Anda di halaman 1dari 26

ELEKTRONIKA DASAR

DISUSUN OLEH :
Ipan Perdinan

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI


KEMENTRIAN RISET,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

AKADEMI KOMUNITAS NEGERI CIMAHI


PROGRAM-PROGRAM STUDI PADA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DI KOTA CIMAHI
(SK KEMENDIKBUD Nomor 276/E/O/2014)

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun
pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Elektronika Dasar
Dalam Laporan ini akan menjelaskan komponen - komponen elektronika
dasar , beserta penjelasannya.
Demikian laporan ini sayah buat dengan sebenar benarnya.

Cimahi, 12 Maret 2015

DAFTAR ISI
HALAMAN
2
3

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah
Tujuan

4
4
4
4

ISI
Resistor
Kapasitor
Dioda
Dioda Zener
Hukum Ohm
Hukum Kirchoff
Op Amp
Power Supply

5
8
9
10
12
15
20
24

DAFTAR PUSTAKA

25

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada materi ini kita akan mempelajari tentang komponen dasar elektronika. Dan
mengidentifikasi komponen-komponen elektronika dasar. Serta mampu mengukur
nilai yang ada pada komponen elektronika. Dan juga mampu menggunakan alat
ukur elektronika dangan baik dan benar.
B. Masalah
Masalah pada kopetensi ini yaitu, kita harus bisa mengetahui ciri-ciri, fungsi, serta
nama komponen-komponen elektronika. Dan mampu mengukur nilai dari komponen
elektronika. Dan juga bisa menggunakan alat ukur elektronika dengan baik dan
benar.
3

C. Tujuan
Tujuannya agar kita dapat mengidentifikasi komponen-komponen elektronika dasar.
Dan dapat mengukur nilai dari komponen elektronika. Serta dapat menggunakan
alat ukur elektronika dengan baik dan benar.

RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronika yang terbuat dari arang yang bersifat sebagai
tahanan / penghambat. Satuan Resistor adalah Ohm (). Ukuran lainnya adalah
Watt. 1 Mega Ohm (M) = 1.000 Kilo Ohm (K) 1 Kilo Ohm (K) = 1.000 Ohm ()
Resistor memiliki gelang warna yang merupakan kode ukuran dari resistor tersebut.
Resistor terbagi menjadi :
a. Fixed resistor ( resistor biasa ) adalah resistor yang ukurannya tetap.
b. Variable resistor adalah resistor yang ukurannya dapat dirubah
Variable resistor ada 5 jenis yaitu : Potensiometer Trimmer Potensio (Trimpot)
NTC (Negative Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin kecil
PTC (Positive Temperatur Coefficient) : semakin panas hambatannya semakin besar
LDR (Light Dependence Resistor) : bila terkena cahaya maka hambatan akan
mengecil. Fungsi resistor dalam rangkaian elektronika : Sebagai beban rangkaian
Untuk membagi tegangan atau arus
4

Resistor dengan gelang warna :


I. Coklat : 1 II. Hitam : 0 III. Merah : 00 IV. Perak : 10% Jadi nilai resistor tersebut
adalah 1000 Ohm atau 1 K Ohm dengan toleransi 10% artinya nilai aslinya bisa
berkisar antara 900 Ohm 1100 Ohm. Angka 900 didapat dari 1000 (1000 x 10%)

KAPASITOR

Nama lainnya adalah kondensator. Adalah komponen yang terdiri dari 2 pelat logam
yang dipisahkan dengan isolator. Isolator ini menunjukkan nama dari kapasitor
tersebut. Ukuran kapasitor adalah Farad. 1 Farad (F) = 1.000.000 mikro Farad (F) 1
mikro Farad (F) = 1.000 nano Farad (nF) 1 nano Farad (nF) = 1.000 piko Farad (pF)
Sifat kapasitor adalah dapat menerima arus listrik dan menyimpannya dalam waktu
yang relatif.
Adapun jenis jenis kapasitor berdasarkan isolatornya adalah sebagai berikut : a.
Kondensator Elektrolit / ELCO (kondensator yang memiliki polaritas, kaki + dan kaki
-) b. Kondensator Keramik c. Kondensator Mylar d. Kondensator Mika e.
Kondensator Kertas
Penggunaan kapasitor dalam rangkaian : Sebagai perata arus Sebagai
penyimpan arus listrik

Simbol Kondensator dalam Rangkaian adalah "C" dan simbol gambarnya adalah :

DIODA

Dioda adalah komponen elektronik yang terbuat dari unsur semikonduktor. Bahan ini
adalah silikon atau germanium. Dioda silikon bekerja pada tegangan 0.6 VDC dan
dioda germanium bekerja pada tegangan 0,2 VDC. Contoh dioda : IN 4148, IN4002,
IN 4003, dll

Simbol Dioda adalah D, simbol gambarnya :

Sifat dioda :
Jika diberi arah maju (tegangan positif => anoda dan tegangan negatif => katoda)
akan menghantarkan arus dan sebaliknya,

DIODA ZENER
Terbuat dari bahan silikon. Biasanya digunakan pada rangkaian power supply
dimana fungsinya adalah sebagai penstabil arus. Meskipun arus AC yang dirubah ke
DC berubah-ubah, tidak akan berpengaruh jika terdapat dioda zener ini.
Adapun sifatnya adalah sebagai berikut :
Tegangan yang dicapai maksimal rata-rata 0,7 s/d 12 volt
Hanya tahan terhadap arus kecil, maksimal 1 s/d 50 mA
Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika sudah melewati dioda zener.
Contoh dioda zener : zener 6 volt, zener 12 volt, dll

Pengukuran baik tidaknya dioda zener sama dengan pengukuran dioda biasa.
Aplikasi dalam rangkaian :

10

Hukum ohm

11

V, I dan R Sebagai Komponen Parameter Hukum OHM


Salah satu dasar dalam perhitungan elektro, yang sering dibahas mengenai satuan
couloumb, dimana ini adalah besarnya energi yang setara dengan electron pada
keadaan tidak stabil. Satu couloumb setara dengan 6.250.000.000.000.000.000.
electron. Symbolnya ditandai dengan Q dengan satuan couloumb. Ini yang
menyebabkan electron mengalir, satu ampere sama dengan 1 couloumb dari
electron melewati satu titik pada satu detik. Pada kasus ini, besarnya energi listrik
yang bergerak melewati conductor (penghantar).
Sebelum kita mendefinisikan apa itu volt, kita harus mengetahui bagaimana
mengukur sebuah satuan yang kita ketahui sebagai energi potensial. Satuan energi
secara umum adalah joule dimana sama dengan besarnya work (usaha) yang
ditimbulkan dari gaya sebesar 1 newton yang digunakan untuk bergerak sejauh 1
meter (dalam satu arah). Dalam british unit, ini sama halnya dengan kurang dari
pound dari gaya yang dikeluarkan sejauh 1 foot. Masukkan ini dalam suatu
persamaan, sama halnya dengan I joule energi yang digunakan untuk mengangkat
berat pound setinggi 1 kaki dari tanah, atau menjatuhkan sesuatu dengan jarak 1
kaki menggunakan parallel pulling dengan pound. Maka kesimplannya, 1 volt
sama dengan 1 joule energi potensial per 1 couloumb. Maka 9 volt baterai akan
melepaskan energi sebesar 9 joule dalam setiap couloum dari electron yang
bergerak pada sebuah rangkian.
Satuan dan symbol dari satuan elektro ini menjadi sangat penting diketahui ketika
kita mengeksplorasi hubungan antara mereka dalam sebuah rangkaian. Yang
pertama dan mungkin yang sangat penting hubungan antara tegangan, arus dan
hambatan ini disebut hokum ohm. Ditemukan oleh Georg Simon Ohm dan
dipublikasikannya pada sebuah paper pada tahun 1827, The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically. Prinsip ohm ini adalah besarnya arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar metal pada rangkaian, ohm menemukan
sebuah persamaan yang simple, menjelaskan bagaimana hubungan antara
tegangan, arus, dan hambatan yang saling berhubungan.
12

HUKUM OHM
V=I. R
I=V/R
R=I/V
Kesimpulan : Tegangan dinyatakan dengan nilai volts disimbolkan dengan E atau
V. Arus dinyatakan dengan amps, dan diberi symbol I Hambatan dinyatakan
dengan ohms diberi symbol R Hukum Ohm: V= IR ; I = I/R ; R = V/I
Besarnya daya pada suatu rangkaian dapat di hitung dengan :
P = V . I atau P = I2 . R atau P = V2/ R
Dimana :P : daya, dalam satuan wattV : tegangan dalam satuan voltI : arus dalam
satuan ampere
Contoh Soal Latihan:
Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada instalansi
lampu rumah tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu
tersebut adalah 10 ampere, berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
Jawab:
Diketahui :
V = 220 Volt
I = 10 Amper
Ditanyakan : Hambatan (R) = ................?
Penyelesaian
R = V/I
R = 220/10 = 22 ohm
Jadi hambatan yang mengalir adalah 22 ohm
Contoh Soal Latihan:
Didalam suatu rumah tinggal, terpasang sebuah lampu dengan tegangan 220 Volt,
setelah di ukur dengan amper meter arusnya adalah 2 ampere, hitunglah daya yang
diserap lampu tersebut ?
Jawab :
Diketahui :
V = 220 Volt
I = 2 Amper
Ditanyakan : Daya (P) =.............?
Penyelesaian
P = V.I
P = 220. 2 = 440 Watt

13

HUKUM KIRCHHOFF
Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff Hukum Kirchhoff merupakan salah satu
hukum dalam ilmu Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus dan
14

tegangan dalam rangkaian. Hukum Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang
ahli fisika Jerman yang bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun
1845. Hukum Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1 dan Hukum
Kirchhoft 2.
Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 1
Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang berkaitan dengan dengan arah
arus dalam menghadapi titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut juga
dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoffs Current Law (KCL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian listrik
sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan

rangkaian sederhana dibawah ini :


Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6

Contoh Soal Hukum Kirchhoff 1


Dari rangkaian diatas, diketahui bahwa
I1 = 5A
I2 = 1A
I3 = 2A
Berapakah I4 (arus yang mengalir pada AB) ?
Penyelesaian :
15

Dari gambar rangkaian yang diberikan diatas, belum diketahui apakah arus I4
adalah arus masuk atau keluar. Oleh karena itu, kita perlu membuat asumsi awal,
misalnya kita mengasumsikan arus pada I4 adalah arus keluar.
Jadi arus yang masuk adalah :
I2 + I3 = 1 + 2 = 3A
Arus yang keluar adalah :
I1 + I4 = 5 + I4
3 = 5 + I4
I4 = 3 5
I4 = -2
Karena nilai yang didapatkan adalah nilai negatif, ini berbeda dengan asumsi kita
sebelumnya, berarti arus I4 yang sebenarnya adalah arus masuk.
Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 2
Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk menganalisis
tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian
tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan Hukum Tegangan
Kirchhoff atau Kirchhoffs Voltage Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol

Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2, silakan lihat rumus dan
rangkaian sederhana dibawah ini :
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0

16

Contoh Soal Hukum Kirchhoff

Perhatikan rangkaian diatas, nilai-nilai Resistor yang terdapat di rangkaian adalah


sebagai berikut :
R1 = 10
R2 = 20
R3 = 40
V1 = 10V
V2 = 20V
Berakah arus yang melewati resistor R3 ?
Penyelesaian :
Di dalam rangkaian tersebut, terdapat 3 percabangan, 2 titik, dan 2 loop bebas
(independent).
Gunakan Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff) untuk persamaan pada titik A
dan titik B
Titik A :
Titik B :

I1 + I2 = I3
I3 = I1 + I2

Gunakan Hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff) untuk Loop 1, Loop 2 dan
Loop 3.
Loop 1 :
Loop 2 :
Loop 3 :

10 = R1 x I1 + R3 x I3 = 10I1 + 40I3
20 = R2 x I2 + R3 x I3 = 20I2 + 40I3
10 20 = 10I1 20I2

Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa I3 adalah hasil dari penjumlahan I1 dan I2,
maka persamaannya dapat kita buat seperti dibawah ini :
17

Persamaan 1 :
Persamaan 2 :

10 = 10I1 + 40(I1 + I2) = 50I1 + 40I2


20 = 20I2 + 40(I1 + I2) = 40I1 + 60I2

Jadi saat ini kita memiliki 2 persamaan, dari persamaan tersebut kita mendapatkan
nilai I1 dan I2 sebagai berikut :
I1 = -0.143 Ampere
I2 = +0.429 Ampere
Seperti yang diketahui bahwa I3 = I1 + I2
Maka arus listrik yang mengalir pada R3 adalah -0.143 + 0.429 = 0.286 Ampere
Sedangkan Tegangan yang melewati R3 adalah 0.286 x 40 = 11.44 Volt
Tanda Negatif (-) pada arus I1 menandakan arah alir arus listrik yang diasumsikan
dalam 0rangkaian diatas adalah salah. Jadi arah alir arus listrik seharusnya menuju
ke V1, sehingga V2 (20V) melakukan pengisian arus (charging) terhadap V 1.

OP-AMP
1. Komparator (Rangkaian Pembanding)

18

Merupakan salah satu aplikasi yang memanfaatkan penguatan terbuka (open-loop


gain) penguat operasional yang sangat besar. Ada jenis penguat operasional
khusus yang memang difungsikan semata-mata untuk penggunaan ini dan agak
berbeda dari penguat operasional lainnya dan umum disebut juga dengan
komparator .
Komparator membandingkan dua tegangan listrik dan mengubah keluarannya untuk
menunjukkan tegangan mana yang lebih tinggi.

di mana Vs adalah tegangan catu daya dan penguat operasional beroperasi di antara
+ Vs dan Vs.)
2. Penguat Pembalik (Inverting Amplifier)
Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk membalik dan
menguatkan sebuah tegangan.Resistor R f melewatkan sebagian sinyal keluaran
kembali ke masukan. Karena keluaran taksefase sebesar 180, maka nilai keluaran
tersebut secara efektif mengurangi besar masukan.Ini mengurangi bati keseluruhan
dari penguat dan disebut dengan umpan balik negatif.

Di mana,
o

(karena

o Sebuah

resistor

adalah virtual ground.


dengan

nilai

ditempatkan di antara masukan non-pembalik dan bumi. Walaupun


tidak dibutuhkan, hal ini mengurangi galat karena arus bias masukan.
penguatan dari penguat ditentukan dari rasio antara R f dan Rin, yaitu:

19

Tanda negatif menunjukkan bahwa keluaran adalah pembalikan dari masukan.


Contohnya jika Rf adalah 10.000 dan R in adalah 1.000 , maka nilai bati adalah
-10.000 / 1.000, yaitu -10.

3. Penguat tak pembalik (Non Inverting Amplifier )


penguat Non Inverting amplifier merupakan kebalikan dari penguat inverting,dimana
Input dimasukkan pada input non inverting sehingga polaritas output akan sama
dengan polaritas input tapi memiliki penguatan yang tergantung dari besarnya
Rfeedback dan Rinput.
Rumus penguatan penguat non-pembalik adalah sebagai berikut:

atau dengan kata lain:

20

Dengan demikian, penguat non-pembalik memiliki penguatan minimum bernilai 1.


Karena tegangan sinyal masukan terhubung langsung dengan masukan pada
penguat operasional maka impedansi masukan bernilai

4. penguat differensiator
Penguat diferensial digunakan untuk mencari selisih dari dua tegangan yang telah
dikalikan dengan konstanta tertentu yang ditentukan oleh nilai resistansi yaitu

sebesar

untuk

dan

. Penguat jenis ini berbeda dengan

diferensiator.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

21

Sedangkan untuk R1 = R2 dan Rf = Rg maka bati diferensial adalah:

5. rangkaian penguat penjumlah (Summing amplifier )


Penguat

penjumlah

menjumlahkan

beberapa

persamaan sebagai berikut:

22

tegangan

masukan,

dengan

Saat

Saat

, dan Rf saling bebas maka:

, maka:

1. Keluaran adalah terbalik.


2. Impedansi masukan dari masukan ke-n adalah

(di mana

adalah Virtual ground).


6. penguat integrator (Integrator Amplifier )
Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu, dengan
persamaan:

23

di mana adalah waktu dan

adalah tegangan keluaran pada

Sebuah integrator dapat juga dipandang sebagai tapis pelewat-tinggi dan dapat
digunakan untuk rangkaian tapis aktif.
7. Differensiator
Mendiferensiasikan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu dengan persamaan:

di mana

dan

adalah fungsi dari waktu.

Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara
mengganti kapasitor dengan induktor, namun tidak dilakukan karena harga induktor
yang mahal dan bentuknya yang besar.Diferensiator dapat juga dilihat sebagai tapis
pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai tapis aktif.

24

Power Supply
Rangkaian power supply 5V 5A pada gambar rangkaian dibawah
menggunakan regulator tegangan positif LM7805 dan penguat arus transistor PNP
tipe MJ2955. Rangkaian power supply dengan tegangan 5 volt DC sering digunakan
untuk memberikan sumber tegangan DC ke rangkaian TTL atau rangkaian kendali
dengan mikrokontroler.
Power supply yang digunakan pada sistem digital harus memeiliki tegangan output
yang stabil dan tahan terhadap noise.
Rangkaian lengkap dan daftar komponen untuk membuta power supply 5V 5A dapat
dilihat pada gambar berikut.
Rangkaian Power Supply 5V 5A MJ2955

Rangkaian power supply 5V 5A diatas dibangun menggunakan beberapa komponen


yang berfungsi sebagai berikut.
Tranformer step-down 220V/ 12V 5A tanpa CT berfungsi untuk menurunkan
tegangan AC 220V menjadi tegangan AC 12 V.
Dioda bridge 5A dan kapasitor C1 berfungsi sebagai penyearah tegangan AC
menjadi tegangan DC Regulator tegangan positif LM7805 berfungsi untuk
meregulasi tegangan output power supply sehingga stabil pada tegangan 5 volt DC.
Transistor PNP MJ2955 berfungsi sebagai penguat arus hingga 10A dan tegangan
output tetap 5 volt DC yang dikontrol oleh IC regulator LM7805 Rangkaian power
supply 5V 5A ini dapat digunakan untuk memberikan supply tegangan ke rangkaian
digital TTL maupun mikrokontroler yang cukup komplek.
Pada rangkaian power supply 5V 5A ini perlu dipasang heatsink yang cukup untuk
transistor power regualator MJ2955 karena transistor tersbut akan menghasilkan
panas pada beban rangkaian yang besar.
rangkaian power supply, rangkaian power supply 5 volt, rangkaian power supply 5a,
rangkaian catu daya sederhana, rangkaian power supply 12 volt 3 ampere,
rangkaian regulator 5 volt, penguat tegangan dc, switching 220v to 5v rakitan,
rangkaioan sederhana penurun tegangan dc dari 24 volt menjadi 12 dgn ic 7812,
switching 220v ac to 5v dc rakitan
25

26

Anda mungkin juga menyukai