Anda di halaman 1dari 34

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM TATA BUSANA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN


RISET DAN TEKNOLOGI
2021
DAFTAR REVISI

i
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGGUNAAN ALAT DAN STUDIO PROGRAM STUDI DESAIN MODE
Kode : Halaman :
Revisi : 0 Tanggal :

DAFTAR ISI

Halaman Judul dan Persetujuan ……………………………………………………………………………………

Daftar Revisi.......................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................ii

1. Tujuan....................................................................................................................1
2. Ruang Lingkup........................................................................................................1
3. Definisi...................................................................................................................1
4. Referensi................................................................................................................1
5. Ketentuan Umum..................................................................................................2
6. Tata Tertib Penggunaan Studio.............................................................................2
7. Penanggung Jawab................................................................................................3
8. Uraian Prosedur Kerja............................................................................................3
1) Prosedur Penggunaan Alat..............................................................................3
1.1 Mesin Jahit Tradisional SINGER 15 CL (Full Set A)..................................3
1.2 Mesin Jahit Portable Singer 8770..........................................................8
1.3 Mesin Obras 3 Benang SINGER 81A1 (Fullset).......................................12
1.4 Mesin Obras 4 Benang SINGER 14SH754...............................................16
1.5 Mesin Bordir Komputer SINGER Quantum Stylist EM200.....................18
1.6 Meja pola INSPERRA MEJA RAPAT BESAR 360 (ISR 3612)......................19
1.7 Manekin Dressmaker Wanita.................................................................19
1.8 Kompor Batik Listrik Astoetik A-SD003..................................................20
1.9 Alat pasang mutiara 4 matrass...............................................................21
1.10 Alat press pembuat kancing bungkus merk Wing Wah.........................22
1.11 Alat tenun Portable Clover....................................................................23
1.12 Meja rias...............................................................................................24

ii
1.13 Komputer Desain HP AIO PAVILION 27 – xa0187d...............................24
2) Prosedur Pemakaian Alat dan Studio.............................................................25
2.1 Perkuliahan Praktek.................................................................................25
2.2 Peminjaman Alat dan Studio dari Mahasiswa, Dosen dan Pihak Luar (Di
Luar Perkuliahan Praktek).......................................................................25
2.3 Peminjaman Alat Keluar Studio dari Mahasiswa, Dosen dan Pihak Luar....26
2.4 Pengembalian Alat dari Mahasiswa, Dosen dan Pihak Luar...................27

9. Lampiran
Format Peminjaman Alat.....................................................................................28
Format Pengembalian Alat...................................................................................29

iii
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGGUNAAN ALAT DAN STUDIO PROGRAM STUDI DESAIN MODE
Kode : Halaman :
Revisi : 0 Tanggal :

1. TUJUAN
Prosedur ini memberikan pedoman / arahan / petunjuk sebelum menggunakan,
pada saat menggunakan dan setelah menggunakan alat dan studio pada program
studi Desain Mode

2. RUANG LINGKUP
Prosedur penggunaan alat dan studio berlaku untuk semua pengguna alat praktek
dan ruangan studio desain mode, yakni mahasiswa, tenaga pendidik / dosen dan
tenaga kependidikan, baik itu untuk kegiatan perkuliahan praktek maupun untuk
kegiatan penelitian

3. DEFINISI
1. Kepala studio adalah tenaga pendidik / dosen yang ditugaskan menjadi
pimpinan tertinggi dalam organisasi studio dan bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di studio
2. Pembimbing perkuliahan praktek adalah tenaga pendidik / dosen yang
bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan perkuliahan praktek bagi
mahasiswa untuk mata kuliah yang diampu
3. Staff administrasi adalah tenaga kependidikan yang menjalankan fungsi
administrasi untuk keperluan yang berhubungan dengan studio
4. Laboran / PLP adalah staf studio yang membantu pelaksanaan kegiatan dan
teknis operasional, serta mempersiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan
perkuliahan praktek dan penelitian
5. Peserta perkuliahan praktek adalah mahasiswa yang telah terdaftar untuk mata
kuliah yang bersangkutan pada semester berjalan yang ditunjukkan dengan
Kartu Rencana Studi (KRS) dan telah mendaftarkan diri untuk kegiatan
perkuliahan praktek pada semester berjalan
6. Pengguna adalah mahasiswa, tenaga pendidik / dosen, dan pihak luar yang
menggunakan studio Desain Mode

4. REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Perguruan
Tinggi Negeri

1
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun
2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi
6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 02/V/PB/2010, Nomor 13 tahun 2010 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan
dan Angka Kreditnya
8. Manual Mutu Institut Seni Indonesia Padangpanjang
9. ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Mutu. Klausul 8.1 Perencanaan dan
Pengendalian Operasional

5. KETENTUAN UMUM
1. Pengguna alat dan studio wajib menaati semua tata tertib dan ketentuan yang
ada di studio
2. Pengguna studio di ruang lingkup program studi Desain Mode harus
mendapatkan izin terlebih dahulu dari PLP dan Kepala Studio serta diketahui
oleh Kaprodi dan ditandatangani oleh Kepala Studio
3. Peminjaman dan pengembalian alat-alat studio harus diketahui oleh
PLP/laboran dan Kepala Studio
4. Kerusakan dan atau kehilangan peralatan / bahan selama praktek / penelitian
menjadi tanggung jawab pengguna dan penggantian disesuaikan dengan
ketentuan yang berlaku
5. Kegiatan perkuliahan praktek dan atau penelitian harus didampingi oleh dosen
pembimbing / laboran
6. Penggunaan studio di luar jam kerja harus sepengetahuan pihak studio
7. Surat keterangan peminjaman dan pengembalian alat serta penggunaan ruang
studio dikeluarkan oleh staff administrasi prodi dan ditandatangani / disahkan
oleh Kepala Studio

6. TATA TERTIB PENGGUNAAN STUDIO


1. Mahasiswa, Tenaga Pendidik / Dosen dan pihak luar yang menggunakan studio
wajib mengisi buku kunjungan studio (diluar perkuliahan)
2. Mahasiswa atau Tenaga Pendidik / Dosen yang meminjam peralatan studio
harus memenuhi ketentuan peminjaman dan pengembalian
3. Pengguna studio wajib menjaga kebersihan ruangan selama dan setelah
penggunaan studio serta membuang sampah pada tempat sampah yang telah
disediakan
4. Berpakaian rapi, tidak makan, minum dan merokok di dalam studio, serta tidak
membuat kegaduhan di dalam area studio
5. Pengguna studio bertanggungjawab atas keamanan dan keselamatan peralatan
yang digunakan, serta wajib membersihkan, merapikan dan meletakkan
kembali semua peralatan setelah digunakan

2
6. Tidak membawa peralatan studio keluar ruangan studio tanpa sepengetahuan
dan izin dari laboran (PLP) dan Kepala Studio
7. Tidak membawa pulang peralatan studio tanpa adanya prosedur peminjaman
alat
8. Semua pengunjung dan pengguna alat dan studio harus menjaga keamanan
inventaris studio
9. Jika terjadi kerusakan dan kehilangan peralatan studio, maka pengunjung yang
menyebabkan kerusakan atau menghilangkan alat tersebut wajib melapor ke
petugas studio dan wajib untuk memperbaiki dan mengganti alat tersebut

7. PENANGGUNG JAWAB
1. Ketua Program Studi
2. Dosen Pembimbing / Penanggung Jawab
3. PLP / Laboran
4. Mahasiswa

8. URAIAN PROSEDUR KERJA


1. Prosedur Penggunaan Alat
1.1 Mesin Jahit Tradisional SINGER 15 CL (Full Set A)

Tabel 1. Spesifikasi dan Penggunaan Mesin Jahit Tradisional SINGER

Gambar 1. Mesin Jahit Tradisional Singer

Fungsi Alat Menjahit secara manual yang bisa digunakan rumah


tangga maupun garment katun, wool, sutra, maupun kain
atau material yang lebih tebal. Mesin ini juga bisa
digunakan untuk pekerjaan bordir terbatas dan juga
berfungsi untuk menjahit lurus
Spesifikasi Alat Dilengkapi drop feed-dog
Body dan Sparepart Full Besi
Speed 1.500 s.p.m
Jumlah 10 pcs
Cara  Buka penutup mesin jahit bagian atas kemudian
penggunaan keluarkan kepala mesin ke atas meja mesin jahit
 Pasang tali roda dan atur posisi injakan kaki mesin jahit
 Cara mengisi sekoci (kumparan/spul)
 Masukkan sekoci ke dalam penggulung benang

3
sampai pada bagian kawat yang menonjol
 Tekan penggulung benang ke bawah sehingga
sekoci tidak bisa lepas
 Pasang benang pada tiang sampai ke bagian sekoci
 Mulailah mengisi sekoci dengan menginjak bagian
bawah untuk menggerakkan mesin jahit
 Setelah penuh lepaskan sekoci dari penggulung
benang

Gambar 2. Cara Mengisi Sekoci

 Mengatur Tegangan Benang Mesin Jahit Manual


Mengatur tegangan benang mesin ada 2, yang pertama
berada di sebelah kiri mesin jahit, dan yang kedua
berada pada sekrup sekoci. Untuk menjahit biasanya
menggunakan nomor 3 hingga 4. Makin besar
nomornya makin kencang dan makin kecil nomor makin
longgar

Gambar 3. Tempat Pengatur Tegangan Benang

Kualitas setikan benang dapat dilihat dari hal berikut :


 Setikan yang baik apabila benang atas dan bawah
bersilang di tengah-tengah lapisan kain (gambar. A)
 Setikan kurang baik apabila tegangan benang atas
terlalu kencang (gambar b) atau justru tegangan
benang atas terlalu kendor (gambar c)

Gambar 4. Pengatur Setikan Benang

4
 Mengatur Jarak Setikan Mesin Jahit Manual
Angka-angka yang terdapat pada piringan sebelah
kanan mesin adalah untuk mengatur panjang
pendek/renggang rapatnya setikan

Angka 6-7 untuk setikan renggang


Angka 12-15 untuk setikan sedang yang biasa
digunakan
Angka 20-30 untuk setikan paling rapat

Kalau pembalik tusukan dinaikkan ke atas sekali maka


jahitan akan mundur ini dapat digunakan untuk
penguat ujung jahitan

Gambar 5. Pengatur Jarak Setikan Manual

 Memasang Jarum Pada Mesin Jahit Manual


Jarum mesin jahit pada prinsipnya memiliki 2 bagian
yaitu yang rata dan bagian yang cembung
 Untuk memasang jarum pada mesin jahit mula-
mula angkat tiang dudukan jarum kemudian
longgarkan sekrupnya
 Masukkan jarum jahit pada dudukan jarum dengan
posisi bagian jarum yang cembung menghadap ke
depan, sedangkan bagian atas jarum yang datar
menghadap ke belakang
 Bila jarum jahit sudah terpasang dengan baik
selanjutnya kencangkan kembali sekrupnya

Dalam memilih jarum jahit perhatikan kesesuaian


ukuran jarum dengan sifat dan karakteristik kain yang
akan dijahit

Tabel 2. Tabel Ukuran Jarum Jahit Berdasarkan Jenis Bahan

No Ukuran Bahan Kain


Jarum
1 9 Sutra, Chifon, Voile, Organdi
2 11 Paris, Brokat, Halus, Katun
3 13 Katun, Shantung, Tafeta, Linen
4 14 Linen, Poplin, Semi Wool, Wool
5 16 Jeans Tebal

5
6 18 dan 20 Terpal, Kain Jok Kursi

Catatan :
 Jarum yang dipasang terlalu tinggi/rendah akan
mengakibatkan setikan melompat-lompat
 Namun bila jarum yang dipasang terbalik akan
mengakibatkan benang terputus-putus

 Memasang spul pada sekoci


Ambil sekoci lalu masukkan spul yang sudah terisi
benang pada sekoci dengan ujung benang dililitkan
pada kulit benang searah jarum jam. Sisakan ujung
benang kurang lebih sepanjang 10 cm untuk diselipkan
pada celah-celah sekoci
Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mengecek
kondisi sekoci di antaranya :
 Masukkan spul (bobbin) yang berisi benang ke
dalam sekoci (bobbin case). Pastikan putaran
kumparan benangnya berlawanan arah jarum jam
 Masukkan benangnya hingga terselip ke slot pada
sekoci
 Tarik benangnya secara perlahan. Jika tarikan
benang terasa berat berarti setelan lower thread
tension screw pada sekoci terlalu rapat, jadi harus
dikendorkan
 Jika tarikan benang terasa ringan, maka putarlah
lower thread tension screw untuk
mengencangkannya
 Jika tarikan benangnya masih terasa ringan, maka
putarlah kembali lower thread tension screw nya
untuk mengencangkannya kembali.
 Jika ditarik benangnya masih terasa ringan dan
diputar lower thread tension screw nya sampai
mentok lalu benangnya ditarik tetap terasa ringan
berarti sekocinya rusak.

Gambar 6. Cara memasang spul pada sekoci

 Memasang Sekoci Pada Rumah Sekoci


Untuk memasukkan sekoci kedalam rumah sekoci
jangan lupa pegang ujung tuas sekoci agar spulnya tidak
lepas. Buka plat rumah sekoci, kemudian masukkan
sekoci dengan memegang ujung tuasnya, ujung tangkai

6
sekoci menghadap keatas dan masuknya harus pas
sampai terdengar bunyi klik.

Gambar 7. Memasang Sekoci Pada Rumah Sekoci

 Memasang Benang atas Mesin Jahit


Cara memasang benang bagian atas mesin jahit manual
adalah sebagai berikut:
 Memasukkan benang pada tiang kelas benang atas
 Lewatkan pada pengait benang yang belakang
 Lewatkan pada peringan benang
 Masukkan pada lubang pengangkat benang
 Masukkan pada pengait-pengait benang
dibawahnya
 Selanjutnya memasukkan ke lubang jarum.

 Mengeluarkan Benang Bawah


Untuk mengeluarkan benang bawah, naikkan tiang
jarum kemudian tusukkan jarum ke bawah sambil
memegang ujung benang atas. Angkat kembali jarum
tersebut untuk mengambil benang bawah kemudian
letakkan kedua benang atas dan bawah tersebut ke
lubang jarum.

Gambar 8. Cara mengeluarkan benang bawah

 Menjalankan Mesin Jahit


Periksa kesiapan mesin jahit dengan cara
menggunakannya untuk menjahit bahan kain seperti
biasa. Cara menggunakan mesin jahit manual ini sangat
mudah untuk dipraktekkan dengan cara mengayuh
pedal mesin jahit menggunakan kaki

Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang ada

7
1.2 Mesin Jahit Portable Singer 8770

Tabel 3. Spesifikasi dan Penggunaan Mesin Jahit Portable Singer

Gambar 1. Mesin Jahit Tradisional Singer

Fungsi Alat untuk menjahit pakaian maupun produk desain baju


lainnya dengan 70 pola jahitan.
Spesifikasi Alat 1 langkah pelubang kancing (3 tipe)
Top Drop-in bobbin
Pemotong benang
Pemutar bobbin otomatis
Pemasang benang otomatis
Tombol pengatur pola jahitan
Tombol pengatur panjang jahitan
Tombol pengatur lebar jahitan
Tombol pengatur tekanan benang atas
Tombol pengatur kecepatan jahitan
Tombol pengunci jahitan otomatis
Tombol jahitan mundur
Lampu LED
intergrated Even Feed (IEF) System

Jumlah 10 pcs
Cara  Siapkan Mesin Jahit Portabel di atas meja kerja
Penggunaan  Siapkan pula perlengkapan pendukung lain yang
dibutuhkan untuk menjahit seperti misalnya spul,
sekoci, jarum mesin jahit, benang, pedal mesin jahit dan
lain-lain.
 Isi Spul Mesin Jahit, caranya :
 Pertama-tama pasangkan gulungan benang pada
bagian tiang benang mesin jahit.
 Selanjutnya kaitkan ujung benang yang bebas pada
pengatur tegangan benang dan kaitan yang ada di
atasnya (tempat kaitan antara mesin jahit yang satu
dengan yang lainnya bisa berbeda-beda).
 Masukkan ujung benang ke lubang di bagian atas
spul kemudian tekan spul ke tiang penggulung
benang spul. Pastikan penahan spul sudah terkunci
dan posisi ujung benang menghadap ke arah anda
atau ke arah atas.

8
 Lepaskan mesin penggerak jarum agar bagian ini
sementara tidak berfungsi. Caranya dapat dilakukan
dengan menekan, menarik, atau memuntir bagian
tengah dari roda atas.
 Aktifkan mekanisme penggulung benang spul
dengan menekan spul ke samping.
 Pegang ujung benang yang bebas lalu tekan pedal
injakan kaki atau pedal mesin jahit. Tiang
penggulung benang spul secara otomatis akan
berputar.
 Isi spul sampai penuh, tapi ingat jangan sampai
gulungan benangnya melebihi lingkaran spul.
 Setelah proses pengisian spul selesai dilakukan,
kembalikan fungsi mesin penggerak jarum dan
nonaktifkan mekanisme penggulung benang spul,
lalu lepaskan spul dari tiang penggulung spul.

Gambar 9. Cara Mengisi Spul Mesin Jahit

 Memasang Benang Atas Mesin Jahit Portable


Pemasangan benang atas pada mesin jahit portable
dapat dilakukan dengan cara menarik ujung benang dari
cones yang berada di penyangga benang, lalu masukkan
ujung benang melalui jalur benang ke penetral benang
pertama dan kedua. Teruskan benang jahit menuju
bagian tension, jalur benang, takeup dan pengaman
benang yang posisinya ada di needle bar (rumah jarum)
kemudian masukkan benang jahit pada lubang jarum
sesuai dengan arah cekungan benang.

Gambar 10. Mesin Jahit Portable Singer

Dalam memasang benang atas pada mesin jahit ini


sebenarnya terdapat beberapa hal penting yang harus
diperhatikan.
a. Presser Foot
Sebelum memasang benang atas mesin jahit

9
sebaiknya naikkan dulu sepatu mesin jahitnya
(presser foot).

Gambar 11. Cara Menaikkan Sepatu Mesin Jahit

b. Thread Take Up Leaver


Naikkan pula pelatuk mesin jahit (thread take up
lever) hingga posisi paling atas atau pastikan bahwa
pelatuk mesin jahit sudah berada pada posising
paling atas.

Gambar 12. Cara Menaikkan Pelatuk Mesin Jahit

Setelah sepatu jahit (presser foot) dan pelatuk


mesin jahit (thread take up lever) berada pada posisi
yang benar selanjutnya anda tinggal memasukkan
benang jahit ke lubang-lubang yang sudah di
sediakan pada mesin jahit.

Gambar 13. Cara Memasukkan Benang Jahit ke Lubang

 Memasang Spull Pada Sekoci


Ambil sekoci, kemudian masukkan spul yang sudah terisi
benang pada sekoci dengan ujung benang dililitkan pada
kulit benang searah jarum jam. Sisakan ujung benang
kurang lebih sepanjang sepuluh sentimeter.

10
Gambar 14. Cara Memasang Spul Pada Sekoci

 Memasang Bobbin Case atau Sekoci


Cara memasang sekoci pada mesin jahit diantaranya
pegang ujung benang dan hentikan putaran bobin
dengan tangan kiri lalu masukkan benang melewati
tension spring. Buka tangan dengan latch dan masukkan
bobin case ke dalam proses pengait terakhir tutup
bagian side plate.

Gambar 15. Cara Memasang Sekoci

 Menjalankan Mesin Jahit Portable


Untuk memeriksa kesiapan mesin jahit portable sahabat
Fitinline dapat mengujinya untuk menjahit kain dengan
cepat, sedang, maupun lambat, menjahit kain tanpa
benang, serta mengatur langkah setikan antara satu
sampai tiga setikan secara berulang-ulang.

Gambar 16. Cara Menjalankan Mesin Jahit Portable

Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang ada

11
1.3 Mesin Obras 3 Benang SINGER 81A1 (Fullset)

Tabel 4. Spesifikasi dan Penggunaan Mesin Obras 3 Benang SINGER

Gambar 17. Mesin Obras 3 Benang SINGER

Fungsi Alat merapikan tepi busana dengan cara mengobras


(overlock) dalam satu operasi
Spesifikasi Obras benang 3
Kerangka Mesin
Speed 2000 s.p.m
Motor 150 Watt
Kaki dan Meja
Jumlah 10 pcs
Cara Penggunaan  Memasang Jarum Obras
 naikkan jarum pada posisi tertinggi
 Longgarkan terlebih dahulu sekrup tiang jarum,
kemudian memasukkan jarum obras sampai batas
tertinggi dengan bantuan penjepit (tang)
 Posisikan bagian cembung jarum di bagian
belakang lalu pasang kembali sekrup penguat
jarum dan kencangkan.

Gambar 18. Cara Memasang Jarum Obras

 Memasang Benang Mesin Obras


 Longgarkan bagian tension agar benang lebih
mudah dilepas. Pastikan pula bahwa benang telah
aman dan mempunyai simpul-simpul yang cukup
kecil sehingga dapat melewati looper
 Khusus untuk mesin obras benang tiga, benang
yang akan digunakan juga berjumlah tiga.

12
Penempatan benang obras ini secara umum
dapat digambarkan sebagai berikut.
 Benang pertama terletak dibagian bawah
depan mesin obras
 Benang kedua merupakan benang atas yang
dimasukkan pada jarum atas
 Benang ketiga terletak di bagian samping kiri
mesin.

 Mengatur Tegangan Benang


 Untuk mengencangkan benang tegangan benang
harus diputar ke arah kanan.
 Untuk melonggarkan benang tegangan benang
harus diputar ke arah kiri
 Jika hasil obrasan benang bagian depan terlalu
pendek, maka tegangan benang pada bagian
depan harus dilonggarkan dengan cara
memutarnya ke arah kiri.

 Mengganti Pisau Mesin Obras


Pisau obras merupakan salah satu komponen paling
penting yang harus ada pada sebuah mesin obras.
Fungsi utama dari pisau pemotong ini tidak lain
adalah untuk memotong kain dalam satu operasi
mesin sehingga jahitan yang dihasilkan akan terlihat
rapi di bagian tepinya.
Supaya dapat digunakan sebagaimana mestinya
mesin obras harus dilengkapi dengan dua buah
pisau obras yang tajam. Pisau yang dimaksud
yaitu berupa:
Pisau obras di bagian bawah yang diam.
Pisau obras di bagian atas yang
bergerak

Jadi ketika mesin dalam keadaan bergerak kedua


pisau ini akan bekerja layaknya gunting yang
memotong pinggiran kain.

Gambar 19. Pisau Mesin Obras

 Menjalankan Mesin Obras


 Hubungkan kabel mesin obras dengan stop

13
kontak
 Angkat sepatu mesin kemudian letakkan bagian
tepi bahan yang akan di obras di bawahnya. Beri
kelonggaran sekalian untuk merapikan pinggiran
bahan.
 Nyalakan mesin obras dengan menekan tombol
ON
 Tunggu selama beberapa saat sampai mesin obras
benar-benar siap digunakan dan dynamo mesin
obras menyala dengan stabil
 Perlahan-lahan injak pedal mesin obras dengan
hati-hati. Injak bagian pedal mesin obras secara
perlahan-lahan agar kecepatannya tetap stabil
 Perhatikan posisi tangan. Gunakan tangan kiri
untuk memegang kain yang belum diobras
sementara tangan kanan anda memegang kain
yang telah diobras
 Periksa hasil obrasan apakah sudah sesuai dengan
harapan anda atau belum. Bila hasil obrasan
kurang bagus, maka yang harus diubah adalah
tegangan benangnya.

 Mengatasi Benang Obras Yang Mudah Putus


Bila benang yang ada pada mesin obras putus-putus
dapat disebabkan karena beberapa faktor seperti
jarum tumpul, looper kasar, needle plat kasar, gigi
terlalu tinggi dan setelan kurang pas.
 Untuk mengantisipasi looper yang kasar dan
needle plat yang kasar kalau perlu lepas dan
amplas bagian yang kasar tersebut
 Bila kemungkinan jarum obras terbalik atau
miring sebaiknya ganti jarum obras tersebut
dengan jarum yang baru dan luruskan
pemasanganya
 Kalau posisi jarum bersenggolan dengan lidah
sepatu jahit atau lidah plat sebaiknya setting
kembali posisi plat agar seimbang dan tidak
bersentuhan
 Jika ada kemungkinan jarum bersenggolan
dengan looper atau sesama looper saling
bertabrakan, sebaiknya setting kembali sesuai
pedoman buku panduan
 Cek tension benang dengan cara menarik satu
persatu benang obrasnya. Bila ada yang
tersangkut, terlalu kencang, kendor atau salah
alur sebaiknya setting kembali tension benang
sesuai kekencangan yang pas
 Jika semua bagian sudah terpasang dengan benar
tapi benangnya masih sering putus mungkin

14
kecepatan mesin obras terlalu tinggi.
Menggunakan mesin obras dengan kecepatan
tinggi juga bisa membuat komponen mesin obras
cepat aus

 Mengatasi Jahitan Obras Yang Loncat


 Periksa apakah alur benang sudah benar atau
belum
 Periksa juga apakah jarum yang digunakan sudah
tumpul atau bengkok, jika iya segera ganti jarum
obras dengan jarum yang lebih tajam
 Jika dirasa sudah benar namun jahitan masih
loncat cek antara jarum dan looper bawah
 Usahakan agar jarak jarum dan looper bawah
hanya menempel, tidak renggang dan tidak
bertabrakan
 Cek juga looper atasnya apa sudah benar
posisinya. Looper atas dan looper bawah juga
tidak boleh menabrak ataupun renggang.

 Membersihkan Mesin Obras


 Biasakan untuk selalu menekan tombol OFF mesin
obras dan mencabut kabel yang menghubungkan
mesin obras dengan arus listrik
 Selanjutnya segera bersihkan sisa-sisa benang dan
potongan kain menggunakan kuas kecil atau
vacuum cleaner
 Bersihkanlah bagian luar dan bagian dalam mesin
obras terutama pada bagian pisaunya dan juga
bagian kepalanya
 Hindari kebiasaan membiarkan mesin obras
kehabisan benang saat dipakai untuk mengobras
karena hal in dapat menyebabkan setelan mesin
obras menjadi berkurang, mengakibatkan hasil
obras kadang loncat atau mengkerut
 Pastikan minyak mesin selalu terjaga jangan
sampai sering kehabisan. Kalau sering kehabisan
minyak dampaknya mesin obras akan menjadi
berisik, bunyinya sangat kasar dan menyebabkan
mesin obras tidak bertahan lama
 Olesi komponen mesin obras dengan minyak
khusus mesin jahit lalu letakkan kain perca
dibawah sepatu mesin obras. Dengan
memberikan minyak secara rutin, kemungkinan
mesin obras untuk aus biasanya akan menjadi
semakin kecil

Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang


ada

15
1.4 Mesin Obras 4 Benang SINGER 14SH754

Tabel 5. Spesifikasi dan Penggunaan Mesin Obras 4 Benang SINGER

Gambar 20. Mesin Obras 4 Benang SINGER

Fungsi merapikan tepi kain dengan cara mengobras (overlock)


dalam satu operasi
Spesifikasi Alat bisa dikonfigurasi untuk obras 2/3/4 benang
1.100 jahitan / menit
Memiliki pengaturan tekanan sepatu
Memiliki lampu LED
Jumlah 5 pcs
Cara Penggunaan  Memasang Jarum Obras
 Longgarkan sekrup tiang jarum, kemudian
masukkan jarum sampai keatas dengan bantuan
penjepit (tang)
 Posisikan jarum dengan bagian cembung berada
dibagian belakang
 Setelah jarum terpasang dengan benar
selanjutnya pasang kembali skrup penguat jarum
dan kencangkan

 Memasang Benang Mesin Obras


 Untuk mengganti benang pada overlock machine,
cabut benang dari jarum kemudian ganti dengan
warna yang diinginkan
 Longgarkan bagian tension agar benang dapat
lepas tanpa hambatan
 Pastikan bahwa benang telah aman dan
mempunyai simpul-simpul yang cukup kecil
sehingga dapat melewati looper.

 Mengatur Tegangan Benang


 Jika hasil obrasan kurang rapi atau kurang bagus
maka bagian tegangan benangnya harus diubah.
Untuk melonggarkan benang bagian tegangan

16
benang harus diputar kearah kiri sedangkan
untuk mengencangkan benang tegangan benang
harus diputar kerarah berlawanan yaitu ke kanan.
Namun jika hasil obrasan benang bagian depan
terlalu pendek, maka tegangan benang pada
bagian depan harus dilonggarkan dengan cara
memutarnya kearah kiri.

 Mengganti Pisau Mesin Obras


Seperti halnya gunting tajam yang berfungsi untuk
memotong kain, pisau yang terdapat pada mesin
obras juga harus tajam. Penggantian pisau mesin
obras yang sudah tumpul merupakan salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk merawat mesin obras
supaya bekerja dengan baik dan menghasilkan jahitan
yang optimal

 Mengobras Kain
 Letakkan bahan yang akan diobras dengan cara
memasukan pinggiran bahan melalui bawah
sepatu obras sampai kira-kira pinggiran kain bisa
terpotong sedikit oleh pisau yang terdapat pada
mesin obras
 Injak bagian pedalnya dengan perlahan, gunakan
tangan kiri untuk memegang kain yang belum
diobras dan tangan kanan memegang kain yang
telah diobras.

 Membersihkan Mesin Obras


 Potong sisa hasil obrasan dibagian pinggir bahan
 Cabut kabel dynamo dan segera bersihkan sisa-
sisa benang atau potongan kain menggunakan
kuas kecil atau vacuum cleaner untuk menyedot
sisa-sisa kain yang masuk kedalam sela-sela meja
mesin jahit
 Minyaki mesin dengan minyak mesin obras lalu
letakkan kain perca dibawah sepatu mesin obras

Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang


ada

17
1.5 Mesin Bordir Komputer SINGER Quantum Stylist EM200

Tabel 6. Spesifikasi dan Penggunaan Mesin Bordir Komputer SINGER Quantum Stylist EM200

Gambar 21. Mesin Bordir Komputer SINGER Quantum Stylist EM200

Fungsi Untuk menjahit 200 pola bordir dan 6 jenis Alphabet


untuk monogramming dengan menggunakan sistem
computer. Selain digunakan untuk membordir bisa juga
untuk menjahit, semi obras, semi neci, quilting, som,
pasang resleting jepang dan resleting biasa, border
manual, border aplikasi, membuat lubang kancing,
memasang kancing dan macam -macam teknik jahitan
lainnya.

Spesifikasi Alat Mesin Bordir dengan Sistem Komputer


200 pola border
6 jenis alphabet untuk monogramming
Area border yang luas
2 hoop untuk border (L 260mm x 150mm, S 100mm x
100mm)
LCD Layar Sentuh
Koneksi Via USB
700 jahitan/menit
Pemasang benang otomatis
3 lampu LED
Pengatur tekanan benang atas
Pemotong benang otomatis
Pemutar bobbin otomatis
Tombol start/stop
Tombol pengatur kecepatan menjahit

Jumlah 10 pcs
Cara Penggunaan
Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang
ada

18
1.6 Meja pola INSPERRA MEJA RAPAT BESAR 360 (ISR 3612)

Tabel 7. Spesifikasi Meja Pola Insperra

Gambar 22. Meja Pola Insperra

Fungsi Sebagai sarana penunjang kegiatan membuat pola


pakaian

Spesifikasi Alat Memiliki dimensi (mm) (P) 3600 x (L) 1200 x (T) 750
Desain Meja meeting 10 orang
Bahan atas meja MDF 25mm
Edging 2mm
Kaki meja menggunakan metal
Finishing coating

Jumlah 5 pcs

1.7 Manekin Dressmaker Wanita

Tabel 8. Fungsi dan Spesifikasi Manekin Dressmaker Wanita

Gambar 23. Manekin Dressmaker

Fungsi 1. Menampilkan model baju secara utuh, bisa juga


menggantikan model misal untuk keperluan
pemotretan baju sebagai proofing ke customer
2. Untuk mencoba bentuk atau model tertentu apakah
jatuhnya sudah sesuai dengan model baju secara
keseluruhan
3. Membantu dalam proses pembuatan baju sebelum
ke tahapan finishing,

19
Spesifikasi Alat Full Tusuk
Kayu Penyangga
Mannequin berbahan busa

Jumlah 10 Pcs

1.8 Kompor Batik Listrik Astoetik A-SD003

Tabel 9. Spesifikasi dan Penggunaan Kompir Batik Listrik Astoetik A-SD003

Gambar 24. Kompor Batik Listrik Astoetik A-SD003

Fungsi Sebagai alat untuk melelehkan lilin


Spesifikasi Alat Tegangan 220V AC
Daya 25 – 60 watt (stabil)
Berat 2.2 kg / 4.5 kg
Tinggi 20 cm
Diameter 16 cm
Bahan bodi alumunium/ tanah liat
Daya Tahan 5 – 6 tahun

Jumlah 10 pcs
Cara Penggunaan  Colokkan kabel kompor batik ke stop kontak,
letakkan lilin malam ke dalam wajan kompor
 Tunggu sekitar 10 menit, hingga listrik panas
dan stabil
 Atur suhu panas, ada dibawah lampu power
 Membersihkannya cukup dilap dengan tisu atau
kain dalam keadaan hangat

Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang


ada

20
1.9 Alat pasang mutiara 4 matrass

Tabel 10. Spesifikasi dan Penggunaan Alat Pasang Mutiara 4 Matrass

Gambar 25. Alat Pasang Mutiara 4 Matrass

Fungsi Sebagai alat bantu untuk memasang mutiara pada kain


/ pakaian / bahan dan fungsi lainnya

Spesifikasi Alat 1 buah Alat Press Mutiara


5 pcs Molding / Cetakan Mutiara (4 mm, 5 mm, 6 mm,
8 mm, 10 mm).
1 buah kunci (L) untuk membuka atau pun
mengencangkan bantalan molding

Jumlah 10 pcs
Cara Penggunaan  Letakkan mutiara yang akan dipasang pada ujung
paku tindiknya
 Posisikan kain yang akan dipasangkan mutiara pada
bantalan molding
 Tekan tuas untuk mempress mutiara agar
terpasang pada kain

Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang


ada

21
1.10 Alat press pembuat kancing bungkus merk Wing Wah

Tabel 11. Spesifikasi dan Penggunaan Alat Press Pembuat Kancing Bungkus Merk Wing Wah

Gambar 26. Alat Press Pembuat Kancing Bungkus

Fungsi Untuk menyatukan cangkang kancing bungkus dengan


lapisan kain pembungkus sehingga motif kancing
menjadi lebih unik

Spesifikasi Alat Terbuat dari besi


Tinggi 30 cm
Lebar 8 cm
Berat 2 kg.

Jumlah 10 pcs
Cara Penggunaan  Letakkan kancing pada ujung paku tindik
 Posisikan kain yang akan dipasangi kancing pada
bantalan molding
 Putar pegangan besi pada handpress untuk
menekankan kancing ke bahan kain hingga kancing
terpasang

Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang


ada

22
1.11 Alat tenun Portable Clover

Tabel 12. Spesifikasi dan Penggunaan Alat Tenun Portable Clover

Gambar 27. Alat Tenun Portable Clover

Fungsi alat tenun buatan Clover Japan, untuk menenun dengan


gaya "SakiOri"

Spesifikasi Alat Type 60 cm with 40 lines (every 10 cm there are 40 lines)


Shuttle Big and Small 1 each
Holder 6 pcs
Warp stick (Long) 12 pcs
tension bar 3 pcs
Clip 2 pcs
Fastener 2 pcs
Tool wrench 1 pcs

Jumlah 10 pcs
Cara Penggunaan 
Peringatan Patuhi ketentuan/standar penggunaan peralatan yang
ada

23
1.12 Meja rias

Tabel 13. Spesifikasi dan Fungsi Meja Rias

Gambar 28. Meja Rias

Fungsi sebagai tempat merias diri, meja rias juga bisa


mempercantik suasana di kamar

Spesifikasi Alat Bahan Mahoni dan papan mdf


Warna white ivory (duco finished)
satu set dengan bangku
P 90, L 40, T 136
Jumlah 10 pcs

1.13 Komputer Desain HP AIO PAVILION 27 – xa0187d

Tabel 14. Spesifikasi Komputer Desain HP AIO Pavilion 27 – xa0187d

Gambar 29. Komputer Desain HP AIO Pavilion 27 – xa0187d

Fungsi untuk mengolah data berupa vektor ataupun gambar


yang diproses pada suatu software aplikasi atau lembar

24
kerja

Spesifikasi Alat 9th Generation Intel Core i7 processor


Windows 10 Home Single Language
64 – 16 GB DDR4
2666 SDRAM (2 x 8 GB)
256 GB PCIe NVMe M.2 SSD
2 TB 5400 rpm SATA
B29NVIDIA GeForce MX230 (2GB GDDR5 dedicated)
7.65 kg weight
27 diagonal FHD BrightView WLED - backlit touch screen
(1920 x 1080)
3 years limited parts and occur, toll free technical
support for the first 30 days

Jumlah 5 pcs

2. Prosedur Pemakaian Alat dan Studio


2.1 Perkuliahan Praktek
a. Dosen Pembimbing kuliah praktek melakukan koordinasi dengan
PLP/laboran terkait waktu pelaksanaan kuliah praktek,kebutuhan dan
fasilitas untuk kegiatan kuliah praktek
b. PLP/laboran menganalisis kebutuhan alat dan praktikum
c. PLP/laboran membuat daftar kebutuhan alat dan bahan praktikum
d. PLP/Laboran mempersiapkan alat dan bahan praktikum
e. Mahasiswa melaksanakan kuliah praktek didampingi dosen
pembimbing kuliah praktek
f. Setelah kuliah praktek selesai, mahasiswa membersihkan dan
merapikan kembali seluruh peralatan, bahan dan fasilitas yang
digunakan sesuai jadwal piket yang telah ditentukan
g. Mahasiswa menyerahkan kembali peralatan, bahan dan fasilitas yang
digunakan kepada PLP/laboran untuk dilakukan pengecekan dan
persiapan untuk perkuliahan praktek berikutnya
h. PLP/Laboran mengecek kembali alat, bahan dan fasilitas yang telah
selesai digunakan untuk kuliah praktek
i. Jika ada kerusakan alat, mahasiswa wajib mengganti alat sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan menjadi syarat dikeluarkannya nilai kuliah
praktek

2.2 Peminjaman Alat dan Studio dari Mahasiswa, Dosen dan Pihak Luar (Di Luar
Perkuliahan Praktek)
a. Pengguna mengajukan pinjaman dan mengisi form peminjaman alat
dan bahan yang dikeluarkan oleh prodi sesuai dengan kebutuhan

25
praktikum yang akan dilaksanakan dan ditandatangani oleh yang
bersangkutan, Kepala Studio dan Kaprodi
b. Pengguna meneruskan surat peminjaman alat dan studio ke
PLP/laboran
c. PLP/Laboran menerima surat peminjaman dari pengguna dan
menentukan jadwal pemakaian studio
d. Pengguna menerima jadwal pemakaian studio dari PLP/laboran
e. PLP/laboran menyiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan
praktikum sesuai dengan form peminjaman alat dan studio
f. PLP/Laboran melakukan cek atas alat dan studio yang akan dipinjam
dan digunakan sebelum diserahkan kepada pengguna, jika alat dan
ruangan studio dalam keadaan siap digunakan, maka pengguna
diizinkan untuk melakukan kegiatan praktek,namun jika alat dalam
keadaan rusak, maka pengguna tidak dapat menggunakan alat yang
dimaksud
g. Pengguna melakukan kegiatan praktek di hari kerja pada jam 08.30 –
15.30 WIB
h. Setelah kegiatan selesai, pengguna membersihkan peralatan dan
ruangan studio yang digunakan untuk kegiatan praktek dan
mengembalikan peralatan kepada PLP/laboran
i. Mahasiswa melaporkan kepada PLP bahwasanya kegiatan telah selesai
j. PLP/laboran memeriksa alat yang telah dikembalikan untuk
memastikan kondisi alat sama dengan ketika sebelum dipinjam. Jika
alat dalam keadaan rusak, maka dikembalikan ke pengguna untuk
diganti/diperbaiki. Jika alat dalam keadaan baik sama seperti sebelum
dipinjam dan ruangan telah rapi, maka pengguna dipersilahkan untuk
keluar ruangan studio

2.3 Peminjaman Alat Keluar Studio dari Mahasiswa, Dosen dan Pihak Luar
a. Pengguna mengajukan pinjaman dan mengisi form peminjaman alat
dan bahan yang dikeluarkan oleh prodi sesuai dengan kebutuhan
praktikum yang akan dilaksanakan dan ditandatangani oleh yang
bersangkutan, Kepala Studio dan Kaprodi dengan ketentuan sb;
i. Peminjaman tidak lebih dari 3 hari
ii. Jika peminjaman lebih dari 3 hari, maka harus dikonfirmasi lagi ke
petugas studio
b. Pengguna meneruskan permohonan peminjaman alat kepada
PLP/Laboran
c. PLP/Laboran menyiapkan dan memeriksa kondisi alat sesuai dengan
permohonan peminjaman alat yang diajukan pengguna. Jika ada alat
yang tidak sesuai maka PLP/laboran akan menginformasikan ke
pengguna, jika alat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan/tidak sedang
digunakan maka boleh dipinjamkan

26
d. PLP/Laboran menentukan jangka waktu peminjaman alat
e. PLP/Laboran menyerahkan alat dan bahan yang dibutuhkan kepada
pengguna
f. Pengguna menerima dan memeriksa alat yang diterima. Jika tidak
sesuai maka pengguna akan menginformasikan kepada PLP/Laboran.
Jika telah sesuai maka alat dapat digunakan
g. Pengguna mengembalikan alat sesuai dengan jangka waktu yang
ditentukan dengan mengikuti prosedur pengembalian alat
h. PLP/Laboran memeriksa dan melakukan pengecekan kembali atas alat
yang dipinjam, jika kondisinya baik maka akan diterima. Jika kondisinya
rusak/hilang, maka pengguna harus memperbaiki/mengganti alat
tersebut dengan spesifikasi yang sama
i. PLP/Laboran menyimpan alat kembali ke tempat semula

2.4 Pengembalian Alat dari Mahasiswa, Dosen dan Pihak Luar


a. Pengguna mengembalikan alat yang telah selesai dipinjam kepada
PLP/Laboran
b. PLP/laboran memeriksa dan melakukan pengecekan atas alat yang
telah selesai dipinjam. Jika alat tersebut dalam kondisi rusak/hilang,
maka pengguna harus bertanggung jawab untuk
memperbaiki/mengganti alat tersebut dengan spesifikasi yang sama.
Namun jika alat dalam kondisi baik dan sama pada saat sebelum
dipinjam, pengguna diperbolehkan mengisi form pengembalian alat
c. Pengguna mengisi form pengembalian alat yang ditandatangani oleh
yang bersangkutan, PLP/laboran, Kepala Studio dan diketahui oleh
Kaprodi
d. Pengguna menyerahkan form pengembalian alat kepada PLP/laboran
e. PLP/laboran mengecek form pengembalian dengan alat yang
dikembalikan telah sesuai atau tidak
f. Jika telah sesuai, maka PLP/laboran menyimpan alat dan menyimpan
form pengembalian alat

27
9. LAMPIRAN
Format Peminjaman Alat

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
PROGRAM STUDI DESAIN MODE
Jl. Bahder Johan Padangpanjang Telp.(0752) 82077 Fax. 82803; Laman: www.isi-Padangpanjang.ac.id

SURAT PEMINJAMAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama:

NIM :

mengajukan peminjaman :

Tanggal Peminjaman :

Tanggal Pengembalian :

Jika terjadi kerusakan, kami bersedia mengganti kerusakan tersebut.

Demikianlah kami sampaikan, atas bantuannya diucapkan terimakasih.

Yang membuat pernyataan,


Pranata Laboratorium Pendidikan Padangpanjang, ……………….

Selfina Rahmi, S.Sn. ……………………………………………..


NIP. 199209162020122002 NIM.

28
Format Pengembalian Alat

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISEK DAN TEKNOLOGI


INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
PROGRAM STUDI DESAIN MODE
Jl. Bahder Johan Padangpanjang Telp.(0752) 82077 Fax. 82803; Laman: www.isi-Padangpanjang.ac.id

SURAT PENGEMBALIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama:

NIM :

Barang yang dikembalikan :

Tanggal Pengembalian :

Jika terjadi kerusakan, kami bersedia mengganti kerusakan tersebut.

Demikianlah kami sampaikan, atas bantuannya diucapkan terimakasih.

Mengetahui
Pranata Laboratorium Pendidikan, Padangpanjang, …………………….
Yang membuat pernyataan

………………………………………………….. ……………………………………………..
NIP. NIM.

Kepala Studio,

………………………………………
NIP.

29
30

Anda mungkin juga menyukai