Elektronika
Presented by
Herlino Nanang, MT., Ph.D
CCNA, FCNS, CITIL, CompTia Cloud+
03/15/23 ELEKTRONIKA 2
DASAR
Pengenalan Elektronika
03/15/23 ELEKTRONIKA 3
DASAR
Komponen Eletronika
• Komponen Pasif:
– Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika
yang tidak memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk
pengoperasiannya.
– Contoh: Resistor, Kapasitor dan Induktor
• Komponen Aktif:
– Komponen Elektronika Aktif adalah jenis komponen elektronika
yang memerlukan arus eksternal untuk dapat beroperasi. Dengan
kata lain, komponen elektronika aktif hanya dapat berfungsi
apabila mendapatkan sumber arus listrik dari luar (eksternal).
– Contoh: Dioda, Transistor dan IC (Intragrated Circuit) yang terbuat
dari bahan semikonduktor seperti silikon, germanium, selenium
dan metal oxides.
03/15/23 ELEKTRONIKA 4
DASAR
Komponen elektronika
• Resistor
– Resistor atau Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm
(Ω).
• Kapasitor
– Kapasitor (Capacitor) atau Kondensator (Condensator) adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu
sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad (F)
• Induktor
– Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika
Pasif yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah
Kumparan. Induktor akan menimbulkan medan magnet saat dialiri arus
listrik. Satuan Induktansi pada Induktor adalah Henry (H).
03/15/23 ELEKTRONIKA 5
DASAR
Komponen elektronika
• Dioda
– Dioda adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan
arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda
terdiri dari dua Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
• Transistor
– Transistor adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi sebagai Penguat,
Penyearah, Pengendali, Mixer dan Osilator
• IC ( Integrated Circuit)
– Integrated Circuit atau sering disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika
Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan
komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika
dalam sebuah kemasan kecil.
– IC ada dua:
• IC analog (IC Op-amp, IC pewaktu)dan
• IC digital (IC TTL dan IC CMOS)
03/15/23 ELEKTRONIKA 6
DASAR
Resistor
03/15/23 ELEKTRONIKA 7
DASAR
Kapasitor
03/15/23 ELEKTRONIKA 8
DASAR
Induktor
03/15/23 ELEKTRONIKA 9
DASAR
Dioda
03/15/23 ELEKTRONIKA 10
DASAR
Transistor
03/15/23 ELEKTRONIKA 11
DASAR
IC (Integrated Circuit)
• IC linear/ IC Analog
– Penguat sinyal (Signal amplifier)
– Penguat daya (Power amplifier)
– Penguat operasiona (Operational Amplifier)
• IC digital
– Merupakan rangkaian switch yang mempunyai tegangan input dan tegangan
output yang memiliki dua level “hight” or “low”, “1” or “0”.
• Flip-flop
• Counter
• Register
• Memory
• Timer, dll
03/15/23 ELEKTRONIKA 12
DASAR
Hukum Ohm
• Hukum Ohm memberikan keterangan mengenai
hubungan antara arus, tegangan dan
resistansi/tahanan.
03/15/23 ELEKTRONIKA 14
DASAR
Hukum Ohm dalam Rangkaian Listrik
03/15/23 ELEKTRONIKA 15
DASAR
Contoh Soal
Jawaban :
Untuk menyelesaikan soal diatas, yang harus dilakukan adalah
memasukkan nilai tegangan 10 V dan nilai resistansi potensiometer
yang memiliki jumlah 20 Ohm ke rumus hukum Ohm.
I=V/R
I = 20 / 20
I = 1 Ampere
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai arus listriknya adalah 1
Ampere.
03/15/23 ELEKTRONIKA 16
DASAR
Contoh Soal
• Untuk soal menghitung R (hambatan), maka menggunakan rumus
• R=VxI.
Contoh Soal :
Nilai tegangan pada Volmeter adalah 6 V dan nilai arus listrik (I) adalah
0.5 A. Hitunglah berapa nilai dari R pada Potensiometer !.
Jawaban :
Untuk mengerjakan soal diatas, masukkan nilai tegangan 6 V dan nilai
arus listrik 0.5 A ke dalam rumus hukum Ohm, seperti berikut :
R=V/I
R = 6 /0.5
R = 12 Ohm
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai R (hambatan atau resistensi)
adalah 12 Ohm.
