Anda di halaman 1dari 8

Teknologi merupakan sarana berbentuk peralatan atau sistem yang dibuat

untuk mempermudah segala aktivitas manusia. Kemajuan teknologi saat ini

adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh manusia, karena kemajuan tersebut

akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Tidak hanya dari hal-hal

yang sederhana seperti alat makan dan peralatan pertukangan, Teknologipun terus

mengalami perkembangan tidak terbatas pada perangkat canggih saja seperti

handphone, aplikasi dan lain sebagainya. Pada zaman saat ini, manusia dituntut

untuk mengikuti perkembangan teknologi. Para generasi milenial saat ini,

diharapkan dapat mengerti, memahami serta mengikuti perkembangan teknologi

secara sehat. Hal itu tentu akan membawa dampak positif bagi masyarakat luas.

Perkembangan teknologi dimulai pada tahun 1876 dengan ditemukannya

penemuan baru telepon konvensional oleh Alexander Grahan Bell.

Seiring berjalannya waktu telepon konvensional mulai dikembangkan

hingga saat ini, para ilmu mengembangkan telepon konvensional menjadi telepon

gengam tanpa kabel atau yang sering disebut handphone. Martin Cooper, seorang

karyawan Motorola, adalah orang pertama yang menemukan handphone pada

tanggal 3 April 1973. Sementara itu, di Indonesia, handphone pertama kali

diperkenalkan pada tahun 1984 dengan teknologi seluler pertama berbasis Nordic

Mobile Telephone (NMT). Teknologi tersebut mulai beredar periode 1985-1992,

namun pada saat itu bentuknya masih besar dan panjang sehingga tidak dapat

dimasukkan ke dalam celana dan baju. Rata-rata beratnya sekitar 430 gram,

hampir setengah kilogram. Harga ponsel pada saat itu sangat mahal, bisa

mencapai lebih dari 10 juta per unit. Pada tahun ini, dikenal pula dua teknologi
seluler yaitu NM-470 dan modifikasi NMT-450. (Kompas.com). Seiring dengan

maraknya era telepon genggam, atau yang sering disebut dengan handphone.

Perkembangan ponsel terus berlanjut, dan istilah “smartphone” adalah salah satu

contohnya. Smartphone adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang dapat

mempermudah masyarakat umum dalam berkomunikasi, dapat dibawa kemana

saja, dan tidak memerlukan kabel untuk terhubung ke jaringan telepon. Selain

membuat keputusan telepon, pengguna dapat bermain-main, berbicara dengan

teman, menggunakan sistem kurir, mengakses layanan web (seperti jurnal web,

halaman arahan, organisasi antarpribadi) dan mencari informasi lainnya.

Menurut Wiliam & Sawyer (2011) dalam (Paridawati, Daulay, and Amalia

2021) menyatakan bahwa smartphone adalah telepon selular dengan

mikroprosesor, memori, layar dan modem bawaan yang memiliki kemampuan

untuk menjalankan aplikasi dan mengakses internet, dengan antarmuka pengguna

yang ramah dan kemampuan sinkronisasi data yang tinggi antara perangkat

dengan berbagai layanan online. Mereka juga menekankan bahwa fitur yang

membedakan smartphone dengan ponsel biasa adalah kemampuan untuk

menjalankan aplikasi dan koneksi internet yang lebih cepat dan stabil. Pada era

industry 4.0 sekarang ini perkembangan teknologi, khususnya smartphone

menjadi salah satu kebutuhan vital bagi masyarakat di Indonesia maupun di dunia.
Gambar 1 pangsa pasar perusahaan smartphone besar indonesia

Sumber 1 IDC Mobile Phone Tracker, 5 Oktober 2023

Berdasar gambar 1 pangsa pasar smartphone Indonesia, IDC mengungkapkan

bahwa xiaomi menempati peringkat 4 dengan pangsa pasar 13.7% pada kuartal

pertama tahun 2023, turun 17.2% dari kuartal pertama tahun 2022.

Meskipun mengalami penurunan pangsa pasar Xiaomi tetap berada pada

posisi keempat pada pangsa pasar di Indonesia, Xiaomi selalu menawarkan

produk yang dianggap memiliki spesifikasi terbaik di kelasnya dan harga yang

murah. Xiaomi adalah smartphone murah yang memungkinkan banyak orang

merasakan fitur-fitur canggih dengan biaya lebih rendah. Selain itu, kualitas
produk yang diberikan juga cukup untuk pelanggan ponsel Xiaomi, didukung

dengan tempat penjualan resmi dan service center yang tersebar di banyak tempat

untuk membuat orang menyukai produk Xiaomi. Penurunan penjualan Xiaomi

terjadi karena permintaan penurunan akibat kondisi ekonomi yang tidak stabil dan

kurangnya produk yang menarik serta beberapa masalah yang terjadi pada

smartphone Xiaomi, ada beberapa point utama seperti kapasitas baterai pada

Xiaomi dirasa cepat habis, masalah pada layar mati sebagian atau bergaris,

masalah pada koneksi internet yang terjadi bug sinyal karena masalah pada

perangkat Xiaomi, sistem operasi MIUI sering mengalami masalah seperti hang

atau crash karena penyimpanan yang terlalu penuh atau banyaknya aplikasi

bawaan dan masalah kamera yang semakin menurun kualitas kameranya entah

karena hardware atau softwarenya.

Perusahaan Xiaomi didirikan pada tanggal 6 juni 2010, berpusat di kantor

perusahaan elektronik milik pribadi di Tiongkok, perusahaan ini dengan cepat

menjadi salah satu perusahaan terbesar ketiga setelah Apple dan Samsung. Sejak

merilis telepon cerdas pertamanya dibulan agustus 2011, xiaomi telah

memporeleh pangsa pasar di Tiongkok daratan dengan produk pertama mereka

yang diberi nama Mi 1, mengusung firmware MIUI berbasis android yang

menyerupai TouchWiz dari Samsung dan ios dari Apple. Ditahun kedua xiaomi

melakukan inovasi dan meluncurkan MI 2 ditahun 2012 dan berhasil terjual 10

juta unit dalam waktu 11 bulan.

Saat ini berbagai pasar smartphone di Indonesia sangat digemari oleh

masyarakat sehingga terjadi persaingan harga antara distributor smartphone yang


telah lama beredar di pasaran dengan yang baru. Dengan semakin ketatnya

persaingan bisnis smartphone di Indonesia, baik perusahaan besar maupun

perusahaan kecil mulai bergerak agresif dan mempunyai berbagai strategi dalam

mempromosikan produknya demi mendapatkan minat konsumen Indonesia

dengan menciptakan produk smartphone yang tak kalah menarik. Persaingan

pasar smartphone dapat diketahui dari semakin banyaknya berbagai macam

produk smartphone yang diproduksi perusahaan untuk mempertahankan bisnis

mereka. Semakin ketat persaingan antar produsen smartphone maka dapat

menghasilkan teknologi yang semakin maju yang berakibat pada promosi produk

oleh perusahaan maupun produsen. Semakin berkembangnya teknologi, produsen

ataupun perusahaan harus membuat beberapa langkah untuk membuat konsumen

membeli produk mereka.

Banyaknya alternatif merek, membuat masyarakat konsumen harus bijak

dalam mengambil keputusan pembelian terhadap suatu produk yang sesuai dengan

kebutuhannya. Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk

memutuskan membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang

memperngaruhi konsumen dalam melakukkan pembelian suatu produk atau jasa,

biasanya konsumen mempertimbangkan kualitas, harga dan produk yang sudah

dikenal oleh masyarakat (Kotler, 2011).

Schiffman dan Kanuk (2004:547) Keputusan pembelian merupakan

penyeleksian dari dua atau lebih alternatif pilihan, dengan kata lain konsumen

dapat melakukkan keputusan pembelian apabila terdapat alternatif lainnya

(Nelwan, Mananeke, and Tawas 2019). Menurut Kotler (2009), proses keputusan
pembelian terdapat beberapa tahap muali dari pencarian informasi,

membandingkan berbagai alternatif yang ada melakukkan pengambilan keputusan

dan perilaku setelah pembelian. Keputusan pembelian dipengaruhi beberapa

faktor, diantaranya adalah brand image atau citra merek, kualitas produk, dan

harga.

Rangkuti (2008) menyatakan atau citra merek merupakan sekumpulan

asosiasi merek yang melekat pada benak konsumen, para konsumen mengetahui

tentang suatu perusahaan atau produk yang terbentuk dari pengalaman, informasi,

dan kesan yang diperoleh dari berbagai sumber seperti iklan, pengalaman

menggunakan produk, ulasan dari teman atau keluarga, dan lain sebagainya. Citra

merek yang kuat dapat membantu perusahaan untuk membedakan diri dari

pesaing, menarik perhatian konsumen, dan membangun kesetiaan pelanggan

(Yunaida 2018).

Menurut Kotler (2002), citra merek tidak bisa dibentuk dalam satu malam

atau satu kali komunikasi saja, melainkan harus disampaikan secara konsisten

melalui berbagai saluran komunikasi, biasanya citra merek terkait dengan apa

yang dirasakan dan dipikrikan oleh konsumen tentag suatu merek. Selain itu, citra

merek juga harus dikelola dengan hatihati agar sesuai dengan nilai-nilai

perusahaan dan produk yang ditawarkan (Kurniawati 2020). Brand image yang

positif dapat membantu meningkatkan minat dan niat konsumen untuk membeli

produk tersebut. Namun, selain citra merek, pengetahuan produk juga merupakan

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, yang menunjukkan pentingnya

menginformasikan konsumen tentang produk yang ditawarkan. Citra merek


mempengaruhi secara langsung terhadap keputusan pembelian, hal ini dibuktikan

dalan penelitian Pradana, dkk. (2017) yang menunjukkan bahwa citra

merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Menurut Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007) kepuasan konsumen

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang

diharapkan. Dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah fungsi atau

nilai guna yang didapat konsumen berada di batas yang diharapkan atau diatasnya.

Dengan adanya fitur yang memadai dan terkini juga harga yang tergolong murah

membuat Xiaomi menjadi smartphone yang digemari banyak orang dan dinanti-

nanti. Pelayanan setelah pembelian atau after sales dalam berbagai bentuk seperti

garansi, perbaikan, dan penggantian barang yang tergolong bagus juga menjadi

salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Sebagai contoh

seseorang yang memakai smartphone merek Xiaomi yang komponennya rusak

akan diganti dengan komponen baru sebagai bentuk atas klaim garansi yang

berlaku. Penelitian yang dilakukan oleh Shella Oktaviani dkk dengan judul

“Pengaruh Kepuasan Konsumen, Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap

Keputusan Pembelian pada Produk Lunica” (2022) menyimpulkan bawhwa

kepuasan Konsumen berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.

Harga adalah kemampuan yang dimiliki suatu barang atau jasa, yang

dinyatakan dalam bentuk uang (Untoro;2010). Menurut Philip Kotler (2012) harga

adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk produk yang akan dibeli.

Harga selalu menjadi salah satu tolak ukur atau faktor terpenting dalam keputusan
pembelian. Harga dapat dikatakan murah atau mahal dilihat dari biaya yang

dikeluarkan berbanding lurus dengan apa yang didapat. Jika apa yang didapat

lebih besar dari harga maka dapat dikatan murah, begitu juga sebaliknya. Semakin

tinggi harga maka keputusan pembelian semakin rendah, sebaliknya jika harga

rendah keputusan pembelian berubah semakin tinggi (Kotler dan Amstrong,

2001). Hal itu menunjukkan bahwa harga berpengaruh langsung terhadap

keputusan pembelian.

Anda mungkin juga menyukai