Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH PERILAKU KONSUMEN


PERILAKU KONSUMEN TERHADAP
IPHONE

Oleh :
Felicita Virda Kristyawardhana
NIM :17.DMS.4073 (R2)
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DHARMAPUTRA
SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang
melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan
tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
Dalam konsep pemasaran telah dijelaskan bahwa kepuasan konsumen
merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai. Kebutuhan, sikap dan perilaku
konsumen mempengaruhi setiap aspek dari strategi pemasaran. Menurut
Swastha dan Handoko, “Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalam proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.”
Dewasa ini teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,
selama peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal
penting dalam kehidupan dan akan selalu berkembang. Salah satu unsur
penting dalam perjalanan setiap peradaban adalah kemajuan teknologi. Dimana
teknologi merupakan perkembangan suatu media atau alat yang dapat
digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu
masalah.
Pada era modern saat ini memaksa setiap individu untuk mengikuti
perkembangan teknologi terutama teknologi komunikasi. Tidak dapat
dibayangkan bagaimana teknologi komunikasi telah mengubah kehidupan
manusia, terlebih yang namanya telepon seluler. Telepon seluler adalah
perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang
sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemana-
mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan
kabel (nirkabel).
Dan hampir setiap kalangan atau lapisan masyarakat saat ini telah

2
memiliki dan menggunakan telepon seluler (handphone) dalam aktivitas
komunikasinya. Hal yang mendukung berkembangnya handphone
dimasyarakat Indonesia adalah kebutuhan masyarakat akan teknologi
komunikasi dan informasi yang semakin tinggi.
Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2007, iPhone telah menjadi salah
satu terobosan termutakhir dalam perkembangan telepon seluler. Desainnya
dan berbagai fiturnya yang inovatif telah banyak memukau para pengguna
media komunikasi. Terobosan-terobosan inovatif yang ditawarkan oleh iPhone
telah memberi iPhone gelar sebagai salah satu produk terlaris yang pernah ada.
Kedatangan iPhone di kancah pasar telepon seluler tentu menarik
banyak perhatian dari berbagai orang. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal,
seperti brand characteristic yang dimiliki oleh iPhone yang sesuai dengan
karakteristik banyak orang. Atau bisa dipengaruhi oleh strategi pemasaran
yang diterapkan oleh Apple Company dalam memasarkan produk iPhone.
Seperti produk lainnya, pembelian iPhone melewati beberapa tahap.
Keputusan konsumen dalam membeli iPhone akan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, seperti faktor demografi, geografi, perilaku dan lain-lain.
iPhone sebagai salah satu produk terlaris di dunia memiliki banyak
keunikan dibanding produk lainnya dalam industri yang sama, karena
meskipun dipatok dengan harga yang berada diatas rata-rata, tetapi penjualan
iPhone di seluruh dunia selalu mengungguli penjualan produk sejenis lainnya.
Hal tersebut menunjukkan perbedaan perilaku konsumen yang
beragam terhadap penjualan iPhone. Atas dasar itulah disusun makalah yang
berjudul “Perilaku Konsumen terhadap iPhone” ini.

B. Perilaku Konsumen Terhadap iPhone


iPhone selalu dikaitkan dengan pemilik dengan penghasilan tinggi.
Dengan segmentasi pasar yang jelas yaitu kelas menengah ke atas, menjadikan
iPhone tetap stabil dalam penggunaannya. Dibandingkan dengan Android di
urutan kedua dan Blackberry pada urutan ketiga, dimana kedua merek ponsel
ini memiliki range harga yang masih dapat dijangkau oleh kelas menengah ke

3
bawah, dalam tanda kutip “ponsel dengan harga miring”. Pangsa pasar iPhone
terbesar yaitu pada usia 25-36 tahun dengan pendapatan berada pada kelas
menengah ke atas (Nielsen, iPhone and iPad user profile, 2010).
Di samping karena perkembangan iPhone yang membuatnya menjadi
smartphone yang paling diminati saat ini, juga karena Apple mengunggulkan
iPhone dari segi multimedia serta karena teknologi iPhone itu sendiri yang
memikat masyarakat untuk menggunakannya. Teknologi tersebut yakni layar
sentuh (touch screen), kamera dengan resolusi pixel yang tinggi (8MP), video
dengan kualitas HD (high definition), juga fitur geo-tagging, dan kemudahan
untuk mengakses internet. Selain itu juga karena beragam fitur canggih serta
aplikasi di dalamnya yang sangat memudahkan para pengguna dalam
menggunakan smartphone tersebut. Yaitu mengirim email, meng-edit foto dan
video ataupun audio, membuat proposal, fitur siri layaknya sekretaris yang
dapat menjalankan perintah penggunanya dengan mendeteksi suara, dan lain
sebagainya.
Di Indonesia sendiri, persentase pengguna iPhone meningkat paling
besar, meskipun sempat terjadi penyalipan oleh Android, tapi dengan
munculnya iPhone 4s pada tahun 2011 menjadikan Apple tetap bertahan pada
posisi pertama. Fenomena ini mengakibatkan beberapa pengguna iPhone yang
membeli dan menggunakan iPhone hanya untuk sekedar lifestyle saja, karena
brand yang telah dibuat iPhone menjadikan para penggunanya memiliki
prestige tersendiri dalam memiliki smartphone bermerek tersebut.

C. Motif Masyarakat dalam Menggunakan iPhone


Pengguna iPhone memiliki motif yang tinggi dari segi akses permanen
(permanent access), hiburan (entertainment), interaksi sosial (social
interaction), daya tarik (attraction), koneksi (connection), instrumentalitas
(instrumentality), dan mode/status (fashion/status). Namun yang tertinggi ada
pada indikator entertainment, di mana dalam hal ini dikarenakan Apple
memang mengunggulkan iPhone dalam segi multimedia atau entertainment-
nya, sehingga fitur-fitur andalan iPhone yang menyajikan beragam fitur

4
multimedia lah yang mengikat minat responden dalam menggunakannya, baik
multimedia dari segi foto, video, games, dan lain sebagainya, misalnya saja
instagram dan camera.

D. Rumusan Masalah
Terkait latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
muncul masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Apakah pengaruh faktor-faktor perilaku konsumen signifikan terhadap
penjualan iPhone?
2. Apakah faktor perilaku konsumen yang paling mempengaruhi keputusan
pembelian iPhone?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan
wawasan baru tentang keputusan pembelian terhadap iPhone dan faktor-faktor
yang mempengaruhi pembelian iPhone.

F. Manfaat Penelitian
Dengan membaca karya tulisan ini, penulis berharap agar pembaca
sekalian bisa lebih memahami tentang perkembangan pembelian iPhone di
Indonesia dan faktor-faktor apa saja dari perilaku konsumen yang
mempengaruhi pembelian iPhone.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Produksi


Proyek iPhone dimulai pada tahun 2003 meskipun produk rumor tentang itu
telah beredar lama sebelumnya. Ide dasarnya adalah merancang sebuah produk
seperangkat digital utama yang akan menggabungkan telepon, PDA dan Ipod.
Sebelumnya, Apple telah membuat produk telepon dengan ROKR Motorola diakhir
tahun 2005 sebuah chipset standar yang kompatibel dengan iTunes. Tetapi produk
tersebut tidak dapat beroperasi dengan baik dan itu hanya merupakan solusi
sementara Apple muncul dengan ponsel sendiri.
Adalah Steve Jobs, pendiri Apple. Bermula pada tahun 2002, setelah iPod
diluncurkan. Jobs mulai berpikir tentang pengembangan telepon. Melihat jutaan
penduduk Amerika kerepotan membawa telepon yang terpisah Blackberry dan MP3
player seyogyanya konsumen akan lebih memilih satu perangkat dalam gengaman.
Menurutnya iPod OS tidak cukup canggih untuk mengelola jaringan rumit atau
grafis.
Sejarah iPhone dimulai saat Steve Jobs, CEO dari Apple memerintahkan
ilmuwan-ilmuwan Apple untuk mempelajari secara lebih mendalam teknologi layar
sentuh. Pengembangan dari unit iPhone itu sendiri dimulai nyaris 10 tahun sebelum
iPhone pertama diluncurkan di pasaran. Pada tahun 1999, Apple mematenkan hak
untuk menggunakan nama domain iphone.org Beberapa tahun kemudian, Apple
mengumumkan rencana mereka untuk berinvestasi dalam bisnis telepon genggam.
Apple mengejutkan dunia pada tanggal 29 Juni 2007 saat mereka
memutuskan untuk terang-terangan terjun ke dalam kancah persaingan bisnis
telepon genggam. Hal pertama yang dilakukan Steve Jobs sebelum merancang
iPhone adalah bertemu dengan operator ponsel. Ia berbicara kepada mereka pada
awal tahun 2005 dan berjanji untuk membuat seperangkat “yang lebih maju dari
apa pun untuk tahun-tahun mendatang”. Ia segera membuat kesepakatan dengan
operator nomor satu di Amerika yaitu AT&T. Konsep utama iPhone adalah untuk
berselancar di web merupakan strategi mereka.

6
Berbagai media menganalisis bahwa pelanggan akan segera mencapai
angkai 3 juta unit pada akhir 2007 dan membuat menjadi penjualan smartphone
tercepat sepanjang sejarah. Keuntungan perusahaan diperkirakan 80 USD untuk
setiap iPhone yang terjual seharga 399 USD dan tidak termasuk yang diperoleh dari
pelanggan AT&T yang menggunakan iPhone setiap dua tahun.
Perkembangan Apple yang begitu cepat memnuat Apple merupakan
perusahaan paling menguntungkan di Amerika serikat dengan kapitalisasi market
sebesar 337.17 miliar USD pada tangga 9 Agustus 2011.
Sekarang, dalam rangka mengejar kontak seperti Apple, setiap produsen
berlomba untuk menciptakan sebuah telepon yang disukai konsumen. Sebagai
pengganti untuk membuktikan kepada para operator. “iPhone telah mengubah
perilaku konsumen operator dan produsen”.

B. Perilaku Konsumen
1. Pengertian
Perilaku Konsumen dapat diartikan sebagai semua aktivitas dan proses
yang dilalui oleh konsumen dalam memutuskan produk apa yang dibelinya.
Proses-proses tersebut dapat berupa pencarian informasi tentang produk yang
dievaluasinya, percobaan terhadap produk tersebut, dan berbagai kegiatan
lainnya yang dipertimbangkan oleh konsumen perlu untuk dilakukan sebelum
memutuskan untuk membeli suatu produk.
Perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
menunjukkan seberapa minatnya konsumen terhadap suatu produk. Faktor-
faktor tersebut adalah:
a. Sikap
Sikap bisa diartikan antara lain sebagai tanggapan/reaksi seseorang
terhadap sesuatu. Pengertian tersebut diberikan karena sikap tidak bisa
muncul sebelum seseorang dihadapkan dengan sesuatu. Hasil dari
tanggapan tersebutlah yang disebut dengan sikap. Setiap orang memiliki
sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Golongan tertentu memiliki
sikap yang positif terhadap pemerintahan seorang gubernur, tetapi tidak
dengan golongan lainnya yang memiliki pendapat yang berbeda dengan

7
golongan tersebut dalam menilai pemerintahan gubernur tersebut.
Dari contoh tersebut dapat dipelajari bahwa pembentukan sikap
kedua golongan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a.a. Pengalaman pribadi
Berbedanya pengalaman pribadi setiap orang yang dialami di
masa lalu tentu mempengaruhi sikap seseorang terhadap sesuatu.
Entah baik atau buruknya pengalaman tersebut, seseorang akan
belajar dari pengalaman tersebut untuk menentukan sikap di masa kini
dan masa depan dalam menilai sesuatu.
a.b. Kebudayaan
Hasil budi daya seseorang di daerah tertentu berbeda dengan
budaya lain dalam menilai sesuatu. Tiap ajaran, prinsip dan kebiasaan
yang diterapkan dalam suatu budaya ikut membentuk sikap seseorang
ke depannya.
a.c. Orang lain
Kehidupan sosial seseorang juga turut mempengaruhi
pembentukan sikap seseorang. Dimulai dari lingkungan sosial
terdekat, seperti orang tua, saudara/saudari hingga ke teman-teman,
kekasih dan kenalan serta orang-orang sekitar. Prinsip dan ajaran yang
diberikan oleh orang tua sering memberikan dasar dalam
pembentukan sikap seseorang, diikuti oleh pengaruh dari orang lain
seperti sikap orang lain terhadap sesuatu juga mempengaruhi sikap
seseorang terhadap hal yang sama.
a.d. Faktor emosional
Kondisi psikologis, pengalaman masa lalu serta cara seseorang
mengatasi masalah yang dihadapinya bisa mempengaruhi emosional
seseorang dalam membentuk sikapnya.Seseorang yang memiliki
sikap pemarah memiliki tanggapan yang berbeda dengan seseorang
yang cenderung lebih tenang terhadap sesuatu.

Faktor-faktor diatas dapat menjelaskan mengapa sikap mempengaruhi


perilaku konsumen. Dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang sering

8
dihadapkan dengan masalah bagaimana ia menggunakan sikapnya dalam
menentukan pilihan dalam memenuhi kebutuhannya. Seseorang dengan
pengalaman kecelakaan pesawat lebih memilih untuk menggunakan
kendaraan transportasi lain untuk bepergian. Begitu juga dengan orang
pedesaan yang memiliki hidup sederhana ketimbang orang di daerah
perkotaan yang memiliki hidup yang serba mewah.
b. Konsep Diri
Konsep diri dapat diartikan sebagai bentuk gambaran seseorang
terhadap dirinya sendiri. Persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri secara
keseluruhan dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam bergaul di
masyarakat. Seseorag yang merasa bahwa dirinya kurang berpenampilan
menarik akan cenderung tidak percaya diri terhadap dirinya sendiri dalam
bergaul dengan orang lain.
Konsep diri sering mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli
suatu produk. Seseorang yang selalu merasa penampilannya kurang menarik
secara fisik di hadapan orang lain, akan memberikan porsi pengeluaran yang
lebih besar terhadap pembelian kosmetik ketimbang orang lain. Meskipun
menurut orang lain penampilannya tidak terlalu buruk, tetapi dengan konsep
diri bahwa penampilan orang tersebut tidak menarik, maka ia akan berusaha
memenuhi kebutuhannya yaitu mempercantik dirinya.
c. Kepribadian
Kepribadian merupakan cara seseorang menjalani kehidupannya
sehari-hari. Istilah lain dari kepribadian adalah karakteristik. Setiap orang
memiliki kepribadian yang berbeda-beda, tergantung dari emosional, prinsip
dan apa yang telah dilaluinya di masa lalu. Seseorang dengan kepribadian
yang bebas akan menggunakan uangnya untuk mengelilingi dunia, sedangkan
orang dengan kepribadian yang disiplin akan selalu mengutamakan yang
menurutnya penting terlebih dahulu.
C. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah berbagai keputusan yang dibuat oleh
seseorang sebelu membeli suatu barang/jasa. Keputusan pembelian memiliki
beberapa tahapan, yaitu:

9
a. Pengenalan masalah
Pada tahap ini, konsumen menyadari adanya perbedaan antara keadaan
yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkan. Seseorang tidak akan
membeli barang/jasa jika tidak ada kebutuhan, meskipun ada banyak faktor-
faktor yang mendorong seseorang untuk membeli suatu barang. Tetapi faktor
ini adalah faktor yang utama dalam mendorong seseorang dalam membeli
suatu barang. Dengan dikenalinya masalah tersebut, maka seseorang akan
terpacu untuk memecahkan masalah tersebut.
b. Pencarian informasi
Setelah masalah diidentifikasi, maka seseorang tersebut perlu mencari
informasi akan suatu barang/jasa yang dirasa bisa memenuhi kebutuhannya.
Proses ini juga dipengaruhi oleh seberapa butuhnya seseorang akan suatu
barang/jasa, seberapa banyak informasi yang didapatkan, kemudahan
memperoleh informasi dan lain-lain.
c. Evaluasi alternatif
Setelah mendapatkan informasi tentang baran/jasa yang
dibutuhkannya, maka konsumen dapat menggunakan informasi tersebut
untuk membandingkan satu produk dengan produk lainnya. Dengan
informasi ini, konsumen bisa mengenali berbagai keunggulan dan kelemahan
yang dimiliki berbagai barang/jasa alternatif yang telah dikumpulkannya.
d. Keputusan pembelian
Pada tahap ini, konsumen akan memutuskan barang/jasa mana dari
berbagai alternatif yang akan dibelinya. Setelah membatasi alternatif-
alternatif, maka konsumen sudah bisa memutusakn untuk membeli produk
yang sesuai dengan keinginannya.
e. Perilaku setelah pembelian
Ada dua reaksi umum yang terjadi setelah konsumen membeli suatu
barang : positif dan negatif. Bila seorang konsumen puas akan produk
pilihannya, maka dia akan beralih dari hanya sekedar pembeli menjadi
seseorang yang berpelunag untuk loyal terhadap produk tersebut. Sebaliknya,
bila konsumen tidak puas akan produk tersebut, maka ada peluang untuk tidak

10
membeli produk tersebut atau malah menghapus produk tersebut dari daftar
alternatif.

BAB III
ANALISA

A. Hubungan antara Faktor-faktor Perilaku Konsumen Terhadap iPhone

11
a. Sikap
Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang selalu mengikuti
perkembangan zaman, turut mengikuti mode atau gaya hidup. Terutama bagi
masyarakat perkotaan. Masyarakat tipe ini memiliki pandangan yang terbuka
akan motivasi. Mereka mau mencoba dan merubah ke inovasi yang baru.
Meskipun Apple memasang harga yang lebih tinggi diatas rata-rata,
masyarakat Indonesia tetap membelinya karena mayoritas masyarakat
Indonesia ingin mencoba hal-hal yang baru, dan sensitif akan perkembangan
zaman.
Selain itu, tanggapan yang diberikan masyarakat Indonesia terhadap
produk iPhone juga beragam. Ada yang memandang bahwa Apple memasang
harga yang terlalu tinggi terhadap iPhone, ada yang memandang bahwa
produk lainnya lebih baik dari iPhone dari berbagai segi. Tetapi tidak hanya
itu saja yang mempengaruhi sikap masyarakat Indonesia dalam membeli
iPhone.
Contohnya adalah ketika diberitakan bahwa penjualan produk iPhone 6
dan iPhone 6 plus yang mampu terjual sekitar 10 juta unit pada minggu
pertamanya. Hal ini jelas menambah nilai persepsi/sikap masyarakat
Indonesia yang mengetahui informasi ini, karena dengan mengetahui
ninformasi ini, kemungkinan masyarakat Indonesia untuk membeli produk
ini akan meningkat ketika telah sampai di Indonesia.
Dalam proses keputusan pembelian, sikap selalu menjadi faktor awal
dimulainya proses keputusan pembelian, terutama sikap yang positif. Sikap
konsumen yang positif terhadap suatu produk akan mendorong dia memulai
proses keputusan pembelian. Karena sudah banyak masyarakat Indonesia
yang memiliki sikap yang positif terhadap iPhone, maka proses keputusan
pembelian sudah terjadi berulang-ulang. Dengan banyaknya berita dan
perkembangan tentang iPhone yang berkembang, maka masyarakat Indonesia
akan berbondong-bondong untuk membeli iPhone.
Pada proses pembelian, sikap seseorang terhadap suatu produk

12
terbentuk pada saat pertama kali mengenal produk tersebut dan setelah
membeli produk tersebut. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2007,
iPhone tentu memberi imej yang positif dengan terobosan inovatifnya yang
pada saat itu belum dilakukan oleh produk lain. Hal ini berarti munculnya
sebagian besar sikap positif semua orang akan kehadiran iPhone. Setelah
orang-orang membeli iPhone, maka ada dua reaksi yang muncul, yaitu sikap
positif dan negatif. Konsumen yang puas akan iPhone akan terus membeli
produk Apple atau malah akan membeli suksesornya yang baru, seperti
iPhone 10, iPhone 11 dan seterusnya. Bagi yang tidak puas, baik itu dengan
kualitasnya atau harga yang mahal, maka akan beralih ke alternatif yang lain
dan mungkin tidak akan lagi membeli produk Apple.

b. Konsep Diri
Konsep diri juga sering mempengaruhi keputusan seseorang dalam
membeli suatu produk. Dalam kasus iPhone, ada beberapa konsep diri yang
mempengaruhi seseorang dalam membeli iPhone. Perasaan akan ketinggalan
zaman, melek teknologi dan masih banyak lagi konsep diri yang mendorong
seseorang untuk membeli iPhone.
Pengaruh dari luar juga bisa mempengaruhi konsep diri seseorang.
Semakin banyaknya orang-orang yang menggunakan iPhone akan
membentuk imej/konsep diri seseorang yang belum memiliki iPhone untuk
mempertimbangkan apakah harus ikut membeli iPhone atau tidak.
Selain itu, dengan membandingkan produk iPhone dengan produk
lainnya, maka bisa terbentuk konsep diri bahwa seseorang sudah tidak cocok
dengan produk yang sebelumnya digunakan, dan berpeluang untuk membeli
iPhone di masa depan.
Dalam proses pembelian, khususnya masyarakat Indonesia, yang
mayoritas memiliki pendapatan yang kurang dari cukup untuk membeli
iPhone, tidak akan memutuskan untuk membeli iPhone. Dengan konsep diri
seperti itu, didorong dengan tingkat pajak impor yang tinggi, akan mendorong
masyarakat Indonesia dengan konsep diri bahwa dia tidak mampu untuk

13
membeli iPhone atau realis untuk tidak membeli iPhone.

c . Kepribadian
Kepribadian tiap orang yang berbeda-beda menciptakan tingkat
pembelian iPhone yang berbeda-beda di berbagai daerah. Kepribadian ini
juga dipengaruhi oleh faktor usia. Seseorang dengan usia yang lebih muda
cenderung terbuka terhadap perkembangan teknologi dan memiliki peluang
yang lebih besar untuk membeli iPhone ketimbang orang yang lebih tua.
Selain usia, faktor emosional juga merupakan faktor utama pembentuk
kepribadian seseorang. Seseorang dengan sikap yang tidak sabar, tidak akan
berpikir dua kali untuk menghabiskan uangnya untuk membeli iPhone,
berbeda dengan orang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.
Masayarakat Indonesia dalam membeli iPhone juga dipengaruhi oleh
berbagai kepribadian yang berbeda. Tingkat emosional yang berbeda pada
masyarakat Indonesia juaga mempengaruhi tingkat pembelian iPhone di
Indonesia.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

14
Apple Company selalu menemukan terobosan terbaru dalam setiap
produk yang diproduksinya. iPhone sebagai ujung tombak Apple dalam
pemasaran merupakan salah satu produk dalam sejarah yang palin banyak
membuat decak kagum para penggemarnya di seluruh dunia.
Pembelian iPhone di Indonesia cenderung mirip dengan pembelian
iPhone di negara lain, dimana jika dilihat dari perilaku konsumen, dopengaruhi
oleh faktor sikap, kepribadian, dan konsep diri. Hal inilah yang menyebabkan
pembelian iPhone di Indonesia beragam dari tahun ke tahun. Berdasarkan
analisa diatas, maka didapat bahwa faktor sikap merupakan faktor yang paling
mempengaruhi perilaku konsumen terhadap penjualan iPhone di Indonesia

B. Saran
1. Munculnya berbagai macam teknologi terbaru membuat masyarakat
menjadi konsumtif. Setiap teknologi canggih yang bermunculan mereka
tanggapi dengan antusias. Kebudayaan inilah yang membuat masyarakat
harus selalu mengikuti perkembangan. Sebaiknya terlebih dahulu
merefrentasikan setiap kebutuhan dan keperluan mereka.
2. Semakin mengikuti trend maka akan membuat beban bagi masyarakatnya
itu tersendiri. Lakukanlah sesuai dengan kemampuan kita tanpa harus
memaksakan untuk menjadi konsumtif terhadap suatu barang yang padahal
diri sendiri belum seimbang dengan apa yang ada.

15
DAFTAR PUSTAKA
Lee. Christopher.2011. Steve Job & Apple Inc. Kisah Perjalanan Sang Maestro.
Jakarta: Mediakita
Hendroyono. T. 2009. iPhone Vs Blackberry. Yogyakarta: B-First
http://id.wikipedia.org/wiki/IPhone_4
http://id.wikipedia.org/wiki/IPhone_6
http://id.wikipedia.org/wiki/IPhone_10
http://id.wikipedia.org/wiki/IPhone_11
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja
&ved=0CE4QFjAE&url=http%3A%2F%2Fstudentjournal.petra.ac.id%2Findex.p
hp%2Filmu-
komunikasi%2Farticle%2Fview%2F116%2F63&ei=o9iyUpvQFYT_rAf9poHAC
A&usg=AFQjCNFyxlkDaJTnW9qzYQazyHUZ8Qm78A

16

Anda mungkin juga menyukai