Skripsi
Oleh
1BAB I
PENDAHULUAN
Sumber : id.techinasia.com
Gambar 1. Jumlah Pengguna Smartphone di Indonesia Tahun 2013 s/d
2018
Dari gambar di atas dapat di jelaskan bahwa pengguna Smartphone dari
tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan, pada tahun 2017
pengguna Smartphone di Indonesia mencapai 86,6 juta dibandingkan dengan
tahun sebelumnya 69,4 juta, hal tersebut diprediksi akan terus mengalami
peningkatan pada tahun-tahun yang akan datang. Berdasarkan dari data E-
marketer, seiring dengan meningkatnya gaya hidup masyarakat modern,
Indonesia kini telah menduduki peringkat keenam sebagai pengguna Smartphone
terbanyak dan pengguna internet terbanyak di dunia.
Disamping dikenal sebagai pengguna Smartphone, masyarakat Indonesia
juga disebut sebagai pengguna internet. pada tahun 2017, e-marketer
memperkirakan netter Indonesia akan mencapai 112 juta orang, mengalahkan
Jepang di peringkat ke-5 yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih
lamban. Secara keseluruhan, jumlah pengguna internet di seluruh dunia
diproyeksikan akan mencapai 3 miliar orang pada tahun 2017. Di perkirakan
tahun 2018 sebanyak 3,6 miliar manusia di bumi akan mengakses internet
setidaknya sekali tiap satu bulan. Penetrasi Smartphone yang kuat di Indonesia
ini menjadi pertanda baik untuk pertumbuhan e-commerce yang sebagian besar
diakses melalui ponsel atau gadget. Salah satu merek Smartphone yang memiliki
kualitas suara sempurna di lengkapi fotografi dengan teknologi mutakhir adalah
Smartphone Vivo yang di dirikan pada tahun 2009 oleh BBK Electronics yang di
3
pimpin Shen Wei. Produk pertama Vivo yaitu Vivo X1 yang diluncurkan pada
tahun 2012, tahun 2014 Vivo mulai melakukan ekspansi ke pasar global dimulai
dari India dan sebagian Negara Asia Tenggara. Selama tujuh tahun sejak
pendiriannya, Vivo berhasil masuk lima besar merek Smartphone global
berdasarkan volume penjualan menurut perusahaan riset International Data
Corporation (IDC). Berikut adalah laporan penjualan Smartphone Vivo tahun
2015-21017 yang di lansir oleh IDC :
Tabel 1. Laporan Penjualan Smartphone Periode 2015
s/d 2017
Vendor Market Share Market Share Market Share
2015 2016 2017
Samsung 20,7 % 18,0 % 23.3 %
Apple 17,7 % 18,2 % 14,7 %
Huawei 8,0 % 10,5 % 10,0 %
Oppo 3,2 % 7,3 % 7,5 5
Vivo 2,8 % 5,7 % 5,5 %
Sumber: IDC Mobile Phone Tracker 2017
produk lain seperti samsung, apple, huawei, oppo, adalah terletak pada bagian
dimana Vivo menggunakan Hi-Fi audio chip yang memiliki keistimewaan dalam
menghasilkan kualitas suara sempurna, keunggulan lain Vivo yakni mampu
memberikan kualitas gambar fotografinya. Hasil fotografi Vivo memberikan
struktur yang kuat dan memiliki tingkat seni yang tinggi.
Oleh karena itu dunia bisnis komunikasi terus bersaing supaya dapat
menarik minat pembelian para konsumen dan memutuskan membeli serta
menggunakan produknya, konsumen dalam memilih suatu merek produk akan
melalui tahap percobaan terlebih dahulu, pada tahap ini seringkali konsumen
akan mencoba berbagai merek yang berbeda. Jika dirasakan merek tersebut
cocok dan memenuhi apa yang diharapkan dari produk sejenis, maka konsumen
akan terus mencari merek tersebut.
Keputusan pembelian adalah keputusan dimana konsumen secara actual
melakukan pembelian produk, proses pengambilan keputusan pembelian
menurut Kotler & ArmstronAg (2016:183) pertama pengenalan masalah di mana
konsumen mengenali masalah atau kebutuhan. Kedua konsumen melakukan
pencarian informasi yang terkait dengan kebutuhan. konsumen dapat
memperoleh informasi dari keluarga, teman, kenalan, iklan, media sosial, dll.
Ketiga evaluasi alternative setelah mendapatkan informasi tentang produk
selanjutnya konsumen akan mengevaluasi dan memilih satu dari alternative yang
ada. Keempat keputusan pembelian, setelah itu konsumen akan membuat sebuah
keputusan untuk membeli produk setelah melakukan evaluasi. Terakhir perilaku
pacsa pembelian, ini terjadi ketika konsumen merasa puas atau tidak puas, ketika
konsumen puas maka konsumen akan melakukan pembelian ulang tetapi kalau
tidak puas maka konsumen akan berpindah ke produk lain. Smartphone Vivo
mampu menarik perhatian konsumen dan kosumen membuat keputusan
pembelian dengan cara mengembangkan fitur-fitur pada smartphone Vivo itu
sendiri sehingga banyak diminati konsumen.
Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian
smarphone Vivo adalah harga, menurut Kotler & Amstrong (2016:324) harga
adalah “Price the amount of money charged for a product or service, or the sum
of the value that customers exchange for the benefits or having or using the
5
1.000.000 s/d Rp. 2.000.000 dengan harga tersebut konsumen sudah bisa
menikmati kecanggihan spesifikasi dari Smartphone Vivo itu sendiri. Kebijakan
penetapan harga selalu dikaitkan dengan kesesuaian dari apa yang diterima oleh
konsumen. dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai
indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasa
atas suatu barang atau jasa, harga mempunyai arti yang penting, karena harga
merupakan salah satu atribut yang paling penting untuk dievaluasi oleh
konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian oleh karena itu harga yang
ditawarkan harus terjangkau dan sesuai dengan pendapatan konsumen.
Berdasarkan dari fenomena di atas dan penelitian terdahulu maka penulis
akan melakukan penelitian untuk memperdalam mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian, dengan lokasi, sampel, dan objek yang
berbeda, dalam penelitian ini penulis menggunakan Smartphone Vivo sebagai
objek penelitian. Judul penelitian yang penulis gunakan adalah “Pengaruh
Persepsi Harga, Citra Merek, Kualitas Produk, dan Electronik Word Of
Mouth (E-WoM Terhadap Keputusan Pembelian Produk Smartphone
Merek Vivo (Studi Pada Masyarakat Bandar Lampung)
mudahnya nama tersebut dimunculkan. Kotler dan Keller (2016) bahwa kesadaran
merek dapat ditimbulkan melalui penggunaan nama merek itu
sendiri,logo,kemasan dan slogan yang digunakan sebuah perusahaan dalam
rangka mengenalkan atau menginformasikan produknya.
Citra merek (brand image) merupakan suatu gambaran atau kesan tentang
suatu merek yang muncul dalam benak konsumen. Penempatan suatu merek
dalam benak konsumen harus dilakukan agar citra merek yang tercipta menjadi
semakin positif bagi konsumen. Saat suatu merek mempunyai suatu citra yang
positif maka merek tersebut menjadi semakin diingat oleh konsumen dan dapat
mempengaruhi minat pembelian konsumen (Fatmaningrum & Fadhilah, 2020).
Seiring perkembangan zaman, word of mouth tidak saja terjadi dalam
komunikasi langsung. Kini, word of mouth bisa terjadi secara electronic ataupun
menggunakan internet yang persebarannya bisa ratusan kali lipat lebih cepat dari
pada personal word of mouth. Hal ini didukung oleh definisi word of mouth oleh
Kotler dan Keller (2016) adalah pembicaraan dari satu orang ke orang lain, bisa
juga secara tertulis atau melalui alat elektronik terkait dengan pengalaman mereka
menggunakan barang atau jasa.
Dalam keputusan membeli barang konsumen seringkali melibatkan dua
pihak dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada lima macam
peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini dipegang
oleh satu orang. Namun, seringkali peranan tersebut dilakukan oleh beberapa
orang. Pemahaman mengenai masing-masing peranan ini sangat berguna dalam
rangka memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan konsumen. Kelima peran
tersebut meliputi, pemrakarsa (initiator), pemberi pengaruh (influencer),
pengambilan keputusan (decider), pembeli (buyer), pemakai (user) Kotler dan
Keller (2016).
Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi di Bandar Lampung
sudah berkembang dengan pesat. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
perkembangan jaman yang membuat kita harus memperoleh informasi dengan
cepat.
Kulitas produk mempengaruhi kita dalam membeli sebuah produk
Smartphone karena kita harus melihat kualitas produk untuk dapat memperoleh
11
infromasi dengan cepat. Membeli sebuah produk harus ada minat pembelian yang
didasarkan dari citra merek dan kualitas produk tersebut oleh konsumen dalam
melakukan pembelian. Oleh karena itu, penelitian ini untuk menyelidiki pengaruh
dari Persepsi Harga, Citra Merek (Brand Image), Kualitas Produk (Product
Quality) dan Electronik Word Of Mouth (E-WoM) terhadap minat pembelian
smartphone VIVO pada masyarakat bandar lampung.
Citra Merek
Persepsi Harga
Keputusan Pembelian
Kualitas Produk
1.7 HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Persepsi Harga secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian
Produk Smartphone VIVO
H2 : Citra Merek secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
Produk Smartphone VIVO
H3 : Kualitas Produk secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian Produk Smartphone Merek VIVO
H4 : Electronik Word Of Mouth (E-WoM) secara parsial berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian Produk Smartphone Merek VIVO
H5 : Persepsi Harga, Citra Merek, Kualitas Produk, dan Electronik Word Of
Mouth (E-WOM) secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan
Pembelian Produk Smartphone Merek VIVO.
13
2BAB II
TINJUAN PUSTAKA
14
14
itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat
diubah dengan cepat.
Kotler & Amstrong (2016:324) mendefinisikan bahwa : “Price the amount
of money charged for a product or service, or the sum of the value that customers
exchange for the benefits or having or using the product or service”. (harga
merupakan sejumlah uang uang yang dikeluarka untuk sebuah produk atau jasa,
atau sejumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk memperoleh manfaat
atau kepemilikan atau penggunaan atas sebuah produk atau jasa).
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis sampai pada pemahaman bahwa
harga merupakan sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa.
Lebih jauh lagi, harga adalah sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk
sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
pemasar didalam sebuah perusahaan harus benar-benar menetapkan harga yang
tepat dan pantas bagi produk atau jasa yang ditawarkan karena menetapkan harga
yang tepat merupakan kunci untuk menciptakan dan menangkap nilai pelanggan.
Alasan ekonomis akan menunjukan bahwa harga yang rendah atau yang selalu
berkompetensi merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja
pemasaran, tetapi alasan psikologis dapat menunjukan bahwa harga merupakan
indikator kualitas dan karena itu dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan
sekaligus sebagai kompetensi yang menentukan. Harga yang ditetapkan pada
dasarnya sesuai dengan yang menjadi pengharapan produsen. Harga juga biasanya
mencerminkan kualitas dari produk yang menyertainya, mencerminkan prestis dan
sebagainya.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap konsumen yaitu persepsi
akan harga. Konsumen merupakan individu dengan karakteristik yang berbeda-
beda. Penilaian yang dirasakan setiap konsumen terhadap suatu produk maupun
jasa yang mereka terima tidak sama. Persepsi konsumen terhadap suatu harga
dapat mempengaruhi keputusan dalam membeli suatu produk sehingga suatu
perusahaan harus mampu memberikan persepsi yang baik terhadap produk atau
jasa yang mereka jual. Menurut (Kotler dan Armstrong, 2016), ada empat
indikator yang harga yaitu:
15
including the ways in which the brand attempts to meet customers’ psychological
or social needs”. Citra merek menggambarkan sifat ekstrinsik produk atau jasa,
termasuk cara di mana merek berusaha memenuhi kebutuhan psikologis atau
sosial pelanggan. Dalam mencapai citra merek yang positif, pemasar akan
berkenaan dengan beberapa program pemasaran dalam membentuk strength,
favourability, dan uniqueness of brand associations dalam mentransfer sebuah
brand ke dalam memori konsumen. Berikut penjelasannya, yaitu:
1. Strength of Brand Association. Semakin banyak konsumen mendapatkan
informasi dan menghubungkan dengan pengetahuan akan merek, maka
akan semakin kuat asosiasi merek yang terbentuk. Kekuatan dari asosiasi
merek tergantung pada seberapa banyak informasi yang masuk kedalam
memori konsumen dan bagaimana informasi tersebut dipertahankan
sebagai bagian dari sebuah merek.
2. Favourability of Brand Association. Komponen ini mempunyai artian
apakah merek tersebut disukai atau tidak disukai khalayaknya. Terbentuk
oleh keyakinan konsumen terhadap produk yang dapat memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Keberhasilan sebuah program
pemasaran tercermin dalam penciptaan favorable brand association,
dimana konsumen memiliki kepercayaan bahwa merek memiliki attributes
dan benefits yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan seperti sikap
positif yang ingin ditunjukkan dari keseluruhan merek. Dengan demikian,
keberhasilan sebuah merek dapat dilihat apabila merek dapat memenuhi
keinginan konsumen (convenient, reliable, effective, efficient, colorful)
yang berhasil dipenuhi dengan program pemasaran yang dijalankan.
Keinginan (Desirability). Konsumen mengenai suatu merek tergantung
pada tiga faktor, yaitu seberapa relevan konsumen menemukan asosiasi
merek, seberapa spesifik atau jelas konsumen menemukan asosiasi merek
dan seberapa percaya konsumen menemukan asosiasi merek. Penyampaian
(deliverability) pesan juga tergantung pada tiga faktor, yaitu kemampuan
actual atau potensial yang dapat ditunjukkan suatu produk, prospek masa
depan dan saat ini dalam mengkomunikasikan keunggulan atau potensi
17
Nama Peneliti
No Judul Variabel Hasil
dan Tahun
1 Amalia Ghani Pengaruh Citra Merek Citra Merek, Variabel Citra
Rizki, Dkk, Dan Harga Terhadap Harga dan Merek (X1)
(2019) Keputusan Pembelian Keputusan dan Harga
Pada E-Commerce Pembelian (X2) masing-
Shopee Indonesia masing
(Survei Pada berpengaruh
Mahasiswa S1 Fakultas signifikan
23
Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya secara parsial
Angkatan 2015/2016 terhadap
Dan 2016/2017 Yang Struktur
Membeli Barang Secara Keputusan
Online Di Ecommerce) Pembelian (Y)
bersama-sama.
Nama Peneliti
No Judul Variabel Hasil
dan Tahun
variabel
Celebrity
Pengaruh Celebrity
Endorser
Endorser Dan Celebrity
variabel
Electronic Word Of Endorser,
Electronic
Gladys Mouth Terhadap Minat Electronic
Word of Mouth
Swantika Beli Dan Dampaknya dan Word of
4 dan variabel
Taungke Terhadap Keputusan Mouth, Minat
Minat Beli
Sunarti, (2020) Pembelian (Survei Pada Beli,
berpengaruh
Konsumen Erigo Di Keputusan
signifikan
Akun Resmi Instagram Pembelian
terhadap
Erigo)
Keputusan
Pembelian.
5 Ida Ayu Putu Pengaruh Citra Merek, Citra Merek, Hasil dari
Dian Savitri & I Kualitas Produk Dan Kepuasan penelitian ini
Made Wardana, Persepsi Harga Pelanggan, ditemukan
(2018) Terhadap Kepuasan Kualitas bahwa, citra
Dan Niat Beli Ulang Produk, merek, kualitas
Persepsi produk dan
Harga, Niat persepsi harga
Beli Ulang berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kepuasan
25
pelanggan
Nama Peneliti
No Judul Variabel Hasil
dan Tahun
Pengaruh Gaya Hidup, Gaya Hidup,
Harga, Promosi,Citra Harga,
Gaya Hidup,
Merek, Dan Viral Promosi, Citra
Harga,
Marketing Terhadap merek tidak
Promosi,Citra
Keputusan Pembelian berpengaruh
Lusi Agustina, Merek, Viral
6 Smartphone Oppo signifikan
Dkk, (2019) Marketing
(Studi Kasus Pada terhadap
dan
Konsumen Pengguna keputusan
Keputusan
Oppo, Tiga Putra pembelian
Pembelian
Handphone Center Kota smartphone
Malang) Oppo.
Persepsi
Faktor Yang Kualitas kualitas
Mempengaruhi Minat Produk yang produk, Ewom,
Marvin Louis
Pembelian Smartphone Dirasakan, dan harga yang
dan Carunia
7 Apple Pada Ewom, dipersepsikan
Mulya Firdausy,
Mahasiswa/I Fakultas Persepsi bersama-sama
(2020)
Ekonomi Universitas Harga, Minat memiliki efek
Tarumanagara Pembelian positif pada
niat beli.
8 Melky Gultom, Pengaruh Kualitas Pengaruh Terdapat
& Ngatno, Produk Dan Harga Kualitas pengaruh
(2020) Terhadap Loyalitas Produk, positif dan
Pelanggan Melalui Harga dan signifikan
Kepuasan Konsumen Loyalitas terhadap
Smartphone Samsung Pelanggan kualitas produk
Di Semarang melalui dan harga
26
Kepuasan
Konsumen
Nama Peneliti
No Judul Variabel Hasil
dan Tahun
Promosi,
Kualitas Dan
Citra Merek
Pengaruh Promosi,
Promosi, Memiliki
Miftach Kualitas Dan Citra
Kualitas, Pengaruh
Rizqillah, & Merek Terhadap
Citra Merek, Signifikan
9 Putu Hari Keputusan Pembelian
dan Terhadap
Kurniawan, Produk Perlengkapan
Keputusan Keputusan
(2020) Bayi Snobby Di Kota
Pembelian Pembelian
Batam
Dengan Nilai
Signifikansi
0,000 <0,05
Desain produk,
juga harga
berpengaruh
signifikan
Pengaruh desain Desain
terhadap
produk, keragaman Produk,
keputusan
produk, dan harga Keragaman
Paquita Ulfami, pembelian.
10 terhadap keputusan Produk,
(2020) Sedangkan
pembelian pada online Harga,
keragaman
shop giyomi melalui Keputusan
produk tidak
shopee Pembelian.
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian.
27
Nama Peneliti
No Judul Variabel Hasil
dan Tahun
Persepsi harga
Persepsi dan citra
Harga, merek tidak
Pengaruh Persepsi Kualitas mempengaruhi
Harga, Kualitas Produk, Produk, Dan kepuasan
Dan Citra Merek Citra Merek pelanggan Mie
Rahayu Lestari, Terhadap Kepuasan Terhadap Innstant
11
(2019) Konsumen Dan Kepuasan Sedaap;
Dampaknya Pada Minat Konsumen Kualitas
Beli Ulang Produk Mie Dan produk
Instant Sedaap Dampaknya mempengaruhi
Pada Minat kepuasan
Beli Ulang pelanggan Mie
Sedaap Instan
e-WOM Dan e-WOM dan
Pengaruh e-WOM Dan
Ritma Perceived Perceived Risk
Perceived Risk
Rahmadhani & Risk berpengaruh
12 Terhadap Keputusan
Apriatni Endang Terhadap terhadap
Pembelian Pada
Prihatini (2019) Keputusan keputusan
Konsumen Tokopedia
Pembelian pembelian
Kualitas
Produk dan
Kualitas
Pengaruh Kualitas Citra Merek
Produk Dan
Sakti Riana Produk Dan Citra secara
Citra Merek
13 Fatmaningrum, Merek Terhadap bersamaan
Terhadap
DKK (2020) Keputusan Pembelian memiliki
Keputusan
Minuman Frestea pengaruh
Pembelian
positif dan
signifikan
Nama Peneliti
No Judul Variabel Hasil
dan Tahun
14 Siti Barokah, Kepuasan Merek Sensorik Sensorik
28
merek, dan
Kepuasan
Merek
berpengaruh
positif pada
Memediasi Pengaruh Merek, Loyalitas
Sensorik Merek Kepuasan Merek.
Dkk (2019) Terhadap Loyalitas Merek, Kepuasan
Merek Telepon Pintar Loyalitas merek
Apple Merek memediasi
pengaruh
sensorik merek
terhadap
loyalitas
merek.
Kesadaran
merek,
Analisis Kesadaran Kesadaran Persepsi
Merek, Persepsi merek, kualitas dan
Kualitas Dan Assosiasi Persepsi Asosiasi merek
Merek Terhadap kualitas , berpengaruh
15 Sutikno, (2020)
Keputusan Pembelian Asosiasi positif dan
(Studi Kasus Pada merek, signifikan
Pelanggan Cs Finance Keputusan terhadap
Cabang Tangerang) pembelian Keputusan
pembelian
konsumen.
3BAB III
METODE PENELITIAN
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono:2012:116). Menurut Roscoe dalam Sugiono (2014)
acuan umum ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk
penelitian. Jadi dalam penelitain ini peneliti mengambil sampel sebanyak 100
sampel dengan Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan teknik Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono:2014:124). Sampel
pada penelitian ini adalah masyarakat Kota Bandar Lampung yang pernah
membeli dan masih menggunakan smartphone vivo.
3.5 Variabel Penelitian
3.5.1 Variabel Independen (X)
Pengertian variabel independen menurut (Lupiyoadi & Ikhsan, 2015)
adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (dependen). Dalam hal ini variabel independenya
adalah Persepsi Harga, Citra Merek, Kualitas Produk, Electronik Word Of Mouth
(E-WoM).
3.5.2 Variabel dependen (Y)
Pengertian variabel dependen menurut (Lupiyoadi & Ikhsan, 2015) adalah
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel
independen. Dalam penelitian ini, Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel
dependen.
4. Ketepatan atau
kesesuaian
5. Daya Tahan
6. Keandalan
7. Kemudahan
Perbaikan
Electronik Electronic Word Of Mouth adalah 1. Intensity Likert
Word Of semua komunikasi informasi yang 2. Valence of
Mouth diarahkan pada konsumen melalui Opinion.
(EWoM) (X4) teknologi internet berkaitan dengan 3. Content
penggunaan atau karakteristik dari
barang, layanan tertentu, atau penjual
yang termasuk dalam komunikasi
antara produsen dan konsumen, dan
antar konsumen itu sendiri menurut
(Rahmadhani & Prihatini, 2019)
Lanjutan Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Keputusan Keputusan pembelian 1. Pilihan produk Likert
Pembelian (Y) merupakan bagian dari perilaku 2. Pilihan merek
konsumen perilaku konsumen 3. Pilihan penyalur
yaitu studi tentang bagaimana 4. Waktu
individu, kelompok, dan pembelian
organisasi memilih, membeli, 5. Jumlah
menggunakan, dan bagaimana pembelian
barang, jasa, ide atau 6. Metode
pengalaman untuk memuaskan pembayaran
kebutuhan dan keinginan mereka
Kotler & Armstrong (2016:177).
σ 2t : varian total
y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Keterangan :
y : Purchase Intention
e : Standard error
α : Konstanta
β1, β2, β3, β4 : Koefisien regresi dari masing-masing variabel
independen
X1 : Persepsi Harga
X2 : Citra Merek
X3 : Kualitas Produk
X4 : Electronik Word Of Mouth (E-WoM)
Besarnya konstanta tercermin dalam “α” dan besarnya koefisien regresi dari
masing-masing variabel independen ditunjukkan dengan β1, β2, β3, dan β4
3.10 Pengujian Hipotesis
3.10.1 Uji t-statistik (Parsial)
Uji t-statistik digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari
variabel independennya. Uji ini dilakukan untuk menguji hipotesis 1 sampai
dengan hipotesis 3, pengujian ini dilakukan dengan uji t pada tingkat keyakinan
95% dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Dengan menggunakan nilai probabilitas signifikansi.
1) Jika tingkat signifikansi lebih besar 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima, sebaliknya Ha ditolak.
2) Jika tingkat signifikansi lebih kecil 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima.