Dosen :
Dr. Eko Marpanaji
Disusun oleh :
Dena Anugrah
NIM. 15720251024
digunakan untuk tombol berhenti (stop), warna hijau atau hitam digunakan untuk tombol
jalan (start), warna kuning digunakan untuk tombol reset.
Saklar
push
button
banyak
digunakan
pada
rangkaian
elektronika
yang
sebagai seklar elektronik hanya menyerap daya yang relatif kecil, baik saat kondisi on
maupun off atau bahkan dalam kondisi tertentu daya yang diserap dapat diabaikan (nol).
Bahan semikonduktor memiliki sifat bisa menghantar atau juga bisa bersifat
menghambat arus listrik tergantung kondisi tegangan eksternal yang diberikan. Ketika
diberikan tegangan bias maju, maka semikonduktor akan berfungsi sebagai konduktor.
Namun ketika diberikan bias mundur, maka semikonduktor akan berfungsi sebagai isolator.
Beberapa komponen elektronika daya yang dapat dioperasikan sebagai saklar elektronik yaitu
dioda, transistor (MOSFET) dan thyristor (TRIAC, SCR, GTO).
1. Dioda
Dioda adalah komponen semikonduktor yang memiliki dua kaki, yaitu anoda dan
katoda. Jika sebuah dioda difungsikan sebagai saklar elektronis dalam suatu rangkaian
tertutup, maka dioda akan konduksi (on) jika potensial pada anoda lebih positif dari pada
potensial pada katoda. Kondisi ini biasanya disebut dalam keadaan bias maju (forward bias).
Sebaliknya, dioda akan memblok (off) jika potensial pada anoda lebih negatif dari pada
potensial pada katoda. Kondisi ini disebut dalam keadaan bias mundur (reverse bias).
arus basis dan arus keloktor menuju emitor. Hal ini berarti bahwa basis dan kolektor harus
lebih positif dibandingkan dengan emitor.
tegangan pada kaki drain source berbanding lurus dengan arus pada kaki drain-nya. Jadi, kaki
drain source memiliki resistansi sangat kecil pada saat kondisi on.
tidak ada arus drain ID yang mengalir. Kondisi ini akan membuat tegangan V DS = VDD.
Dengan beberapa kondisi diatas, maka pada daerah cutoff ini MOSFET dikatakan off.
Kondisi cutoff ini dapat diperoleh dengan menghubungkan jalur input (gate) ke ground,
sehingga tidak ada tegangan input yang masuk ke rangkaian saklar MOSFET.
daerah cutoff merupakan saklar terbuka dengan arus drain I D = 0A. Untuk mendapatkan
kondisi MOSFET dalam keadaan open, maka tegangan gate VGS harus lebih rendah dari
tegangan treshold VTH dengan cara menghubungkan terminal input (gate) ke ground.
3)
sehingga arus drain pada MOSFET juga akan maksimum dan membuat tegangan VDS = 0V.
Pada kondisi saturasi ini, MOSFET dapat dikatakan dalam kondisi on secara penuh.
Kondisi saturasi MOSFET dapat diperoleh dengan memberikan tegangan input gate
yang lebih tinggi dari tegangan tresholdnya dengan cara menghubungkan terminal input ke
VDD, sehingga MOSFET mejadi saturasi dan dapat dianalogikan sebagai saklar pada kondisi
tertutup (on).
Ketika MOSFET dalam kondisi on, MOSFET memiliki karakteristik tegangan VDS
sama dengan nol dan arus yang mengalir sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, ketika
MOSFET dalam kondisi off, MOSFET memiliki karakteristik tegangan sama dengan
tegangan sumbernya dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi MOSFET on
dan off ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada MOSFET sebagai saklar, maka
dapat dikatakan bahwa MOSFET dalam kondisi ideal.
3. Thyristor
Thyristor termasuk dalam komponen elektronik yang banyak dipakai dalam aplikasi
listrik industri karena memiliki kemampuan untuk bekerja pada tegangan dan arus yang
besar. Semikonduktor daya yang termasuk dalam keluarga thyristor dan dapat berfungsi
sebagai saklar antara lain triac, SCR, dan GTO.
a. Triode for Alternating Current (Triac)
Triac atau yang dikenal dengan nama Bidirectional Triode Thyristor dapat
mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika ditrigger (dihidupkan) dengan memberikan
tegangan positif ataupun negatif pada elektroda gate. Sekali ditrigger, komponen ini akan
terus menghantar hingga arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya. Operasi
triac sangat mirip dengan SCR. Perbedaannya adalah apabila SCR dihubungkan ke dalam
rangkaian AC, tegangan output disearahkan menjadi arus searah sedangkan triac dirancang
untuk menghantarkan pada kedua tengahan dari bentuk gelombang output. Oleh karena itu,
output dari triac adalah arus bolak-balik, bukan arus searah.
Triac beroperasi sebagai dua SCR yang dihubungkan paralel terbalik dalam satu
bungkus. Triac mempunyai tiga kaki, yaitu terminal utama 2 (MT2), terminal utama 1 (MT1)
dan gate (G). Arus dapat mengalir dua arah antara MT2 dan MT1 juga antara gate dan MT1.
Triac dapat ditrigger agar konduksi pada salah satu arah dengan arus gate bergerak masuk
atau keluar dari gate. Apabila aliran arah arus terminal utama ditentukan, triac pada dasarnya
mempunyai karakteristik pengoperasian internal yang sama dengan SCR.
. Pada saat t = , tegangan sumber VS sama dengan nol, arus IA menjadi nol, maka SCR akan
menyumbat dan proses ini akan terus berulang.
Ketika SCR dalam kondisi on, SCR memiliki karakteristik tegangan sama dengan nol
dan arus yang mengalir sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, ketika SCR dalam kondisi
off, SCR memiliki karakteristik tegangan sama dengan tegangan sumbernya dan arus yang
mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi SCR on dan off ini dapat dinyatakan tidak terjadi
kerugian daya pada SCR sebagai saklar, maka dapat dikatakan bahwa SCR dalam kondisi
ideal.
c. Gate Turn Off Thyristor (GTO)
GTO merupakan komponen elektronika daya yang memiliki tiga kaki, yaitu anoda,
katoda dan gate. Dalam rangkaian elektronika daya, GTO dioperasikan sebagai saklar.
Komponen ini termasuk dalam keluarga thyristor. Seperti SCR, GTO akan konduksi (on) jika
potensial anoda lebih positif dari pada potensial katoda dan pada kaki gate dialirkan pulsa
arus positif maka akan terus on. GTO akan off jika terminal gerbang dan katoda diberi
tegangan yang lebih negatif atau dialiri pulsa arus negatif.
tertekan oleh gerakan mekanis, maka kontak akan berubah posisinya. Contoh aplikasi saklar
ini adalah pada PMS (disconecting switch) untuk menghentikan putaran motor lengan PMS.
5. Temperature Switch
Temperature switch atau yang biasa disebut dengan thermostat adalah saklar yang
bekerja berdasarkan perubahan temperatur. Secara fisik saklar ini terdiri dari dua komponen,
yaitu bagian yang bergerak atau bergeser (digerakkan oleh tekanan) dan bagian kontak.
Bagian yang bergerak dapat berupa diafragma atau piston. Kontak elektrik biasanya
terhubung pada bagian yang bergerak, sehingga jika terjadi pergeseran akan menyebabkan
perubahan kondisi dari on ke off atau sebaliknya. Perubahan kontak elektrik di-trigger atau
dipicu oleh pemuaian cairan yang ada pada chamber yang tertutup (sealed chamber).
Chamber ini terdiri dari tabung kapiler dan silinder yang terbuat dari stainless steel. Cairan di
dalam chamber mempunyai koefisiensi temperatur yang tinggi, sehingga jika silinder
memanas, cairan akan memuai dan menimbulkan tekanan pada seluruh lapisan penutup
chamber yang akan menyebabkan kontak berubah status.
Relay memiliki fungsi sebagai alat pengganti saklar yang bekerja untuk mengontrol
atau membagi arus listrik ke sirkuit rangkaian lainnya. Komponen ini memiliki prinsip kerja
elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, jadi tanpa listrik komponen ini tidak dapat
digunakan. Pada prinsipnya, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang
besi (solenoid). Ketika solenoid dialiri arus listrik, maka tuas akan tertarik karena adanya
gaya magnet yang terjadi pada solenoid, sehingga kontak saklar akan menutup (on). Pada saat
arus dihentikan, maka gaya magnet akan hilang dan tuas akan kembali ke posisi semula dan
kontak saklar kembali terbuka (off).
Dalam sebuah relay terdapat kumparan yang merupakan gulungan kawat untuk
menciptakan medan magnet jika dialiri arus listrik. Selain itu terdapat juga kontak yang
merupakan sejenis saklar dimana pergerakannya tergantung dari ada atau tidaknya arus listrik
di kumparan. Apabila kumparan dialiri arus listrik, maka akan muncul gaya elektromagnetik
sehingga dapat menarik armature yang berpegas dan menyebabkan kontak saklar berpindah
posisi. Pada saat tidak dialiri arus listrik, armature akan kembali lagi ke posisi awal.
Karena relay merupakan salah satu jenis dari saklar, maka istilah Pole dan Throw
yang dipakai dalam saklar juga berlaku pada relay. Pole adalah banyaknya kontak yang
dimiliki oleh sebuah relay, sedangkan Throw adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh
sebuah kontak. Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya, maka relay dapat
digolongkan menjadi :
a. Single Pole Single Throw (SPST), yaitu relay yang memiliki 4 terminal, 2 terminal untuk
saklar dan 2 terminalnya lagi untuk coil.
Kaki basis harus lebih negatif dari emiter untuk transistor jenis NPN dan untuk
transistor tipe PNP arus basis harus lebih positif dari kolektor
Vout = VCE = 0
Kaki basis harus lebih positif dari emiter untuk transistor jenis NPN dan untuk
transistor tipe PNP arus basis harus lebih negatifdari kolektor
5. Soal
a. Dik : Vbe = 0,7 V
=100
Ico = 20 nA
2
1
Dit : a) Ib = .....?
b) Ic = .....?
c) Vcb = .....?
d) Transistor aktif atau tidak = .....?
Jaw: a) -Vbb + Ib.Rb + Vbe = 0 (1)
-5 + 200.103.Ib + 0,7 = 0
Ib =
4,3
3
200. 10
= 0,0215 mA
b) Karena Ico<<Ib
Ic = .Ib = 100.0,0215.10-3 = 2,15 mA
Dit : a) Ie = .....?
b) Vcb = .....?
c) Transistor aktif atau tidak = .....?
Jaw: a) -Vbb + Ib.Rb + Vbe + Ie.Re = 0 (1)
-5 + 0,0215.10-3.200.103 + 0,7 + 2.103.Ie = 0
Ie =
0
3
2. 10
=0A