Anda di halaman 1dari 16

AVO METER

AVO meter adalah alat untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. AVO meter adalah kependekan dari Ampere Volt Ohm meter. Ada dua jenis AVO meter yaitu AVO meter analog (tampilannya berupa jarum putar) dan AVO meter digital (tampilannya berupa display digital). Kadang orang menyebut AVO meter dengan multi tester. Dalam penggunaannya penting sekali untuk memperhatikan dan memilih skala pengukuran yang sesuai sebelum melakukan pengukuran. Biasakan untuk menggunakan skala paling tinggi pada saat awal pengukuran baik arus, tegangan ataupun hambatan listrik. Selanjutnya bisa diturunkan skalanya jika dirasakan hasil pengukuran masih belum mencukupi tingkat ketelitiannya. Sebagai contoh misalnya kita gunakan sebuah AVO meter analog untuk mengukur tegangan pada suatu sumber tegangan AC. Kita tempatkan saklar pada posisi VAC (pengukuran untuk tegangan AC), pilih skala tertinggi. Lihat simpangan jarumnya apakah sudah cukup untuk dapat terbaca ataukah simpangannya terlalu kecil sehingga sulit terbaca. Jika simpangan jarumnya terlalu kecil maka skala pengukuran bisa kita turunkan lagi sampai mendapatkan hasil simpangan yang dapat terbaca dengan baik. Jangan memilih skala yang terlalu kecil sehingga jarum menyimpang melebihi batas maksimum pengukuran, ini dapat merusakkan AVO meter. Penting juga memperhatikan polaritas jika yang kita ukur berkaitan dengan arus dan tegangan DC. Jangan sampai terbalik karena dapat juga merusakkan AVO meter. Untuk AVO meter analog penting juga mengkalibrasi AVO meter sebelum digunakan untuk melakukan pengukuran, terutama dalam mengukur tahanan (resistor) agar hasil pengukurannya akurat. Caranya hubungkan tap2 AVO meter lalu putar penepat not (kalibrator) hingga jarum tepat menunjukkan angka 0 ohm, baru kemudian siap digunakan. Jika skala pengukuran diubah biasanya harus dikalibrasi lagi. Untuk AVO meter digital biasanya dilengkapi dengan kemampuan untuk mengukur kapasitas sebuah kapasitor serta hfe transistor, dan tanpa perlu dikalibrasi. Sepertinya memang lebih praktis tapi harganya juga praktis lebih mahal. Tapi ada juga AVO meter analog dengan merek tertentu yang lumayan mahal karena memang hasil bacaannya akurat dan bagus, cuma tetep bacanya mesti harus melirik simpangan jarum.

AVO Analog

AVO Digital

TANG AMPERE

Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan perawatan atau perbaikan AC. Untuk mengukur arus listrik caranya cukup masukkan salah satu kabel (positif atau negative) ke dalam mulut tang ampere. Lihat hasil yang terukur pada skala tang ampere. Tang ampere juga bisa digunakan untuk mengetahui tekanan refrigerant di dalam system pendingin. Nilai arus listrik yang terukur pada tang ampere bisa digunakan sebagai patokan tekanan refrigerant di dalam system. Mengukur hambatan harus terbebas dari sumber tegangan. Sebelum mengukur hambatan jangan lupa hubungan listrik harus dilepas terlebih dahulu. Tusukkan kabel yang ada batu baterainya kepada ampere-tang. Jika ujung yang lain dari kabel tersebut dengan ujung merah dilekatkan, jarum penunjuk skala harus menunjuk 0 Ohm (tidak ada hambatan). Apabila jarum tidak menunjuk 0 Ohm, penunjuk jarum harus diputar sampai jarum menunjuk 0. Setelah itu baru ohmmeter dapat mulai dipakai. Ohmmeter banyak dipakai untuk mengukur hubungan kabel dalam suatu rangkaian listrik, mengukur hambatan listrik, untuk mencari terminal C, S, dan R dari motor listrik.

1. Panel Listrik

Electrical switch board atau dinamakan panel listrik adalah suatu susunan peralatan listrik / komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu papan control (board)sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Berikut ini contoh contoh nama panel beserta fungsi dan kegunaan: MOTOR STARTER PANEL : adalah panel listrik yang fungsi utamanya mengoperasikan motor motor listrik yang meliputi pengasutan awal (starting),runningdan stoping dan dilengkapi dengan proteksi sesuai kebutuhan antara lain Circuit breaker, overload relay, phase failure relay dan lain lain . Disebagian panel dilengkapi dengan metering sebagai fungsi monitoring baik yang berbentuk analog (jarum, lampu pilot,lidah getar) maupun yang berupa modul digital. Yang termasuk motor starter panel antara lain : - Star Delta Starter - Direct On Line starter - Double speed starter - Slip ring motor starter - Impedansi motor starter - Resistor motor Starter - Ototransformer starter - Soft starter motor - Variable speed motor starter - Edy current motor starter GENERATOR CONTROL PANEL : Adalah panel listrik yang fungsi utamanya untuk mengoperasikan generator yang meliputi starting , running, stoping, emergency stop dan dilengkapi dengan proteksi dan monitoring baik proteksi dan monitoring terhadap diesel engine maupun terhadap alternator (generator)

Proteksi terhadap engine antara lain meliputi : - Low oil pressure - High water temperature - High Oil Temperature - Over / Under speed - Low voltage battery Proteksi terhadap alternator antara lain meliputi : - Over/under voltage - Over/under Frekuensi - Over current - Overload

- Over temperature - Reverse Power - Unbalancing Voltage - Unbalancing current - Earth Fault AMF & ATS PANEL (Automatic Mains Failure & Automatic Transfer Switch ) Adalah Panel yang secara system mempunyai fungsi control otomatic terhadap generator dan mains power dimana parameter listrik,control dan proteksi terhadap kedua sumber dapat terbaca dan terkontrol secara sistimatis .Komponen utama panel ini adalah modul control yang didalamnya berisi program program untuk menjalankan dan mengoperasikan system secara menyeluruh. Panel ini banyak digunakan diindustri ,perkantoran ,supermarket, rumah sakit dll SYNCHRONIZING PANEL Adalah panel yang berfungsi untuk mengoperasikan dua buah genset atau lebih yang bekerja secara parallel (bersamaan) agar didapat catu daya sumber yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan beban listrik disamping juga untuk efisiensi jika beban listrik dalam level rendah / ringan.Dengan adanya teknologi yang semakin pesat maka pengoperasian panel synchrone sudah sedemikian mudah karena dilengkapi dengan modul modul elektronik berteknologi tinggi yang secara keseluruhan sudah diatur secara otomatis. MAINS DISTRIBUTION PANEL Adalah panel yang berfungsi mendistribusikan sumber daya ke sub sub panel distribusi. Didalamnya terdapat Mains Breaker dan breaker breaker beban yang tersambung dengan panel Sub distribusi KAPASITOR PANEL Adalah Panel Yang berfungsi mengoptimalkan catu daya yang tersedia disamping itu berfungsi untuk : - Mengurangi denda daya dari PLN jika power factor kurang dari 0,85 - Mengurangi disipasi panas pada kabel power - Menaikkan tegangan jatuh pada rangkaian cabang akhir

PUSH BUTTON

Swich Push Button adalah salkar tekan yang berfungsi untuk menghubungkan atau memisahkan bagian bagian dari suatu instalasi listrik satu sama lain (suatu sistem saklar tekan push button terdiri dari saklar tekan start. Stop reset dn saklar tekan untuk emergency. Push button memiliki kontak NC (normally close) dan NO (normally open). Prinsip kerja Push Button adalah apabila dalam keadaan normal tidak ditekan maka kontaktidak berubah,apabila ditekan maka kontak NC aka berfungsi sebagai stop (memberhentikan) dan kontak NO akan berfungsi sebagai start (menjalankan) biasanya digunakan pada sistem pengontrolan motor motor induksi untuk menjalankan mematikan motor pada industri industri.

KONTAKTOR
Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantu lainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutan dan lain-lain. A.Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya (coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arus bolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet ArusSearah (DC) Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontak kembali membuka atau menutup. Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V. Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan dengan Bila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC maka kemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

2. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC) Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50 = 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam 1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali. Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu). Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada

kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktor magnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

3. Kontaktor Timer (Timer Mekanik) Kontaktor timer adalah kontaktor yang digunakan sebagai relai penunda waktu yang fungsinya untuk memindahkan kerja dari rangkaian pengontrol kerangkaian tertentu yang bekerja secara otomatis. Misal dari star ke delta secara otomatis. Prinsipnya sama saja dengan kontaktor, hanya saja memiliki waktu tunda operasi. Kontaktor timer ini memiliki kontak NO dan juga kontak NC, seperti pada magnetik kontaktor, hanya bekerjanya berdasarkan delay waktu yang telah ditentukan. Biasanya kontaktor timer ini disebut timer. Timer Elektronik

Timer elektronik lebih akurat dan dapat diulang kerjanya lebih cepat dibandingkan dengan timer mekanik, harganya juga lebih murah. Pada umumnya timer elektronik memerlukan catu 24 hingga 48 VDC atau untuk jenis AC memerlukan catu 24 hingga 240 VAC. Timer elektronik terbuat dari bahan semi-konduktor dan dapat diatur waktu pensaklaran dari 0.05 detik hingga 60 jam dengan tingkat akurasi 5%, dan reliabilitas. Sedangkan relay multifungsi elektronik dasarnya adalah relay yang dikontrol dengan mikroprosesor, yang dapat menghasilkan fungsi pewaktu 10 fungsi atau bahkan lebih banyak, dengan variasi pilihan on delay atau off-delay lebih banyak, serta beberapa pilihan pulsa pada outputnya. Macam-Macam Kontaktor Timer (Timer Mekanik) : 1.Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay). 2.Kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay). 3.Kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati. 4.Kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu.

Thermal Overload (Pengaman Beban Lebih)

Thermal Overload adalah alat pengaman rangkaian dari arus lebih yang diakibatkan beban yang terlalu besar dengan jalan memutuskan rangkaian ketika arus yang melebihi setting melewatinya. Thermal Overload berfungsi untuk memproteksi rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan karena terjadinya beban lebih. Seperti halnya sekring (fuse), thermal overload ada yang bekerja cepat dan ada yang lambat. Misalkan pada pada rangkaian motor menggunakan thermal overload yang bekerja lambat, sebab waktu motor start arus dapat mencapai 6 kali nominal, sehingga apabila digunakan pengaman yang bekerja cepat, maka pengamannya akan putus setiap motor dijalankan. Pengaman beban lebih ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel. Thermal overload ada yang menggunakan bimetal dan ada yang menggunakan sistem elektronik. Thermal overload memproteksi rangkaian pada ketiga fasanya (untuk rangkaian tiga fasa) baik yang menggunakan sistem bimetal maupun yang menggunakan sistem elektronik tanpa suplai terpisah (maksudnya thermal overload elektronik ini tidak membutuhkan sumber daya listrik secara khusus) dan mempunyai sensitifitas terhadap hilangnya fasa yang bekerja dengan sistem differensial (tidak langsung trip pada kasus terjadinya hilang satu fasa), namun apabila dibutuhkan rangkaian untuk trip segera saat kehilangan satu fasa, maka perlu diperlukan tambahan alat proteksi lain. Thermal overload ini bisa dipasangkan langsung dengan kontaktornya maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di dalam panel. Pemilihan jenis thermal overlad ditentukan oleh rating/setting arus sesuai dengan arus nominal rangkaian pada beban penuh dan kelas trip-nya. Untuk pemakaian standar digunakan kelas trip 10 yaitu thermal overload akan trip pada 7,2 Ir dalam waktu 4 detik

MCB ( Miniatur Circuit Breaker )

1. Pengertian Sebuah rangkaian pemutus aliran listrik yang dioperasikan secara otomatis, dirancang untuk melindungi sirkuit listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan pendek. Fungsi dasarnya adalah untuk mendeteksi suatu kondisi kesalahan dan menginterupsi kontinuitas untuk segera menghentikan aliran listrik. Tidak seperti sekering, yang beroperasi sekali dan kemudian harus diganti, pemutus sirkuit dapat direset (baik secara manual atau secara otomatis) untuk melanjutkan operasi normal. Pemutus arus dibuat dalam berbagai ukuran, dari perangkat kecil yang melindungi individu peralatan rumah tangga hingga saklar besar yang dirancang untuk melindungi rangkaian tegangan tinggi yang melibatkan seluruh kota. Pemutus arus harus bisa mendeteksi kondisi kesalahan, dalam rangkaian tegangan rendah breakers ini biasanya dilakukan di bagian dalam pemutus. Sirkuit pemutus untuk arus yang besar atau tegangan tinggi biasanya diatur dengan perangkat utama yang merasakan suatu kesalahan saat ini dan untuk mengoperasikan perjalanan mekanisme pembukaan. Perjalanan solenoida yang melepaskan latch biasanya didukung oleh baterai yang terpisah, meskipun beberapa tegangan tinggi pemutus arus yang self-contained dengan transformator arus, perlindungan relay, dan sumber pengendalian internal.

b. Relay

1. Pengertian Sebuah relay adalah saklar listrik dioperasikan. Arus listrik melalui koil relay menciptakan sebuah medan magnet yang menarik tuas dan perubahan kontak saklar. Kumparan arus

dapat aktif atau tidak aktif sehingga relay mempunyai dua posisi saklar dan mereka melemparkan ganda (changeover) switch 2. Pinsip Kerja Relay elektromagnetik yang sederhana, seperti yang diambil dari sebuah mobil di gambar pertama, merupakan adaptasi dari sebuah elektromagnet. Ini terdiri dari sebuah kumparan kawat yang mengelilingi sebuah inti besi lunak, besi kuk, yang menyediakan jalur keengganan rendah fluks magnet, yang bergerak angker besi, dan satu set, atau set, kontak, dua di relay digambarkan. Angker adalah yang bergantung kepada yoke dan mekanis dihubungkan dengan kontak bergerak atau kontak. Hal ini diadakan di tempat oleh pegas sehingga ketika relay ini aktif ada celah udara dalam rangkaian magnetik. Dalam kondisi ini, salah satu dari dua set kontak dalam estafet digambarkan tertutup, dan set lain terbuka. Relay lain mungkin memiliki lebih banyak atau lebih sedikit kontak set tergantung pada fungsi mereka. Relay di gambar juga memiliki kawat yang menghubungkan ke kuk angker. Hal ini menjamin kontinuitas dari rangkaian antara bergerak kontak pada angker, dan rangkaian lagu pada Printed Circuit Board (PCB) melalui kuk, yang disolder ke PCB.

STEKER Steker atau Staker atau yang kadang sering disebut colokan listrik, karena memang berupa dua buah colokan berbahan logam dan merupakan alat listrik yang yang berfungsi untuk menghubungkan alat listrik dengan aliran listrik, ditancapkan pada kanal stop kontak sehingga alat listrik tersebut dapat digunakan.

Berdasarkan fungsi dan bentuknya, steker juga memliki dua jenis, yaitu: - Steker kecil, merupakan steker yang digunakan untuk menyambung alat-alat listrik berdaya rendah, misalnya lampu atau radio kecil, dengan sumber listrik atau stop kontak. - Steker besar, merupakan steker yang digunakan untuk alat-alat listrik yang berdaya besar, misalnya lemari es, microwave, mesin cuci dan lainnya, dengan sumber listrik atau stop kontak. Steker jenis ini dilengkapi dengan lempeng logam untuk kanal ground yang berfungsi sebagai pengaman.

FUSE
Fuse adalah alat pengaman listrik yang paling familiar dan sering kita jumpai. Fuse terpasang dalam rangkaiaan listrik tersusun secara seri, sehingga jika terlewati arus yang melebihi kapasitas kerja dari fuse tersebut, maka fuse akan terbakar dan memutus arus yang ada dalam rangkaian tersebut. Element penghantar yang terdapat dalam fuse tersebut

akan meleleh, dan memutus rangkaian listrik tersebut sebagai pengaman terhadap komponen-komponen lain dalam rangkaian listrik tersebut dari bahaya arus besar. Jika kita dapati fuse yang telah terbakar atau putus elementnya kita harus menggantinya dengan yang baru, tetapi yang perlu diingat adalah penggantian dengan kapasitas arus yang sama. Jika menggantinya dengan kapasitas arus yang lebih besar maka akan berakibat kerusakan pada rangkaian listrik tersebut, karena jika ada arus lebih dalam rangkaian tersebut, fuse tidak akan putus atau terbakar.

SAKELAR Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu pemghantar. Berdasarkan besarnya tegangan, sakelar dapat dibedakan menjadi: - sakelar bertegangan rendah. - Sakelar tegangan menengah. - Sakelar tegangan tinggi serta sangat tinggi.

Sedangkan berdasarkan tempat dan pemasangannya, sakelar dapat dibedakan menjadi : - Sakelar in-bow, sakelar yang ditanam didalam tembok. - Sakelar out-bow, sakelar yang dipasang pada permukaan tembok. Jenis sakelar berikutnya dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yaitu: - Sakelar on-off, merupakan sakelar yang bekerja menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on. Untuk memutuskan hubungan arus listrik, tombol sakelar harus ditekan pada posisi off. Sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk sakelar lampu.

- Sakelar push-on, merupakan sakelar yang menghubungkan arus listrik jika tombolnya ditekan pada posisi on dan akan secara otomatis memutus arus listrik, ketika tombolnya dilepas dan kembali ke posisi off dengan sendirinya. Biasanya sakelar jenis ini digunakan untuk sakelar bel rumah. Berdasarkan jenis per-unitnya, sakelar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: - Sakelar tunggal, merupakan sakelar yang hanya mempunyai satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, serta kanal output yang terhubung dengan beban listrik/alat listrik yang digunakan. - Sakelar majemuk, merupakan sakelar yang memiliki satu buah kanal input yang terhubung dengan sumber listrik, namun memiliki banyak kanal output yang terhubung dengan beberapa beban/alat listrik yang digunakan. Jumlah kanal output tergantung dari jumlah tombol pada sakelar tersebut.

STOP KONTAK Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak. Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua macam, yaitu: - Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui steker yang juga berjenis kecil. - Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih besar.

Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop kontak, yaitu: - Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok. - Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable.

Lampu Indikator

Berfungsi sebagai isyarat dalam sebuah panel untuk mengetahui apakah sebuah panel bekerja dengan baik atau kah terjadi sebuah gangguan.

Tombol Emergency

Emergency Stop Button adalah sakelar tekan untuk memutuskan hubungan power supply apabila dalam keadaan Emergency / Darurat.

JALA JALA LISTRIK

Sistem 3-Phase dan 1-Phase Hampir seluruh perusahaan penyedia tenaga listrik menggunakan sistem listrik 3phase ini. Sistem ini diperkenalkan dan dipatenkan oleh Nikola Tesla pada tahun 1887 dan 1888. Sistem ini secara umum lebih ekonomis dalam penghantaran daya listrik, dibanding dengan sistem 2-phase atau 1-phase, dengan ukuran penghantar yang sama. Karena sistem 3phase dapat menghantarkan daya listrik yang lebih besar. Dan juga peralatan listrik yang besar, seperti motor-motor listrik, lebih powerful dengan sistem ini. PLN mengaplikasikan sistem 3-phase dalam keseluruhan sistem kelistrikannya, mulai dari pembangkitan, transmisi daya hingga sistem distribusi. Oh iya, agar lebih jelas, sistem kelistrikan PLN secara umum dibagi dalam 3 bagian besar :

Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik Terdiri dari pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar di berbagai tempat, dengan jenis-jenisnya antara lain yang cukup banyak adalah PLTA (menggunakan sumber tenaga air), PLTU (menggunakan sumber batubara), PLTG (menggunakan sumber dari gas alam) dan PLTGU (menggunakan kombinasi antara gas alam dan uap). Pembangkit-pembangkit tersebut mengubah sumber-sumber alam tadi menjadi energi listrik. Sistem Transmisi Daya Energi listrik yang dihasilkan dari berbagai pembangkit tadi harus langsung disalurkan. Karena energi listrik sebesar itu tidak bisa disimpan dalam baterai. Karena akan butuh baterai kapasitas besar untuk menyimpan energi sebesar itu dan menjadi sangat tidak ekonomis. Sebagai gambaran, accu 12Vdc dengan kapasitas 50Ah akan menyimpan energi listrik maksimal kira-kira 600 Watt untuk pemakaian penuh selama 1 jam. Sedangkan total pemakaian daya listrik untuk jawa-bali bisa melebihi

15,000 MW (15,000,000,000 Watt). Jadi,Berapa besar baterai untuk penyimpanannya? Untuk itulah suplai energi listrik bersifat harus sesuai dengan permintaan saat itu juga, tidak ada penyimpanan. Karena itu sistem transmisi daya listrik dibangun untuk menghubungkan pembangkit-pembangkit listrik yang tersebar tadi dan menyalurkan listriknya langsung saat itu juga ke pelanggan-pelanggan listrik. Saluran penghantarannya dikenal dengan nama SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi), SUTET (Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi) dll. Pastinya nggak asing dech dengan bentuknya yang kaya menara itu ya.. Di Jawa-Bali, sistem transmisi daya listrik ini diatur oleh P3B (Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban) Jawa-Bali yang berlokasi di daerah Gandul, Cinere, Bogor.

Sistem Distribusi Daya Listrik Dari sistem transmisi daya tadi, listrik akan sampai ke pelanggan-pelanggannya (terutama perumahan) dengan terlebih dahulu melalui Gardu Induk dan kemudian Gardu Distribusi. Gardu Induk mengambil daya listrik dari sistem transmisi dan menyalurkan ke Gardu-gardu distribusi yang tersebar ke berbagai daerah perumahan. Dan di dalam gardu distribusi, terdapat trafo distribusi yang menyalurkan listrik langsung ke rumah-rumah dengan melewati JTR (Jaringan Tegangan Rendah), yang biasanya ditopang oleh tiang listrik.

Pengertian Listrik 3(tiga) phase : Bila suatu alat membutuhkan catu daya listrik 3(tiga) phase, maka hubungannya dengan catu daya = R S T (phase to phase 380 Volt). Pengertian Listrik 1(satu) phase : Bila suatu alat membutuhkan catu daya listrik 1(satu) phase, maka hubungan nya dengan catu daya = R dengan N atau S-N atau T-N. (phase to Neutral 220 Volt). Itu dari sisi koneksi (hubungan). Sedangkan dari sisi effisiensi, pemakaian 3(tiga) phase dapat memperkecil Ampere (arus listrik) dan secara otomatis memperkecil diameter penghantar (kabel)

TUGAS KELISTRIKAN INDUSTRI


Disusun sebagai syarat lulus mata kuliah kelistrikan industri pada semester V tahun 2013/2014

ROIS AMSARI NIM 1131210018 3H

JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG SEPTEMBER 2013

Anda mungkin juga menyukai