Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PENELITIAN

Analisis Sistem Kemanan terhadap Serangan Virus


pada Smartphone berbasis Android
[Studi Kasus pada Samsung Galaxy 550]
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Metode Penelitian

Oleh :
AJI BUDI SUNGKOWO
0934015050

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
SURABAYA
2011

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengguna

mobile

dua

tahun

terakhir

ini

mengalami

peningkatan hingga 4 kali lipat, data ini diambil dari AdMob


Mobile Metrics Report bulan Mei 2010 (AdMob, 2010). Sehingga
hal ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi khususnya
mobile sudah sangat pesat. Salah satu teknologi mobile yang
sedang tren saat ini adalah smartphone.

Gambar 1. Pertumbuhan Teknologi Mobile Sejak Mei 2010


Smartphone menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 :
19) adalah telepon yang Internet-enabled yang biasanya
menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti
fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan
catatan. Smartphone mempunyai fungsi yang menyerupai
komputer, sehingga ke depannya teknologi smartphone akan
menyingkirkan teknologi komputer desktop terutama dalam hal
pengaksesan data dari Internet. Setiap smartphone memiliki

sistem operasi yang berbeda-beda, sama hal nya dengan


sistem operasi pada komputer desktop. Menurut (Gary B,
Thomas J, & Misty E, 2007 : 12) sistem operasi (operating
system) adalah seperangkat program yang mengoordinasikan
seluruh aktivitas peranti keras komputer. Dari pengertian sistem
operasi di atas,
merupakan

maka

seperangkat

sistem

operasi

program

yang

pada

smartphone

mengoordinasikan

seluruh aktivitas peranti keras pada smartphone itu sendiri.


Berdasarkan AdMob Mobile Metrics Report bulan Mei 2010
(AdMob, 2010), terdapat 4 sistem operasi di dunia untuk
perangkat mobile seperti smartphone yang mendominasi yaitu
iPhone OS (40%), Android (26%), Symbian OS (24%), dan RIM
OS (6%).

Gambar

2.

Gambaran Pengguna Smartphone Operating System Worldwide


2010
Dari keempat sistem operasi di atas, Android dan Symbian
OS memiliki selisih perbedaan yang lumayan kecil yaitu 2%.
Android merupakan sistem operasi mobile berbasis Linux yang

dimiliki oleh Google. Di Indonesia sendiri, sistem operasi ini


masih sedikit dikembangkan oleh mobile developer, akan tetapi
ke depannya akan berkembang pesat karena Android memakai
basis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka
(open source) sehingga banyak sekali aplikasi yang bisa
diunduh oleh penggguna smartphone tanpa membayar biaya
aplikasi tersebut. Sama hal nya dengan masuknya sistem
operasi Linux yang sekarang semakin banyak berkembang di
Indonesia sebagai sistem operasi komputer desktop. Sedangkan
di Indonesia, sistem operasi smartphone saat ini yang banyak
digunakan adalah Symbian OS. Berdasarkan AdMob Mobile
Metrics Report bulan April 2010 (AdMob, 2010), pengguna
smartphone berbasis Symbian OS berada di posisi pertama
dengan

presentase

sebesar

92%

dari

total

pengguna

smartphone di Indonesia. Hal ini bertolak belakang dengan


Android yang belum banyak berkembang di Indonesia. Android
di Indonesia berada di posisi bawah di antara sistem operasi
smartphone lainnya.

Gambar 3. Gambaran Pengguna Smartphone Operating System


Indonesia 2010

Dilihat dari data di atas, tentunya terdapat faktor-faktor


penyebab Android belum berkembang di Indonesia saat ini
dibandingkan dengan Symbian OS. Salah satu hal dalam
komponen sistem operasi yang perlu diperhatikan baik secara
umum maupun dalam smartphone itu sendiri adalah sistem
keamanan (security system). Hal ini menjadi sangat penting
karena seperti diketahui bahwa koneksi smartphone bersifat
always-online dan real-time.
Keamanan (Security) (Setiyadi, 2010) merupakan tindakan
untuk

memproteksi

kejahatan

seperti

mencuri

atau

memodifikasi data dalam sistem database. Salah satu ancaman


yang terjadi pada suatu sistem operasi adalah ancaman dari
virus baik pada sistem operasi secara umum maupun sistem
operasi pada smartphone. Pada komputer, virus menurut (Gary
B, Thomas J, & Misty E, 2007 : 480) adalah program yang
berpotensi merusak komputer yang mempengaruhi secara
negatif, atau menginfeksi komputer dengan mengubah cara
kerja komputer tanpa sepengetahuan atau seizin pengguna.
Begitu pula virus pada smartphone akan berpotensi untuk
merusak sistem dan mengubah cara kerja smartphone. Hal ini
memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja smartphone.
Seperti dijelaskan di atas, Android merupakan sistem operasi
berbasis pada Linux yang bersifat open source, beda hal nya
dengan Symbian OS yang bukan bersifat open source. Diketahui
bahwa tidak semua sistem operasi aman dari serangan virus,
malware dan sejenisnya. Hal ini yang mendasari peneliti untuk
mengetahui sistem keamanan Android terhadap serangan virus,
bagaimana sistem keamanan terhadap serangan virus pada
Android yang memiliki perbedaan signifikan dimana Android
bersifat open source sedangkan Symbian OS sebaliknya. Dalam

penelitian

ini

nantinya,

peneliti

menggunakan

sebuah

smartphone sebagai pendukung analisis dimana menggunakan


Android yaitu Samsung Galaxy 550. Peneliti menggunakan
smartphone tersebut karena dianggap paling representatif
untuk penelitian ini. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul
Analisis Sistem Kemanan terhadap Serangan Virus pada
Smartphone

berbasis

Android

(Studi

kasus

pada

Samsung Galaxy 550)


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti
merumuskan masalah ke dalam beberapa pertanyaan yaitu
sebagai berikut.
1. Bagaimana sistem keamanan terhadap serangan virus pada
Android dimana Android bersifat open source sedangkan
untuk system operasi lain sebaliknya.
2. Bagaimana cara kerja pencegahan dari serangan virus pada
sistem operasi smartphone berbasis Android.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini diantaranya :
1. Mengetahui sistem keamanan terhadap virus pada sistem
operasi smartphone yang berbasis Android.
2. Mengetahui cara kerja sistem keamanan terutama dalam hal
pencegahan virus pada sistem operasi smartphone berbasis
Android.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi pengguna smartphone, untuk memberikan gambaran
tentang

sistem

keamanan

pada

sistem

operasi

smartphone Android, sehingga bisa menjadi pertimbangan


saat membeli smartphone.
2. Bagi pengembang software, untuk melakukan pembuatan
aplikasi antivirus pada smartphone yang memiliki tingkat
keamanan tinggi.
3. Bagi peneliti, untuk memberikan informasi dan menambah
pengetahuan tentang sistem keamanan pada smartphone.
E. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
metode Kualitatif-Eksplorasi. Peneliti menggunakan tiga metode
pengambilan data yaitu Study Literature (Kajian Pustaka),
Wawancara dan Eksperimen. Study Literature (Sayudjauhari,
2010) merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari
buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang
bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam
melakukan

penelitian.

Eksperimen

merupakan

modifikasi

kondisi yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol dalam


menentukan

peristiwa

atau

kejadian,

serta

pengamatan

terhadap perubahan yang terjadi pada peristiwa itu sendiri


(Moch. Ali dalam Soendari)
Peneliti

akan

melakukan

kajian

pustaka

dengan

cara

penelusuran literatur yang sesuai dengan analisis yang akan


dilakukan yaitu tentang sistem kemanan terhadap serangan
virus pada smartphone berbasis Android. Literatur yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah buku, website, pakar dan
hasil

penelitian

orang

lain.

Eksperimen

dilakukan

untuk

mengetahui sistem keamanan terhadap virus pada smartphone


yang akan berfungsi sebagai instrumen yaitu Samsung Galaxy
550. Peneliti akan melakukan pengamatan serta uji coba
terhadap virus yang bekerja pada kedua smartphone tersebut.

Sehingga data yang diperoleh dari kajian pustaka dan hasil


eksperimen

akan

dilakukan

analisis

untuk

memperoleh

kesimpulan dari penelitian ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab II ini, peneliti menjelaskan teori-teori yang
mendukung

untuk

membantu

pelaksanaan

penelitian.

Kelengkapan dalam tinjauan pustaka dapat membantu peneliti


dalam mengambil kesimpulan, karena metode pengambilan data
dalam penelitian ini salah satunya adalah kajian pustaka. Tinjauan
pustaka dalam penelitian ini diantaranya meliputi pembahasan
tentang Smartphone, Sistem Operasi, Sistem Keamanan (Security

System), Virus pada Smartphone, Android, dan Symbian OS.


Penjelasan secara detail akan dipaparkan di bawah ini.
1. Smartphone
Smartphone apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia berati
telepon pintar. Sedangkan pengertian Smartphone itu sendiri
menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 : 19) adalah telepon
yang Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal
Digital Assistant (PDA) seperti fungsi kalender, buku agenda, buku
alamat, kalkulator, dan catatan.
Menurut PC Magazine Encyclopedia, defini

smartphone

adalah :
A cellular telephone with built-in applications and Internet
access. Smartphones provide digital voice service as well as
any combination of text messaging, e-mail, Web browsing,
still camera, video camera, MP3 player, video player,
television and organizer. In addition to their built-in functions,
smartphones have become application delivery platforms,
turning the once single-minded cellphone into a mobile
computer.
Dari kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
smartphone merupakan telepon yang memiliki fungsi seperti PDA.
Smartphone dilengkapi dengan berbagai aplikasi seperti sms, email, browsing, kamera, pemutar musik, televisi, dan catatan.
2. Sistem Operasi (Operating System)
Sistem operasi dalam suatu perangkat seperti komputer,
mobile, atau smartphone dapat diibaratkan sebagai nyawa pada
manusia. Tanpa sistem operasi, perangkat-perangkat tersebut
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam penjelasan

sistem operasi ini, peneliti memaparkan lebih spesifik tentang


pengertian sistem operasi, fungsi-fungsi sistem operasi, dan
macam-macam sistem operasi.
Menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007 : 329) sistem
operasi (operating system) adalah sekumpulan program yang
mengandung perintah-perintah yang mengoordinasikan semua
aktivitas di antara sumber daya peranti keras komputer. Dalam
pengertian di atas, dijelaskan bahwa sistem operasi berupa
program-program. Salah satu fungsi utama yang tersirat adalah
melakukan koordinasi terhadap semua aktivitas sumber daya.
Sistem operasi melakukan 9 fungsi, yaitu memulai komputer,
menyediakan antarmuka, mengelola program-program, mengelola
memori,

menjadwalkan

pekerjaan,

melakukan

konfigurasi

perangkat, membuat sambungan ke Internet, memantau kinerja


dan menyediakan utilitas manajemen file (Gary B, Thomas J, &
Misty E, 2007).
Sistem operasi dibedakan ke dalam tiga kategori (Gary B,
Thomas J, & Misty E, 2007) yaitu Sistem operasi berdiri sendiri
(stand-alone),

Sistem

operasi

Jaringan

dan

Sistem

operasi

tertanam (embedded). Sistem operasi berdiri sendiri (stand-alone)


adalah sistem operasi lengkap yang bekerja pada komputer
desktop, komputer netbook, atau perangkat komputer bergerak.
Contoh-contoh sistem operasi stand-alone adalah Disk Operating
System (DOS), Windows XP, Windows Vista, Mac OS X, UNIX dan
Linux. Sistem operasi jaringan adalah sistem operasi yang
dirancang khusus untuk mendukung sebuah jaringan. Contohcontoh sistem operasi jaringan adalah NetWare, Windows Server
2003,

UNIX,

Linux,

dan

Solaris.

Sedangkan

sistem

operasi

tertanam (embedded) adalah sistem operasi yang berjalan pada


sebagian besar PDA dan perangkat-perangkat kecil. Contoh sistem

operasi embedded yang populer saat ini adalah Windows CE,


Windows Mobile, Palm, OS, embedded Linux, Android dan Symbian
OS.
3. Sistem Keamanan (Security System)
Keamanan secara umum merupakan kondisi atau keadaan
dimana bebas dari ancaman bahaya. Biasanya digunakan dalam
hal kejahatan atau kecelakaan. Pengertian Sistem Keamanan
(Security System) menurut The Free Dictionary by Farlex adalah
Security system is a system that enforces boundaries between
computer

networks,

security

system

consisting

of

combination of hardware and software that limits the exposure


of a computer or computer network to attack from crackers;
commonly used on local area networks that are connected to
the internet.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
sistem keamanan merupakan sebuah sistem yang membatasi
antar jaringan komputer untuk menhindari ancaman dari luar
seperti hacker dan cracker. Pada dasarnya keamanan meliputi
keamanan fisik, informasi, komputer dan finansial.
Terdapat

empat

fungsi

utama

keamanan

yaitu

(1)

menegakkan keamanan terhadap akses yang tidak sah pada


database, (2) mencegah orang yang tidak sah mengakses sistem
itu sendiri, (3) mengontrol akses ke database statistik, dan (4)
melindungi data yang sensitif yang sedang dikirim melalui
beberapa jenis komunikasi. (Rodriguez & Tannuwidjaja, 2008)
4. Virus pada Smartphone
Virus secara umum bertujuan untuk merusak suatu sistem,
termasuk virus pada komputer dan smartphone. Virus komputer

(Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007) merupakan program yang


berpotensi merusak komputer yang mempengaruhi secara negatif,
atau

menginfeksi

komputer

dengan

mengubah

cara

komputer tanpa sepengetahuan atau seizin pengguna. Sekali

kerja

menginfeksi

komputer,

virus

tersebut

dapat

menyebar

dan

mungkin merusak file dan peranti lunak sistem, termasuk sistem


operasi.
Mobile Seluler termasuk smartphone dapat terinfeksi oleh
virus worm yang menyebarkan dirinya melalui jaringan telepon
seluler, meskipun belum banyak risiko yang ditimbulkannya. Pada
tahun 2004, worm pada telepon seluler pertama kali ditemukan.
Worm Cabir-A ini menyerang telepon seluler yang menggunakan
sistem operasi Symbian. Worm ini menyebarkan dirinya sendiri
dan nampak seperti game dengan format file SIS. Jika file tersebut
dijalankan, maka akan muncul pesan pada layar dan worm akan
jalan setiap kali menyalakan telepon seluler. Cabir-A akan mencari
telepon seluler lain di sekitarnya dengan memanfaatkan teknologi
Bluetooth dan akan mengirimkan dirinya sendiri ke telepon seluler
tersebut. Worm ini membuktikan kepada publik bahwa infeksi virus
pada telepon seluler sudah terjadi dan wajib diwaspadai. Ada juga
virus konvensional yang mengirimkan pesan ke telepon seluler.
Contohnya Timo-A, yang menggunakan modem komputer untuk
mengirimkan SMS ke nomor telepon seluler tertentu. Tetapi virus
ini tidak sampai menginfeksi atau merusak telepon seluler. (Man,
2007)
Berdasarkan keterangan di atas, virus pada mobile seluler
seperti smartphone belum begitu populer dan berakibat fatal, akan
tetapi lebih baik sebagai pengguna harus bisa mengantisipasi
serangan virus dengan memasang anti-virus yang definisi virusnya
selalu terupdate pada perangkan mobile seluler atau smartphone.
5. ANDROID
Android

merupakan

salah

satu

jenis

sistem

operasi

smartphone yang berkembang saat ini.

Perkembangan Android

hingga tahun 2010 ini sangatlah pesat


pengguna mobile

(AdMob, 2010), 25%

khususnya smartphone di dunia memilih

menggunakan Android sebagai sistem operasinya.


Android (Fadjar Efendy Rasjid, 2010) adalah software untuk
perangkat mobile yang mencakup sistem operasi, middleware
dan

aplikasi

kunci.

Pengembangan

aplikasi

pada platform

Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Serangkaian


aplikasi inti Android antara lain klien email, program SMS,
kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Android bersifat
open

source,

pengembang

Android

aplikasi secara inovatif. Android


2.6 untuk layanan

mampu

berbasis

pada

membangun
versi

Linux

sistem inti seperti keamanan, manajemen

memori, manajemen proses, network stack, dan model driver.


Terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android di
dunia yaitu pertama

yang mendapat dukungan penuh dari

Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang
benarbenar

bebas

distribusinya

tanpa

dukungan

langsung

Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).


(Fadjar Efendy Rasjid, 2010)
6. Mekanisme Security pada OS Smartphone
Untuk melakukan analisis fitur keamanan pada sistem
operasi Android dibutuhkan perbandingan metode keamanan
yang digunakan di berbagai platform sistem operasi mobile
seperti Symbian dan Windows mobile Metode keamanan masingmasing sistem operasi pada smartphone berbeda satu sama lain.
Tabel 1. Fitur-fitur keamanan Smartphone

Tabel di atas dijelaskan terdapat tiga sistem operasi yaitu


Android, Windows Mobile dan Symbian OS dengan mekanisme
keamanan

yang

berbeda-beda.

Sistem

operasi

Symbian

menggunakan teknik Certificate Management and Cryptography


untuk mempertahankan diri dari bahaya dan program yang tidak
diinginkan. Windows Mobile memiliki model keamanan sendiri
dengan kombinasi kebijakan, peran dan sertifikat

keamanan

untuk mengakses data pada perangkat. Semua akses ke data


dikendalikan dan dibangun oleh kebijakan keamanan. Berbeda
dengan sistem operasi lainnya, Android menggunakan model
keamanan

yang berbeda di mana aplikasi berjalan pada

platform Android dikendalikan dengan menyediakan Linux User


Identifier (UID) dan izin khusus. (Vijayamma, 2009)

BAB III
METODE PENELITIAN
I.

Pendekatan Penelitian
Penelitian

Eksplorasi.

ini

menggunakan

Penelitian

kualitatif adalah

menghasilkan dan mengolah data


seperti transkripsi
foto

rekaman

Sedangkan

dalam

wawancara,
video

pendekatan

dan

penelitian

Kualitatif-

penelitian

yang

yang sifatnya deskriptif,

catatan

lapangan,

gambar,

lain-lain (Poerwandari,
ini

eksplorasi

yang

1998).

dilakukan

adalah eksplorasi terhadap sumber-sumber literatur pendukung


seperti buku, website, pakar ahli, serta eksperimen langsung
terhadap mobile device yang menggunakan aiatem operasi
Android dan Symbian OS.
Dalam
pentingnya

penelitan
kedekatan

kualitatif
dengan

perlu

menekankan

orang-orang

dan

pada
situasi

penelitian, agar peneliti memperoleh pemahaman jelas tentang


realitas dan kondisi kehidupan nyata (Poerwandari, 1998). Hal
inilah yang akan ditekankan pada proses wawancara langsung
untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari informan
(gathering information).

II.

Subjek Penelitian
Subjek
aplikasi

dari

mobile

penelitian

ini

adalah

para

pengembang

(application developer) dan pengguna mobile

device dengan sistem operasi Android yang aktif pada milis-milis


yang telah

ditentukan oleh peneliti yaitu milis Community

Android Indonesia, milis Community Pengembang Android, milis


Mobile Community Indonesia. Selain itu, subjek penelitian yang
lain adalah pengguna Samsung

Galaxy

550

(Android)

di

lingkungan sekitar peneliti. Sedangkan subjek dari eksperimen


pada penelitian adalah smartphone Samsung Galaxy 550.

III.

