PENDAHULUAN
1
1. Merancang dan membuat sebuah robot sederhana yang bisa dijadikan sebagai media
hiburan bagi ibu-ibu rumah tangga.
2. Dapat juga dijadikan sebagai media pembelajaran alternatif serta mainan bagi balita.
3. Memenuhi tugas mata kuliah Robotika.
1.4 Batasan Masalah
Pada makalah ini permasalahan dibatasi hanya pada perancangan prototype dan sistem
pengontrolannya dengan menggunakan metode kontrol leap motion pada software processing
3 sebagai tempat perancangan sistem kendalinya.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah terciptanya prototype mobil
sederhana berbasis mikrokontroller yang dikendalikan leap motion.
1.6 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dengan terciptanya alat ini adalah menambah skill di bidang
robotika.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bentuk Leap Motion ini berukuran kotak yang cukup kecil sehingga mudah
dibawa kemanapun. Cara kerja Leap Motion ini adalah pengguna cukup meletakan
perangkat ini didekat komputer dan kemudian perangkat akan mendeteksi keberadaan
tangan maupun jari yang selanjutnya pengguna dapat menggunakan gerakan tangan
atau jari yang diinginkan serta gerakan kombinasi yang sudah diatur.
Beberapa fitur yang bisa digunakan pada leap motion:
Hand Model: bentuk penempatan tangan yang digunakan memberikan informasi yang
lengkap. Seperti menunjuk.
Pinch: gerakan jari besentuhan dengan jari lainnya, dengan skala nol sampai satu;
Grab: bentuk posisi tangan dalam kondisi menggenggam, dengan skala nol sampai
satu. Setiap jari yang tidak ikut menggenggam akan mengurangi nilai skala tersebut;
Data Confidence: mendeteksi ketika tangan sulit untuk diamati oleh leap motion. Jika
salah satu tangan mendekati pinggiran layar atau saling menutupi satu sama lain;
3
Bone Position: mengembalikan nilai posisi dan rotasi dari masing-masing tulang
yang terdapat pada telapak tangan.
Left or Right: untuk mengidentifikasi tangan apakah itu bagian kiri atau kanan.
Finger Type: pemindaian komposisi lima jari, yaitu ibu jari, telunjuk, jari tengah, jari
manis dan kelingking.
2.1.2 Processing
Processing merupakan sebuah bahasa pemrograman dan lingkungan pemrograman
(development environment) open source untuk memprogram gambar, animasi dan interaksi.
Processing dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pemrograman grafis yang bersifat
interaktif. Aplikasi dari sebuah processing dapat dilihat pada gambar 2 dan gambar 3 di mana
processing ini digunakan sebagai tampilan pembacaan nilai sensor dari leap motion. Dimana
tampilannya nanti berupa berapa jumlah jari yang terbaca.
Lingkungan Pemrograman
4
Lingkungan Pemrograman Processing terdiri dari teks editor terintegrasi dan jendela tampilan
untuk menampilkan program. Jika tombol “run” ditekan, program akan mengkompilasi dan
berjalan di jendela grafis (jendela tampilan). Dari jendela lingkugan utama, bisa menjalankan,
menghentikan, menyimpan, membuka, dan mengeksport file.
Sistem Koordinat
Processing menggunakan sistem koordinat kartesian dengan titik asal terletak di sudut kiri-
atas. Bila program berukuran lebar 320 piksel dan lebar 240 piksel, maka koordinat [0, 0]
terletak di kiri-atas dan koordinat [320, 240] terletak di kanan bawah.
Mode Pemrograman
Dalam Processing struktur program dapat dibuat dalam tiga tingkat kompleksitas: Mode
Statik, Mode Aktif, dan Mode Java.
Mode Aktif menyediakan bagian setup() opsional yang akan berjalan ketika program mulai
berjalan. Bagian draw() akan berjalan selamanya sampai progam dihentikan. Contoh ini
menggambar segi empat yang mengikuti posisi mouse (disimpan dalam variabel mouseX dan
mouseY).Mode Java adalah yang paling fleksibel, namun tidak tersedia sampai dengan rilis
Processing 1.0 Beta. Mode ini memungkinkan menulis program Java secara lengkap di dalam
Lingkugan Processing.
2.1.3 Arduino
5
C. Karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino
dan membangunnya.
2.1.4 Motor DC
Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada
kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan pada motor
dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian
yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC memiliki 3 bagian atau komponen utama
untuk dapat berputar sebagai berikut.
6
Bagian Atau Komponen Utama Motor DC
Kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub
dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu
atau lebih elektromagnet.
Current Elektromagnet atau Dinamo. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan
ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo
berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi.
Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
7
BAB III. METODE PELAKSANAAN
2. Programmer
Programmer bertugas dalam riset program-program yang akan digunakan
untuk mengontrol pergerakan kursi roda menggunakan leap motion. Baik program
pada processing maupun arduino.
3. Elektrikal
Elektrikal merupakan penanggung jawab dalam mendesain bentuk rangkaian
yang efektif dan baik dalam penggunaan sensor yang dihubungkan dengan
mikrokontroller atau arduino dengan motor pada kursi roda.
8
3.2.1 Rancangan Kerja
Perancangan alat dari prototype robot beroda dan sistem pengontrolannya dengan
menggunakan metode kontrol leap motion pada software processing 3 sebagai tempat
perancangan sistem kendalinya.
Untuk membuat robot beroda yang dikendalikan oleh leap motion ini, dibutuhkan
beberapa komponen, yaitu:
1. 2 buah roda
2. Driver motor
3. Jumper
4. Arduino Uno
5. Lead
6. Papan triplek atau pcb
7. Leap motion
8. Gear
9
Gambar 3.2 Driver Motor
10
Gambar 3.4 Jumper
11
3.2.2 Merangkai Prototype
Merangkai prototype dari robot mobil atau robot beroda yang telah dirancang
dengan komponen yang telah dibeli.
1. 2 buah roda
2. Driver motor
3. Jumper
4. Baterai 9v
5. Lead
6. Papan triplek atau pcb
7. Leap motion
8. Gear
a)
12
b)
c)
13
3.2.3 Memprogram Prototype
Dibuat program pada robot beroda dengan sensor leap motion. Terlebih dahulu diinstall
software arduino yang digunakan sebagai mikrokontrolernya dan leap motion. Setelah
dipastikan software tersebut terinstall, mulai dijalankan program, terlebih dahulu kami
cobakan menggunakan led, Dengan program :
14
Gambar 3.8 Indikator led hidup saat adanya gerakan tangan pada leap motion
Gambar 3.9 Indikator led mati saat tidak adanya gerakan tangan dari leap motion
15
Gambar 3.10 Program arduino menggunakan 3 jari
16
Gambar 3.11 program processing
17
6. Apabila pada perintah mundur sesuai dengan kondisi tangan maka akan di
proses perintah mundur.
7. Nilai yang didapat akan di proses pada mikrokontroller arduino
8. Arduino akan mengirimkan perintah gerak pada motor dc
9. Robot mobil bergerak
10. User mengirimkan perintah kembali
11. Selesai
3.2.5 Flowchart
18
3.3 Jadwal Kegitan
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
Bulan Ke
Kegiatan 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Rancangan Kerja
Merangkai
Prototype
Memprogram
Testing
19
BAB IV. HASIL
Robot beroda yang kami gunakan ini terdiri dari 2 buah roda belakang, serta satu roll-
on yang kami gunakan sebagai roda depan dengan motor DC sebagai motor penggeraknya.
Disini kami menggunakan Arduino Uno sebagai pengendalinya. Leap motion disini sebagai
sensor dihubungkan ke arduino Mega dengan media laptop. Program pada arduino akan
menggerakkan motor DC dengan terlebih dahulu inputannya akan dibaca oleh leap motion.
Langkah awal yang kami lakukan adalah mengetes program ini menggunakan led,
setelah berhasil barulah kami cobakan ke robot beroda. Kami disini menggunakan pergerakan
maju dan mundur, dimana jika 5 jari robot beroda akan maju dan 3 jari akan mundur.
Setelah itu kami melakukan pendekatan kepada ibu rumah tangga dan melihat respon
mereka terhadap rancangan prototype robot sederhana tersebut.
(a)
20
(b)
(c)
21
(d)
Gambar 4. 1 (a), (b), (c) dan (d) pengujian alat pada ibu rumah tangga dan balita
Dari hasil pengujian terlihat bahwa pengetahuan masyarakat ataupun ibu rumah
tangga mengenai robot ini masih sangat sedikit. Ini dapat dilihat dari respon awal si ibu yang
masih terlihat sedikit aneh dengan prototype itu. Setelah dijelaskan barulah si ibu mau
menyentuhnya. Begitu juga dengan balita yang juga menunjukkan reaksi sedikit asing dengan
prototype robot tersebut.
22
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijabarkan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. system pengontrolan robot beroda pada makalah ini adalah dengan menggunakan
metode control leap motion pada software processing 3 sebagai tempat perancangan
sistem kendalinya.
2. Sistem pengendalian robot beroda ini menggunakan 3 gerakan jari tangan, yaitu jari
menunjukkan angka 5, jari menunjukan angka 3 dan jari mengepal.
3. Untuk perintah yang diberikan kepada robot menggunakan control leap motion ini
adalah perintah maju, mundur dan berhenti.
5.2 Saran
Prototype robot sederhana ini tidak terlalu sempurna dalam setiap gerakannya Karena
terdapat sedikit kendala pada roda belakangnya. Saat diuji, salalh satu roda belakangnya
sedikit lebih lama merespon. Oleh karena itu, diharapkan pada tugas selanjutnya agar
pengembangan robot ini dapat dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi karya yang lebih baik
dan bermanfaat.
23
DAFTAR PUSTAKA
http;//ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/16462
diakses pada tanggal 1 Oktober 2017
Dzulkarnain, Iskandar, dkk. 2016. Pengenalan Isyarat Tangan Menggunakan Leap Motion
Controller Untuk Pertunjukan Boneka Tangan Virtual.
Yulianto, Rusmano. Pemanfaatan Leap Motion Sebagai pengganti Mouse dan Keyboard.
24