Anda di halaman 1dari 5

Sifat dan Rangkaian Listrik Seri, Paralel serta Campuran

Pada dasarnya, dalam sebuah rangkaian kelistrikan dibedakan menjadi tiga


kategori yaitu rangkaian kelistrikan seri, rangkaian kelistrikan paralel dan
rangkaian kelistrikan campuran atau gabungan seri-paralel.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini :

Rangkaian seri
Rangkaian kelistrikan secara seri terdiri dari beberapa komponen tahanan
(resistor) yang dihubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya
secara berderetan, serta pada rangkaian listrik secara seri hanya terdapat satu
jalur yang digunakan untuk mengalirkan listrik sehingga jika satu komponen
rusak maka akan mempengaruhi aliran listrik yang menuju ke komponen
berikutnya.

Sifat-sifat dari rangkaian listrik yang disusun secara seri ini antara lain :
1. Arus yang mengalir pada tiap-tiap bagian atau komponen pada
rangkaian kelistrikan tersebut adalah sama besar (I tot = I1= I2 = I3 dst).
2. Tegangaan sumber adalah sama besar dengan penjumlahan tegangan
yang ada pada tiap-tiap bagian atau komponen pada rangkaian kelistrikan
tersebut (Vs = V1 + V2 + V3 dst).
3. Tahanan total pada rangkaian tersebut didapatkan dari penjumlahan
semua tahanan pada tiap-tiap bagian atau komponen yang ada pada
rangkaian kelistrikan tersebut (R tot = R1 + R2 + R3 dst).
Sebagai contoh, pada rangkaian listrik dibawah ini disusun secara seri dengan
mempunyai dua buah tahanan, yang masing-masing tahanan memiliki nilai 2 Ω
dan 4 Ω dan dihubungkan dengan baterai yang memiliki tegangan sebesar 12
V.

Pada rangkaian listrik yang disusun secara seri diatas, dapat dicari tahanan
totalnya yaitu dengan cara melakukan penjumlahan semua tahanan yang ada
pada rangkaian tersebut.

Sedangkan unuk menentukan besar arus yang mengalir pada rangkaian


tersebut, dapat dicari dengan cara :

Kemudian, besar tegangan yang ada pada masing-masing tahanan dapat


dicari dengan cara :
Rangkaian paralel
Rangkaian listrik secara paralel ini banyak diaplikasikan untuk rangkaian
kelistrikan pada kendaraan. Pada rangkaian listrik yang disusun secara paralel,
komponen-komponennya disusun secara bercabang.

Sifat-sifat dari rangkaian listrik yang disusun secara paralel ini antara lain :
1. Besar arus yang mengalir pada tiab-tiap cabang pada rangkaian
kelistrikan tersebut berbeda, hal ini tergantung dari besarnya tahanan yang
ada pada cabang tersebut. Arus total pada rangkaian paralel ini didapatkan
dari penjumlahan besarnya arus yang melewati tiap-tiap cabang (I tot = I1 + I2 +
I3 dst).
2. Tegangan pada tiap-tiap cabang sama besar dengan tegangan sumber
atau tegangan total (V tot = V1= V2 = V3 dst).
3. Tahanan total pada rangkaian tersebut didapatkan dari jumlah kebalikan
dari semua tahanan yang terdapat pada masing-masing cabang di rangkaian
tersebut 1/Rtot = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 dst).

Sebagai contoh, pada rangkaian kelistrikan yang disusun secara paralel,


memiliki tahanan pada masing-masing cabang sebesar 6 Ω dan 3 Ω dan
dihubungkai dengan baterai yang memiliki tegangan 12 V.

Tahanan total dapat dicari dengan cara :

Tegangan pada masing-masing tahanan pada cabang adalah sama besar.


Untuk menentukan arus yang mengalir pada tiap-tiap tahanan dapat ditentukan
dengan cara :

Sedangkan untuk menentukan arus total pada rangkaian paralel tersebut,


dapat dicari dengan cara dua cara, yang pertama dengan menjumlahkan
kedua arus yang mengalir :

Cara kedua yaitu dengan membagi tegangan dengan tahanan total :

Rangkaian gabungan (seri-paralel)


Rangkaian gabungan atau campuran merupakan rangkaian kelistrikan yang
tersusun dari gabungan antara rangkaian seri dan rangkaian paralel.
Sebagai contoh, sebuah rangkaian listrik disusun seperti pada gambar
dibawah ini :

Tahanan pada rangkaian diatas antara R 1 disusun secara seri dengan tahanan
R2 dan R3 kemudian antara tahanan R 2 dengan tahanan R3 disusun secara
paralel.
Pertama-tama kita cari pada rangkaian paralel terlebih dahulu antara R 2 dan
R3 dengan cara :

Setelah itu, bisa dicari tahanan totalnya yaitu dengan cara menjumlahkan
antara tahanan R 1 dan tahanan Rp karena kedua tahanan tersebut disusun
secara seri.
Besar arus total dapat dicari dengan cara :

Kemudian untuk menentukan arus yang mengalir pada tiap-tiap cabang,


lagkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan besar tegangan
yang mengalir pada kedua cabang tersebut, maka dapat dicari dengan cara :

Maka besar arus yang mengalir pada R 2 adalah :

Sedangkan besar arus yang mengalir pada R 3 adalah :

Anda mungkin juga menyukai