Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR TELEKOMUNIKASI 2

MODULATOR PWM

Disusun Oleh :

Nama : Mohammad Mika Fawwazi

NIM : 1905061041
KELAS : TK-5A

Jurusan Teknik Elektro

Program Studi Teknik Telekomunikasi

Politeknik Negeri Medan


MODULATOR PWM

I. TUJUAN

1. Untuk mempelajari prinsip Modulasi Modulator PWM.


2. Meng-implementasikan Modulator PWM menggunakan IC LM555

II. DASAR TEORI

PWM adalah salah satu metode modulasi digital yang mengubah amplitudo
sinyal analog menjadi data sinyal digital sederhana untuk tujuan transmisi. Amplitudo
sinyal informasi diubah menjadi lebar pulsa yang menjadi sinyal digital yang memiliki
frekuensi konstan. Apabila amplitudo sinyal informasi makin besar, maka lebar pulsa
akan menjadi melebar, sebaliknya apabila amplitudo sinyal informasi makin rendah,
maka lebar pulsa makin menyempit. Konsep PWM ini sering digunakan dalam
pengaturan tegangan otomatis motor listrik dan teknik pengaturan tegangan lainnya.

Salah satu metode pembangkit PWM (Modulator PWM) adalah menggunakan


multivibrator monostabil IC LM555. Keluaran generator gelombang persegi (
multivibrator monostabil) IC LM555 dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal
PWM. Rangkaian dasarnya ditunjukkan oleh Gambar 1.

Gambar 1. Generator PWM menggunakan IC LM555


Keluaran generator persegi lebar pulsa ditentukan oleh nilai R2 dan C2 serta VR1.
Kombinasi R2 dan C2 menyediakan jalur untuk pengisian dan pengosongan. Apabila
tidak ada sinyal informasi diterapkan, tegangan referensi dc di V i di masukan (+) dapat
diubah dan menyesuaikan nilai VR1, dan bentuk keluaran pin 3 IC LM555 adalah
persegi dengan frekuensi ditentukan oleh pengaturan VR1 tersebut. Apabila level dc
masukan, Vi (+) adalah tetap dan sinyal informasi ditambahkan ke tingkat dc tetap dan
tegangan referensi Kn berubah dengan perubahan amplitudo informasi. Sinya keluaran
PWM disajikan sebagai komparator (pembanding)..

Dalam diagram koneksi dan rangkaian ekivalen LM555 timer, terdiri dari lima
bagian utama, yaitu:

1. komparator rendah (memicu komparator)


2. komparator atas (pembanding kritis)
3. flip-flop
4. debit transistor
5. keluaran penggerak (driver).
Apabila tidak ada sinyal yang diterapkan pada pengaturan tegangan terminal
(pin 5), maka tegangan referensi pembanding atas dan bawah dari 2 Vcc dan 3 masing
masing ini tegangan referensi dapat diterapkan tegangan eksternal untuk pengaturan
tegangan pin tersebut. Dalam prakteknya, pengaturan tegangan pin harus didasarkan
melalui kapasitor 0,01µ F sebagai bypass.

Sementara itu untuk multivibrator astabil dengan LM555 timer memiliki


bentuk gelombang output adalah gelombang persegi dan frekuensi ditentukan oleh
nilai nilai R1,R2 dan C1. Menurut rumus waktu konstan, waktu pengisian t1 adalah

t1 = 0,693 x (R1+R2) x C1.

Dan waktu pemakaian t2 adalah

t2 = 0,693 x R2 x C1

dan periode,T adalah

T= t1+t2= 0,693 x ( R1 + 2 R2) x C1.


Multivibrator monostabil dilaksanakan LM555 IC timer. Ketika perubahan
tingkat pemicu dari tinggi (+12V) ke rendah (0V), pulsa akan terjadi pada terminal
keluaran yang lebar pulsa T ditentukan oleh R1 C1 dan sekitaran 1,1 x R1 x C1. Misalnya
R1= 10 KΩ dan C1= 0,01MΩ , maka T adalah sekitara 11 µs. Jika pemicu masukan (pin
2), keluaran akan pulsa positif. Menghubungkan sinyal informasi pengaturan tegangan
pin, sinyal PWM akan muncul pada keluaran.

Gambar 2, menunjukkan modulator lebar pulsa menggunakan dua LM555 timer.


Dirangkaian ini U1 dan U2 , multivibrator astabil melakukan dan monostabil, masing-
masing menggabungkan dua bagian, modulator lebar pulsa selesai. Pemicu clock
monostabil multivibrator (U2) berasal dari output (pin 3) dari multivibrator astabil (U1).
Sinyal audio terhubung ke U2 kontrol tegangan input (pin %) dan sinyal PWM muncul
pada output (pin 3).

Gambar 2. Proses bentuk gelombang PWM


III. ALAT DAN BAHAN

1. Modul KL-92001
2. Modul KL-94002
3. Osiloskop dual trace

IV. LANGKAH KERJA

1. Menyusun rangkaian Modulator PWM menggunakan pada Modul KL-94002.


2. Pilih rangkaian IC LM555, hubungkan Osiloskop kanal 1 pada keluarannya (pin
5). Hidupkan dayanya.
3. Aturlah VR1, untuk memperoleh frekuensi clock kira-kira 2,3 kHz, dan amati
bentuk gelombang keluarannya pada Osiloskop.
4. Menghubungkan sinyal 1 Vpp, 100 Hz gelombang sinus dari Function
Generator (sebagai sinyal informasi) ke masukan multivibrator IC LM555.
Amati bentuk gelombang keluarannya dan catat pada Tabel 1.
5. Switch saklar Fungsion Generator untuk gelombang segitiga, Amati bentuk
gelombang keluarannya dan catat pada Tabel 1
6. Switch saklar Fungsion Generator untuk gelombang persegi, Amati bentuk
gelombang keluarannya dan catat pada Tabel 1
7. Lakukan langkah serupa 4, 5 dan 6 diatas untuk sinyal informasi 1 Vpp, 200 Hz,
500 Hz dan 1000 Hz, Amati bentuk gelombang keluarannya dan catat pada
Tabel 1
8. Menghubungkan sinyal 2 Vpp, 100 Hz gelombang sinus dari Function
Generator (sebagai sinyal informasi) ke masukan multivibrator IC LM555.
Amati bentuk gelombang keluarannya dan catat pada Tabel 2.
9. Lakukan langkah serupa 4, 5, 6, 7, dan 8 diatas, Amati bentuk gelombang
keluarannya dan catat pada Tabel 2.
V. Tabel Hasil Pengukuran

Tabel 1 : Frekuensi Clock = 2 3 kHz, Amplitudo Sinyal Informasi = 1Vpp.

Frekuensi Sinyal Bentuk Gelombang sinyal Bentuk Gelombang


Informasi (Hz) Informasi Sinyal Keluaran PWM
Sinus

Segitiga

100

Persegi

Sinus

200
Segitiga
Persegi

Sinus

Segitiga

500

Persegi

Sinus

1000
Segitiga

Persegi

Tabel 2 : Frekuensi Clock = 2 3 kHz, Amplitudo Sinyal Informasi = 2Vpp

Frekuensi Sinyal Informasi Bentuk Gelombang sinyal Bentuk Gelombang


(Hz) Informasi Sinyal Keluaran PWM
Sinus

Segitiga

100

Persegi
Sinus

Segitiga

200

Persegi

Sinus

Segitiga

500

Persegi
Sinus

Segitiga

1000

Persegi
VI. Analisa Hasil Pengukuran
VII. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai