Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI ERA MODERN

Disusun Oleh :

Nama : Irmawati

NIM : 22030093

KELAS : 1MF
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di era modern ini, manusia sudah tidak dapat lagi dipisahkan dengan teknologi, khusunya
dalam hal komunikasi. Semuanya akan terasa lebih mudah sehingga manusia seringkali
mengalami ketergantungan terhadap alat komunikasi khususnya telepon genggam atau biasa
kita sebut dengan handphone. Handphone memudahkan kita untuk menelpon, mengirim pesan
singkat, mendengarkan musik, mengambil gambar dan video, bermain games, mengirim dan
menerima e-mail dan chatting. Saat ini, Handphone yang semakin canggih dan kemampuannya
semakin lengkap atau yang biasa dikenal dengan telpon pintar atau smartphone semakin
membanjiri pasar hampir diseluruh dunia. Orang-orang yang paham dan melek teknologi di
dunia berbondong-bondong untuk mencari referensi dan membeli ponsel pintar dengan
kemampuan yang paling baru.
Semua perusahaan smartphone ingin menjadi market leader di dunia. Sehingga perusahaan
menggunakan beberapa strategi untuk menguasai pasar. Melakukan inovasi secara terus
menerus, mengiklankan dan memberi penawaran harga, hal itu merupakan salah satu cara untuk
mendapatkan tempat bagi produk mereka. Demikian pula dengan pasar smartphone, yang pada
awalnya dikuasai oleh blackberry. Blackberry menawarkan apa yang tidak dimiliki oleh merek
lain yaitu Blackberry Messenger (BBM) yang hanya dapat digunakan oleh sesama pengguna
blackberry. Selain itu blackberry 2 muncul dengan bentuk dan desain yang unik, menggunakan
teknologi trackpad dan trackball pada keypad dan menawarkan keypad tipe QWERTY.
Menurut www.tekno.kompas.com yang dirilis pada 26 Juni 2009 tercatat pada tahun tersebut
blackberry telah menguasai pangsa pasar smartphone di Indonesia. Dalam hal ini blackberry
cukup lama menguasai pasar smartphone khususnya Indonesia. Seiring berjalannya waktu hadir
beberapa kompetitor dengan merek dan keunggulan berbeda. Sehingga penjualan blackberry
mengalami penurunan. Berdasarkan wawancara dengan Tifatul Sembiring menteri komunikasi
yang diliput Majalah Pulsa pada 15 Mei 2013 beliau menyatakan bahwa penjualan blackberry
menurun sebesar 70%.
Keputusan untuk berpindah dari satu merek ke merek lain merupakan fenomena kompleks
karena dalam pengambilan keputusan pembelian, seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang bersifat individu. Keinginan membuat seseorang melakukan tindakan.

Kualitas produk menjadi pertimbangan seorang pembeli. Selama dan setelah konsumsi serta
pemakaian produk atau jasa, karena saat itu konsumen mengembangkan rasa puas atau tidak
puas. Biasanya hal ini dinilai dari kualitas produk yang mereka gunakan. Jika produk tersebut
tidak sesuai dengan harapan konsumen maka biasanya seringkali mereka akan melakukan
penggantian merek.
Strategi pemasaran akan berbeda bagi pemimpin pasar (market leader) yang jenis produk
dan merek yang sudah terkenal akan berbeda dengan penantang pasar. Pemimpin pasar
berusaha untuk mendorong kebiasaan 3 tingkah laku membeli dengan menguasai tempat-tempat
penjualan, menghindari stock barang terlalu lama dan melakukan periklanan untuk
meningkatkan penjualan, namun sebaliknya, perusahaan penentang pasar akan mendorong
perilaku mencari keragaman dengan menawarkan produk berharga rendah, jumlah banyak,
promosi penjualan dan mengiklankan ciriciri suatu produk sebagai dasar atau alasan bagi
konsumen untuk mencoba sesuatu yang baru. (Kotler, 1993). Iklan produk yang seringkali
muncul dan kemenarikan iklan seringkali menggoda konsumen untuk melakukan pembelian
pada produk dengan merek tertentu. Iklan bersifat membujuk dan seringkali menampilkan
kelebihan-kelebihan produk yang ditawarkan
Tipe Perilaku-membeli yang Mencari-Keragaman seringkali melakukan pergantian merek.
Konsumen membeli merek lain dikarenakan bosan dengan merek yang biasa dibelinya atau
sekedar ada keinginan untuk mencoba-coba. Pergantian merek terjadi semata-mata untuk
memperoleh keragaman bukan karena ketidakpuasan. (Kotler, 1993)
Perpindahan merek merujuk pada alasan konsumen untuk mencoba pola pembelian yang
diidentikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain. Munculnya
banyak merek mendorong konsumen untuk mencari variasi lain dari produk yang sama dengan
merek berbeda. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, IKLAN DAN VARIETY
SEEKING TERHADAP BRANDSWITCHING PADA PRODUK SMARTPHONE ”.
B. RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah yang relevan untuk dibahas dan diteliti berkaitan dengan judul di atas
yaitu :
a. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kualitas produk, iklan dan
variety seeking terhadap brand switching pada produk smartphone?
b. Apakah terdapat pengaruh yang simultan antara kualitas produk, iklan dan variety seeking
terhadap brand switching pada produk smartphone?
c. Faktor perpindahan merek yang manakah yang paling dominan berpengaruh terhadap brand
switching pada produk smartphone?
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui pengaruh secara parsial antara kualitas produk, iklan dan variety seeking
terhadap brand switching pada produk smartphone.
b. Mengetahui pengaruh secara simultan dan signifikan antara kualitas produk, iklan dan
variety seeking terhadap brand switching pada produk smartphone.
c. Mengetahui faktor yang paling dominan dalam brand switching pada produk
smartphone.
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Akademis
a) Dapat digunakan sebagai tambahan informasi mengenai fenomena perpindahan merek.
b) Diharapkan dapat memberikan gambaran yang nyata dan jelas dalam pengembangan
ilmu manajemen Pemasaran.
b. Manfaat Praktis
a) Dapat memberikan informasi terkait perilaku konsumen dalam melakukan perpindahan
merek sehingga perusahaan dapat mengambil langkah-langkah strategi guna
memaksimalkan penjualan perusahaan.
b) Dapat memberikan alternatif terhadap pewacanaan perpindahan merek yang diteliti
dalam upaya meningkatkan loyalitas konsumen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Perkembangan teknologi di Era sekarang ini sangat pesat. Berbagai kemajuan teknologi
dapat kita peroleh dengan mudahnya bahkan informasi menjadi salah satu kebutuhan pokok
disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Pemanfaatan teknologi informasi memiliki
dampak positif seperti mempermudah komunikasi jarak jauh, mempermudah memperoleh
informasi, mempermudah pekerjaan manusia. Hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah
dimasuki oleh aplikasi teknologi informasi. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai
perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti
perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi
lainnya. Selanjutnya, teknologi informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk
menyediakan informasi bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan (Maharsi, 2000).
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah menjadi pendukung utama untuk
memperoleh informasi dengan cara mudah dan cepat, terlebih lagi dengan adanya internet. Internet
merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan dunia dalam satu jaringan. Internet
dapat memberikan segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Internet juga dapat
digunakan dalam pencarian data atau informasi sehingga mempermudah jalannya aliran informasi
dan komunikasi yang dibutuhkan oleh khalayak umum (Handita et al., 20 2011). Informasi yang
disajikan merupakan informasi yang akurat dan dari sumber yang terpercaya. Waktu yang
dibutuhkan untuk memperoleh informasi juga relatif cepat. Berdasarkan perkembangan teknologi
ini maka banyak bermunculan website yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Website adalah fasilitas hypertex untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi,
animasi, dan data multimedia lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya. Website harus
dapat memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mencari sebuah informasi (Baco et al., 2012).
Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang
mengandung informasi. Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman yang saling
berhubungan. Hubungan antara satu halaman website dengan halaman website lainnya disebut
dengan hiperlink, sedangkan teks yang dijadikan media penghubung disebut hypertext (Sovia &
Febio, 2011). Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, banyak manfaat yang dapat
diperoleh dalam berbagai aspek bidang kehidupan. Salah satu contoh yang banyak ditemui dengan
memanfaatkan website adalah toko online atau online shop. Dengan menggunakan website
seseorang tidak perlu menyewa kios untuk tempat berjualan, cukup dengan memposting barang ke
dalam website maka semua orang dapat mengakses dan melihat barang yang diposting. Hal ini
memudahkan penjual maupun pembeli dari segi waktu. Pembeli tidak perlu datang ke toko tetapi
langsung dapat diakses dari mana saja dan kapan pun selama terhubung dengan internet.
Pengembangan ini telah diimplementasikan oleh Tresia Lovani Br Meliala pada tahun 2014
mengenai Sistem Informasi Pengenalan Adat Istiadat Pernikahan Suku Batak Karo Berbasis Web.
Website ini menangani tahapan pernikahan dalam adat Karo, menangani informasi mengenai
tulisan khas dalam aksara Karo disertai dengan lambangnya, menangani informasi mengenai
bagaimana jalinan kekerabatan yang ada pada masyarakat Karo, dan juga menangani beberapa
istilah pernikahan dalam suku Karo (Meliala, 2014). Dibawah ini dijelaskan perbandingan
penelitian sebelumnya yang ditunjukkan dalam tabel 1.

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian

Judul Penulis Framework Fungsi Produk

Sistem Informasi Pengenalan Meliala CI 1. Mengelola tahapan


Adat Istiadat Pernikahan Suku (2014) pernikahan dalamadat
Batak Karo Berbasis Web Karo
2. Menangani informasi
mengenai tulisankhas
dalamaksara Karo
3. Menangani
informasi
mengenai
bagaimana
jalinan
kekerabatan
4. Menangani istilah
pernikahan dalam
suku Karo
Pembangunan Aplikasi Budaya Sitepu CI 1. Mengelola kamus
Karo dan Sistem Pakar Ertutur (2015) terjemahan bahasa
BerbasisWeb Indonesia-Karo dan
sebaliknya.
2. Mengelola ertuturdalam
budaya Karo
3. Mengelola informasi
BudayaKaro
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam bahasa
inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian Tindakan Kelas
sangat cocok untuk penelitian ini, karena penelitian dilaksanakan di dalam kelas
dan lebih difokuskan pada masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas pada saat
proses belajar mengajar.
Pengertian penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan
prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan
dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang
sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.1
Menurut Tukiran Taniredja, dkk Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang
mengangkat masalah-masalah aktual yang dilakukan para guru yang merupakan
pencermatan kegiatan belajar berupa tindakan untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional.2 Penelitian
Tindakan Kelas dapat dilakukan ketika guru menghadapi masalah yang
berkaitan dengan strategi belajar mengajar, dimana hasil belajar siswa tidak
optimal.3 PTK ini sangat cocok dilakukan pada penelitian ini karena panelitian ini
dilakukan di kelas dan lebih difokuskan pada proses belajar mengajar.
Dari beberapa pengertian Penelitian Tindakan Kelas di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di kelas atau di madrasah tempat mengajar, dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.
PTK yang digunakan adalah PTK partisipan artinya peneliti yang akan
melaksanakan penelitian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal
sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.4 Sejak perencanaan penelitian
peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan
mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil
penelitiannya.
2. Desain Penelitian
Desain Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah dengan menggunakan
model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Mc Taggart yang dalam alur
penelitiannya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan (plan)
b. Melaksanakan tindakan (act)
c. Melaksanakan pengamatan (observe)
d. Mengadakan refleksi (reflection)
Model Kemmis & Mc Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang
diperkenalkan oleh Kurt Lewin, hanya saja komponen acting (tindakan), dengan
observing (pengamatan) dijadikan sebagai satu kesatuan. Disatukannya kedua
komponen tersebut disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi
acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan.8 Kedua
kegiatan tersebut haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu
berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan.
Dalam perencanaannya Kemmis dan Mc Taggart menggunakan system spiral yang
terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di MI Al-Hidayah 02 Betak


Kalidawir Tulungagung. Lokasi penelitian ini dipilih sebagai lokasi penelitian
dengan pertimbangan bahwa:
a. Dalam pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas IV, model pembelajaran yang
selama ini diterapkan kurang bisa berjalan dengan baik, sehingga kemampuan anak
dalam memahami materi kurang begitu bagus. Dan akhirnya berakibat pada nilai
yang kurang begitu memuaskan untuk mata pelajaran IPS.Nilai belajar IPS siswa
kelas IV kurang memuaskan.
2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV MI Al-Hidayah 02 Betak


Kalidawir Tulungagung Semester II Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah 21
siswa terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pemilihan siswa kelas
IV karena kelas IV merupakan perkembangan dimana peserta didik mencoba,
bereksperimen dan rasa ingin tahu yang tinggi. Alasan lain di pilihnya kelas IV
karena peserta didik kelas IV dalam proses pembelajaran masih bersifat pasif.
Diharapkan dengan adanya penerapan model pembelajarn kooperatif tipe make a
match yang lebih variatif, peserta didik dapat lebih aktif dalam proses belajar
mengajar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Biografi John M Ziman dan sistematika buku Teaching and Lerning about
Science and Society.
John Michael Ziman (lahir 16 Mei 1925 – meninggal 2 Januari 2005 pada umur 79
tahun). John Michael Ziman adalah seorang ahli fisika dan seorang humanis yang
bekerja di bidang fisika benda terkondensasi. Selain itu ia juga dikenal sebagai guru
dan penulis. John Ziman lahir di Cambridge, Inggris, tetapi sewaktu ia kecil pindah
ke Selandia Baru. Dalam mengawali pendidikannya ia masuk ke Hamilton dan
Universitas Wellington. Ia memperoleh gelar Ph.D dari Balliol College, Oxford dan
melakukan penelitian awal pada teori elektron dalam logam cair pada Universitas
Cambridge. Pada tahun 1964 ia diangkat sebagai profesor oleh Universitas Bristol,
di mana ia menulis Elements Of Advanced Quantum Theory (1969) yang
menjelaskan dasar-dasar teori medan kuantum dengan mendasar pada kemiringan
yang terkondensasi.1 Buku Teaching and Lerning about Science and Society terdiri
dari sembilan bab. yaitu:
1. Science Education (Pendidikan Sains)
2. The Hard Core Of Science (Inti Ilmu Pengetahuan)
3. Scientism And Its Manfestations (Sains dan manifestasinya)
4. The Social Model Of Academic Science (Model Sosial Ilmu Akademik)
5. The R & D system (Sistem R & D )
6. Controversial STS issues (Isu tentang STS)
7. Approaches to STS education (Pendekatan Pendidikan STS)
8. Enlarging Science Education (Perkembangan Pendidikan Sains)
9. Getting STS Education Established (Pentingnya Pendidikan STS)
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Konsep Pendidikan Berbasis Science Technology Society (STS) Menurut
John M Ziman.
Dewasa ini, hampir setiap segi kehidupan telah terkait dengan yang namanya
teknologi. Sejak bangun di pagi hari, kita melihat jam dinding untuk mengetahui
waktu agar tidak berangkat terlambat melakukan kegiatan yang terjadwal. Jam
dinding, pakaian, listrik radio, televisi, lampu, meja makan, dan sebagainya
merupakan produk teknologi ysng digunakan untuk mempermudah aktivitas sehari-
hari. Jadi, teknologi merupakan proses dan produk yang dihasilkan untuk
meningkatkan efisiensi pelaksanaan aktivitas manusia. Sains dan teknologi memiliki
keterkaitan yang erat dalam kehidupan di masyarakat. Hampir setiap kehidupan di
masyarakat berkaitan dengan teknologi. Ilmu sains menjelaskan tentang konsep-
konsep pengetahuan. Adapun sains yang dimaksud ilmu pada umumnya yang dalam
hal ini adalah ilmu dari bidang-bidang yang dikaji. Sedangkan teknologi merupakan
perwujudan dari konsep-konsep ilmu pengetahuan yang sudah dipelajari. Produk
teknologi tersebut diciptakan oleh masyarakat untuk meningkatkan efisiensi dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. " The educational needs ofthe technologist for
professional practice are not the same as the needs ofthe scientist for research. In
reality, this distinction is not at all sharp. A professor of clinical medicine carries
out research on a very practical subject and applies his knowledge for the benefit of
his patients; an engineer designing a new bridge is simultaneously making an
original contribution to human knowledge ".2
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di era modern ini, teknologi komunikasi terus mengalami perkembangan dari hari
ke hari. Perkembangan teknologi komunikasi ini memiliki sejarah tersendiri.
Berdasarkan sejarah, perkembangan teknologi komunikasi terbagi dalam tiga
gelombang yaitu, gelombang pertama (era tulis), gelombang kedua era cetak, dan
gelombang ketiga era telekomunikasi. Pada gelombang pertama (era tulis), dalam
mengirim pesan atau menyampaikan informasi, manusia menggunakan komunikasi
interpersonal (tatap muka). Kemudian pada tahun 200 SM, manusia mencoba
berkomunikasi dengan menggunakan simbol-simbol atau syarat-syarat. Salah satu
simbol yang digunakan yaitu sinyal asap. Sinyal asap merupakan metode
komunikasi tertua, yang pertama kali digunakan pada tahun 200 SM oleh
masyarakat suku Indian, yaitu suku pribumi atau penduduk asli yang mendiami
Benua Amerika. Seiring berjalannya waktu, komunikasi dimulai dengan tulisan
yang dipelopori oleh bangsa Sumaria. Gelombang kedua (era cetak). Pada era ini
komunikasi manusia semakin maju yaitu dengan memanfaatkan teknologi cetak.
Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, arus komunikasipun semakin luas.
Gelombang ketiga (era telekomunikasi). Teknologi komunikasi yang digunakan
manusia pada era ini serba modern. Teknologi komunikasi tersebut memiliki fungsi
ganda yang membuat setiap penggunanya dapat melakukan beberapa aktivitas
sekaligus. Pada era ini terlihat begitu banyak perubahan yang terjadi terhadap pola
perilaku manusia terutama perilaku komunikasi antar sesamanya, mulai dari proses
pengiriman pesan hingga kebebasan dalam berkomunikasi dalam menembus ruang,
jarak, dan waktu. K
DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Husnul. Cara Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak. Yogyakarta: Citra
Media Pustaka, 2020.
Abdillah Subarkah, Milana. Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak.
Depok: Prenadamedia Group Kencana, 2001.
Desmita. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012.
Dewi, Mera Purti, Irdamurni dan Neviyarni. Perkembangan Bahasa, Emosi dan
Sosial Anak Usia Sekolah Dasar. Jakarta: Media Kita, 2001.
Gunarsa, Singgi D dan Gunarsa, Yuliana Singgi D. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2008.
Hidayat, Taufik. Lebih Dekat dengan Facebook. Jakarta: Media Komputindo, 2009.
Juju, Dominikus. Seri Pemantun Praktis Facebook. Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2014.
Kadir Sahlan, Abdul. Mendidik Perspektif Psikologi. Yogyakarta: CV BUDI
UTAMA, 2018.
Labudasari, Erna. Perkembangan Emosi pada Anak Sekolah Dasar. Jakarta:
Gramedia, 2013.
Lim, Francis. Filsafat Teknologi. Yogyakarta: PT Kanisius, 2008.
Lovena, Anestesya. Perkembangan Sosial Anak. Bengkulu: Nasmedia, 2013.
Masganti. Perkembangan Peserta Didik. Depok: Prenadamedia Group Kencana,
2017.
Mulyani, Novi. Perkembangan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta: Penerbit Gaya
Media, 2018.
Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antarbudaya: Di Era Budaya Siber. Jakarta: Kencana,
2012.
Nugroho, Bunafit. Makin Gaul Lewat Facebook. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2010.
----------------------. Make Up Foto Album Facebook. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2010.
Nurfadilah, Fathia, Badru Zaman dan Nur Faizah. Upaya Orangtua untuk Mencegah
Ketergantungan Anak pada Penggunaan Gadget. Jakarta: Media Kita, 2011.

Anda mungkin juga menyukai