Mata kuliah :
METODOLOGI PENELITIAN
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Hany Irsalina
201921320019
Manajemen/K
SURABAYA
2021
BAB1
PENDAHULUAN
yang banyak di miliki dan di minati oleh para konsumen sebagai alat
salah satu jenis produknya yang selalu di nanti nantikan pengguna setia produk
Apple, seperti halnya jenis produk IPhone seperti IPhone 2G, IPhone 3G, IPhone
3GS, IPhone 4, IPhone 4S, IPhone 5, dan produk yang terbaru ialah IPhone 11.
menggunakan produk merek tersebut. Hal ini juga tidak terlepas dari banyaknya
Era pandemi Covid 19 yang saat ini melanda hampir seluruh penjuru
dunia termasuk Indonesia sendiri memiliki dampak yang sangat buruk bagi
seluruh sektor. Tak terkecuali penjualan Handphone selama tahun 2020, hingga
saat pertengahan tahun. Apple, sebagai raksasa yang juga terkena dampak
signifikan, data tersebut diambil selama periode Q2 2020 atau detailnya pada
persen menjadi 31 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 441,7 triliun. Meski
begitu, CEO Apple tim cook menyatakan penjualan yang lebih ketat dikarenakan
juni 2019. ini akan membuat salam Apple melesat 5 persen pada perdagangan
kuartal ketiga berkisar antara 53,5 miliar dollar AS hingga 54,5 milliar dollar
AS. Untuk kuartal hingga maret 2018, total penjualan Apple mencapai 58 miliar
dollar AS atau setara dengan Rp. 826,2 triliun. akan tetapi, angka tersebut berada
di bawah total penjualan pada kuartal II tahun lalu yang mencapai 61 miliar
dollar AS atau setara dengan sekitar Rp. 868,9 triliun. Banyaknya produk
sebagai berikut :
GAMBAR 1
teknologi yang cepat konsumen semakin cerdas dan kritis dalam memilih produk
yang akan digunakan dan juga akan semakin mempersulit perusahaan dalam
(recognize) atau mengingat (recall) suatu merek yang merupakan bagian dari
suatu produk tertentu. Bentuk atau gambaran dari Brand awerennes yaitu
seperti jejak
makna yang tertinggal di benak khalayak konsumen yang kemudian menuntun
konsumen tersebut untuk bersikap terhadap Brand, apakah akan mencoba lalu
menyertainnya atau sekedar coba coba lalu pergi atau sama sekali tidak ingin
mencoba karena Brand yang buruk atau tidak relevan dengan kebutuhan
khalayak konsumen. Menurut (Kotler dan Keller, 2016) brand atau merek adalah
suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi dari semuanya yang
dimaksudkan dalam mengidentifikasikan suatu barang atau jasa dari satu penjual
atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari kompetitor lain. Brand
dalam melakukan pembelian produk serta tidak terlepas dari kualitas produk
suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi
dari apa yang diinginkan pelanggan. Kemampuan dari kualitas produk salah
(Laksana, 2017). Kualitas sebuah produk baik itu berupa barang maupun jasa di
tentukan oleh dimensi - dimensinya. Kualitas produk yang di miliki produk Apple
sudah terkenal dan sudah menjadi trademark dan identitas produk bahwa Apple
memiliki kualitas produk yang sangat baik disamping harga yang diatas
konsumennya dan setiap produk barunya yang keluar sudah memiliki pasar
dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan
berasal dari informasi yang tepat. Produk apple sendiri tentunya tidak terlalu
merupakan salah satu bagian dari perilaku konsumen. Konsumen Apple dalam
produk dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas produk,
produk
tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dan menurut Masrin
Apple sendiri ialah produk yang mempunyai kualitas produk yang sangat
tinggi dan bisa di bilang baik dibandingkan para pesaingnya. Handphone apple
mempunyai kualitas dan kuantitas yang tidak diragukan lagi meskipun harga yang
di tawarkan sangat mahal jauh dari para pesaingnya. Mahasiswa atau mahasiswi
Univeritas Dr. Soetomo juga memilih produk Apple juga secara tidak langsung
ingin meningkatkan strata sosial mereka apabila di lihat oleh rekan mereka di
tawarkan meskipun tidak jarang mereka melirik dari segi promosi yang
ditawarkan karena secara tidak langsung handphone apple sendiri tidak pernah
konsumen sudah terbentuk dengan apa yang di produksi oleh Apple maka kualitas
Dalam penelitian ini yang menjadi konsumen yang diteliti oleh peneliti
Diusia mereka ini seringkali perilaku untuk mengganti jenis Smartphone yang
melakukan
pembelian smartphone. Selain itu, dilihat dari statusnya dimana mahasiswa
mengkonsumsi smartphone.
lain, Brand Awareness, Kualitas Produk dan Promosi. Berdasarkan hal diatas
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi Praktis
2. Kontribusi Teoritis
3. Kontribusi kebijakan
dan masukan yakni mengenai Brand Awereness, Kualitas Produk dan Promosi yang
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai acuan untuk menemukan beberapa hal yang dijadikan
dasar dan perbandingan yang berhubungan dengan teori sistematika penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian ini, senantiasa penelitian mengacu ke beberapa sumber sebagai bahan
referensi. Berdasarkan pembahasan sebelumnya tentang Pengaruh Citra Merek, Kualitas
Produk, Persepsi Harga Terhadap keputusan pembelian
Tabel Penelitian Terdahulu
Bandeng Presto
Isra Putri Pengaruh Citra Analisis Terdapat pengaruh yang
Melinda Merek terhadap Regresi positif dan signifikan
keputusan antara variabel citra merek
Pembelian Produk yang terdiri dari citra
Kosmetik Wardah produsen,citra konsumen,
di Wardah Beauty citra produk secara
House Makassar simultan
2.2 LANDASAN TEORITIS
PEMASARAN
Keberhasilan dalam pemasaran suatu barang serta jasa tidak cuma bisa dinilai dari
seberapa banyak produk yang terjual namun wajib mengutamakan gimana metode buat
mempertahankan pangsa pasar. Selaku pelakon bisnis sebaiknya industri mengenali
kebutuhan para konsumen tentang produk supaya konsumen merasa puas serta tidak
pindah ke produk lain. kegiatan industri dalam pemasaran ini untuk menentukan arah dan
tujuan industri supaya sanggup bersaing dalam dunia bisnis yang terus menjadi ketat, buat
itu industri wajib mempraktekkan penafsiran pemasaran dengan benar supaya bertahan
serta senantiasa berjalan Pemasaran ialah proses mengenali dan pemenuhan kebutuhan
manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia. (David, 2011)
mengemukakan bahwa pemasaran adalah proses pendefinisian, pengantisipasian,
penciptaan serta pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan
jasa.Tujuan pemasaran menurut Hasan, (2013), ialah mencakup maksimalisasi
keuntungan, memaksimalkan pangsa pasar, memaksimalkan penjualan, meningkatkan
citra merek, meningkatkan kepuasan pelanggan, menyediakan value dan memelihara
stabilitas harga. Pemasaran memiliki 2 hal penting yang harus diperhatikan. Pertama,
pemasaran merupakan filosofi, perspektif atau orientasi dan sikap manajemen yang
menekankan kepuasan pada konsumen Kedua, pemasaran adalah sekumpulan kegiatan
yang digunakan untuk menerapkan filosofi tersebut. Berdasarkan definisi pemasaran
tersebut disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses kegiatan interaksi antara
individu atau kelompok untuk dapat mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan
konsumen, dengan menciptakan dan menawarkan produk dan jasa yang bernilai.
1. Konsep Pemasaran
a. Kebutuhan
Kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan yang membutuhkan pemenuhan
terhadap sesuatu seperti makanan, pakaian, perumahan, harga diri, rasa aman
dan kasih sayang.
b. Keinginan
Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas, namun sumber
dayanya terbatas. Karena itu dengan keterbatasan sumber daya yang ada,
mereka memilih produk-produk yang menghasilkan kepuasan maksimal.
Keinginan manusia akan menjadi permintaan bila didukung oleh daya beli. Jadi
permintaan adalah kebutuhan atau keinginan manusia yang didukung oleh daya
beli.
d. Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat
perhatian, untuk dimiliki, digunakan, ataupun dikonsumsi dalam rangka
memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produsen perlu mengetahui apa yang
diinginkan konsumen untuk kemudian menyediakan produk yang sedekat
mungkin dengan pemuasan keinginan tersebut.
e. Pertukaran
g. Pasar
Konsep transaksi mengarah pada konsep pasar. Pasar adalah himpunan pembeli
nyata dan pembeli potensial atas suatu produk.
2. Strategi Pemasaran
Tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen
tidak menyadari adanya suatu merek.
Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat pembeli memilih
suatu merek pada saat melakukan pembelian.
Merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali
muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan
merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen
Top Of Min
Brand Recall
Brand Recognition
Unaware Of a Brand
GAMBAR 2
Brand awereness kita sangat tinggi, konsumen akan sangat akrabdengan merek
kita dan lama - kelamaan akan timbul rasa suka yang tinggi terhadap merek yang
di pasarkan.
3. Subtansi atau komitmen
Brand awerenes dapat menandakan kebesaran, komitmen, dan inti yang sangat
penting bagi perusahaan. Jika brand awereness tinggi, kehadiran merek itu juga
akan selalu dapat kita rasakan. Sebuah brand dengan awereness konsumen yang
tinggi biasanya disebabkan oleh bebrapa faktor, antara lain :
4. Mempertimbangkan brand
Seberapa jauh konsumen dapat mengingat ketika ditanya merek apa saja yang
mereka ingat.
2. Recognition
Seberapa jauh konsumen dapat mengenali merek tersebut termasuk dalam satu
kategori tertentu.
3. Purchase
Seberapa jauh konsumen masih mengingat suatu merek ketika mereka sedang
menggunakan produk pesaing.
2.13 Kualitas Produk
Kualitas produk mencakup sifat, ciri, derajat, jenis, pangkat, standar atau
penialian yang membedakan sesuatu dengan yang lainnya. Karena itu kualitas
produk dapat memperhatikan salah satu dari hal hal sebagai berikut:
Atribut produk mempunyai pengaruh besar yang akan timbul dari persepsi
konsumen terhadap produk. Hal tersebut disebabkan karena adanya fisik
atribut produk yang membawa berbagai macam manfaat yang di butuhkan
dan diinginkan oleh konsumen. Pengembangan produk dan jasa memerlukan
pendefinisian dari beberapa manfaat yang akan ditimbulkan manfaat-
manfaat tersebut kemudian akan di sampaikan melalui atribut produk.
a. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama untuk pemasar.
Mempunyai dampak langsung pada kinerja produk. Oleh karena itu kualitas
berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.
b. Fitur Produk
Fitur produk adalah sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur,
model dasar, model tanpa tambahan apapun, merupakan titik awal.
Perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan
menambahkan lebih banyak fitur. Fitur adalah sarana kompetitif untuk
mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi
produsen pertama yang
memperkealkan fitur baru yang bernilai merupakan salah satu cara paling
efektif untuk bersaing
1. Transcendental approach
Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui tetapi sulit
didefinisikan dan dioperasionalkan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan
dalam seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa. Selain perusahaan dapat
mempromosikan produknya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti tempat
berbelanja yang menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan
wajah (kosmetik) kelembutan dan kehalusan kulit (sabun mandi), dan lain-
lain. Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu
perusahaan sulit sekali menggunakan definisi ini sebagai dasar manajemen
kualitas.
2. Product-based approach
3. User-based approach
4. Manufacturing-based approach
5. Value-based approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga dengan
mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan
sebagai “affordable excellence”. Kualitas dalam perspektif ini bernilai relatif,
sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk
yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling bernilai adalah produk atau jasa
yang paling tepat dibeli
ada beberapa pendapat mengenai indikator kualitas produk, antara lain menurut
(Kotler, 2016)apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan
kompetitifnya dalam pasar maka perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa
saja yang di gunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual
perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Oleh karena itu kualitas produk dapat
dibagi menjadi 6 macam yaitu sebagai berikut :
a. Bentuk
Produk dapat dibedakan secara jelas dengan yang lainnya berdasarkan bentuk,
ukuran, atau struktur fisik produk.
b. Ciri-ciri produk
Karakteristik sekunder atau pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi
dasar yang berkaitan dengan pilihan pilihan produk dan pengembangannya
c. Kinerja
Sejauh mana karakteristik desain dan operasi produk memenuhi standart standart
yang telah di tetapkan sebelumnya
e. Daya tahan
Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut di produksi dan terus di gunakan
f. Kemudahan perbaikan
2.1.4 PROMOSI
1. Bauran Promosi
1. Advertising (Iklan)
semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang
atau jasa melalui sponsor yang jelas. Bentuk yang paling dikenal oleh
masyarakat adalah melalui media elektronik dan media cetak.
6. Online and social media marketing (Pemasaran online dan media sosial)
aktivitas online dan program yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau
prospek dan secara langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra,
atau memperoleh penjualan produk dan layanan.
7. Mobile marketing (Pemasaran mobile)
interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan
melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau pengadaan pesan.
Bentuknya seperti penjualan, rapat penjualan, dan lain-lain.
2. Indikator Promosi
a. Pesan Promosi
tolak ukur seberapa baik pesan promosi dilakukan dan disampaikan kepada
pasar.
b. Media Promosi
c. Waktu Promosi
d. Jumlah promosi
3. Strategi Promosi
4. Alat-Alat Promosi
Menurut Kotler dalam (Firmansyah 2020, 273) menyatakan alat alat promosi
sebagai berikut :
a. Sampel
b. Kupon
Barang yang ditawarkan secara Cuma Cuma atau harga sangat miring sebai
inisiatif untuk membeli sesuatu produk
f. Program frekuensi
Uang tunai atau hadiah yang ditawarkan bagi penggunaan suatu produk atau
jasa perusahaan
i. Pegujian Gratis
mengundang calon pembeli untuk menguji coba produk tanpa biaya dengan
harapan mereka akan membeli
j. Garansi Produk
Janji eksplisit atau implisit penjualan bahwa produk tersebut akan bekerja
sebagaimana yang telah ditentukan
k. Kupon Promosi
Dua atau lebih merek perusahaan bekerja sama dengan kupon, pengembalian
uang dan kontes untuk meningkatkan daya tarik
l. Promosi-Silang
Menggunakan satu merek untuk mengiklankan merek lain yang tidak bersaing
m. Point of purchase
KERANGKA KONSEPTUAL
Citra
Merek/Brand
H1
Kualitas Keputusan
roduk Pembelian
H2
Persepsi
Harga
H3
3.2 Kerangka Konseptual
Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Brand Awareness, Kualitas Produk dan
Promosi terhadap keputusan pembelian. Kerangka Konseptual dapat di lihat sebagai
berikut :
Pemasaran
1. Recall 1. Bentuk
1. Pesan
2. Recognition 2. Ciri-ciri Produk
Promosi
3. Purchase 3. Kinerja
2. Media
4. Compsumtion 4. Ketepatan atau Promosi
Kesesuaian 3. Waktu
5. Daya Tahan Promosi
6. Kemudahan 4. Jumlah
Perbaikan
Promosi
Perilaku Konsumen
Minat Beli
H1
Promosi(X3)
H3
H4
3.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data (Sugiyono, 2017) Hipotesis masih akan diuji kebenarannya dengan
menggunakan data-data yang paling berguna untuk membuktikan kebenaran dari pada
hipotesis itu sendiri.
METODE PENELITIAN
Keputusan Pembelian.
Tabel 2
Defisini Opersional Variabel
𝑍2. P(1 − P)
n=
𝑑2
keterangan :
n = jumlah sampel
sesuai dengan rumus diatas, maka penggunaan sampel yang akan di gunakan
ialah :
𝑍2P(1 − P)
n=
𝑑2
3,8416.0,25
𝑛=
0,01
n = 96,04 = 97
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Kuantitatif.
Subjek penelitian adalah tempat dimana data variabel penelitian diperoleh
(Arikunto, 2010). Data subjek diperoleh dari data penelitian berdasarkan opini,
sikap, pengalaman, atau karakteristik seseorang atau sekelompok yang menjadi
subjek penelitian (responden) yang berada di Universitas Dr. Soetomo
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu data
yang diperoleh langsung dari subjek penelitian berupa tanggapan dari
responden mengenai Brand Awereness, Kualitas Produk dan Promosi terhadap
keputusan pembelian Hp Apple. Data ini berupa informasi yang diperoleh
melalui keterangan - keterangan yang berupa jawaban atas pertanyaan yang
diajukan melalui kuisioner dengan variabel – variabel dalam penelitian.
Penelitian ini dapat dikumpulkan menggunakan daftar pertanyaan atau kuisioner dalam
proses pengumpulan data. Kuisioner merupakan cara pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang telah melakukan pembelian Hp
Apple untuk mengetahui data – data mengenai Brand Awereness, Kualitas Produk dan
Promosi terhadap keputusan pembelian. Responden diminta dengan memberi tanda
tertentu pada alternatif jawaban yang telah disediakan dalam kuisioner. Informasi
pribadi responden diperlukan untuk membantu menjelaskan dan mengukur variabel –
variabel dalam penelitian. Skala pengukuran yaitu kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
akan menghasilkan data kuantitatif.
Data yang akan dianalisis pada penelitian ini bertujuan untuk melihat
ada atau tidaknya pengaruh Brand Awareness, Kualitas Produk dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian. Menurut Ghozali, (2016) analisis data adalah
suatu
Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau data lain terkumpul. Kegiatan
dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk hipotesis yang
telah diajukan. Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data, peneliti
menggunakan program computer SPSS 23 for windows. Tahapan analisis data
dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menguji sejauh mana item kuisioner dapat
dikatakan valid atau tidak. Uji Validitas tersebut menggunakan rumus korelasi
product moment. Menurut Ghozali, (2016) uji signifikan dilakukan dengan taraf
probabilitas 0.05 dengan syarat sebagai berikut:
1. Jika nilai r hitung > 0.5, maka item dalam kuisioner dinyatakan valid.
2. Jika nilai r hitung < 0.5, maka item dalam kuisioner dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Keterangan :
KP = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
β1 β2 β3 = Koefisien Regresi
Ba = Brand Awareness
Kp = Kualitas Produk
Pr = Promosi
e = Standart Error
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
a. Pendekatan Kolmogrov-Sminov
1. Nilai probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil data tersebut
berdistribusi normal.
2. Nilai probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hasil data tersebut
tidak berdistribusi normal.
b. Pendekatan Grafik
3. Uji Heteroskidasitas
Uji Hipotesis
1. Uji F
b. Jika nilai signifikan F < 0,05 maka model penelitian dikatakan layak untuk
digunakan.
2. Jika nilai R2 = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat sangat kuat tetapi nilainya negative atau berlawanan
arah.
1. Jika signifikan uji t > 0,05 maka Brand Awarenesss tidak berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian HP Apple pada mahasiswa
Universitas Dr. Soetomo
2. Jika signifikan uji t < 0,05 maka Brand Awareness berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian HP Apple pada mahasiswa
Universitas Dr. Soetomo
2.
Pengujian Hipotesis (H2)
1. Jika signifikan uji t > 0,05 maka Kualitas Produk tidak berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian HP Apple pada mahasiswa
Universitas Dr. Soetomo
2. Jika signifikan uji t < 0,05 maka Kualitas Produk berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian HP Apple pada mahasiswa Universitas
Dr. Soetomo
Aini, E. N., dan A, L. Andjarwati. 2020. “Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan
Kualitas Produk .” Jurnal Ekonomi dan Manajemen Islam 17-28.
Andriani, S., dan Kusuma. 2017. Desain dan Analisis Eksperimen, Untuk Rekayasa
Kualitas. Jakarta: UB Press.
Darmadi, D., Sugiarto, dan Sitinjak, T. 2014. Strategi Menaklukkan Pasar melalui
Riset Ekuitas Merek dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.
Hasan, A. 2013. Marketing dan Kasus Kasus Pilihan. Yogyakarta: Caps (Center
Of Publising Service).
Marwan, J. E. S., dan A, Pandiangan. 2020. “Pengaruh Gaya Hidup Konsumtif dan
Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian.” Jurnal Bisnis dan
Manajemen Islam 17-28.
Masrin, I., dan R, P. Yanto. 2019. “Dampak Promosi, Harga dan Citra Merek
Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Oppo.” Jurnal Sains
Manajemen dan Bisnis Indonesia 90-99.
Rizky, S. N. 2019. “pengaruh Word Of Mouth dan Brand Awereness
Terhadap keputusan Pembelian pada Smartphone Xiomi Tipe
Redmi.” jurnal manajemen dan bisnis 21-25.
Rosyidi, M. I. 2021. “Penjualan Iphone.” detik corporate. 15 januari.
Diakses januari 15, 2021. www.inet.detik.com.
Setiawan, S. R. D. 2019. Penjulan Ponsel Iphone Anjlok. Kompas
Corporation. 01 mei. Diakses Mei 01, 2019.
www.money.kompas.com.
Sinaga, M. J. E., dan A. Pandiangan. 2019. “Pengaruh Kualitas Produk,
Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk
Suture and Gloves pada PT. Surgika Alkesindo Medan.” Jurnal
Ekonomi Keuangan dan Manajemen Publik 92-102.