Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Psikodiagnostik
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2014
PENGANTAR
Salah satu assessment yang dalam pemeriksaan psikologi adalah tes invetori.
inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-karakteristik
kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value).
Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti
minat, penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes
yang digunakan umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya
menjelaskan satu atau beberapa aspek kepribadian.
Pada pembahasan kali ini akan menguraikan penjelasan mengenai salah satu tes
inventori kepribadian, yaitu 16 Personality Factors yang dikembangkan dari teori
kepribadian Raymond Cattell.
DEFINISI
Tes 16PF merupakan sebuah alat ukur komprehensif menilai kepribadian normal
seseorang yang dapat digunakan pada semua setting yang membutuhkan penggambaran
kepribadian orang secara menyeluruh dan global. Tes 16 PF ini dapat mengetahui keadaan
seseorang seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan, toleransi, coping stres dan empati.
Spesifikasi tes 16 PF ada dua skala, yaitu global scale dan primary scale. Dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Global Scale
Extraversion/Introversion
High Anxiety/Low Anxiety
Tough-Mindedness/Receptivity
Independence/Accommodation
Self-Control/Lack of Restraint
Primary Scale
Warmth (A)
Intelligence (B)
Emotional Stability (C)
Dominance (E)
Impulsivity (F)
Conformity (G)
Boldness (H)
Sensitivity (I)
Suspiciousness (L)
Imagination (M)
Shrewdness (N)
Insecurity (O)
Radicalism (Q1)
Self-Sufficiency (Q2)
Self-Discipline (Q3)
Tension (Q4)
Tujuan tes 16PF ini muncul dari perspektif unik penyelidikan empiris, yang berupaya
mencari struktur elemen dasar dari kepribadian lewat penelitian secara ilmiah.
Subjek
16PF dirancang untuk usia ≥ 16 th, pendidikan minimal sekolah menengah. Tes yang
serumpun & diperuntukkan bagi usia yang lebih muda :
High School Personality Questionnaire (HSPQ) : usia 12 – 16 tahun
Children Personality Questionnaire (CPQ) : usia 8 – 12 tahun
Early School Personality Questionnaire (ESPQ) : usia 6 – 8 tahun
Clinical Analysis Questionnaire (CAQ) : untuk kasus klinis
Bentuk 16 PF:
Form A paralel dengan B untuk usia mulai 16 tahun, pendidikan akademis dengan
jumlah soal 187 item
Form C paralel dengan D untuk usia 16 tahun ke atas, untuk pekerja, karyawan
perusahaan, orang dewasa normal dan orang yang berpendidikan formal.
Form E paralel dengan F untuk subjek mengalami kesukaran, hambatan dalam
pendidikan atau membaca.
SEJARAH
The 16PF Questionnaire dibuat oleh Raymond B. Cattel. Kakek, ayah, dan saudara laki-
laki dari Cattell adalah penemu dan ahli mesin. Ketika muda, ia merasa kagum terhadap
hasil peneltian perintisan ilmiah, seperti listrik, radio, telepon. Hal ini lah yang menginspirasi
keputusannya untuk mengikuti jurusan physical science tingkat prasarjana dan magister di
Universitas London tahun 1920-an.
Pada tahun yang sama, bidang scientific psychology terbatas dalam ruang
lingkupnya. Cattell mempelajari proses kerja psikologi fisiologis dan eksperimen, seperti
Pavlov, Thorndike, dan Wundt, yang menggunakan metode ilmiah untuk menguji human
functioning, seperti sensation dan learning. Cattell menemukan bahwa psikologi
eksperimental memiliki kontribusi sedikit mengenai isu mengenai human personality.
Cattell dipengaruhi oleh penelitiannya dan lingkungan sosial dan politik setelah
Perang Dunia 1 London, pengalaman ini lah yang menuntun Cattell yakin bahwa masalah
terbesar di dunia seringkali hasil dari human temperament dan motivation. Ia berspekulasi
bahwa pasti ada jalan untuk mengaplikasikan kekuatan ilmiah untuk memahami human
personality.
Pada tahun 1930, Cattell bekerja sama dengan Charles Spearman, orang yang
mengembangkan metode factor analysis untuk mencoba mengidentifikasi dan mengatur
elemen dasar dari kemampuan manusia. Keterlibatan Cattel menimbulkan keyakinan bahwa
factor analysis adalah alat yang baik untuk menemukan dimensi dasar di balik fenomena
kompleks, seperti personality. Setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, akhirnya
ditemukanlah The 16PF Questionnaire.
The 16PF Questionnaire dipublikasikan pertama kali tahun 1949. Perbaikan terus
dilakukan yang menerbitkan edisi baru pada tahun 1956, 1962, 1968, dan edisi terakhir,
yaitu 16PF Fifth Edition Questionnaire pada tahun 1993. 16PF Fifth Edition memiliki ciri-ciri
lebih sederhana, bahasa yang diperbaharui, tingkat membaca rendah, peningkatan
karakteristik-karakteristik psikometri, indeks-indeks response-style terbaru, scoring lebih
mudah, dan norma-norma yang diperbaharui dibandingkan dengan yang pertama kali
dipublikasikan.
Struktur kepribadian dari remaja dan anak-anak pun dipelajari, sehingga
menghasilkan High-School Personality Quetionnaire (HSPQ) yang dipublikasikan pada tahun
1953 untuk usia 12-18 tahun dan Children’s Personality Questionnaire (CPQ) yang
dipublikasikan pada tahun 1959 untuk usia 8-12 tahun, serta Early School Personality
Questionnaire (ESPQ) untuk usia 6-8 tahun, Clinical Analysis Questionnaire (CAQ) untuk
kasus klinis. Pada tahun 2001, terjadi revisi terhadap High-School Personality Questionnaire
(HSPQ) menjadi 16PF Adolescent Personality Questionnaire (APQ). Lalu, pada tahun 1999,
muncul lah versi yang lebih singkat, yaitu 16PF Select Questionnaire yang digunakan untuk
keadaan seleksi (selection settings). Selain itu sejak publikasi yang pertama pada tahun 1949,
tes ini telah diadaptasikan ke lebih dari 35 bahasa dan dialek karena sifatnya yang
internasional.
16PF Questionnaire terdiri dari 185 soal pilihan ganda (menurut versi terakhir, yaitu
16PF Fifth Edition) yang ditulis pada fifth-grade reading level. Soal-soal tersebut
menampilkan skor pada 16 primary personality scales dan five global scales (Big Five
Personality). Setiap primary scale mengandung 5-10 item dan masing-masing item memiliki
tiga pilihan jawaban.
RASIONALISASI
Tes 16 PF merupakan sebuah alat ukur yang komprehensif dalam menilai kepribadian
seseorang. Pada tes ini dapat digambarkan kepribadian seseorang secara menyeluruh yang
diukur melalui kuisioner 16 PF. Hal ini dikarenakan melalui 16 PF dapat diketahui keadaan
seseorang seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan, toleransi, cara mengatasi stress
dan empati.
Tes 16 PF sendiri berasal dari pandangan penelitian empirik yang bertujuan untuk
mencari struktur elemen dasar dari kepribadian melalui penelitian ilmiah. Dimana setelah
melewati penelitian empiris yang panjang, ditemukan dasar dari kepribadian adalah
primary traits. Dimana hal ini dapat diukur melalui kuisioner 16 PF. Pada setiap pertanyaan
dan jawaban dalam kuisioner 16 PF haruslah terkandung beberapa inti konten primary
traits seperti dibawah ini, walupun bahasa yang digunakan bisa berbeda-beda.
Warmth (A) Menggambarkan sifat yang berkaitan dengan adaptasi dan mau
bekerjasama.
Social Boldness (H) Menggambarkan sifat yang berhubungan dengan rasa tanggung
jawab, ketekunan, kecermatan dan moralitas.
abstractedness (M) Berkaitan dengan imajinasi, kreasi akan suatu hal, semangat dan
cita-cita.
Berikut ini adalah gambaran lebih jelas lagi dari deskripsi primary trait, tentang
bagaimana sifat seseorang yang deskripsi primary trait-nya tinggi dan bagaimana yang
primary trait-nya tinggi.
Selain itu terdapat pula global traits dimana hal ini merupakan kombinasi dari
primary traits yang ada. Konsep dari global traits ini diambil berdasarkan teori the big five
personality. contohnya, global traits Extraversion atau Introversion yang muncul dari
kombinasi dari lima primary traits, masing-masing mewakili motivasi unik untuk bergerak ke
arah bergaul dengan orang lain atau sebaliknya yaitu menjauh dari orang lain.
RUANG LINGKUP
KLINIS
Tes 16 PF dapat digunakan di bidang klinis terutama konseling karena dapat
memberikan gambaran kepribadian secara utuh dan mendalam mengenai seseorang.
Dalam hal kontek terapi dikarenakan sudah mengetahui gambaran umum
kepribadian tentang seseorang, tentunya dapat menentukan bagaimana dialog terapi
yang seharusnya dilakukan, sehingga dapat diciptakan proses terapi yang efektif.
PIO
16 PF dapat pula digunakan untuk rekruitmen, promosi jabatan dan training.
ADMINISTRASI TEST
- Kemampuan membaca
- Keterbatasan bahasa
- Sikap testee terhadap tes
- Keadaan fisik dan psikologis
- Sikap testee terhadap konsekuensi yang akan didapatkan
Perlengkapan Tes
- Buku tes
- Lembar jawaban
- Stopwatch
- Pensil (number-two pencil)
Pedoman/Instruksi Tes
Tes 16 PF dapat dilakukan secara individual maupun klasikal (massal), dengan format
paper-and-pencil atau komputer. Tidak terdapat batasan waktu dalam tes ini. Namun,
kebanyakan orang akan menyelesaikannya selama 35-50 menit untuk format paper-and-
pencil, sedangkan untuk format komputer sekitar 25-35 menit. Di dalam buku tes sudah
terdapat instruksi tes, tester dapat memilih untuk membacakannya kepada testee atau testee
membacanya sendiri.
Berikut merupakan gambaran mengenai tata laksana yang harus diberikan bila
dengan format paper-and-pencil:
6. Tekankan pada testee agar jangan ada jawaban yang terlewati, dalam
mengerjakannya jangan terlalu banyak berpikir, dan jangan merasa khawatir karena
tidak ada jawaban yang salah
7. Sebelum dikumpulkan, testee diminta untuk mengecek pekerjaannya – apakah ada
yang belum terjawab, kesalahan menulis identitas atau yang lainnya
8. Tester mengambil buku tes dan lembar jawaban untuk dikumpulkan.
“kepada saudara telah dibagikan sebuah lembar jawaban. Isilah lembar itu dengan
menggunakan pulpen:
Tanggal : tanggal hari ini (sebutkan tanggal, bulan, dan tahun hari ini)
“Kepada saudara sekarang telah dibagikan buku tes. Bukalah buku tes pada halaman
penjelasan. Bacalah dalam hati penjelasan beserta contohnya, dan saya akan
membacakannya dengan keras”
“Berikut ini anda akan menghadapi 105 buah pertanyaan dengan tiga kemungkinan
jawaban untuk dipilih. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kenyataan
yang ada pada diri anda sendiri.
Dalam menjawab pertanyaan ini, usahakanlah untuk memilih salah satu kemungkinan
jawaban sebelah kiri ialah a) atau sebelah kanan, ialah c). Hanya kalau anda benar-benar
merasa ragu-ragu, anda boleh memilih jawaban yang di tengah, ialah b).
CONTOH :
a) Ya b) Di antaranya c) Tidak
b) Tidak Pasti
Jawaban anda hendaknya dicantumkan pada lembar jawaban, dengan cara mencantumkan
lingkaran kecil di dalam salah satu kotak, kiri-tengah-kanan, sesuai dengan jawaban yang
anda pilih.
Misalnya contoh nomor 1, anda setuju dengan pernyataan itu. Kalau begitu cantumkanlah
lingkaran kecil dalam kotak kiri (lihat contoh dibawah)., jika pada contoh nomor 2 anda
merasa ragu-ragu cantumkanlah lingkaran dalam kotak tengah (lihat contoh dibawah)
KERTAS JAWABAN: 1. a b c
2. a b c
“Jika tidak bukalah halaman selanjutnya, ambilah alat tulis saudara, kerjakanlah dengan
jujur, jangan ada jawaban yang terlewati. Jangan terlalu banyak berpikir dan merasa
khawatir karena tidak ada jawaban yang salah, dan silahkan MULAI!”
“BERHENTI! Waktu pengerjaan telah selesai, silahkan saudara periksa kembali apakah ada
yang belum terjawab, salah dalam menuliskan identitas, atau yang lainnya”
“Baik silahkan simpan buku tes dan lembar jawaban saudara, karena akan segera kami
kumpulkan”
SKORING TES 16 PF
1. Hand scoring
Prosedurnya sangat sederhana. Material yang diperlukan adalah satu set kunci
skoring, tabel norma, dan Individual Record Form. Sebelum skoring dilakukan,
pastikan bahwa partisipan menjawab semua item dan hanya memberikan satu
jawaban pada setiap item. Raw Score diperoleh dengan cara menempatkan kunci di
atas lembar jawabanàtanda bintang pada kunci harus tepat berada di atas tanda
bintang pada lembar jawaban. Lalu raw score di transformasikan ke dalam standard
score dengan mengunakan table norma. Untuk scorer yang berpengalaman,
keseluruhan proses ini memerlukan waktu hanya 6-7 menit.
2. Computer Scoring
Scoring dapat dilakukan menggunakan computer jika partisipan melakukan tes
dengan cara mengirim lembar jawaban test via email kepada penerbit tes atau
menggunakan software. Hasil tes akan dikirim via email sesuai dengan bahasa yang
digunakan partisipan.
3. Score Reporting On the Sten Scale
Skor dalam tes ditampilkan dalam skala 10 poin yang disebut “Sten” atau standard-
ten scale, sengan rata-rata = 5,5 dan standard deviasi = 2. skor
Dengan ketentuan :
1. Letakan kunci di atas lembar jawaban,tanda bintang pada kunci harus tepat berada di
atas tanda bintang pada lembar jawaban
2. Hitung skor masing-masing factor dengan menjumlahkan skor sesuai garis yang
terdapat pada kunci; hasilnya diletakkan pada kolom raw score
3. Konversikan raw score menjadi sten score dengan mengacu pada norma
PENORMAAN
Ubah RS menjadi angka STEN (Standard Ten Score) dengan menggunakan table sesuai
karakteristik subjek berdasarkan norma. Norma dikelompokkan menjadi 9 berdasarkan
tingkat pendidikan dan jenis kelamin, yaitu:
MOTIVATIONAL DISTORTION
Motivational Distortion (MD) digunakan untuk melihat dan memeriksa sampai seberapa jauh
testee sungguh-sungguh dalam mengerjakan tesnya, dengan jujur dan lepas dari pengaruh
atau gangguan-gangguan lain. Semakin tinggi STEN Score MD, maka artinya semakin besar
pula distorsi. Skor MD yang baik apabila kurang dari 7.
PROFIL
INTERPRETASI TES 16 PF
Di bawah ini akan di jelaskan mengenai interpretasi dari hasil 16 PF Primary Factors.
16 PF Global
Factor Low High
EX Ektraversion Introvert, pemalu Ektrovert, suka berpartisipasi
AX Anxiety Tabah, tidak mudah stress Mudah stress, secara
emosional tidak stabil
T Tough- Mau menerima ide-ide baru, Keras kepala, tegas
M Mindedness berpikiran terbuka
IN Independence Ramah, baik hati, mudah setuju Mandiri, persuasif
dengan orang lain
SC Self-Control Bebas, suka mengikuti Bisa mengontrol diri, dapat
keinginannya dipercaya
Contoh kasus :
Subjek kurang mampu dalam mengontrol emosi, sehingga subjek masih dipengaruhi
oleh alam perasaan(diliha dari faktor C=2). Dalam mengambil keputusan subjek yakin akan
kemampuan diri, bahkan puas dengan dirinya sendiri (dilihat dari nilai sten score faktir Q2=7
dan faktor O=2). Oleh karena itu subjek termasuk individu yang intovert/tertutup (dilihat
dari nilai faktor A yang rendah, nilai faktor F sedang, nilai faktor H rendah,dan nilai faktor
Q2 tinggi).
Subjek memiliki kekuatan, energi, dan arah kendali yang dapat dikontrol dengan baik.
Sehingga subjek mampu mengatasi ketegangannya ketika menghadapi suatu permasalahan
(diliahat dari nilai faktor E yang sedang, nilai faktor F sedang, nilai faktor Q1sedang, dan
nilai faktor Q4sedang).
Penilaian diri serta kekuatan diri subjek tergolong rendah. Hal ini menyebabkan
subjek menjadi sentimentil dan lemah dalam mengintegrasikan diri (dilihat dari nilai faktor
Q3 rendah).
Pada dasarnya subjek mimiliki minat yang cukup tinggi terhadap relasi sosial ( dilihat
dari nilai faktor N yang tinggi) dan terlalu berpegang teguh pada moral masyarakat. Namun
karena subjek terlalu berhati-hati (dilihat dari nilai faktor A yang rendah), pemalu dan peka
terhadap perubahan sosial (dilihat dari nilai faktor H yang rendah) subjek cenderung
menyendiri.
1. Item tes pendek dan sederhana, dengan bahasa yang diperbarui dan format lembar
tes telah disederhanakan
2. Secara keseluruhan, sesuai untuk bermacam bidang, termasuk klinis dan konseling,
industri dan organisasi, pendidikan, dan penelitian
3. Mudah diadministrasikan
4. Administrasi dan skoring tersedia dalam format paper-and-pencil, format komputer,
format internet, dan format internet multi-bahasa; skoring dan hasil juga tersedia
dengan surat, email, atau fax
5. Faktor analisis mendukung validitas konstruk
6. komprehensif dalam menilai kepribadian normal seseorang (bukan psikopatologi)
7. Tes ini dapat diterapkan dan digunakan pada semua seting dimana dibutuhkan
penggambaran kepribadian orang secara global dan menyeluruh
8. Adanya Motivational Distorsion (MD) sehingga dapat dilihat dan diperiksa sampai
seberapa jauh orang yang dites itu sungguh-sungguh mengerjakan tesnya dengan
jujur dan lepas dari pengaruh atau gangguan-gangguan lain
Weakness
Tes ini digunakan dalam bidang konseling dan klinis karena berguna untuk
memberikan gambaran utuh dan mendalam pada seseorang.
Dengan mempelajari 16 PF, kita dapat memahami latar belakang, fungsi dan tujuan
penggunaan 16 PF, kita juga dapat memperoleh kemampuan memberikan instruksi dan
contoh pengerjaan 16 PF secara manual atau digital. Selain itu, kita dapat memperoleh
keterampilan melakukan skoring, pengolahan data hasil tes dan penerjemaahan hasil tes.
Untuk melaksanakan tes 16PF, pemeriksa harus menerapkan beberapa hal yang terkait
dengan etika pelaksanaan tes, yaitu
a. Mengevaluasi kualifikasi kandidat peserta
b. Memberikan informed consent sebelum dilakukannya tes 16PF kepada peserta
c. Menjelaskan tujuan dari diadakannya tes agar peserta mengerti maksud dari
diadakannya tes tersebut
d. Menjaga lingkungan tes tetap tenang dari suara dan interupsi luar
e. Memastikan kondisi ruangan tes dalam kondisi baik dan nyaman, mulai dari kursi,
meja, pencahayaan, suhu ruangan, hingga ventilasi
f. Memastikan kondisi fisik dan psikis dari testee dan tester dalam keadaan baik
g. Menjaga kerahasiaan hasil tes peserta
PENTINGNYA MEMPELAJARI 16 PF
Sangat penting bagi mahasiswa psikologi untuk mempelajari 16 PF ini karena alat
ukur ini melihat kepribadian seseorang secara keseluruhan dan global sehingga kita dapat
mengetahui mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian diri, motivasi,
dan prasangka. Selain itu keadaan seseorang seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan,
toleransi, coping stres dan empati juga dapat diketahui lewat alat tes ini.
Walaupun 16 PF hanya mengukur kepribadian normal (bukan psikopatologi), tes
tersebut juga sering digunakan dalam bidang konseling dan klinis karena kemampuannya
dalam memberikan gambaran utuh dan mendalam pada seseorang, termasuk kelebiahn dan
kelemahannya. Selain hal terseut, 16 PF dan memfasilitasi dialog antara psikolog dan klien,
hal ini karena 16 PF merepresentasikan aspek umum dalam keseharian sehingga dapat
disharingkan dengan klien, selanjutnya memudahkan untuk berdiskusi, meningkatkan
kesadaran diri dan membuat klien merasa aman dan nyaman sebagai partner dalam proses
asesment dan terapi. 16 PF dapat mengetahui keadaan klien seperti cara berpikir, self-
esteem, keterbukaan, toleransi, coping stres dan empati. Kesemua itu dapat digunakan dalam
mengembangkan kerja sama dengan klien, memilih metode terapi yang sesuai dan
merencanakan proses terapi yang efektif. Selain itu 16 PF telah digunakan pula dalam
berbagai bidang, dari industri seperti rekrutmen, promosi dan training hingga penelitian
tentang sosial, proses penuaan dan militer.
KESIMPULAN
Tes kepribadin 16 faktor merupakan karya adaptasi dari “ sixteen personality factor
questionaire (16 PF)” yang di ciptakan oleh Raymond B. Cattel. Tes itu diterbitkan oleh
institut for personality and ability (IPAT) pada tahun 1972 .
Tes kepribadian 16 faktor terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: Bentuk A, B, C, D, E dan F.
Bentuk A,B,C,D dapat menggunakan buku manual singkat, bentuk E dan F adalah untuk
indifidu-indifidu yang mengalami kesukaran atau hambatan di dalam pendidikan dan
membaca. 16 PF dirancang untuk usia 16 th ke atas.
Faktor-faktor kepribadian yang di ukur oleh 16 PF bukan saja unik, tetapi juga benar-benar
berdasar pada teori-teori pada umumnya. Dimensi- dimensi kepribadian tersebut secara
singkat akan di uraikan di dalam bagian pertama dari manual. Setiap factor di beri abjat dan
urayan singkat untuk sekor-sekor yang rendah dan tinggi.
Tentang pelaksanaan tes dan sistim sekoring terdapat pula pada bagian pertama tersebut.
Urayan yang lebih lengkap dari masing-masing factor, terdapat di bagian ke dua. Pada
pkoknya, ke 16 dimensi atau sekala kepribadian ini saling berdiri sendiri. Setiap soal didalam
tes tersebut untuk satu sekor dan hanya satu factor saja. Dengan demikian tidak terdapat
ketergantungan seperti yang ditunjukkan oleh level dari konstruksi sekala tersebut.
Lebih lanjut lagi, secara experimen diperoleh korelasi yang rendah diantara ke 16 sekala
tersebut. Tes 16 PF yang di perkenalkan disini adalah bentuk C. Tes ini baik untuk kelompok-
kelompok pekerja, kariawan perusahaan, orang dewasa normal, dan orang-orang
berpendidikan formal.
DAFTARPUSTAKA
Cattell, Heather E., & Schuerge, James M. 2003. Essentials 16PF® Assessment. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.Cattell, Raymond B., Eber, Herbert W., & Tatsuoka, Maurice M. 1970. Sixteen
Personality Factor Questionnaire (16 PF). America: Institute For Personality and Ability
Testing.
changingminds.org/explanations/preferences/16pf.htm
http://pengetahuan99.blogspot.com/2012/12/psikodiag-inventori-epps-dan-16-pf.html
http://ipip.ori.org/new16PFKey.htm
http://lantai-13.blogspot.com/2013/01/mengenal-lebih-dekat-16-pf.html
Cattell, Heather E., & Schuerge, James M. 2003. Essentials 16PF® Assessment. Canada: John
Wiley & Sons, Inc.
http://www.optimaconsultant.com/services/digital-assessment-training-series-dats/digital-
assessment-training-series-1/dats-1 (diakses pada 2 Mei 2014 pukul 20.30 WIB)
http://hasnianni-hasnianni.blogspot.com/2011/04/tes-mmpi-16-pf.html