Anda di halaman 1dari 25

lOMoARcPSD|7557611

Makalah Tes Inventori Kepribadian 16 PF

Pengantar Psikodiagnostika (Universitas Padjadjaran)

StuDocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)
lOMoARcPSD|7557611

ALAT TES INVENTORI KEPRIBADIAN 16 PF

(SIXTEEN PERSONALITY FACTOR QUESTIONNAIRE)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikodiagnostik

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

PENGANTAR

Salah satu assessment yang dalam pemeriksaan psikologi adalah tes invetori.
inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-karakteristik
kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value).
Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti
minat, penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes
yang digunakan umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya
menjelaskan satu atau beberapa aspek kepribadian.

Macam-macam Tes Inventori


 Tes Inventori kepribadian
1. MMPI (minnesota Personality Inventory)
2. CPI (california Psychological Inventory)
3. PIC (Personality Inventory for Children)
4. MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)
5. 16 PF (sixteen Personality Factor Questionnaire)
6. EPPS (Edward Perssonal Preference Schedule)
7. PRF (Personality Research Form)
8. Jackson Personality Inventory

 Tes Inventory Minat


1. SCII (Strong-Campbell Interest Inventory)
2. JVIS (Jackson Vocationalinterest Survey)
3. KPR-V (Kuder Preference Record - Vocational)
4. CAI (Career Assessment Inventory)
5. RM (The rothwell-Miller Interest Blank)

 Tes Inventori Nilai


1. Study OF Value
2. WVI (Work Value Inventory)

Pada pembahasan kali ini akan menguraikan penjelasan mengenai salah satu tes
inventori kepribadian, yaitu 16 Personality Factors yang dikembangkan dari teori
kepribadian Raymond Cattell.

DEFINISI

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

Tes 16PF merupakan sebuah alat ukur komprehensif menilai kepribadian normal
seseorang yang dapat digunakan pada semua setting yang membutuhkan penggambaran
kepribadian orang secara menyeluruh dan global. Tes 16 PF ini dapat mengetahui keadaan
seseorang seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan, toleransi, coping stres dan empati.

SPESIFIKASI TEST, TUJUAN DAN SUBJEK

Spesifikasi tes 16 PF ada dua skala, yaitu global scale dan primary scale. Dapat
dijelaskan sebagai berikut:

Global Scale
 Extraversion/Introversion
 High Anxiety/Low Anxiety
 Tough-Mindedness/Receptivity
 Independence/Accommodation
 Self-Control/Lack of Restraint

Primary Scale
 Warmth (A)
 Intelligence (B)
 Emotional Stability (C)
 Dominance (E)
 Impulsivity (F)
 Conformity (G)
 Boldness (H)
 Sensitivity (I)
 Suspiciousness (L)
 Imagination (M)
 Shrewdness (N)
 Insecurity (O)
 Radicalism (Q1)
 Self-Sufficiency (Q2)
 Self-Discipline (Q3)
 Tension (Q4)

Tujuan tes 16PF ini muncul dari perspektif unik penyelidikan empiris, yang berupaya
mencari struktur elemen dasar dari kepribadian lewat penelitian secara ilmiah.

Subjek

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

16PF dirancang untuk usia ≥ 16 th, pendidikan minimal sekolah menengah. Tes yang
serumpun & diperuntukkan bagi usia yang lebih muda :
 High School Personality Questionnaire (HSPQ) : usia 12 – 16 tahun
 Children Personality Questionnaire (CPQ) : usia 8 – 12 tahun
 Early School Personality Questionnaire (ESPQ) : usia 6 – 8 tahun
 Clinical Analysis Questionnaire (CAQ) : untuk kasus klinis
Bentuk 16 PF:
 Form A paralel dengan B untuk usia mulai 16 tahun, pendidikan akademis dengan
jumlah soal 187 item
 Form C paralel dengan D untuk usia 16 tahun ke atas, untuk pekerja, karyawan
perusahaan, orang dewasa normal dan orang yang berpendidikan formal.
 Form E paralel dengan F untuk subjek mengalami kesukaran, hambatan dalam
pendidikan atau membaca.

SEJARAH

The 16PF Questionnaire dibuat oleh Raymond B. Cattel. Kakek, ayah, dan saudara laki-
laki dari Cattell adalah penemu dan ahli mesin. Ketika muda, ia merasa kagum terhadap
hasil peneltian perintisan ilmiah, seperti listrik, radio, telepon. Hal ini lah yang menginspirasi
keputusannya untuk mengikuti jurusan physical science tingkat prasarjana dan magister di
Universitas London tahun 1920-an.
Pada tahun yang sama, bidang scientific psychology terbatas dalam ruang
lingkupnya. Cattell mempelajari proses kerja psikologi fisiologis dan eksperimen, seperti
Pavlov, Thorndike, dan Wundt, yang menggunakan metode ilmiah untuk menguji human
functioning, seperti sensation dan learning. Cattell menemukan bahwa psikologi
eksperimental memiliki kontribusi sedikit mengenai isu mengenai human personality.
Cattell dipengaruhi oleh penelitiannya dan lingkungan sosial dan politik setelah
Perang Dunia 1 London, pengalaman ini lah yang menuntun Cattell yakin bahwa masalah
terbesar di dunia seringkali hasil dari human temperament dan motivation. Ia berspekulasi
bahwa pasti ada jalan untuk mengaplikasikan kekuatan ilmiah untuk memahami human
personality.
Pada tahun 1930, Cattell bekerja sama dengan Charles Spearman, orang yang
mengembangkan metode factor analysis untuk mencoba mengidentifikasi dan mengatur
elemen dasar dari kemampuan manusia. Keterlibatan Cattel menimbulkan keyakinan bahwa
factor analysis adalah alat yang baik untuk menemukan dimensi dasar di balik fenomena
kompleks, seperti personality. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, akhirnya
ditemukanlah The 16PF Questionnaire.

