Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................1
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................3
2.1. Tes 16 PF........................................................................................................3
2.2. Kekurangan Tes 16 PF....................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................8
PENUTUP....................................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu kegunaan tes adalah untuk klasifikasi yang intinya menempatkan
seseorang pada satu kategori sebagai dasar untuk memberikan jenis perlakuan
tertentu. Klasifikasi dapat digolongkan ke dalam empat macam, yaitu placement atau
penempatan, screening atau penyaringan, sertifikasi, dan seleksi. Placement atau
penempatan adalah memilih orang untuk ditempatkan pada aneka program sesuai
dengan kebutuhan atau kemampuan masingmasing. Screening atau penyaringan
dilakukan melalui tes atau prosedur sederhana dan cepat untuk mengidentifikasikan
orang-orang yang mungkin memiliki ciri-ciri atau kebutuhan-kebutuhan khusus
tertentu.

Salah satu alat tes kepribadian yang sering digunakan untuk tujuan penempatan
dan seleksi adalah 16 Personality Factors (16 PF). 16 PF digunakan pada beberapa
instansi. 16 PF membantu instansi untuk menempatkan calon karyawan maupun
karyawan pada posisi yang sesuai dengan kecenderungan kepribadian sehingga
membantu dalam performansi kerja (Anastasi, A & Urbina, 2007).

16 PF digunakan untuk asesmen klinis tetapi sekaligus dapat digunakan untuk


keperluan konseling. Maksudnya alat tersebut dapat digunakan untuk melihat gejala
klinis pada diri seseorang, dan melalui alat tersebut dapat juga dilakukan konseling
untuk orang yang bersangkutan. Alat lain seperti EPPS, dapat digunakan untuk
keperluan klinis jika diperlukan (meskipun akan lebih cocok digunakan untuk
komunitas normal) dan EPPS juga dapat digunakan untuk keperluan proses seleksi
karyawan sebagai salah satu instrumen yang cukup penting dan familiar digunakan.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud tes 16 PF ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari tes 16 PF?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu tes 16 PF
2. Uuntuk mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan dari tes 16 PF
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tes 16 PF

Tes jenis PF 16 (Personality Factor Sixteen) dikembangkan oleh Raymond B.


Cattel berdasarkan teori Trait-nya, yang menjelaskan bahwa kepribadian
merupakan struktur traits yg komplek terdiferensisasi, yg banyak didasari oleh
susunan sifat – sifat dan disebut sbg dynamic traits.

Tahun 1946, Raymond B Cattell menggunakan teknologi komputer untuk


menganalisa daftar 4500 kata dari Allport-Odbert yang menjelaskan kepribadian
yang sifatnya terlihat dan permanen, kemudian mengorganisasikannya kedalam
181 clusters dan meminta subjek untuk menilai orang yang mereka kenal dengan
clusters sifat tersebut. Dengan analisis faktor, Cattell 74 menemukan 12 faktor,
dan menambah 4 faktor lain yang menurutnya seharusnya muncul. Tes 16 PF
diterbitkan oleh institute for personality an ability (IPAT) di tahun 1972. Dengan
dasar 16 faktor tadi, Cattell menyusun Sixteen Personality Factors Questionnaire.
Tahun 1972, 16 PF Questionnaire diadaptasi menjadi 16 PF.

Tes kepribadian terdiri atas enam bentuk, yaitu bentuk A,B,C,D,E, dan
F.Form A paralel dengan B memiliki jumlah soal 187 butir, digunakan untuk
individu yangmemiliki pendidikan akademi. Form C paralel dengan D, memiliki
jumlah soal 105 butir, digunakan untuk individu dengan pendidikan SMA. Form
E digunakan untuk individu-individu yang mengalami kesukaran atau hambatan
di dalam pendidikan dan membaca (Buku Manual Sixteen Personality Factors
Questionaire (16 PF) Form C (Yusuf, S. dan Nurihsan, 2008).

a. Sejarah Tes PF 16
Kuesioner 16PF dikembangkan dari perspektif pencarian ilmiah untuk
mencoba menemukan struktur dasar kepribadian. Penelitian Raymond
Cattel mengenai kepribadian berdasarkan latar belakang yang kuat dalam
penemuan, seperti listrik, telepon, mobil, pesawat terbang, dan obat-
obatan. Ia percaya bahwa karakteristik manusia seperti kreativitas,
otoritarianisme, altruisme, atau keterampilan kepemimpinan dapat
diprediksi dari karakter kepribadian dasar (Senudin, 2016).
Tujuan utama Cattell mengkonstraksi 16 PF adalah untuk
menyediakan instrumen yang mengukur dimensi yang paling fundamental
yang meliputi banyak hal dari keseluruhan karakteristik kepribadian
normal (Cattell, H. B., 1989). Cattell merasa teknik pengukuran dasar
kepribadian juga diperlukan untuk memajukan psikologi sebagai ilmu.
Cattell melakukan penelitiannya di Laboratorium University of Illionis
bersama peneliti dari berbagai negara yang kemudian melanjutkan
penelitian mereka di luar. Penelitian kerjasama ini dilakukan dengan
rekanrekan di seluruh dunia, antara lain: Jepang (Akira Ishikawa dan Bien
Tsujioka), Jerman (Kurt Pawlik dan Klaus Schneewind), India (Kapoor
S.), Afrika Selatan (Malcolm Coulter), Belanda (Frank Warburton, Dennis
Child), dan Swiss (Karl Delhees) Hasil penelitian berupa 16 PF
dipublikasikan oleh Institute for Personality and Ability Testing (Senudin,
2016)
Berdasarkan konstraksi tesnya, 16 PF termasuk tes yang dikonstraksi
dengan factor-analitically derived inventory yang menggunakan prosedur
statistik analisis faktor untuk secara empirik memperoleh dimensi-dimensi
dasar kepribadian. 16 PF termasuk forced-choice test dimana subjek
memilih satu dari tiga alternatif jawaban yang lebih menunjukkan
pribadinya (Gregory, 1996). Cattell memulai riset kepribadiannya dengan
daftar sekitar 18.000 kata sifat yang mendeskripsikan kepribadian yang
telah dikumpulkan dari kamus oleh Alport dan Odbert (1936). Istilah
yang memiliki makna serupa dihilangkan, dikurangi menjadi 4500 ciri
kepribadian, dan di analisis faktor menjadi 171 nama kepribadian Analisis
faktor berikutnya menghasilkan 31 ciri kepribadian permukaan (surface
trait) (Gregory, 1996). Surface trait merupakan variabel-variabel yang
tampak atau terbuka dan saling berhubungan. Surface trait dianalisis faktor
kembali menjadi 16 faktor yang disebut source trait, yaitu variabel-
variabel ‘di balik layar’ yang menentukan manifestasi pada permukaan

b. Prosedur dan Penilaian Tes


Tes 16 PF ini tersedia dalam hanya satu bentuk, dan terdiri dari
185 butir soal. 16 PF ini telah dinormalkan kembali pada tahun 1990
dalam kaitanya dengan Jenis kelamin, Ras, Distribusi usia dan Pendidikan.
Bentuk dari tes 16 PF adalah (Viera Valencia & Garcia Giraldo, 2019):
1. Form A, B, C, dan D untuk subjek normal.
Form A paralel dengan B, dengan jumlah soal 187 butir. Form ini
digunakan untuk usia mulai dari 16 tahun, pendidikan akademis
minimal sekolah menengah. Form C paralel dengan D dengan jumlah
soal 105 butir, digunakan untuk usia 16 tahun ke atas, dengan
pendidikan SLTA.
2. Form E dan F.
Form E paralel dengan F, digunakan untuk subjek dewasa yang
mengalami kesukaran, hambatan dalam pendidikan atau membaca.
3. Tes bentuk C digunakan untuk pekerja, individu dewasa normal, dan
individu berpendidikan formal. Tes 16 PF yang ada di
Indonesiaadalah 16 PF bentuk C
4. Clinical Analysis Questionnaire (CAQ) utk kasus klinis

Sementara itu untuk yang berada di bawah usia 16 tahun biasa


juga digunakan beberapa tes yang hampir sama,
 High School personality Questionnaire (HSPQ): usia 12- 16 tahun
 Children Personality Questionnaire (CPQ) : usia 8 s/d 12 tahun
 Early School Personality Questionnaire (ESPQ): usia 6 s/d 8 tahun
 Clinical Analysis Questionnaire (CAQ): untuk kepentingan klinis.

Mengukur 16 faktor yang terdiri dari :

 Faktor A (Sizia-Affectia)
 Faktor B (Intelligence)
 Faktor C (Ego Strength)
 Faktor F (Disurgency-Surgency)
 Faktor G (Superego-Strength)
 Faktor O (Assurance-Guild Proneness)
 Faktor H (Therectia-Parmia)
 Faktor E (Submissive-Shrewdness)
 Faktor I (Harria-Premsia)
 Faktor Q1 (Conservative-Radicalism)
 Faktor Q2 (Group Adherence-Selfsufficient)
 Faktor Q3 (Low Integration-High Self Concept)
 Faktor Q4 (Ergic Tension)

c. Tujuan Penggunaan
Alat tes PF 16 digunakan untuk mengukur kemampuan mental dan
juga guna menghasilkan penellitian yang lebih cermat berdasarkan kepada
aspek kepribadian yang normal.
Tes 16 PF sering digunakan di berbagai bidang, seperti di bidang
industri untuk recruitment, promosi dan training, hingga pada penelitian
tentang sosial, militer, hingga proses penuaan. Sedangkan untuk kasus
klinis dianjurkan untuk memakai tes Clinical Anlysis Questionaire (CAQ)
diciptakan oleh penulis yang sama dan di terbitkan oleh IPAT juga.

2.2. Kekurangan Tes 16 PF

PF 16 (The Sixteen Personality Factor Questionnaire) memiliki


beberapa keunggulan. Keunggulan yang pertama, 16 PF memiliki construct
validity yang tinggi. Salah satu contoh pembuktian ini adalah dengan adanya
hubungan yang kuat dari hasil penelitian yang dilakukan Boyle (1989) yang
mempelajari hubungan antara 16 PF dan skala Cattel, Comrey, dan Eysenck,
kemudian penelitian yang dilakukan Dancer dan Woods (2007) dengan
menghubungkan skala 16 PF dan FIRO-B, dan beberapa penelitian yang
dilakukan oleh Carnivez dan Allen (2005), Cattell (1996), Conn dan Rieke
(1994) serta Gerbing dan Tuley (1991) yang menghubungkan antara skala 16
PF dan skala NEO-PI. Keunggulan yang kedua, 16 PF memiliki factorial
validity yang baik (Nurhayati & Santoso, 2018).

.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Tes 16 PF (Sixteen Personality Factor) merupakan alat tes untuk mengetahui


kepribadian seseorang, tes PF 16 digunakan untuk mengukur kemampuan mental dan
juga guna menghasilkan penellitian yang lebih cermat berdasarkan kepada aspek
kepribadian yang normal.
DAFTAR PUSTAKA

Anastasi, A & Urbina, S. (2007). Tes Psikologi (Edisi 7). PT Indeks.

Nurhayati, R., & Santoso, A. (2018). Hubungan antara Ekspresi Gambar Orang dan
Faktor-Faktor Kepribadian 16PF. Psikologika: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
Psikologi, 23(2), 165–182. https://doi.org/10.20885/psikologika.vol23.iss2.art7

Senudin, A. Y. (2016). Evaluasi Kualitas Psikometrik 16 Personality Factors (16 Pf)


Adaptasi Universitas Indonesia. Skripsi, 1–177.
https://repository.usd.ac.id/8332/1/121414071_full.pdf

Viera Valencia, L. F., & Garcia Giraldo, D. (2019). 済無 No Title No Title No Title.
Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2.

Yusuf, S. dan Nurihsan, J. (2008). Teori Kepribadian. PT. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai