Anda di halaman 1dari 9

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

MODUL 5
MODULASI
5.1 PULSE AMPLITUDE MODULATION (PAM)

I. TUJUAN
1. Mengetahui bentuk rangkaian Pulse Amplitude Modulation.
2. Mengetahui bentuk sinyal PAM berdasarkan input yang dimasukkan.
3. Mengetahui pengaruh Amplitudo dan Frekuensi masukan terhadap sinyal keluaran PAM.

II. PERALATAN/KOMPONEN
No. Nama dan spesifikasi
1. Resistor R1 = 1k Ohm
R2 = 1k Ohm
R3 = 39k Ohm
2. Kapasitor C1 = 10uF
C2 = 100pF
C3 = 22uF
3. Quad Bilateral Switch IC 4016
4. Battery 10 Volt
5. Fungsi Generator 0 hingga 1 MHz
6. Osiloskop 0 hingga 20 MHz
8. Menyambungkan kabel

III. TEORI
Konsep dasar PAM adalah merubah amplitudo signal carrier yang berupa deretan pulsa
(diskrit) yang perubahannya mengikuti bentuk amplitudo dari signal informasi yang akan
dikirimkan ke tempat tujuan. Sehingga signal informasi yang dikirim (sinyal output) tidak
seluruhnya tapi hanya sampelnya saja (sampling signal). Pada PAM, sinyal pulsa carrier
dimodulasi oleh sinyal informasi analog sehingga membentuk sinyal keluaran seperti tampak
pada Gambar 1.

1
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

Hal yang terpenting dalam teknik modulasi pulsa selain PAM, yaitu :

a. Pulse Frequency Modulation (PFM)

b. Pulse Phase Modulation (PPM)

c. Pulse Duration Modulation (PDM)

Desain dari PAM modulator dijelaskan dalam diagram sirkuit dasar di bawah ini :

Pada blok diagram PAM, ia bertugas untuk melakukan sampling dari sinyal informasi
yang masuk tepat pada saat sinyal carrier High. Selama sinyal carrier High, PAM melakukan
Hold(tahan) yang akan berakhir jika carrier sudah Low kembali. Besar frekuensi sinyal
carrier pada umumnya lebih besar dari sinyal informasi. Teorema Nyquist memberikan
aturan bahwa frekuensi cuplik (carrier) minimal harus 2 (dua) kali lipat frekuensi maksimum
yang dikandung sinyal informasinya. Semakin banyak proses pencuplikan maka sinyal akan
mendekati sinyal asli.

2
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

IV. PROSEDUR
a.Rangkailah menggunakan Proteus seperti gambar di bawah ini (PrintScreen hasil
rangkaian)

b. Jalankan Simulasi. Atur VSM dan konfigurasikan osciloskop seperti dibawah ini.
1. VSM Signal Generator mengeluarkan Frekuensi 10 KHz dengan Amplitudo 5

3
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

2. Konfigurasikan Digital Osciloscope dengan konfigurasi seperti dibawah ini

Gunakan quad-channel oscilloscope, channel A untuk mengukur sinyal input setelah


amplifier, dan channel B untuk mengukur sinyal setelah sample-and-hold element,
sebaik sinyal pada PAM output dan channel D untuk melihat keluaran dari IC 555.
Channel C dimatikan. (Printscreen hasil yang muncul pada gambar Oscilloscope )

4
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

3. Variasikan besarnya Amplitudo Input 5 Vpp hingga 10 Vpp dengan frekeunsi Input
tetap sama, yaitu 10 kHz. Catat hasil pada kolom seperti berikut.
Amplitudo Input Frekuesi Input Amplitudo Frekuensi
(Vpp) (kHz) Output (Vpp) Output (kHz)
5 10
6 10
7 10
8 10
9 10
10 10

4. Variasikan besarnya Frekuesi Input 10 kHz hingga 60 kHz dengan amplitudo tetap 10
Vpp. Catat hasil pada kolom seperti berikut.
Amplitudo Input Frekuesi Input Amplitudo Frekuensi
(Vpp) (kHz) Output (Vpp) Output (kHz)
10 10
10 20
10 30
10 40
10 50
10 60

TUGAS AKHIR :
Buatlah laporan dengan memberikan penjelasan mengenai beberapa pertanyaanberikut :
1. Apakah pengaruh perubahan Amplitudo dan Frekuensi pada signal Input terhadap signal yang
dihasilkan?
2. Apakah pengaruh perubahan Amplitudo dan Frekuensi pada banyaknya sampling yang terjadi untuk
satu gelombang informasi?
3. Apakah fungsi dari rangkaian Timer 555 pada praktikum ini?
4. Berapakah frekuensi yang dikeluarkan oleh rangkaian Timer 555?
5. Apakah kegunaan dari PAM?

5
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

5.2 PULSE WIDTH MODULATION

I. TUJUAN
1. Mengetahui bentuk rangkaian Pulse Width Modulation
2. Memahami bentuk gelombang output dari Pulse Width Modulation
3. Memahami lebar pulsa pada sebuah sinyal

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. Function Generator
2. V Sine Generator (5 Vpp 300 Hz)
3. IC Timer (555)
4. Resistor, 27KΩ (R1)
5. Kapasitor 4,7 цF (C1 dan C3) Kapasitor 0.1uF (C2)
6. Oscilloscope
7. Battery 5 Volt
8. Kabel Penghubung

III. TEORI
PWM adalah kepanjangan dari Pulse Width Modulation atau dalam bahasa Indonesia
dapat diterjemahkan menjadi Modulasi Lebar Pulsa. Pada dasarnya, PWM adalah suatu teknik
modulasi yang mengubah lebar pulsa (pulse width) dengan nilai frekuensi dan amplitudo yang
tetap. PWM dapat dianggap sebagai kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter) yang
mengkonversi sinyal Analog ke Digital, PWM atau Pulse Width Modulation ini digunakan
menghasilkan sinyal analog (dalam artian memanfaatkan sinyal digital menjadi sebuah
besaran tegangan) dari perangkat Digital (contohnya dari Mikrokontroller).
Pada blok rangkaian , lebarnya pulsa keluaran dari timer 555 diatur oleh besarnya amplitude yang
dimasukkan dari function generator.

6
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

IV. LANGKAH PERCOBAAN


1. Rangkailah menggunakan Proteus seperti gambar di bawah ini (PrintScreen hasil
rangkaian)

2. Jalankan Simulasi. Aturlah VSM Signal Generator dengan Frekuensi 40 Hz danWave


Form berupa signal gigi gergaji.

7
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

Aturlah konfigurasi Digital Osciloscope seperti berikut

3. Variasikan besarnya Amplitudo pada VSM Signal Generator mulai dari 0 Volt hingga 12
Volt. Catat dan gambarlah bentuk satu gelombang keluaran dari PWM. Hitung pula
besarnya waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu bukit dan satu lembah pada
gelombang keluaran dari VSM. Buat pada tabel seperti berikut.
Amplitudo Gambar Signal Waktu 1 Lembah Waktu 1 Bukit
Input (V) PWM
0

10

12

8
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

TUGAS AKHIR :
Buatlah laporan dengan memberikan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan berikut :
1. Apakah pengaruh perubahan Amplitudo pada signal Input terhadap signal yangdihasilkan
oleh PWM?
2. Apakah kegunaan dari PWM?
3. Sebutkan contoh peralatan elektronik yang sering menggunakan PWM dan fungsi PWM pada
peralatan itu sebagai apa!

Anda mungkin juga menyukai