Chunaeni Latief
Tugas Akhir (TA) atau skripsi Prodi Tekik Elektro adalah karya ilmiah dalam bentuk
penelitian (teoritik, software) maupun perekayasaan ke elektroteknikan dan lingkupnya. TA
mengandung unsur kebaharuan (atau berbeda, atau penyempurnaan, bukan plagiat Karya
penelitian lain). TA ini merupakan sumbangan bagi perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan Strata Satu
(S-1) Teknik Elektro Fakultas Teknik UNLA tersebut di atas. Dengan demikian pemgambilan
TA perlu diatur sesuai prosedur tertentu, termasuk penulisan dan penggunaan bahasa ilmiah yang
baku.
Pedoman ini mencakupi tatacara TA, skripsi, tesis, disertasi, dan rancangan yang
dihasilkan oleh sivitas akademika Teknik Elektro Universitas Langlangbuana. Karya tersebut
akan menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan UNLA yang dinamakan koleksi UNLA, yaitu
karya ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademika UNLA. Dalam upaya mendokumentasikan
seluruh koleksi UNLA khususnya Fakultas Teknik, baik dalam format tercetak maupun digital,
diperlukan Pedoman Penulisan Tugas Akhir yang dapat digunakan di Program Studi Teknik
Elektro UNLA.
Tujuan pembuatan TA adalah agar mahasiswa dapat melatih diri melakukan penelitian
atau mengerjakan tugas mandiri yang berkaitan dengan bidang prodi ke elektroteknikan baik
software maupun hardware dari landasan hasil perkuliahan selama ini. Disamping itu sanggup
melakukan tahapan proses TA dengan membuat proposal penelitian/TA, penelitian pengerjaan,
membuat laporan dalam bentuk makalah dan buku laporan/skripsi, seminar/sidang dengan
menyiapkan materi yang disajikan dengan bentuk Power Point atau sejenisnya.
Mata kuliah Semiar dan Pelaporan TA adalah pemberian matakuliah, dengan tujuan agar
mahasiswa memahami bagaimana cara menyusun TA dan cara pembuatan laporan yang
merupakan salah satu bentuk penelitian. Oleh karena itu kuliah ini bertaut dengan kuliah Tata
Tulis Karya Ilmiah. Setelah mengetahui pola-pola tatatulis karya ilmiah mahasiswa diharapkan
dapat mengikuti Seminar dan pelaporan TA yaitu membuat proposal TA dan harus dapat
seminar baik TA maupon nasional dan internasional.
BAB II
PEMILIHAN JUDUL TUGAS AKHIR DAN BIMBINGAN
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir (TA), perlu difikirkan cara pemilihan dan penentuan
judul, sehingga dalam pelaksanaan TA dapat berjalan lancar dan sangat senang melakukannya. .
Selanjutnya melakukan pembuatan proposal yang tepat. Proposal ini sebagai acuan dasar dalam
melanjutkan TA dengan runutan yang telah dipandu pada proposal.
2. Ketua program studi mengesahkan kelayakan usulan judul TA tersebut untuk diambil sebagai
rencana proposal TA dan akan dibuat proposal TA oleh mahasiswa yang bersangkutan, yang di
bahas pada matakuliah Seminar dan Pelaporan TA.
3. Bersamaan dengan penyusunan rencana proposal TA, selama penyusunan didiskusikan dengan
2 (dua) calon pembimbing/dosen pengarah agar diarahkan penulisan dan apa yang akan
dikerjakan untuk membuka wawasan.
4. Usulan judul proposal TA, seyogyanya telah diseminarkan atau dipaparkan dalam bentuk rencana
proposal TA diforum kuliah Penyusunan Tugas Akhir atau Seminar dan Pelaporan Tugas Akhir.
Selanjutnya dilakukan koreksi dari hasil seminar kuliah tersebut dan dibuatlah rencana proposal
TA akhir sesuai dengan forum penulisan proposal TA, dimana materinya akan dimintakan
pengarahan dari calon pembimbing.
5. Pada rencana proposal TA yang sudah selesai, minta tanda tangan dukungan dari calon dosen
pembimbing/pengarah (sebagai tanda dukungan dan menyetujui) di lembar atau halaman
dukungan, selanjutnya minta persetujuan Ketua atau Sekretaris Jurusan untuk sidang
pembahasan proposal.
6. Setelah Proposal TA selesai dengan rekomendasi calon pembimbing dan Ka Jurusan (Prodi),
proposal TA dicopy 4 eksemplar (2 eksemplar umtuk calon pembimbing/pembahas, 1 eksemplar
untuk pembahas dan 1 eksemplar untuk jurusan sebagai arsip), diserahkan ke Ketua
Jurusan/Prodi, untuk dilakukan sidang pembahasan.
7. Sidang pembahasan dilakukan paling lambat satu minggu setelah penyerahan proposal yang
dilakukan oleh: dua atau satu dosen calon pembimbing (sesuai dengan kepangkatan dan
kewenangan membimbing) dan satu atau dua orang pembahas.
8. Setelah dilakukan pembahasan dan penilaian kelayakan proposal TA, maka setelah selesai
pembahasan proposal TA, hasil sidang dapat menentukan kelanjutan TA.
9. Atas persetujuan sidang Proposal TA dan Ka Prodi, proposal dapat berlanjut ke TA dengan TA
yang sama atau dengan penyempurnaan atau berubah judul, serta penentuan pembimbing TA.
Pembimbing TA terdiri dari pembimbing I (utama) dan pembimbing II (pembantu), dan apakah
judul tetap atau berubah dengan koreksi substansi dan catatan pengarahan.
10. Judul TA diperbolehkan berubah setelah dilakukan pembahasan dan dengan persetujuan calon
pembimbing atau pengarah/pembahas dan Ka Jurusan/Prodi. Proses pelaksanaan perubahan,
secepatnya dilakukan untuk pelaksanaan TA dan seminar/komprehensif kemajuan TA, dengan
catatan bahwa perubahan tersebut tidak meubah esensi dan tujuan awal pengusulan TA .
2. Distribusi mahasiswa bimbingan yang merata pada setiap dosen pada program studi.
3. Pembimbing I (utama) disyaratkan untuk dosen yang memiliki kualifikasi kepangkatan akademik
minimal Lektor atau kualifikasi golongan IV-A atau kualifikasi strata S-2 dan atau diatasnya..
5. Dosen luar biasa atau Pembimbing Lapangan dapat dipertimbangkan untuk menjadi pembimbing
pembantu/utama dengan persetujuan dan pertimbangan Ketua Prodi/Jurusan.
6. Dalam hal tidak ada dosen yang memenuhi persyaratan kepangkatan. Maka dalam pelaksanaan,
dosen Teknik Elektro dapat jadi pembimbing dengan memenuhi persyaratan diatas, namun
bidang keahlian dipegang sepenunya pada pembimbing ke dua.
KARTU BIMBINGAN
Nama Mahasiswa : ……………………………………………………………..
NPM : …………………………………………………………….
Jurusan/Prodi : Teknik Elektro, Kelas : A/B/C
Alamat : ………………………………………………………………
Telepon : ……………………………………………………………..
Judul Tugas Akhir : ……………………………………………………………..
……………………………………………………………..
Mulai Propsal/Tugas Akhir : …………………………………………………………….
Pembimbing 1 : …………………………………………..
2. : ………………………………………….
…………………………..
BAB III
PEMBUATAN PROPOSAL
Sumbangan yang tak ternilai adalah karya tulis yang dapat dinikmati sepanjang massa, dan
dapat dinikmati oleh umat masa kini sampai masa yang akan datang. Terlebih lagi karya tulis ini
pernah disajikan atau dipresentasikan dalam forum tertentu, termasuk Tugas Akhir.
Peyususnan proposal TA dimulai dari pengambilan Seminar dan Pelaporan TA. Setelah
persyaratan kuliah pengambilan TA terpenuhi, proposal dibuat dengan susunan sebagi berikut:
SUSUNAN PROPOSAL
BAB I. PENDAHULUAN
(Dalam BAB I dibahas ……………………., lihat di atas)
BAB II. LANDASAN TEORI
(Disajikanpembahasan mengenai teori,apa saja yang akan diugkap)
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
(Dipaparkan mengenai kerja peralatan, metode perancangan dan
pembuatan, ujicoba dan pengukuran, data)
BAB IV. ANALISIS DAN HASIL
(deskripsi hasil percobaan dan analisis dengan pembanding standar
atau pembanding hasil pengukuran lain, dan ada hasil akhir)
KESIMPULAN DAN SARAN
(merumuskan runutan hasil Tugas akhir secara singkat, saran jika
diperlukan)
disusun oleh
…………………………………
NIM:
disusun oleh
…………………………………
Mengetahui:
Pendukung I Pendukung I I
……………………………. ……………………………
BIO DATA
MM
MOTO
(kalau perlu)
Bandung, ……………….
……………………………..
Npm;…………………..
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
halaman
LEMBAR PENGESAHAN
BIO DATA
MOTO (kalau ada)
PERNYATAAN ORISINALITAS (NON PLAGIAT)
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
1,1, Latar Belakag
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Permasalahan dan Batasan Masalah
1.4. Hipotesis
1.5. Metodologi
1.5.1. Prisip Kerja
1.5.2. Kajian Pustaka (garis besar, 1-2 hal)
1.5.3. Perancangan dan Pembuatan
1.5.4. Uji Cobaan dan Pegukuran
1.5.5 Analisis
1.6. Sistematika Pembahasan
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. LANDASAN TEORI
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV. ANALISIS DAN HASIL
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
1.1. ………………………………… 10
1.2. ………………………………… 13
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
1.1. ………………………………… 20
1.2. ………………………………… 25
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran halaman
L.1 ………………………………… 20
L.2 ………………………………… 25
Seminar atau pembahasan proposal dilaksanakan setelah proposal selesai yang telah masuk
ke Ka Prodi Teknik Elektro. Selanjutnya ditentukan jadwal seminar dengan pembahas masing-
masing tiga pembahas.
Seminar Tugas Akhir (STA) adalah suatu forum seminar terbatas dapat terbuka dari
Jurusan atau Prodi dalam bentuk penyajian perorangan mahasiswa untuk memaparkan hasil
Tugas Akhir (TA) yang diambil pada studi yang diikuti. TA disusun selama melaksanakan
pengambilan kredit semester dalam bentuk penelitian atau perekayasaan TA atas dasar
persetujuan pembimbing TA dan disyahkan oleh Ketua atau Sekretaris Jurusan/Prodi. Penyajian
seminar Tugas Akhir dilaksanakan dihadapan dosen pembimbing, penguji atau pembahas.
Ada dua pembahasan seminar proposal yaitu seminar latihan saat mengajukan proposal di
kuliah, maupun saat pembahasan proposal untuk penetapan TA selanjutnya. Pelaksanaan seminar
proposal atau pembahasan proposal, setelah proposal disusun secara lengkap, yang dipersiapkan
dalam kuliah Seminar dan Pelaporan TA, dilakukan parallel dengan penyusunan proposal di forum
kuliah Seminar dan Pelaporan.
Seminar yang kedua adalah seminar Tugas Akhir yang terdiri dari Laporan Kemajuan
(progress report) setelah TA dilakukan 3 bulan, untuk mengetahui sejauh mana TA berjalan dan
benar melakukan TA serta kemajuan yang dilakukan. Sidang atau seminar ini menentukan
seminar/atau sidang akhir dari TA, dengan melihat rencana penyelesaian TA. Seminar yang
terakhir adalah seminar atau sidang/ujian akhir TA/skripsi, dilakukan melihat kemajuan dari sidang
progress report awal. Sidang ini bersifat lentur, tergantung penilaian progress reposrt dan
Pembimbing yang mengizinkan untuk sidang akhir TA.
Setelah proposal selesai dengan dukungan dua dosen calon pembimbing, dan
ditandatangani oleh dosen pegampu, bahwa Proposal TA layak untuk dibahas dalam struktur dan
peyajian secaa materi, maka mahasiswa pengambil TA menyerahkan 4 eksemplar proposal ke
dosen pengampu kuliah. Selanjutnya proposal TA diserahkan ke Ketua/Sekretaris Jurusan
Teknik Elektro UNLA dan disyahkan untuk dibahas sebagai proposal TA. Selanjutnya
Ketua/Sekretaris Jurusan/Prodi menetapkan sidang pembahasan Prosal TA paling lambat satu
minggu setelah penyerahan proposal TA.
Seminar pembahasan proposal TA atau TA harus disiapkan (waktu pembahasan hanya 60
menit, 10 menit untuk penyajian, selebihnya diskusi):
1. Syarat akademik dan administrasi yang terdapat pada forum pengambilan TA sudah
terpenuhi.
2. Menyerahkan makalah TA lengkap (4 eksemplar)
3. Power Point untuk penyajian/pemaparan (secukupnya, waktu penyajian dibatasi 10 menit,
pembahasan/diskusi 50 menit).
4. Membawa komputer sendiri untuk penyajian, dan LCD atau infocus (disediakan dari
Jurusan/Fakultas)
5. Saat penyajian menggunakan pakaian yang sopan dan resmi.
Untuk melakukan TA diperlukan persiapan dan konsentrasi tugas akhir (TA) ialah:
1. Judul TA sudah mantap dan tepat serta dapat dilakukan (visible).
2. Pembuatan proposal,
3. Penyajian proposal,
4. Pelaksanaan Proposal menjadi pelaksanaan tugas akhir dengan bimbingannya,
5.Pelaksanaan penelitian TA dan peyiapan laporan
6 Laporan kemajuan dengan pembahasan,
7. Penyelesaian tugas akhir,
8. Pemaparan atau ujian/pembahasan TA,
9. Pembuatan laporan akhir atau koreksi laporan hasil pembahasan dan penyerahan laporan TA
yang sudah dijilid.
Dalam pembahasan proposal dilakukan pengarahan dan koreksi oleh pembahas dan calon
pembimbing, sehingga diperoleh kelayakan dan kejelasan proposal, sehingga real menjadi
bahan Tugas Akhir. Setelah dilakukan pembahasan denga koreksinya dilakuikan perbaikan
proposal dan diserahkan kembali setelah dikoreksi satu minggu, sambil menunggu penetapan
pembimbing oleh sidang dan atau oleh Ketua dan Sekretaris Prodi Teknik Elektro.
Proposal yang sudah diperbaiki dicopy sebanyak 4 eksemplar (1 untuk arsip Fakultas, 1
untuk jurusa dan dua utuk pembimbing I dan II).
FORUM PENILAIAN PEMBAHASAN PROPOSAL
Nama Mahasiswa :
NPM :
Judul Proposal
Hasil penilaian Proposal ini layak/tidak layak untuk diteruskan ke Tugas Akhir (lihat koreksi di
proposal dan catatan).
Bandung, ………………… 20
Dosen Pembahas
………………………………
Implementasi
Sesuai dengan blok diagram pembuatan peralatan yang tertuang pada proposal sebagai blok sistem
yang akan dibuat (lihat BAB II) melalui prinsip kerja blok, adalah merupakan satu bagian dalam
perancangan dan pembuatan (Desain Teknik dan Pembuatan), selanjutnya dijabarkan dalam bentuk
detail perancangan dan pembuatan rangkaian dari seluruh sistem. Namun dapat dibuat bagian demi
bagian agar lebih jelas seperti:
1. Sistem sensor dan konversi serta penguat (jika diperlukan)
2. Sistem pemroses (misal mikrokontroler, Arduino dsb)
3. Sistem Keypad
4. Sistem display (LCD, buzzer, speaker, relay dsb)
5. Sistem Modem dan radio untuk pengiriman data dsb.
6. Sistem kelengkapan lainnya termasuk power supply.
Setelah ini dibuat, selanjutnya dijelaskan prinsip kerja rangkaian dan alasan pemilihan komponen
dan sistem tersebut agar menjadi jelas. Setiap komponen diberikan alasan dan penjelasan
pemilihan dan pemakaian serta spesifikasi, jika perlu diberikan manual atau data sheets di
lampiran.
Tahap berikutnya adalah pembuatan rangkaian secara hardware, sehingga terbentuk sub sistem
kerja yang akan disatukan membentuk satu kesatuan sistem instrument yang dirancang bangun.
Dari hasil pengukran lakukan ploting dan analisis, baik error jika dibandingkan dengan standar
atau dengan yang lain, selanjutnya diberikan diskripsi uraian dari aspek statistik analisis
berdasarkan teori yang diungkap dan diunggah di BAB II. Demikian juga dilakukan untuk
pengukuran parameter yang lainnya dibuatkan pentabelan dan analisis yang sama.
5.4. Analisis
Selain dianalisis error, kesalahan, maupun trend dari grafik yang muncul, dianalisis berlandaskan
Teori pada BAB II yang mendukung dibuatnya alat tersebut. Apabila terjadi anomali dari hasil
penelitian, maka tidak dibenarkan dilakukan manipulasi. Jadi hasil pengukuran dan Analisis apa
adanya, walaupun agak janggal. Yang utama adalah diberikan alasan dan landasan mengapa
terjadi demikian berdasarkan Teori yang diungkap pada BAB II, dan sebab akibat atau dengan
analis kuantitatif dan kualitatif maupun teori lainnya.
Laporan tugas akhir diawali dengan bagian depan sampai Sistematika Pembahasan sudah
dibahas pada proposal pada BAB I. Dan kajian Pustaka dipindahkan ke Landasan Teori yang
dibahas secara detail. Demikian juga selanjutnya memindahkan Metodologi ke BAB III sebagai
bentuk penelitiannya., Dengan demikian Laporan TA sudah dimulai dan menyempurnakan BAB
II dst.
a. Kertas
Spesifikasi kertas yang digunakan:
- Jenis : HVS
- Warna : Putih polos
- Berat : 80 gram - Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)
b. Pengetikan
Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut:
Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side)
Posisi penempatan teks pada tepi kertas:
- Batas kiri: 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas
- Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas
- Batas atas : 3 cm dari tepi kertas
- Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas
Setiap halaman pada naskah Tugas Akhir, mulai Abstrak sampai Daftar Rujukan harus diberi
“auto text” pada footer (jika diperlukan) dengan tulisan Universitas Langlangbuanan Bandung
(Arial 10 poin cetak tebal), ditulis pada posisi rata kanan (align right).
Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 poin (ukuran sebenarnya) dan diketik
rapi (rata kiri kanan – justify).
Pengetikan dilakukan dengan spasi 1,5 (Line spacing = 1.5 lines).
Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan seragam.
c. Penomoran Halaman
Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor halaman ada dua macam, yaitu
angka romawi kecil dan angka latin.
d. Halaman Sampul
Halaman Sampul Tugas Akhir, secara umum, mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Halaman Sampul Tugas Akhir (skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain) terbuat dari karton tebal
dilapisi kertas linen biru dongker untuk program sarjana. Sedang (untuk Tugas Akhir program
Magister dan Doktor),
2. Semua huruf dicetak dengan tinta kuning emas dengan spasi tunggal (line spacing = single) dan
ukuran sesuai dengan contoh .
f. Halaman Pengesahan
Halaman Pengesahan Tugas Akhir ditulis dengan dengan spasi tunggal (line spacing = single),
tipe Times New Roman 12 poin sesuai dengan contoh
g. Halaman Moto
Ditulis bebas sopan, member semangat atau disatukan dengan persembahan. Ditulis dengan dengan
spasi tunggal (line spacing = single), tipe Times New Roman 12 poin sesuai dengan contoh
.i. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis
Halaman Pernyataan, secara umum, adalah sebagai berikut:
1. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi 1,5 (line spacing = 1.5
lines) dan ukuran sesuai dengan contoh pada Lampiran 6.
2. Khusus untuk judul Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan
Akademis ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital)
dengan spasi tunggal (line spacing = single)
j. Abstrak
1. Abstarak ditulis spasi 12, spasi satu, satu paragraf dengan dibawah berjarak 3 spasi kata kunci
terdiri maksimum 5 kata-kata yang utama dan sangat ditekankan.
2. Abstrak adalah ringkasan atau inti atau ikhtisar dari Tugas Akhir.
3. Minimum 75 kata dan maksimum 200 kata, diketik dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi
tunggal (line spacing = single).
4. Abstrak disusun dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap versi bahasa
mengikuti ketentuan bahasa.
5. Jika memungkinkan, pengetikan untuk abstrak bahasa Indonesia dan Inggris diletakkan dalam
satu halaman.
6. Nama Mahasiswa (tanpa NPM) dan Program Studi ditulis di atas abstrak dengan tambahan
informasi berupa Judul Tugas Akhir
7. Di bagian bawah Abstrak dituliskan Kata Kunci. Untuk Abstrak dalam Bahasa Indonesia.
Kata Kunci diberikan dalam Bahasa Indonesia. Untuk Abstrak dalam Bahasa Inggris, Kata Kunci
diberikan dalam Bahasa Inggris (dicari padanan katanya).
8. Semua istilah asing, kecuali nama, dicetak miring (italic).
Contoh Abstrak dapat dilihat pada proposal.
9. Isi abstrak ditentukan oleh keilmuan masing-masing.
l. Daftar Isi
Halaman Daftar Isi Tugas Akhir secara umum adalah sebagai berikut:
1.. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi tunggal (line spacing =
single).
2. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf
besar (kapital). Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran 8.
3. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi.
I. PENDAHULUAN
1.1 Subbab Derajat Kesatu
1.1.1 Subbab Derajat kedua Butir yang Pertama
1.1.2 Subbab Derajat kedua Butir yang Kedua
1.1.2.1 Subbab Derajat ketiga Butir yang Pertama
Tingkatan subbab maksimal 3
Ketentuan penulisan untuk setiap bab
a. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
b. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf besar, simetris di tengah (center), cetak tebal (bold),
tanpa garis bawah, tidak diakhiri tanda titik, dan satu spasi simetris tengah (center), jika lebih dari
satu baris.
c. Judul bab selalu diawali penulisan kata ‘BAB’ lalu langka Arab yang menunjukkan angka dari bab
yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf kapital, tipe Times New Roman, 12 poin, dan cetak
tebal (bold).Contoh penulisan bab pembahasan di atas adalah:
BAB II
TEORI PENUNJANG
Suatu yang bukan merupakan subordinat dari judul tulisan harus ditulis dengan sandi berikut.
Bullet atau huruf: jika tidak akan dirujuk di bagian lain dari tugas akhir, bentuknya bebas, asalkan
berupa bentuk dasar (bulat, kotak, tanda minus), dan konsisten dalam keseluruhan tugas akhir.
Huruf: jika akan dirujuk di bagian lain dari tugas akhir, harus digunakan huruf untuk menghindari
kerancuan dengan penggunaan angka untuk bab dan subbab. Bentuknya bebas, asalkan konsisten
dalam keseluruhan tugas akhir. Contoh: a. atau a) atau (a). Ini merupakan derajat terakhir, dalam arti
tidak boleh memiliki subperincian di dalamnya. Contoh penggunaan subperincian yang dilarang,
sebagai berikut.
Persamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim dalam matematika walaupun
dalam satu baris. Semua persamaan matematika ditulis dengan tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus
mempunyai nomor yang diletakkan di sebelahnya dan rata kanan terhadap batas kanan pengetikan.
Contoh:
y = 0,254 x -1234.34 ………………………………. (5.1)
Keterangan: 5 artinya persamaan itu ditulis pada bab 5, sedangkan 1 artinya persamaan itu adalah
persamaan matematika pertama yang ditulis pada bab tersebut.
Salah satu bentuk laporan yang dianjurkan adalah dengan format laporan TA/skripsi sebagai
berikut (untuk bentuk lembar dapat melihat pada bentuk proposal TA):
Jika diperlukan sub bab yang berkembang dipersilakan disesuaikan dengan pembahasan materi
yang ada.
6.9. Isi Laporan Tugas Akhir adalah
6.9.1. Halaman Sampul (Hard Cover)
Halaman terdepan yang pertama terbaca dan dilihat pada karya ilmiah. Halaman Sampul ini
memberikan informasi singkat, jelas dan mudah dimengerti serta tidak bermakna ganda (ambigu)
kepada pembaca tentang judul, jenis karya ilmiah (skripsi/tesis/disertasi), keterangan tujuan
penulisan, identitas penulis, institusi termasuk logo, dan tahun dibuat atau dikeluarkannya.
Penulisan Halaman Sampul dapat dilihat pada contoh lembar proposal, hanya proposal
dihilangkan diganti dengan tulisan tugas akhir. Warna kertas keras biru dongker, tulisan tinta
emas,
.
6.9.2 Halaman Judul (Soft Cover)
Secara umum pada Halaman Judul (soft cover) sama dengan Halaman Sampul (hard cover),
tetapi pada Halaman Judul menggunakan kertas putih soft dop dengan tulisan hitam . Ketentuan
mengenai penulisan Halaman Judul dapat dilihat pada contoh proposal.
6.9.8 Abstrak/Abstract
Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode
penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara
cepat isi tugas akhir untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak. Ketentuan
yang menyangkut penulisan abstrak dapat dilihat pada contoh abstrak.
6.9.9. Daftar Isi
Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masing-masing, yang ditulis
sama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar daftar isi ringkas dan jelas, subbab derajat ke
dua dan ke tiga boleh tidak ditulis. Ketentuan yang menyangkut penulisan Daftar Isi dapat dilihat
pada contoh susunan di atas, hanya terdapat pada satu halaman pada laporan TA.
6.9.10. Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lmpiran dan Daftar Lain
Daftar Tabel, Gambar, Daftar Lampiran dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel,
gambar, dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama tabel, gambar, dan
sebagainya menggunakan huruf kapital di awal kata (title case). Ketentuan yang menyangkut
penulisan dapat dilihat pada contoh proposal.
Contoh: Prof. Dr. S. Nasution, M.A, 1991, Metode Research, Penelitian Ilmiah, Edisi
Ketiga Jemmars, Bandung.
6.11.2 Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang penulisan tugas
akhir, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi tugas akhir, karena akan mengganggu
kesinambungan pembacaan. Lampiran yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya,
antara lain jadwal, tabel, daftar pertanyaan, gambar, grafik, desain. Pengelompokan lampiran
disesuaikan dengan kebijakan Jurusan/Prodi.
BAB VII
Untuk mengikuti acara presentasi baik dalam bentuk pertemuan rapat ataupun diskusi dan
pemaparan, maka perlu dilakukan persiapan sebagai berikut:
Presentasi atau penyajian kadangkala dianggap yang sepele namun bagi pemula ataupun presenter
yang menghadapi audience yang berpengetahuan tinggi atau cerdik pandai, kadangkali grogi dan
dapat salah tingkah. Dianggap sebagai bentuk ujian walaupun didepan kolega sendiri dan yang
dipresentasikan adalah tugas harian. Untuk itu perlu dilakukan diperhatikan persiapan pemaparan
atau presentasi diantaranya:
1. Siapkan diri kita untuk mengetahui dan mengerti apa yang akan dibahas/didiskusikan atau apa
yang akan dipaparkan sehingga mengeri permasalahan yang dihadapi. Upayakan mencari
bahan-bahan bacaan (rujukan) dari materi atau topik yang akan dibahas atau dipaparkan bila
perlu mngetahui percobaan dan memperoleh datanya dengan lengkap.
2. Jika kita sebagai presenter, maka siapkan materi dengan baik dan kuasai materi tersebut dengan
menyiapkan makalah (yang sempurna dan mengerti betul serta mengetahui alur kerja yang
disusunnya).
Jika sebagai pendengar atau anggota diskusi, maka banyak membekali diri dengan bahan-
bahan yang akan didiskusikan dan bila perlu ada catatan kecil untuk bahan diskusi dsb.
3. Siapkan peralatan yang akan digunakan dalam presentrasi secara lengkap, selain makalah, juga
hand out presentaasi, power point di CD atau USB, laptop, infocus dsb, dilengkapi dengan
back up bahan penyajian dalam versi yang berbeda, jika terjadi missing atau kendala sehingga
cepat untuk mengatasinya.
4. Belajar menyajikan dengan teman-teman (kalau belum biasa), bawakan dengan tenang,
meyaakinkan, pengaturan waktu antara 10-15 menit, memakai pakaian yang sopan dan cepat
menyiapkannya (karena waktu terbatas).
5. Siapkan power point secukupnya, antara 8-10 power points yang disajikan, selainnya disiapkan
untuk tanya jawab. Power point atau slide yang menarik jangan banyak kata-kata, tulisan tidak
hanya horizontal jika diperlukan boleh miring atau vertical sertai dengan gambar-gambar yang
menarik yang berkaitan dengan yang dipaparkan saat itu (slide).
6. Siapkan presentasi dengan tenang dan anggap audience adalah kolega yang diajak untuk
sharing idea tau bahan yang akan disajikan. Sajikan bahan presentasi dengan tepat waktu dan
akhiri dengan kesimpulan singkat walau satu kalimat dan sudahi dengan Tanya jawab (bila
disediakan waktu).
Selanjutnya bagaimana kita ingin menyajikan dengan sukses ?
Hal yang paling penting dari seorang presenter adalah memahami apa yang disebut presentasi dan
teknik-teknik presentasi, sehingga presentasi yang dilakukan akan berhasil dengan baik. Dari
pengertian di atas ada beberapa kata kunci yang perlu dimengerti diantaranya: penekanan pada
teknik yaitu metode atau cara-cara mempresentasikan agar memukau, menarik, mudah dicerna dan
greget pada audiens serta senang menerimanya. Sedangkan presentasi sendiri perlu di persiapkan
untuk berkomunikasi yaitu apa yang akan dipresentasikan, siapa yang akan mempresentasikan,
siapa yang akan dihadapi dan bagaimana cara menghadapi.
Dari kata kunci di atas, bagaimana melakukan pembukaan presentasi, sehingga pertama kali
pendengar atau pemirsa akan memberikan reaksi presentasi positif selanjutnya. Presenter yang baik
memulai dengan pembukaan yang baik, yang tentunya akan menentukan keberhasilan atau
kegagalan presentasi selanjutnya. Lazimnya pemirsa atau audiens akan menilai kredibilitas
presenter dalam awal pembicaraan, sehingga diperlukan keyakinan pada awal bahwa kita dapat
menyajikan dengan baik, menarik dan membuat audiens ketagihan sampai akhir.
Penampilan dalam forum presentasi yang menarik, baik dan memukau selalu dinantikan banyak
orang. Teknik presentasi kelas nasional maupun dunia yang khas, akan berhasil menunjukkan
bagaimana mengemas presentasi secara menarik layaknya sebuah pertunjukan atraktif, inovati dan
mencengangkan (Steve Jobs, 2001).
Dalam sebuah presentasi yang baik yang bermaterikan teknologi maupun sosial dapat
menampilkan kerja dan hasilnya, data dan fakta yang dapat dilakukan denga cara berbeda. Dapat
juga disertai demonstrasi produk yang mengagumkan dan memuaskan. Hal ini sangat ditunggu
seluruh pemirsa baik secara langsung maupun melalui layar kaca atau jarak jauh. Namun, dalam
penyajian ilmiah ada beberapa yang dapat disederhanakan atau dipersingkat tanpa mengurangi
materi maupun keterpukauan pada pemirsa ataupun kekurangan materi penyaji.
Dalam hal teknik presentasi, perlu dimakluni bahwa nantinya presenter dalam hal ini mahasiswa
akan menghadapi masyarakat atau dunia kerja atau pertemuan apa saja yang suatu waktu diminta
untuk mempresentasikan sesuatu oleh atasan, rekan atau pekerjaan yang menuntut untuk
dipresentasikan, missal kontraktor, konsultan, ketua program, ketua kelompok, investor, karya
tugas akhir, karya penelitian dsb.
7.3. Bagaimana menyampaikan Presentasi pada Tugas Kuliah yang Baik dan Menarik?
Sebagaimana lazimnya, pada kuliah mahasiswa diminta dan diajarkan untuk membuat makalah,
tugas atau Tugas Akhir dan mempresentasikannya baik diforum dosen, mahasiswa, ujian maupun
seminar, kolokium ataupun simposium yang bersiat lokal, nasional maupun internansional.
Salah satu tugas penting yang pasti di lakukan oleh mahasiswa adalah presentasi. Namun sayang
kebanyakan presentasi materi kuliah membosankan.Terutama jika presentasi disampaikan dengan
cara membaca makalah, membaca slide, tidak menggunakan bahasa tubuh yang baik. Dan yang
lebih parah lagi kebanyakan mahasiswa tidak mampu menghadapi sesi tanya jawab dengan baik.
Hal ini jelas merugikan. Sebagai presenter tidak akan diperhatikan oleh audiens dan akan gagal
mentransfer informasi materi yang disajikan kepada mereka. Dengan demikian penyaji akan
kehilangan kesempatan untuk menarik simpati dosen atau tim penilai.Dosen/timpenilai lebih suka
melihat mahasiswa yang terampil melakukan presentasi.
Inilah pertanyaan yang akan dibahas,. namun sebelum membahas hal itu ada beberapa kriteria
dari presentasi materi kuliah yang harus diketahui.
Kriteria dari materi presentasi tugas kuliah ataupun tugas akhir maupun seminar umum akan
mengacu pada criteria:
Oleh akrena itu perlu dilakukan persiapkan untuk menjadi presenter dengan cara (Rona Binhan,
2013) :
Bagaimana menyusun makalah yang baik. Aturan paling umum dalam membuat makalah
adalah pendahuluan, isi (landasan teori, metodologi, perencanaan/percobaan dan data serta
analisis) dan penutup. Namun, harus diingat bahwa tujuan presentasi makalah adalah bagaimana
audience merasa tertarik dan ketagihan.
Sudah bukan rahasia lagi jika makalah kelompok, maka yang membuat makalah pada umumnya
hanya satu orang. Dan ini jelas salahan., karena yang lain hanya ikut nebeng saja yang penting
mendapat nilai atau tercantum namanya. Yang paling baik makalah harus dibuat secara bersama-
sama. Hal ini supaya masing-masing individu kelompok mengetahui isi makalah yang akan
disampaikan dan bertanggung jawab bersama.
Setelah slide Anda jadi langkah selanjutnya adalah melakukan latihan bersama-sama. Perlu
Anda ingat presentasi materi kuliah yang saya maksudkan di sini adalah presentasi tim. Maka
tidak ada cara terbaik untuk melakukannya kecuali Anda berlatih dengan semua anggota
kelompok. Dimulai dari menyusun kata-kata yang akan disampaikan pada saat presentasi.
Usahakan dimengerti/ hafal. Tetapi kalo sudah hafal dan mengerti, boleh membawa kertas
kecil saja yang isinya poin penting-pentingnya saja..!, Dan ingat cek seluruh persiapan
presentasi dengan lengkap.
Pakailah kostum yang sopan. seperti memakai kemeja, dasi, dan kemeja, kalo presentasinya agak
formal pakailah celana bahan yang bukan releks.
Sesuatu yang meyakinkan akan lebih mudah diterima oleh audiens dari pada sesuatu yang penuh
keraguan dan percaya diri. Apa pun isi presentasi, sampaikan hal itu dengan penuh keyakinan.
Selain itu perhatikan intonasi suara, variasi suara, kontak mata, gerakan tangan atau sikap badan.
Karena sesuatu yang keluar dari mulut tidak akan cukup kuat jika tidak diimbangi dengan bahasa
non verbal atau body lenguage.
Demikianlah cara menghadapi presentasi materi kuliah. Percayalah presentasi yang sempurna
dan tepat waktu serta menarik akan memperoleh apresiasi dari audiens.
Dengan persiapan tersebut di atas, akan membantu presenter siap untuk mengahdapi presentasi
dimana saja. Bagimanapun hebatnya presenter sekelas Pak Mario Teguh, jika yang
disajikan/disampaikan bukan pada bidangnya dan tidak dikuasai, maka tidak akan dapat
membawakan dengan baik. Contoh untuk bidang aerodinamika mungkin Mario Teguh belum
menguasai karena bukan bidangnya, walaupun kelas nasional, tapi hasilnya dapat tidak
memukau atau kurang menguasai, namun jika presenternya Pak Habibie jagonya akan dapat
memukau dan bagus.
Untuk menyampaikan presentasi yang sempurna dan baik harus didukung beberapa alat bantu
yang memadai seperti: infocus, Laptop, yang dilengkapi perangkat lunak seperti Microsoft
Power Point atau keynote seperti Bill Gates dan David R. Rose memberikan tips presentasi yang
memukau.
Metodologi presentasi mengantarkan presenter untuk mengerti tata cara dan teknik-teknik
presentasi yang jitu, sehingga sangat ditunggu, apalagi materi yang akan disajikan sangat
menarik.
Rahasia itu adalah bagaimana menciptakan cerita di balik sebuah presentasi. Semua orang suka
dengan cerita. Dan presentasi yang memiliki cerita di dalamnya akan selalu dikenang audiens.
Alasannya sederhana, cerita mudah diingat. Itu mengapa kita akan selalu ingat cerita masa
kecil yang dikisahkan orangtua kita dulu. Audiens akan ingat cerita penyaji dan cepat melupakan
hal-hal lainnya.
Teknik ini harus dikuasai betul dari hal yang sepele sampai ke yang sulit, sehingga mudah
diingat, dan membuat pengalaman baru. Dalam setiap presentasi diupayakan selalu
menyampaikan sebuah cerita, Namun ceritera tersebut jangan bertele-tele (detail) sehingga
menghabiskan waktu, tepat singkat dan menarik, jangan ceritera yang audien sudah tahu dan
jangan datar gunakan dengan penuh penghayatan. Contoh ketika Steve Jobs memperkenalkan
iPod di tahun 2001, dia tidak sedang menjelaskan sekedar alat pemutar MP3, tetapi memilih
untuk menceritakan iPod sebagai “1000 lagu yang ada di dalam saku Anda.”
Dalam presentasi yang dia bawakan, Jobs memasukkan sendiri iPod tersebut ke dalam saku
celananya. Inilah cerita yang kemudian beredar tentang sebuah alat yang bisa menampung 1000
lagu di dalam kantong Anda.
Ketika memperkenalkan iPhone untuk pertama kalinya di tahun 2007, Steve Jobs tidak ingin
produk tersebut hanya dikenal sebagai sebuah ponsel pintar. Melainkan Jobs menyebutnya
sebagai ponsel yang mengerti penggunanya. Sebuah ponsel yang menggabungkan alat
komunikasi, menikmati multimedia dan penghubung ke dunia internet. Itulah cerita yang
disampaikan oleh Jobs. Dapat juga digunakan teknik lain seperti:
a. Menggunakan pertanyaan, missal sudah berapa tahu saudara mengenal HP atau Phon.
b. Dapat mengguakan kutipan pendapat orang lain yang terkenal atau sangat dikagumi oleh
audiens atau golongan pemirsa berkaitan dengan topik yang ada, seperti: Pendapat
Graham Bell dengan telekomunikasi dunia akan menjadi sempit atau tak berjarak.
c. Menggunakan data dan fakta yang ada pada saat itu sehingga audiens tercengang,
missal saat ini setiap 1 (satu) dari 4 orang ibu muda yang melahirkan terkena HIV positif.
d. Dapat juga intermezzo misalnya: perbedaan saya dengan teman-teman presenter lain
adalah tidak ada bedanya, hanya bedanya kepala saya kecil sehingga saya kelihatan besar,
caranya dengan nano teknologi. Hal ini akan membangun hubungan lebih hangat antara
pembicara dengan audiens.
e. Teknik lainnya yang menarik perhatian dan memukau dalam presentasi.
Sebuah power point yang baik seringkali bukan slide.PP yang rumit. Slide yang baik adalah
slide yang sederhana, tepat sasaran, dan membantu audiens menangkap dengan cepat gagasan
yang ingin disampaikan presenter melalui visual yang mudah diingat.Kadangkala slide tersebut
hanya berisi gambar tanpa kata-kata. Ada kalanya slide tersebut hanya berisi angka yang ditulis
sangat besar, dengan gambar-gambar simpel slide yang dipakai.
Misalnya, ketika membandingkan ukuran layar berbagai ponsel cerdas yang ada di pasaran pada
tahun 2007, seyogyanya ditampilkan juga slide yang menunjukkan keyboard atau keunggulan
yang terdapat pada berbagai ponsel cerdas tersebut. Selanjutnya jelaskan betapa keyboard tadi
memakan tempat yang sangat banyak dan tidak fleksibel digunakan ketika berpindah-pindah
aplikasi. Lewat gambar sederhana namun menggugah harus mampu menjelaskan pesannya
dengan kuat.
Jika ingin mencontoh teknik membuat slide yang tepat,belajarlah membuat slide yang sederhana
namun kuat secara visual. Rancang slide yang cepat dan dipahami audiens dan mendukung isi
presentasi Anda. Jangan mempresentasikan dengan membaca saja apa yang ada di slide atau
power point, caranya dengan menyiapkan diri, banyak membaca dan berlatih mempresentasikan.
Dalam penulisan pidato atau penyajian, dikenal aturan tiga bagian. Ini dilakukan karena orang
terbiasa memahami banyak hal lewat tiga bagian (fungsi, keunggulan dan aplikasi
yang menyenangkan) atau penyajian ilmiah dengan latar belakang, sedikit teori, pembuatan
dan hasil. Sehingga, kekuatan di balik tiga bagian ini gunakannya di banyak kesempatan.
Sebagai contoh ketika menjelaskan apa itu iPhone,untuk tidak menceritakan terlalu banyak hal
yang bisa membuat orang bingung. Perlu dirangkum sebagai sebuah ponsel revolusioner yang
memiliki tiga fungsi:
Power point dapat menunjukkan bagaimana seseorang penyaji dapat menjelaskannya dengan
sangat sederhana dan mengena.Dengan tiga hal tersebut, apa yang disampaikan mudah diingat
oleh audiens sekaligus mampu merangkum seluruh fitur lainnya.
Jika jumlah yang disampaikan lebih dari tiga pokok utama, sulit diingat audiens. Sementara,
kurang dari tiga terlalu sedikit sehingga kurang menarik.Gunakan tiga bagian informasi ini untuk
menciptakan kekuatan pada presentasi Anda.
Sebuah presentasi kadangkala memerlukan statistik dan data untuk menyampaikan informasi
penting kepada audiens. Namun sayangnya, statistik dan data seringkali terasa hambar. Bahasa
gaulnya “garing”
Lantas bagaimana membuat statistik dan data menjadi bermakna? Caranya adalah dengan
mengangkat kisah di balik statistik dan data. Ingat, audiens tidak peduli dengan angka yang Anda
tampilkan. Melainkan mereka peduli dengan cerita di balik angka tersebut.
Ketika menjelaskan jumlah lagu yang didownload lewat iTunes, Jobs menyampaikan data
sederhana dengan mengatakan 2 milyar lagu telah didownload. Sama dengan 5 juta lagu
didownload perhari.Tidak berhenti sampai di situ, Jobs menambahkan cerita bahwa angka
tersebut berarti 58 lagu dibeli orang setiap detik. Untuk lebih memudahkan audiens
membayangkannya, Jobs mengatakan, “Ini terjadi setiap menit dalam setiap jam dalam
setiap hari.”
Perhatikan bagaimana presenter mampu menampilkan cerita yang menarik di balik angka. Jika
audiens hanya diberikan data 2 milyar lagu yang sudah terjual atau 5 juta lagu per hari, mungkin
mereka sulit membayangkan apa arti angka tersebut.Tapi ketika Jobs membantu dengan analogi
bahwa jumlah itu sama dengan 58 lagu per detik setiap harinya, maka audiens dengan cepat bisa
membayangkan bahwa angka tersebut sangatlah besar.
Ingat, jangan hanya menampilkan angka, statistik ataupun data. Jelaskan pula cerita yang ada di
balik angka-angka tersebut. Dengan demikian data dan statistik Anda memiliki kekuatan serta
daya pikat. Audiens akan mudah memahaminya sekaligus bersimpati dengan data yang Anda
tampilkan.
5. Ciptakan Momentum Kejutan Luar Biasa (dengan peraga alat yang sebenarnya)
Sebuah presentasi yang hebat memiliki kejutan yang membuat audiens terperangah. Jika Anda
ingin tampil memukau, ciptakan sebuah momentum yang akan memberi kejutan kepada audiens.
Inilah yang dilakukan presenter dalam berbagai kesempatan presentasinya.
Contoh pada tahun 2008, Jobs bercerita bahwa Apple telah membuat notebook paling tipis di
dunia, Jobs menunjukkan gambar betapa tipis dan ringannya notebook tersebut.
Ketika audiens membayangkan kira-kira seberapa tipis notebook tersebut, tiba-tiba Steve Jobs
mengambil sebuah amplop dan mengeluarkan notebook MacBook Air dan menunjukkannya di
hadapan audiens (sudah dipersiapkan).
Penonton terperangah.
Steve Jobs berhasil menciptakan kejutan dalam presentasinya. Sebuah presentasi yang dirancang
sedemikian rupa sehingga tiba momentum untuk mengeluarkan notebook dari sebuah amplop
biasa. Momen inilah yang membuat presentasi tersebut menjadi spektakuler.
Steve Jobs bisa saja sekedar menjelaskan spesifikasi teknis ukuran notebook tersebut. Namun
cara ini tidak member kekuatan dan aspek emosional. Audiens sulit membayangkan beda
sepersekian sentimeter
.
Dengan mengeluarkan notebook tadi dari dalam amplop, maka penjelasan tentang notebook yang
tipis menjadi sempurna. Tidak diperlukan ukuran teknis lagi untuk menjelaskannya. Buat anda
yang ingin menjadi presenter luar biasa, pikirkan dan ciptakan momentum kejutan yang akan
menjadi momen paling diingat oleh audiens sekaligus mampu merangkum keseluruhan hasil
presentasi Anda.
Karena itu jangan heran jika Anda menyaksikan Steve Jobs sangat rileks dan terlihat begitu
menguasai presentasi yang dia bawakan. Mulai dari kalimat pembuka sampai demonstrasi
produk yang dia tampilkan.
Dia telah berlatih berjam-jam. Tidak hanya sekali, dua kali atau tiga kali. Steve Jobs melatih
presentasinya puluhan kali. Itu mengapa setiap pilihan kata begitu pas, setiap momen tampil
pada saat yang tepat, dan keseluruhan presentasi begitu harmonis. Itu semua bisa terjadi dengan
latihan terus menerus sehingga tercipta kesempurnaan dalam sebuah penampilan presentasi.
Jadi kesuksesan presentasi seseorang bukanlah kebetulan. Kesuksesan presentasi itu datang
dari persiapan yang sangat matang serta kesungguhan untuk menampilkannya secara
menarik.
Jika presentasi yang akan dibawakan sangat penting, yaitu latih dan ulang presentasi Anda
sampai Anda betul-betul menguasainya. Kerja keras dari latihan yang sungguh-sungguh akan
terbayar ketika Anda tampil memukau di hadapan publik.
Menyampaikan presentasi tidak harus selalu serius. Anda pun bisa bersenang-senang dengan
presentasi yang Anda bawakan.
Steve Jobs menunjukkan bagaimana dia menikmati presentasi yang dibawakan. Bagaimana dia
menyelipkan humor yang menyegarkan ketika melakukan demonstrasi produk. Bagaimana dia
memilih kata-kata yang mengundang audiens tersenyum.
Bahkan ketika sedang menyampaikan presentasi penting peluncuran iPhone di tahun 2007 terjadi
sesuatu hal yang tak terduga. Tiba-tiba clicker yang digunakan Jobs tidak berfungsi. Bukannya
frustrasi atau marah, Jobs malah bercanda dan mengatakan “My clicker is not working.” Dia
kemudian mengganti dengan clicker lainnya namun tetap tidak berfungsi.
Menghadapi situasi tak terduga yang mengganggu ini, Jobs tidak frustrasi. Dia mengalihkan
pembicaraan dan bercerita apa yang dia lakukan bersama Steve Wozniak ketika masih duduk di
sekolah.Jobs bahkan menampilkan gerakan aneh di atas panggung sebagai “pengisiwaktu waktu”
sampai clicker yang bermasalah tersebut teratasi.
Inilah salah satu ciri presenter kelas dunia. Mereka tidak terpengaruh oleh situasi tidak terduga
yang mungkin muncul.
Bayangkan jika Steve Jobs marah di atas panggung dan menunjukkan rasa kesal karena alat yang
dia pakai tidak berfungsi, maka yang terjadi dia akan memberikan energi negatif kepada seluruh
audiens dan merusak seluruh penampilannya.
Sebaliknya, Jobs memilih bersikap positif dan selalu “having fun”. mengubah kejadian tidak
menyenangkan menjadi sebuah hiburan singkat yang membuat dirinya dan audiens tetap dapat
menikmati presentasi yang dibawakan.
Nikmati presentasi yang Anda bawakan. Jika Anda merasa “fun” dengan presentasi Anda, maka
semangat positif itu akan menular kepada audiens.
Sebagai seorang pembicara publik, perlu menunjukkan passion Anda kepada audiens. Ingat,
semangat itu menular. Jika Anda bersemangat, termotivasi, dan menunjukkan keyakinan, maka
audiens pun akan terpengaruh.
Sebaliknya jika tampil loyo, tidak yakin dengan apa yang dibawakan maka audiens pun akan
jenuh dengan presentasi Anda. Oleh karena itu tampil dengan percaya diri dan penuh semangat.
Jadilah orang yang yakin betul dengan apa yang disampaikan.Itu mengapa semangatnya terlihat
lewat tatapan mata, isyarat tubuh, kekuatan suara dan setiap demonstrasi yang dia lakukan.
Tanpa passion maka presentasi Anda menjadi hambar. Tidak memiliki hentakan yang membuat
audiens ingin terus menyaksikan. Tunjukkan semangat dan antusiasme lewat ucapan, bahasa
tubuh, dan seluruh aspek komunikasi yang Anda punyai.
Dalam setiap presentasi, sangat penting untuk mempersiapkan pilihan kata yang tepat pada
momen yang tepat. Itu mengapa latihan sangat penting. Salah satu fungsi latihan adalah untuk
menemukan dan melatih pilihan kata yang ketika disampaikan pada momen yang tepat akan
menciptakan efek luar biasa pada presentasi.Steve Jobs memperhatikan betul hal tersebut. Ketika
dia menyampaikan presentasi perkenalan iPhone, dia menyebutkan, “Today, Apple is going to
reinvent the phone.”
Kalimat tersebut dia ulang beberapa kali pada momen yang berbeda.Apakah kalimat tersebut
diucapkan Steve Jobs begitu saja di atas panggung? Tentu saja tidak.Dia sudah mempersiapkan
kalimat tersebut untuk disampaikan pada momen yang tepat. Dan kalimat itu pula yang
digunakan media massa ketika menerbitkan berita keesokan harinya. Tidak hanya itu, Steve Jobs
pun sangat sering menggunakan kata-kata yang menunjukkan semangat, antusiasme, rasa kagum
dan hal positif lainnya. Berkali-kali dia menyebutkan: “Isn’t it amazing?” – Bukankah ini
mengagumkan?
“Isn’t that unbelievable?” – Bukankah hal itu tak dapat dipercaya?
“The coolest thing about iPod is your entire music library fits in your pocket.” – Hal paling
keren dari Ipod adalah seluruh koleksi musik Anda muat di dalam kantong saku.
Steve Jobs tidak pernah menggunakan kata-kata yang sulit dimengerti atau membuat audiens
harus mengernyitkan dahi untuk memahaminya. Dia selalu memakai kata-kata sederhana.
Kata-kata yang mampu menjelaskan ide dalam bahasa audiens-nya. Kata-kata yang menggugah
dan menunjukkan antusiasme.
Meskipun berbicara tentang teknologi, apa yang Jobs sampaikan bisa dimengerti dengan mudah
oleh orang yang gaptek sekalipun. Ingat, Anda menjadi seorang presenter hebat bukan karena
menggunakan kata-kata rumit agar terlihat terpelajar. Sama sekali tidak. Presenter hebat adalah
orang yang mampu memilih bahasa paling sederhana yang mudah dan cepat dipahami
audiensnya.
Siapa yang pernah merasakan situasi diatas? Dunia serasa berakhir pada saat sebuah presentasi
besar untuk bisnis yang besar pun gagal. Yang lebih parah kadang, kita tidak tahu kenapa gagal?
Ujung-ujungnya calon client kita pun tidak “membeli” jasa/proyek yang kita tawarkan melalui
presentasi dengan pelaksanaan yang sangat sempurna, sehingga client tertarik dan selanjutnya
berbisnis dengan saudara.
Tatkala presentasi akan dilakukan, dipersiapkan apa yang telah dibahas pada BAB I dan BAB
2.1, sehingga kondisinya menjadi mantap dan percaya diri. Sebelum presentasi dimulai paling
tidak 15 menit sebelum presentasi sudah disiapkan segala macam yang diungkap di atas dan
mintalah bantuan kepada teman saudara (minimal satu orang) atau panitia untuk menyelesaikan
persiapan.
Karena umumnya disediakan waktu terbatas (10-15 menit) dan dilanjutkan Tanya jawab (5-10
menit), sehingga harus diperhitungkan secara tepat strategi bagaimana penyajian dapat tepat dan
berapa jumlah slide (Power Points disiapkan). Jika PP banyak, maka pilih PP yang tepat saja
sekitar (8-10) slide/PP. lainnya disiapkan apabila ada pertanyaan yang berkaitan.
Manakala presentasi dalam rangka berbisnis atau untuk meraih kesuksesan kerja, maka
akan diraih:
1. Menghemat uang
Di dalam bisnis, selain menghasilkan uang, tentunya harus bisa menghemat uang yang
dikeluarkan juga untuk mencapai keuntungan yang maksimal. Jika proyek atau jasa yang anda
tawarkan bisa membuat client menghemat keuangan mereka, jangan segan-segan untuk
memperkuat point ini di dalam presentasi anda.
Misalnya, client anda ingin menghemat biaya komunikasi, maka jangan ragu untuk menampilkan
grafik perbandingan penghematan biaya jika menggunakan jasa operator anda dibandingkan
dengan operator lain. Bahkan buktikan juga dengan fakta, berapa rupiah yang bisa dihemat
setiap menitnya jika menggunakan operator.
2. Menghemat waktu
Sekarang era hemat uang, serta serba cepat pula alias “hemat waktu”. inilah bisnis, kalau untuk
menyajikan satu makalah butuh dua jam butuh waktu 2 jam, kira-kira bosan dan pada keluar.
Bayangkan kita sedang menawarkan laptop baru dengan teknologi Intel Core 2 Duo misalnya,
kebanyakan presentasi akan menampilkan spesifikasi laptop yang penuh dengan bahasa
teknis. Presentasikan lebih baik dengan visualisasi bahwa Intel Core 2 Duo mempunyai 2 otak
yang berjalan secara bersamaan, sehingga kemampuan berpikir pun akan lebih cepat dan
tentunya bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dibandingkan yang lainnya. Kira-kira
lebih mudah dipahami oleh calon pembeli bukan?
Suatu presentasi bisnis yang sukses, sudah pasti harus ada UUD (Ujung Ujungnya Duit) juga
tentunya. Jika presentasi kita memang untuk menawarkan suatu produk atau bisnis, pasti
harus ada nilai komersialnya. Tunjukkan kepada client anda, prospek bisnis yang akan
dibangun dengan menggambarkan bisnis modelnya. Darimana sajakah bisa mendapatkan
revenue dan cost yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan revenue tersebut. Angka yang
sifatnya proyeksi bisa digambarkan dengan bar chart ataupun tabel yang sederhana. Untuk
cara memvisualisasikan angka dengan baik kita akan bahas pada tulisan selanjutnya.
I feel good, I knew that I would…So good, so good, I got you. Yeah, itulah lirik lagu I feel good
yang dipopulerkan oleh James Brown. Kita tidak akan membahas lagu ini tentunya. Namun,
sangat penting di dalam presentasi untuk membuat client atau audiens anda merasa lebih baik,
feel good with your solution. Hal ini hanya bisa didapatkan dengan slide yang terstruktur sesuai
“needs” mereka dan dipadu dengan ketulusan hati kita untuk memberikan solusi yang terbaik.
Make them feel good then it will lead you to a good deal!
Pernah bertemu dengan agen asuransi? Saya cukup sering bertemu dengan teman yang
menawarkan asuransi. Lalu apa yang membedakan yang satu dengan yang lain? Agen asuransi
yang sukses membuat client-nya merasa aman & nyaman. Selain membuka dengan “fear” story
jika tidak mengambil asuransi, misalnya cerita “amit-amit” jika anda harus mengalami
kecelakaan dan tidak ditanggung oleh asuransi, bagaimana nasib anda sendiri & keluarga? Agen
asuransi yang piawai, menjelaskan bahwa semuanya bisa dicover mulai dari ujung rambut
hingga ujung kaki, dan ia akan mengurus semuanya untuk anda. Kalau sudah begitu, apakah kita
tidak berminat membeli polis asuransi tersebut?
Jadi, dapat disimpulkan bahwa apapun yang kita presentasikan, semuanya harus berlandaskan
kebutuhan audiens. Posisikan diri anda, seandainya anda menjadi client. Jawab pertanyaan
berikut seandainya anda menjadi client, “What In It For Me”? (WIIFM). Hanya dengan
begitulah kita bisa membuat presentasi yang relevan dengan kebutuhan audiens kita. Selamat
mempraktekkan tips ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Nantikan tips berikutnya, yang
gak kalah seru tentunya, stay tune! Moga gak bosan dengan artikel yang panjang ini, silahkan
memberikan saran & berdiskusi dengan memberikan komentar anda di bawah ini.
Salah satu masalah yang sering dialami oleh kebanyakan orang terkait dengan presentasi atau
public speaking adalah tidak percaya diri. Mengapa mereka tidak percaya diri? Hal ini biasanya
disebabkan oleh dua hal antara lain:
Pikiran negatif
Tidak percaya diri muncul karena pikiran negatif dari dalam diri. Mereka merasa banyak
kekurangan, merasa tidak pintar, tidak berpengalaman dan lain-lain.
Kurangnya penguasaan materi atau persiapan
Penguasaan materi yang kurang umumnya disebabkan karena persiapan yang kurang. Hal ini
otomatis akan memicu rasa khawatir kalau-kalau apa yang akan disampaikan tidak maksimal
Sebab itulah akhirnya seseorang tidak percaya diri saat tampil presentasi.
Itulah dua hal yang paling umum, menyebabkan seseorang tidak percaya diri dalam presentasi.
Berikut adalah beberapa tips sederhana dalam meningkatkan rasa percaya diri dalam presentasi
1. Berpikiran positif
Anda harus memulainya dengan pikiran positif. Katakan pada diri Anda bahwa Anda layak
berbicara di depan audiens, katakan pada diri Anda bahwa Anda memiliki kelebihan dan katakan
pada diri Anda bahwa Anda bisa tampil dengan baik dalam setiap penampilan.
Anda harus memupuk pikiran positif terus menerus. Percayalah pikiran positif akan memberikan
energi pada diri Anda untuk meraih tindakan yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan
presentasi Anda. Dengan pikiran positif Anda akan lebih percaya bahwa presentasi itu adalah
sebuah keterampilan yang bisa dipelajari. Jika Anda punya komitmen yang kuat maka tidak ada
yang perlu dirisaukan dari presentasi.
Tidak ada satu pun presenter atau pembicara hebat di dunia ini yang percaya diri saat melakukan
presentasi, jika ia tidak memiliki persiapan yang baik. Tidak satu pun. Anda boleh bertanya
kepada pembicara yang terlatih mana pun dan Anda akan mendapatkan jawaban yang sama.
Bahwa persiapan adalah kunci di mana mereka begitu percaya diri saat tampil di depan publik.
Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan antara lain: pemilihan, tujuan
presentasi, analisis audiens, menyusun bahan presentasi, struktur presentasi, membuat desain,
latihan dan penguasaan alat-alat presentasi.
Jika semua persiapan ini Anda lakukan dengan baik maka Anda akan jauh lebih percaya diri
dalam setiap presentasi.
Meskipun presentasi Anda dadakan, Anda tetap harus melakukan persiapan. Meskipun waktunya
terbatas.Jika hal ini diperbolekan,maka mintalah waktu kepada panitia untuk mempersiapkannya.
Dan panitia akan memahami itu semua.
Demikianlah tiga tips sederhana meningkatkan rasa percaya diri dalam presentasi. Percayalah
jika pembahasan ini dapat saudara lakukan dengan baik. saudara akan jauh lebih percaya diri
dalam setiap penampilan atau dalam setiap kesempatan presentasi dari pada asal tampil.
Makanya salesman atau sales representative lazimnya menggunakan baju yang keren dan rapi.
4. Kuasai Materi
Untuk menyajikan dan mempresentasikan seminar apapun harus dikuasai materi sepenuhnya,
sehingga bilamana perlu tidak usah membawa makalahpu sudah dapat disajikan degan sempura.
Hanya yag harus dipersiapkan dalam seminar adalah dipersiapkannya Power Points yang bagus
da tepat sesuai dengan judul materi yang akan dipaparkan.
Apa pun topiknya, presentasi PowerPoint dapat membantu menyampaikan sebuah gagasan
kepada pendengar. Metode-metode ini akan mengajarkan pada pembuat presentasi dari pola acu
PowerPoint (rangkai salindia yang dirancang untuk presentasi tertentu) atau membuat presentasi
buatan sendiri. Inilah beberapa langkah untuk memulainya. Pikirkan PP sebagai kanvas kosong
untuk gambar, kata-kata, dan bentuk yang akan membantu saudara menyusun rangkaian
ungkapan yang akan disajikan.
Memilih tema
Saat membuka PowerPoint, akan melihat beberapa tema dan templat bawaan. Tema adalah
desain slide yang berisi warna, font, dan efek khusus yang sesuai, seperti bayangan, pantulan,
dan masih banyak lagi.
1. Pilih tema.
2. Klik Buat, atau ambil ragam warna, lalu klik Buat.
Menyisipkan slide baru
Pada tab Beranda, klik Slide Baru, dan pilih satu tata letak.
Catatan: Jika Anda sering menyimpan file pada folder tertentu, Anda bisa ‘menyematkan’ path
tersebut sehingga selalu tersedia (sebagaimana diperlihatkan di bawah).
Menambahkan teks
Klik tempat penampung teks, dan mulailah mengetik.
1. Pilih teks.
2. Di bawah Alat Menggambar, pilih Format
3. Lakukan salah satu hal berikut ini:
4. Untuk mengubah warna teks Anda, pilih Isian Teks, lalu pilih sebuah warna.
5. Untuk mengubah warna kerangka bentuk teks Anda, pilih Kerangka Teks, lalu pilih
sebuah warna.
6. Untuk menerapkan bayangan, pantulan, cahaya, kemiringan, rotasi 3D, transformasi,
pilih Efek Teks, lalu pilih efek yang Anda inginkan.
Menambahkan gambar
Pada tab Sisipkan, lakukan salah satu hal berikut ini:
Untuk menyisipkan gambar yang disimpan di drive lokal Anda atau di server internal,
klik Gambar, telusuri gambar, lalu pilih Sisipkan.
Untuk menyisipkan gambar dari web, pilih Gambar Online, dan gunakan kotak
pencarian untuk menemukan gambar.
1. Untuk membuka panel catatan, pada bagian bawah jendela, klik Catatan .
2. Klik di dalam panel Catatan di bawah slide tersebut, dan ketikkan catatan Anda.
Untuk memulai presentasi pada slide pertama, di grup Mulai Peragaan Slide, klik Dari
Awal.
Jika Anda tidak berada di slide pertama dan Anda ingin memulai dari posisi Anda, klik
Dari Slide Saat Ini.
Jika Anda ingin menyajikan ke orang yang tidak berada di tempat Anda, klik Sajikan
Online untuk menyetel presentasi di web, lalu pilih salah satu opsi berikut:
o Menyajikan presentasi secara online menggunakan Office Presentation Service
o Memulai presentasi online di PowerPoint menggunakan Skype for Business
Tips: Untuk informasi tentang menampilkan catatan Anda saat presentasi tanpa
audiens melihatnya, lihat Menampilkan catatan pembicara saat Anda
memperagakan slide.