Anda di halaman 1dari 10

Analisis Selera Konsumen Terhadap Merek Smartphone Berdasarkan

Sistem Operasi

Oleh:
Hari Setiyono
Program Studi Tehnik Informatika, STMIK Bina Patria

Abstrak

Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara OS yang digunakan saat ini, preferensi terhadap merek
smartphone, dan hubungan antara fitur smartphone dan pemilihan merek smartphone berbasis OS Android. Sampel dari
penelitian ini adalah warga di Dinas BPTP yang menggunakan smartphone. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
Convenience Sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 50
responden.
Hasil dalam penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara OS yang digunakan saat ini dengan
minat mengganti OS, terdapat perbedaan preferensi merek smartphone dengan OS android,dan terdapat hubungan antara
fitur smartphone dengan pemilihan merek smartphone berbasis android.

Kata kunci : Merek, Fitur-fitur, Merek Smartphone, Operating System (OS)

I. Pendahuluan maka munculah suatu produk untuk dapat


1.1. Latar Belakang menjawab dan memenuhi kebutuhan konsumen
Perkembangan jaman yang cepat, dan yaitu smartphone.
modern serta diiringi dengan perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang Saat ini, smartphone merupakan
semakin maju, hal ini menyebabkan banyak fenomena baru bagi masyarakat yang
pemain industri jasa maupun produk untuk memudahkan masyarakat dari segi informasi
berlomba-lomba dalam memenangkan maupun bertelekomunikasi khususnya di
persaingan yang semakin ketat dan memiliki Yogyakarta. Smartphone atau ponsel cerdas
keunggulan kompetitif. Semakin beragamnya merupakan kombinasi dari PDA dan ponsel,
produk maupun jasa yang ditawarkan oleh namun lebih berfokus pada bagian ponselnya.
perusahaan kepada konsumen dalam berbagai Smartphone ini mengintegrasikan kemampuan
merek serta diiringi dengan perkembangan ponsel dengan fitur komputer - PDA.
yang pesat dari teknologi yang berdampak pada Smartphone mampu menyimpan informasi, e-
informasi dan telekomunikasi, dan seluruh mail, dan instalasi program, seperti
aspek-aspek kehidupan masyarakat, hal ini menggunakan mobile phone dalam satu device.
telah meningkatkan keinginan konsumen untuk Smartphone biasanya berorientasi pada fitur
mencoba produk dalam berbagai merek. ponsel dibanding dengan fitur PDA. Sebagian
besar perangkat mobile yang melebihi
Seiring dengan berkembangnya internet kemampuan ponsel dapat dikategorikan sebagai
di Indonesia yang maju, internet menjadi fitur smartphone. Banyak yang mendefinisikan
yang wajib ada dan berubah fungsi dalam smartphone adalah ponsel yang di dalamnya
ponsel itu sendiri selain digunakan untuk berisi inovasi gadget termutakhir (Chuzaimah,
telepon dan SMS (Short Message Service). et all., 2010).
Sekarang ini ponsel tidak hanya digunakan
untuk telepon dan SMS (Short Message Beberapa pemain di pasar smartphone
Service) tetapi konsumen menginginkan ponsel yang mendunia adalah Blackberry dengan
untuk dapat memenuhi kebutuhannya dan Blackberry OS, Nokia dengan OS Symbian,
membantu memudahkan konsumen dalam dan Apple dengan iOS. Namun beberapa tahun
melakukan aktivitasnya. Kebutuhan konsumen terakhir, OS Android, patner kerjasama Google,
yang semakin beragam dan didukung dengan mulai menyeruak masuk ke pasar smartphone.
perkembangan internet yang semakin maju Android adalah sistem operasi berbasis Linux
untuk telepon seluler maupun komputer tablet. Penelitian ini merupakan replikasi dan
Android menyediakan platform terbuka bagi dari penelitian yang dilakukan sebelumnya,
para pengembang untuk menciptakan aplikasi penelitian yang akan direplikasi adalah jurnal
mereka sendiri untuk digunakan oleh yang dibuat oleh Pandey dan Nakra (2014)
bermacam peranti bergerak. Bermula dari dengan judul asli Consumer Preference
kerjasama antara Google Inc dengan Android Towards Smartphone Brands, with Special
Inc di tahun 2000 dan akhirnya Android Inc Reference to Android Operating System. Dari
diakuisisi oleh Google Inc di tahun 2005. analisis dan uraian diatas maka penulis
Vendor yang mempelopori masuknya ponsel mencoba melakukan penilitian ini dalam
berbasis OS Android di Indonesia tahun 2009 bentuk tugas akhir dengan judul: “Analisis
adalah HTC asal Taiwan dengan ponselnya Preferensi Smartphone Brand, Fitur
yaitu HTC Magic. Selanjutnya berbagai vendor Smartphone dan Operating System Android”.
lain seperti Samsung, Sony, Asus, Lenovo, LG
dll mulai meluncurkan ponsel-ponsel berbasis
OS Android di tahun 2010. Sejak itu, para 1.2 RUMUSAN MASALAH
pengamat mulai memprediksi bahwa Android 1. Apakah ada pengaruh signifikan antara OS
akan booming dengan angka penjualan 400% di yang digunakan saat ini dengan minat
tahun 2010. (www.indoforum.org,2011). untuk mengganti OS?
