Anda di halaman 1dari 16

PAM MODUL KOREA

3.1 PEMBANGKITAN SINYAL PAM

1. Tujuan
1.1. Untuk memahami modulasi sinyal PAM melewati sampling natural dan
flat-top.
1.2. Untuk memahami pengaruh frekuensi dari sinyal sampling di domain
waktu pada sinyal PAM.

2. Alat dan Bahan


1) Power Supply 1 buah
2) Generator Fungsi 1 buah
3) Modul PAM (U-2920C) 1 buah
4) Oscilloskope Digital 1 buah

3. Teori Dasar

PAM adalah modulasi yang merubah amplitudo sinyal carrier yang berupa
deretan pulsa (diskrit) mengikuti bentuk amplitudo dari sinyal informasi yang
akan dikirimkan ketempat tujuan. Sehingga sinyal informasi yang dikirim tidak
seluruhnya tapi hanya sampelnya saja (sinyal sampling).

Gambar pembangkitan sinyal PAM


Keterangan gambar :
( a ) Gelombang sinus yang mengandung ripple sebagai frekuensi rendah.
( b ) Gelombang sinus yang bersih dari ripple.
( c ) Gelombang PAM

Prinsip Kerja
Low Pass Filter (LPF) berfungsi meloloskon frekuesi rendah dan memblok
frekuensi tinggi (ripple), sehingga output LPF adalah gelombang frekuensi rendah
yang bersih dari ripple.Switch Electronic berfungsi untuk membuka atau menutup
kontak switch (On/Off) yang digerakkan oleh gelombang pulsa. Proses ini sering
disebut dengan proses sampling. Dalam proses penyamplingan gelombang, maka
frekuensi sampling (fS) harus lebih besar atau sama dengan 2 kali frekuensi
tertinggi dari frekuensi gelombang yang akan disampling yaitu frekuensi
audio (fa). Hal ini sesuai dengan teori Nyquist. (fS 2fa)
4. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan modul dan alat ukur seperti gambar 3-1. Atur semua ADJ.
mengontrol terminal ke MIN dan memberi energi ke alat.

Gambar 3-1 Modul dan pengukuran untuk percobaan


2) Sambung keluaran TRIANGLE dari sumber sinyal ke terminal J2 dari
modul PAM.
3) Sambung terminal CLK dari sumber sinyal ke terminal CLK PULSE dari
modul PAM dan atur FREKUENSI SELECTOR dari SUMBER SINYAL
ke 32kHz.
4) Atur osiloskop seperti berikut
TIME/DIV 50us
CH-1 VOLT/DIV 2V
CH-2 VOLT/DIV 1V
TRIGGER MODE AUTO
TRIGGER SOURCE CH-1
VERTICAL MODE DUAL
INPUT COUPLING DC
SLOPE +
5) Sambung CH-1 probe masukan dari osiloskop ke terminal J2 dari modul
PAM, atur frekuensi ke 3.2kHZ dengan FREKUENSI ADJ dari
GENERATOR AUDIO di SUMBER SINYAL, dan atur amplitude ke
4Vpp dengan FREKUENSI AMPLITUDO ADJ.
6) Atur MODE SAMPLING tombol SW1 ke NATURAL MODE (natural
sampling) di modul PAM dan sambung terminal J3 dan terminal J4.
7) Sambung CH-2 masukan probe osiloskop ke terminal J6 dari modul dan
kemudian gelombang dari seperti gambar 3-2 akan muncul pada layar
osiloskop.

Gambar 3-2 sinyal informasi dan sinyal PAM


8) Jika FREKUENSI SELECTOR dari SUMBER SINYAL ke 16kHz,
gelombang seperti gambar 3-3 pada layar osiloskop.

Gambar 3-3 Sinyal informasi dan sinyal PAM

9) Jika FREKUENSI SLECTOR dari SUMBER SINYAL ke 8kHz,


gelombang seperti gambar 3-4 pada layar osiloskop.
Gambar 3-4 Sinyal informasi dan sinyal PAM

10) Sambung CH-1 masukan probe dari osiloskop ke TP1 dari modul PAM
dan sambung CH-2 masukkan probe dari osiloskop ke TP2 dari modul
PAM.
11) Jika FREKUENSI SELECTOR dari SUMBER SINYAL ke 32kHz.
Gelombang seperti gambar 3-5 pada layar osiloskop.

Gambar 3-5 Sinyal informasi dan sinyal sample-retention [32kHz]

12) Jika FREKUENSI SELECTOR dari SUMBER SINYAL ke 16kHz.


Gelombang seperti gambar 3-6 pada layar osiloskop.
Gambar 3-6 Sinyal informasi dan sinyal sample-retention [16kHz]

13) Jika FREKUENSI SELECTOR dari SUMBER SINYAL ke 8kHz.


Gelombang seperti gambar 3-7 pada layar osiloskop.

Gambar 3-7 Sinyal informasi dan sinyal sample-retention [32kHz]

14) Atur FRKUENSI SELEKTOR dari SUMBER SINYAL ke 32kHz.


15) Sambung Ch-1 masukan probe osiloskop ke terminal J2 dari modul PAM
dan sambung CH-2 masukan probe osiloskop ke J6. Juga sambung
terminal J3 dan J4 satu sama lain.
16) Pilih SAMPLING MODE tombol SW1 ke FLAT-TOP mode dan
kemudian gelomabng dari seperti gambar 3-8 akan menampilkan pada
layar osiloskop.
Gambar 3-8 Sinyal informasi dan sinyal PAM [32kHz]

17) Jika FREKUENSI SELECTOR dari SUMBER SINYAL ke 16kHz.


Gelombang seperti gambar 3-9 pada layar osiloskop.

Gambar 3-9 Sinyal informasi dan sinyal PAM [16kHz]

18) Jika FREKUENSI SELECTOR dari SUMBER SINYAL ke 8kHz.


Gelombang seperti gambar 3-10 pada layar osiloskop.

Gambar 3-4 Sinyal informasi dan sinyal PAM [18kHz]

19) Jelaskan perbedaan dari dua bentuk sinyal PAM yang akan dihasilkan oleh
generator PAM dengan natural sampling dan flat-top sampling.
20) Atur semua energi ke OFF dan hilangkan semua sambungan.

3.2 DEMODULASI SINYAL PAM

1. Tujuan
a. Untuk mendefinsikan teori sampling dan Nyquist rate
b. Untuk memahami kenyataan bahwa sinyal pesan dapat dipulihkan
dari sinyal PAM oleh filter low pass
c. Untuk mengerti prinsip yang menghasilkan distorsi aperture dari
sampling flat-top

2. Alat dan Bahan


a) Power Supply 1 buah
b) Generator Fungsi 1 buah
c) Modul PAM (U-2920C) 1 buah
d) Osilloskop Digital 1 buah

3. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan modul dan alat ukur seperti gambar 3-11. Atur semua
ADJ. mengontrol terminal ke MIN dan memberi energi ke alat.

Gambar 3-11 Modul dan pengukuran untuk percobaan


2) Menghubungkan output terminal sinus dan output terminal clock dari
sumber sinyal ke audio input dan pulsa clock terminal dari modul
PAM
3) Menghubungkan terminal J1 dengan J2 dan J3 dengan J13 dari modul
PAM
4) Mengatur osiloskop :
TIME/DIV 0,2 [ms]
CH-1 VOLT/DIV 2 [V]
CH-2 VOLT/DIV 2 [V]
TRIGGER MODE AUTO
TRIGGER SOURCE CH-1
VERTICAL MODE DUAL
5) Menghubungkan CH-1 input probe dari osiloskop ke J1 terminal dari
PAM modul, mengatur frekuensi ke 2 [kHz] oleh mengatur frekuensi
ADJ. dari AUDIO GENERATOR di sumber sinyal, mengatur
amplitude ke 4[Vpp] oleh mengatur amplitude ADJ
6) Mengatur FREQUENCY SELECTOR di sumber sinyal ke 8[kHz] dan
mengatur switch mode sampling SW1 di modul PAM ke NATURAL
mode (natural sampling)
7) Mengatur ORDER SELECTOR switch SW2 ke dua dan
menghubungkan CH-2 input probe dari osiloskop ke AUDIO INPUT 1
dari modul PAM, hasil seperti gambar 3-24(a) akan muncul pada layar
osiloskop
8) Mengatur ORDER SELECTOR switch SW2 ke empat dan
menghubungkan CH-2 input probe dari osiloskop ke AUDIO INPUT 2
dari modul PAM, hasil seperti gambar 3-24(b) akan muncul pada layar
osiloskop

A) 2nd LPF Demodulasi B) 4th LPF Demodulasi

Gambar 3-12 Sampling natural gelombang demodulasi PAM


9) Mengatur SAMPLING MODE switch SW1 di modul PAM ke mode
flat-top (flat-top sampling)
10) Mengatur ORDER SELECTOR switch SW2 ke dua dan
menghubungkan CH-1 input probe dari osiloskop ke AUDIO INPUT 1
dari modul PAM, hasil seperti gambar 3-13(a) akan muncul pada layar
osiloskop
11) Mengatur ORDER SELECTOR switch SW2 ke empat dan
menghubungkan CH-2 input probe dari osiloskop ke AUDIO INPUT 1
dari modul PAM, hasil seperti gambar 3-13(b) akan muncul pada layar
osiloskop

A) 2nd LPF Demodulasi B) 4th LPF Demodulasi

Gambar 3-12 Flat-top gelombang demodulasi PAM

12) Mengatur frekuensi ke 2[kHz] oleh tampilan frekuensi ADJ dari


AUDIO GENERATOR di sumber sinyal dan mengatur amplitude ke 4
[Vpp] oleh tampilan amplitude ADJ
13) Menghubungkan CH-1 input probe dari osiloskop ke terminal J3 dari
modul PAM
14) Mengatur mode sampling switch SW1 di modul PAM ke mode flat-top
(flat-top sampling)
15) Menghubungkan CH-2 input probe dari osiloskop ke AUDIO
OUTPUT 2 dari modul PAM dan pilih ORDER SELECTOR switch
SW2 ke empat
16) Jika dikonversi FREQUENCY SELECTOR ke 16, 8, 4 dan 2[kHz] di
sumber sinyal, hasil akan seperti pada 3-14(a) sampai (d) akan muncul
pada layar osiloskop Mengatur TIME?DIV ke 0,2[ms] ketika frekuensi
sampling adalah 16 dan 8[kHz], mengatur 2[ms] dan 2[kHz]

A) f=16kHz B) f=8kHz

A) f=4kHz B) f=2kHz

Gambar 3-12 Sampling natural gelombang demodulasi PAM

17) Matikan sumber ke OFF dan pindahkan semua koneksi pada modul

3.3 ALIASING dan PRE-FILTER

1. Tujuan Percobaan
1) Untuk mempelajari Aliasing dengan domain waktu.
2) Untuk menjelaskan pentingnya kecepatan Nyqiust untuk
menentukan sinyal sampling.
3) Untuk mempelajari mengenai Pre-filter dari sinyal informasi yang
dapat mengurangi Aliasing.
2. Alat Percobaan
1) Power Supply (U-2920A)
2) Signal Source (U-2920B)
3) Pulse Amplitude Modulation (U-2920C)
4) Digital Storage Modulation (2-CH. 60[MHz])

3. Prosedur Percobaan
1) Menyiapkan modul dan menyusun seperti gambar 3-15. Mengatur
semua ADJ. Mengatur terminal ke minimal dan menyalakan daya
ke semua titik yang terhubung.

