Anda di halaman 1dari 13

KOMPONEN DAN

HUKUM DASAR
RANGKAIAN LISTRIK

NAMA : SAHRI ROPIAH LUBIS


NIM : 21033119
Komponen
Elektronika
Table of contents

Komponen
01 Pasif

Komponen
02 Aktif
01
Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen yang dapat
bekerja tanpa catu daya

Contoh : Resistor, Kapasitor, Induktor, dan


Transformator
Resistor Induktor
Perangkat listrik yang Menyimpan energi pada
fungsi utamanya adalah medan magnet yang
untuk memperkenalkan ditimbulkan oleh arus listrik
resistensi terhadap aliran yang melintasinya
arus listrik.

Kapasitor Transformator
Digunakan untuk merubah
Komponen yang besar tegangan bolak-balik
digunakan untuk pada primer dan
menyimpan muatan listrik mengeluarkannya pada
sekunder
02
Komponen Aktif
Komponen aktif merupakan komponen yang
hanya akan bekerja bila ada catu daya

Contoh : Dioda semikonduktor, transistor


bipolar, dan rangkaian terpadu (IC)
Dioda Transistor Rangkaian
Semikonduktor Bipolar Terpadu (IC)
Penyearah arus listrik Transistor yang struktur Sebuah kristal silion kecil yang
mengalir ke satu arah dan dan prinsip kerjanya disebut chip mengandung
menghambat arus dari memerlukan perpindahan komponen elektronika seperti
arah sebliknya muatan yang dibawa transistor, dioda, resistor, dan
elektron di kutub negatif kapasitor. Komponen ini
untuk mengisi kekurangan dihubungkan dalam chip
elektron di kutub positif membentuk suatu rangkaian
Hukum Dasar
Rangkaian
Listrik
Tegangan
Tegangan adalah gaya listrik yang menyebabkan arus mengalir
01
dalam suatu rangkaian. Diukur dalam Volts

Arus Listrik
Arus listrik adalah pergerakan muatan listrik aliran elektron
02
partikel bermuatan lain melalui rangkaian elektronik. Arah arus
berlawanan dengan arah aliran elektron. Diukur dalam Ampere

Resistansi
Resistansi menyebabkan perlawanan terhadap aliran listrik
03
dalam suatu rangkaian. Hal ini digunakan untuk mengontrol
besarnya tegangan dan/atau arus listrik dalam suatu rangkaian.
Diukur dalam Ohm
Hukum Ohm
Menyatakan bahwa besarnya tegangan (V) pada
sebuah bahan penghantar adalah berbanding
lurus dengan arus (I) yang mengalir dalam
penghantar dan besar hambatannya (R).
Hukum Ohm digunakan untuk menghitung
tegangan listrik, hambatan listrik, atau kuat arus
dalam rangkaian listrik.
Hukum Kirchoff I
Menyatakan bahwa jumlah arus yang masuk
pada suatu titik cabang atau simpul sama dengan
jumlah arus yang keluar dari titik cabang tersebut.
Hukum Kirchoff I digunakan untuk menghitung
jumlah arus yang mengalir dalam rangkaian
listrik.
Hukum Kirchoff II
Menyatakan bahwa jumlah tegangan pada suatu
lintasan tertutup sama dengan nol, atau tegangan
pada masing-masing komponen penyusunannya
yang membentuk satu lintasan tertutup sama
dengan nol.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai