Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN ARTIKEL JURNAL

Ditujukan untuk Matakuliah Sistem Operasi

Dosen Pengampu :
Nono Heryana, M.Kom.

Disusun oleh :
Rizal Nur Alfi
NPM. 1610631170193
Kelas 5E

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KARAWANG
2018
RINGKASAN ARTIKEL JURNAL I

Judul : Smart Smartphone Development: iOS versus Android


Goadrich, Mark H., Rogers, Michael P. (2011). Smart smartphone development: iOS versus Android. Dari
https://dl.acm.org/citation.cfm?id=1953330. ACM Technical Symposium on Computer Science Education. New
York, hal. 607-612.

Seiring kebutuhan industri, ketertarikan mahasiswa dalam mobile development dan


inovasi baru terhadap teknologi, banyak fakultas dari beberapa universitas yang sedang
mempertimbangkan atau bahkan mencari para pengajar yang dikhususkan dalam mobile
development. Banyak platform atau sistem operasi yang memungkinkan untuk dipelajari
– Apple’s iOS, Google’s Android, Microsoft’s Windows Mobile dll – dan beberapa survey
Pendahuluan yang mengatakan bahwa sistem operasi tersebut sangat menarik. Namun, tetap
dipikirkan kembali melihat para ahli yang mampu dalam mengembangkan sistem operasi
tersebut untuk menghindari ketidakpuasan dan kegagalan yang besar. Maka dari itu,
pilihan dibuat dengan memilih dua sistem operasi yang sangat populer di kalangan
mahasiswa, yaitu iOS dari Apple dan Android dari Google, sehingga dalam paper ini
akan dibahas perbandingan antara kedua sistem operasi tersebut.
Penelitian ini melakukan perbandingan kinerja antara iOS dan Android dengan
parameter menjalankan program ‘Hello World’ pada masing-masing sistem operasi.
Prosedur Untuk pembuatan program, iOS menggunakan Xcode sebagai IDE dengan bahasa
pemrograman Objective-C dan Android menggunakan Eclipse 3.5 sebagai IDE dengan
bahasa pemrograman Java.
Pengembangan iOS membutuhkan perangkat keras bertipe tertentu yang mungkin lebih
sulit diperoleh, tetapi itu dapat memungkinkan untuk mendorong kolaborasi dengan
fakultas lain dan memperkenalkan kepada mahasiswa sebuah sistem operasi yang baru.
Tidak semua aplikasi yang dijalankan pada Android dapat membuat boros memori.
Temuan Beberapa aplikasi yang dijalankan dan dibandingkan dengan iOS, masih unggul bila
dijalankan dengan Android. Apabila dilakukan sebuah percobaan, tidak dapat disangkal
bahwa mahasiswa yang belajar Android kemungkinan akan tahu mengenai Java.
Sebaliknya, mahasiswa yang belajar iOS kemungkinan besar tidak akan tahu mengenai
Objective-C.
Dari perbandingan yang sudah dilakukan, masing-masing dari kedua sistem operasi
tersebut memiliki keuntungannya sendiri. Para mahasiswa lebih menyukai kombinasi
antara Java dengan Eclipse daripada Objective-C dengan Xcode. Ada cukup bahan yang
Kesimpulan mudah untuk mencurahkan seluruh pembelajaran ke sebuah lingkungan fakultas.
Namun, jika kendala kurikuler membuat pembelajaran semacam itu menjadi tidak
praktis, maka bisa digunakan sebagai penugasan pemrograman modular dalam
pembelajaran tingkat atas.
Penelitian diatas melakukan percobaan bagi sebuah fakultas yang bisa mengembangkan
antara kedua sistem operasi yang populer saat ini. Selain itu, penelitian tersebut memberi
kesimpulan bahwa beberapa mahasiswa setuju dengan adanya pembelajaran tentang
Android dan iOS dengan cara membuat program ‘Hello World’. Disini, dapat diketahui
Komentar Pribadi bahwa Java lebih menarik perhatian para mahasiswa dibandingkan iOS. Diketahui pula
dengan percobaan yang sudah dilakukan, perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk
mengembangkan iOS lebih sulit ketimbang perangkat yang dibutuhkan untuk
mengembangkan Android.
RINGKASAN ARTIKEL JURNAL II

Judul : Operating System Battle in the Ecosystem of Smartphone Industry


Lin, Feida dan Weiguo Ye. (2009). Operating System Battle in the Ecosystem of Smartphone Industry. International
Symposium on Information Engineering and Electronic Commerce, Ukraina, 617-621.

Pesatnya perkembangan sebuah smartphone yang kini telah menjadi kebutuhan para
konsumen melebihi dari sebuah telepon genggam. Smartphone adalah perangkat yang
rumit seperti komputer mini. Peningkatan kecanggihan pada perangkat ini menghadirkan
tantangan bagi para pengembang perangkat lunak yang berjalan di atasnya. Penelitian ini
melakukan perbandingan pada semua OS smartphone besar di pasar di bawah kerangka
kerja yang seragam. Pada konstruksi kerangka ini, konsep yang digunakan yaitu "food
Pendahuluan web" dari ilmu ekologi. Dalam ekosistem alami, hubungan makan di antara berbagai
hewan dan tumbuhan membentuk "food webs" atau “jaringan makanan”. Dalam
penelitian ini, akan ditunjukkan bahwa perusahaan OS Smartphone berbeda memainkan
peran yang berbeda dalam "jaring makanan" mereka sendiri. Nokia, Apple, RIM,
Microsoft adalah empat pemain utama di pasar, sehingga peran yang mereka mainkan di
"food web" mereka sendiri akan dibahas dan model bisnis mereka akan dibandingkan.
Penelitian ini melakukan pembahasan model bisnis dari beberapa OS dengan
menganalogikan OS tersebut dengan analogi sebuah “Jaringan makanan”. “jaringan
makanan” akan menjelaskan model bisnis dari OS masing-masing. Kemudian, akan
Prosedur dibandingkan dengan “jaringan makanan” dari OS yang satu dengan lainnya. Parameter
yang digunakan sebagai pembanding adalah keunikan dari setiap OS, pengembang OS,
dan peluang bisnis baru.
Melalui perbandingan "jaringan makanan" dari perusahaan masing-masing OS,
ditemukan bahwa OS smartphone hanyalah unit bisnis dalam strategi perusahaan, dan
persaingan di antara berbagai OS dilakukan secara tidak langsung. Dua faktor sumber
Temuan utama untuk persaingan ini yaitu pembuat perangkat dan pengembang aplikasi, dan
memvalidasinya dengan teori efek jaringan. Selain itu, temuan penelitian ini
menunjukkan bahwa berbagai OS smartphone membawa peluang untuk bisnis baru.
Penelitian ini membahas tentang perbandingan beberapa OS besar seperti Nokia, Apple,
Microsoft dan RIM. Pembahasan dilakukan dengan menganalogikan sebuah “food web”
Kesimpulan atau “jaringan makanan” pada ruang lingkup dari sebuah perusahaan OS smartphone.
Poin yang dibahas pada penelitian ini merujuk kepada model bisnis dan teknik market
yang dilakukan oleh perusahaan OS tersebut.
Penelitian diatas sangat cocok untuk para developer dalam menentukan sebuah bisnis
baru, karena inti dari penelitian diatas adalah model bisnis dari sebuah perusahaan
smartphone dalam memasarkan produk-produk mereka. Meskipun begitu, ada salah satu
perusahaan yang mengutamakan salah satu komponen yang dijadikan keunggulan untuk
Komentar Pribadi produk mereka, yaitu Apple, karena mereka mengutamakan sistem operasi pada produk-
produk yang mereka buat, demi pelayanan yang prima untuk para konsumennya.
Mungkin ini bisa menjadi bahan baru untuk penelitian kedepan.
RINGKASAN ARTIKEL JURNAL III

Judul : Analisis Uji Komparasi Sistem Operasi Pada Android dan Blackberry
Fanny, Oktaviani Martha. (2014). Analisis Uji Komparasi Sistem Operasi Pada Android dan Blackberry. UG Jurnal
Vol. 8 No. 3, hal. 01-03, Jakarta.

Keuntungan yang dimiliki antara Android dan Blackberry menjadi ciri khas mereka
masing-masing. Seperti Android yang memiliki kehandalan bagi pengguna yang
berminat untuk memodifikasi gadget karena platform ini berbasis open source sehingga
penggunanya dapat memodifikasi sesuai keinginannya. Sedangkan Blackberry memiliki
Pendahuluan fitur-fitur yang menunjang para pebisnis seperti push mail yang baik dan layanan
komunikasi dengan tingkat keamanan yang baik. Tujuan penulisan ini adalah membantu
pengguna agar sebelum membeli dapat memahami gadget dengan membandingkan
platform Android dan BlackBerry dari segi portability, realibility, keragaman produk,
usability, open system, standard, dan security.
Penelitian dilakukan dengan mendapatkan data dari kuesioner yang telah dibuat.
Kuesioner terdiri dari 13 pertanyaan yang diajukan kepada 50 responden yang diambil
Prosedur secara acak. Kemudian data tersebut diolah kembali menggunakan aplikasi SPSS,
dimana aplikasi tersebut untuk menganalisis data. Analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini menggunakan analisis frekuensi.
Dari faktor yang ditentukan, didapatkan hasil dari responden setelah mengisi kuesioner.
Setelah itu, data tersebut diolah berdasarkan faktor-faktor yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Salah satu faktor tersebut yakni Portability, kemampuan sistem operasi
Temuan untuk dijalankan pada semua sistem dan perangkat. Kemudian reability yaitu
kemampuan sistem untuk melakukan sejumlah fungsi dalam waktu yang ditentukan.
Adapun usability yaitu bagaimana suatu sistem operasi dapat dengan mudah digunakan
oleh pengguna (user friendly).
Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa responden lebih
memilih Android dibandingkan Blackberry. Salah satunya yaitu dari aspek reability,
Android lebih baik dibanding dengan Blackberry, karena Android memiliki fitur
multitasking. Sedangkan dari aspek portability, Android kembali unggul karena berbasis
Kesimpulan
open source sehingga banyak brand mobile yang menggunakannya dengan ciri
modifikasinya masing-masing. Dari aspek usability, ternyata responden tidak mengalami
kesulitan saat mengoperasikan kedua sistem operasi ini. Itu artinya kedua sistem operasi
ini dapat dikatakan user friendly.
Menurut saya, perbandingan seperti ini sangat dibutuhkan sebagai bahan pengkajian
ulang dan pengembangan dari beberapa pihak yang terlibat. Dan dapat dikatakan
Komentar Pribadi Android masih lebih baik daripada Blackberry. Penelitian ini dapat berguna untuk
kedepannya dimana hasil dari penelitian ini bisa dijadikan acuan dalam pembuatan
penelitian yang baru.
RINGKASAN ARTIKEL JURNAL IV

Judul : Analisa Komparasi eyeOS dan Lucid Desktop sebagai Layanan Cloud Computing Software as Service
Fitrisia, Yuli., Harumin & Yoanda Alim Syahbana. (2016). Analisa Komparasi eyeOS dan Lucid Desktop sebagai
Layanan Cloud Computing Software as Service. Applied Business and Engineering Conference, Pekanbaru.

Cloud Computing adalah sebuah konsep yang mengedepankan komputasi secara


bersamaan oleh beberapa pengguna (client) dari sebuah sistem komputer (server). Salah
satu layanan dari Cloud Computing yaitu Software as Service (SaaS). Dua contoh sistem
Cloud Computing SaaS adalah eyeOS dan Lucid Desktop. eyeOS dan Lucid Desktop
Pendahuluan adalah sistem operasi open source yang berbasis web. eyeOS dan Lucid Desktop
memiliki beberapa fitur aplikasi seperti kalender, kalkulator, word processor,
spreadsheet dan text editor. Penelitian ini akan melakukan komparasi terhadap eyeOS
dan Lucid Desktop. Untuk melakukan komparasi, pengujian eyeOS dan Lucid Desktop
dilakukan berdasarkan user experience, performance dan compatibility.
Analisis komparasi pada penelitian ini diliat dari aspek user experience, performance
dan compatibility. Pengujian user experience dilakukan dalam bentuk survei
menggunakan kuesioner mengenai kepuasan pengguna. Pertanyaan pada pengujian ini
tidak hanya fokus pada fungsi, fitur dan menemukan kesalahan (usability testing) namun
juga meminta pendapat pengguna tentang interface dan responsivitas sistem. Pengujian
Prosedur
performance dilakukan untuk mengetahui apakah sumber daya dapat berbagi kinerja
secara tepat kepada masing-masing mesin virtual. Pengujian dilakukan dari segi
performance hardware dan performance jaringan terhadap host. Pengujian compatibility
dilakukan dengan memvariasikan jenis web browser yang digunakan terhadap variasi
aplikasi yang dijalankan.
Penggunaan eyeOS dan Lucid Desktop mudah dilakukan karena cukup user friendly
sehingga user mempelajari pengoperasiannya tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kemudian, berdasarkan pengujian performance, Lucid Desktop memiliki performa
Temuan paling baik dari segi response time, CPU utilization dan memory utilization. Temuan-
temuan dari penelitian ini sangat banyak dan keunggulan dari eyeOS dengan Lucid
Desktop hampir setara dan sama-sama mudah digunakan.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa eyeOS dan Lucid Desktop
merupakan dua sistem Cloud Computing berbasis SaaS yang mudah digunakan dan
dipelajari dengan sifatnya yang user friendly. Kemudian, dapat disimpulkan jika
pengguna lebih tertarik pada kemudahan penggunaan dan compatibility, maka
Kesimpulan disarankan untuk menggunakan eyeOS. Untuk pengguna yang mengutamakan
kemampuan Cloud Computing yang handal untuk pekerjaan-pekerjaan dengan beban
besar, maka disarankan utuk menggunakan Lucid Desktop. Hal ini akan berdampak pada
kemudahan pengguna dalam memilih sistem Cloud Computing yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
Pemaparan penelitian ini sangat jelas dan mudah dipahami. Selain itu, banyak tools-tools
yang digunakan untuk melakukan komparasi, sehingga dapat menambah keyakinan
Komentar Pribadi kepada pembaca bahwa hasil penelitian ini sangat direkomendasikan dan bisa menjadi
acuan referensi untuk penelitian yang baru.
RINGKASAN ARTIKEL JURNAL V

Judul : Studi Komparasi Self-Esteem Pengguna iPhone dan Bukan Pengguna iPhone Pada Remaja
El Hami, Azhar & Asep Ahmad Sidik. (2017). Studi Komparasi Self-Esteem Pengguna iPhone dan Bukan Pengguna
iPhone Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Psikologi Vol. 4 No. 2, hal. 183-192.

Telepon genggam merupakan salah satu perangkat komunikasi yang paling sering
digunakan dalam kegiatan seharihari. Telepon genggam telah membuat perubahan dari
alat komunikasi sederhana menjadi nirkabel canggih perangkat mobile yang sering
disebut sebagai smartphone. Secara umum, smartphone adalah ponsel multifungsi yang
menggabungkan beberapa fungsi dari sebuah PDA (Personal Digital Assistance). Dalam
Pendahuluan penelitian ini, telah dipaparkan beberapa penelitian sebelumnya tentang survei yang
dilakukan terhadap beberapa remaja yang menggunakan iPhone. Hampir semua remaja,
cenderung memilih iPhone karena merasa modis dan trendy jika memiliki smartphone
tersebut. Berdasarkan kasus tersebut, penelitian ini ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan self-esteem pada remaja pengguna produk iPhone dan non-iPhone.
Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah rancangan noneksperimental
kuantitatif dengan metode penelitian komparasi. Kuesioner menjadi hal penting dalam
pengumpulan data pada penelitian ini, dengan memadukan berbagai teknik kuesioner
Prosedur berdasarkan teori-teori kuesioner yang sudah dipelajari dan dipahami. Demikian
dilakukan karena responden yang dituju memiliki kondisi yang berbeda sehingga
kuesioner pun harus dipadukan agar tidak terjadi perbedaan dan melenceng dari keadaan
yang sebenarnya.
Temuan yang didapat dari penelitian ini mencakup dua hal, yaitu citra produk dan self-
esteem. Citra produk sendiri yaitu alat ukur yang digunakan peneliti untuk mengetahui
responden yang memilih iPhone dilihat dari brand image-nya. Sedangkan self-esteem
Temuan adalah sikap para responden dengan menilai positif atau negatif terhadap suatu objek
tertentu. Responden yang diteliti pun memiliki dua kelompok, yaitu kelompok pemilik
iPhone dan kelompok yang bukan pemilik iPhone.
Penelitian ini menghasilkan bahwa terdapat perbedaan self-esteem yang signifikan ketika
dikaitkan dengan kepemilikan iPhone pada kelompok pengguna/pemilik iPhone dengan
kelompok yang bukan pengguna/pemilik iPhone. Pada kelompok pengguna/ pemilik
iPhone derajat self-esteem yang dimiliki lebih rendah dibandingkan dengan kelompok
Kesimpulan
bukan pengguna/pemilik iPhone. Kondisi ini menunjukkan bahwa ternyata iPhone
merupakan simbol yang dapat meningkatkan derajat self-esteem remaja pada kelompok
tersebut. Dengan mengunakan iPhone maka ada rasa keberhargaan diri yang meningkat
pada dirinya.
Sebuah sistem operasi pun dapat memengaruhi sifat psikologis dari seorang user,
layaknya contoh pada penelitian ini. Jika dilihat, memang iPhone dengan harga yang
cukup tinggi dibanding dengan smartphone lain membuat si pemilik iPhone memiliki
Komentar Pribadi rasa percaya yang tinggi. Itu semua terjadi apabila dilihat dari sisi psikologis. Akan
berbeda jika iPhone dilihat dari sisi kinerja dan utilitas dari sebuah sistem operasi
tersebut. Penelitian selanjutnya mungkin akan melibatkan antara aspek psikologis
dengan perkembangan teknologi yang semakin maju pula.

Anda mungkin juga menyukai