Anda di halaman 1dari 13

DEMODULATOR PWM

I. TUJUAN

1. Memahami pengoperasian lebar pulsa demodulator


2. Menerapkan demodulator pulse width menggunakan Product Detector.
II. DASAR TEORI

Sinyal PWM dibangkitkan dari multivibrator monostabil IC LM555 yang telah


dibahas sebelumnya. Untuk memulihkan sinyal informasi asli dan sinyal PWM,
adalah menggunakan rangkaian decoder atau demodulator. Dalam prakteknya terdapat
2 teknik yang umum digunakan yaitu :

a) Sinyal PWM. pertama-tama dikonversi menjadi sinyal modulasi amplitudo


pulsa (PAM) dan kemudian diteruskan melewati sebuah filter low pass untuk
menghasilkan sinyal informasi asli.
b) Demodulasi PWM menggunakan Product Detector.
Dalam praktek disini menggunakan metode b). diatas, rangkaian product detector
menggunakan IC MC 1496, Gambar 1. Rangkaian internal MC 1496, Gambar 2.

Gambar 1. Demodulasi PWM menggunakan Product Detector.

Dalam rangkaian internal MC 1496, terdiri atas penguat differensial (Q5 dan
Q6) yang digunakan untuk menggerakkan penguat differensial Q1-Q2 dan Q3 Q4.
Sumber arus konstan dibangkitkan oleh generator (Q7 dan Q8) yang menyediakan
penguat differensial eksternal dan dihubungkan ke sebuah resistor antara pin 2 dan 3.
Gambar 2. Rangkaian internal MC 1496.

Untuk prose demodulasi PWM, sinyal PWM dimasukkan ke pin 1 dan 4, dan
gelombang pembawa persegi diberikan pada ke pin 8 dan 10. Dalam hal ini, tersedia
tegangan bias untuk pin 5 untuk penghubung resistor seri dari pin ini ke catu daya.
Keluaran detector terdapat dua keluaran (pin 6 dan 12), salah satu keluaran dapat
digunakan sebagai keluaran detector, dan keluaran lainnya digunakan untuk
penggunaan penguatan Automatic Gain Control (AGC)..

Rangkaian, gambar 1, serupa dengan operasi detector AM, SSB dan DSB-SC,
dimana keluaran penguat U1 dan U2 bertujuan untuk mengatur amplitudo masukan
PWM dan gelombang pembawa persegi, dalam daerah 300 mV pp ke 1400 mVpp,
sehingga detector mampu beroperadsi di daerah linier (sesuai karakteristiknya).
Resistor R7 dihubungkan antara pin 2 dan 3 menentukan penguatan (gain) tegangan
dari MC1496. Kapasitor kopling C1, C2, C4, C5, dan C9 digunakan dalam memblokir
sinyal sementara lewat sinyal ac. VR1 dan VR2 mengontrol keuntungan dari U1 dan U2,
masing masing nilai VR3 menentukan besarnya sinyal PWM ke input detector U4
beroperasi sebagai filter LPF orde kedua.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Modul KL-92001
2. Modul KL-94002
3. Osiloskop dual trace
IV. LANGKAH KERJA

1. Menyusu rangkaian Demodulasi PWM menggunakan modul KL-94002.


2. Melengkapi rangkaian Modulator PWM Modulator, sesuai Percobaan
Modultor PWM sebelumnya.
3. Menghubungkan 3 Vpp, 700 Hz gelombang sinus dari Function generator ke
masukan informasi.
4. Menghubungkan output PWM termodulasi dari rangkaian Modulator PWM ke
input PWM (I/P2) dari rangkaian demodulator PWM.
5. Memvariasikan VR1 untuk mendapatkan sinyal output dengan distorsi
minimal di keluaran U1 A741.
6. Hati-hati menyesuaikan VR2 dan VR3 sampai mendapatkan sinyal
didemolasikan tepat.
7. Menggunakan osiloskop, mengamati sinyal PWM input, Sinyal pembawa , U1
sinyal output, U2 sinyal output, MC1496 sinyal output dan sinyal PWM
didemodulasikan, mencatatnya pada tabel 1.
8. Mengulangi langkah 3 sampai 7 untuk 3 Vpp, 700 Hz gelombang segitiga dari
Function generator., Tabel 2.
9. Mengulangi langkah 3 sampai 7 untuk 3 Vpp, 700 Hz gelombang persegi dari
Function generator, Tabel 3.
10. Mengulangi langkah 3 sampai 7 untuk 3 Vpp, 500 Hz gelombang sinus dari
Function generator., Tabel 4.
11. Mengulangi langkah 3 sampai 7 untuk 3 Vpp, 500 Hz gelombang segitiga dari
Function generator, Tabel 5.
12. Mengulangi langkah 3 sampai 7 untuk 3 Vpp, 500 Hz gelombang persegi dari
Function generator. Tabel 6.
V. Tabel Hasil Pengukuran

Tabel 1. (Vm= 3 Vpp, fm = 700 Hz, Gelombang Sinus)

Titik Percobaan Gelombang Keluaran

Terminal Masukan Pembawa (Carrier)

Terminal Masukan PWM

Terminal Masukan, U1

Terminal Keluaran, U2

Terminal Keluaran MC 1496 (pin 12)


Keluaran sinyal PWM terdemodulasi

Tabel 2. (Vm= 3 Vpp, fm = 700 Hz, Gelombang Segitiga)

Titik Percobaan Gelombang Keluaran

Terminal Masukan Pembawa (Carrier)

Terminal Masukan PWM

Terminal Masukan, U1
Terminal Keluaran, U2

Terminal Keluaran MC 1496 (pin 12)

Keluaran sinyal PWM terdemodulasi

Tabel 3. (Vm= 3 Vpp, fm = 700 Hz, Gelombang kotak)

Titik Percobaan Gelombang Keluaran


Terminal Masukan Pembawa (Carrier)

Terminal Masukan PWM

Terminal Masukan, U1

Terminal Keluaran, U2

Terminal Keluaran MC 1496 (pin 12)


Keluaran sinyal PWM terdemodulasi

Tabel 4. (Vm= 3 Vpp, fm = 500 Hz, Gelombang Sinus)

Titik Percobaan Gelombang Keluaran

Terminal Masukan Pembawa (Carrier)

Terminal Masukan PWM

Terminal Masukan, U1

Terminal Keluaran, U2
Terminal Keluaran MC 1496 (pin 12)

Keluaran sinyal PWM terdemodulasi

Tabel 5. (Vm= 3 Vpp, fm = 500 Hz, Gelombang Segitiga)

Titik Percobaan Gelombang Keluaran

Terminal Masukan Pembawa (Carrier)

Terminal Masukan PWM

Terminal Masukan, U1
Terminal Keluaran, U2

Terminal Keluaran MC 1496 (pin 12)

Keluaran sinyal PWM terdemodulasi

Tabel 6. (Vm= 3 Vpp, fm = 500 Hz, Gelombang Persegi)

Titik Percobaan Gelombang Keluaran


Terminal Masukan Pembawa (Carrier)

Terminal Masukan PWM

Terminal Masukan, U1

Terminal Keluaran, U2

Terminal Keluaran MC 1496 (pin 12)


Keluaran sinyal PWM terdemodulasi
VI. Analisa Hasil Pengukuran

VII. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai