Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM TES INVENTORI

Disusun Oleh :
Reka Andika

NIM
2030901138

Dosen Pengampu:
Dwi Despiana, M.Psi., Psikolog

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2023

1
LAPORAN PRAKTIKUM TES INVENTORI

I. TUJUAN PEMERIKSAAN
Tujuan Pemeriksaan : Mengetahui gambaran kepribadian subjek
Tanggal Pemeriksaan : 12-31 Mei 2023
Tempat Pemeriksaan : PI 4
Tester/Pemeriksa/OP : Musdalifa/Reka Andika/TTN
Instansi Pengelola : UIN Raden Fatah Palembang
Alat Tes : DAT:
- A3 (Penalaran)
- A5 (Berhitung)
- C4 (Pengertian Mekanik)
- D4 (Cepat & Teliti)

GATB:
- RB (Ruang Bidang)
- MP (Mempersamakan Perkakas)

FACT:
- A1 (Pemahaman)
- C1 (Merakit Objek)
- C2 (Komponen)
- D2 (Kode dan Ingatan)

EPPS, RMIB, HOLLAND, PAPIKOSTICK, SOV, BDI,


PAULI, KAREPELIN UGM, KRAEPELIN UI

2
II. IDENTITAS SUBJEK
Nama (Inisial) : TTN
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/ Tanggal Lahir : Lubuklinggau, 26 Mei 2002
Usia : 21 Tahun
Alamat Domisili : 8 Ulu, Lrg. Tembesu

Suku / Agama : Melayu / Islam

Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Cita-cita : Psikolog
Hobbi : Masak
Anak Ke- : 3
Nama Ayah / Ibu : S / EY
Pendidikan Ayah / Ibu : S. Ilmu Politik / SMA
Pekerjaan Ayah/ Ibu : Wiraswasta / IRT
Alamat Ayah / Ibu : Lubuklinggau, Kenanga II Lintas, GG. Persahabatan

III. GAMBARAN UMUM SUBJEK


Subjek merupakan seorang perempuan dengan tinggi sekitar 50 cm
dan berat badan sekitar 40 kg. Saat pelaksanaan tes subjek mengenakan
pakaian formal dengan atasan baju kemeja bewarna putih dengan bawahan
rok bewarna hitam serta memakai hijab bewarna hitam dan menggunakan
almamater UIN Raden Fatah Palembang. Subjek juga memakai kacamata
dan sepatu flatshoes bewarna hitam.

3
IV. TINJAUAN TEORITIS
Differential Aptitude Test (DAT)
Didirikan oleh George K. Bennet, Harold G. Seashore, & Alexander G.
Wesman (1947). DAT disusun berdasar konsep yang menyatakan bahwa
kemampuan mental tidak hanya terdiri dari satu faktor saja melainkan
banyak faktor sehingga dibutuhkan. suatu tes yang dapat mengukur
bermacam-macam faktor dengan beberapa skor sesuai dengan kemampuan
yang diukur. Alat ini terdiri atas 7 subtest dan biasanya hanya 5 subtest
yang digunakan. Awal mula terbentuknya tes ini tidak jauh berbeda dengan
tes bakat pada umumnya, yang berakar dari ketidakpuasan terhadap tes
intelegensi, antara lain adanya variasi intraindividual pada individu yang
melakukan tes intelegensi. Tesnya itu bisa dilakukan baik itu secara individu
maupun kelompok. Para psikolog menyadari bahwa kemampuan mental
tidak hanya terdiri dari satu faktor saja tetapi banyak faktor.

GATB
Tes ini diciptakan oleh Charles E. Odell dari United Sates Employes
Service dan mulai dikembangkan pada tahun 1940. Tes ini dikenal sebagai
sejumlah tes bakat ganda yang akurat dalam penggadaanya untuk
digunakan dalam bimbingan jurusan dan menilai kecerdasan umum
seseorang. Tes ini terdiri dari 12 subtest yang mengukur 9 jenis bakat. Tes
ini termasuk kedalam test special aptitude, yang mana hanya berfokus pada
satu bakat saja seperti mengukur bakat dibidang mekanik, bakat pekerjaan
tertentu.

FACT
FACT disusun oleh J.c Flanagan, seseorang professor psikologi pada
Universitas Pittsburgh dan direktur American Institute for Research. Tes ini
dikembangkan dalam usaha untuk mendapatkan suatu system klasifikasi

4
baku dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang pada tugas-
tugas tertentu. Dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi
baku dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang dalam tugas
tertentu. Fact Merupakan seperangkat tes yang terdiri atas 14 tes yang
dapat dipergunakan secara keseluruhan atau sebagian-sebagain.
Dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi baku dalam
penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang dalam tugas tertentu.

Edwards Personal Preference Schedule (EPPS)


Edwards Personal Preference Schedule atau yang lebih dikenal
dengan singkatan EPPS yang disusun oleh Allen L. Edwards, merupakan tes
kepribadian yang bersifat verbal dengan menggunakan metode forced
choice. Forced choice merupakan metode memilih salah satu diantara dua
pernyataan pada setiap itemnya. Dengan bentuk berupa buku berukuran
A4. Pada halaman pertama tertulis petunjuk pengerjaan dan pada halaman
berikutnya berisi 225 pasang pernyataan dengan lembar jawaban dan
lembar grafik terpisah. Dengan aspek yang diukur yaitu kecenderungan
terhadap 15 need yang dikemukakan oleh Henry A. Murray, yang terdiri
atas ; Achievement (Ach), Deference (Def), Order (Ord), Exhibition (Exh),
Autonomy (Aut), Affiliation (Aff), Intraception (Int), Succorance (Suc),
Dominance (Dom), Abasement (Aba), Nurturance (Nur), Change (Chg),
Endurance (End), Heterosexuallity (Het), Aggresion (Agg). Selain itu EPPS
juga digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban subyek.

Rothwell-Miller Interest Blank (RMIB)


Tes RMIB (Rothwell-Miller Interest Blank) ini pada awalnya disusun
oleh Rothwell pada tahun 1947. Saat itu, tes hanya terdiri dari 9 kategori
dari pekerjaan yang ada. Kemudian pada tahun 1950, tes diperluas menjadi
12 kategori pekerjaan oleh Kenneth Miller. Sejak itu, tes yang digolongkan

5
tes minat ini dinamakan Rothwell-Miller Interest Blank. Tes ini disusun
dengan tujuan mengukur minat seseorang berdasarkan sikapnya terhadap
suatu pekerjaan. Sikap tersebut didasarkan pada gagasan terhadap
pekerjaan itu. Sikap tersebut didasarkan pada gagasan stereotip terhadap
pekerjaan itu. Tetapi tujuan terpenting dari tes ini bukanlah sekedar untuk
mengetahui kebenaran dari stereotip tersebut, tetapi mengetahui
kebenaran konsep itu benar-benar ada dan dapat menjadi pengaruh yang
kuat terhadap konsep-konsep seseorang mengenai suatu pekerjaan. Karena
biasanya apabila seseorang menyatakan sikap yang sama meskipun
kenyataannya banyak pekerjaan yang berbeda dari konsepnya.

HOLLAND
Teori minat yang dikembangkan oleh John L. Holland menjelaskan
bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan merupakan hasil dari
interaksi antara faktor hereditas (keturunan) dengan segala pengaruh
budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki
peranan yang penting. Selain itu John L. Holland juga merumuskan tipe-
tipe (golongan) kepribadian dalam pemilihan pekerjaan berdasarkan atas
inventori kepribadian yang disusun atas dasar minat. Kemudian, setiap tipe-
tipe kepribadian itu dijabarkan ke dalam suatu model teori yang disebut
model orientasi (the model orientation). Model orientasi ini merupakan
suatu rumpun perilaku perilaku penyesuaian yang khas. Setiap orang
memiliki urutan orientasi yang berbeda-beda, dan hal inilah yang
menyebabkan mengapa setiap orang itu mempunyai corak hidup yang
berbeda-beda. Orientasi minat inilah yang akan melahirkan tes minat
Holland. Ada 6 model orientasi minat yang dijabarkan oleh Holland yang
membentu sebuah teori dan tes minat, yaitu sebagai berikut: Realistis
(Realistic); Intelektual (Intellectual); Artistik (Artistic); Sosial (Social);
Usaha (Enterpreneur); Konvensional (Conventional).

6
PAPIKOSTICK
Tes PAPI Kostik di buat oleh Guru Besar Psikologi Industri asal
Massachusetts, Amerika, Dr. Max Martin Kostick, pada awal tahun 1960-an.
PAPI Kostick mengukur dinamika kepribadian (psychodynamics) dengan
memperhatikan keterkaitan dunia sekitarnya (environment) termasuk
perilaku dan nilai perusahaan (values) yang diterapkan dalam suatu
perusahaan / situasi kerja dalam bentuk motif (need) dan standar gaya
perilaku menurut persepsi kandidat (role) yang terekam saat psikotest.
Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam
tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan
need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari
Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai
profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek
pekerjaannya. PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self
report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek
berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian
yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah
kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature),
gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi
atasan-bawahan (followership).

SOV
SOV pertama kali diciptakan oleh Gordon W. Allport, Phillip E.
Vernon, dengan dasar teori milik Spranger pada tahun 1931. Sejak
perilisannya pada tahun 1931, Study of Values milik Allport, Vernon, dan
Lindzey memberikan dampak yang substansial terhadap dunia riset dan
praktis psikologi. Namun, ketenaran SOV dengan cepat berkurang dari 80
sitasi pertahun menjadi satu sitasi per tahun pada 1986 (Buros dalam
Kopelman, Rovenport, & Guan, 2003). Alat tes ini juga memiliki kekurangan

7
sehingga harus menjalani beberapa revisi. Tes Study of Values ini
menggunakan teori Types of Men milik Spranger (1928) sebagai
pondasinya. Tes ini diciptakan untuk mengukur kekuatan (tinggi rendahnya
skor) relatif dari keenam ketertarikan dasar, motif, atau sikap evaluatif.
Berikut enam ketertarikan dasar yaitu : Theoretical, Economical, Political,
Aesthetic, Social, and Religious.

BDI
Alat tes BDI awalnya dikembangkan melalui pengamatan/observasi
klinis terhadap sikap dan gejala yang kerap muncul pada pasien psikiatrik
yang mengalami depresi, begitu juga observasi terkait gejala yang sesekali
muncul pada pasien psikiatrik yang tidak mengalami depresi. Kemudian,
sebanyak 21 aitem disusun dari pengamatan tersebut dan diberi peringkat
0–3 untuk tingkat keparahannya (Jackson-Koku, 2016). Pada 1996, BDI
mengalami revisi yang menghasilkan BDI-II. Melalui proses revisi tersebut
alat tes BDI-II menjadi lebih kongruen dengan gejala-gejala yang terdapat
pada kriteria dalam DSM-IV untuk depresi (Groth-Marnat, 2003).

PAULI
Tes Pauli dikembangkan oleh Prof. Dr Richard Pauli, seorang Psikolog
yang meninggal dunia pada tahur 1951.Richard Pauli mengambil cara yang
di pergunakan oleh Kraeplin di dalam menyusun pembuatan tes Pauli. Yakni
menggunakan suatu metode dengan cara menghitung, dimana yang
hendak dilihat adalah kurva kerja dari Testee. Kraeplin adalah seorang
Psikiater yang menggunakan metode dengan menyuruh testee unruk
menghitung. Pada aliran abad ke 19, Kraeplin berhasil menciptakan suatu
tes yang cukup sederhana dengan tujuan untuk menyelidiki ketekunan,
ketelitian dan daya tahan kerja seseorang. Adapun tes tersebut pada
dasarnya merupakan soal-soal untuk menyelesaikan hitungan yang

8
tersusun kebawah. Pada mulanya tes tersebut merupakan suatu buku,
dimana dalam halaman-halamannya terdapat dua angka yang harus di
jumlahkan. Selanjutnya diubah menjadi suatu halaman yang berukuran
besar, dimana pada halaman tersebut tercetak penuh dengan angka-angka
dalam bentuk lajur.

KRAEPELIN UGM
Tes Kraepelin adalah sebuah tes penjumlahan angka yang
dikembangkan oleh Emil Kraepelin, Psikiater dari Jerman. Jumlah jalur tes
Kraepelinnya versi UGM berjumlah 50. Waktu pengerjaannya itu 15 detik
per lajur. Hasil penjumlahan di tes ini ditulis semua atau dua angka.

KRAEPELIN UI
Tes Kraepelin adalah sebuah tes penjumlahan angka yang
dikembangkan oleh Emil Kraepelin, Psikiater dari Jerman. Jumlah jalur tes
Kraepelinnya versi UI berjumlah 45. Waktu pengerjaannya itu 30 detik per
lajur. Hasil penjumlahan pada tes ini ditulis hanya satu dari angka belakang.

V. HASIL OBSERVASI
Saat tes dilaksanakan subjek memahami instruksi yang di berikan oleh
testeer namun ada juga beberapa tes yang dia kurang paham dan
menanyakannya itu kepada tester. Subjek mengikuti instruksi yang
diberikan tester dengan baik dan tenang. Saat mengerjakan tes ada
beberapa tes yang membuat subjek kebingungan. Pada saat skoring subjek
membawa perlengkapan dengan lengkap sesuai perintah tester. Dalam
pengerjaan skoring subjek mengalami kesulitan karena ada beberapa yang
belum di pahaminya dan bertanya kepada tester dan juga teman di
sebelahnya.

9
VI. HASIL SKORING PRAKTIKUM TES INVENTORI
Nama Testee : TTN Tanggal Tes/ Jam : 12-31 Mei 2023/
10.01-12.30
Jenis Kelamin : Perempuan Tempat : PI 4
Usia : 21 tahun Nama Tester : Reka Andika
Pendidikan : UIN Raden Fatah NIM : 2030901138

Sub Row Kategori


Tes Aspek Yang diungkap Stanel
Tes Score KS K S- S S+ B BS
A3 Penalaran 29 1 
Kemampuan memahami hubungan
logis dari figure-figur abstrak atau
prinsip- prinsip, non verbal design
A5 Berhitung 16 1 
Kemampuan berpikir dengan angka ,
penguasaan hubungan numerik
C4 Pengertian Mekanik 19 0 
DAT Daya penalaran di bidang kerja
mekanis & prinsip fisika
D4 Cepat & Teliti 34 3 
Kemampuan yang berkaitan
kecepatan persepsi, kecepatan
respon terhadap kombinasi huruf
dan angka, ingatan yang sifatnya
tidak lama.
RB Ruang Bidang 3 0 
Kemampuan berpikir secara visual
dari benda geometris, pemahaman
gambar dari dua dimensi untuk
GATB menjadi bentuk 3 dimensi.

10
MP Mempersamakan Perkakas 24 1 
Kemampuan atau kecermatan
dalam pengamatan
A1 Pemahaman 10 3 
Kemampuan membaca & memahami
untuk melihat alas an yang logis saat
mengambil keputusan dengan
menangkap maknadari situasi yang
praktis
C1 Merakit Objek 3 0 
Kemampuan untuk mengenal,
mengetahui dan membayangkan
bentuk suatu objek yang disusun
FACT dari bagian- bagian yang terpisah.
C2 Komponen 17 1 
Kemampuan mengidentifikasikan
komponen-komponen yang penting
D2 Kode dan Ingatan
- - Kecepatan dan kecermatan 100 10 
mengenali suatu informasi
- - Kemampuan mengingat
8 0 

Tes Need Aspek yang diungkap r c s ss

Ach Achievement 10 8 18 -
Kebutuhan untuk menyelesaikan
tugas- tugas yang sukar dan menarik
Def Deference 7 8 15 0
Kebutuhan untuk menyuruh orang
lain memutuskan sesuatu pendapat
bagi

11
dirinya/ kebutuhan untuk
menyesuaikan diri

Ord Order 8 5 13 -
Kebutuhan untuk berbuat secara
teratur dan rapi
Exh Exhibition 4 7 11 +
Kebutuhan untuk menjadi pusat
perhatian atau menonjolkan diri
Aut Autonomy 5 5 10 +
Kebutuhan untuk berdiri sendiri
dalam mengambil keputusan dan
menghindari campur tangan orang
lain
Aff Affiliation 9 5 14 0
Kebutuhan berinteraksi dgn orang
lain
Int Intraception 8 9 17 +
Kebutuhan menganalisa motif
perasaan diri dan orang lain
Suc Succorance 4 3 7 -
EPPS
Kebutuhan untuk menerima bantuan
dari orang lain
Dom Dominance 10 7 17 +
Kebutuhan untuk mengatasi/
mempengaruhi orang lain
Aba Abasement 8 8 16 -
Kebutuhan untuk merendahkan diri,
adanya keberanian untuk mengakui
kesalahan

12
Nur Nurturance 10 8 18 0
Kebutuhan untuk merawat orang lain
Chg Change 10 9 19 +
Kebutuhan untuk berubah/
menginginkan atau mencoba hal-hal
yang baru
End Endurance 10 9 19 0
Kebutuhan akan keuletan, kegigihan,
ketekunan dalam menyelesaikan
pekerjaan
Het Heterosexuality 4 2 6 0
Kebutuhan untuk bergaul dengan
lawan jenis
Agg Aggresion 5 5 10 0
Kebutuhan untuk menyerang
pendapat orang lain yang berbeda/
suka mempermainkan orang lain
Cons Consisten

Sub
Tes Aspek yang diungkap Skor Total Rangking
Tes
Out Outdoor 65
Pekerjaan yang aktifitasnya
dilakukan diluar atau dilapangan
terbuka
Me Mechanical 92
Pekerjaan yang berhubungan
dengan mesin, alat-alat dna daya
mekanik
Comp Computational 60

13
Pekerjaan yang berhubungan
dengan angka-angka
Sci Scientific 40 2
Pekerjaan yang dapat disebut
sebagai keaktifan dalam hal analisa
dan penyelidikan, eksperimen, kimia
dan ilmu pengetahuan pada
umumnya
Pers Personal Contact 53
Pekerjaan yang berhubungan
dengan manusia, diskusi,
membujuk, bergaul, dengan orang
lain.
Aesth Aesthetic 39 1
Pekerjaan yang berhubungan
dengana hal-hal yang bersifat seni
dan menciptakan sesuatu
Lit Literary 39
Pekerjaan yang berhubungan
RMIB dengan buku-buku, kegiatan
membaca dan mengarang
Mus Musical 49 3
Pekerjaan yang berhubungan
dengan musik atau untuk
mendengarkan orang lain, bernyanyi
atau membaca sesuatu yang
berhubungan dengan musik
S.S Social Service 58
Pekerjaan yang berhubungan
dengan keinginan untuk mengerti
orang lain, dan mempunyai ide yang
besar atau kuat tentang pelayanan

14
Cler Clerical 77
Minat terhadap tugas-tugas rutin
yang menuntut ketetapan dan
ketelitian
Prac Practical 67
Minat terhadap pekerjaan-pekerjaan
yang praktis, karya pertukangan,
dan yang memerlukan keterampilan
Med Medical 63
Minat terhadap pengobatan,
mengurangi akibat dari penyakit,
penyembuhan dan di dalam bidang
medis, serta terhadap hal-hal
biologis pada umumnya
Jenis Pekerjaan yang paling diinginkan 1. Seniman
subjek : 2. Bisnis
3. Psikolog

Sub
Tes Aspek yang diungkap Skor Total Rangking
Tes
R Realistik 3
Tipe ini lebih menyukai aktivitas yang
melibatkan kecakapan gerak, benda-
benda dan realism
I Investigatif 6
Tipe ini ditandai oleh sifat-sifat
seperti analitis, rasional, berdiri
sendiri, radikal, abstrak, introvert,
kritis, ingin tahu dan cerdas

15
A Artistik 33 2
Tipe ini lebih menyukai aktivitas yang
ambigu, bebas, dan tidak
tersistematisasi untuk menciptakan
produk artistik, seperti lukisan,
drama, karangan, dan tidak
menyukai aktivitas yang sistematik,
teratur dan rutin
S Sosial 49 1
Tipe ini lebih menyukai aktivitas-
aktivitas yang melibatkan orang lain
dengan penekanan pada membantu,
mengajar, atau menyediakan
bantuan
E Enterprising 23 3
Tipe ini cenderung menyukai
aktivitas yang dapat memenuhi
kebutuhan untuk menguasai orang
lain, aktivitas yang mengekspresikan
keberanian mengambil resiko dan
semangat yang besar
C Convensional 16
Orang-orang konvensional
menguasai lingkungan fisik dan sosial
dengan memilih tujuan, niai-nilai dan
tugas-tugas yang didukung oleh adat
kebiasaan masyarakat

16
Sub
Tes Aspek yang diungkap Skor
Tes
Work Direction (Arah Kerja) :
N Need to finish task 4
Kebutuhan menyelesaikan tugas
secara mandiri
Hard intense worked Peran
PAPIKOSTICK

G 5
pekerja keras
A Need to achieve 3
Kebutuhan berprestasi
Leadership (Kepemimpinan) :
L Leadership role 2
Peran kepemimpinan
P Need to control others 5
Kebutuhan mengatur orang lain

I Ease in decision making Peran 3


membuat keputusan
Activity (Aktivitas kerja) :
T Pace 4
Peran Sibuk
V Vigorus type 2
Peran penuh semangat
Social Nature (Relasi Sosial)
O Need for closness and affection 4
Kebutuhan kedekatan dan kasih
sayang
B Need to belong to groups 5
Kebutuhan diterima dalam kelompok
S Social extension 7
Peran hubungan sosial

17
X Need to be noticed 4
Kebutuhan untuk diperhatikan
Work Style (Gaya Kerja) :
C Organized type Peran mengatur 4

D Interest in working with details 7


Peran bekerja dengan hal-hal rinci
R Theoretical type 6
Peran orang yang teoritis
Temperament (Sifat tempramen) :
Z Need for change 7
Kebutuhan untuk berubah
E Emotional resistant 5
Peran pengendalian emosi
K Need to be forceful 4
Kebutuhan untuk agresif
Followership (Posisi atasan-bawahan) :
F Need to support authority 3
Kebutuhan membantu atasan
W Need for rules and supervision 6
Kebutuhan mengikuti aturan dan
pengawasan
1. Agama
SOV 2. Sosial
3. Ekonomi

BDI 17 (ambang batas depresi klinis)

Jumlah (∑) 1239


PAULI Salah 2
Dibetulkan 14

18
Tinggi 9
Rendah 3
KRAEPELIN UGM Salah 2
Panker (Kecepatan 6,4 (kurang sekali)
Kerja)
Tianker (Ketelitian 4 (sedang)
Kerja)
Janker (Keajegan 6 (baik)
Kerja)

Jumlah kesalahan 3
KRAEPELIN UI Puncak tertinggi 16
Puncak terendah 3
Rata-rata tiap menit 9,5
Kecepatan 38
Ketekunan 9,5
Ketelitian 3

VII. KESIMPULAN
Adapun interpretasi dari hasil tes yang subjek lakukan, sebagai berikut:
DAT
- A3 : Subjek memiliki kategori kurang sekali. Dalam hal ini, subjek kurang
memahami bahasa non-verbal serta hubungan logis dengan baik.
- A5 : Subjek memiliki kategori kurang sekali. Dalam hal ini, subjek memiliki
kesulitan dalam berhitung. Hal ini terlihat pada saat tes berlangsung juga.
- C4 : Subjek memiliki kategori kurang sekali. Dalam hal ini, subjek kurang
memiliki kemampuan mengenai penalaran di bidang kerja mekanis dan
prinsip fisika.

19
- D4 : Subjek memiliki kategori kurang. Dalam hal ini, subjek kurang
memiliki kemampuan dalam kecepatan penangkapan dan teliti.

GATB
- RB : Subjek memiliki kategori kurang sekali. Dalam hal ini, subjek kurang
dalam kemampuan pemahaman gambar dari dua dimensi menjadi tiga
dimensi.
- MP : Subjek memiliki kategori kurang sekali. Dalam hal ini, subjek kurang
dalam kemampuan pengamatan.

FACT
- A1 : Subjek memiliki kategori kurang. Dalam hal ini, subjek memiliki
kekurangan dalam menangkap makna dari situaasi yang praktis.
- C1 : Subjek memiliki kategori kurang sekali. Dalam hal ini, subjek kurang
dalam mengenal atau membayangkan suatu objek yang disusun dari bagian
yang terpisah.
- C2 : Subjek memiliki kategori kurang sekali. Dalam hal ini, subjek kurang
dalam mengidentifikasi komponen-komponen yang penting.
- D2 : Subjek memiliki kategori baik sekali dalam kecepatan menangkap
informasi. Namun, kurang sekali dalam kemampuan mengingat.

EPPS
Dalam tes ini, subjek unggul pada Autonomy, artinya subjek memiliki
kebutuhan untuk berdiri sendiri dalam mengambil keputusan dan
menghindari campur tangan orang lain. Adapun pada Affiliation, subjek
memiliki kekurangan dalam kebutuhan berinteraksi dengan orang lain.

RMIB
Dalam berbagai aspek yang ada di RMIB, subjek lebih unggul pada

20
Aesthetic, scientific , dan musical. Artinya subjek unggul pada minat pada
hal-hal yang bersifat seni, hal-hal dalam menganalisa, dan serta pekerjaan
yang berhubungan dengan musik.

Holland
Dalam tes holland dan berbagai aspek didalamnya, subjek lebih unggul
pada sosial, artistik, dan enterprising . Artinya, subjek menyukai aktivitas
yang melibatkan orang lain, hal yang tidak tersistematis, serta cenderung
menyukai aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan untuk menguasai
orang lain.

Papikostick
- Work Direction (Arah Kerja) : Pada subtest N subjek mendapatkan skor 4,
subtest G mendapatkan skor 5, subtest A mendapatkan skor 3.
- Leadership (Kepemimpinan) : Pada subtest L subjek mendapatkan skor 2,
subtest P mendapatkan skor 5, subtest I mendapatkan skor 3.
- Activity (Aktivitas Kerja) : Pada subtest T subjek mendapatkan skor 4,
subtest V mendapatkan skor 2.
- Social Nature (Relasi Sosial) : Pada subtest O subjek mendapatkan skor 5,
subtest B mendapatkan skor 4, subtest S mendapatkan skor 7, subtest X
mendapatkan skor 4.
- Work Style (Gaya Kerja) : Pada subtest C subjek mendapatkan skor 4,
subtest D mendapatkan skor 7, subtest R mendapatkan skor 6.
- Temperament (Sifat Tempramen) : Pada subtest Z subjek mendapatkan
skor 7, subtest E mendapatkan skor 5, subtest K mendapatkan skor 4.
- Followership (Posisi Atasan-Bawahan) : Pada subtest F subjek
mendapatkan skor 3, subtest W mendapatkan skor 6.

21
SOV
Subjek unggul pada bidang agama, sosial, dan ekonomi. Dalam hal ini,
subjek menjunjung tinggi nilai mistis (keagamaan), cinta kepada
masyarakat, serta dalam hal bidang yang berkaitan dengan ekonomi.

BDI
Dari hasil tes tersebut, subjek mendapat skor 17 dengan keterangan
ambang batas depresi klinis.

Pauli
Dalam tes ini subjek mendapat jumlah 1293 dengan salah 2, dan dibetulkan
6.

Kraepelin UGM
Pada tes ini subjek memiliki kecepatan kerja yang kurang sekali, ketelitian
kerja yang sedang, dan keajengan kerja yang baik. Subjek memiliki pucak
tertinggi pada poin 9, rendah dengan poin 3, dan salah dengan poin 2.

Kraepelin UI
Pada tes ini, jumlah kesalahan subjek 3. Subjek memiliki puncak
tertingginya yaitu 16 dan puncak terendahnya adalah 3. Skor rata-rata tiap
menit subjek pada tes ini adalah 9,5, kecepatannya mendapatkan skor 38,
ketekunannya mendapatkan skor 9,5, dan ketelitiannya mendapatkan skor
3.

22
VIII. REFERENSI

Afifah. (2019). Uji Validitas Konstruk General Aptitude Test Battery (GATB)
dengan Metode Confirmatory Factor Analysis (CFA). Jurnal
Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia (JP3I), 1(1), 31–47.

El Fahmi, E. F. F., Khoirot, U., & Astutik, F. (2021). Analisis Psikometri Aitem
Need of Agression Tes EPPS pada Remaja Akhir. Psikoislamika :
Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 18(2), 295–306.
https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v18i2.13814

Pakar, S., Psikologis, E., & Pada, R. (2016). PARADIGMA Vol. XVIII. No.2
September 2016 SISTEM PAKAR EVALUASI PSIKOLOGIS REMAJA
PADA LEMBAGA INDONESIA CREATIVE CENTRE JAKARTA. XVIII(2),
37–48.

Suramto, Harjito, P., & Kumara, A. (1996). Validitas, Reliabilitas Dan Nilai
Standar Dari Tes Pemahaman, Tes Penalaran Dan Tes Berhitung. In
Jurnal Psikologi (Vol. 23, Nomor 2, hal. 74–83).

Ulya, L. L., & Hidayat, R. (2022). Kemampuan PAPI Kostick dalam


Memprediksi Adaptabilitas Karyawan. Al-Qalb : Jurnal Psikologi
Islam, 13(2), 136–152. https://doi.org/10.15548/alqalb.v13i2.4394

23

Anda mungkin juga menyukai