5577-15656-1-PB
5577-15656-1-PB
729
PSIKOBORNEO Volume 8 No 4 Desember 2020: 729-737
Hal inilah yang membuat peneliti sedikit, tidak menambah waktu dan biaya
tertarik dalam mengambil fenomena yang penelitian, dan tersedia program yang
ada untuk meneliti tentang produk apple langsung menggabungkan uji coba dengan
iphone. Dengan adanya fenomena yang ada data penelitian.
di Universitas Mulawarman, yang dimana Uji tersebut dilakukan untuk
maasiswa memutuskan membeli iphone memperoleh ketepatan dan kecermatan
karena kualitas kamera dan fitur yang alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
dimiliki iphone, peneliti tertarik untuk Menurut Hadi (2016) uji coba digunakan
mengetahui gaya hidup dari mahasiswa untuk menguji hipotesis penelitian dan
untuk memutuskan membeli produk hanya data dari aitem atau butir sahih saja
tersebut. yang dianalisis.
Penelitian ini menggunakan skala tipe
Subjek Penelitian Likert. Skala Likert digunakan untuk
Pengambilan subjek menggunakan mengukur sikap, pendapat dan persepsi
teknik Purposive sampling. Subjek yang seseorang atau sekelompok orang tentang
terlibat dalam penelitian ini adalah fenomena sosial (Sugiyono, 2012). Skala
Mahasiswa pengguna Iphone di Universitas yang disusun menggunakan bentuk Likert
Mulawarman yang berjumlah 100 sampel memiliki empat alternatif jawaban. Skala
subjek. tersebut dikelompokkan dalam pernyataan
favorable dan unfavorable dengan 4
Metode Pengumpulan Data alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS),
Metode pengumpulan data yang sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak
digunakan adalah metode angket yaitu sesuai (STS).
suatu daftar yang berisi pernyataan-
pernyataan mengenai suatu hal yang diteliti. Teknik Analisis Data
Hadi (2015) menyatakan bahwa angket Analisis data yang dilakukan untuk
merupakan suatu daftar dari sejumlah pengolahan data penelitian adalah dengan
pertanyaan atau pernyataan yang ditujukan menggunakan analisis korelasi Product
terhadap subjek penelitian dengan harapan Moment’s. Menurut Sugiyono (2015)
akan dipergunakan untuk mengungkapkan korelasi Product Moment’s yaitu untuk
suatu kondisi subjek yang hendak diteliti. mengetahui derajat atau kekuatan
Pengumpulan data pada penelitian hubungan timbal balik antara dua variabel.
ini menggunakan teknik terpakai. Menurut Sebelum dilakukan analisis data, terlebih
Hadi (2015) bahwa uji terpakai dilakukan dahulu dilakukan uji asumsi yang meliputi uji
langsung pada sampel penelitian, Uji normalitas, dan linearitas. Kemudian uji
terpakai mempunyai keuntungan yaitu tidak hipotesis dengan menggunakan korelasi
perlu mencari sampel uji coba yang setara, Product Moment’s, dan parsial. Keseluruhan
karena ukuran sampel yang lebih besar teknik analisis data menggunakan Software
peluang jumlah butir gugur yang lebih SPSS versi 25.0 for window.
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Asumsi: Uji Normalitas
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Variabel Koimogrov-Smirnof Z P Keterangan
Keputusan pembelian 0.081 0.106 Normal
Gaya hidup 0.059 0.200 Normal
Didapatkan hasil sebaran data variabel data variabel Gaya hidup memiliki
Keputusan pembelian memiliki signifikansi signifikansi dengan probabilitas (p) 0.200
dengan probabilitas (p) 0.106 nilai nilai probabilitasnya dibawah 0,05 (p>0,05)
probabilitasnya diatas 0.05 (p>0.05) maka maka distribusi data dikatakan normal.
distribusi data dikatakan normal. Sebaran
Didapatkan hasil bahwa hasil analisis uji tabel = 1.138 < 1.65, dan p = 0.326 > 0.050. Hal
asumsi linearitas antara variabel Gaya hidup ini menunjukkan bahwa hubungan kedua
terhadap Keputusan pembelian mempunyai variabel tersebut linear.
nilai devistion from linearity F hitung < F
Berdasarkan data tabel 3, maka dapat diartikan bahwa peran gaya hidup seorang
diketahui bahwa nilai korelasi product mahasiswa akan memberikan keputusan
moment’s didapatkan r hitung sebesar pembelian produk seperti penggunaan
0.865, dana sig. sebesar 0.000. Dapat brand iPhone.
disimpulkan bahwa nilai 0.865 merupakan Gaya hidup menjadikan cerminan
nilai r hitung > r tabel, dan nilai sig. 0.000 < penggunaan produk ataupun jasa yang
0.050 dimana angka ini menunjukkan digunakan oleh individu dalam menampilkan
terdapat korelasi atau hubungan positif trend gaya, sehingga menentukan
signifikan antara gaya hidup dengan keputusan dalam membeli sebuah produk
keputusan pembelian pada para mahasiswa ataupun jasa.
pengguna iPhone. Karena peran gaya hidup Menurut Solomon (2009) gaya hidup
seseorang dengan trend terbaru membuat memiliki beragam arti dan dapat
individu menentukan pembelian sebuah diinterpretasikan beraneka ragam oleh para
produk. pemasar, artinya gaya hidup menunjukan
pola konsumsi yang dimiliki individu untuk
PEMBAHASAN merefleksikan pilihan dalam menghabiskan
waktu dan uangnya. Seperti halnya dalam
Hasil penelitian ini menunjukkan
menggunakan produk iPhone yang
bahwa terdapat hubungan yang terbentuk
digunakan oleh para mahasiswa dan
dengan nilai r hitung sebesar 0.865, dana sig.
menunjukkan betapa pentingnya gaya hidup
sebesar 0.000. Dapat disimpulkan bahwa
dalam lingkup sosial.
nilai 0.865 merupakan nilai r hitung > r tabel,
Sejalan dengan pernyataan yang
dan nilai sig. 0.000 < 0.050 dimana angka ini
dikemukakan oleh AM mahasiswi pengguna
menunjukkan terdapat korelasi atau
iphone karena ikut-ikutan teman, karena
hubungan positif signifikan antara gaya
rata-rata teman AM juga menggunakan
hidup dengan keputuan pembelian pada
iPhone yang menyatakan kamera yang
para mahasiswa pengguna iPhone. Dapat
Gaya Hidup dengan Keputusan Pembelian Iphone Pada Mahasiswa 734
(Wahyu Exstrada)
PSIKOBORNEO Volume 8 No 4 Desember 2020: 729-737
dimiliki iphone berkualitas tinggi. Sehingga ditawarkan sangat mudah untuk digunakan
AM memutuskan untuk memilih menganti serta dapat digunakan dalam berbagai
smartphone yang dimiliki. Hasil penelitian aktivitas sehari-hari sesuai dengan gaya
yang dilakukan oleh Alamanda (2018) hidupnya sebagai seorang mahasiswa yang
mendapatkan hasil bahwa peningkatan gaya senang traveling.
hidup pada mahasiswa akan membuat Dalam penelitian yang dilakukan
perilaku kondumtif individu meningkat. Ferdinan (2013), saat ini sebagian besar
Tidak hanya dalam perilaku pembelian konsumen semakin kritis dalam
produk dan jasa, trend gaya pun menjadi mengkonsumsi suatu produk. Dikarenakan
peningkatan. konsumen selalu ingin mendapatkan produk
Sesuai dengan hasil uji deskriptif pada yang berkualitas sesuai dengan harga yang
skala gaya hidup yang mendapatkan nilai dibayar, meskipun ada sebagian masyarakat
mean sebesar 73.12 lebih tinggi dari dari berpendapat bahwa, produk yang mahal
mean hipotetik 65 dengan kategori tinggi, adalah produk yang berkualitas.
dan kategorisasi rentang nilai 71 – 83 dan Dalam penelitian Awaliyah (2010),
frekuensi sebanyak 52 orang dengan keputusan pembelian merupakan salah satu
presentase 52 persen. Artinya gaya hidup bentuk perilaku konsumen dalam
terbilang tinggi yang dimiliki oleh para para menggunakan produk, kemudian ia akan
mahasiswa penguna brand iPhone. Karena mengambil keputusan untuk membeli suatu
produk iPhone sendiri terbilang dengan produk melalui sebuah proses. Proses
produk premium yang sangat populer di tersebut merupakan gambaran dari
dunia. Tidak hanya itu dengan tingginya gaya bagaimana konsumen menganalisis
hidup membuat keputusan pembelian berbagai macam masukan untuk mengambil
individu semakin tinggi. keputusan dalam melakukan pembelian.
Seperti hasil deskriptif pada keputusan Adapun aspek yang memiliki
pembelian yang didapatkan hasil mean keterikatan dalam model parsial ialah,
empirik 125.91 lebih tinggi dari mean semua aspek dalam variabel X yaitu aktivitas,
hipotetik 105 dengan kategori tinggi dan ketertarikan, dan pendapat dalam gaya
nilai kategorisasi skala keputusan pembelian hidup terhadap keseluruhan aspek yang
dengan rentang nilai 116 – 136 dan frekuensi dimiliki oleh variabel Y keputusan pembelian
sebanyak 64 orang dengan persentase 64 yang dimiliki oleh individu, yaitu aspek
persen. Artinya dalam mempertimbangkan pengenalan kebutuhan, pencarian
pembelian, individu tidak hanya menilai dari informasi, evaluasi alternatif, keputusan
nilai guna sebuah produk ataupun gaya yang pembelian, dan perilaku pasca pembelian
ditawarkan, tetapi juga kualitas, fungsi pakai yang dimiliki oleh individu. Berdasarkan
yang sesuai dengan aktivitas harian yang penelitian yang dilakukan oleh Anjana (2013)
diinginkan individu. yang menyatakan bahwa penggunaan
Sejalan dengan pernyataan yang telepon genggam hanya untuk
dinyatakan oleh SW dalam wawancara yang memudahkan dalam mengatur jadwal
menyatakan dalam memutuskan membeli kegiatannya sehari-hari, berkomunikasi,
sebuah barang yang akan digunakan ia mengakses media sosial, fitur GPS (Global
selalu berusaha mencari informasi mengenai Positioning System), kualitas media foto dan
barang tersebut, bagaimana fitur yang video dan mengecek laporan yang masuk
ditawarkan, desain atau kemasan produk sehingga sangat memudahkan aktivitas.
tersebut sebelum memutuskan untuk Berdasarkan hasil penelitian yang telah
melakukan pembelian produk. Memilih dilakukan maka penelitian ini dapat
menggunakan iPhone karena fitur yang disimpulkan bahwa ada hubungan antara
Gaya Hidup dengan Keputusan Pembelian Iphone Pada Mahasiswa 735
(Wahyu Exstrada)
PSIKOBORNEO Volume 8 No 4 Desember 2020: 729-737