan diukur. Untuk pengukuran tegangan antara 0
– 250 V dan 0 –500 V dapat dipasang secara langsung, namun bila teganggan lebih dari 500V
harus menggunakan PT (Potansial Transformer).
Tingkat akurasi alat ini 1.5. frekwensi 50 – 60 Hz.

4. Starter
starter berfungsi sebagai saklar penunda waktu (time delay switch) yang dihubungkan pararel
dengan dua kaki lampu TL.
Bila lampu TL digubungkan pada jaringan tegangan LN, maka dalam waktu singkat filament
starter terhubung (menyala) dan kemudian meluruskan lagi, jika lampu TL telah menyala
dengan stabil. Pada saat filament terhubung, suatu arus besar akan mengalir dari jaringan
listirk lewat ballast, kemudian ke elektroda lampu, starter dan kawat elektroda lainnya, untuk
selanjutnya kembali menuju ke jaringan. Adanya arus ini akan membuat elektroda-elektroda
lampu berpijar dan mengeluarkan electron-elektron.
Sementara itu tegangan pada starter telah hilang, sehingga starternya padam dan menjadi
dingin, kedua elektroda dwi logam dalam starter akan lurus kembali dan memutuskan arus
yang sedang mengalir. Karena adanya pemutusan tiba-tiba ini, dalam ballast akan
dibangkitkan suatu gaya gerak listrik yang cukup tinggi. Tegangan kejut ini seri dengan
tegangan jaringan. Bila dibangkitkan pada saat yang tepatkejut ini seri dengan tegangan
jaringan. Bila dibangkitkan pada saat yang tepat, tegangan pada kedua filamen lampu TL akan
cukup tinggi untuk menyalakan tabung dengan syarat filament-filamennya yang sudah cukup
panas.
Pada siklus pertama tabung belum menyala maka peristiwa seperti yang diuraikan diatas akan
terulang, sampai tabung menyala. Setelah lampu TL menyala, starternya akan parallel dengan
lampu. Oleh karena tegangan menyala lampu lebih rendah dari pada tegangan starter akan
tetap padam.

5. Kontak Utama
Ini terdiri dari tiga NO kontak. Biasanya diberi kode angka dari 1 sampai 6 yang semuanya
berpasangan. Untuk instalasi pada listrik industri, biasanya beban di hubungkan langsung
pada ketiga fasa ini. Dan kemudian, coil kontaktor yang berfungsi untuk kontrolnya.
6. Isolasi
Isolasi adalah bahan yang tidak bisa di pisahkan pada instalasi listrik baik itu untuk instalasi
rumahan atau gedung-gedung besar. Yang harus di perhatikan saat menggunakan adalah,
walaupun sebagus apapun isolasi yang anda gunakan akan tetapi jika proses pengisolasiannya
kurang sempurna, tentu ini akan sangat berbahaya.
Proses pengisolasian minimal di lakukan 2-3kali putaran pada setiap sambungan kabel. Juga
pada saat pengisolasian, isolasi harus agak sedikit di tarik untuk menimbulkan suhu yang
agak tinggi pada isolasi.

7. Fuse Batu
Fuse batu termasuk sekering tipe ulir sistem diazed/D.Suatu alat yang digunakan untuk
pengaman pada suatu rangkaian listrik apabila terjadi kelebihan muatan listrik atau suatu
hubungan arus pendek.
Prinsip kerjanya adalah elemen kawat lebur akan melebur secara otomatis bila terjadi
arus lebih atau hubung singkat sehingga rangkaian jaringan akan terbuka. Pada arus nominal
suhunya berkisar 60-70°C
Pada Fuse batu, kedua ujung dilapisi logam.pelat penghubung kedua kutub berbahan
kuningan dan tidak terbungkus.Pada waktu peleburan,kawat perak tidak diperbolehkan
adanya bunga api,maka terdapat pasir kwarsa di dalam fuse,pasir juga berfungsi sebagai
isolasi pendingin terhadap pengaliran arus.
8. Kabel Ties
Merupakan kabel ties dengan material nylon 66 dengan ukuran
Fungsi : Sebagai alat ikat yang kuat dan simpel
Sebagai alat untuk merapikan kabel yang tidak beraturan
Material : Nylon 66 dan stainless steel
Ukuran kabel: 2,5 x 100 mm
3,6 x 200 mm
2,5 x 150 mm
9 x 550 mm dan sebagainya.
Pada prinsipnya bagian kepala, didalamnya terdapat lidah pengunci yang bergerigi,
lidah itu akan mengunci otomatis ketika ujung kabel dimasukkan ke bagian kepala.Setelah
dimasukkan sisanya dapat di potong agar rapi.

9. Tespen
Tespen ialah alat yang di gunakan untuk mengecek atau mengetahui ada tidaknya suatu
tegangan listrik. Rangkaian Tespen berbentuk obeng yang mempunyai mata minus (-)
berukuran kecil pada bagian ujungnya.
Fungsi Tespen yaitu untuk mengetahui ada tidaknya tegangan listrik pada suatu benda, mesin
dan sebuah rangakain listrik ada daya listrik atau tidak.
10. Stopkontak

Stop kontak adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan
grounding pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik
ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia.

Fungsi Stop kontak adalah untuk memutus dan menyambungkan arus listrik.
Kelompok 5 :

Ananda Fikri

Dwi Sakti

Reksa Wana Sea Majid

1. Multimeter
Adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi).
Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti
mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.

Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :
1. Display
2. Saklar Selektor
3. Probe

Display
Probe

Saklar Selektor

Fungsi Multimeter
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek induktor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11. Mengukur suhu (type tertentu)
2. Fiting
Fitting Tempel disebut fitting plafon dikarenakan pemakaiannya ditempel diatas
plafon. Fitting tempel ada banyak jenisnya dan beragam merk, antara lain fitting hias
tempel Hawai (ada berbagai jenis variasi model), fitting tempel hitam broco, fitting
segi broco dan masih banyak lagi.

3. Mesin Bor
Mesin bor adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk melubangi suatu benda kerja. Pada
mesin ini juga dapat dilakukan pekerjaan-pekerjaan yang lainnya seperti memperluas lubang,
pengeboran untuk tirus pada bagian suatu lubang atau pembenaman..

Dalam pelaksanaannya pengeboran sesungguhnya adalah suatu poros yang berputar, dimana pada
bagian ujungnya (bagian bawah) disambungkan mata bor yang dapat mengebor terhadap benda kerja
yang di jepit pada meja mesin bor. Mesin bor dapat mengebor benda kerja secara terus menerus dan
mempunyai kecepatan poros yang dapat disetel menurut kebutuhannya serta dapat dilakukan
bermacam-macam pengeboran yang sesuai kebutuhan.

Pada pekerjaan instalasi listrik, bor digunakan untuk membuat lubang bantu guna memasang paku
sekrup pada kayu atau tembok, atau untuk melubangi benda kerja seperti lempengan logam.
Bagian Utama Mesin Bor:

1. Spindel: berfungsi untuk mencekam dan memutar mata bor

2. Mata bor: berfungsi menopang mekanisme penggerak pisau potong dan menghantarkan ke
benda kerja

3. Meja: berfungsi sebagai bagian yang menopang seluruh bagian mesin bor dimana meja
terbuat dari material besi cor dengan kekuatan yang tinggi dan stabilitas yang mantap

4. Drill Feed Handle: berfungsi untuk menurunkan atau menekan spindel dan mata bor ke benda
kerja

5. Motor listrik: berfungsi sebagai penggerak spindel dan mata bor

4. Saklar
Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan aliran
listrik. Jadi saklar pada dasarnya adalah suatu alat yang dapat atau berfungsi menghubungkan atau
pemutus aliran listrik (arus listrik) baik itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada jaringan arus
listrik lemah.

Secara sederhana, saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa
terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian itu.
Material kontak sambungan umumnya dipilih agar supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang
dipakai terbuat dari bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk mengurangi
efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat.
5. Kabel Tray
Sistem kabel Tray digunakan untuk mendukung berisolasi kabel listrik digunakan untuk distribusi
listrik dan komunikasi. kabel tray sebagai alternatif untuk membuka sistem kabel atau saluran listrik.
biasanya digunakan juga untuk manajemen kabel dalam konstruksi komersial dan industri. kabel tray
baru dapat diinstal dengan meletakkan mereka dalam baki, bukan menarik mereka melalui pipa

Kabel tray adalah tempat dudukan kabel instalasi listrik yang dipasang pada bangunan gedung
sehingga tertata rapi dan mudah dalam pemeliharaan dan perbaikan. bahan yang digunakan bisa
terbuat dari alumunium, besi, baja dan material lainnya.

Kabel tray bahan PVC sangat cocok digunakan di outdoor dan indoor, karena mempunyai beberapa
keunggulan diantranya adalah :

- Pemasangannya lebih mudah

- Perawatannya lebih murah

- Lebih tahan lama dari kabel tray bahan besi/baja

- Tidak menghantarkan arus listrik sehingga minim resiko tersengat arus listrik

- Tahan terhadap cuaca ekstrem seperti Panas dan Hujan

- Tersedia dalam ukuran standart dengan penutup sepanjang 3.000 mm.


6. Sepatu Safety
Sepatu Safety Listrik yaitu kalau sepatu Bahaya Listrik di desain untuk menghalangi (kurangi dengan
cara penting) aliran listrik melalui sepatu dan ke tanah, hingga kurangi peluang sengatan listrik

Sepatu safety Dengan bahan yang sangat kuat dan anti jamur, dengan Baja Toe Cap dengan Kekuatan
200 J & 15.000N yang dapat melindungi kaki dengan sempurna, Sepatu Safety ini juga dilengkapi
dengan anti dust dan juga Deluxe Padded Collar yang akan membuat Kaki anda tetap nyaman saat
pengunaan dalam waktu yang lama.

• Melindungi dari Benda Tajam dan Berbahaya

• Mencegah Kecelakaan Kerja yang Fatal

• Membuat perlindungan dari Benda Panas

• Melindungi dari Cairan Kimia Berbahaya

• Membuat Pengguna Tidak Terpeleset


Kelompok 6
Harjuna rizaldy hp (10)

Pratama adtiya (19)

Aditya swastika sukarno (02)

1. Obeng
Obeng adalah alat tangan yang digunakan untuk memutar sekrup. Batang obeng dibuat dari
baja,sedang pemegangnya dibuat dari bahan penyekat kayu,plastic,atau karet keras. Mata obeng
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu obeng pipih (minus) dan obeng (plus).

2. LED

Simbol dan Bentuk LED (Light Emitting Diode)

Cara Kerja LED (Light Emitting Diode)


Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor.
Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub
Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari
Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri
dari sebuah
chip
semikonduktor
yang di doping
sehingga
menciptakan
junction P dan
N. Yang
dimaksud
dengan proses
doping dalam
semikonduktor
adalah proses
untuk
menambahkan
ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik
kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P)
menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang
kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa
dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini juga dapat
digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi Energi Cahaya.
Cara Mengetahui Polaritas

LED
Untuk mengetahui polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda (-) pada LED. Kita dapat melihatnya secara
fisik berdasarkan gambar diatas. Ciri-ciri Terminal Anoda pada LED adalah kaki yang lebih panjang dan
juga Lead Frame yang lebih kecil. Sedangkan ciri-ciri Terminal Katoda adalah Kaki yang lebih pendek
dengan Lead Frame yang besar serta terletak di sisi yang Flat.

Warna-warna LED (Light Emitting Diode)


Saat ini, LED telah memiliki beranekaragam warna, diantaranya seperti warna merah, kuning, biru, putih,
hijau, jingga dan infra merah. Keanekaragaman Warna pada LED tersebut tergantung pada wavelength
(panjang gelombang) dan senyawa semikonduktor yang dipergunakannya. Berikut ini adalah Tabel
Senyawa Semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi warna pada LED :

Bahan Semikonduktor Wavelength Warna


Gallium Arsenide (GaAs) 850-940nm Infra Merah
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 630-660nm Merah
Gallium Arsenide Phosphide (GaAsP) 605-620nm Jingga
Gallium Arsenide Phosphide Nitride (GaAsP:N) 585-595nm Kuning
Aluminium Gallium Phosphide (AlGaP) 550-570nm Hijau
Silicon Carbide (SiC) 430-505nm Biru
Gallium Indium Nitride (GaInN) 450nm Putih

Tegangan Maju (Forward Bias) LED


Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan maju (Forward Bias) untuk
dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong rendah sehingga memerlukan sebuah
Resistor untuk membatasi Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang bersangkutan. Tegangan
Maju biasanya dilambangkan dengan tanda VF.

Warna Tegangan Maju @20mA


Infra Merah 1,2V
Merah 1,8V
Jingga 2,0V
Kuning 2,2V
Hijau 3,5V
Biru 3,6V
Putih 4,0V

Kegunaan LED dalam Kehidupan sehari-hari


Teknologi LED memiliki berbagai kelebihan seperti tidak menimbulkan panas, tahan lama, tidak
mengandung bahan berbahaya seperti merkuri, dan hemat listrik serta bentuknya yang kecil ini semakin
popular dalam bidang teknologi pencahayaan. Berbagai produk yang memerlukan cahaya pun mengadopsi
teknologi Light Emitting Diode (LED) ini. Berikut ini beberapa pengaplikasiannya LED dalam kehidupan
sehari-hari.

1. Lampu Penerangan Rumah


2. Lampu Penerangan Jalan
3. Papan Iklan (Advertising)
4. Backlight LCD (TV, Display Handphone, Monitor)
5. Lampu Dekorasi Interior maupun Exterior
6. Lampu Indikator
7. Pemancar Infra Merah pada Remote Control (TV, AC, AV Player)
3. Transformator
Trafo merupakan alat yang dapat mentransfer tenaga listrik antar dua sirkuit listrik atau lebih melalui
induksi elektromagnetik.

a. Lilitan Trafo terdiri dari 2 bagian utama yaitu

1.Lilitan Primer

2.Lilitan Sekunder

b. Jenis-jenis trafo terdiri dari :

1. Trafo Step UP

Merupakan jenis trafo yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak dari lilitan
primernya,sehingga trafo jenis ini berfungsi untuk menaikkan tegangan.

PLN menggunakan trafo jenis ini untuk transmisi jarak jauh listrik bertegangan tinggi.

2. Trafo Step Down

Merupakan jenis trafo yang memiliki lilitan primer lebih banyak dari lilitan sekunder
,sehingga trafo jenis ini berfungsi untuk menurunkan tegangan.

4. Tang Ampere
Tang Ampere atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan Clamp Meter adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur arus listrik pada sebuah kabel konduktor yang dialiri arus listrik dengan
menggunakan dua rahang penjepitnya (Clamp) tanpa harus memiliki kontak langsung dengan terminal
listriknya.

Kontatktor
Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik. Pada kontaktor terdapat sebuah belitan yang mana bila dialiri arus listrik akan timbul
medan magnet pada inti besinya, yang akan membuat kontaknya tertarik oleh gaya magnet yang
timbul tadi. Kontaktor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk menyambungkan atau
memutuskan arus listrik AC. Kontaktor atau sering juga disebut dengan istilah relay contactor dapat
kita temui pada panel kontrol listrik. Pada panel listrik contactor sering digunakan sebagai selektor
atau saklar transfer dan interlock pada sistem ATS.

5. Kunci inggris
Kunci inggris dapat digunakan untuk melepas atau mengencangkan mur atau baut dimana ukuran
kunci pas dan ring tidak ada yang sesuai, tetapi kunci ini tidak ditujukan untuk beban berat. Kunci
inggris harus benar-benar sesuai dengan ukuran mur atau baut tanpa membuat kepala mur dan baut
menjadi bulat. Kunci inggris dapat digunakan untuk melepas atau mengencangkan mur atau baut
dimana ukuran kunci pas dan ring tidak ada yang sesuai, tetapi kunci ini tidak ditujukan untuk beban
berat

Anda mungkin juga menyukai