2. Apakah ada perbedaan preferensi
Menurut hasil survei, smartphone smartphone brand kaitannya dengan OS
berbasis android telah mempunyai pengguna android?
terbanyak dibandingkan smartphone berbasis 3. Apakah ada hubungan antara fitur
OS yang lain. Hal itu dikarenakan OS android smartphone dan pemilihan terhadap
bersifat open source, sehingga aplikasi pihak smartphone brand berbasis OS android?
ketiga untuk operating system android
berkembang sangat pesat, semakin banyaknya 1.3 TUJUAN PENELITIAN
jumlah aplikasi dan games yang beredar untuk 4. Menganalisis pengaruh OS yang digunakan
smartphone berbasis android. Walaupun bisa saat ini dengan minat untuk mengganti OS.
dibilang android merupakan OS yang memiliki 5. Menganalisis perbedaan preferensi
umur termuda dibanding mobile OS lainnya, smartphone brand kaitannya dengan OS
tapi dalam waktu beberapa tahun saja android android.
dapat bersaing dengan mobile OS lainya yang 6. Menganalisis hubungan antara fitur
sudah populer lebih dulu bahkan berdasarkan smartphone dan pemilihan terhadap
statistik survey yang dilakukan pada akhir smartphone brand berbasis OS android.
tahun 2011, android menguasai 43% pangsa
pasar mobile OS dan mengalahkan pesaing- 1.4 MANFAAT PENELITIAN
pesaingnya. 1. Manfaat Praktis
Sebagai bahan pertimbangan bagi
Pengguna smartphone yang akan diteliti perusahaan-perusahaan yang memproduksi
dalam penelitian ini salah satunya adalah smartphone baik dalam bentuk handphone
mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Pemilihan maupun tablet, dalam memakai atau
mahasiswa sebagai subjek penelitian adalah menggunakan OS tertentu untuk produk yang
karena mahasiswa merupakan suatu komunitas akan dikeluarkan agar lebih diminati konsumen
yang berpikiran terbuka terhadap segala dan menambah informasi bagi perusahaan itu
informasi serta memiliki keingintahuan sendiri.
terhadap segala hal yang ada disekitarnya, tidak
terkecuali terhadap produk smartphone. 2. Manfaat Akademis
Dengan latar belakang pendidikan dan Penelitian ini bertujuan untuk
pengetahuannya, diasumsikan mereka menambah pengetahuan teoritis dan
mempunyai pengetahuan yang cukup untuk memperluas wawasan untuk mempelajari
memberikan penilaian terhadap smartphone secara langsung dan menganalisis pengaruh OS
yang mereka gunakan. Selain mahasiswa, yang digunakan saat ini dengan minat untuk
pengguna smartphone dikalangan para pekerja mengganti OS, menganalisis perbedaan
(karyawan swasta, pegawai negeri / PNS, preferensi merek smartphone kaitannya dengan
wirausaha) juga akan dijadikan sebagai subjek OS android, dan menganalisis hubungan antara
penelitian. fitur smartphone dan pemilihan terhadap merek
smartphone berbasis OS android. Selain itu
dapat dijadikan informasi tambahan bagi b. Bagian yang berisi layanan yang
pembaca untuk menambah referensi bagi membentuk sistem dasar semua aplikasi,
penelitiannya baik yang akan maupun yang yaitu Core Service Layer.
sedang melakukan penelitian tersebut. c. Sementara itu, bagian untuk grafis disebut
Media Layer. Lapisan ini terbentuk untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA mengarahkan audio, video, dan teknologi
2.1 Sistem Operasi (OS) grafis lainnya menjadikan iOS kaya akan
Menurut Adelphia (2015) sistem multimedia.
operasi mobile adalah software utama yang d. Yang terakhir adalah Cocoa Touch layer,
melakukan manajemen dan kontrol terhadap bagian ini berfungsi untuk interaksi antara
hardware secara langsung serta manajemen dan user dan optimasi focus.
mengontrol software-software lain sehingga Keempat bagian tersebut bersatu dalam iOS.
software-software lain tersebut dapat bekerja. Sistem operasi ini juga dikonsep untuk dapat
Sehingga suatu sistem operasi mobile akan bekerja dengan baik dilayar sentuh (Adelphia,
bertanggung jawab dalam mengoperasikan 2015). Menurut Adelphia (2015) ada beberapa
berbagai fungsi dan fitur yang tersedia dalam fitur menarik yang bisa anda temukan di sistem
perangkat ponsel tersebut seperti, schedulling operasi iOS dalam iPhone, diantaranya:
task, keyboard, WAP, email, text message, 1) User friendly
sinkronisasi dengan aplikasi dan perangkat lain, 2) Kemampuan untuk bekerja secara multi
memutar musik, kamera, dan mengontrol fitur- tasking
fitur lainnya (Adelphia, 2015). 3) Desain yang elegan
4) Banyak pengembang yang memberikan
Menurut Adelphia (2015), selain
aplikasi untuk diunduh melalui App Store
berfungsi untuk mengkontrol sumber daya
hardware dan software ponsel seperti keypad, 5) Ukuran memory yang cukup besar. Sampai
layar, phonebook, baterai, dan koneksi ke saat buku ini ditulis masih tersedia ukuran
jaringan, sistem operasi juga mengontrol agar 8-128 GB. Sulit terserang oleh virus.
semua aplikasi bisa berjalan stabil dan 6) Upgrade sistem operasi dapat dengan
konsisten. Selanjutnya Adelphia menilai sistem mudah dilakukan melalui smartphone
operasi harus dirancang fleksibel sehingga para ataupun PC.
software developer lebih mudah menciptakan
aplikasi-aplikasi baru yang canggih. Namun menurut Adelphia (2015) banyak hal
yang mungkin tidak disukai oleh beberapa
Jenis-jenis Operating System (OS) pada individu ketika hendak memakai sistem operasi
Smartphone: ini, diantaranya adalah:
A iOS 1) Harga yang relatif mahal. Belum diketahui
Adelphia (2015) mendefinisikan iOS adalah sebabnya kenapa merek Apple selalu
sistem operasi yang dikembangkan oleh mempunyai harga yang diatas rata-rata.
perusahaan Apple untuk ponsel iPhone, tetapi 2) Belum tersedia pemasangan memori
kemudian berkembang dan dapat digunakan ke tambahan (eksternal).
dalam perangkat Apple yang lainnya seperti 3) Tidak dapat melakukan modifikasi terhadap
iPod Touch, Apple TV dan iPad. Menurut sistem operasi.
Adelphia (2015) sistem operasi ini bersifat 4) Output suara masih terlalu kecil.
tertutup dan hanya bisa digunakan oleh Berikut ini daftar versi iPhone beserta
perangkat Apple, jadi anda tidak akan iOS yang digunakan dari awal kemunculannya
menemukan sistem operasi iOS pada perangkat hingga sekarang (Adelphia, 2015)
serupa dengan merek lain. Didalam iOS juga
terdapat komponen abstraction layers, yaitu Tabel 1
lapisan sistem iOS yang terbagi menjadi empat Perkembangan iPhone
bagian, seperti framework yang berfungsi untuk iOS
membangunkan user ke hardware (Adelphia, Versi versi Prosesor Kamera
2015). Menurut Adelphia (2015) dalam iOS iOS
juga terdapat komponen Darwin yang masih iPhone 3.1.3 620 Mhz 2 MP
satu keluarga dengan UNIX, beberapa lapisan iPhone iOS
dalam iOS adalah: 3G 4.2.1 412 Mhz arm 11 2 MP
a. Lapisan yang berhubungan langsung ke iPhone iOS 6.0 600 Mhz Cortex3 MP
hardware atau disebut juga Core OS Layer.
3Gs A8 (kepala desain dan pengembangan antarmuka
iPhone 4 iOS 6.0 1 Ghz Cortex A8 5 MP WebTV) untuk mengembangkan “perangkat
iPhone Dual Core 1 Ghz smartphone yang lebih sadar akan lokasi dan
4s iOS 6.0 A9 8 MP preferensi penggunanya”. Awal tujuan
pengembangan Android yaitu untuk
Dual Core 1,2
menggembangkan sebuah sistem operasi
iPhone 5 iOS 6.0 Ghz 8 MP canggih yang ditujukan untuk kamera digital,
iPhone Dual Core 1,3 namun pasar untuk perangkat kamera digital
5s iOS 7.0 Ghz 8 MP tidak cukup besar, dan pengembangan Android
Dual Core 1,4 lalu dialihkan bagi pasar smartphone untuk
iPhone 6 iOS 8.0 Ghz 8 MP menyaingi Symbian dan Windows Mobile
Sumber: Pintar Mengoperasikan iPhone (iPhone Apple belum dirilis saat itu). Android,
(Adelphia, 2015) Inc. dioperasikan secara diam-diam, hanya
diungkapkan para pengembang sedang
B. Android menciptakan sebuah perangkat lunak untuk
Salbino (2014) mendefinisikan android smartphone (Salbino, 2014). Google
merupakan sistem operasi berbasis Linux yang mengakusisi Android, Inc. pada tanggal 17
bersifat terbuka (open source) dan dirancang Agustus 2005, menjadikannya sebagai anak
untuk perangkat seluler layar sentuh seperti perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh
smartphone dan komputer tablet. Android Google (Salbino, 2014)
dikembangkan oleh Android, Inc., dengan 1) 22 Oktober 2008, HTC dream adalah
dukungan finansial dari google yang kemudian telepon seluler komersial pertama yang
dibeli pada tahun 2005. Android dirilis secara menggunakan sistem operasi Android.
resmi pada tahun 2007, bersamaan dengan 2) Tahun 2010, Google bekerjasama dengan
didirikannya Open Handset Alliance (Salbino, HTC merilis produk smartphone Nexus
2014). Menurut Salbino (2014) tampilan pertama, yaitu Nexus Ones.
Android didasarkan pada manipulasi langsung, 3) 15 Oktober 2014, Google mengumumkan
menggunakan masukan sentuh yang serupa Nexus 6 dan Nexus 9 yang diproduksi oleh
dengan tindakan di dunia nyata, seperti Motorola dan HTC.
menggesek, mengetuk, mencubit, dan
membalikan cubitan untuk memanipulasi obyek Menurut Salbino (2014) sejak tahun 2008,
di layar. Pada bulan Oktober 2012, terdapat Android terus melakukan sejumlah pembaruan
700.000 aplikasi yang tersedia untuk Android, untuk meningkatkan kinerja sistem operasi.
dan sekitar 25 juta aplikasi telah diunduh dari Setiap versi utama yang dirilis dinamakan
Google Play, toko aplikasi utama Android secara alfabetis bersadarkan nama-nama
(Salbino, 2014). Sebuah survey pada bulan makanan pencuci mulut atau cemilan bergula,
April-Mei 2013 menemukan bahwa Android misalnya, versi 1.6 Donut. Versi terbaru adalah
adalah platform paling populer bagi para 5.0 Lollipop, yang dirilis pada 15 Oktober 2014
pengembang, digunakan oleh 71% pengembang (Salbino, 2014). Awal sistem Android yang
aplikasi seluler. Dan pada tanggal 3 September dirilis yaitu Android beta pada bulan November
2013, 1 miliar perangkat Android telah 2007, sedangkan versi komersial pertama,
diaktifkan (Salbino, 2014). Menurut Salbino Android 1.0, dirilis pada September 2008,
(2014) sifat Android yang terbuka telah berikut versi lengkapnya:
membuat bermunculannya sejumlah besar 1) Cupcake (1.5)
komunitas pengembang aplikasi untuk 2) Donut (1.6)
menggunakan Android sebagai dasar proyek 3) Eclair (2.0 - 2.1)
pembuatan aplikasi, dengan menambahkan 4) Froyo (2.2 - 2.2.3)
fitur-fitur baru bagi Android pada perangkat 5) Gingerbread (2.3 - 2.3.7)
yang secara resmi dirilis dengan menggunakan 6) Honeycomb (3.0 - 3.2.6)
sistem operasi lain. 7) Ice Cream Sandwich (4.0 - 4.0.4)
8) Jelly Bean (4.1 - 4.3)
Sejarah Android 9) Kitkat (4.4+)
Pada bulan Oktober 2003 Android, Inc. 10) Lollipop (5.0)
didirikan di Palo Alto, California, oleh Andy
Rubin (pendiri Danger), Rich Miner (pendiri
Wildfire Communications, Inc.), Nick Sears
(mantan VP T-Mobile), dan Chris White 2.2 Merek Pengertian Merek
Merek berasal dari kata merek yang menjaga kepercayaan dan juga menjaga image
artinya ”to burn”, bangsa Viking memberikan dari suatu merek.
tanda bakar pada hewan mereka sebagai bentuk
kepemilikan hewan peliharaan. Ada beberapa Edelman, et all., (1993) menyatakan
definisi yang berbeda tentang pengertian bahwa suatu merek melebihi dari sekedar nama
merek, menurut American Marketing dalam produk. Mendesain merek dengan baik
Association (AMA): ”A brand is a name is menyesuaikan dengan sistem bisnis, insight
”name, term, sign, symbol, or design, or a dari konsumen, maka dampak yang diberikan
combination of them, intended to identify the akan signifikan dalam jangka waktu yang
goods and service of one seller or group of panjang. Keller (2008) menyatakan bahwa
seller ang to differentiate them from those of merek dapat dilakukan kepada berbagai macam
competition” (Keller, 2008). Definisi AMA bentuk seperti produk (Pepsodent, LA lights),
tentang kemampuan perusahaan memilih nama, service (Ogilvy, Rumah Sakit Bunda), retail
logo, simbol, paket desain atau atribut lain yang dan distributor (Circle K, Carrefour), produk
dapat mengidentifikasi produk sehingga dan services online (Google, Kaskus), individu
membedakan produk tersebut dari pesaingnya, manusia (Agnes Monica, Mario Teguh, Jokowi,
menurut Keller hal tersebut hanya termasuk Tom Cruise), ataupun organisasi (WWF, FBR),
sebagian dari merek elements. Definisi merek olahraga (Serie A, Premier League) dan lokasi
menurut UU no 15 tahun 2001 tentang merek atau geografi (Bali, Maldives, Hongkong,
pasal satu ayat satu adalah tanda yang berupa Hawai).
gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur Menurut Keller (2008) membangun
unsur tersebut yang memiliki daya pembeda merek yang kuat dengan ekuitas besar
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan memberikan manfaat yang sangat banyak pada
dan jasa. Menurut Wheeler (2006) pengertian perusahaan pemegang merek tersebut. Peranan
merek adalah ”A brand is the nucleus of sales merek dalam membawa karakter suatu produk
and markerting activities, generating increased memberikan dimensi lain tentang pencitraan
awareness and loyalty, when managed suatu produk.
strategically”. Definisi merek menurut Keller
(2008) adalah: Sebuah merek merupakan lebih Fungsi Merek
dari sekedar produk, karena mempunyai sebuah Keller (2008) menyatakan bahwa
dimensi yang menjadi diferensiasi dengan merek mempunyai dua peran utama, yakni
produk lain yang sejenis. Diferensiasi tersebut fungsi merek bagi konsumen dan fungsi merek
harus rasional dan terlihat secara nyata dengan bagi produsen. Berikut penjelasannya:
performa suatu produk dari sebuah merek atau a. Pertama sebagai media untuk
lebih simbolis, emosional, dan tidak kasat mata mengidentifikasi asal keberadaan produk
yang mewakili sebuah merek. Berdasarkan (identification of source of product). Merek
definisi di atas, satu merek berfungsi untuk membantu konsumen dalam memberikan
mengidentifikasikan penjual atau perusahaan informasi tentang asal suatu produk, seperti
yang menghasilkan produk tertentu yang korporasi asal pembuat produk, kualitas,
membedakannya dengan penjual atau persepsi mengenai produk serta hal lain
perusahaan lain yang memiliki nilai yang yang menyangkut produk tersebut.
berbeda pada setiap merek-nya. Merek dapat b. Kedua, sebagai bentuk
berbentuk logo, nama, trademark atau pertanggungjawaban oleh produsen bagi
gabungan dari keseluruhannya. konsumen (assiggnement of responsibility
to product maker). Penggunaan suatu
Aaker (1996) juga mengatakan merek produk oleh konsumen yang dilakukan
dapat dikatakan sebagai sebuah janji seorang dalam jangka panjang adalah salah satu
penjual atau perusahaan untuk konsisten tujuan yang ingin dicapai oleh setiap
memberikan nilai, manfaat, fitur dan kinerja produsen produk. Merek merupakan salah
tertentu bagi pembelinya. Janji tersebut harus satu media penting untuk dapat
janji yang benar dan harus ditepati kepada mewujudkan hal tersebut. Melalui merek,
pembelinya sehingga merek yang menjanjkan pihak produsen mempunyai tanggung
tersebut dapat memberikan semua hal yang jawab untuk dapat memberikan performa
dijanjikan, dan juga memberikan nilai lebih yang konsisten dalam pemenuhan
dari janji tersebut. Hal ini sangat penting untuk kebutuhan konsumen.
c. Ketiga, dengan adanya merek, maka akan akan mendapat kepercayaan dari
mengurangi risiko (risk reducer). Dalam konsumen. Hal ini menjadi penting bagi
menentukan keputusan pembelian produk, konsumen sehingga dapat memberikan
konsumen mempunyai risiko sebagai rasa aman akan kualitas dari sebuah merek
berikut: dan menjadi alasan untuk penggunaan
1) Functional risk adalah produk yang dipilih dalam jangka waktu yang panjang.
tidak dapat memberikan performa seperti
yang telah dijanjikan sebelumnya. Keiningham, et all., (2005) menyatakan
2) Physical risk adalah produk yang ada dapat bahwa konsumen akan merubah pilihan pada
menggangu kepada fisik atau kesehatan suatu merek. Pertama jika merek yang menjadi
pengguna. preferensinya tidak ada. Kedua, merek
3) Financial risk adalah produk yang ada kompetitor menawarkan value yang lebih baik
tidak sesuai dengan biaya yang telah dengan melakukan promosi khusus. Ketiga,
dikeluarkan konsumen. adanya kebutuhan yang berbeda dan perbedaan
4) Social risk adalah hasil penggunaan dari level dari kualitas, variasi yang dibutuhkan.
produk dapat memberikan rasa malu bagi Disamping mempunyai peran bagi konsumen,
konsumen kepada pihak lain. merek juga mempunyai peran bagi perusahaan
5) Phychological risk adalah produk dapat pemilik merek tersebut.
mempengaruhi kondisi mental konsumen. Fungsi merek bagi perusahaan (Keiningham, et
6) Time risk adalah kegagalan dari performa all., 2005):
suatu produk menghasilkan suatu 1. Pertama, merek dapat membantu
opportunity cost dalam menemukan produk perusahaan tersebut mengetahui siapa
lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen. konsumen pengguna produk yang
d. Keempat, meminimalisasi biaya dalam dihasilkan, perilaku pembelian, tren yang
proses pengambilan keputusan pembelian ada dalam pembelian dalam lokasi-lokasi
(search cost reducer). Tidak dapat tertentu (identification to simplify
dipungkiri bahwa konsumen saat ini handlingor tracing).
dipenuhi oleh berbagai macam pilihan 2. Kedua, merek juga dapat melindungi secara
merek dalam satu kategori jenis produk hukum terhadap fitur unik yang dimiliki
yang sama. Merek dapat membantu oleh suatu produk (legal protection aspect).
konsumen dalam mengurangi biaya 3. Ketiga, merek dapat memberikan suatu
pencarian terhadap alternatif pilihan yang sinyal bagi konsumen akan kualitas dalam
ada. memenuhi kebutuhan konsumen melalui
e. Kelima, sebagai bentuk komitmen oleh produk ataupun services yang digunakan
produsen pembuat produk kepada (signal of quality level to satisfield
pengguna melalui produk yang dihasilkan customers). Sebagai contoh,
(promise, bond, or pact with maker of 4. Keempat, merek dapat menjadi salah satu
product). Sebuah merek memberikan suatu kenggulan kompetitif dalam persaingan
janji kepada konsumen, dan konsumen yang ada (source of competitive
akan melihat apakah janji tersebut dapat advantage).
digunakan dengan baik. Jika konsumen 5. Kelima, merek juga dapat menghasilkan
dapat menerima janji yang disampaikan pendapatan keuangan bagi perusahaan
oleh suatu merek maka akan terjadi sebuah (source of financial returns).
ikatan yang kuat (bond).
f. Keenam, merek dapat digunakan sebagai 2.3 Minat Beli Konsumen
alat simbol pembeda (symbolic device). Mehta (1994) mendefinisikan minat
Konsumen dapat memilih suatu merek beli sebagai kecenderungan konsumen untuk
yang sesuai dengan karakterisik yang membeli suatu merek atau mengambil tindakan
mereka kehendaki atau dapat disesuaikan yang berhubungan dengan pembelian yang
dengan personality dari seorang konsumen, diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
sehingga suatu merek dapat dijadikan suatu melakukan pembelian.
simbol pembeda dari pilihan kategori
produk yang ada sesuai dengan pilihan Sedangkan definisi minat beli menurut
konsumen. Kinnear dan Taylor (1995) (Thamrin, 2003)
g. Ketujuh, merek sebagai tanda kualitas adalah merupakan bagian dari komponen
(signal of quality). Sebuah merek yang perilaku konsumen dalam sikap
mempunyai kualitas baik dengan otomatis mengkonsumsi, kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli 2.4 Fitur-fitur
benar-benar dilaksanakan. Fitur yang sering kita kenal
Pengertian minat beli menurut Howard diasosiasikan dengan kebergunaan atau
(1994) adalah minat beli merupakan sesuatu fungsionalitas dari suatu program atau benda
yang berhubungan dengan rencana konsumen (Adelphia, 2015). Misalnya smartphone iPhone
untuk membeli produk tertentu serta berapa 6 memiliki fitur fingerprint lock untuk
banyak unit produk yang dibutuhkan pada mengunci / mengamankan smartphone. Laptop
periode tertentu. ini memiliki fitur pengenalan wajah. Sebuah
mobil mewah memiliki fitur sensor yang
Dapat dikatakan bahwa minat beli berfungsi ketika hendak di parkirkan. Kata fitur
merupakan pernyataan mental dari konsumen sangat dekat dengan dunia software dan
yang merefleksikan rencana pembelian menjadi aspek utama (dan kadang satu-satunya)
sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini yang menjelaskan suatu software. Kemudian,
sangat diperlukan oleh para pemasar untuk kata fitur juga merambah ke produk-produk
mengetahui minat beli konsumen terhadap lain khususnya yang berbau teknologi, seperti
suatu produk, baik para pemasar maupun ahli smartphone. Dengan kata lain, fitur yang kita
ekonomi menggunakan variabel minat untuk kenal ini sangat berkaitan dengan aspek
memprediksi perilaku konsumen dimasa yang kualitas atau ciri yang menonjol dari suatu
akan datang. produk sehingga menjadi daya tarik produk
tersebut.
Ajay dan Goodstein (1998)
mengatakan bahwa jika kita ingin III. PENGEMBANGAN HIPOTESIS
mempengaruhi seseorang, maka cara yang Mehta (1994) mendefinisikan minat beli
terbaik adalah mempelajari apa yang sebagai kecenderungan konsumen untuk
dipikirkannya, dengan demikian akan membeli suatu brand atau mengambil tindakan
didapatkan tidak hanya sekedar informasi yang berhubungan dengan pembelian yang
tentang orang itu, tentu lebih bagaimana proses diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
informasi itu dapat berjalan dan bagaimana melakukan pembelian. Berdasarkan teori diatas
memanfaatkannya. Hal ini yang dinamakan alat ukur kemampuan konsumen untuk
“The Buying Process” (Proses Pembelian). melakukan pembelian, membuktian bahwa ada
pengaruh OS yang digunakan saat ini dengan
Menurutnya proses pembelian meliputi lima hal minat beli konsumen untuk mengganti OS.
sebagai berikut : H1: Ada pengaruh signifikan antara
a. Need (Kebutuhan), proses pembelian OS yang digunakan saat ini dengan minat
berawal dari adanya kebutuhan yang tak untuk mengganti OS.
harus dipenuhi atau kebutuhan yang
muncul pada saat itu dan memotivasi untuk Sebuah brand merupakan lebih dari
melakukan pembelian. sekedar produk, karena mempunyai sebuah
b. Recognition (Pengenalan), kebutuhan dimensi yang menjadi diferensiasi dengan
belum cukup untuk merangsang terjadinya produk lain yang sejenis (Keller, 2008).
pembelian karena mengenali kebutuhan itu Diferensiasi produk antara smartphone brand
sendiri untuk dapat menetapkan sesuatu yang satu dengan yang lainnya jelas terlihat,
untuk memenuhinya.
oleh karenanya android OS tidak ada kaitannya
c. Search (Pencarian), merupakan bagian aktif
dengan preferensi smartphone brand.
dalam pembelian yaitu mencari jalan untuk
H2: Tidak ada perbedaan preferensi
mengisi kebutuhan tersebut.
smartphone brand kaitannya dengan OS
d. Evaluation (Evaluasi), suatu proses untuk
android.
mempelajari semua yang didapat selama
proses pencarian dan mengembangkan
Fitur yang sering kita kenal
beberapa pilihan.
diasosiasikan dengan kebergunaan atau
e. Decision (Keputusan), langkah terakhir dari
fungsionalitas dari suatu program atau benda
suatu proses pembelian untuk mengambil
(Adelphia, 2015). Fitur smartphone merupakan
keputusan berdasarkan informasi yang
faktor penting yang terdapat dalam smartphone.
diterima. Lima tahap diatas merupakan
Selain menjadi ciri khas dari suatu produk
suatu proses dimana kita dapat memberikan
smartphone, fitur pada smartphone sendiri
suatu informasi persuasif yang spesifik
menjadi salah satu senjata untuk menarik minat
untuk mempengaruhinya.
para konsumen terhadap produk smartphone g. Mayoritas responden (39,1%) ingin
mereka. Berdasarkan penjelasan diatas maka menggunakan OS iOS (iPhone).
terdapat hubungan antara fitur-fitur smartphone h. Konsumen memiliki tingkat kepuasan yang
dan pemilihan terhadap smartphone brand tinggi (puas). Tingkat kepuasan konsumen
berbasis OS android. tertinggi terdapat pada faktor tingkat
H3: Ada hubungan antara fitur-fitur keamanan sistem operasi smartphone dan
smartphone dan pemilihan terhadap tingkat kepuasan terendah terdapat pada
smartphone brand berbasis OS android. faktor user interface.
i. Mayoritas responden (64,1%) menyatakan
IV. METODOLOGI PENELITIAN puas dengan sistem operasi yang digunakan
1. Lingkup Penelitian (Lokasi Penelitian, saat ini.
Objek Penelitian, dan Subjek Penelitian) j. Mayoritas responden (62,8%) menyatakan
a. Lokasi Penelitian - Penelitian ini setuju bahwa sistem operasi (OS) mampu
dilakukan di Dinas BPTP. memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Objek Penelitian - smartphone yang k. Mayoritas responden (82,7%) menyatakan
memiliki operating system (OS) android, bersedia untuk merekomendasikan sistem
iOS, blackberry, dan Windows mobile. operasi (OS) yang digunakan kepada
c. Subjek Penelitian - Subjek dari penelitian kerabat.
ini adalah para pengguna smartphone l. Konsumen memiliki preferensi yang baik
berbasis android OS, iOS, blackberry, dan atau tinggi. Preferensi konsumen tertinggi
Windows mobile di Dinas BPTP. terdapat pada faktor “OS harus memiliki
kemampuan untuk melakukan lebih dari
2. Teknik Pengumpulan Data satu tugas pada saat yang bersamaan
Pengumpulan data dilakukan (multitasking)” dan preferensi terendah
menggunakan kuesioner. Kuesioner yang terdapat pada faktor “Smartphone brand
digunakan merupakan replikasi dari penelitian merupakan faktor penting dalam pemilihan
Pandey dan Nakra (2014). sistem operasi (OS)”.
m. Mayoritas responden (29,5%) memilih
3. Teknik Pengujian Instrumen smartphone brand Samsung.
Uji Validitas - digunakan untuk mengukur sah n. Mayoritas responden (71,8%) menyatakan
(valid) tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas sada akan adanya perbedaan versi dari OS
menggunakan Pearson Correlation. android.
Uji Reliabilitas – Uji reliabilitas menunjukkan o. Hasil analisis rangking fitur smartphone
konsistensi dan stabilitas dari suatu skor atau diketahui bahwa fitur yang memiliki
skala pengukuran. Uji reliabilitas menggunakan ranking 1 adalah kecepatan prosecor,
Cronbach’s Alpha. selanjutnya secara berurutan adalah
kapasitas memory, harga, ukuran RAM,
4. Metode Analisis Data - Metode analisis ketebalan smartphone, ukuran layar,
yang digunakan dalam penelitian ini smartphone brand, kapasitas baterai,
menggunakan uji Chi-Square. kualitas kamera, dan ketersediaan pilihan.
p. Tidak terdapat hubungan antara OS yang
V. Hasil dan Pembahasan digunakan saat ini dengan minat untuk
a. Mayoritas responden (74,4%) adalah laki- mengganti OS. Konsumen tidak akan
laki. membeli sistem operasi (OS) yang berbeda
b. Mayoritas responden (51,9%) berumur dari sistem operasi (OS) smartphone yang
antara 30 sampai dengan 40 tahun. digunakannya saat ini pada pembelian
c. Mayoritas responden (63,5%) memiliki smartphone berikutnya atau di masa yang
uang saku antara Rp 1.000.000 sampai Rp akan datang.
3.000.000. q. Terdapat perbedaan preferensi smartphone
d. Mayoritas responden (22,4%) brand dengan OS android. Pengguna
menggunakan smartphone brand Samsung. android cenderung akan beralih ke iOS
e. Mayoritas responden (60,9%) (iPhone), Blackberry dan Windows Mobile
menggunakan OS Android. OS pada pembelian smartphone berikutnya.
f. Mayoritas responden (70,5%) menyatakan Pengguna iOS (iPhone) cenderung akan
tidak ingin mengganti OS dari smartphone beralih ke Android, Blackberry dan
yang digunakannya saat ini. Windows Mobile OS pada pembelian
smartphone berikutnya. Pengguna
Blackberry cenderung akan beralih ke iOS yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan
(iPhone), Android dan Windows Mobile OS tujuan agar produsen smartphone dapat
pada pembelian smartphone berikutnya. melayani semua segmen pasar dengan daya
Pengguna Windows Mobile OS cenderung beli dan kebutuhan yang berbeda akan
akan beralih ke Blackberry, Android dan sistem operasi dari sebuah smartphone.
iOS (iPhone) pada pembelian smartphone c. Kecepatan prosecor adalah atribut yang
berikutnya. paling dominan digunakan konsumen untuk
r. Terdapat hubungan antara fitur smartphone menentukan pembelian mereka pada
dengan pemilihan smartphone brand produk smartphone. Berdasarkan hal
berbasis android. Pemilihan smartphone tersebut maka penting bagi produsen
brand berbasis android lebih didomiansi smartphone untuk meningkatkan
oleh kecepatan prosecor yang ada dalam kemampuan prosecor yang ada dalam
smartphone brand berbasis android. masing-masing varian atau tipe
smartphone agar pada saat digunakan
VI. Keterbatasan Penelitian memiliki akselerasi yang cepat dan dapat
Jumlah sampel penelitian hanya membuka berbagai macam fitur atau
sebanyak 50 reponden. Hal tersebut fasilitas secara bersamaan tanpa ada
menyebabkan hasil penelitian tidak kendala (lamban).
representatif dan tidak dapat digeneralisasikan.