03/15/23 ELEKTRONIKA 17
DASAR
Istilah istilah
• Arus Listrik (A)
– Merupakan aliran elektron dari atom ke atom yang terjadi pada
sebuah penghantar dengan kecepatan dalam waktu tertentu.
– I = Q/t atau Q = I x t (Ampere)
• Dimana,
– I = Kuat arus listrik (A)
– Q = Banyaknya muatan Listrik (Coulomb)
– T = waktu (s)
– Satuan untuk besaran arus listrik dalam system (SI) adalah Ampere
(A) atau Coulomb/sekon. 1 Coulomb sendiri setara dengan 6.242 ×
1018 elektron yang mengalir per detik.
03/15/23 ELEKTRONIKA 18
DASAR
Istilah-istilah..
• Arus Listrik (A)
– Aliran arus listrik dari sumber arus listrik dibedakan menjadi dua:
• Arus searah (direct current/ DC)
– Arus searah merupakan arus listrik yang nilainya tidak berubah
yaitu positif atau hanya negatif saja, dan mempunyai nilai tetap
atau konstan terhadap satuan waktu.
– Sumber arus searah diperoleh dari elemen-elemen yang
memberikan energi listrik yang mengalir secara merata setiap
saat, seperti elemen volta, baterai, dan akumulator
• Arus bolak-balik (alternating current / AC)
– Arus bolak-balik merupakan arus listrik yang memiliki arah
arus yang berubah-ubah dengan bolak-balik.
– Sifat arus listrik bolak-balik berbentuk gelombang sinusoida
sehingga memungkinkan pengaliran energi secara efisien.
03/15/23 ELEKTRONIKA 19
DASAR
Istilah-istilah
• Arus hubung singkat (Short Circuit/Korstluiting)
– Hubung singkat adalah gangguan yang terjadi pada sistem
kelistrikan dimana ada 2 penghantar yang memiliki beda
tegangan terhubung dengan kondisi hambatan listrik yang
rendah sehingga timbul arus listrik yang besar.
– Pada kasus hubung singkat tegangan = 0 dan arus yang
mengalir adalah maksimum/ sangat besar.
– Siaft arus listrik yaitu sumber tenaga listrik yang bertegangan
dihubungkan dengan suatu beban listrik dalam rangkaian
tertutup, maka akan timbul arus listrik yang mengalir sepanjang
rangkaian tersebut
03/15/23 ELEKTRONIKA 20
DASAR
Arus hubung singkat
• Untuk rangkaian seperti ini, hambatannya (R) hanya ada di penghantar dan
nilainya sangat kecil, mungkin hampir mendekati nol. Bila diasumsikan nilainya
sekitar 0,01 Ohm, maka besar arus menjadi :
– I = 220/0,01 = 22000 A atau 22kA.
– Ini adalah nilai arus sangat besar yang mengaliri penghantar, melebihi
kemampuan hantar arus penghantar tersebut.
• Jika penghantar atau kabel listrik yang mempunyai Kuat Hantar Arus (KHA)
tidak lebih dari 50A dialiri arus sebesar 22kA dalam waktu beberapa detik saja,
maka akan terjadi kerusakan pada penghantar tersebut.
• Nilai arus hubung singkat sebesar itu akan menimbulkan panas yang mampu
melelehkan lapisan isolasi dan membuat logam konduktor panas membara
sebelum meleleh juga. Akibat paling buruk, dalam kondisi tertentu, adalah
timbulnya api.
03/15/23 ELEKTRONIKA 21
DASAR
Istilah-istilah…
• Tegangan / Voltage (V)
– Tegangan Listrik adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan unit muatan listrik dari satu tempat ke tempat
lainnya (kinerja liestrik).
– Tegangan listrik yang dinyatakan dengan satuan Volt ini juga
sering disebut dengan beda potensial listrik karena pada
dasarnya tegangan listrik adalah ukuran perbedaan potensial
antara dua titik dalam rangkaian listrik.
03/15/23 ELEKTRONIKA 22
DASAR
Istilah-istilah…
• Tegangan / Voltage (V)
– Tegangan Searah (DC)
• Sebuah sumber tegangan listrik yang konstan
– Tegangan Bolak balik (AC)
• sedangkan sumber tegangan listrik yang bervariasi secara
berkala
03/15/23 ELEKTRONIKA 23
DASAR
Istilah-istilah…
• Tegangan / Voltage (V)
– V = I . R (Volt)
– dimana V = tegangan; R = hambatan; dan I = arus.
Sedangkan pada arus bolak-balik.
– Dalam referensi-referensi akademis lebih sering
digunakan simbol E untuk menyebutkan tegangan
listrik.
– Hal ini dilakukan agar tidak tertukar dengan simbol
satuan tegangan (Volt) yang juga disimbolkan dengan
V
03/15/23 ELEKTRONIKA 24
DASAR
Istilah-istilah…
• Tahanan / Resistansi (Ohm)
– Tahanan / hambatan listrik merupakan sebuah komponen
rangkaian listrik yang berfungsi untuk menghambat aliran
arus listrik dalam sebuah konduktor.
– Hubungan antara hambatan dan tegangan listrik serta arus
dapat ditunjukkan menggunakan persamaan dalam hukum
Ohm yang secara matematis dituliskan dengan
• V = I.R maka R = V/I (Ohm)
– Dengan V merupakan tegangan (Volt), I merupakan arus
listrik (Ampere), dan R merupakan hambatan (Ohm).
Penyusunan hambatan dapat dilakukan beberapa cara yaitu
seri, paralel dan gabungan seri dan paralel.
03/15/23 ELEKTRONIKA 25
DASAR
Simbol: Arus, tegangan dan tahanan
03/15/23 ELEKTRONIKA 26
DASAR
Rangkaian Listrik
• Rangkaian seri dan paralel
03/15/23 ELEKTRONIKA 27
DASAR
Contoh soal
• Sebagai contoh, pada rangkaian listrik dibawah ini disusun secara seri dengan
mempunyai dua buah tahanan, yang masing-masing tahanan memiliki nilai 2 Ω
dan 4 Ω dan dihubungkan dengan baterai yang memiliki tegangan sebesar 12 V.
• Pada rangkaian listrik yang disusun secara seri diatas, dapat dicari tahanan
totalnya yaitu dengan cara melakukan penjumlahan semua tahanan yang ada
pada rangkaian tersebut.
• Untuk menentukan besar arus yang mengalir pada rangkaian tersebut, dapat
dicari dengan cara :
03/15/23 ELEKTRONIKA 28
DASAR
Contoh
• Contoh, pada rangkaian kelistrikan yang disusun secara paralel, memiliki
tahanan pada masing-masing cabang sebesar 6 Ω dan 3 Ω dan dihubungkai
dengan baterai yang memiliki tegangan 12 V.
• Untuk menentukan arus yang mengalir pada tiap tahanan dapat ditentukan
dengan cara :
03/15/23 ELEKTRONIKA 29
DASAR
Istilah-istilah…
• Kapasitor/ Kapasitansi (Farad)
– Kapasitansi atau kapasitans adalah ukuran jumlah muatan listrik
yang disimpan (atau dipisahkan) untuk sebuah potensial listrik yang
telah ditentukan.
– Bentuk paling umum dari peranti penyimpanan muatan adalah
sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keeping
03/15/23 ELEKTRONIKA 30
DASAR
Simbol Kapasitor
03/15/23 ELEKTRONIKA 31
DASAR
Istilah-istilah ….
• Kapasistansi
03/15/23 ELEKTRONIKA 32
DASAR
Istilah-istilah…
• Induktansi (Henry)
– Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan
timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang
mengalir pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai induktansi
diri.
– Definisi kuantitatif dari induktansi sendiri (simbol: L) adalah:
03/15/23 ELEKTRONIKA 33
DASAR
Istilah-istilah…
• Induktansi
03/15/23 ELEKTRONIKA 34
DASAR
Istilah-istilah…
• Reaktansi (X)
– Reaktansi adalah perlawanan komponen sirkuit/rangkaian atas perubahan
arus listrik atau tegangan listrik karena adanya kapasitansi atau
induktansi.
– Medan listrik yang terbentuk dalam komponen tersebut akan
menghambat perubahan potensial listrik dan medan magnetik yang
terbentuk menghambat perubahan arus listrik
03/15/23 ELEKTRONIKA 35
DASAR
Istilah-istilah…
– Reaktansi (X)
• Magnitudonya adalah perbandingan voltase dan amplitudo arus, sedang
fasenya adalah perbedaan nilai voltase dan arus.
