Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 9 Edisi Juli 2019

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN PADA RANGKAIAN SERI DAN


RANGKAIAN PARALEL DENGAN MENGGUNAKAN RESISTOR

Andi Rosman N1, Risdayana2, Eva Yuliani3, Vovi4


Universitas Cokroaminoto Palopo
E-mail : mailto:andirosman37@gmail.com

ABSTRAK
Karakterisitik dari suatu arus dan tegangan pada suatu rangkaian memiliki ciri dan sifat yang
khas, tergantung pada jenis rangkaiannya. Pada rangkaian seri terjadi pembagian tegangan
sedangkan pada rangkaian parallel sebaliknya terjadi pembagian arus. Karakterisitik inilah yang
akan dilihat pada pengukuran arus dan tegangan rangkaian seri dan paralel dengan
menggunakan beberapa resistor dengan variasi nilai ε input adalah 5 V, 12 V, 17 V dan 24 V.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pada rangkaian seri terjadi perbedaan nilai tegangan antara titik VR1 dengan titik VR2, VR3,
VR4 sedangkan besar arus yang mengalir pada I R1, IR2, IR3, dan IR4 adalah sama. Sebaliknya, pada
rangkaian paralel terjadi perbedaan kuat arus yang mengalir pada I R1, IR2 dan IR3 sedangkan nilai
tegangan antara titik VR1 dengan titik VR2 dan VR3 tetap sama.

Kata Kunci: Rangkaian seri, rangkaian paralel, resistor.


I. PENDAHULUAN
tersebut bergerak maka akan muncul arus
Hampir dalam kehidupan sehari-hari
tetapi ketika muatan tersebut diam maka
kita tidak terlepas dari suatu fenomena
arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak
kelistrikan. Mulai dari kita menyalakan
jika ada energi luar yang
lampu, menyalakan TV, menyalakan
memepengaruhinya. Muatan adalah satuan
kendaraan kita, menyetrika, bermain dengan
laptop, pada saat Online di warnet, dan terkecil dari atom atau sub bagian dari
sebagainya. Kesemuanya tidak terlepas dari Dimana dalam teori atom
menyatakan atom terdiri dari partikel inti
fenomena kelistrikan. Di dalam kelistrikan
kita kenal istilah arus yang biasa dismbolkan (proton bermuatan + dan neutron
dengan I dan tegangan yang disimbolkan netral) yang dikelilingi oleh muatan
(-), normalnya atom bermuatan netral.
dengan V. Kedua besaran kelistrikan
Muatan terdiri dari dua jenis yaitu
tersebut mempunyai nilai dan karakteristik
muatan positif dan muatan negatif. Arah
yang berbeda bergantung pada
arus searah dengan arah muatan positif (arah
rangkaiannya. Dalam penelitian ini akan
dilihat karakteristik arus dan tegangan pada arus listrik) atau berlawanan dengan arah
rangkaian seri dan rangkaian parallel dengan aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi
menggunakan beberapa resistor dengan nilai muatan positif apabila kehilangan elektron
yang berbeda-beda. dan menjadi muatan negatif apabila
menerima elektron dari partikel lain.
II. LANDASAN TEORI adalah unit dasar dari
Coulomb
Rangkaian listrik adalah suatu International System of Units (SI) yang
kumpulan elemen atau komponen listrik digunakan untuk mengukur muatan listrik.
yang saling dihubungkan dengan cara-cara Arus terbagi atas dua yaitu arus
tertentu dan paling sedikit mempunyai satu searah dan arus bolak balik. Arus searah
lintasan tertutup. mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap
merupakan satuan waktu, artinya dimana pun kita
Arus
kecepatan muatan terhadap waktu atau meninjau arus tersebut pada waktu berbeda
muatan yang mengalir dalam satuan waktu akan mendapatkan nilai yang sama.
dengan simbol i (dari kata Perancis :
intensite), dengan kata lain arus adalah
muatan yang bergerak. Selama muatan

1
Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 9 Edisi Juli 2019

2. Jika salah satu beban atau bagian dari


rangkaian tidak terhubung atau putus
aliran arus terhenti
3. Arus yang mengalir pada masing beban
adalah sama.
4. Banyak beban listrik yang dihubungkan
dalam rangkaian seri, tahanan total
Gambar 1. Grafik hubungan antara arus rangkaian menyebabkan naiknya
dengan waktu t pada DC. penurunan arus yang mengalir dalam
rangkaian. Arus yang mengalir
Arus bolak balik adalah arus yang tergantung pada jumlah besar tahanan
mempunyai nilai yang berubah terhadap beban dalam rangkaian.
satuan waktu dengan karakteristik akan Rangkaian Paralel adalah salah satu
selalu berulang untuk perioda waktu rangkaian listrik yang disusun secara
tertentu. berderet (paralel) Rangkaian Paralel
merupakan salah satu yang memiliki lebih
dari satu bagian garis edar untuk
mengalirkan arus. Dalam kendaraan
bermotor, sebagian besar beban listrik
dihubungkan secara parallel.
Sifat-sifat Rangkaian Paralel yaitu :
Gambar 2. Grafik hubungan antara arus 1. Sebagaian besar tahanan dirangkai
dengan waktu t pada AC. dalam rangkaian paralel, tahanan total
rangkaian mengecil, oleh karena itu
Tegangan atau seringkali orang
arus total lebih besar. (Tahanan total
menyebut dengan beda potensial (voltage)
dari rangkaian paralel adalah lebih kecil
adalah kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan satu muatan (sebesar satu dari tahanan yang terkecil dalam
coulomb) pada elemen atau komponen dari rangkaian).
satu terminal/kutub ke terminal/kutub 2. Jika terjadi salah satu cabang tahanan
lainnya, atau pada kedua terminal/kutub paralel terputus, arus akan terputus
akan mempunyai beda potensial jika kita hanya pada rangkaian tahanan tersebut.
menggerakkan muatan sebesar 1 C dari satu Rangkaian cabang yang lain tetap
terminal ke terminal lainnya. bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian
Keterkaitan antara kerja yang cabang yang terputus tersebut.
dilakukan sebenarnya adalah energi yang 3. Masing-masing cabang dalam
dikeluarkan, sehingga pengertian diatas rangkaian paralel adalah rangkaian
dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah individu. Arus masing-masing cabang
energi per satuan muatan. adalah tergantung besar tahanan
Rangkaian Seri adalah salah satu cabang.
rangkaian listrik yang disusun secara sejajar 4. Tegangan pada masing-masing beban
listrik sama dengan tegangan sumber
(ser Rangkaian seri terdiri dari dua atau
lebih beban listrik yang dihubungkan ke catu III. METODE PENELITIAN
daya lewat satu Adapun tahapan penelitian ini
Sifat-sifat Rangkaian Seri yaitu : adalah sebagai berikut :
1. Tegangan sumber akan dibagi dengan 1. Tahap Persiapan
jumlah tahanan seri jika besar tahanan Memastikan AVOmeter dan
sama. Jumlah penurunan tegangan komponen (resistor dan kabel penghubung)
dalam rangkaian seri dari masing- dalam keadaan baik kemudian memasang
masing tahanan seri adalah sama rangkaian untuk pengukuran tegangan pada
dengan tegangan total sumber tegangan. rangkaian seri dan pengukuran arus pada
rangkaian paralel seperti pada gambar
berikut ini :

2
Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 9 Edisi Juli 2019

𝑉
𝐼=
𝑅 𝑇࢕𝑡𝑎𝑙 (3)

Untuk rangkaian paralel:


R1 R2 R3 R4
Hambatan total (𝑅𝑇
ୖ1 ୶ (4)
)=
ୖ2
ୖ1 ା
ୖ2
‫܄‬
𝐼𝑅 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑘𝑔 = (5)
v
IV. HASIL PENELITIAN
Dari hasil pengukuran dan
pengolahan data diperoleh data seperti yang
terlihat pada tabel berikut ini :
Gambar 3 Rangkaian Seri
Tabel 1. Hasil pengukuran tegangan pada
Ket : R1 dan R2= 1,8 KΩ; R3 dan R4= 15
rangkaian seri
KΩ
ε V di R1 V di R2 V di R3 V di R4
(Volt) (ukur) (ukur) (ukur) (ukur)
5.00 0,28 0,36 1,92 1,96
12.00 0,60 0,68 4,64 4,56
v 17.00 0,92 0,96 6,48 6,28
I R1 I R2 I R3
24.00 1,28 1,36 8,96 8,80

V di
ε V di R1 V di R2 V di R3 R4
(Volt) (hitung) (hitung) (hitung) (hitu
ng)
Gambar 4 Rangkaian Paralel 2,2
Ket : R1= 15 KΩ, R2= 22 KΩ dan R3= 33 5.00 0,26 0,26 2,23
3
KΩ 12.0 5,3
0,64 0,64 5,35
0 5
2. Tahap Pengambilan data 17.0 7,5
Melakukan pengukuran pada masing 0,91 0,91 7,58
0 8
masing rangkaian dengan variasi nilai ε 24.0 10,
input adalah 5 V, 12 V, 17 V dan 24 V. Pada 1,28 1,28 10,71
0 71
rangkaian seri, mengukur tegangan pada Ket : R1= R2 = 1,8 KΩ; R3= R4 = 15 KΩ dan
titik VR1, VR2, VR3, dan VR4 sedangkan pada Rtotal = 33,6 KΩ
rangkaian paralel, mengukur kuat arus pada Dari tabel 1 menunjukkan bahwa
IR1, IR2 dan IR3. nilai untuk V(ukur) dengan V(hitung) tidak terlalu
3. Tahap Pengolahan dan Interpretasi Data.
berbeda. Baik ε di 5 V, 12 V, 17 V dan 24 V.
Melakukan pengolahan data yang
Selain itu dari tabel juga diperoleh nilai
diperoleh untuk masing-masing pengukuran
tegangan yang berbeda antara yang terukur
dengan menghitung tegangan pada titk
dengan yang dihitung tetapi tidak terlalu
VR1,VR2, VR3 dan VR4 pada penelitian
signifikan. Perbedaan tegangan yang
rangkaian seri dan menghitung arus yang
diperoleh bergantung dari resistor. Tetapi
mengalir pada IR1, IR2 dan IR3 pada
arus yang mengalir akan tetap sama di setiap
penelitian rangkaain paralel. Adapun
titik antar resistor. Hal ini sudah sesuai
persamaan yang digunakan sebagai berikut :
dengan karakteristik dari rangkaian seri yang
Untuk rangkaian seri:
merupakan pembagi tegangan dengan arus
yang mengalir di setiap titik adalah sama.
Hambatan total (RT) = R1 + R2 (1)

𝑉 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑘𝑔 𝑅
𝑅
𝑥𝑉 (2)
𝑅 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

3
Jurnal Ilmiah d’Computare Volume 9 Edisi Juli 2019

Tabel 2. Hasil pengukuran arus pada arus yang mengalir pada rangkaian terbagi
rangkaian paralel. pada 3 resistor yang dipasang pada
ε I di R1 I di R2 I di R3 rangkaian. Besar arus yang mengalir pada
(Volt (ukur) (ukur) (ukur) R1, R2 dan R3 bergantung pada nilai
) (mA) (mA) (mA) hambatan yang dipasang pada rangkaian.
5.00 0,40 0,22 0,15 Dari tabel di atas juga menunjukkan bahwa
12.00 0,80 0,50 0,40 semakin besar nilai hambatan yang dipasang
17.00 1,20 0,80 0,60 maka semakin kecil arus yang mengalir
24.00 1,60 1,10 0,80 sebaliknya semakin kecil nilai hambatan
yang di pasang maka semakin besar arus
yang mengalir.
I di R1 I di R2 I di R3
(Volt
(hitung) (hitung) (hitung)
) V. KESIMPULAN
(mA) (mA) (mA)
Dalam penelitian ini, kesimpulan
5.00 0,33 0,23 0,15
yang dihasilkan yaitu :
12.00 0,80 0,54 0,36
1. Karakteristik dari rangkaian seri
17.00 1,13 0,77 0,51 adalah tegangan dari sumber akan
24.00 1,60 1,09 0,72 dibagi dengan jumlah tahanan yang
Ket : R1= 15 KΩ, R2= 22, R3= 33 KΩ dan dipasang pada masing-masing
Rtotal = 155,57 KΩ cabang. Sedangkan arus yang
Dari tabel 2 di atas menunjukkan mengalir pada masing-masing beban
bahwa untuk masing-masing nilai ε input adalah sama.
yang diberikan diperoleh besar arus yang 2. Karakteristik dari rangkaian parallel
terukur pada titik I di R1 (ukur) itu relatif adalah arus yang mengalir pada
sama dengan hasil perhitungan I di R1 masing-masing cabang tergantung
(hitung). Sama halnya dengan besar nilai tahanan yang dipasang pada
tegangan yang terukur pada titik I di R 2 cabang. Sedangkan tegangan pada
(ukur) itu relatif sama dengan hasil masing-masing beban listrik sama
perhitungan I di R2 (hitung). Sama halnya dengan tegangan sumber.
juga dengan besar tegangan yang terukur 3. Komposisi tanah yang bervarias juga
pada titik I di R3 (ukur) itu relatif sama menjadi faktor yang berpengaruh
dengan hasil perhitungan I di R3 (hitung). Ini terhadap tinggi rendahnya resistansi
menunjukkan bahwa pada rangkaian paralel, yang terukur

DAFTAR PUSTAKA

[1] Haris, Abdul. (2007). Dasar-Dasar Elektronika I. Makassar:UNM press


[2] Ramdhani, Mohamad. 2005. Rangkaian Listrik. STT Telkom. Bandung
[3] Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapannya.ITB. Bandung

Anda mungkin juga menyukai