JUDUL
GRUP
4
3B
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2014
NAMA ANGGOTA :
1. RAFDO FEBRIAN GUSDI
2. RICKY NURSEPTIAN PRATAMA
3. RIRIS PITALOKA HANDAYANI
4. RODIYAH INDAH LESTARI
N I L A I :
KETERANGAN :
I. JUDUL : PULSE CODE MUDULATION (PCM)
II. TUJUAN
1. Mengerti fungsi dan prinsip kerja dari PAM time multiplex system.
2. Menjelaskan prinsip dari transmisi PCM.
3. Menggambarkan bentuk rangkaian PCM.
4. Mengerti bagaimana metode konversi dari analog/digital dan paralel/serial.
5. Menyebutkan beberapa penggunaan dari PCM.
1
7. Oscilloscope GW-INSTEK GOS-653G 1
8. BNC to Banana Cable 4
9. Jumper Plug-in besar 15
V. DASAR TEORI
Pulse Code Modulation (PCM) merupakan metode umum untuk mengubah
sinyal analog menjadi sinyal digital. Dalam sistem digital, sinyal analog yang
dikirimkan cukup dengan sampel-sampelnya saja. Sinyal suara atau gambar yang
masih berupa sinyal listrik analog diubah menjadi sinyal listrik digital melalui 4 tahap
utama, yaitu :
1. Sampling adalah : proses pengambilan sample atau contoh besaran sinyal
analog pada titik tertentu secara teratur dan berurutan. Frekuensi sampling
harus lebih besar dari 2 x frekuensi yang disampling (sekurang-kurangnya
memperoleh puncak dan lembah) [teorema Nyqust]. Hasil penyamplingan
berupa PAM (Pulse Amplitude Modulation).
2. Quantisasi : Proses menentukan segmen-segmen dari amplitudo sampling
dalam level-level kuantisasi Amplitudo dari masing-masing sample
dinyatakan dengan harga integer dari level kuantisasi yang terdekat.
3. Pengkodean : proses mengubah (mengkodekan) besaran amplitudo sampling
ke bentuk kode digital biner.
4. Multiplexing : dari banyak input menjadi satu output fungsi untuk
penghematan transmisi.
2
Pulse Code Modulator
Bandwith sinyal yang di transmisikan s(t) dibatasi oleh LPF dan menurut
sampling, selanjutnya diberikan pada rangkaian sample dan hold. Sinyal
sampling selanjutnya dikuantisasi dan dikodekan kedalam bentuk binari. Dat
dalam bentuk pararel tersebut dikonversikan ke serial hingga didapat bentuk
sinyal PCM. Sinyal inilah yang selanjutnya ditransmisikan.
3
VI. DATA PERCOBAAN
1. Pada Langkah IV.1 :
TP 1 : Sinyal input dari function generator
TP 2 : Sinyal sampling
4
Penjelasan fungsi dari Pulse Amplitude Modulation :
Fungsi dari PAM adalah mencuplik/mensampling sinyal sinus.
TP 3 : Sinyal yang tersampling
5
Penjelasan :
TP 3 adalah sinyal PAM sedangkan TP 3 adalah sinyal PCM. Jadi sinyal PAM
diproses menjadi sinyal PCM melalui proses quantisasi dan pengkodean,
sehingga didapatkan sinyal digital.
Penjelasan :
Sinyal pada TP 3 adalah sinyal PCM yang ditansmisikan secara paralel,
sedangkan sinyal pada TP 5 adalah sinyal PCM yang ditansmisikan secara seri.
6
3. Pada Langkah IV.3 :
Membandingkan sinyal SYN dengan sinyal PCM (TP 8).
Penjelasan :
Sinyal SYN adalah sinyal spektrum dari generator, sedangkan pada TP 8
adalah sinyal output PCM. Jika dibandingkan sinyal SYN yaitu sinyal
spektrum dari generator dengan sinyal keluaran digital seri maka dapat
terlihat sejajar, saat sinyal SYN naik maka sinyal keluaran digital seri
bernilai 1 atau ON namun terdapat keterlambatan atau delay.
7
4. Pada Langkah IV.4
Membandingkan sinyal input dengan sinyal output
8
Pada TP 1 : Amplitudo : 1 Vpp
Frekuensi : 1 kHz
T : 60 s
Pada TP 10 : Amplitudo : 1,5 Vpp
Frekuensi : 1 kHz
T : 60 s
9
Jika salah satu bit pengkodean dinonaktifkan (switch off) maka sinyal output
akan mengalami kecacatan.
VIII. KESIMPULAN
Pada modulasi PCM sinyal PAM diproses kembali dengan mengubah
sinyal sampling ke dalam bentuk kode bit yang dapat ditransmisikan secara seri
maupun paralel. Semakin banyak bit yang digunakan dalam pengkodean maka
hasil keluaran sinyal akan semakin akurat dan apabila salah satu bit
dinonaktifkan maka sinyal keluaran akan mengalami kecacatan.
10