Tahap-tahap Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua tahap penelitian utama
yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu :
1. Tahap Persiapan Penelitian
Hal
peneliti

pertama
adalah

kali

yang

perlu

dipersiapkan

oleh

membuat pedoman wawancara yang

disusun berdasarkan landasan teori serta rumusan masalah


dalam penelitian. Pedoman wawancara berisi pertanyaanpertanyaan dasar rumusan masalah yang nantinya akan
berkembang dengan sendirinya dalam wawancara. Hal ini
bertujuan untuk memperoleh informasi yang sebanyakbanyaknya tentang rumusan masalah dan nantinya akan
membantu proses analisis kesimpulan dari penelitian ini.
Daftar pertanyaan yang telah disusun, kemudian dilakukan
koreksi kepada pembimbing penelitian
masukan
Setelah

mengenai

isi

pertanyaan

untuk mendapat
dalam wawancara.

mendapat masukan dari pembimbing penelitian,

langkah selanjutnya adalah melakukan perbaikan terhadap


pedoman wawancara dan mempersiapkan diri untuk
melakukan wawancara.
Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat
pedoman

eksperimen. Dimana

alat

dan

bahan

yang

dibutuhkan saat eksperimen harus sudah ada sebelum


eksperimen

dilakukan

antara

lain

smartphone

yang

digunakan (Samsung Galaxy 550) serta contoh virus-virus


yang dapat dilakukan uji coba pada kedua

smartphone

tersebut. Serta mempersiapkan prosedur langkah-langkah


yang akan dilakukan dalam eksperimen nantinya. Namun
apabila

tidak

memungkinkan maka peneliti sesegera

mungkin mempersiapkan setelah proses wawancara selesai.


Persiapan
subjek

penelitian

penelitian

selanjutnya

adalah

mencari

yang diharapkan memberikan jawaban

yang jelas terhadap rumusan masalah. Sehingga perlu


dipertimbangkan terlebih dahulu kesiapan informan untuk
proses wawancara dan waktu yang tepat, karena hal ini
sangat

berpengaruh

terhadap

hasil

maksimal

proses

wawancara terutama wawancara yang dilakukan dalam


bentuk daftar pertanyaan pada milis.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitiaan
Dalam

pelaksanaannya,

peneliti

pengumpulan data dari sumber- sumber

melakukan

pustaka

seperti

buku dan website. Kemudian diambil bagian dari referensi


yang

memberikan

rumusan

masalah

jawaban
untuk

atau

di

sebagai

analisa

hasil

pendukung
penelitian.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara berdasarkan


pedoman yang dibuat. Wawancara dilakukan dalam
bentuk,

pertama

dilakukan
tertutup

pada

wawancara
milis

dan

secara
kedua

terbuka

dua
yang

wawancara secara

yang dilakukan terhadap pengguna smartphone

Samsung Galaxy 550 di lingkungan sekitar peneliti sebagai


informan.

Setelah

wawancara

dilakukan,

peneliti

mengambil hasil jawaban pada milis berupa tulisan serta


jawaban pada interview tertutup berupa rekaman suara.
Dan keduanya dibuat dalam bentuk verbatim tertulis.
Proses selanjutnya adalah melakukan eksperimen terhadap
kedua
proses

smartphone

untuk mengetahui

ketahanan

serta

kerja virus pada smartphone tersebut. Hasil dari

eksperimen akan berupa perbandingan sistem

keamanan

terhadap virus (jenis virus, cara kerja, penyerangan) yang

terdapat pada kedua smartphone yang di uji coba.


Setelah

data

mentah

diperoleh,

selanjutnya adalah melakukan analisis

langkah
dan

peneliti

interprestasi

data yang diperoleh baik dari studi literatur, wawancara


maupun
dengan

dari proses eksperimen


langkah-langkah

yang

yang dijabarkan

disesuaikan
pada

bagian

metode analisis data. Langkah terakhir setelah dilakukan


analisis terhadap data mentah

yang dilakukan

peneliti

adalah

yang

selama

menarik

penelitian

kesimpulan

serta

memberikan

diperoleh

saran-saran

yang

dapat

digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya.


IV.

Teknik Pengumpulan Data


Dalam

penelitiaan

ini, peneliti

menggunakan 3

teknik

pengumpulan data, yaitu :


1. Study Literature
Study

Literature

(Sayudjauhari,

2010)

merupakan

penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media,


pakar

ataupun

dari

hasil

penelitian

orang

lain

yang

bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan


dalam melakukan penelitian.
Dalam penelitian ini, sumber literatur yang akan
digunakan sebagai referensi adalah buku, website dan
jurnal/penelitian orang lain.
2. Wawancara
Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan
menggunakan

pedoman

wawancara.

Wawancara

akan

dilakukan menggunakan dua metode yang berbeda yaitu


wawancara

terbuka

pada

milis

serta

wawancara

tertutup pada informan secara langsung. Menurut Patton


(dalam Poerwandari 1998) dalam proses wawancara dengan
menggunakan
wawancara

pedoman

dilengkapi

umum

wawancara

ini,

pedoman wawancara yang sangat

umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus diliput


tampa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin
tidak terbentuk pertanyaan yang eksplisit.
Pedoman

wawancara

mengingatkan
pertanyaan

digunakan

interviewer

yang

akan

mengenai

dibahas

dan

untuk

aspek-aspek

menjadi

daftar

pengecek (check list) apakah rumusan masalah


pedoman

wawancara

telah

dibahas

atau

dalam

ditanyakan.

Dengan pedoman wawancara demikian interviewer harus


memikirkan

bagaimana

pertanyaan

tersebut

akan

dijabarkan secara kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus


menyesuaikan

pertanyaan

dengan

konteks

actual

saat

wawancara berlangsung (Patton dalam Poerwandari, 1998)


3. Eksperimen
Disamping
penelitian
Menurut

ini

study
juga

Moch.

Ali

merupakan modifikasi

literature

dan

wawancara,

melakukan metode
(dalam
kondisi

eksperimen.

Soendari),
yang

Eksperimen

dilakukan

secara

sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa

atau

kejadian,

yang

serta

pengamatan

terhadap

perubahan

terjadi pada peristiwa itu sendiri.


Eksperimen yang akan dilakukan dalam penelitian ini
adalah eksperimen pada Samsung Galaxy 550 (Android),
untuk

mengetahui

penyerangan
tersebut,

serta

sehingga

bagaimana
pengaruh
dapat

cara

virus

kerja,

pada

memberikan

data

proses

smartphone
tambahan

terhadap hasil penelitian.


V.

Instrumen Penelitian
Menurut Poerwandari (1998) penulis sangat berperan dalam

seluruh proses penelitian, mulai dari memilih topik, mendeteksi


topik

tersebut,

mengumpulkan

menginterprestasikan

dan

data,

hingga

menyimpulkan

Peneliti membutuhkan alat bantu (instrumen


mengumpulkan

data-data.

Dalam

hasil

analisis,
penelitian.

penelitian)

penelitian

ini

untuk
peneliti

menggunakan 3 buah alat bantu, yaitu :


1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang
dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini
disusun tidak hanya berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga
berdasarkan teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Pedoman Eksperimen
Pedoman

eksperimen

digunakan

agar

peneliti

dapat

melakukan uji coba sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman


eksperimen

berisi

langkah-langkah,

prosedur

yang

harus

dilakukan pada saat eksperimen.


3. Alat Perekam (Recorder)
Alat
bantu

perekam
bantu

memusatkan
terganggu

(Recorder)

pada

pada
dengan

digunakan

mendapat

alat

saat wawancara, agar peneliti dapat

proses

pengambilan

mencatat

hasil

pengumpulan data, alat perekam baru


setelah

sebagai

ijin

dari

data

tanpa

wawancara.
dapat

subjek

harus
Dalam

dipergunakan

penelitian

untuk

mempergunakan alat tersebut pada saat proses wawancara.


VI.

Teknik Analisis Data


Proses utama yang menentukan hasil penelitian adalah
melakukan analisis data-data mentah yang sudah dikumpulkan
sebelumnya menjadi satu kesatuan hasil analisis penelitian.
Dalam

menganalisis

tahapan-tahapan

penelitian

yang

kualitatif

terdapat

beberapa

perlu dilakukan (Marshall dan Rossman

dalam Kabalmay, 2002), diantaranya :


1. Mengorganisasikan Data
Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui
wawancara mendalam (indepth inteviwer), wawancara terbuka
di milis, studi pustaka, serta eksperimen. Kemudian dari datadata tersebut dibuatkan dalam bentuk tertulis. Data yang telah
didapat dibaca berulang-ulang agar peneliti mengerti benar data
atau hasil yang telah diperoleh.
2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola
jawaban
Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam
terhadap data, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap
hal-hal yang muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan
kerangka teori, pedoman wawancara dan pedoman eksperimen,
peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan
dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini,
peneliti kemudian kembali membaca transkip hasil pengumpulan
data dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang
relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi
kode dan penjelasan singkat,

kemudian

dikelompokan

atau

dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat.

3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap


Data
Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti
menguji data tersebut terhadap

asumsi

yang dikembangkan

dalam penelitian ini. Pada tahap ini kategori yang telah didapat
melalui analisis ditinjau kembali berdasarkan landasan teori yang
telah dijabarkan dalam bab II, sehingga dapat dicocokan apakah
ada kesamaan antara landasan teoritis
dicapai.

Walaupun

penelitian

ini

dengan

tidak

hasil

memiliki

yang

hipotesis

tertentu, namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi


mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang
ada.

4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data


Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan
asumsi terwujud, peneliti masuk ke

dalam tahap penjelasan.

Dan berdasarkan kesimpulan yang telah didapat dari kaitanya


tersebut,

peneliti

merasa

perlu

mencari

suatu

alternatif

penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab


dalam

penelitian

kualitatif

memang selalu

ada

alternatif

penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan


terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir
sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif
lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan
sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.

5. Menulis Hasil Penelitian


Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan
merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa

kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam


penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah presentase data
yang didapat

yaitu

penulisan

data-data

hasil

penelitian

berdasarkan wawancara, studi pustaka dan eksperimen dengan


subjek. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek,
dibaca

berulang

permasalahanya,
interprestasi

kali

sehinggga

kemudian

secara

penulis

dianalisis.

keseluruhan,

mengerti

Selanjutnya
dimana

di

benar

dilakukan
dalamnya

mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

AdMob. (2010, April). Dipetik Oktober 16, 2010, dari


http://metrics.admob.com/wpcontent/uploads/2010/05/AdMob-Mobile-Metrics-Apr-10.pdf

Fadjar Efendy Rasjid, S. (2010, September 2). Dipetik November 7,


2010, dari Universitas Ubaya:
http://www.ubaya.ac.id/pdf/articles_detail/7/Android--SistemOperasi-pada-Smartphone.pdf
Gary B, S., Thomas J, C., & Misty E, V. (2007). Discovering
Computers : Fundamentals, 3th ed. (Terjemahan). Jakarta:
Salemba Infotek.
Man, G. (2007, Januari 18). Dipetik November 7, 2010, dari
http://www.wikimu.com/News/displaynews.aspx?id=800
Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi. Jakarta: LPSP3 FP-UI.
Rodriguez, Y. E., & Tannuwidjaja, C. (2008). Dipetik November 7,
2010, dari http://goldberg.berkeley.edu/courses/F04/215/215security-projectpresentation.ppt
Sayudjauhari. (2010, April 29). Study Literature. Dipetik Oktober
31, 2010, dari Sayudjauhari's Blog:
http://sayudjberbagi.wordpress.com/2010/04/29/studyliterature/
Setiyadi, D. (2010). Dipetik November 7, 2010, dari
http://files.edithhadiansyah.com/Sistem%20Basis
%20Data/Bab%2011%20Security.pdf
Soendari, T. (n.d.). Dipetik Januari 3, 2011, dari
http://file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/A%20-%20FIP/JUR.
%20PEND.%20LUAR%20BIASA/195602141980032%20%20TJUTJU%20SOENDARI/Power%20Point
%20Perkuliahan/Eksperimen/&file=PENELITIAN
%20EKSPERIMEN.ppt%20%5BCompatibility%20Mode%5D.pdf
Vijayamma, S. M. (2009). A Security Overview in Googles Open
Source Android Phone. Edith Cowan University Journal , 2-3.

Anda mungkin juga menyukai