BAB 1
PENDAHULUAN
Aksi begal saat ini semakin meresahkan masyarakat, mereka beraksi tak
kenal waktu serta tempat. Intensitasnya juga semakin meningkat tajam. Namun,
belum ada upaya preventif yang dilakukan kepolisian secara besar - besaran
yang meyakinkan bahwa Indonesia sudah bebas dari “penjajahan” para begal.
Hampir setiap hari, terjadi aksi begal, sebagai contoh di Kota Bekasi dan
sekitarnya. Korbannya pun bermacam - macam, mulai dari wanita, karyawan,
polisi, TNI, PNS hingga wartawan. Para pelaku juga semakin nekat, mereka
mulai melukai korbannya meski tanpa melakukan perlawanan.
Umumnya aksi begal dilakukan orang dewasa namun pada kondisi saat
ini ada juga remaja yang melakukan hal tersebut, karena masa remaja adalah
masa yang penuh gejolak dan tekanan batin, sehingga tak jarang para remaja
mencari kesenangannya sendiri sehingga banyak remaja yang terjerumus dalam
pergaulan yang negatif dan merusak, narkoba, pergaulan bebas, tawuran,
membegal, membunuh, maupun tindakan kriminal lainnya atau yang sering di
kenal dengan istilah kenakalan remaja.
Dilansir dari Okezone.com pada tanggal 1 Januari 2022, Aksi pencurian
dengan kekerasan (curas) atau begal di wilayah Kota Bekasi pada tahun 2021
lalu mengalami kenaikan 22%. Hal itu diungkapkan Kapolres Metro Bekasi,
Kombes Pol Hendra Gunawan saat rilils akhir tahun.
Merujuk pada fakta di atas perbuatan kriminalitas khususnya pembegalan
menjadi hal yang sangat serius dan harus diperhatikan oleh semua pihak. Oleh
karena itu penulis terinspirasi untuk mengembangkan sistem untuk
meminimalisir korban aksi pembegalan dengan memanfaatkan CCTV yang
telah terpasang di jalan raya dengan judul “Pemanfaatan CCTV dalam
pemantauan Jalur Rawan Begal Berbasis Android”.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan untuk
mengembangkan sistem ini, yaitu:
1. Dapat meminimalisir korban aksi pembegalan.
2. Mendukung pemerintah dalam memberantas aksi pembegalan.
3. Mendedukasi masyarakat agar lebih waspada terhadap aksi
pembegalan.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat penelitian secara teoritis yaitu perogram aplikasi adalah
perogram yang siap pakai atau perogram yang direka untuk
melakukan suatu fungsi bagi pengguna atau pengguna lain.
2. Manfaat peraktis
Keberpungsian aplikasi ini secara berlangsung yang dapat
digunakan masyarakat agar lebih nyaman dan bisa memantau
daerah tersebut.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang
dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. (Haqque, Salsabila and
Santikarama, 2021). Sistem merupakan kumpulan sub-sub sistem yang saling
terkoneksi dan berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu
denganmemproses input sehinggamenghasilkan output yang mempunyai nilai
lebih dalam penggunaannya. (Agustina, Sutinah and Gustiar, 2019)
Informasi adalah data yang telah dilakukan pengecekan dan diolah atau
diinterpretasikan untuk nantinya akan digunakan dalam proses pengambilan
keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi
menjadi lebih berguna bagi yang menerimanya. (Agustina, Sutinah and Gustiar,
2019)
Mobile application yang lebih dikenal dengan mobile apps adalah istilah
yang digunakan untuk mendeskripsikan aplikasi internet yang berjalan pada
gawai atau perangkat mobile lainnya. Aplikasi mobile dibuat untuk
memudahkan pengguna mengakses suatu aktivitas yang berhubungan dengan
internet tanpa harus menggunakan PC karena lebih mudah mengakses dengan
perangkat yang mudah dibawa. (Haryanto et al., 2021)
Menurut (Astra and Mardiana, 2018) Android adalah sistem operasi untuk
telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka
bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk
digunakan oleh bermacam peranti bergerak.
Menurut (Mandalawangi and Habibullah, 2022) Sistem operasi
berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat bergerak seperti smartphone
dan tablet. Dan juga android merupakan OS (Operating System)Mobile yang
tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti
Windows Mobile, I-Phone OS, Symbian, dan masih banyak lagi. Akan tetapi
OS yang ada ini berjalan dengan cara memprioritas aplikasi inti yang dibangun
sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pada pihak ketiga.
BAB 3
TAHAP PELAKSANAAN
1. Teknologi
Framework yang akan digunakan dalam pembangunan system ini adalah
JDK 8.0 dengan minimum SDK yang di gunakan adalah versi Android SDK
5.2 – API level 8. Dan untuk penyimpanan data kami akan menggunakan
NoSQL applikasi, yaitu KAFFKA
2. Design Perangkat Lunak / Feature
a. Pantau Jalur
Feature ini memberikan informasi mengenai jalur yang akan dilalui oleh
pengguna, dengan cara mengakses beberapa titik cctv yang tersedia
sehingga memungkinkan pengguna untuk memutuskan / melanjutkan
perjalanan dengan melalui jalur yang dimaksud atau tidak.
b. Konvoi Yuk
Pada feature ini, pengguna juga dapat mencari teman seperjalanan yang
bisa jadi melalui jalur yang sama dengan waktu yang sama juga,
sehingga para pengguna tidak perlu khawatir lagi dalam melakukan
perjalanan nya.
Dan untuk memvalidasi ‘temen’ seperjalanan tersebut, maka setiap
pengguna akan melakukan verifikasi KTP dan wajah yang terkoneksi
degan system DUKCAPIL pada awal applikasi terinstal. Sehingga
pengguna yang menggunakan applikasi ini adalah mereka yang telah
tervalidasi secara langsung.
c. Rekam Jejak
Feature ini memungkinkan para pengguna untuk merekam jalur
perjalanan yang telah dilalui oleh pengguna tersebut. Module ini bersifat
optional, dapat diaktifkan atau pun tidak.
d. Black BOX
Tecknologi Black Box yang terdapat pada pesawat menginspirasi kami
untuk juga diterapkan pada applikasi ini, yang dimaksudkan untuk
merekam segala ucapan pengguna, kecepatan, batrai handheld dan juga
7
jalur yang dilalui. Sehingga, ketika terjadi hal yang tidak diinginkan,
kita bisa mengetahuinya dari rekaman yang tersimpan oleh applikai ini.
e. Alert me
Feature ini akan mengirimkan pesan kepada sesorang yang telah
ditetapkan oleh pengguna sebagai ‘Emergency Contact’ (pada awal
setup applikasi), setelah terjadi ‘lost connection’ dalam jeda beberapa
saat. Misalnya 10 detik atau 15 detik (parameterize), namun system juga
akan membaca secara dini terhadap sisa batrai yang ada, sehingga pada
persentases tertentu system akan menyimpan ‘Rekam Jejak’ dan ‘Black
Box’ ke server pada posisi sebelum handheld off.
f. Lapor Yuk
Feature ini digunakan oleh pengguna untuk melaporkan jalur-jalur yang
di rasa cukup rawan, namun belum terfasilitasi oleh penerangan yang
cukup dan belum di lengkapi oleh CCTV, menu ini akan ditembuskan
ke pada pihak yang berwenang atau dalam hal ini adalah Suku Dinas
Penerangan Jalan dan Sarana Umum PEMDA.
3.4 Evaluasi
Pada tahap ini akan di lakukan proses evaluasi terhadap software yang
di bangun serta keberadaan CCTV yang telah di pasang ataupun yang akan di
pasang sesuai dengan hasil rekomendasi pada saat survey jalur rawan. Sehingga
dengan demikian di harapkan applikasi berbasis Android minim bugs, dan tepat
sasaran.
9
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
BAB 5
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
a. Semoga kedepannya aplikasi ini dapat di kembangkan lebih baik dari yang
sekarang dibuat.
b. Semoga kedepannya aplikasi ini dapat di kembangkan lebih lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
No Bulan
Jenis Kegiatan 1 2 3 4 Penanggungjawab
13
A. Identitas Diri
A. Identitas Diri
A. Identitas Diri
16