– Jika X>0, maka reaktansinya di sebut induktif
– Jika X=0, maka reaktansinya di sebut resistif
– Jika X <0, maka reaktansinya di sebut kapasitif
• Kebalikan dari reaktansi (1/X) adalah suseptansi
– Reaktansi kapasitif (Xc) berbanding terbalik dengan frekuensi (f) dan kapasitansi
(C)
– Reaktansi induktif (XL) sebanding dengan frekuensi (f) dan induktansi (L),
03/15/23 ELEKTRONIKA 36
DASAR
Istilah- istilah …..
• Nilai reaktansi kapasitif memiliki tanda berbeda
(minus) dari nilai reaktansi induktif disebabkan
karena adanya faktor fase dalam impedansinya
03/15/23 ELEKTRONIKA 37
DASAR
Istilah- istilah …..
• Suseptansi atau Admitansi (Siemens)
– adalah pengukuran seberapa mudahnya suatu sirkuit atau
alat dapat memperbolehkan suatu aliran listrik.
– Dengan kata lain, Suseptansi adalah perbandingan arus listrik
terhadap tegangan efektifnya untuk sinyal listrik.
– Suseptansi dapat dijabarkan dengan rumus
y = 1/z
03/15/23 ELEKTRONIKA 38
DASAR
Istilah- istilah
• Frekuensi (Hertz/ Hz)
– Adalah ukuran jumlah terjadinya sebuah peristiwa dalam satuan waktu
– Menunjukkan banyak puncak panjang gelombang yang melewati titik
tertentu per detik.
03/15/23 ELEKTRONIKA 39
DASAR
Istilah-istilah…
• Impedansi (Z)
– Impedansi adalah ukuran resistansi pada sumber arus bolak-
balik (AC)
– Secara umum, impedansi memiliki definisi perhitungan secara
total dalam ohm dari seluruh rangkaian elektrikal untuk signal
langsung, yang termasuk diantaranya resistansi, reaktansi,
kapasitansi dan seluruh faktor mekanikal yang menimbulkan
hambatan dari transfer energi dalam sebuah system
– Impedansi dalam Rangkaian listrik:
03/15/23 ELEKTRONIKA 40
DASAR
Contoh soal dalam Rangkaian RLC (Resistor,
Kapasitor, inductor)
03/15/23 ELEKTRONIKA 41
DASAR
Penyelesaian
03/15/23 ELEKTRONIKA 42
DASAR
Contoh soal
03/15/23 ELEKTRONIKA 43
DASAR
Jawab
03/15/23 ELEKTRONIKA 44
DASAR
03/15/23 ELEKTRONIKA 45
DASAR
03/15/23 ELEKTRONIKA 46
DASAR
03/15/23 ELEKTRONIKA 47
DASAR
Istilah-istilah…
• Daya Listrik (Electric Power)
– Daya listrik adalah besar energi listrik yang ditransfer oleh suatu
rangkaian listrik tertutup. Daya listrik sebagai bentuk energi listrik yang
mampu diubah oleh alat-alat pengubah energi menjadi berbagai bentuk
energi lain, misalnya energi gerak, energi panas, energi suara, dan
energi cahaya.
– Daya merupakan jumlah energi listrik yang mengalir dalam setiap
satuan waktu (detik). Sehingga formula daya listrik bisa dituliskan
sebagai berikut:
03/15/23 ELEKTRONIKA 48
DASAR
Istilah-istilah…
• Daya Listrik (Electric Power)
03/15/23 ELEKTRONIKA 49
DASAR
Istilah-istilah…….
• Daya Aktif (Watt)
Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban..
03/15/23 ELEKTRONIKA 50
DASAR
Istilah-istilah…….
• Daya Aktif (P)
– Persamaan Daya aktif (P) pada beban yang bersifat resistansi :
03/15/23 ELEKTRONIKA 51
DASAR
Istilah-istilah…….
• Daya Aktif (P)
03/15/23 ELEKTRONIKA 52
DASAR
Istilah-istilah…….
• Daya reaktif (Q)
– adalah daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan
magnet atau daya yang ditimbulkan oleh beban yang
bersifat induktif.
– Satuan daya reaktif adalah VAR (Volt.Amper Reaktif).
– Untuk menghemat daya reaktif dapat dilakukan dengan
memasang kapasitor pada rangkaian yang memiliki beban
bersifat induktif.
03/15/23 ELEKTRONIKA 53
DASAR
Istilah-istilah…….
• Daya reaktif (Q)
03/15/23 ELEKTRONIKA 54
DASAR
Istilah-istilah…….
• Daya semu (S)
– adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan arus listrik.
Daya nyata merupakan daya yang diberikan oleh PLN kepada
konsumen.
– Satuan daya nyata adalah VA (Volt.Ampere).
03/15/23 ELEKTRONIKA 55
DASAR
Istilah-istilah…….
• Segitiga Daya
– Daya aktif (P) digambarkan dengan garis horizontal yang lurus.
– Daya reaktif (Q) berbeda sudut sebesar 90o dari daya aktif.
– Sedangkan daya semu (S) adalah hasil penjumlahan secara vektor
antara daya aktif dengan daya reaktif.
– Jika mengetahui dua dari ketiga daya maka dapat menghitung salah satu
daya yang belum diketahui dengan menggunakan persamaan berikut :
03/15/23 ELEKTRONIKA 56
DASAR
Istilah-istilah…….
• Faktor Daya (cos )
– Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif dengan daya semu.
– Faktor daya atau faktor kerja menggambarkan sudut phasa antara daya aktif
dan daya semu.
– Suatu beban dengan faktor daya 1.0 merupakan beban yang hanya
mengandung nilai resistansi murni dan merupakan pembebanan yang paling
efisiensi.
– Beban dengan faktor daya yang rendah (0.5) merupakan beban yang
mengandung nilai induktansi yang menyebabkan kerugian yang lebih tinggi
dalam sistem suplai tenaga listrik Faktor daya yang rendah berhubungan
dengan beda fasa antara arus dan tegangan pada terminal beban
03/15/23 ELEKTRONIKA 57
DASAR
Istilah-istilah …..
• Sistem 3 Fasa
– Listrik 1 Phase adalah jaringan listrik yang hanya menggunakan 2 kawat
penghantar yang kesatu sebagai kawat phase (L) dan yang kedua sebagai
kawat neutral (N). Umumnya listrik 1 phase bertegangan 220-240 volt
yang digunakan banyak orang.
– Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase
(R,S,T) dan satu kawat neutral (N) atau sering dibilang kawat ground.
Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan 1
kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt
03/15/23 ELEKTRONIKA 58
DASAR
03/15/23 ELEKTRONIKA 59
DASAR
03/15/23 ELEKTRONIKA 60
DASAR
Satuan Turunan
03/15/23 ELEKTRONIKA 61
DASAR
Hukum Faraday
• Hukum Faraday I
– Hukum Faraday I berbunyi: “massa zat yang dihasilkan (w) pada suatu elektrode selama
proses elektrolisis berbanding lurus dengan muatan listrik (Q) yang digunakan.”
– Secara sistematis, Hukum Faraday I dapat disimpulkan dengan persamaan berikut:
– Ket:
• w= massa zat
• Q= muatan listrik dalam elektron
– Jumlah muatan listrik yang dipakai (Q) sama dengan hasil kali antara kuat arus listrik (i)
dan selang waktu (t). Secara sistematis:
– Ket:
• i=arus listrik (ampere)
• t= waktu (detik)
• Dengan kata lain, persamaan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
03/15/23 ELEKTRONIKA 62
DASAR
Hukum Faraday
• Hukum Faraday II
– Hukum Faraday II berbunyi: “massa zat yang dihasilkan pada suatu
elektrode selama elektrolisis berbanding lurus dengan massa ekivalen
zat tersebut.”
– Secara sistematis, Hukum Faraday II dapat disimpulkan dengan
persamaan berikut:
– Ket:
• w=massa zat
• ME=massa ekivalen zat
– Massa ekivalen zat adalah massa atom relatif (Ar) dibagi dengan
perubahan bilangan oksidasinya atau muatan ionnya. Secara sistematis:
03/15/23 ELEKTRONIKA 63
DASAR
Induksi Faraday / Gaya Gerak Listrik Induksi
(GGL Induksi)
• GGL Induksi) adalah beda potensial yang terjadi pada ujung-ujung
kumparan karena pengaruh induksi elektromagnetik.
• Induksi elektromagetik ini merupakan dasar dari prinsip kerja
dinamo atau generator dan peralatan listrik lainnya, misalnya
transformator.
• Listrik yang kita gunakan sehari-hari adalah listrik arus bolak-balik
yang dihasilkan oleh generator arus bolak-balik (AC).
• Besarnya GGL induksi sebanding dengan laju perubahan fluks
magnetik yang menembus kumparan. Secara matematis dapat
dituliskan:
03/15/23 ELEKTRONIKA 64
DASAR
03/15/23 ELEKTRONIKA 65
DASAR
03/15/23 ELEKTRONIKA 66
DASAR
Hukum Kirchhoff
• Hukum ini merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan
bahwa jumlah muatan listrik yang mengalir tidaklah berubah.
• Jadi, pada suatu percabangan, laju muatan listrik yang menuju titik cabang
sama besarnya dengan laju muatan yang meninggalkan titik cabang itu.
– Hukum Kirchhoff I
• Jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik cabang akan sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang meninggalkan titik itu
• Hukum I Kirchhoff biasa disebut Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff's
Current Law (KCL).
03/15/23 ELEKTRONIKA 67
DASAR
Hukum Kirchhoff
• Hukum Kirchhoff II
– Yaitu pada rangkaian tertutup, berbunyi: jumlah aljabar
GGL (ε) dan jumlah penurunan tegangan (IR) sama dengan
nol.
– Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Σ ε+Σ IR = 0
Dimana:
• Σ ε = Jumlah GGL sumber arus (V)
• Σ IR = Jumlah penurunan tegangan (V)
• R = Hambatan/ tahanan ()
– Berdasarkan gambar di atas, total tegangan pada rangkaian
adalah Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0
03/15/23 ELEKTRONIKA 68
DASAR
Hukum Kirchhoff
• Hukum Kirchhoff II
03/15/23 ELEKTRONIKA 69
DASAR
Contoh soal 1
• Dengan menggunakan hukum Kirchhoff II, besar kuat arus listrik yang
mengalir di dalam rangkaian tersebut adalah:
– Diketahui: Jawab:
• ε1 = 6 V
• ε2 = 12 V
• R1 = 2 Ω
• R2 = 6 Ω
• R3 = 4 Ω
– Ditanya I?
03/15/23 ELEKTRONIKA 70
DASAR
Contoh soal 2
• Jika diketahui ε1 = 16 V; ε2 = 8 V; ε3 = 10 V; R1 = 12 ohm; R2 = 6
ohm; dan R3 = 6 ohm. Besar kuat arus lisrik I adalah:
• Jawab
– Hukum I Kirchhoff: Loop I (atas):
03/15/23 ELEKTRONIKA 71
DASAR
• Loop II (bawah):
03/15/23 ELEKTRONIKA 72
DASAR
Contoh
03/15/23 ELEKTRONIKA 73
DASAR
03/15/23 ELEKTRONIKA 74
DASAR
Komponen Pasif
Resistor Tetap – Tabel Warna
03/15/23 ELEKTRONIKA 75
DASAR
• Gelang ke 1 : Coklat = 1
• Gelang ke 2 : Hitam = 0
• Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau
kalikan 10^5
• Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
• Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 10^5 = 1.000.000 Ohm
atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
03/15/23 ELEKTRONIKA 76
DASAR
• Gelang ke 1 : Coklat = 1
• Gelang ke 2 : Hitam = 0
• Gelang ke 3 : Hijau = 5
• Gelang ke 4 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 10^5
• Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
• Maka nilai Resistor tersebut adalah 105 * 10^5 = 10.500.000 Ohm atau 10,5
MOhm dengan toleransi 10%.
03/15/23 ELEKTRONIKA 77
DASAR
• Coklat, Hitam, Merah, Emas
1 0 x10^2 5%
• Nilai resistansinya = 10 x10^2 ± 5% Ω = 1000 ±
5% Ω
• Toleransi = 5% Ω x 1000 Ω = 50 Ω
• Max = 1000 + 50 = 1050 Ω
• Min = 1000 - 50 = 950 Ω
• Range = (950 – 1050) Ω
03/15/23 ELEKTRONIKA 78
DASAR
Komponen Pasif
Resistor Tetap – Contoh perhitungan
• Membaca nilai Resistor yang berbentuk komponen
Chip lebih mudah dari Komponen Axial, karena tidak
menggunakan kode warna sebagai pengganti
nilainya.
• Kode yang digunakan oleh Resistor yang berbentuk
Komponen Chip menggunakan Kode Angka
langsung jadi sangat mudah dibaca atau disebut
dengan Body Code Resistor (Kode Tubuh Resistor)
03/15/23 ELEKTRONIKA 79
DASAR
Komponen Pasif
Resistor Tetap – Contoh perhitungan
• Kode Angka yang tertulis di badan Komponen Chip
Resistor adalah 4 7 3;
• Cara pembacaannya adalah :
– Masukkan Angka ke-1 langsung = 4
– Masukkan Angka ke-2 langsung = 7
– Masukkan Jumlah nol dari Angka ke 3 = 000 (3
nol) atau kalikan dengan 10³
• Maka nilainya adalah 47.000 Ohm atau 47 kilo Ohm
(47 kOhm)
03/15/23 ELEKTRONIKA 80
DASAR
Komponen Pasif
Resistor Tetap – Contoh perhitungan
• Contoh-contoh perhitungan lainnya :
– 222 → 22 * 10² = 2.200 Ohm atau 2,2 Kilo Ohm
– 103 → 10 * 10³ = 10.000 Ohm atau 10 Kilo Ohm
– 334 → 33 * 104 = 330.000 Ohm atau 330 Kilo
Ohm
03/15/23 ELEKTRONIKA 81
DASAR
Komponen Pasif
Resistor Tetap – Contoh perhitungan
• Ada juga yang memakai kode angka seperti dibawah ini :
(Tulisan R menandakan letaknya koma decimal)
• 4R7 = 4,7 Ohm
• 0R22 = 0,22 Ohm
Keterangan :
• Ohm = Ω
• Kilo Ohm = KΩ
• Mega Ohm = MΩ
• 1.000 Ohm = 1 kilo Ohm (1 KΩ )
• 1.000.000 Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
• 1.000 kilo Ohm = 1 Mega Ohm (1 MΩ)
03/15/23 ELEKTRONIKA 82
DASAR
Komponen Pasif Resistor Tidak Tetap
03/15/23 ELEKTRONIKA 83
DASAR
Komponen Pasif
Resistor Tidak Tetap - Potensiometer
• Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah
dengan memutar porosnya yang telah tersedia
menggunakan tangan
• Simbolnya :
03/15/23 ELEKTRONIKA 84
DASAR
Komponen Pasif
Resistor Tidak Tetap - Trimpot
• Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah
dengan memutar porosnya menggunakan obeng
• Simbolnya :
03/15/23 ELEKTRONIKA 85
DASAR
Komponen Pasif
LDR (Light Depending Resistor)
• Resistor yang dapat berubah nilai resistansinya jika
permukaannya terkena cahaya
• Jika terkena cahaya, resistansinya kecil
• Jika tidak terkena cahaya (gelap), resistansinya besar
• Sehingga bisa termasuk pada kelas transducer
• Simbol :
03/15/23 ELEKTRONIKA 86
DASAR
Komponen Pasif
NTC (Negative Temperature Coefficient)
• Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah
sesuai dengan perubahan temperatur terhadapnya
– Jika temparatur tinggi, resistansinya kecil
– Jika temparatur rendah, resistansinya besar
– Sehingga bisa termasuk pada kelas transducer
– Simbol :
03/15/23 ELEKTRONIKA 87
DASAR
Komponen Pasif PTC (Positive Temperature
Coefficient)
• Resistor yang nilai resistansinya dapat berubah
sesuai dengan perubahan temperatur terhadapnya
– Jika temparatur tinggi, resistansinya besar
– Jika temparatur rendah, resistansinya kecil
– Sehingga bisa termasuk pada kelas transducer
– Simbol :
03/15/23 ELEKTRONIKA 88
DASAR
Komponen Pasif Kapasitor
• Kapasitor = Kondensator
• Komponen elektronika yang dapat menyimpan dan
melepaskan muatan listrik atau energi listrik dalam
sementara waktu
• Fungsinya antara lain dapat memilih gelombang
radio, pada rangkaian tuner sebagai perata arus
pada rectifier dan sebagai filter di rangkaian power
supply (catu daya).
• Satuannya = Farad (F)
03/15/23 ELEKTRONIKA 89
DASAR
Komponen Pasif Kapasitor
• Satuan Kapasitansi Kapasitor adalah Farad, tetapi Farad
merupakan satuan yang besar untuk sebuah Kapasitor yang umum
dipakai oleh
• Peralatan Elektronik. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang
merupakan turunan dari Farad menjadi pilihan utama produsen
dalam memproduksi sebuah Kapasitor agar dapat digunakan oleh
peralatan Elektronika. Satuan-satuan tersebut diantaranya adalah :
Micro Farad (μF), Nano Farad (nF) dan Piko Farad (pF).
• Berikut ini adalah ukuran turunan Farad yang umum digunakan
dalam menentukan Nilai Kapasitansi sebuah Kapasitor :
• 1 Farad = 1.000.000μF (mikro Farad)
• 1μF = 1.000nF (nano Farad)
• 1μF = 1.000.000pF (piko Farad)
• 1nF = 1.000pF (piko Farad)
03/15/23 ELEKTRONIKA 90
DASAR
Komponen Pasif Kapasitor
03/15/23 ELEKTRONIKA 91
DASAR
Cara Membaca Nilai Kapasitor Keramik, Kapasitor
Kertas dan Kapasitor non-Polaritas lainnya
• Kode : 473Z
• Nilai Kapasitor = 47 x 10^3
• Nilai Kapasitor = 47 x 1000
• Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047μF
03/15/23 ELEKTRONIKA 92
DASAR
Komponen Pasif Kapasitor
03/15/23 ELEKTRONIKA 93
DASAR
Komponen Pasif Kapasitor
• Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai Kapasitor tersebut adalah
:
• Kode : 222K
• Nilai Kapasitor = 22 x 10^2
Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200pF
• Toleransinya adalah 10% :
Nilai Kapasitor =2200 – 10% = 1980pF
Nilai Kapasitor = 2200 + 10% = 2310pF
• Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF
~ 2.310 pF.
• Untuk Kapasitor Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Keramik, nilai
Kapasitansinya tidak dicetak di badan Kapasitor Chip-nya, maka
diperlukan Label Kotaknya untuk mengetahui nilainya atau diukur dengan
Capacitance Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur
Kapasitor).
03/15/23 ELEKTRONIKA 94
DASAR
Komponen Pasif Jenis Kapasitor
03/15/23 ELEKTRONIKA 95
DASAR
Komponen Pasif
Kapasitor tetap dan tidak berpolaritas
03/15/23 ELEKTRONIKA 96
DASAR
Komponen Pasif
Kapasitor tetap dan berpolaritas
• Kapasitor yang nilai kapasitasnya tetap
tetapi memiliki polaritas positif dan negatif
• Bentuk fisik dan Simbol :
03/15/23 ELEKTRONIKA 97
DASAR
Komponen Pasif
Kapasitor Tidak Tetap
• Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat
diubah-ubah
• Simbol :
• Jenisnya :
– Kapasitor Trimmer
– Kapasitor Varco
03/15/23 ELEKTRONIKA 98
DASAR
Komponen Pasif
Kapasitor Tidak Tetap - Trimmer
• Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat
diubah dengan menggunakan obeng
• Simbol :
03/15/23 ELEKTRONIKA 99
DASAR
Komponen Pasif
Kapasitor Tidak Tetap - Varco
• Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat
diubah dengan memutar poros yang tersedia
• Simbol :
• Terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan primer dan lilitan
sekunder
• Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan
listrik yang dapat digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan listrik AC
• Simbolnya :
• Jenisnya :
• Step Up berfungsi untuk menaikkan tegangan (np
< ns)
• Step Down berfungsi untuk menurunkan teganan
(np > ns)
• Rumus :
• Dioda
• Transistor
• Kanal N
• Kanal P
• Kanal P
• Kondisi :
– Saturasi : VB > VE, maka IC → IE
– Cut Off : VB ≤ VE, maka IC → IE
• Kondisi :
– Saturasi : VB < VE, maka IE → IC
– Cut Off : VB ≥ VE, maka IE → IC
(A) (B)
(C) (D)
03/15/23 ELEKTRONIKA 130
DASAR
Soal
• Diketahui E1= 6 V, E2= 2 V, E3= 2 V, R1= 2, R2= 3
R3= 2, dan R4= 2.
• Hitunglah arus yang mengalis pada rangkaian?
R1 R3
i
R2
E1 E3
E2
R4
nanang2006@gmail.com
herlino.nanang@uinjkt.ac.id
herlino.nanang@live.iium.edu.my
herlino.nanang@tik.pnj.ac.id
WA : 6285215600431