2. Saran
VII. Penutup Untuk penelitian selanjutnya dimohon dapat
1. Kesimpulan menambah sampel penelitian sehingga hasil
a. Konsumen puas dengan sistem operasi penelitian representatif dan dapat
(OS) yang terdapat pada smartphone yang digeneralisasikan.
digunakan saat ini. Hal ini menunjukkan
bahwa sistem operasi yang ada dalam
smartphone telah mampu memenuhi
kebutuhan konsumen. Berdasarkan hal
tersebut maka perusahaan produsen dari
masing-masing smartphone dapat
melanjutkan penggunaan sistem operasi
yang saat ini ditanamkan pada produk-
produk smartphone-nya. Namun, untuk
dapat lebih kompetitif dalam persaingan
industri teknologi informasi, pihak
manajemen harus tetap mengembangkan
atau meningkatkan kemampuan yang ada
dalam smartphone produksinya. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar konsumen
menjadi semakin puas dengan sistem
operasi yang ada pada smartphone.
b. Terdapat perbedaan preferensi konsumen
pada sistem operasi dari smartphone yang
digunakannya. Hal ini menunjukkan bahwa
kebutuhan konsumen akan sistem operasi
yang ada dalam smartphone yang saat ini
digunakannya belum sepenuhnya mampu
memenuhi semua kebutuhan konsumen.
Berdasarkan hal tersebut maka pihak
produsen smartphone sebaiknya
melengkapi sistem operasi yang
ditanamkan pada smartphone produksinya.
Cara yang dapat dilakukan antara lain
adalah dengan membuat lebih banyak
varian atau tipe smartphone dengan sistem
operasi yang berbeda-beda (fitur atau
fasilitasnya) dan menjualnya dengan harga
19. Lau, Geok Theng and Lee, Sook han,
DAFTAR PUSTAKA (1999). ”Consumer Trust in Brand and The
Link To Brand Loyalty,” Journal of market
1. Aaker, D. A. (1996). “Building strong focused management.Vol 4. pp 341-370.
brands”. New York: Free Press. 20. Metha, A.J., 1994. Hydraulic Behaviour of
2. Adelphia, A 2015. Pintar Mengoperasikan Fine Sediment. Coastal, Estuarial and
iPhone, Penerbit PT Elex Media Harbour Enginer’s Reference Book,
Champman and Hall, London.
Komputindo, Jakarta.
21. Sekaran, uma dan Roger Bougie. (2010).
3. Ajay Kalra dan Ronald C.Goodstein, The Edisi 5, Research Method For Business:
Impact Of Advertising Positioning 22. A Skill Building Approach. John Wiley @
Strategies On Consumer Price Sensitivity, Sons, New York.
Journal Of Marketing Research, Vol. 23. Sherief Salbino, 2014. Buku Pintar Gadget
XXXV, 1998. Android.
4. Alina Wheeler. 2006. Designing Brand 24. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis,
Identity: A Complete Guide to Creating, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Building, and Maintaining Strong Brands,
2nd Edition. ISBN: 978-0-471-74684-3.
Whiley. Philadelphia, USA.
5. Chuzaimah, Mabruroh, & Dihan, F. N.
(2010). Smartphone: antara kebutuhan dan
e-lifestyle. Seminar Nasional Informatika.
Jurusan Manajemen, Universitas
Muhammadiyah Solo.
6. Dajan, Anton. 2010. Pengantar Metode
Statistik. Jakarta: Pustaka LP3ES.
7. Edelman, D.C., Silverstein, M.J., &
Chapuis, J. (1993). Total brand
management.
8. www.bostonconsultinggroup.com.
9. Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS”,
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro,
Semarang. 2005.
10. Hadi, Sutrisno. 2000. Metodologi
Penelitian, Yogyakarta: Andi Yogyakarta
11. Howard, John A., 1994. Buyer Behavior in
Marketing Strategy, 2nd Edition, Prentice-
Hall, New Jersey
12. Keiningham, T.L., Vavra, T.G., Aksoy, L.,
& Wallard, H. (2005). Loyalty myths.
13. John Wiley & Sons Inc.
14. Keller, K. L. 2008. Strategic Brand
Management : Building, Measuring, and
Managing Brand Equity. 3th ed. Upper
Saddle River. New Jersey : Pearson
Education. Inc.
15. Kinnear, Thomas C dan Taylor, James R.
1995. Riset Pemasaran. Alih Bahasa.
16. Yohanna Lamarto; Jilid II. Erlangga.
Jakarta.
17. Kinnear, Thomas C, dan Taylor, James R.,
2003. Riset Pemasaran, (Terjemahan oleh
Thamrin). Edisi Tiga, Jakarta: Erlangga.
18. Kuncoro, Murdrajad, (2003). Metode Riset
untuk Bisnis & Ekonomi, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai