TAHUN 2021/2022
Disusun
Disetujui
2021
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN JURUSAN TATA
BUSANA
Kode : Halaman :
Revisi : Tanggal :
0
DAFTAR REVISI
i
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN JURUSAN TATA BUSANA
Kode : Halaman :
Revisi : Tanggal :
0
DAFTAR ISI
Daftar Revisi......................................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................................ii
1. Tujuan....................................................................................................................1
2. Ruang Lingkup......................................................................................................1
3. Definisi..................................................................................................................1
4. Referensi................................................................................................................1
5. Ketentuan Umum...................................................................................................2
6. Tata Tertib Penggunaan Laboratorium..................................................................2
7. Penanggung Jawab................................................................................................3
8. Uraian Prosedur Kerja...........................................................................................3
1) Prosedur Penggunaan Alat...............................................................................3
1.1 Mesin Jahit Manual................................................................................3
1.2 Mesin Jahit Portable Singer...................................................................8
1.3 Mesin Obras 3 Benang (Fullset)............................................................12
1.4 Meja pola...............................................................................................19
1.5 Manekin Dressmaker Wanita.................................................................19
2) Prosedur Pemakaian Alat dan Mesin..............................................................25
2.1 Pembelajaran Praktek..............................................................................25
2.2 Peminjaman Alat dan Mesin dari Peserta didik, Guru dan Pihak Luar (Di
Luar Pembelajaran Praktek).................................................................... 25
2.3 Peminjaman Alat Keluar dari Peserta didi, Guru dan Pihak Luar...............26
2.4 Pengembalian Alat dari Peserta didik, Guru dan Pihak Luar..................27
ii
9. Lampiran
Format Peminjaman Alat.....................................................................................28
Format Pengembalian Alat...................................................................................29
iii
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGGUNAAN ALAT DAN MESIN JURUSAN TATA BUSANA
Kode : Halaman :
Revisi : Tanggal :
0
1. TUJUAN
Prosedur ini memberikan pedoman / arahan / petunjuk sebelum menggunakan, pada
saat menggunakan dan setelah menggunakan alat dan mesin pada jurusan Tata
Busana SMK Negeri 10 Merangin.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur penggunaan alat dan mesin berlaku untuk semua pengguna alat praktek dan
bengkel jahit tata busana, yakni peserta didik, tenaga pendidik, guru dan tenaga
kependidikan, baik itu untuk kegiatan belajar praktek maupun untuk kegiatan non
praktek.
3. DEFINISI
1. Ketua jurusan adalah tenaga pendidik / guru yang ditugaskan menjadi pimpinan
tertinggi dalam organisasi kejuruan dan bertanggung jawab terhadap semua
kegiatan di jurusan/ bengkel jahit tata busana.
2. Pembimbing belajar praktek adalah tenaga pendidik / guru yang bertanggung
jawab dalam memberikan bimbingan belajar praktek bagi peserta didik untuk
mata pelajaran yang diampu.
3. Kepala Bengkel adalah tenaga kependidikan yang menjalankan fungsi
administrasi untuk keperluan yang berhubungan dengan laboratorium.
4. Laboran/toolman adalah staf jurusan yang membantu pelaksanaan kegiatan dan
teknis operasional, serta mempersiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan
pembelajaran praktek.
5. Peserta didik praktek adalah peserta didik yang mengikuti mata pelajaran
praktek yang ada pada semester yang sedang berjalan.
6. Pengguna adalah peserta didik, tenaga pendidik / guru, dan pihak luar yang
menggunakan laboratorium Tata Busana SMK Negeri 10 Merangin.
4. REFERENSI
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan NAsional
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
1
4. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 02/V/PB/2010, Nomor 13 tahun 2010 Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan dan
Angka Kreditnya
5. ISO 9001:2015, Sistem Manajemen Mutu. Klausul 8.1 Perencanaan dan
Pengendalian Operasional
5. KETENTUAN UMUM
1. Pengguna alat dan mesin wajib menaati semua tata tertib dan ketentuan yang ada
di bengkel jahit.
2. Pengguna bengkel jahit di ruang lingkup program studi Tata Busana harus
mendapatkan izin terlebih dahulu dari Laboran/Toolman dan Kepala bengkel
serta diketahui oleh Ketua jurusan dan ditandatangani oleh Kepala bengkel.
3. Peminjaman dan pengembalian alat-alat bengkel jahit harus diketahui oleh
Laboran/Toolman dan Kepala bengkel.
4. Kerusakan dan atau kehilangan peralatan / bahan selama praktek menjadi
tanggung jawab pengguna dan penggantian disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Kegiatan belajar praktek harus didampingi oleh guru pembimbing / laboran
6. Penggunaan bengkel jahit di luar jam kerja harus sepengetahuan pihak jurusan.
7. Surat keterangan peminjaman dan pengembalian alat serta penggunaan bengkel
jahit dikeluarkan oleh staff administrasi prodi Tata Busana dan ditandatangani /
disahkan oleh Kepala Bengkel.
2
6. Tidak membawa peralatan bengkel jahit keluar ruangan tanpa sepengetahuan
dan izin dari laboran/toolman dan Kepala bengkel tata busana.
7. Tidak membawa pulang peralatan bengkel tata busana tanpa adanya prosedur
peminjaman alat.
8. Semua pengunjung dan pengguna alat dan mesin harus menjaga keamanan
inventaris bengkel tata busana.
9. Jika terjadi kerusakan dan kehilangan peralatan bengkel tata busana, maka yang
menyebabkan kerusakan atau menghilangkan alat tersebut wajib melapor ke
laboran/toolman dan Kepala bengkel tata busana dan wajib untuk memperbaiki
dan mengganti alat tersebut.
7. PENANGGUNG JAWAB
1. Kepala Program Keahlian
2. Guru Pembimbing Praktek / Penanggung Jawab
3. Laboran/toolman
4. Peserta Didik
Fungsi Alat Menjahit secara manual yang bisa digunakan rumah tangga
maupun garment katun, wool, sutra, maupun kain atau
material yang lebih tebal. Mesin ini juga bisa digunakan
untuk pekerjaan bordir terbatas dan juga
berfungsi untuk menjahit lurus
Spesifikasi Alat Dilengkapi drop feed-dog Body
dan Sparepart Full Besi
Speed 1.500 s.p.m
Jumlah 16 pcs
Cara Buka penutup mesin jahit bagian atas kemudian
penggunaan keluarkan kepala mesin ke atas meja mesin jahit
Pasang tali roda dan atur posisi injakan kaki mesin jahit
Cara mengisi sekoci (kumparan/spul)
Masukkan sekoci ke dalam penggulung benang
3
sampai pada bagian kawat yang menonjol
Tekan penggulung benang ke bawah sehingga
sekoci tidak bisa lepas
Pasang benang pada tiang sampai ke bagian sekoci
Mulailah mengisi sekoci dengan menginjak bagian
bawah untuk menggerakkan mesin jahit
Setelah penuh lepaskan sekoci dari penggulung
benang
4
Mengatur Jarak Setikan Mesin Jahit Manual
Angka-angka yang terdapat pada piringan sebelah
kanan mesin adalah untuk mengatur panjang
pendek/renggang rapatnya setikan
No Ukuran Bahan
Jarum Kain
1 9 Sutra, Chifon, Voile, Organdi
2 11 Paris, Brokat, Halus, Katun
3 13 Katun, Shantung, Tafeta, Linen
4 14 Linen, Poplin, Semi Wool, Wool
5 16 Jeans Tebal
5
6 18 dan 20 Terpal, Kain Jok Kursi
Catatan :
Jarum yang dipasang terlalu tinggi/rendah akan
mengakibatkan setikan melompat-lompat
Namun bila jarum yang dipasang terbalik akan
mengakibatkan benang terputus-putus
6
sekoci menghadap keatas dan masuknya harus pas
sampai terdengar bunyi klik.
7
1.2 Mesin Jahit high speead
Jumlah 10 pcs
Cara Siapkan Mesin Jahit high speed di atas meja kerja
Penggunaan Siapkan pula perlengkapan pendukung lain yang
dibutuhkan untuk menjahit seperti misalnya spul, sekoci,
jarum mesin jahit, benang, pedal mesin jahit dan lain-
lain.
Isi Spul Mesin Jahit, caranya :
Pertama-tama pasangkan gulungan benang pada
bagian tiang benang mesin jahit.
Selanjutnya kaitkan ujung benang yang bebas pada
pengatur tegangan benang dan kaitan yang ada di
atasnya (tempat kaitan antara mesin jahit yang satu
dengan yang lainnya bisa berbeda-beda).
Masukkan ujung benang ke lubang di bagian atas
spul kemudian tekan spul ke tiang penggulung
benang spul. Pastikan penahan spul sudah terkunci
dan posisi ujung benang menghadap ke arah anda
atau ke arah atas.
8
Lepaskan mesin penggerak jarum agar bagian ini
sementara tidak berfungsi. Caranya dapat dilakukan
dengan menekan, menarik, atau memuntir bagian
tengah dari roda atas.
Aktifkan mekanisme penggulung benang spul
dengan menekan spul ke samping.
Pegang ujung benang yang bebas lalu tekan pedal
injakan kaki atau pedal mesin jahit. Tiang
penggulung benang spul secara otomatis akan
berputar.
Isi spul sampai penuh, tapi ingat jangan sampai
gulungan benangnya melebihi lingkaran spul.
Setelah proses pengisian spul selesai dilakukan,
kembalikan fungsi mesin penggerak jarum dan
nonaktifkan mekanisme penggulung benang spul,
lalu lepaskan spul dari tiang penggulung spul.
9
sebaiknya naikkan dulu sepatu mesin jahitnya
(presser foot).
10
Gambar 14. Cara Memasang Spul Pada Sekoci
11
1.3 Mesin Obras 3 Benang SINGER 81A1 (Fullset)
12
Penempatan benang obras ini secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut.
Benang pertama terletak dibagian bawah
depan mesin obras
Benang kedua merupakan benang atas yang
dimasukkan pada jarum atas
Benang ketiga terletak di bagian samping kiri
mesin.
13
kontak
Angkat sepatu mesin kemudian letakkan bagian
tepi bahan yang akan di obras di bawahnya. Beri
kelonggaran sekalian untuk merapikan pinggiran
bahan.
Nyalakan mesin obras dengan menekan tombol
ON
Tunggu selama beberapa saat sampai mesin obras
benar-benar siap digunakan dan dynamo mesin
obras menyala dengan stabil
Perlahan-lahan injak pedal mesin obras dengan
hati-hati. Injak bagian pedal mesin obras secara
perlahan-lahan agar kecepatannya tetap stabil
Perhatikan posisi tangan. Gunakan tangan kiri
untuk memegang kain yang belum diobras
sementara tangan kanan anda memegang kain
yang telah diobras
Periksa hasil obrasan apakah sudah sesuai dengan
harapan anda atau belum. Bila hasil obrasan
kurang bagus, maka yang harus diubah adalah
tegangan benangnya.
14
kecepatan mesin obras terlalu tinggi.
Menggunakan mesin obras dengan kecepatan
tinggi juga bisa membuat komponen mesin obras
cepat aus
15
1.4 Meja pola
Tabel 7. Spesifikasi Meja Pola
Spesifikasi Alat Memiliki dimensi (mm) (P) 3600 x (L) 1200 x (T) 750
Desain Meja meeting 10 orang
Bahan atas meja MDF
25mm Edging 2mm
Kaki meja menggunakan metal
Finishing coating
Jumlah 4 pcs
16
Spesifikasi Alat Full Tusuk
besi Penyangga
Mannequin berbahan busa
Jumlah 5 Pcs
2.2 Peminjaman Alat dan mesin dari peserta didik, guru dan Pihak Luar (Di
Luar Pembelajaran Praktek)
a. Pengguna mengajukan pinjaman dan mengisi form peminjaman alat dan
bahan yang dikeluarkan oleh jurusan sesuai dengan kebutuhan
17
praktikum yang akan dilaksanakan dan ditandatangani oleh yang
bersangkutan, Kepala bengkel dan Kepala Program.
b. Pengguna meneruskan surat peminjaman alat dan mesin ke
Laboran/toolman.
c. Laboran/toolman menerima surat peminjaman
dari pengguna dan menentukan jadwal pemakaian bengkel
jahit.
d. Pengguna menerima jadwal pemakaian bengkel jahit dari Laboran/toolman
e. Laboran/toolman menyiapkan peralatan dan bahan untuk kegiatan
praktikum sesuai dengan formulir peminjaman alat dan mesin.
f. Laboran/toolman melakukan cek atas alat dan mesin yang akan dipinjam
dan digunakan sebelum diserahkan kepada pengguna, jika alat dan
mesin dalam keadaan siap digunakan, maka pengguna diizinkan untuk
melakukan kegiatan praktek,namun jika alat dalam keadaan rusak, maka
pengguna tidak dapat menggunakan alat yang dimaksud.
g. Pengguna melakukan kegiatan praktek di hari kerja pada jam 07.30 –
14.40 WIB.
h. Setelah kegiatan selesai, pengguna membersihkan peralatan dan ruangan
yang digunakan untuk kegiatan praktek dan mengembalikan peralatan
kepada Laboran/toolman
i. Siswa melaporkan kepada Laboran/toolman bahwasanya kegiatan telah selesai
j. Laboran/toolman memeriksa alat yang telah dikembalikan untuk
memastikan kondisi alat sama dengan ketika sebelum dipinjam. Jika
alat dalam keadaan rusak, maka dikembalikan ke pengguna untuk
diganti/diperbaiki. Jika alat dalam keadaan baik sama seperti sebelum
dipinjam dan ruangan telah rapi, maka pengguna dipersilahkan untuk
keluar ruangan praktek.
2.3 Peminjaman Alat Keluar Studio dari Peserta didik, Guru dan Pihak Luar
a. Pengguna mengajukan pinjaman dan mengisi formulir peminjaman alat
dan bahan yang dikeluarkan oleh jurusan sesuai dengan kebutuhan
praktikum yang akan dilaksanakan dan ditandatangani oleh yang
bersangkutan, Kepala bengkel dan Kepala Program dengan ketentuan sb;
i. Peminjaman tidak lebih dari 3 hari
ii. Jika peminjaman lebih dari 3 hari, maka harus dikonfirmasi lagi
kepada pihak jurusan.
b. Pengguna meneruskan permohonan peminjaman alat kepada
Laboran/toolman.
c. Laboran/toolman menyiapkan dan memeriksa kondisi alat sesuai dengan
permohonan peminjaman alat yang diajukan pengguna. Jika ada alat
yang tidak sesuai maka laboran/toolman akan menginformasikan ke
pengguna, jika alat sudah sesuai dengan yang dibutuhkan/tidak sedang
digunakan maka boleh dipinjamkan.
18
d. Laboran/toolman menentukan jangka waktu peminjaman alat.
e. Laboran/toolman menyerahkan alat dan bahan yang dibutuhkan kepada
pengguna.
f. Pengguna menerima dan memeriksa alat yang diterima. Jika tidak sesuai
maka pengguna akan menginformasikan kepada Laboran/toolman.
Jika telah sesuai maka alat dapat digunakan.
g. Pengguna mengembalikan alat sesuai dengan jangka waktu yang
ditentukan dengan mengikuti prosedur pengembalian alat.
h. Laboran/toolman memeriksa dan melakukan pengecekan kembali atas
alat yang dipinjam, jika kondisinya baik maka akan diterima. Jika
kondisinya rusak/hilang, maka pengguna harus memperbaiki/mengganti
alat tersebut dengan spesifikasi yang sama.
i. Laboran/toolman menyimpan alat kembali ke tempat semula.
2.4 Pengembalian Alat dari Peserta didik, Guru dan Pihak Luar
a. Pengguna mengembalikan alat yang telah selesai dipinjam kepada
Laboran/toolman.
b. Laboran/toolman memeriksa dan melakukan pengecekan atas alat yang
telah selesai dipinjam. Jika alat tersebut dalam kondisi rusak/hilang,
maka pengguna harus bertanggung jawab untuk memperbaiki/mengganti
alat tersebut dengan spesifikasi yang sama. Namun jika alat dalam
kondisi baik dan sama pada saat sebelum dipinjam, pengguna
diperbolehkan mengisi form pengembalian alat
c. Pengguna mengisi form pengembalian alat yang ditandatangani oleh
yang bersangkutan, Laboran/toolman, Kepala bengkel dan diketahui
oleh Ketua jurusan.
d. Pengguna menyerahkan form pengembalian alat kepada Laboran/toolman.
e. Laboran/toolman mengecek form pengembalian dengan alat yang
dikembalikan telah sesuai atau tidak.
f. Jika telah sesuai, maka Laboran/toolman menyimpan alat dan
menyimpan form pengembalian alat.
19
9. LAMPIRAN
Format Peminjaman Alat
SURAT PEMINJAMAN
Nama :
Kelas :
mengajukan peminjaman :
Tanggal Peminjaman :
Tanggal Pengembalian :
20
Format Pengembalian Alat
SURAT PENGEMBALIAN
Nama:
Kelas :
Tanggal Pengembalian :
Mengetahui
Kepala Bengkel, Merangin, Juli 2022
Yang membuat pernyataan
21
22