I. PENDAHULUAN
enggunaan rangkaian yang menggunakan kapasitor,
induktor, dan kapasitor telah banyak sekali kita jumpai
pada berbagai macam peralatan elektronik. Secara
umum, rangkaian-rangkaian tersebut akan bekerja
menggunakan arus AC ataupun arus DC dan bisa juga
keduanya. Pada arus DC, nilai dari arusnya akan konstan
sepanjang waktu, sedangkan pada arus AC nilai dari arusnya
akan berubah seiring berjalannya waktu. Namun, efek dari
perubahan nilai arus pada rangkaian arus AC tidak dapat kita
ketahui indikasinya tanpa peralatan khusus. Keluaran dari
segala proses yang terjadi pada rangkaian AC akan
divisualisasikan oleh osiloskop. Setiap rangkaian yang
memuat kapasitor dan induktor akan mengalami gejala
transien yang juga dapat diamati nilai-nilai yang
mempengaruhinya menggunakan osiloskop. [1]
Arus DC (Direct Current) merupakan arus listrik yang
mengalir ke satu arah saja. Arus DC mengalir dari kutub
positif (potensial tinggi) ke kutub negatif (potensial rendah).
Arus DC memiliki nilai arus dan tegangan yang konstan.
Arus dan tegangan DC biasanya digunakan pada peralatan
elektronika. Tegangan DC dapat dihasilkan dari sumber
tertentu misalnya baterai, Accumulator (biasa disebut aki).
Arus AC (Alternating Curent) adalah arus listrik yang
mengalir bolak balik dimana arus dan tegangan yang besar
dan arahnya berubah-ubah terhadap waktu secara periodik.
Di Indonesia memiliki frekuensi sebesar 50 KHz sedangkan
tegangan maksimumnya sebesar 220 Volt serta tegangan
efektifnya sebesar 220
2 volt. [1] [2]
Dicatat hasilnya
Diukur Vmax dan Vmin
Rangkaian dihubungkan dengan osiloskop dan generator AC
StartStart
Alat dan bahan dirangkai seperti gambar 2.1, 2.2, dan 2.3
Tidak
Finish
Praktikum
dipersiapkan
seperti yang
dihubungkan
RC
CR
R2C
2CR
RL
LR
R2L
2LR
RLC
10
3.240
3.040
2.240
2.200
1.000
1.000
1.080
1.120
3.240
50
1.400
1.520
1.120
0.960
1.000
1.000
1.040
1.000
1.480
Ya
1.160
1.160
1.040
1.040
1.000
5.080
1.160
1.080
1.160
150
1.080
1.080
0.960
0.960
1.000
1.640
3.040
3.240
1.120
RC
CR
2CR
RL
LR
R2L
2LR
10
-3.360
-3.360
-2.320 -2.360
R2C
1.040
1.160
-1.120
-1.120
-3.48
RLC
50
-1.600
-1.520
-1.280 -1.520
-1.040
1.040
-2.520
-1.200
-1.640
100
-1.280
-1.280
-1.080 -1.120
-1.080
5.120
-1.080
-1.240
-1.360
150
-1.200
-1.200
-1.080 -1.080
-1.040
1.360
-1.240
-1.240
-2.720
Gambar 3.3. RL 50 Hz
Gambar 3.2. RL 10 Hz
Gambar 3.5. RC 150 Hz
C. Pembahasan
Percobaan E7 yang berjudul Rangkaian Seri RLC Arus
AC ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan-tujuan tersebut
yaitu untuk menganalisa sinyal keluaran dari sumber AC
pada osiloskop, menganalisa sinyal keluaran pada rangkaian
RC seri, RL seri, dan RLC seri; dan menentukan nilai tetapan
waktu pada rangkaian RL seri dan RC seri. Frekuensi yang
digunakan yaitu 10 Hz, 50Hz, 100Hz, dan 150Hz. Besarnya
5
IV. KESIMPULAN