Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN V

PULSE CODE MODULATION (PCM)

A. TUJUAN
1. Mempelajari/menjelaskan fungsi kuantisasi dan binary encoding.
2. Mempelajari/menjelaskan proses pembangkitansinyal PCM.
3. Mempelajari/menjelaskan proses transmisisinyal PCM.

B. DASAR TEORI
B.1. Pengertian Modulasi Pulsa
Pengertian Modulasi Pulsa Pada modulasi pulsa, pembawa informasi
berupa Deretan pulsa-pulsa. Pembawa yang berupa pulsa-pulsa ini
kemudian dimodulasi Oleh sinyal informasi, sehingga parameternya
berubah sesuai dengan besarnya Amplitudo sinyal pemodulasi (sinyal
informasi). Jenis-jenis modulasipulsa antara Lain:
1. PAM (Pulse Amplitude Modulation)
2. PCM (Pulse Code Modulation)
3. PWM (Pulse Width Modulation)
4. PPM (Pulse Position Modulation)

B.1.2. PAM (Pulse Amplitudo Modulation)

PAM, amplitudo pulsa-pulsa pembawa dimodulasi oleh sinyal


pemodulasi Amplitudo pulsa-pulsa pembawa menjadi sebanding dengan
amplitudo sinyal pemodulasi. Semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi
maka semakin besar pula amplitudo pulsa pembawa. Pembentukan sinyal
termodulasi PAM dapat dilakukan dengan melakukan pencuplikan
(sampling), yaitu mengalikan sinyal pencuplik dengan sinyal informasi.
Proses ini akan menghasilkan pulsa pada saat pencuplikan yang besarnya
sesuai dengan sinyal informasi (pemodulasi).
Gambar 2.1 (a) Sinyal asli (b) PAM polaritas ganda
(c) PAM polaritas tunggal

Pada proses pemodulasian ini perlu diperhatikan bahwa kandungan informasi


pada sinyal pemodulasi tidak boleh berkurang. Hal ini dapat dilakukan dengan
persyaratan bahwa pencuplikan harus dilakukan dengan frekuensi minimal dua
kali frekuensi maksimum sinyal pemodulasi (2.fm), atau sering disebut dengan
syarat Nyquist. Jika frekuensi sinyal pencuplik dinotasikan dengan fs dan
frekuensi maksimum sinyal pemodulasi dinotasikan dengan fm, maka syarat
Nyquist dapat ditulis sebagai:

Fs ≥ 2.fm

Dimana :

Fs = frekuensi sampling ( pencuplikan )


Fs = frekuensi maksimum sinyal analog

B.2. PCM (Pulse Code Modulation)

PCM adalah merupakan metode transmisi digital. Sebuah pulse Code modulator
terdiri atas :

- Sebuah band limiting filter

- Rangkaian sample dan hold

- Quantizer

- Coder

- Paralel / serial converter

Gambar 2.2 PCM (Pulse Code Modulation)

Bandwidth sinyal yang ditransmisikan s(t) dibatasi oleh LPF dan menurut
sampling, selanjutnya diberikan pada rangkaian sample dan hold. Sinyal sampling
selanjutnya dikuantisasi dan kemudian dikodekan ke dalam bentuk binari. Data
dalam bentuk paralel tersebut dikonversikan ke serial hingga dapat bentuk sinyal
PCM. Sinyal inilah yang selanjutnya ditransmisikan.

Pulse code demodulator terdiri atas :

- Paralel / serial converter

- Digital / analog converter

- LPF
B.2.1 1alel Coding

Gambar 2.3 PCM (Pulse Code Modulation)

Informasi yang diterima dikonversikan ke bentuk paralel, oleh digital /analog


converter. Selanjutnya dikonversikan lagi untuk memperoleh kembali sinyal
analog dengan jalan menekan atau menghilangkan frekuensi clock.

Pada jaringan telepon digital menurut standar CCITT, PCM 30 / 32

Mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

- Bandwitdh frekuensi 3,1 KHz

- Batas frekuensi 8 bit

- Frekuensi clock 8 KHz

- Data rate per kanal 64 Kbit/sec

- 30 Speech, 1 Sync, 1 kanal dialing tone

B.2.1. Kuantisasi dan Coding

Pada proses kuantisasi merupakan proses pemberian nilai terhadap trap


Sample. Cara termudah untuk mengkuantisasi sebuah sinyal PAM yaitu dengan
membagi dinamik [ kira-kira 60 dB untuk sebuah kanal pebicaraan ] menjadi
sejumlah interval kuantisasi yang sama.

Batas-batas dari interval kuantisasi ini disebut nilai-nilai seleksi, di mana


sebuah pulsa akan ditentukan, termasuk interval kuantisasi yang mana
mendapatkan nilai berapa. Setiap pulsa yang terdapat di dalam sebuah interval
kuantisasi akan di encode sebagai memiliki nilai yang sama dengan nilai pada
tengah-tengah interval.
C. ALAT DAN BAHAN
1. PCM modulator (736 101)
2. PCM demodulator (736 111)
3. Function Generator 0-200 KHz
4. Power Supply ± 15V 3A
5. Bridging pairs
6. Cable pairs

7. Multimeter

Gambar D.1 Block FisikRangkaian Pulse Code Modulation

D. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menghubungkan power supply dan function generator kesumber daya
2. Menghubungkan tegangan +15V, 0V, -15V dari power supply ke function
generator.
3. Menghubungkan tegangan +15V, 0V, -15V, pada function generator ke
PCM Modulator.
4. Menghubungkan tegangan +15V, 0V, -15V, dari PCM modulator ke PCM
Demodulator.
5. Menghubungkan keluaran dari PCM Modulator ke PCM Demodulator.
6. Menghubungkan keluaran PCM Demodulator dengan Digital Multimeter.
7. Menghubungkan tegangan 0V dengan konektor ke Digital Multimeter.
8. Menghidupkan power supply dan function generator.
9. Mengaktifkan Digital Multimeter.
10. Menulis data hasil percobaan.
11. Menon-aktifkan sistem.
12. Merapikan alat-alat dan bahan praktikum yang digunakan.

D.1. Percobaankuantisasi linier

D.1.1. KarakteristikKuantisasi Linier

- Tekan tombol Mode sampai led quantisasi linier pada PCM modulator
dan PCM demodulator aktif.
- Aktifkan semua bit dengan menggunakan tombol Select dan On/Off.
- Set saklar keposisi CH2 pada PCM demodulator.
- Set tegangan input U1 seperti tabel 1, kemudian ukur tegangan U2
pada output DA converter, tuliskan kedalam tabel beserta digit biner
yang ditunjukkan oleh led.

D.2 PercobaanKuantisasi Non linier

D.2.1.Karakteristik Compressor

- Tekan tombol Mode sampai led kuantisasi non-linier pada PCM


modulator dan led quantisasi linier pada PCM demodulator aktif.
- Ulangi langkah percobaan kuantisasi linier.

D.2.2.Karakteristik Expander
- Tekan tombol Mode sampai led quantisasi linier pada PCM modulator
dan quantisasi non-linier pada PCM demodulator aktif.
- Ulangi langkah percobaan kuantisasi linier.

D.3 Simulasi dengan MATLAB R2013a

- Tekan tombol Mode smpai led kuantisasi non-linier pada PCM moduator
dan PCM demodulator aktif.
- Ulangi langkah percobaan kuantisasi linier.
E. DATA HASIL
E.1 Tabel Percobaan Kuantiasi Linier
E.2 Tabel Percobaan Kuantisasi Non-linier Compressor
E.3 Tabel Percobaan Kuantisasi Non-linier Expander
E.4 Tabel Percobaan kuantisasi Non-linier

Anda mungkin juga menyukai