Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Smartphone
2.1.1 Definisi Smartphone
Smartphone adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi untuk
masyarakat luas, fungsinya tidak hanya untuk SMS dan telepon saja tetapi
pengguna dapat dengan bebas menambahkan aplikasi, menambah fungsi-fungsi
atau mengubah sesuai keinginan pengguna (Srisusilawati, 2022). Dengan kata
lain, smartphone merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah
telepon. Pada awalnya gawai hanya untuk berkomunikasi saja, dengan seiring
perkembangan zaman teknologi gawai juga dapat mengirim data dan menambah
aplikasi yang disukai. Kemampuan lain yang dimiliki oleh sebuah smartphone
adalah bisa digunakan untuk mengakses web/internet dan konten yang disajikan di
broswernya, Smartphone didesain secara lebih pintar dibandingkan dengan
teknologi normal pada masa penemuannya.
Smartphone merupakan salah satu teknologi yang sangat berperan pada era
globalisasi ini. Saat ini smartphone bukanlah benda yang asing lagi, hampir
semua orang memilikinya. Tidak hanya masyarakat perkotaan, smartphone juga
dimiliki oleh masyarakat pedesaan (Manumpil dkk, 2015). Smartphone sangat
umum digunakan oleh kalangan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.
Dewasa ini penggunaan media komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi
individu, kelompok, maupun organisasi sehingga peranan gawai sudah menjadi
kebutuhan primer sehari-hari.

2.1.2 Jenis-jenis Smartphone


Jenis-jenis smartphone dapat dikelompokkan berdasarkan sistem operasi.
Sistem operasi adalah suatu sistem yang mengontrol kinerja smartphone agar
pengguna (user) dan perangkat saling terhubung (device). Berikut ini merupakan
jenis-jenis smartphone berdasarkan sistem operasi (Natalia, 2020):
a. iOS Apple
iOS Apple hanya dimiliki dan dikembangkan oleh Apple Inc. Selain brand
Apple, tidak ada lagi smartphone lain yang bisa menggunakan sistem operasi
ini. Pertama kali iOS Apple dikenalkan dengan nama iPhone OS yang
diluncurkan bersama dengan Apple iPhone pada bulan Juli 2007. Pada
pertengahan 2010, barulah sistem operasi diganti dengan nama iOS Apple.
Versi iOS dimulai dari iOS 1.0 sampai iOS 16. iOS 16 yang menjadi versi
terbaru iPhone, baru diaplikasikan pada iPhone 8.
b. Android
Sistem operasi Android paling banyak dipakai oleh berbagai merk
smartphone, antara lain Samsung, Asus, Xiaomi, Lenovo, dll. Di Indonesia
sendiri, Android lebih populer dibandingkan dengan sistem operasi lain.
Android merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh
Android Inc. dan kemudian dibeli oleh Google Inc. pada tahun 2005.Logo
Android adalah robot hijau yang mempunyai arti bahwa smartphone dengan
sistem operasi Android bisa dimodifikasi performanya sesuai keinginan
Anda. Versi Android diberi nama makanan manis agar mudah diingat dan
memberi kesan unik. Semakin tinggi versi android maka semakin bagus fitur-
fitur dan perfomanya.
c. BlackBerry OS
BlackBerry OS dikembangkan oleh Research in Motion (RIM) untuk
mendukung perangkat BlackBerry yang juga merupakan produk dari RIM.
BlackBerry OS menggunakan bahasa pemrograman berbasis Java dan
merupakan sistem operasi yang pertama kali meluncurkan push email.
d. Windows Phone
Windows phone merupakan sistem operasi pengganti Windows Mobile yang
dikembangkan oleh perusahaan Microsoft. Tampilan antar mukanya
menggunakan bahasa design Modern Style UI. Pada tahun 2011, pihak
Microsoft dan Nokia mengumumkan kerjasama antarkeduanya. Kerjasama
tersebut menghasilkan peluncuran Nokia Lumia dengan sistem operasi
Windows phone. Selain Nokia, perangkat yang menggunakan Windows
phone diantaranya Samsung SCH-i600, Samsung Jack, HTC S710, Sony
EXPERIA X1, Asus P30 dan LG.
e. Symbian OS
Symbian OS adalah sistem operasi yang awalnya dikembangkan oleh
Symbian Ltd. dan kemudian dibeli sahamnya oleh Nokia. Sebelum maraknya
smartphone, Symbian merupakan sistem operasi yang paling laris dan merajai
sistem di berbagai perangkat. Selain nokia, perangkat lain yang
menggunakannya antara lain Ericsson, Panasonic, Samsung, Siemens dan
Sony Ericsson. Symbian bersifat open source yang melakukan operasi secara
multithreading, multitasking dan pengamanan terhadap memori. Symbian
mengalami update terbaru menjadi Symbian Anna dan Belle. Popularitas iOS
Apple dan Android yang menawarkan berbagai fitur menarik, membuat
banyak perangkat mulai beralih dari Symbion. Akibat hal tersebut Symbion
kini mengalami penurunan pamor. Bahkan Nokia pun menggaet sistem
operasi lain, yaitu Windows Phone untuk mempertahankan pamornya.

2.1.3 Fitur Smartphone


Menurut Prasetya (2013) smartphone tidak hanya berfungsi sebagai alat
komunikasi yang personal, smartphone juga berpotensi sebagai sarana bisnis dan
edukasi yang efektif. Smartphone sangat bervariasi tergantung pada tipenya yang
seiring dengan perkembangan teknologi. Smartphone memiliki fitur-fitur dasar
antara lain:
a. Browser
Browser merupakan program yang di rancang untuk menampilkan teks,
gambar, dan juga dapat digunakan untuk berbagai macam interaksi pada saat
menjelajahi internet untuk mengakses beragam informasi misalnya mengenai
pendidikan, kesehatan, berita terkini, bahkan memberikan informasi
mengenai letak suatu lokasi. Aplikasi browser yang dapat digunakan meliputi
Google Chrome, Firefox, Opera Mini, dan Safari.
b. Sosial media dan komunikasi
Menjalin komunikasi di dunia maya merupakan aktivitas yang paling sering
dilakukan oleh semua orang. Tidak hanya untuk menjalin komunikasi, sosial
media juga menjadi sumber berita dan menjadi sarana untuk bertukar data.
Aplikasi sosial media meliputi Whats App, Line, Telegram, Instagram,
Facebook, Twitter, dan lain sebagainya.
c. Aplikasi Office/Dokumen
Smartphone menyediakan fitur untuk membuka file dalam format doc,
presentasi, excel, hingga pdf. Tidak hanya bisa membuka dokumen, tapi juga
bisa melakukan penyuntingan. Aplikasi office meliputi Microsoft Office
Mobile, Quick Office, WPS, dan lain-lain.
d. Penjadwalan
Aplikasi ini dapat membuat sebuah daftar panjang kegiatan yang ingin atau
harus dilakukan, dan fitur ini akan mengingatkan penggunanya. Catatan yang
disimpan pun memungkinkan penggunanya untuk membagikan daftar
kegiatan dengan orang lain. Aplikasi penjadwalan meliputi Kalender, Jam ,
Alarm, Note, Memo, dan lain-lain.
e. Perhitungan
Fitur perhitungan berupa aplikasi kalkulator biasanya digunakan untuk
mempermudah memperoleh hasil perhitungan dengan tepat dan akurat.
f. Penyimpanan Data
Terdapat fitur untuk menympan data dalam bentuk doc, pdf, gambar, hingga
nomor telepon. Aplikasi penyimpanan data meliputi One Drive, Kontak,
Galeri, dan lain-lain.
g. Dokumentasi
Terdapat fitur untuk melakukan dokumentasi, baik berupa gambar maupun
suara menggunakan aplikasi Kamera, Video, dan Recorder.
h. Translator
Fitur smartphone menyediakan berbagai jenis kamus mulai dari kamus
bahasa Indonesia – Inggris, atau kamus besar bahasa Indonesia, atau kamus
bahasa lainnya yang bisa di download secara gratis.
i. Aplikasi Belajar
Terdapat berbagai macam aplikasi untuk mengakses dunia edukasi yang dapat
digunakan secara gratis maupun berlangganan seperti aplikasi Quipper,
Ruang Guru, dan Brainly.com

2.1.4 Dampak Penggunaan Smartphone


Smartphone memiliki banyak manfaat apalagi digunakan dengan cara yang
benar. Orang tua diperkenankan mengenalkan smartphone pada anak namun perlu
diingat terdapat dampak positif dan dampak negatif pada penggunaan gawi pintar.
Menurut Handrianto (2013) dalam Nurhikmah (2020), mengatakan bahwa
smartphone memiliki dampak positif dan juga negatif. Dampak positif
penggunaan smartphone yaitu:
a. Sebagai alat komunikasi antara pelajar dan orangtua ataupun sebaliknya serta
dapat memperluas komunikasi dibelahan dunia lainya.
b. Dapat memperoleh pengetahuan yang luas dengan cepat dan tepat.
c. Sebagai sarana pembelajaran yang baru dalam belajar.
d. Memberikan rasa virtual empati kepada temannya dengan adanya fitur
chattting dan media sosial.
Adapun dampak negatif dari penggunaan smartphone adalah sebagai
berikut:
a. Penurunan konsentrasi. Seseorang cenderung mengalami penurunan
konsentrasi saat sedang melakukan sesuatu dan tidak peduli dengan
lingkungan sekitar.
b. Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan. Penggunaan
smartphone akan mempengaruhi perilaku atau integritas seseorang. Adanya
smartphone dapat membuat seseorang malas melakukan analisa, misalnya
dalam dalam penyelesaian masalah berhitung langsung sigap menggunakan
aplikasi kalkulator untuk mendapatkan hasil perhitungan tanpa harus
menganalisa,
c. Penurunan kemampuan bersosialiasi. Seseorang menjadi tidak peduli dengan
lingkungan sekitar serta tidak memahami etika bersosialisasi. Dengan adanya
smartphone di tangan mereka etika dalam bersosialisasi pun memudar,
mereka sangat jarang bertegur sapa dikehidupan nyata, mereka dengan
mengandalkan smartphone sebagai sarana untuk berkomunikasi.
d. Memberikan efek candu. Dewasa ini segala bentuk kegiatan sehari hari tidak
lepas dari penggunaan smartphone mulai bangun tidur, makan, bekerja,
belajar dan mencari hiburan.
e. Dapat menimbulkan gangguan kesehatan akibata paparan radisasi yang ada
pada smartphone serta dapat menyebabkan kerusakan mata akibat frekuensi
penggunaan yang tinggi.

2.2 Interaksi Sosial


2.2.1 Definisi Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan suatu hubungan yang terjadi dalam sekelompok
individu yang saling berhubungan baik dalam berkomunikasi maupun melakukan
tindakan sosial. Weber dalam (Pebriana, 2017) menjelaskan bahwa tindakan
interaksi sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi
individu lainnya dalam lingkungan sosial. Dalam bertindak atau berperilaku
sosial, seorang individu hendaknya memperhitungkan keberadaan individu lain
yang ada dalam lingkungannya. Hal tersebut penting diperhatikan karena tindakan
interaksi sosial merupakan perwujudan dari hubungan atau interaksi sosial.
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial
adalah hubungan atau komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan tujuan untuk saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya untuk
mencapai tujuan tertentu, dalam hal ini dapat diartikan bahwa dalam interaksi 16
sosial terdapat hubungan antar individu, kelompok, yang merupakan hubungan
yang dilakukan oleh manusia yang ada di lingkungannya.

2.2.2 Karakteristik Interaksi Sosial


Interaksi sosial memiliki karakteristik yang dinamis dan tidak statis. Hal
ini berarti bahwa karakteristik interaksi sosial dapat ditinjau dari berbagai segi
sesuai dengan ciri interaksi yang dilakukan manusia. Karakteritik interaksi akan
dapat dilihat secara detail pada model interaksi yang dilakukan oleh manusia.
Secara umum model karakteristik interaksi sosial dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
a. Interaksi antara individu dengan individu
Interaksi ini terjadi karena hubungan masing-masing personil atau individu.
Perwujudan dari interaksi ini terlihat dalam bentuk komunikasi lisan atau
gerak tubuh, seperti berjabat tangan, saling menegur, bercakap-cakap, atau
saling bertengkar.
b. Interaksi Antara Individu dengan Kelompok
Bentuk interaksi ini terjadi antara individu dengan kelompok. Individu
memiliki kepentingan untuk berinteraksi dengan kelompok tersebut. Misalnya
seorang guru memiliki hubungan dengan individu atau murid di sekolah.
Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan
seseorang individu berhadapan dengan kepentingan kelompok.
c. Interaksi Antara Kelompok dengan Kelompok
Jenis interaksi ini saling berhadapan dalam bentuk berkomunikasi, namun
bisa juga ada kepentingan individu di dalamnya atau kepentingan individu
dalam kelompok tersebut. Ini merupakan satu kesatuan yang berhubungan
dengan kepentingan individu dalam kelompok yang lain (Saepulloh dan
Rusdiana, 2021).

2.2.3 Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


Menurut Gerungan (2012) bahwa sesuai dengan bentuk pelaksanaannya
terdapat jenis interaksi sosial yaitu guna dalam menjelaskan bentuk interaksi
sosial tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
a. Interaksi Antar status
Interaksi antar status adalah hubungan antara dua pihak dalam individu yang
berbeda dalam satu lingkungan yang bersifat formal sehingga masing-masing
pihak dapat melakukan interaksinya didasarkan pada status masing-masing.
Misalnya hubungan antara guru dan murid atau murid dengan orang tua atau
dengan keluarganya yang berbeda status.
b. Interaksi Antar kepentingan
Interaksi antar kepentingan merupakan hubungan antara pihak individu yang
berorientasi terhadap kepentingan dari masing-masing pihak. Dalam
hubungan ini, masing-masing pihak saling memberikan solidaritasnya untuk
mendukung terciptanya suatu sikap yang harmonis sehingga komunikasi
tersebut dapat tercapai dengan baik.
c. Interaksi antar Keluarga
Interaksi antar keluarga merupakan suatu hubungan yang terjadi antar pihak
yang mempunyai hubungan darah. Pada hubungan ini, solidaritas antara
anggota yang relatif lebih tinggi dan bentuk hubungannya lebih bersifat
informal.
d. Interaksi antar Persahabatan
Interaksi ini merupakan hubungan antara dua atau lebih dimana masing-
masing individu sangat mendambakan adanya komunikasi yang saling
menguntungkan untuk menjalin suatu hubungan yang sedemikian dekat atau
kekerabatan.

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial


Menurut Halid dan Asiah dalam Batinah (2022), faktor yang dapat mempe
ngaruhi interaksi sosial yaitu peran orang tua saat memberikan asuhan kepada
anaknya, lingkungan, hubungan antar teman sebaya, serta penggunaan
gadget/smartphone.
a. Pola Asuh
Kemampuan dalam meningkatkan hubungan sosial sangat dipengaruhi oleh
didikan yang diberikan ibu/orang tua. Keberhasilan seorang ibu mendidik
anak akan terlihat dari seberapa besar keikut sertaan ibu dalam mengawasi
kehidupan anak. Didikan orang tua dengan cara yang demokratis dapat
meningkatkan kemampuan anak saat interaksi sosial dengan lingkungannya.
b. Lingkungan
Lingkungan dapat menjadi wadah untuk ikut serta bergaul di luar rumah.
Disana seseorang dapat bertemu dengan lebih banyak orang, seperti teman
sebaya, usia lebih kecil darinya, dan orang yang lebih dewasa sehinggga
terjadi peningkatan dalam kemampuan interaksi sosialnya.
c. Hubungan antar teman sebaya
Hubungan dengan antar teman sebaya juga menjadi salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi interaksi sosial. Kemapuan interaksi sosial seseorang
meningkat saat menjalin hubungan dengan teman sebaya karena akan
mengalami semangat yang tinggi, dapat mengekspresikan diri, meningkatkan
kepercayaan pada diri dan dapat melatih kemampuan bersosialisasi yang
membentuk sikap empati dan simpati.
d. Penggunaan Smartphone
Dampak penggunaan smartphone dapat menyebabkan kurangnya interaksi
serta komunikasi. Seseorang akan cenderung menjadi individualis atau
senang menyendiri, pendiam, dan lebih asik menggunakan smartphone.
Selain itu akan timbul persoalan kurangnya keterampilan komunikasi
interpersonal sehingga akan menjauhkan mereka dari lingkungan sekitarnya.

2.3 Remaja
2.3.1 Definisi Remaja
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan
memasuki masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik,
psikis dan psikososial. Masa remaja merupakan salah satu periode dari
perkembangan manusia. Remaja ialah masa perubahan atau peralihan dari anak-
anak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis,
dan perubahan sosial (Al-Faruq dan Sukatin, 2021). Menurut Menteri Kesehatan
RI tahun 2010, batas usia remaja adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum
menikah.

2.3.2 Gambaran Remaja Populasi Penelitian


Remaja yang menjadi populasi dalam penelitian ini merupakan siswa yang
duduk di kelas XI IPS SMA Tunas Luhur. Terdapat sejumlah 23 orang siswa yang
mayoritas berusia 16-17 tahun. Berdasarkan hasil pengamatan dari 23 remaja
siswa kelas XI IPS di SMA Tunas Luhur Paiton, ditemukan bahwa seluruh
siswanya (100%) memiliki dan menggunakan smartphone dalam kegiatan sehari
hari. Mereka biasa menggunakan smartphone untuk mengakses aplikasi belajar
seperti Quipper. Di sisi lain mereka juga menggunakan smartphone untuk mencari
hiburan seperti menonton video, mendengarkan musik, berselancar di sosial
media, dan bermain games.
Bibliografi
Al-Faruq, M. S., & Sukatin. (2021). Psikologi Perkembangan. Sleman: Deepublish
Publisher.

Batinah. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Pada Anak Usia Dini:
Literatur Review. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 31-39.

Gerungan. (2012). Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Manumpil, B., Ismanto, Y., & Onibala, F. (2015). Hubungan Penggunaan Gadget dengan
Tingkat Prestasi Murid di SMA Negeri 9 Manado . Jurnal Universitas Sam
Ratulangi, 1-6.

Natalia. (2020, Mei 24). Jenis Jenis Smartphone Berdasarkan Sistem Operasi dan
Bentuknya. Diambil kembali dari daftarhargahp.co.id:
https://daftarhargahp.co.id/jenis-jenis-smartphone/

Nurhikmah. (2020). Pengaruh Penggunaan Smartphone terhadap Interaksi . Program


Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Makasar, 1-88.

Pebriana, P. H. (2017). Analisis Penggunaan Gadget terhadap Kemampuan Interaksi


Sosial pada Anak usia Dini. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1-11.

Popon Srisusilawati. (2022). Manajemen Pariwisata. Bandung: Penerbit Widina.

Prasetya, D. D. (2013). Membuat Aplikasi SmartPhone Multiplatform. Jakarta: Elex Media


Komputindo.

Saepulloh, A., & Rusdiana. (2021). ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR: Dasar-dasar
Pengetahuan Sosial dan Konsep-konsep Budaya. Bandung: Penerbit Batic Press.

Anda mungkin juga menyukai