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

The 16PF Questionnaire dipublikasikan pertama kali tahun 1949. Perbaikan terus
dilakukan yang menerbitkan edisi baru pada tahun 1956, 1962, 1968, dan edisi terakhir,
yaitu 16PF Fifth Edition Questionnaire pada tahun 1993. 16PF Fifth Edition memiliki ciri-ciri
lebih sederhana, bahasa yang diperbaharui, tingkat membaca rendah, peningkatan
karakteristik-karakteristik psikometri, indeks-indeks response-style terbaru, scoring lebih
mudah, dan norma-norma yang diperbaharui dibandingkan dengan yang pertama kali
dipublikasikan.
Struktur kepribadian dari remaja dan anak-anak pun dipelajari, sehingga
menghasilkan High-School Personality Quetionnaire (HSPQ) yang dipublikasikan pada tahun
1953 untuk usia 12-18 tahun dan Children’s Personality Questionnaire (CPQ) yang
dipublikasikan pada tahun 1959 untuk usia 8-12 tahun, serta Early School Personality
Questionnaire (ESPQ) untuk usia 6-8 tahun, Clinical Analysis Questionnaire (CAQ) untuk
kasus klinis. Pada tahun 2001, terjadi revisi terhadap High-School Personality Questionnaire
(HSPQ) menjadi 16PF Adolescent Personality Questionnaire (APQ). Lalu, pada tahun 1999,
muncul lah versi yang lebih singkat, yaitu 16PF Select Questionnaire yang digunakan untuk
keadaan seleksi (selection settings). Selain itu sejak publikasi yang pertama pada tahun 1949,
tes ini telah diadaptasikan ke lebih dari 35 bahasa dan dialek karena sifatnya yang
internasional.
16PF Questionnaire terdiri dari 185 soal pilihan ganda (menurut versi terakhir, yaitu
16PF Fifth Edition) yang ditulis pada fifth-grade reading level. Soal-soal tersebut
menampilkan skor pada 16 primary personality scales dan five global scales (Big Five
Personality). Setiap primary scale mengandung 5-10 item dan masing-masing item memiliki
tiga pilihan jawaban.

BENTUK ALAT TES 16 PF

Bentuk-bentuk alat tes 16 PF diantaranya :


 Bentuk A paralel dengan B
Digunakan untuk mengetes testee dengan usia mulai 16 tahun yang mengenyam
pendidikan akademis.
 Bentuk C paralel dengan D
Digunakan untuk mengetes testee untuk usia lebih dari 16 tahun yaitu biasanya para
pekerja seperti karyawan dengan pendidikan formal.
 Bentuk E paralel dengan F
Digunakan untuk mengetes individu yang mengalami kesukaran dalam akademis
seperti dalam hal membaca.
 High School Personality Questionnaire (HSPQ)
Untuk mengetes individu dengan rentan usia 12 – 16 tahun.
 Children Personality Questionnaire (CPQ)
Untuk mengetes individu dengan rentan usia 8 – 12 tahun.

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

 Early School Personality Questionnaire (ESPQ)


Untuk mengetes individu dengan rentan usia 6 – 12 tahun.
 Clinical Analysis Questionnaire (CAQ)
Digunakan dalam konteks membantu kasus klinis.
Pada makalah ini, yang akan kami bahas adalah alat tes 16 PF form C. Alat tesini
terdiri dari 105 pertanyaan dan tiga kemungkinan jawaban. Berikut ini adalah contoh dari
alat tes ini.
1. Saya terbiasa lambat kalau bangun pagi
a.) Ya b.) Di antaranya c.) Tidak
(benar) (ragu-ragu) (tidak benar)
2. Saya lebih senang :
a.) Mendengarkan lagu-lagu merdu
b.) Tidak pasti
c.) Membaca cerita yang menarik

RASIONALISASI

Tes 16 PF merupakan sebuah alat ukur yang komprehensif dalam menilai kepribadian
seseorang. Pada tes ini dapat digambarkan kepribadian seseorang secara menyeluruh yang
diukur melalui kuisioner 16 PF. Hal ini dikarenakan melalui 16 PF dapat diketahui keadaan
seseorang seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan, toleransi, cara mengatasi stress
dan empati.

Tes 16 PF sendiri berasal dari pandangan penelitian empirik yang bertujuan untuk
mencari struktur elemen dasar dari kepribadian melalui penelitian ilmiah. Dimana setelah
melewati penelitian empiris yang panjang, ditemukan dasar dari kepribadian adalah
primary traits. Dimana hal ini dapat diukur melalui kuisioner 16 PF. Pada setiap pertanyaan
dan jawaban dalam kuisioner 16 PF haruslah terkandung beberapa inti konten primary
traits seperti dibawah ini, walupun bahasa yang digunakan bisa berbeda-beda.

Primary Scale DESKRIPSI

Warmth (A) Menggambarkan sifat yang berkaitan dengan adaptasi dan mau
bekerjasama.

reasoning (B) Menggabarkan sifat yang berkaitan dengan kemampuan dalam


memcahkan masalah.

Emotional Menggambarkan sifat yang berkaitan dengan pengendalian emosi


Stability(C) dan kedewasaan.

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

Dominance (E) Menggambarkan sifat yang berkaitan dengan keberanian, ketegasan


dan keyakinan diri.

liveliness (F) Menggambarkan sifat yang berkaitan dengan kegembiraan,


kebebasan dan keterbukaan.

Rule-consciousness Menggambarkan sifat yang berhubungan dengan rasa tanggung


(G) jawab, ketekunan, kecermatan dan sikap moralitas.

Social Boldness (H) Menggambarkan sifat yang berhubungan dengan rasa tanggung
jawab, ketekunan, kecermatan dan moralitas.

Sensitivity (I) Berkaitan dengan kepekaan perasaan, ketergantungan dan


khayalan.

vigilance (L) Berkaitan dengan kecurigaan atau kepercayaan.

abstractedness (M) Berkaitan dengan imajinasi, kreasi akan suatu hal, semangat dan
cita-cita.

privateness (N) Menggambarkan kecerdasan, kesadaran sosial dan kelancaran


dalam pekerjaan.

apprehension (O) Menggambarkan pesimisme dan kegelisahan.

Openness to change Menggambarkan mengenai modernisasi, inovasi, dan liberalism.


(Q1)

Self –reliance (Q2) Menggambarkan mengenai kepercayaan diri dan ketergantungan


kepada kelompok

perfectionism (Q3) Menggambarkan tentang self esteem, kedisiplinan, dan keteguhan


prinsip diri.

Tension (Q4) Menggambarkan ketegangan emosi, kelelahan dan frustrasi

Berikut ini adalah gambaran lebih jelas lagi dari deskripsi primary trait, tentang
bagaimana sifat seseorang yang deskripsi primary trait-nya tinggi dan bagaimana yang
primary trait-nya tinggi.

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

Selain itu terdapat pula global traits dimana hal ini merupakan kombinasi dari
primary traits yang ada. Konsep dari global traits ini diambil berdasarkan teori the big five
personality. contohnya, global traits Extraversion atau Introversion yang muncul dari
kombinasi dari lima primary traits, masing-masing mewakili motivasi unik untuk bergerak ke
arah bergaul dengan orang lain atau sebaliknya yaitu menjauh dari orang lain.

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

RUANG LINGKUP

 KLINIS
Tes 16 PF dapat digunakan di bidang klinis terutama konseling karena dapat
memberikan gambaran kepribadian secara utuh dan mendalam mengenai seseorang.
Dalam hal kontek terapi dikarenakan sudah mengetahui gambaran umum
kepribadian tentang seseorang, tentunya dapat menentukan bagaimana dialog terapi
yang seharusnya dilakukan, sehingga dapat diciptakan proses terapi yang efektif.
 PIO
16 PF dapat pula digunakan untuk rekruitmen, promosi jabatan dan training.

ADMINISTRASI TEST

Terdapat beberapa hal penting dalam administrasi tes 16 PF, yaitu:

- Mudah di-administrasikan, nonthreatening, pilihan ganda

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

- Tanpa batasan waktu, namun rata-rata 35 – 50 menit untuk paper-and-pencil dan 25


– 35 menit untuk penggunaan komputer
- Untuk usia 16 tahun keatas
- Level membaca kelas 5
- Administrasi dan scoring dapat menggunakan cara tradisional (paper-and-pencil)
maupun modern (internet dan software komputer)

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh tester, yaitu:

- Kemampuan membaca
- Keterbatasan bahasa
- Sikap testee terhadap tes
- Keadaan fisik dan psikologis
- Sikap testee terhadap konsekuensi yang akan didapatkan

Perlengkapan Tes

- Buku tes
- Lembar jawaban
- Stopwatch
- Pensil (number-two pencil)

Pedoman/Instruksi Tes

Tes 16 PF dapat dilakukan secara individual maupun klasikal (massal), dengan format
paper-and-pencil atau komputer. Tidak terdapat batasan waktu dalam tes ini. Namun,
kebanyakan orang akan menyelesaikannya selama 35-50 menit untuk format paper-and-
pencil, sedangkan untuk format komputer sekitar 25-35 menit. Di dalam buku tes sudah
terdapat instruksi tes, tester dapat memilih untuk membacakannya kepada testee atau testee
membacanya sendiri.

Berikut merupakan gambaran mengenai tata laksana yang harus diberikan bila
dengan format paper-and-pencil:

1. Memberikan lembar tes sesuai dengan form


2. Menginstruksikan testee untuk mengisi lembar identitas
3. Membagikan buku Tes 16 PF kepada testee
4. Membacakan instruksi yang terdapat pada halaman penjelasan di dalam buku soal
kepada testee
5. Tanyakan kepada testee apakah sudah jelas atau belum mengenai tugasnya. Apabila
sudah jelas dapat langsung dilanjutkan dengan mengerjakan tes tetapi bila testee
belum jelas, jelaskan lagi tentang tugas kepada testee

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

6. Tekankan pada testee agar jangan ada jawaban yang terlewati, dalam
mengerjakannya jangan terlalu banyak berpikir, dan jangan merasa khawatir karena
tidak ada jawaban yang salah
7. Sebelum dikumpulkan, testee diminta untuk mengecek pekerjaannya – apakah ada
yang belum terjawab, kesalahan menulis identitas atau yang lainnya
8. Tester mengambil buku tes dan lembar jawaban untuk dikumpulkan.

Sehingga instruksi yang diberikan kepada testee adalah sebagai berikut:

“kepada saudara telah dibagikan sebuah lembar jawaban. Isilah lembar itu dengan
menggunakan pulpen:

Isilah di sebelah kanan atas lembar tersebut:

Nomor : nomor pemeriksaan saudara

Tanggal : tanggal hari ini (sebutkan tanggal, bulan, dan tahun hari ini)

Nama : nama lengkap saudara

Jenis Kelamin : lingkari huruf L atau P sesuai jenis kelamin saudara

Tgl Lahir : tanggal, bulan, tahun lahir saudara

Pendidikan : pendidikan terakhir yang ada ijazahnya

Pekerjaan : pekerjaan saudara saat ini”

“Kepada saudara sekarang telah dibagikan buku tes. Bukalah buku tes pada halaman
penjelasan. Bacalah dalam hati penjelasan beserta contohnya, dan saya akan
membacakannya dengan keras”

(baca instruksi pada buku Tes 16 PF)

“Berikut ini anda akan menghadapi 105 buah pertanyaan dengan tiga kemungkinan
jawaban untuk dipilih. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kenyataan
yang ada pada diri anda sendiri.

Dalam menjawab pertanyaan ini, usahakanlah untuk memilih salah satu kemungkinan
jawaban sebelah kiri ialah a) atau sebelah kanan, ialah c). Hanya kalau anda benar-benar
merasa ragu-ragu, anda boleh memilih jawaban yang di tengah, ialah b).

CONTOH :

1. Saya terbiasa lambat kalau bangun pagi

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

a) Ya b) Di antaranya c) Tidak

(benar) (ragu-ragu) (tidak benar)

2. Saya lebih senang :

a) Mendengarkan lagu-lagu merdu

b) Tidak Pasti

c) Membaca cerita yang menarik

Jawaban anda hendaknya dicantumkan pada lembar jawaban, dengan cara mencantumkan
lingkaran kecil di dalam salah satu kotak, kiri-tengah-kanan, sesuai dengan jawaban yang
anda pilih.

Misalnya contoh nomor 1, anda setuju dengan pernyataan itu. Kalau begitu cantumkanlah
lingkaran kecil dalam kotak kiri (lihat contoh dibawah)., jika pada contoh nomor 2 anda
merasa ragu-ragu cantumkanlah lingkaran dalam kotak tengah (lihat contoh dibawah)

KERTAS JAWABAN: 1. a b c

2. a b c

Sekali lagi kami mengharapkan anda untuk menjawab dengan sebenarnya.”

“Apakah ada pertanyaan?” (tunggu sebentar)

“Jika tidak bukalah halaman selanjutnya, ambilah alat tulis saudara, kerjakanlah dengan
jujur, jangan ada jawaban yang terlewati. Jangan terlalu banyak berpikir dan merasa
khawatir karena tidak ada jawaban yang salah, dan silahkan MULAI!”

“BERHENTI! Waktu pengerjaan telah selesai, silahkan saudara periksa kembali apakah ada
yang belum terjawab, salah dalam menuliskan identitas, atau yang lainnya”

“Baik silahkan simpan buku tes dan lembar jawaban saudara, karena akan segera kami
kumpulkan”

SKORING TES 16 PF

1. Hand scoring
Prosedurnya sangat sederhana. Material yang diperlukan adalah satu set kunci
skoring, tabel norma, dan Individual Record Form. Sebelum skoring dilakukan,

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

pastikan bahwa partisipan menjawab semua item dan hanya memberikan satu
jawaban pada setiap item. Raw Score diperoleh dengan cara menempatkan kunci di
atas lembar jawabanàtanda bintang pada kunci harus tepat berada di atas tanda
bintang pada lembar jawaban. Lalu raw score di transformasikan ke dalam standard
score dengan mengunakan table norma. Untuk scorer yang berpengalaman,
keseluruhan proses ini memerlukan waktu hanya 6-7 menit.
2. Computer Scoring
Scoring dapat dilakukan menggunakan computer jika partisipan melakukan tes
dengan cara mengirim lembar jawaban test via email kepada penerbit tes atau
menggunakan software. Hasil tes akan dikirim via email sesuai dengan bahasa yang
digunakan partisipan.
3. Score Reporting On the Sten Scale
Skor dalam tes ditampilkan dalam skala 10 poin yang disebut “Sten” atau standard-
ten scale, sengan rata-rata = 5,5 dan standard deviasi = 2. skor

Dengan ketentuan :

1. Semua item harus dijawab (105 item)


2. Mencari Raw Score (RS) dari masing masing faktor. Skor per-item: 0,1,2
3. Menentukan Weighted Score (WS) score berdasar table norma
4. Mengecek ketentuan khusus pada MD (Motivational Distortion)
5. Membuat profil 16 faktor kepribadian

CARA MENGHITUNG SKOR

1. Letakan kunci di atas lembar jawaban,tanda bintang pada kunci harus tepat berada di
atas tanda bintang pada lembar jawaban

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

2. Hitung skor masing-masing factor dengan menjumlahkan skor sesuai garis yang
terdapat pada kunci; hasilnya diletakkan pada kolom raw score
3. Konversikan raw score menjadi sten score dengan mengacu pada norma

PENORMAAN

Ubah RS menjadi angka STEN (Standard Ten Score) dengan menggunakan table sesuai
karakteristik subjek berdasarkan norma. Norma dikelompokkan menjadi 9 berdasarkan
tingkat pendidikan dan jenis kelamin, yaitu:

1. Kelompok SLTP dan SLTA laki-laki


2. Kelompok SLTP dan SLTA perempuan
3. Kelompok SLTP dan SLTA laki-laki dan perempuan
4. Kelompok Mahasiswa/PT laki-laki
5. Kelompok Mahasiswa/PT perempuan
6. Kelompok Mahasiswa/PT laki-laki dan perempuan
7. Kelompok Masyarakat Umum laki-laki
8. Kelompok Masyarakat Umum perempuan
9. Kelompok Masyarakat Umum laki-laki dan perempuan

Norma STEN: Bergerak dari skor 1–10

 Skor dikatakan Rendah apabila sten skor 1-4


 Skor dikatakan Rata-Rata apabila sten skor 5-6
 Skor dikatakan Tingg apabila sten skor 7-10

MOTIVATIONAL DISTORTION

Motivational Distortion (MD) digunakan untuk melihat dan memeriksa sampai seberapa jauh
testee sungguh-sungguh dalam mengerjakan tesnya, dengan jujur dan lepas dari pengaruh
atau gangguan-gangguan lain. Semakin tinggi STEN Score MD, maka artinya semakin besar
pula distorsi. Skor MD yang baik apabila kurang dari 7.

Ketentuan Khusus MD Sten Skor 7-10

1. Bila MD STEN skor 10, maka nilai WS untuk:


- Faktor O dan Q4 ditambah 2
- Faktor C dan Q3 dikurangi 2
- Faktor L, N dan Q2 ditambah 1
- Faktor A,G dan H dikurangi 1
2. Bila MD STEN skor 8 dan 9, maka WS untuk:
- Faktor L, N, O dan Q4 ditambah 1

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

- Faktor A, C, G dan Q3 dikurangi 1


3. Bila MD STEN skor 7, maka WS untuk:
- Faktor O dan Q4 ditambah 1
- Faktor C, dan Q3 dikurangi 1

PROFIL

1. Buat titik sesuai dengan STEN score pada masing-masing faktor


2. Tarik garis berdasarkan titik urut dari faktor A-Q4

INTERPRETASI TES 16 PF
Di bawah ini akan di jelaskan mengenai interpretasi dari hasil 16 PF Primary Factors.

Faktor Primer Low High


A-Warmth  Bersikap Kaku, dingin, keras  Bersikap baik hati
kepala, dan suka menjauh dari  Tidak suka repot-repot.
orang lain.  Mudah bekerja sama dengan
 Lebih suka bekerja sendiri. orang lain.
 Menyukai pekerjaan yang  Hatinya lembut, ramah,
menuntut ketepatan. mudah menyesuaikan diri.
 Sikap hati-hati, tidak ramah,  Tidak takut di kritik
pendiam.  Suka berpartisipasi dalam

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

 Selalu mencela dan kritis kegiatan


 Bersifat obyektif, tidak suka
memihak
B-Reasoning  Intelgensi tinggi.
 Intelegensi rendah.  Berpikir abstrak
 Berpikir konkret  Cenderung cepat dalam
 Cenderung lambat dalam memahami dan menegrti ide-
mempelajari sesuatu yang baru ide baru
C-Emotional  .Cenderung memuliki derajat  Secara emosional matang,
Stability toleransi terhadap frustasi yang stabil dan memiliki
rendah. pandangan yang realistik
 Cenderung menghindari diri dari terhadap kehidupan.
tuntutan realitas  Tabah dalam menghadapi
 Dipengaruhi oleh emosi, perasaan masalah emosional yang sulit.
 Kekuatan ego rendah  Kekuatan ego tinggi
E-Dominance  Cenderung mengalah dan patuh  Bersikap tegas, berkeyakinan
pada orang lain. diri dan memiliki pemikiran
 Tergantung pada orang lain. yang independen
 Rendah hati, berwatak halus, dan  Bersikap menguasai dan
pasrah mengatur orang lain, agresif
 Merasa cemas terhadap cara-cara  Teguh pendiriannya, suka
yang tidak benar. bersaing, keras kepala
 Ramah, baik hati dan suka
menolong
F-Liveliness  Pendiam, bersifat mawas diri.  Periang, bertingkah laku aktif,
 Pesimis, terlalu tenang dan terbuka dan mengesankan
berhati-hati.  Sifatnya gembira.
 Sederhana, serius  Sering terpilih menjadi
 Menyenangkan dan dapat pemimpin.
dipercaya.  Impulsif dan cepat berubah
tanpa diduga-duga.
G-Rule  Berhati-hati, bersungguh-
Consciousness sungguh, teliti, serius.
 Bijaksana  Gigih, keras hati dan tekun.
 Kurang bersemangat dalam  Memiliki rasa tanggung jawab
berusaha. yang besar
 Mengabaikan aturan-aturan.  Bermoral dan suka bekerja
 Super ego yang lemah. keras
 Super ego yang kuat.
H-Social  Pemalu, rendah diri, ekspresi diri  Berjiwa sosial, pemberani,

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

Boldness terhambat bertindak spontan, berlebihan


 Kurang perhatian terhadap dalam respon-respon
lingkungan. emosional
 Kurang pergaulan  Tidak memperhatikan hal-hal
kecil.
 Mampu menghadapi situasi
emosional yang melelahkan
I-Sensitivity  Keras hati, percaya diri.  Cenderung berhati lembut,
 Cenderung bersikap praktis, suka berkhayal, artistik.
realistik, mandiri, bertanggung  Meragukan hal-hal yang
jawab. subjektif dan takhayul.
 Meragukan hal-hal yang subjektif  Tidak sabar, tergantung pada
dan takhayul. orang lain dan tidak praktis
L-Vigilance  Menaruh kepercayaan pada  Suka berprasangka buruk
orang lain. kepada orang lain.
 Meneriman semua keadaan,  Sukar bertindak bodoh.
pasrah.  Skeptis
 Mudah bergaul
M-  Praktikal.  Imajinatif.
Abstractedness  Orangnya sederhana dan  Hidupnya bebas.
bersahaja.  Pelupa dan suka melamun.
N-Privateness  Jujur dan berterus terang.  Lihai, cerdik, tajam,
 Sederhana, rendah hati, rendah diplomatis.
hati.  Halus budi pekertinya.
 Ikhlas tetapi secara sosial  Secara sosial sadar dengan
canggung. lingkungannya
O- Apprehension  Secara sosial sadar dengan  Merasa takut, khawatir,
lingkungannya prihatin dan gelisah.
 Tenang dan tentram  Menyalahkan diri sendiri.
 Aman  Merasa tidak nyaman
 Puas dengan dirinya sendiri  Merasa cemas
 Merasa bersalah
Q1-Openness to  Konservatif, kuno  Suka bereksperimen dengan
Change  Menghormati ide-ide tradisional hal-hal baru
 Tempramennya kuno  Liberal
 Suka berpikir keras
 Radikalism
Q2- Self Reliance  Bergantung pada kelompok  Merasa dirinya cukup
 Suka menjadi anggota pada suatu  Banyak akal
perkumpulan tertentu  Lebih suka mengambil

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

 Taat kepada kelompoknya keputusan sendiri


Q3-Perfectionism  Lalai dan lemah  Bisa mengendalikan diri
 Mementingkan kepentingan  Mengikuti keinginan yang
pribadi berkuasa
 Kelemahan integrasi dari self-  Kekuatan integrasi besar
sentiment terhadap self-sentiment
 Sembarangan dan sembrono  Seksama, mengikuti aturan
terhadap aturan-aturan tertentu. yang berlaku
 Mengikuti citra diri ideal.

Q4-Tension  Santai  Tegang


 Tenang, hening dan sentosa  Frustasi
 Lamban dan tumpul  Mudah bergerak
 Tidak frustasi  Terlalu lemah
 Penyabar  Ketegangan energi yang
 Ketegangan energinya rendah tinggi

Dibawah ini adalah interpretasi dari 16 PF Global Factors.

16 PF Global
Factor Low High
EX Ektraversion Introvert, pemalu Ektrovert, suka berpartisipasi
AX Anxiety Tabah, tidak mudah stress Mudah stress, secara
emosional tidak stabil
T Tough- Mau menerima ide-ide baru, Keras kepala, tegas
M Mindedness berpikiran terbuka
IN Independence Ramah, baik hati, mudah setuju Mandiri, persuasif
dengan orang lain
SC Self-Control Bebas, suka mengikuti Bisa mengontrol diri, dapat
keinginannya dipercaya

Contoh kasus :

Berikut ini adalah hasil tes 16 PF.

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

Subjek kurang mampu dalam mengontrol emosi, sehingga subjek masih dipengaruhi
oleh alam perasaan(diliha dari faktor C=2). Dalam mengambil keputusan subjek yakin akan
kemampuan diri, bahkan puas dengan dirinya sendiri (dilihat dari nilai sten score faktir Q2=7
dan faktor O=2). Oleh karena itu subjek termasuk individu yang intovert/tertutup (dilihat
dari nilai faktor A yang rendah, nilai faktor F sedang, nilai faktor H rendah,dan nilai faktor
Q2 tinggi).

Subjek memiliki kekuatan, energi, dan arah kendali yang dapat dikontrol dengan baik.
Sehingga subjek mampu mengatasi ketegangannya ketika menghadapi suatu permasalahan
(diliahat dari nilai faktor E yang sedang, nilai faktor F sedang, nilai faktor Q1sedang, dan
nilai faktor Q4sedang).

Penilaian diri serta kekuatan diri subjek tergolong rendah. Hal ini menyebabkan
subjek menjadi sentimentil dan lemah dalam mengintegrasikan diri (dilihat dari nilai faktor
Q3 rendah).

Pada dasarnya subjek mimiliki minat yang cukup tinggi terhadap relasi sosial ( dilihat
dari nilai faktor N yang tinggi) dan terlalu berpegang teguh pada moral masyarakat. Namun
karena subjek terlalu berhati-hati (dilihat dari nilai faktor A yang rendah), pemalu dan peka

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

terhadap perubahan sosial (dilihat dari nilai faktor H yang rendah) subjek cenderung
menyendiri.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Strengths

1. Item tes pendek dan sederhana, dengan bahasa yang diperbarui dan format lembar
tes telah disederhanakan
2. Secara keseluruhan, sesuai untuk bermacam bidang, termasuk klinis dan konseling,
industri dan organisasi, pendidikan, dan penelitian
3. Mudah diadministrasikan
4. Administrasi dan skoring tersedia dalam format paper-and-pencil, format komputer,
format internet, dan format internet multi-bahasa; skoring dan hasil juga tersedia
dengan surat, email, atau fax
5. Faktor analisis mendukung validitas konstruk
6. komprehensif dalam menilai kepribadian normal seseorang (bukan psikopatologi)
7. Tes ini dapat diterapkan dan digunakan pada semua seting dimana dibutuhkan
penggambaran kepribadian orang secara global dan menyeluruh
8. Adanya Motivational Distorsion (MD) sehingga dapat dilihat dan diperiksa sampai
seberapa jauh orang yang dites itu sungguh-sungguh mengerjakan tesnya dengan
jujur dan lepas dari pengaruh atau gangguan-gangguan lain

Weakness

1. Beberapa item yang skoring harus menggunakan hand scoring


2. Subyek sangat mungkin dengan sengaja ingin menunjukan kesan-kesan tertentu
kepada penguji, menimbulkan kesan “faking”
3. Terpengaruh faktor budaya
4. Istilah yang digunakan, mungkin membingungkan subjek sehingga memungkinkan
terjadinya pemaknaan soal yang berbeda-beda

Kepentingan Tes 16PF (16 Personality Factor)

Tes inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-


karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value). Tes
inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat,
penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka.

Tes ini digunakan dalam bidang konseling dan klinis karena berguna untuk
memberikan gambaran utuh dan mendalam pada seseorang.

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

Dengan mempelajari 16 PF, kita dapat memahami latar belakang, fungsi dan tujuan
penggunaan 16 PF, kita juga dapat memperoleh kemampuan memberikan instruksi dan
contoh pengerjaan 16 PF secara manual atau digital. Selain itu, kita dapat memperoleh
keterampilan melakukan skoring, pengolahan data hasil tes dan penerjemaahan hasil tes.

ETIKA TES 16PF BAGI PSIKOLOGI

Untuk melaksanakan tes 16PF, pemeriksa harus menerapkan beberapa hal yang terkait
dengan etika pelaksanaan tes, yaitu
a. Mengevaluasi kualifikasi kandidat peserta
b. Memberikan informed consent sebelum dilakukannya tes 16PF kepada peserta
c. Menjelaskan tujuan dari diadakannya tes agar peserta mengerti maksud dari
diadakannya tes tersebut
d. Menjaga lingkungan tes tetap tenang dari suara dan interupsi luar
e. Memastikan kondisi ruangan tes dalam kondisi baik dan nyaman, mulai dari kursi,
meja, pencahayaan, suhu ruangan, hingga ventilasi
f. Memastikan kondisi fisik dan psikis dari testee dan tester dalam keadaan baik
g. Menjaga kerahasiaan hasil tes peserta

PENTINGNYA MEMPELAJARI 16 PF

Sangat penting bagi mahasiswa psikologi untuk mempelajari 16 PF ini karena alat
ukur ini melihat kepribadian seseorang secara keseluruhan dan global sehingga kita dapat
mengetahui mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian diri, motivasi,
dan prasangka. Selain itu keadaan seseorang seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan,
toleransi, coping stres dan empati juga dapat diketahui lewat alat tes ini.
Walaupun 16 PF hanya mengukur kepribadian normal (bukan psikopatologi), tes
tersebut juga sering digunakan dalam bidang konseling dan klinis karena kemampuannya
dalam memberikan gambaran utuh dan mendalam pada seseorang, termasuk kelebiahn dan
kelemahannya. Selain hal terseut, 16 PF dan memfasilitasi dialog antara psikolog dan klien,
hal ini karena 16 PF merepresentasikan aspek umum dalam keseharian sehingga dapat
disharingkan dengan klien, selanjutnya memudahkan untuk berdiskusi, meningkatkan
kesadaran diri dan membuat klien merasa aman dan nyaman sebagai partner dalam proses
asesment dan terapi. 16 PF dapat mengetahui keadaan klien seperti cara berpikir, self-
esteem, keterbukaan, toleransi, coping stres dan empati. Kesemua itu dapat digunakan dalam
mengembangkan kerja sama dengan klien, memilih metode terapi yang sesuai dan

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

merencanakan proses terapi yang efektif. Selain itu 16 PF telah digunakan pula dalam
berbagai bidang, dari industri seperti rekrutmen, promosi dan training hingga penelitian
tentang sosial, proses penuaan dan militer.

KESIMPULAN

Tes kepribadin 16 faktor merupakan karya adaptasi dari “ sixteen personality factor
questionaire (16 PF)” yang di ciptakan oleh Raymond B. Cattel. Tes itu diterbitkan oleh
institut for personality and ability (IPAT) pada tahun 1972 .
Tes kepribadian 16 faktor terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: Bentuk A, B, C, D, E dan F.
Bentuk A,B,C,D dapat menggunakan buku manual singkat, bentuk E dan F adalah untuk
indifidu-indifidu yang mengalami kesukaran atau hambatan di dalam pendidikan dan
membaca. 16 PF dirancang untuk usia 16 th ke atas.
Faktor-faktor kepribadian yang di ukur oleh 16 PF bukan saja unik, tetapi juga benar-benar
berdasar pada teori-teori pada umumnya. Dimensi- dimensi kepribadian tersebut secara
singkat akan di uraikan di dalam bagian pertama dari manual. Setiap factor di beri abjat dan
urayan singkat untuk sekor-sekor yang rendah dan tinggi.
Tentang pelaksanaan tes dan sistim sekoring terdapat pula pada bagian pertama tersebut.
Urayan yang lebih lengkap dari masing-masing factor, terdapat di bagian ke dua. Pada
pkoknya, ke 16 dimensi atau sekala kepribadian ini saling berdiri sendiri. Setiap soal didalam
tes tersebut untuk satu sekor dan hanya satu factor saja. Dengan demikian tidak terdapat
ketergantungan seperti yang ditunjukkan oleh level dari konstruksi sekala tersebut.
Lebih lanjut lagi, secara experimen diperoleh korelasi yang rendah diantara ke 16 sekala
tersebut. Tes 16 PF yang di perkenalkan disini adalah bentuk C. Tes ini baik untuk kelompok-
kelompok pekerja, kariawan perusahaan, orang dewasa normal, dan orang-orang
berpendidikan formal.

DAFTARPUSTAKA

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)


lOMoARcPSD|7557611

Cattell, Heather E., & Schuerge, James M. 2003. Essentials 16PF® Assessment. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.Cattell, Raymond B., Eber, Herbert W., & Tatsuoka, Maurice M. 1970. Sixteen

Personality Factor Questionnaire (16 PF). America: Institute For Personality and Ability
Testing.

The Executive Group. Administrator's Guide 16PF Online 2.0. Indiana.

changingminds.org/explanations/preferences/16pf.htm

http://pengetahuan99.blogspot.com/2012/12/psikodiag-inventori-epps-dan-16-pf.html
http://ipip.ori.org/new16PFKey.htm

http://lantai-13.blogspot.com/2013/01/mengenal-lebih-dekat-16-pf.html

Cattell, Heather E., & Schuerge, James M. 2003. Essentials 16PF® Assessment. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.
http://www.optimaconsultant.com/services/digital-assessment-training-series-dats/digital-
assessment-training-series-1/dats-1 (diakses pada 2 Mei 2014 pukul 20.30 WIB)

http://hasnianni-hasnianni.blogspot.com/2011/04/tes-mmpi-16-pf.html

Downloaded by Gitta Annisa Vania Suganda (gitta12001@mail.unpad.ac.id)

Anda mungkin juga menyukai