Oleh:
LINDA DAMAYANTI
NIM. 20170510027
PENDAHULUAN
handphone cerdas yang memiliki berbagai kelebihan dan banyak diminati oleh
menyimpan data, sebagai media informasi, sebagai sarana hiburan, sebagai sarana
untuk usaha dan bisnis dan lain sebagainya. Dikutip dari katadata.co.id Lebih dari
setengah populasi di Indonesia atau 56,2% telah menggunakan ponsel pintar pada
telah memanfaatkan ponsel pintar. Dalam kurun waktu enam tahun sejak 2019,
adalah Oppo smartphone. Oppo adalah penyedia layanan elektronik dan teknologi
lebih dari 20 negara. Pada bulan April tahun 2013 Oppo untuk pertama kalinya
Oppo Find Way U7015, dan Oppo Find Piano. Oppo merupakan salah satu jenis
produk yang terkenal dengan kelebihan kamera nya yang bagus dibandingkan
dengan produk yang lainnya. Tingkat persaingan yang terjadi antara perusahaan-
perusahaan GSM (Global Sistem Form Mobile Communication) semakin ketat
Ketika konsumen sudah memutuskan produk yang akan dibeli maka dia akan
mencari semua informasi yang berhubungan dengan produk yang akan dibeli
Table 1.1
Smartphone
penjualan di Indonesia pada Q3 tahun 2020 sebesar 21.7% dan berada di posisi
kedua setelah Vivo. Vivo mampu menguasai market share mengalahkan produk
smartphone dapat dilihat juga dari data penjualan disalah satu toko smartphone
Table 1.2
Smartphone
Grafik 1.1
penurunan penjualan dari tahun 2018-2020, Oppo berhasil dikalahkan oleh produk
baru lainnya dilihat dari fitur-fitur, layanan, desain produk dan kualitas produk
yang jauh lebih baik membuat konsumen memilih produk lain yang sesuai dengan
produk lain akan berdampak pada rendahnya pembelian Smartphone Oppo serta
pendapatan salah satu nya pada Toko Kus Celuller. Apabila masalah ini tidak
segera ditangani maka bisa terjadi kerugian dalam penjualan karena menurunnya
tingkat pendapatan perusahaan yang akhirnya akan merugikan. Maka dengan hal
meningkatkan kualitas produk dan citra merek untuk menjadi salah satu cara
Kualitas produk merupakan suatu bentuk atau jasa yang diukur dalam
fungsi kinerja dari produk tersebut yang dapat memenuhi kebutuhan dan
karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. Durability (daya tahan), yaitu
berapa lama umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut
harus diganti. Semakin tinggi frekuensi pemakaian konsumen pada produk maka
memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak adanya cacat pada
dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil
Aesthetics (estetika), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, seperti bentuk
fisik, model atau desain artistic, warna dan lainnya. Perceived Quality (kesan
direparasi, serta kompetensi dan keramahan staf. Saat ini konsumen sangatlah
kritis dalam memilih suatu produk. Keputusan untuk membeli suatu produk
Selain kualitas produk, salah satu hal yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian yaitu citra merek. Menurut Kotler dan Keller (2009:208) mengatakan
bahwa citra merek adalah seperangkat keyakinan ide dan kesan yang terbentuk
oleh seseorang terhadap suatu objek. Citra adalah suatu gambaran, penyerupaan
kesan utama atau garis besar bahkan bayangan yang dimiliki oleh seseorang
tentang sesuatu. Sedangkan merek (brand) adalah nama, istilah, tanda, symbol,
mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan
membedakan dari produk lain. image konsumen yang positif terhadap suatu brand
lebih baik juga menjadi dasar untuk membangun citra perusahaan yang positif.
Citra merek harus mampu mewakili semua karakteristik baik internal maupun
dan citra merek terhadap keputusan pembelian, telah dilakukan oleh beberapa
penulis menemukan bahwa terdapat perbedaan hasil (research gap) dari beberapa
penelitian lain Rawung, (2015) menunjukan bahwa variabel kualitas produk tidak
menunjukan bahwa masih inkonsistensi, sehingga diduga ada variabel lain yang
keputusan pembelian.
citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dan menurut Lubis &
keputusan pembelian.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dari itu saya tertarik mengambil judul
Kuningan )”.
Smartphone Oppo ?
Smartphone Oppo ?
Smartphone Oppo
1. Manfaat Teoritis
pembelian.
2. Manfaat Praktisi
The American Marketing dalam Kotler dan Keller (2012, p.27) Sebagai ilmu
memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra dan masyarakat. Sebagai strategi
berorientasi pasar dalam menjalankan suatu bisnis baik dalam lingkungan mikro
proses baik tawar menawar maupun tukar menukar dengan maksud mengadakan
memproduksi produk dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen dan meyakinkan
produsen.
merupakan suatu kegiatan antara konsumen dan produsen yang bertujuan untuk
menyalurkan produk barang dan jasa dari produsen ke konsumen yang nyaman
dan cocok untuk dikonsumsi agar dapat memehuni kebutuhan dan keinginan
konsumen.
mengevaluasi berbagai pilihan dan memutuskan pilihan pada suatu produk dari
pembelian didefinisikan sebagai sebuah pilihan dari dua atau lebih alternatif
keputusan pembelian.
dan keinginan.
penggunaan.
memandang suatu produk sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu
metode pembayaran.
pelanggan setia.
(2003), yang dilakukan oleh konsumen, antara lain yaitu sebagai berikut :
1. Faktor Kebudayaan.
2. Faktor Sosial.
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang), peran, dan status sosial.
3. Faktor Pribadi
keadaan ekonomi, gaya hidup (lifestyle), serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
4. Faktor Psikologis.
tersebut.
produk yang telah mereka beli biasanya akan melakukan pembelian ulang
produk tertentu.
kemampuan suatu produk untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai
peluang untuk mengetahui dan memahami apa yang menjadi kebutuhan dan
dalam jumlah beberapa unsur atau atribut yang dimiliki produk. Semakin
banyak atribut yang dimiliki produk atau merek, maka semakin berkualitas
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai (value) dan harga
paling tinggi dan bernilai adalah barang atau jasa yang paling tepat untuk
dibeli (best-buy).
perusahaan
2. Faktor yang berhubungan dengan human resource, yaitu : operator,
sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi pada perusahaan maka dapat
menciptakan suatu produk yang berkualitas tinggi, oleh karena itu perusahaan
1. Bentuk (form)
produk.
2. Fitur (feature)
3. Penyesuaian (Customization)
memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang yang lebih rendah.
6. Ketahanan (Durability)
7. Keandalan (Reliability)
9. Gaya (Style)
Menurut Kotler dan Keller (2016) citra merek adalah persepsi konsumen
tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi yang ada pada pikiran
konsumen ketika mengingat suatu merek tertentu. Citra merek adalah apa yang
konsumen pikirkan dan rasakan ketika mendengar ataupun melihat nama suatu
merek. Atau dengan kata lain, citra merek merupakan bentuk atau gambaran
tertentu dari suatu jejak makna yang tertinggal dibenak khalayak konsumen
(Wijaya, 2011).
garis besar bahkan bayangan yang dimiliki oleh seseorang tentang sesuatu.
Sedangkan merek (brand) telah menjadi elemen yang sangat penting yang
maupun penyedia jasa. image konsumen yang positif terhadap suatu brand lebih
baik juga menjadi dasar untuk membangun citra perusahaan yang positif.
merek yaitu:
3. Kegunaan atau manfaat yang terkait dengan fungsi dari produk barang
4. Harga, dalam hal ini berkaitan dengan banyak atau sedikitnya jumlah uang
a. Mudah dikenali
Selain dengan logo, sebuah merek dapat dikenal melalui pesan, melalui
c. Selalu diingat
Elemen suatu merek harus mudah diingat dan disebut atau diucapkan.
1. Brand Identity
Brand identity adalah identitas fisik yang berkaitan dengan merek atau
merek atau produk lain, seperti logo, warna, kemasan, lokasi, identitas
2. Brand Personality
3. Brand Association
Brand association adalah hal spesifik yang pantas atau selalu dikaitkan
dengan suatu merek, bisa muncul dari penawaran unik suatu produk,
aktivitas yang berulang dan konsisten misalnya dalam hal sponsorship atau
Brand attitude & behavior merupakan perilaku dan sikap komunikasi dan
konsisten antara janji dan kenyataan, pelayanan yang baik dan kepedulian
mimpi dan obsesinya terwujud dari apa yang telah ditawarkan . Nilai dan
social.
standar-standar kualitas pasar yang ada. Hal ini bermaksud agar kualitas yang
kompetitornya.
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
satu yang paling diandalkan oleh seorang pemasar dalam memasarkan suatu
Pembelian
asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen. Dengan citra merek dari
merek dapat dikatakan sebagai apa yang konsumen pikir atau rasakan ketika
mereka mendengar atau melihat nama suatu merek produk. Citra merek akan
produk.
Citra merek sebagai refleksi pikiran secara keseluruhan serta
keyakinan dengan mengingat kualitas yang unik sehingga terlihat berbeda dari
yang lain, citra merek salah satu aspek yang sangat penting terhadap
mengkonsumsi nilai lebih pada merek yang telah memiliki citra yang baik.
Sebab citra produk yang positif akan membuat pelanggan loyal dan bersedia
membeli produk di kemudian hari dan menjadi salah satu cara untuk
meningkatkan penjualan.
Pembelian
Kualitas produk dan citra merek merupakan salah satu faktor yang
mengeluarkan produk yang berkualitas baik dan citra merek yang positif maka
terdahulu oleh Nanda Dewi (2019) bahwa kualitas produk dan citra merek
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas produk dan citra merek
berikut :
Table 2.1
Penelitian Terdahulu
. Produk keputusa
Smartfren n
Andromax pembelia
4G/LTE n
. Smartfren merek
merek keputusa
berpengar n
uh positif pembelia
terhadap n
keputusan
pembelian
. dan
Harga
berpengar
uh positif
terhadap
keputusan
pembelian
keputusan Asus. Y
pembelian keputusa
sementara n
harga pembelia
berpengar n
uh positif
dan
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
e Xiaomi serta
di Kota keputusa
Langsa. n
pembelia
n.
smartphon Smartphone. n
e melalui pembelia
minat beli n.
sebagai
variabel
intervenin
g.
Sedangka keputusa
n variabel n
yang pembelia
memiliki n.
pengaruh
rendah
terhadap
keputusan
pembelian
adalah
Brand
Ambassad
or. Brand
Ambassad
or
memiliki
koefisien
yang
negatif
menandak
an tidak
terlalu
berpengar
uh dalam
keputusan
pembelian
konsumen Smartphone n
smartphon di Surakarta n.
e Apple Indonesia.
iOS.
Sebalikny
a, para
peneliti
secara
spesifik
menemuk
an bahwa
variabel
fitur
memiliki
kemampu
an paling
lemah
untuk
mempeng
aruhi
keputusan
pembelian
merek n
gambar pembelia
objek n.
hipotesis,
yang
memiliki
manfaat
tetapi
tidak
signifikan
dan
berpengar
uh
terhadap
keputusan
pembelian
uh Jakarta. keputusa
terhadap n
keputusan pembelia
pembelian n.
konsumen
dan citra
merek
berpengar
uh
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
University Of pembelian n
e merek n
Samsung.
Kualitas Produk
(X1)
2
Keputusan Pembelian
(Y)
3
Kerangka Berfikir
2.3 Hipotesis
yang terkumpul.
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan metode
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan untuk
antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian deskriptif ini dilakukan dengan
variabel-variabel terikat.
respon variabel ini muncul sebagai akibat karena adanya variabel bebas.
yang diteliti meliputi dua variabel sebagai variabel bebas yaitu kualitas produk
dan citra merek. Variabel terikat yaitu keputusan pembelian pada produk
smartphone Oppo.
Tabel 3.1
Operasional Variabel
Pengukur
pikiran konsumen.
kesediaan menanggung
ditimbulkannya.
Keputusan pembelian
pembeli sebenarnya
merupakan kumpulan
dari sejumlah keputusan
2012).
3.3.1 Populasi
objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi merupakan salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat
perhatian dengan segala seksama apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil
yang dapat dipercaya dan tepat guna untuk daerah atau objek penelitiannya (Muri
Yusuf 2017:145).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, populasi adalah seluruh objek yang
memiliki karakteristik yang sama. Berkaitan dengan hal tersebut maka populasi
3.3.2 Sampel
tersebut.
Sampel yang dapat dijadikan data dalam penelitian ini adalah pengguna
Smartphone Oppo yang ada di Kabupaten Kuningan. Jadi, sampel yang akan
insidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel
bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
sampel diambil secara spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja
bertemu dengan peneliti, maka orang tersebut dapat dijadikan sampel. Dengan
kata lain sampel diambil atau dipilih karena ada tempat dan waktu yang tepat.
Tanpa kriteria peneliti, bebas memilih siapa saja yang ditemuinya untuk
dijadikan sampel.
3.4.1 Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli
(tanpa perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber-sumber yang ada. Data ini biasanya diperoleh dari
Fokus utama pada penelitian ini adalah kualitas produk dan citra merek
5 = SS (Sangat Setuju)
4 = S (Setuju)
3 = RR (Ragu-Ragu)
2 = TS (Tidak Setuju)
Tabel 3.2
Rentang Nilai
3.5 Uji Instrumen Data
(correlated item-total correlations) dengan nilai r hitung > r tabel dan bernilai
positif maka pernyataan tersebut dikatakan valid (Ghozali (2009). Uji validitas
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaaan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel
apabila pengujian tersebut menunjukkan koefisien Alpha (Cronbach Alpha) > 0,6
(Ghozali, 2009).
yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
tang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan membuat gambaran secara
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara
menggambarkan variabel independen yaitu kualitas produk (X1) dan citra merek
(X2) serta variabel dependent yaitu keputusan pembelian (Y). dalam menganalisis
penelitian ini dapat menggunakan rumus mean atau rata-rata yaitu ukuran tendensi
pusat yang memberikan gambaran mengenai data dan merupakan nilai yang dapat
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independent).
3.6.2.3 Heteroskedastisitas
lain. Untuk menguji multikolinieritas dengan cara melihat nilai VIF masing-
masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data
antara variabel bebas kualitas produk dan citra merek dan variabel terikat
Y= a+b1X1+b2X2+ ε
Keterangan :
Y = Variabel terikat
A = Konstanta
ε = Epsilon
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD = Besarnya koefisien penentu (determinasi)
r = Koefisien korelasi
2009:88).
SURAT PENGANTAR KUESIONER
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di tempat
Dengan Hormat
pengisian. Adapun tujuan dalam pengisian kuesioner ini untuk memperoleh data
jawaban yang sebenar-benarnya dalam mengisi kuesioner ini. Atas segala bantuan
Linda
Damayanti
A. Identitas Responden
Petunjuk pengisian :
1. Nama :………………………
2. Jenis Kelamin :
a. Laki – Laki
b. Perempuan
3. Usia
a. <20 Tahun
b. 21 – 30 Tahun
c. 31- 40 Tahun
d. >40
4. Pekerjaan
a. Pelajar/Mahasiswa
b. Pegawai Negeri
d. Karyawan
e. Lain-lain …………..(sebutkan)
Berikut petunjuk pengisian pernyataan dalam koesioner :
pernyataan.
alternatif jawaban positif yaitu : Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju
(S) diberi skor 4, Ragu-ragu (RR) diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi
Alternatif Jawaban
No Pernyataan SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
berkualitas.
Contoh :
DAFTAR PERNYATAAN
1. Kualitas Produk
Alternative Jawaban
No Pernyataan SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
Kinerja (fermomance)
berkualitas.
smartphone lain.
garansi.
Konsistensi/Kesesuaian
nasional.
Fitur (feature)
Keandalan (reability)
rusak.
Desain (design)
2. Citra Merek
Alternative Jawaban
No Pernyataan SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
Mudah dikenali
banyak dikenali.
2. Smartphone Oppo produk yang
diingat.
Selalu diingat
3. Keputusan Pembelian
Alternative Jawaban
No Pernyataan SS S RR TS STS
5 4 3 2 1
kebutuhan.
2. Saya membeli smartphone oppo
Mencari informasi
memutuskan membeli
smartphone oppo.
membeli.
yang diharapkan.
pembelian ulang.
No. Dokumen :
NIM : 20170510027
Jenjang : S1
Tahun : 2020
Konsentrasi : Pemasaran
Halaman Paraf
No Tgl Saran Perbaikan Hal Hasil Perbaikan
Perbaikan Pembimbing
1 Perbaikan penulisan latar Sudah diperbaiki
belakang masalah sesuai dengan
arahan
10