net/publication/357267319
(Transient Symptoms in the RL, RC and RLC Series) Gejala Transien Pada
Rangkaian RL, RC dan RLC Seri
CITATIONS READS
0 2,474
1 author:
Fernando Yuliantono
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
21 PUBLICATIONS 1 CITATION
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Fernando Yuliantono on 23 December 2021.
Abstrak— Praktikum kali ini berjudul gejala transien pada menemukan peristiwa-peristiwa yang berhubungan erat
rangkaian RL, RC dan RLC seri yang memiliki tujuan untuk dengan masalah elektronika, begitupun dengan
memahami gejala dan konsep transien pada rangkaian RL, pengaplikasian perangkat-perangkat elektronika sederhana
RC, dan RLC seri, serta menganalisa sinyal keluaran pada
yang ada di rumah. Adapun alat elektronika yang sering kita
rangkaian RL, RC, dan RLC seri. Prinsip yang digunakan
jumpai adalah resistor, kapasitor, induktor, baterai, dan
pada percobaan ini adalah hukum ohm, arus bolak-balik, dan
lain-lain. pada rangkaian resistor dan kapasitor jika
gejala transien yaitu gejala yang terjadi setelah sambungan
listrik diputus atau pada saat pengosongan komponen. Alat dihubungkan dengan sumber tegangan AC akan berfungsi
dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini sebagai konverter fase antara tegangan dan arus, dapat juga
diantaranya: generator AC, resistor 220Ω, induktor 100μH, sebagai filtrasi sinyal yang masuk dengan menahan sinyal
kapasitor 10μF, project board, kabel jumper, dan osiloskop. frekuensi tertentu dan meneruskan sinyal lainnya. sedangkan
Praktikum kali ini dilakukan dengan langkah kerja sebagai pada rangkaian listrik yang memiliki komponen resistor dan
berikut: alat dan bahan disiapkan lalu dirangkai seperti skema induktor dapat berfungsi juga sebagai konverter fase, adapun
rangkaian, generator AC dinyalakan, sinyal keluaran yang
kegunaan rangkaian Rl ini dalam kehidupan sehari- hari
dikeluarkan dari osiloskop diamati, sinyal keluaran yang
adalah sebagai integrator, pembeda, High Frequency Pass
dihasilkan pada layar osiloskop disimpan, dan langkah diatas
Filter (HPF) dan sebagai Low Frequency Pass Filter (Low
diulangi dengan skema percobaan yang lain dengan keadaan
Pass Filter). rangkaian lainnya seperti RLC atau rangkaian
frekuensi yang berbeda pula. Pada rangkaian percobaan ini
menggunakan variasi frekuensi 25 Hz, 50 Hz, dan 75Hz yang yang terdiri dari resistor, induktor dan kapasitor dapat
menghasilkan besar nilai reaktansi induktif secara berurutan digunakan untuk menyalakan TV, menerima gelombang
yaitu 0,0157Ω, 0,0314Ω dan 0,0471Ω. Pada Reaktansi kapasitif radio, sebagai pe,besar tegangan, dan pemrosesan sinyal
secara berurutan adalah 637Ω, 318Ω dan 212Ω. Pada beda pada komunikasi. [3]
fasenya secara berurutan yaitu −16,1 °,−55,3°dan −43,9°.
Adapun faktor error yang dapat menyebabkan perbedaan Arus AC (Alternating Current) atau disebut arus bolak-
antara nilai teori dengan praktik adalah kurangnya ketelitian balik adalah arus listrik yang besar dan arahnya selalu
pada alat yang digunakan, kurangnya pemahaman konsep dan
berubah-ubah atau bolak-balik. arus AC akan membentuk
kurang telitinya dalam mengelola data.
gelombang dengan frekuensi tertentu yang ebbrbntuk
gellombang sinusoidal. Sedangkan arus DC (Direct Current)
Kata Kunci— Arus Listrik, Gejala Transien, Resistor,
Kapasitor, Induktor adalah arus listrik yang mengalir searah sesuai dengan
namanya. Pada awalnya arus ini dianggap mengalir dari
PENDAHULUAN kutub positif ke kutub negatif, kenyataannya adalah kutub
negatif ke kutub positif. [2]
D alam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali
Resistansi atau hambatan merupakan sebuah kemampuan
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA-GEJALA TRANSIEN PADA RANGKAIAN RL, RC DAN RLC SERI (E3)
/5001201011
untuk menghambat arus listrik, resistansi ini biasanya yang mengalir pada tiap komponen adalah sama dan besar
terbuat dari unsur logam yang elektronnya dapat bergerak total tegangannya adalah jumlah dari tiap titik cabang
bebas. Besar nilai dari resistansi dapat dipengaruhi oleh komponen. Pada rangkaian RLC terdiri dari resistor,
panjang penghantar, jenis penghantar, luas penampang induktor dan kapasitor. Sifat dari rangkaian ini bergantung
penghantar, dan suhu. Secara matematis persamaan rumus pada besar hambatan yang dihasilkan oleh induktor dan
untuk mencari nilai resistansi (R) adalah sebagai berikut: kapasitor.[1]
ρ. 𝐿
R= 𝐴
(1.1)
Gejala transien atau gejala peralihan merupakan perubahan
Dengan keterangan tambahan bahwa R adalah nilai
nilai tegangan atau arus dalam jangka waktu tertentu.
resistansi, ρ adalah resistivitas benda, L adalah panjang
Penyebabnya adalah terjadi short circuit, faktor internal
penghantar dan A adalah luas penampang penghantar. [7]
seperti pensaklaran, dan ada juga faktor eksternal yaitu petir.
Gejala transien ini dapat terjadi pada rangkaian yang
Kapasitansi atau kapasitans adalah jumlah muatan listrik
mengandung komponen yang menyimpan sebuah energi
yang disimpan untuk sebuah potensi listrik. Bentuk umum
seperti induktor dan kapasitor, gejala ini timbul karena
dari kapasitansi dapat kita jumpai dalam kehidupan
energi yang diterima oleh komponen induktor dan kapasitor
sehari-hari dari piranti atau media penyimpanan muatan
tidak dapat berubah seketika. adapun arus yang mengalir
seperti sebuah kapasitor dua pelat, lempeng atau keping.
pada rangkaian yang terjadi gejala transien dapat dituliskan
Kapasitansi juga dapat didefinisikan sebagai efek listrik
secara matematis seperti berikut:
yang menentang sebuah tegangan. Secara umum nilai
−𝑅(𝑡)
kapasitansi dapat dihitung melalui persamaan berikut : I(t) = A. e
𝐿
(1.4)
𝑞 𝐴
𝑐= 𝑣
=ɛ. 𝑑
(1.2) Dengan keterangan bahwa I(t) adalah arus yang ada pada
Dimana c adalah kapasitansi, ɛ adalah permeabilitas bahan rangkaian yang terkena gejala transien, A adalah konstanta,
dielektrik, A adalah luas permukaan kapasitor, dan d adalah R adalah hambatan, dan L adalah induktivitansi. [5]
jarak antara bahan.[4]
Osiloskop merupakan sebuah alat ukur yang berfungsi
Induktansi merupakan elemen rangkaian listrik berupa menunjukan bentuk sinyal listrik berupa grafik dari tegangan
induktor (induktansi) mempunyai sifat menghambat arus terhadap waktu yang tertampil pada layar. Dapat
listrik yang mengalir serta menunda timbulnya arus terhadap memperlihatkan gambar secara 2 dimensi dengan sumbu X
tegangan. Jika, tidak terhubung dengan sumber maka pada sebagai waktu dan sumbu Y sebagai tegangan. Alat ini dapat
rangkaian DC tidak akan berfungsi, sedangkan pada terbagi menjadi dua jenis yaitu osiloskop digital dan analog,
rangkaian AC akan tetap berfungsi. yang pada masing masing jenisnya memiliki kekurangan dan
𝐿=
𝑁ϕ 𝐵
=
𝑁ϕ
(1.3) kelebihan tersendiri. fungsi lain alat ini adalah untuk
𝑑𝑡 𝐼
mengetahui gangguan pada rangkaian listrik, frekuensi
Dimana L adalah induktansi (henry) , N adalah jumlah
sinyal yang berisolasi, dan dapat membedakan arus AC dan
lilitan, ϕ merupakan fluks magnetik, B adalah induksi
DC.[6]
magnet dan I adalah arus. [3]
I. METODE PENELITIAN
Rangkaian yang biasa digunakan dalam dunia elektronika
adalah RL, RC dan RLC. Pada rangkaian RC terdiri dari A. Alat dan fungsi
resistor dan kapasitor. JIka dihubungkan dengan sumber Dalam percobaan gejala transien pada rangkaian RL, RC
tegangan dan mengalir sebuah arus yang besar nilainya sama dan RLC seri ini alat yang digunakan adalah kabel jumper
di tiap elemen begitu pula dengan nilai tegangannya. Pada sebagai penghubung antar komponen pada rangkaian,
rangkaian RL terdiri dari komponen resistor dan induktor, project board sebagai tempat atau media komponen
jika dihubungkan dengan sumber tegangan maka tegangan dirangkai, induktor sebagai menyimpan energi pada medan
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA-GEJALA TRANSIEN PADA RANGKAIAN RL, RC DAN RLC SERI (E3)
/5001201011
magnet, resistor sebagai penghambat arus listrik, kapasitor E. Persamaan yang digunakan
sebagai penyimpan muatan atau energi listrik, generator AC Berikut ini persamaan untuk mencari reaktansi induktif :
berfungsi sebagai sumber tegangan listrik, dan osiloskop 𝑋𝐿= 𝜔 . 𝐿 (2.1)
yang digunakan untuk memproyeksikan sinyal listrik atau 𝑋𝐿= 2𝜋f . 𝐿 (2.2)
frekuensi menjadi gambar grafik.
Berikut ini persamaan untuk mencari reaktansi kapasitif :
B. Skema Rangkaian 𝑋𝐶 =
1
(2.3)
ω.𝐶
Berikut ini merupakan skema dan gambar dari rangkaian 1
𝑋𝐶 = 2𝜋𝑓.𝐶
(2.4)
gejala transien pada rangkaian RL, RC dan RLC seri.
Sehingga dapat dicari impedansi (Z), menggunakan
persamaan berikut :
2 2
𝑍 = √𝑅 +(𝑋𝑙 − 𝑋𝐶) (2.5)
Beda fase pada RL, RC, dan RLC menggunakan
persamaan rumus berikut ini :
𝑋𝐿
𝑡𝑎𝑛 𝜃 = 𝑅
(2.6)
− 𝑋𝑐
𝑡𝑎𝑛 𝜃 = 𝑅
(2.7)
𝑋𝐿−𝑋𝐶
𝑡𝑎𝑛 𝜃 = 𝑅
(2.8)
Dengan besaran inductor 100 µH, kapasitor 10 µF, dan
resistor 220 Ω.
𝑋𝐿 = 2𝜋f . 𝐿 𝑡𝑎𝑛 𝜃 =
𝑋𝐿−𝑋𝐶
𝑅
−5
𝑋𝐿 = 2 .𝜋. 25 . 10 𝑥 10 𝐻 0,0157−637
𝑡𝑎𝑛 𝜃 = 220
−5
𝑋𝐿 = 2(3,14)25. 10 𝑥 10 𝐻
𝑡𝑎𝑛 𝜃 = − 2,89545455
−4
𝑋𝐿 = 157 𝑥10 ≈ 0,0157 Ω 𝜃 ≈ −16,1 °
Sedangkan untuk menghitung besar nilai 𝑋𝐶 dengan menggunakan cara yang sma dapat dilanjutkan
menggunakan persamaan 2.3 dan 2.3 dengan mencari besar nilai reaktansi induktif dan kapasitif
−5
Diketahui : C = 10 µ𝐹 = 10 𝐹 yang telah ditemukan dan dituliskan dalam tabel pada
f = 25 Hz lampiran.
Ditanya : 𝑋𝑐 =?
Jawab :𝑋𝐶 =
1 C. Pembahasan
ω.𝐶
1 Pada praktikum gejala transien pada rangkaian RL, RC
𝑋𝐶 = 2𝜋𝑓.𝐶 dan RLC seri ini memiliki tujuan yaitu untuk memahami
1
𝑋𝐶 = −5 gejala dan konsep transien pada rangkaian RL, RC, dan RLC
2(3.14)25. 10
𝑋𝐶 = 636,94Ω ≈ 637 Ω seri, serta menganalisa sinyal keluaran pada rangkaian RL,
RC, dan RLC seri. Peralatan yang digunakan dalam
Selanjutnya yaitu pada perhitungan Z menggunakan praktikum ini adalah induktor, kabel jumper, project board,
III. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data pada percobaan gejala
transien pada rangkaian RL, RC dan RLC ini didapatkan
bahwa gejala transien atau gejala peralihan merupakan
gejala yang terjadi saat tegangan terputus atau tersambung
dengan komponen elektronika, dimana dapat terjadi dengan
waktu yang begitu singkat pada saat pengosongan
komponen atau elemen seperti induktor maupun kapasitor.
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA-GEJALA TRANSIEN PADA RANGKAIAN RL, RC DAN RLC SERI (E3)
/5001201011
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA-GEJALA TRANSIEN PADA RANGKAIAN RL, RC DAN RLC SERI (E3)
/5001201011