Gambar 3-15 Modul dan penyusunan alat untuk percobaan


2) Mengoneksi terminal output sinus dan clock dari SIGNAL
SOURCE ke terminal J2 dari modul PAM.
3) Mengoneksi J3 ke J4 dan J4 ke J6 dan terminal J13 dalam modul
PAM.
4) Mengatur osiloskop :
TIME/DIV : 0.2 [ms]
CH-1 VOLT/DIV : 2 [V]
CH-2 VOLT/DIV : 1 [V]
TRIGGER MODE : AUTO
TRIGGER SOURCE : CH-1
VERTICAL MODE : DUAL
INPUT COUPLING : DC
SLOPE :+
5) Menghubungkan input CH-1 osiloskop ke terminal J1 dari modul
PAM, mengatur frekuensi 1 [kHz] disesuaikan frekuensi ADJ dari
AUDIO GENERATOR di SIGNAL SOURCE dan mengatur
amlitudo 4 [Vpp] disesuaikan frekuensi ADJ.
6) Memilih FREQUENCY SELECTOR dari SIGNAL SOURCE 8
[kHz].
7) Memilih SAMPLING MODE saklar SW1 ke mode FLAT-TOP
dan menghubungkan input CH-2 osiloskop ke terminal J6. Dan
kemudian mengecek layar gambar 3-16(a)pada osiloskop sesuai
dengan inputan.
8) Menaikkan frekuensi informasi menjadi 2 [kHz] disesuaikan
frekuensi ADJ dari AUDIO GENERATOR dan kemudian
mengecek gambar 3-16(b) pada osiloskop.

A) f=1kHz B) f=2kHz
A) f=4kHz B) f=4kHz

A) f=6kHz

Gambar 3-16 Sinyal informasi dan gelombang PAM di sampling frekuensi = 8


kHz

9) Menaikkan frekuensi informasi menjadi 4 [kHz] disesuaikan


frekuensi ADJ dari AUDIO GENERATOR dan kemudian
mengecek 2 tipe gelombang pada gambar 3-16(c) dan (d) pada
osiloskop.
10) Menaikkan frekuensi informasi menjadi 6 [kHz] disesuaikan
frekuensi ADJ dari AUDIO GENERATOR dan kemudian
mengecek gambar 3-16(e) pada osiloskop.
11) Mengatur ORDER SELECTOR SW2 ke prosedur percobaan ke 4,
ulangi (4)-(9) oleh koneksi input CH-1 dari osiloskop ke AUDIO
OUTPUT 2. Dan kemudian melihat gelombang PAM dan sinyal
demodulasi seperti gambar 3-17 (a)-(d) pada osiloskop.
12) Memindahkan koneksi antara terminal output Sinus dari SIGNAL
SOURCE dan terminal J2 dan kemudian koneksi terminal
TRIANGLE output ke terminal J2.
13) Mengkoneksikan input CH-1 dan CH-2 dari osiloskope ke J2 dan
AUDIO OUTPUT 2 dari PAM.

A) f=1kHz B) f=2kHz

A) f=4kHz B) f=6kHz

Gambar 3-16 Gelombang PAM dan demodulasi sinyal informasi di sampling


frekuensi = 8 kHz
5. ANALISIS DATA
Pada percobaan 3.1 melakukan proses pembangkitan sinyal PAM. Percobaan
3.2 melakukan proses demodulasi PAM. Dan percobaan 3.3 melakukan proses
aliasing dan pre-filtering
Apabila frekuensi selektor < frekuensi sampling maka sinyal keluaran yang
dihasilkan akan membentuk tidak menyerupai seperti sinyal informasi. Agar
sinyal PAM terbentuk sempurna, frekuensi pada selektor harus lebih besar dari
frekuensi sampling.
Apabila frekuensi selektor > frekuensi sampling maka hasil sinyal keluaran
PAM berbentuk seperti pada sinyal informasi (sinyal sinus). Semakin besar
perbedaan nilai pada frekuensi selektor dengan frekuensi sampling maka sinyal
PAM akan terlihat dengan jelas.

6. KESIMPULAN
1. Pada PAM, gelombang carrier yang digunakan adalah gelombang
kotak (digital) yang akan digunakan sebagai sinyal sampilng.
2. Demodulasi PAM adalah proses pengembalian sinyal output PAM
menjadi sinyal analog.
3. Aliasing dan pre-filter adalah proses pemilihan frekuensi yang akan
diloloskan atau diredam pada modulasi PAM.
4. Gelombang output merupakan hasil sampilng dari gelombang
informasi, sehingga level tegangan sinyal sampling pada bit 1 akan
mengikuti amplitudo sinyal informasi.
5. Semakin tinggi frekuensi sinyal sampling, maka akan semakin bagus
dan presisi output yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai