Anda di halaman 1dari 27

TUGAS PROPOSAL TENTATIF

PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE OPPO

DI KOTA BANDUNG

Di Buat oleh :

Yudhistira Fajar Waluya

Guna memenuhi tugas mata kuliah :

Analisis dan Riset Pasar


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era digital yang terus berkembang, teknologi seluler menjadi bagian penting
dari kehidupan sehari-hari. Di Indonesia, pasar HP terus bertumbuh pesat, dengan
berbagai merk bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen. Ditahun 2023
khususnya menjadi tahun yang penting bagi industri ini, dan juga tak lepas dari itu
pemasaran, komunikasi dan strategi dalam pemasaran adalah tombak utama dalam
suksesnya perusahaan smartphone. Pemasaran telah menyentuh kita semua dalam
kehidupan sehari-hari. Pemasaran dengan sistem dan aktivitasnya mampu memudahkan
kita dengan perusahaan dan nama-nama merek produk yang ditawarkan. Saat ini dalam
aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk saja, namun akan lebih fokus
pada pertempuran promosi atau berkomunikasi dengan pasar.
Perusahaan berlomba mewujudkan komunikasi yang unik dan menarik agar
produknya dapat diterima atau setidaknya dikenal oleh pasar. Akibatnya konsumen
memiliki kecenderungan untuk memilih produk mana yang akan dikonsumsi dan mana
yang tidak. Perubahan tersebut berpengaruh pada perilaku pembelian konsumen terhadap
kebutuhan mereka, baik primer maupun sekunder.
Menurut Kotler (2018: 6) faktor yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian
konsumen antara lain faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis
konsumen.
Adapun demikian faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang tidak dapat
secara langsung dikendalikan oleh perusahaan harus dicari informasinya semaksimal
mungkin agar perusahaan bisa mempengaruhinya.
Menurut Sugiyono (2020:67) perilaku konsumen sangat menentukan dalam
proses pengambilan keputusan membeli yang tahapnya dimulai dari pengenalan masalah,
yaitu berupa desakan yang membangkitkan tindakan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhannya. Selanjutnya tahap pencarian informasi tentang produk dan jasa yang
dibutuhkan, yang dilanjutkan dengan tahap evaluasi alternatif yang berupa penyeleksian.
Tahap berikutnya adalah tahapan keputusan pembelian dan diakhiri dengan perilaku
sesudah pembelian, di mana membeli lagi atau tidak tergantung dari tingkat kepuasan
yang didapat. Perusahaan sebagai pemasar sadar bahwa saat ini mereka lebih dari sekedar
mengembangkan produk yang berkualitas, harga yang terjangkau, dan atau jalur
distribusi potensial, tetapi mereka juga harus berkomunikasi dengan para pelanggannya,
baik yang sekarang maupun yang akan datang atau sebagai calon pelanggan.
Memperbaiki dan mempertahankan hubungan antara perusahaan dengan
pelanggannya perlu terus dibentuk dan dibina. Berkaitan dengan hal tersebut, yang harus
dilakukan perusahaan adalah menyusun strategi komunikasi pemasaran yang efektif dan
mengimplementasikannya dengan serius. Tujuannya yaitu untuk mengenalkan
keunggulan dari suatu produk kepada konsumen, sehingga produk tersebut memperoleh
perhatian dari konsumen. Lalu komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing
communication) merupakan konsep yang menurut Kotler (2018: 12) perencanaan
komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana yang komprehensif.
Industri smatrtphone atau telepon pintar merupakan salah satu industri yang
memiliki perkembangan yang sangat pesat dalam pertumbuhannya. Yang menarik dari
pertumbuhan industri ini adalah terjadinya pertempuran promosi yang dilakukan oleh
perusahaan smartphone di Indonesia. Masing-masing berinovasi pada produknya dan
mengkomunikasikannya kepada pelanggan yang sudah ada saat ini dan calon pelanggan
yang diantaranya merupakan pangsa pasar pesaingnya. Pertempuran promosi kini
semakin sengit karena masing-masing perusahaan menawarkan atribut produk yang
sangat menarik.
Smartphone oppo pada tahun 2023 kian nyaman memuncaki daftar teratas pangsa
pasar smrtphone Indonesia, setelah pada tahun 2019 berhasil menggeser Samsung dari
puncak pasar diindonesia. Pangsa pasar oppo tercatat sebesar 21,04% pada januari 2023.
Posisi oppo sebagai pemimpin pasar smartphone diindonesia juga terlihat dari pengiriman
atau shipments pada kuartal II 2022 misalnya, terlihat oppo telah menguasai pangsa pasar
dengan pengiriman sebanyak 2juta unit. Pencapauan ini membuat pangsa pasar oppo
pada kuartal II 2022 naik menjadi 20,6% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya yakni 19,1%. Sejak hadir di Indonesia 2013 silam, Oppo gencar melakukan
penetrasi penjualan smartphone, dengan memanfaatkan dan memaksimalkan segala
media promosi yang potensial.
kuartal II 2022

xiaomi

apple

samsung

oppo

0 0.5 1 1.5 2 2.5

juta unit

Dalam gambaran penjualan kuartal II 2022 menjelaskan bahwa oppo memiliki


penjualan terbanyak dengan skors 2 juta unit total penjualan.

Mengutip situs resminya, Oppo merupakan merek atau brand smartphone yang
diusung oleh Guangdong Oppo Mobile Telecommunications Corp. Ltd. Ini merupakan
produsen elektronik konsumen asal Cina, yang berkantor pusat di Dongguan,
Guangdong. Lini produk utama Guangdong Oppo Mobile meliputi smartphone, smart
devices, perangkat audio, power bank, dan produk elektronik lainnya. Merek "Oppo"
sendiri, pertama kali didaftarkan di Cina pada 2001 silam, dan diluncurkan pada 2004.
Pada awalnya Oppo memproduksi dan menjual Blu-ray player, amplifier, dan headphone.
Perusahaan ini baru merambah ke smartphone pada 2008, melalui peluncuran
Smartphone oppo ini pada awalnya yang penjualannya hanya terbatas di wilayah Cina.
Ponsel yang diberi nama Oppo A103 ini tak butuh waktu lama untuk menjadi
populer. Tak lama setelah debutnya, Oppo A103 menjadi best seller dengan penjualan
lebih dari satu juta unit dalam setahun. Pada 2012 Oppo merilis smartphone untuk pasar
internasional, yaitu Oppo Finder. Ini adalah smartphone yang diklaim tertipis pada saat
itu, karena hanya memiliki ketebalan tidak sampai 1 cm atau lebihtepatnya 6,65 mm.
Sejak saat itu, ponsel pintar Oppo telah menyebar ke 50 negara. Pada Juni 2016, Oppo
menjadi produsen smartphone terbesar di Cina, menjual ponselnya di lebih dari 200.000
gerai ritel.
OPPO kembali tercatat sebagai merek smartphone teratas di Cina pada 2019 dan
menduduki peringkat lima dalam pangsa pasar smartphone global. Tak butuh waktu
lama, peringkat Oppo di pasar ponsel pintar global naik ke posisi empat pada 2022 lalu.
Sejak menelurkan ponsel pintar pertamanya pada 2008, dan dilanjutkan dengan penetrasi
pasar internasional sejak 2012, Oppo menjelma sebagai penantang serius dalam pasar
smartphone global. Oppo terus meningkatkan produksi dan penjualan jajaran
smartphone selama enam tahun terakhir. Pada 2015 misalnya, produsen smartphone ini
mengirimkan 42,7 juta unit ponsel pintar. Jumlahnya makin meningkat sejak saat itu,
hingga akhirnya mencapai 133,6 juta unit pada 2021. Memang, pada 2022 jumlah
pengiriman ponsel pintar Oppo sedikit mengalami penurunan, yakni menjadi 103,3 juta
unit. Namun, jika menilik perjalanannya selama beberapa tahun terakhir, ini merupakan
pencapaian yang cukup signifikan. Apalagi, secara global pasar smartphone memang
tengah menurun pada 2022 lalu. Mengutip riset Counterpoint, pasar smartphone global
turun 12% year-on-year (YoY). Sejak kemunculannya di pasar ponsel pintar global,
Oppo menjelma menjadi penantang serius bagi merek-merek yang sudah mapan, seperti
Samsung, Apple, dan Xiaomi.
tabel statistik pangsa pasar
23%

18%

13%

8%

3%

2019 2020 2021 2022 2023


oppo 0.191 0.208 0.2086 0.2079 0.2104
samsung 0.1989 0.2011 0.2087 0.2048 0.2052
apple 0.2 0.198 0.2024 0.2031 0.1854
xiaomi 0.195 0.1654 0.1589 0.1501 0.1436

oppo samsung apple xiaomi

Berdasarkan riset Canalys, pangsa pasar Oppo di Indonesia pada kuartal II-2019
mencapai 26%, tumbuh 54% YoY. Sementara, Samsung hanya tumbuh 10% dan
mendapatkan pangsa pasar 24%. Sejak saat itu, setiap tahunnya Oppo terus menempati
posisi teratas sebagai pemimpin pangsa pasar ponsel pintar Indonesia. Meski demikian,
posisi Oppo tidak benar-benar dominan. Sebab, Samsung masih memiliki pangsa pasar
yang cukup besar di Indonesia. Mengutip riset Statscounter, pada 2021 pangsa pasar
Oppo di Indonesia mencapai 21,86%, sementara Samsung tercatat sebesar 20,87%.
Kemudian, pada 2022 pangsa pasar Oppo tercatat 20,79%, sedangkan pangsa pasar
Samsung sebesar 20,48%. Berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC),
kesuksesan yang diraih Oppo utamanya karena pabrikan ponsel pintar ini fokus pada
segmen menengah ke bawah (low-end). Smartphone low-end yang dimaksud, adalah
ponsel pintar yang berada di kisaran harga di bawah US$ 100 hingga US$ 200. Selain itu,
Oppo juga sukses dalam hal pelayanan kepada konsumennya. Ini terbukti dengan
penghargaan "The Most Creative & Innovative Service Center" dan "Most Valuable
Service Center" dari lima media teknologi, kepada Oppo Indonesia Service Team.
Service Center Oppo Indonesia dinilai berhasil mengeksplorasi dan menyentuh
kebutuhan masyarakat terkait ponsel pintar, serta mengoptimalkan user experience.
Berdasarkan info data yang didapat mengenai Adapun yang termasuk ke dalam
bentuk komunikasi pemasaran terpadu antara lain periklanan, promosi penjualan,
publisitas, penjualan perseorangan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung,
kemasan atau design produk, sponsorship dan customer service. Dari beberapa pengertian
yang ada, penulis menentukan bahwa bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan
dalam penelitian antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan
langsung .pada penelitian ini penulis ingin mengetahui apakah kegiatan promosi atau
bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh smartphone Oppo berpengaruh pada
pengambilan keputusan pembelian dan bentuk komunikasi pemasaran manakah yang
memiliki pengaruh paling dominan untuk selanjutnya dapat menjadi bahan masukan bagi
perumusan strategi pemasaran perusahaan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka dirumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh komunikasi pemasaran yang meliputi periklanan,
promosi penjualan, publisitas dan penjualan langsung terhadap pengambilan
keputusan pembelian Smartphone Oppo di Kota Bandung?
2. Variabel komunikasi pemasaran yang manakah paling dominan dalam
mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian pada Smartphone Oppo di
Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk :


1. Menganalisis pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan masyarakat di
Kota Bandung dalam menggunakan Smartphone Oppo
2. Menganalisis variabel komunikasi pemasaran mana yang mempunyai pengaruh
dominan terhadap keputusan masyarakat di Kota Bandung dalam menggunakan
Smartphone Oppo.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan pada penelitian yang dilakukan peneliti :

1. Bagi peneliti atau penulis


Sebagai pengetahuan dan pengalaman praktis dari upaya identifikasi
permasalahan yang berhubungan dengan komunikasi pemasaran yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian produk Smartphone Oppo.
2. Bagi perusahaan
Sebagai bahan informasi bagi perusahaan yang nantinya dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan strategi pemasaran, khususnya
komunikasi pemasaran selanjutnya.
3. Bagi penelitian selanjutnya.
Sebagai salah satu referensi dan informasi bagi yang berminat melakukan
penelitian tentang komunikasi pemasaran.

1.5 Batasan masalah

Berdasarkan uraian yang di sampaikan dalam latar belakang di atas, maka batasan
masalah yang kami peroleh sebagai berikut :
1. Pengaruh komunikasi pemasaran smartphone Oppo.
2. Berdampak atau tidaknya terhadap keputusan pembelian produk Smartphone Oppo.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan


kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan
kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap positif, preferensi, dan
keinginan membeli produk bersangkutan. Menyebutkan bahwa yang termasuk dalam bentuk
komunikasi pemasaran terpadu antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan
perseorangan, hubungan masyarakat dan penjualan langsung, kemasan, sponsorship dan
customer service.

Adapun tugas-tugas yang diserahkan untuk komunikasi pemasaran mencakup:

1. Menginformasikan dan mendidik calon pelanggan tentang perusahaan dan barang dan jasa
yang ditawarkan.

2. Membujuk pasar sasaran bahwa produk jasa tertentu menawarkan solusi terbaik bagi
kebutuhan-kebutuhan mereka, dibandingkan dengan yang ditawarkan perusahaan pesaing.

3. Mengingatkan kembali pelanggan tentang produk tersebut dan memotivasi mereka untuk
bertindak.

4. Memelihara hubungan dengan pelanggan yang sudah ada dan memberikan berita terbaru dan
informasi lebih lanjut tentang bagaimana mendapatkan hasil terbaik dari produk-produk
perusahaan tersebut.

Adapun tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam mengembangkan komunikasi yang


efektif, yaitu:

a. Identifikasi pendengar sasaran, Pendengar sasaran akan sangat mempengaruhi keputusan


perusahaan tentang apa yang harus dikatakan, bagaimana mengatakannya, kapan
mengatakannya, dimana mengatakannya, dan kepada siapa mengatakannya.
b. Tentukan tujuan komunikasi, Tujuan komunikasi yang dimaksud diantaranya
membangun kesadaran konsumen akan perusahaan dan produk, memberikan informasi
dan pengetahuan mengenai perusahaan dan produk, membenahi masalah yang ada dan
mengkomunikasikannya, membangun keyakinan konsumen akan produk, mendorong
konsumen melakukan pembelian dan sebagainya.
c. Rancanglah pesan, Perumusan pesan akan memerlukan pemecahan empat masalah yaitu
apa yang harus dikatakan (isi pesan), bagaimana mengatakannya secara logis (struktur
pesan), bagaimana mengatakannya secara simbolis (format pesan), dan siapa yang
seharusnya mengatakannya (sumber pesan).
d. Pilih saluran komunikasi, Saluran komunikasi dapat bersifat pribadi (melibatkan dua
orang atau lebih yang berkomunikasi langsung dengan tatap muka, telepon atau email)
atau non-pribadi (mencakup media, atmosfir dan acara-acara).
e. Tetapkan anggaran total komunikasi pemasaran, Beberapa metode yang dapat digunakan
yaitu metode kesanggupan, metodepersentase penjualan, metode keseimbangan
persaingan, dan metode tujuan dan tugas.
f. Putuskan bentuk bauran komunikasi, Bentuk komunikasi pemasaran dapat berupa iklan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemberitaan, penjualan pribadi dan
pemasaran langsung.
g. Ukur hasilnya, Setelah menerapkan rencana promosi, perusahaan harus mengukur
dampaknya terhadap pendengar sasaran.
h. Kelola komunikasi pemasaran terpadu, Komunikasi pemasaran terpadu dapat
menghasilkan konsistensi pesan yang lebih kuat dan dampak penjualan yang lebih besar.
Pada dasarnya variabel-variabel dalam komunikasi pemasaran ada empat yaitu:
1. Periklanan Periklanan dalam hal ini merupakan semua bentuk presentasi
nonpribadi dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertent.
2. Promosi penjualan Promosi penjualan terdiri dari insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa.
3. Publisitas Merupakan pemberitaan secara komersial di media massa atau sponsor
secara non pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atau produk, jasa
atau ide perusahaa.
4. Penjualan langsung Penjualan langsung adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga
perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun hubungan
dengan pelanggan.

Komunikasi yang dijalin oleh perusahaan ini dikenal dengan strategi komunikasi
pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya
untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung
tentang produk dan merek yang mereka jual.

Komunikasi pemasaran merupakan gabungan dari empat model komunikasi pemasaran


yaitu :
1. Periklanan
Periklanan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan,
barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Pengiklan.
Periklanan merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk
membangun preferensi merek untuk atau membidik orang. Iklan mempunyai keunggulan
karena mampu menyampaikan satu pesan berkali-kali, selain itu sering disampaikan
dalam suasana santai. Iklan umumnya dilakukan tanpa tekanan terhadap pelanggan
untuksegera mengambil keputusan. Lebih lanjut lagi, dalam mengembanngkan program
iklan manajer-manajer harus selalu mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan
motif pembelian.
2. Promosi penjualan
Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian
besar jangka pendek, yang dirancang untuk pembelian produk atau jasa tertentu dengan
lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Kalau iklan alasan untuk
membeli maka promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli.
3. Publisitas
Publisitas merupakan pelengkap yangh efektif bagi alat promosi lain seperti
periklanan, promosi penjualan dan penjualan langsung. Publisitas ialah sejumlah
informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarluaskanpihak sponsor.
Secara garis besar, publisitas dapat dipisahkan dalam dua kriteria yaiu:
a. Publisitas produk, merupakan publisitas yang ditujukan untuk menggambarkan
atau memberitahu kepada masyarakat atau konsumen tentang suatu produk beserta
kegunaannya. Publisitas produk dapat berupa surat langsung, mobile device, dan situs
web.
b. Publisitas kelembagaan adalah publisitas yang menyangkut tentang organisasi
pada umumnya.
Publisitas kelembagaan dapat diterapkan melalui kegiatan yang melibatkan
konsumen secara langsung dengan perusahaan.
4. Penjualan langsung Penjualan langsung merupakan interaksi tatap muka dengan satu atau
beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan persentasi, menjawab
pertanyaan, dan memperoleh pesanan. Penjualan langsung dilakukan oleh para tenaga
penjualan.
2.2 Pemasaran

Pemasaran bagi seluruh pelaku bisnis adalah suatu kegiatan yang sangat penting karena
berpengaruh bagi kelangsungan hidup, laba dan pertumbuhan. Berikut ini adalah pendapat ahli
mengenai pengertian pemasaran :
Menurut Laksana (2019:1) pemasaran adalah bertemunya penjual dan pembeli untuk
melakukan kegiatan transaksi produk barang atau jasa. Sehingga pengertian pasar bukan lagi
merujuk kepada suatu tempat tapi lebih kepada aktifitas atau kegiatan pertemuan penjual dan
pembeli dalam menawarkan suatu produk kepada konsumen.
Menurut Tjiptono dan Diana (2020:3), pemasaran adalah proses menciptakan,
mendistribusikan, mempromosikan, dan menetapkan harga barang, jasa dan gagasan untuk
memfasilitasi relasi pertukaran yang memuaskan dengan para pelanggan dan untuk membangun
dan mempertahankan relasi yang positif dengan para pemangku kepentingan dalam lingkungan
yang dinamis.

Menurut Sunyoto (2019:19), pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegitan yang
dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan
memberikan keuntungan.

2.3 Fungsi manajemen pemasaran

Menurut Panjaitan (2018:15), tujuan manajemen pemasaran adalah menemukan, menarik,


mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan sasaran dengan menciptakan, memberikan, dan
mengomunikasikan keunggulan produk atau jasa kepada konsumen.

Fungsi manajemen pemasaran menurut Panjaitan (2018:19):

1. Perencanaan pemasaran
Perencanaan segala sesuatu sebelum melakukan kegiatan pemasaran yang meliputi tujuan,
strategi, kebijaksanaan, dan taktik yang akan dijalankan.

2. Implementasi pemasaran

Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah strategi dan rencana pemasaran
menjadi tindakan pemasaran untuk mencapai sasaran. Implementasi mencakup aktivitas sehari-
hari secara efektif dalam pelaksanaan rencana pemasaran. Kegiatan ini dibutuhkan tindakan yang
menarik semua orang atau semua aktivitas serta struktur organisasi formal yang dapat
memainkan peranan penting dalam mengimplementasikan strategi pemasaran.

3. Pengendalian/evaluasi kegiatan pemasaran

Usaha memberikan petunjuk pada para pelaksana agar mereka selalu bertindak sesuai
dengan rencana.

2.4 Strategi pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menciptakan


kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya,
menginformasikan kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau menciptakan sikap
positif, preferensi, dan keinginan membeli produk bersangkutan. Lalu menurut Morisan
(2007:133) Menyebutkan bahwa yang termasuk dalam bentuk komunikasi pemasaran
terpadu antara lain periklanan, promosi penjualan, publisitas, penjualan perseorangan,
hubungan masyarakat dan penjualan langsung, kemasan, sponsorship dan customer
service. Adapun tugas-tugas yang diserahkan untuk komunikasi pemasaran menurut
Lovelock and Wright (2007:175) mencakup;

1) Menginformasikan dan mendidik calon pelanggan tentang perusahaan dan barang


dan jasa yang ditawarkan.
2) Membujuk pasar sasaran bahwa produk jasa tertentu menawarkan solusi terbaik
bagi kebutuhan-kebutuhan mereka, dibandingkan dengan yang ditawarkan
perusahaan pesaing.
3) Mengingatkan kembali pelanggan tentang produk tersebut dan memotivasi
mereka untuk bertindak.
4) Memelihara hubungan dengan pelanggan yang sudah ada dan memberikan berita
terbaru dan informasi lebih lanjut tentang bagaimana mendapatkan hasil terbaik
dari produk-produk perusahaan tersebut
Adapun tahap-tahap yang dapat dilakukan dalam mengembangkan komunikasi
yang efektif, yaitu Identifikasi pendengar sasaran, Tentukan tujuan komunikasi,
Rancang pesan yang akan disampaikan, Pilih saluran komunikasi, Tetapkan
anggaran total komunikasi pemasaran, Putuskan bentuk bauran komunikasi, ukur
hasilnya lalu kelola komunikasi pemasaran terpadu.
Pada dasarnya variabel-variabel dalam komunikasi pemasaran ada empat
yaitu:

a) Periklanan
b) Promosi penjualan
c) Publisitas
d) Penjualan langsung

Stretegi pemasaran adalah cara pengaturan pemasaran untuk mencapai keuntungan yang
terus meningkat dalam penjualan. Strategi pemasaran adalah program yang menyeluruh dari
sebuah usaha, atau perusahaan dalam menentukan target pemasaran untuk memuaskan
konsumen. Berikut pengertian perilaku konsumen menurut para ahli :

Walker dalam Tjiptono (2017:17) menyatakan bahwa strategi yang baik wajib memiliki lima
komponen pokok, yaitu:

1. Lingkup (scope), yaitu cakupan domain strategik, seperti jumlah tipe industri, lini produk dan
segmen pasar yang dimasuki atau direncanakan untuk dimasuki.

2. Tujuan dan sasaran, menyangkut tingkat pencapaian yang diharapkan berdasarkan satu atau
lebih dimensi kinerja (seperti pertumbuhan volume penjualan, kontribusi laba, atau Return
On Investment) selama periode waktu tertentu bagi setiap bisnis dan pasar produk , serta bagi
organisasi secara keseluruhan.
3. Pengalokasian sumber daya (terutama sumber daya manusia dan financial) untuk berbagai
bisnis, pasar produk, departemen fungsional, dan aktivitas dalam masing-masing bisnis atau
pasarproduk.

4. Idenifikasi keunggulan kompetitif berkesinambungan, yang mampu menjabarkan cara


organisasi bersaing dengan para pesaing saat ini dan pesaing potensial.

5. Sinergi antar bisnis, pasar produk, pengalokasian sumber daya, dan kompetensi.

Menurut Corey dalam Tjiptono (2017:17) strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling
berkaitan, yaitu:

1. Pemilihan pasar

2. Perencanaan produk

3. Penetapan harga

4. Sistem distribusi

5. Komunikasi pemasaran

2.5 Pengambilan Keputusan Konsumen

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang


mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan
memilih satu diantaranya. Perilaku pembelian merupakan suatu proses keputusan dan tindakan
orang-orang yang terlibat dalam menggunakan dan pembelian produk. Keputusan pembelian
merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara actual melakukan pembelian
produk.

Pengambilan keputusan yang kompleks dengan keterlibatan tinggi terdapat tahap-tahap


atau proses yang dilakukan, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian dan perilaku pembelian. Menurut Kotler & Keller (2007:185) proses
keputusan pembelian yang dilakukan konsumen yaitu ada Pengenalan masalah, Pencarian
informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku paska pembelian.

Menurut Swasta dan Handoko (dalam Adnan,2019), perilaku konsumen adalah sebagai
kegiatan individu yang secara langsung telibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-
barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dan persiapan penentu
kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Griffin (Hanum & Hidayat, 2017) perilaku konsumen adalah semua kegitan
psikologi yang mendorong tindakan pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan halhal di atas atau kegiatan mengevaluasi.

Menurut Kotler dan Keller (Muhammad Rasyid Ridho Lubis, 2019) Perilaku konsumen
menjelaskan tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan mereka.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang secara
langsung terlibat atau berhubungan dengan proses pengambilan keputusan yang meliputi
tindakan mengevaluasi, mendapatkan, dan mengkonsumsi produk, baik barang maupun jasa.

2.5.1 Tujuan Perilaku Konsumen

Menurut Supryono dalam penelitian (Muhammad Rasyid Ridho Lubis, 2019) tujuan mempelajari
perilaku konsumen adalah untuk menyusun strategi pemasaran yang berhasil. Bagi konsumen,
perilaku konsumen bermanfaat untuk membantu mengambil keputusan pembelian serta
konsumsi produk atau jasa dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku konsumen membantu memahami bagaimana keputusan pembelian dibuat dan


bagaimana mereka mencari produk. Selain itu, pemahaman perilaku konsumen juga membantu
penjual untuk mengetahui apa, di mana, kapan, bagaimana dan mengapa konsumsi konsumsi
produk terjadi.

2.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai perilaku yang saling berkaitan sehingga
membentuk pola yang berbeda-beda untuk setiap individu konsumen. Menurut Suharno dan
Sutarso dalam penelitian (Muhammad Rasyid Ridho Lubis, 2019) Menyatakan ada empat faktor
utama yang mempengaruhi prilaku konsumen dalam melakukan pembelian, yaitu sebagai
berikut:
1. Faktor budaya Kebudayaan adalah penyebab paling dasar dan perilaku
seseorang. Perilaku manusia sebagian besar dipelajari. Dibesarkan di
masyarakat, anak belajar nilainilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku dari
keluarganya dan lembaga penting lainnya.

2. Faktor sosial Faktor sosial yaitu dua orang atau kelompok atau lebih yang
berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama hampir setiap
masyarakat memiliki beberapa sturuktur kelas social.

3. Faktor pribadi Faktor pribadi adalah sesuatu atau aspek yang melekat pada diri
seorang individu yang mempengaruhi perilakunya.

4. Faktor psikologi Menurut Kotler dalam penelitian (Trifiyanto & Artati, 2019)
faktor psikologis seseorang dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu:

1) Motivasi Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila


kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu.

2) Persepsi Adalah proses bagaimana seseorang individu memilih,


menginterpretsikan masukan-masukan informasi.

3) Pembelajaran seseorang bertindak atas dasar pengalaman.

4) Kepercayaan Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif yang


dimiliki seseorang tentang sesuatu yang dapat membentuk image.

2.5.3 Tahap Prilaku Konsumen

Menurut schiffman dan kanuk (2020) perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari
beberapa tahap yaitu :

1. Tahap perolehan (acquisition)

2. Tahap konsumsi (consumption)

3. Tahap tindakan pasca beli (disposition)

2.5.4 Dimensi Perilaku Konsumen


1. Dimensi Rangsangan Pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (Debora & Anindhyta, 2018) merupakan suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu atau kelompok mendapatkan suatu yang dibutuhkan dan diinginkan
melalui penciptaan suatu produk dengan pihak lain yang saling membutuhkan.

2. Dimensi rangsangan lain

Menurut Erna (2017) merupakan setiap bentuk fisik visual atau komunikasi verbal yang dapat
mempengaruhi tanggapan individu. Untuk mengetahui rangsangan lain yang ditimbulkan dari
pasca pembelian sebuah produk atau jasa, diperlukan pengetahuan tentang faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam menerima mempertimbangkan informasi dan mengambil
keputusan dalam membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

3. Dimensi Karakteriktis Konsumen

Menurut Samhis Setiawan (2021) Karakteristik konsumen merupakan ciri individu yang
berperan sebagai pembentukan sikap dan merupakan petunjuk penting mengenai nilai-nilai yang
dianut oleh seorang konsumen. Sikap dalam menentukan pilihan produk dipengaruhi oleh
karakteristik konsumen.

4. Dimensi psikologi konsumen

Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologi yang utama yaitu faktor
motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap.

Menurut Kotler & Keller (2018) Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah model
respon rangsangan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki kesadaran konsumen dan
sekelompok proses psikologis digabungkan dengan karakteristik konsumen tertentu
menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan akhir pembelian. Indikator dari
proses psikologi yaitu motivasi persepsi, pembelajaran, dan memori yang mempengaruhi respon
konsumen secara fundamental.

5. Dimensi proses keputusan pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2018: 112), Keputusan pembelian yaitu pemilihan dari dua atau
lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang bisa membuat keputusan,
harus tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli bisa mengarah pada
bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian
konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen.

2.5.5 Indikator Perilaku Konsumen

1. Indikator perangsang pemasaran

1) Produk Smartphone Oppo

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,
dicari, dibeli, digunakan, sebagai pemenuh kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
(Fandi T 2018)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat,
property, organisasi, informasi, dan ide. Kotler & Keller (Rambat. L 2018)

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu
kegiatan perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi
yang tujuannya untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Thamrin dan Francis
(2019)

Produk merupakan kombinasi barang dan layanan yang ditawarkan perusahaan kepada target
pasar guna memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong
(Buchari Alma 2020)

Produk meliputi objek secara fisik pelayanan orang tempat organisasi gagasan atau bauran wujud
yang dipasarkan perusahaan. Menurut Abdullah dan Tantri dalam (Simamora, 2019)

2) Indikator Harga

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan
sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Assauri (Fandi T 2018)
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa lainnya yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa sehingga
menimbulkan kepuasan konsumen. Menurut Alma (2020:169)

Harga adalah sejumlah pengorbanan yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh
produk dan jasa. (Thamrin dan Fracis 2019)

Harga adalah suatu nilai yang dinyatakan dalam bentuk rupiah guna pertukaran atau transaksi
atau jumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Menurut
Shinta & Rusda (2017:181)

Harga merupakan suatu nilai produk karena akan berpengaruh terhadap keuntungan produsen
harga juga menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli sehingga perlu pertimbangan khusus
untuk menentukan harga tersebut. (Devi, 2019)

2. Indikator rangsangan lain

1) Indikator Ekonomi

Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan
asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan
berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan
efisien . Menurut Abraham maslow (Damiati 2017)

Ekonomi adalah suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan dengan
atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi
dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi, sekarang dan di masa datang kepada berbagai
orang dan golongan masyarakat. Menurut putong (syamsu Q 2017)

Ekonomi adalah studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang selalu
terbatas atau langka. Menurut Mankiw (Rinatya 2020)

2) Indikator Teknologi

Teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan
sesuatu yang ada sekelilingnya secara lebih maksimal. Dengan demikian, sejarah sederhana
teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia. Thamrin dan Francis
(2019)

Teknologi merupakan suatu rancangan langkah instrumental untuk memperkecil keraguan


mengenai hubungan sebab akibat dalam mencapai hasil yang diharapkan, dan dikatakan juga
bahwa teknologi umumnya mempunyai dua komponen yaitu aspek perangkat keras yang berupa
peralatan dan aspek perangkat lunak yang berupa informasi. Menurut BI Purnawan (Buchari
Alma 2020)

Teknologi ini ialah suatu cara dalam melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan alat serta akal, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau juga
membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indra serta otak manusia. Menurut Iskandar
Alisyahbana (Fandi. T 2018)

3. Indikator Karakteristis Konsumen

1) Indikator Budaya

Menurut Kotler & Keller (Syansu Q 2017) Mengungkapkan bahwa budaya adalah
determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang melalui keluarga dan institusi utama lainnya
seorang anak yang tumbuh di negara lain mungkin mempunyai pandangan yang berbeda tentang
diri sendiri, hubungan dengan orang lain dan ritual. Pemasar harus benar-benar memperhatikan
nilai-nilai budaya di setiap negara untuk memahami cara terbaik memasarkan produk lama
mereka dan mencari peluang untuk produk baru indikator dari faktor budaya yaitu sub budaya
dan kelas sosial yang sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

Menurut Ebert & Griffin (Damiati 2017) mengungkapkan bahwa budaya mencakup
budaya (cara hidup yang membedakan dari satu kelompok besar dengan kelompok lain),
subkultur (kelompok yang lebih kecil yang berbagi nilai bersama) dan kelas sosial (peningkatan
budaya dari kelompok berdasarkan kriteria-kriteria tertentu seperti latar belakang pekerjaan dan
pendapatan).
Menurut Daryono (2018) mengungkapkan budaya adalah kebiasaan suatu masyarakat
dalam menanggapi suatu yang dianggap memiliki nilai dan kebiasaan, yang bisa dimulai dari
mereka menerima informasi posisi sosial mereka dalam masyarakat, dan pengetahuan mereka
tentang apa yang mereka rasakan

2) Indikator Sosial

Menurut Kotler dan Keller (Rinatya 2020) Mengungkapkan sosial merupakan pengaruh
dari sekelompok orang yang memenuhi seorang individu untuk mengikuti kebiasaannya. Faktor
sosial seperti kelompok, social, keluarga, serta peranan dan status sosial merupakan aspek
eksternal yang menstimulasi keputusan pembelian konsumen.

Menurut Ebert & Griffin (Damiati 2017) sosial mencakup keluarga, pemimpin opini
(orang yang pendapatnya didengarkan oleh orang lain) dan kelompok referensi lain seperti
teman, rekan kerja dan kolega seprofesi.

Menurut Lamb (Zainuddin 2018) mengungkapkan sosial merupakan sekelompok orang


yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan di dalam status atau penghargaan
komunitas yang secara terus-menerus bersosialisasi di antara mereka sendiri baik secara formal
dan informal.

4. Indikator Psikologi Konsumen

1) Indikator Motivasi

Menurut Sardiman (Daryanto 2018) Menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya
upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
mencapai tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).

Menurut Sudarman AM (Oki Ainur 2020) Mengemukakan bahwa motivasi intrinsik


adalah motivasi-motivasi yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar,
karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Menurut Fredrick J. Mc Donal (Elbadiansyah 2019) Motivasi adalah perubahan energi
pada diri dari seseorang yang ditandai dengan perasaan dan juga reaksi untuk mencapai sebuah
tujuan.

5. Indikator Proses Keputusan Pembelian

1) Indikator Pembelian

Menurut Cahyania (Damiati. 2017) Pembelian merupakan suatu tindakan untuk


mendapatkan barang atau jasa yang kemudian akan dipergunakan sendiri atau dijual kembali.

Menurut Lamb (Rinatya Nessa 2020) Keputusan pembelian konsumen yaitu tahap demi
tahap yang dipergunakan konsumen ketika membeli barang dan jasa.

Menurut Swastha (Syamsu Q 2017) Pembelian yaitu sebuah pendekatan penyelesaian


masalah pada kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam mempengaruhi
keinginan dan kebutuhannya yang terdiri dari pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian
informasi, evaluasi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian dan tingkah laku setelah
pembelian.

Seorang atau sekelompok perlu memahami konsumen dilihat dari perilaku mereka.
Perilaku konsumen merupakan studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran
yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa pengalaman, serta ide-ide.
Dengan memahami tentang perilaku konsumen dan proses konsumsi akan menghasilkan
sejumlah manfaat, beberapa diantaranya adalah membantu konsumen menengah dalam
pengambilan keputusan yang lebih baik, dan lebih lanjut mempelajari konsumen akan
memperdalam pemahaman tentang faktor-faktor psikologis, sosiologis, dan budaya dan pribadi
yang mempengaruhi semua perilaku konsumen (Juliandi, 2019).

Psikologis : PEMBELIAN

 Motivasi

 Persepsi

 Gaya hidup
 Pengetahuan

 Keyakinan dan Pendirian

Sosiologis :

 Kelompok acuan

 Keluarga

 Peran dan Status

Budaya :

 Kultur

 Sub Kultur

 Kelas Sosial

Pribadi :

 Usia dan Siklus hidup

 Keadaan ekonomi

 Gaya hidup

 Kepribadian dan Konsep diri

 Peran dan Status

Sumber: (Arif, 2020)

Gambar 2.1 Model Faktor-faktor Perilaku Konsumen

2.6 Penelitian Terdahulu

2.7 Kerangka Pemikiran


Berdasarkan kerangka pemikiran di bawah ini, konteks penelitian berfokus pada kegiatan
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Smartphone Oppo terhadap salah satu produknya.
Bentuk kegiatan komunikasi pemasaran tersebut terdiri dari periklanan, promosi penjualan,
publisitas, dan penjualan langsung. Selain itu, diidentifikasi pula adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap Smartphone Oppo, yang selanjutnya
dihubungkan dengan bentuk-bentuk komunikasi pemasaran tersebut.

Kemudian dilakukan analisis pengaruh komunikasi pemasaran terhadap keputusan


pembelian konsumen sehingga diharapkan dapat diketahui apakah komunikasi pemasaran, baik
secara simultan maupun parsial, mampu mempengaruhi keputusan pembelian Smartphone Oppo
dan bentuk komunikasi pemasaran mana yang paling berpengaruh pada perilaku konsumen
dalam membeli Smartphone Oppo.

Tabel Kerangka Berpikir

Periklanan

X1

Promosi penjualan Keputusan


X2
Pembelian

Y
Publisitas

X3

Penjualan Langsung

X4
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan lokasi penelitian

Factor Deskripsi
Tempat penelitian Pengguna Smartphone Oppo di Bandung
Variabel Penelitian Variable independen komunikasi pemasaran
(x1,x2,x3,x4)
Varabel dependen : Keputusan pembelian
Pengumpulan Data Melalui penyebaran kuisioner yang
dikembangkan dari indicator variable
independen penelitian.
Teknik Sampling penelitian ini menggunakan 5 variabel (4
independen + 1 dependen) maka jumlah
anggota sampel minimal = 10 x 5 = 40.
Sehingga dalam penelitian ini jumlah
responden yang diambil sebanyak 100
responden yang menggunakan di Kota
Bandung dengan Pemilihan metode sampel
nonprobabilitas yang dipilih adalah pemilihan
sampel bertujuan pertimbangan (purposive
sampling).
Metode Metode yang digunakan adalah metode
penelitian kuantitatif dengan pendekatan
kuantitatif lalu penyebaran kuisioner atau
angket.
Metode analisis data Uji asumsi klasik : 1. Uji Normalitas, uji
multikolinieritas, autokorelasi,
heterokedastisitas, analisis regresi linear
berganda, uji hipotesis, uji koefisien
determinasi.

Anda mungkin juga menyukai