Anda di halaman 1dari 6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Tentang Jamban


2.1.1 Definisi jamban

Jamban adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang dan


mengumpulkan kotoran manusia dalam suatu tempat tertentu, sehingga kotoran
tersebut dalam suatu tempat tertentu tidak menjadi penyebab penyakit dan mengotori
lingkungan pemukiman (Depkes RI, 1995).
2.1.2 Jenis-jenis jamban
Jamban dapat dibedakan atas beberapa macam, yaitu (Azwar, 1990):

a) Jamban cubluk (pit privy) adalah jamban yang tempat penampungan


tinjanya dibangun dibawah tempat pijakan atau dibawah bangunan jamban.
Jenis jamban ini, kotoran langsung masuk ke jamban dan tidak terlalu
dalam karena akan mengotori air tanah, kedalamannya sekitar 1,5-3 meter
(Mashuri, 1994).
b) Jamban empang (overhung Latrine) adalah jamban yang dibangun diatas
empang, sungai ataupun rawa. Jamban model ini ada yang kotorannya
tersebar begitu saja, yang biasanya dipakai untuk makanan ikan, ayam.

4
c) Jamban kimia (chemical toilet) adalah model jamban yang dibangun
ditempat- tempat rekreasi, pada transportasi seperti kereta api dan pesawat
terbang dan lain-lain. Pada model ini, tinja disenfeksi dengan zat-zat kimia
seperti caustic soda dan pembersihnya dipakai kertas tisue (toilet paper).
Jamban kimia ada dua macam, yaitu: (a) Tipe lemari (commode type) Pada
tipe ini terbagi lagi menjadi ruang-ruang kecil, seperti pada lemari. (b) Tipe
tangki (tank type) Pada tipe ini tidak terdapat pembagian ruangan atau
dengan kata lain hanya terdiri dari satu ruang.
d) Jamban leher angsa (angsa trine) adalah jamban leher lubang closet
berbentuk lengkungan, dengan demikian air akan terisi gunanya sebagai
sumbat sehingga dapat mencegah bau busuk serta masuknya binatang-
binatang kecil. Jamban model ini adalah model terbaik yang dianjurkan
dalam kesehatan lingkungan (Warsito, 1996).

2.2. Kajian Tentang Pembersih Porselen


Pembersih porselen adalah cairan pembersih porselen yang dapat
menghilangkan dengan cepat segala noda pada toilet, permukaan porselen, keramik,
mosaik dan sejenisnya. Dengan bahan aktif asamnya (HCl), pembersih porselen ini
mampu mengembalikan permukaan bersih mengkilap permukaan toilet Anda ataupun
permukaan-permukaan lainnya.
2.2.1 Bahan kimia dalam porselen
a) NaOH (Natrium hidroksida)
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau
sodium hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida
terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium
hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam
air. NaOH dapat menyebabkan kerusakan pada organ paru-paru dan bersifat

4
korosif pada kulit yang rute masuknya dapat diserap melalui kulit, Kontak
mata, Inhalasi, dan Konsumsi.
b) HCl (Asam clorida)
Asam klorida (HCL) adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl).
HCl merupakan komponen utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga
digunakan secara luas dalam industri. Senyawa ini termasuk dalam asam kuat
yang berfungsi sebagai agen pembersih terhadap jamur atau kerak pada
porselen. HCl harus ditangani prosedur keselamatan yang tepat karena
merupakan cairan yang sangat korosif.
c) Oxalic acid (Asam Oksalat)
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H2C2O4 dengan
nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling sederhana ini
biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH. Asam Oksalat juga
merupakan senyawa asam kuat yang berfungsi sebagai pemutih sekaligus
pembersih pada porselen.

2.3 Kajian Tentang Limbah Cair


2.3.1 Definisi limbah cair
Limbah cair (Grey Water) merupakan limbah rumah tangga non kakus, yaitu
buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (mengandung sisa makanan),
dan tempat cuci.
2.3.2 Definisi pengolahan limbah cair
Pengolahan limbah, atau pengolahan air limbah domestik, adalah proses
penghilangan kontaminan dari air limbah dan limbah rumah tangga, baik
limpasan (efluen) maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika, kimia, dan
biologi untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan biologis
2.3.3 Pengolah limbah cair

4
a) Biorotasi
Biorotasi adalah instalasi pengolahan air limbah rumah tangga (non kakus)
yang terdiri dari sistem biofilter dan taman sanita dengan re-sirkulasi yang
dapat menghasilkan air olahan yang dapat digunakan kembali untuk
kebutuhan umum gedung. Biofilter merupakan bagian dari sistem perlakuan
(treatment) terhadap air secara biologis, dimana sistem yang lain
menggunakan cara fisika dan kimiawi.
b) Biotour 
Biotour merupakan rangkaian unit pengolahan air limbah rumah tangga untuk
menghasilkan air daur ulang dengan kualitas baik untuk kebutuhan rumah
tangga. 
c) Meralis
Meralis adalah reaktor kompak dengan sistem lumpur aktif dan filtrasi
membran ultrafiltrasi airlift. 
d) Merotek
Merotek adalah sistem yang mirip namun menggunakan membran RO
tekanan rendah untuk air siap minum. 
e) IPA Mobile
IPA Mobile merupakan teknologi pengolahan air baku dengan sistem portable
yang cocok untuk daerah rawan air atau rawan bencana. 
f) Biority
Biority merupakan kependekan dari Biologically Purity. Sistem ini terbukti
memenuhi persyaratan Peraturan Menteri KLH No. 112 Tahun 2003 tentang
standar kualitas air limbah rumah tangga. Biority® dapat diaplikasikan untuk
perumahan, hotel, pusat perbelanjaaan, dan lain-lain, baik secara individual
maupun komunal. Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman
menemukan sistem tangki septik bermedia kontak yang ditujukan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan dan mempercepat pembangunan
perumahan karena mampu diproduksi secara masal. 
2.3 Kajian Tentang Bakteri E. Coli
2.4.1 Definisi bakteri E. Coli
E. coli merupakan singkatan dari Escherichia coli yang mengacu pada
sekelompok bakteri yang biasanya ditemukan dalam makanan dan air. Kebanyakan
dari bakteri ini tidak berbahaya, tetapi beberapa jenis dapat menyebabkan penyakit.
Penyakit akibat E. coli timbul saat bakteri ini melepaskan racun yang dinamakan

4
Sehiga sehingga membuat orang sakit. Racun E. coli paling sering menyebabkan
masalah perut dan usus, seperti diare dan muntah. Sebagian kecil kasus infeksi bisa
mengancam jiwa, sementara penderita yang lain akan pulih setelah sekitar satu
minggu. Anak-anak, orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, dan
orang tua berada pada risiko tertinggi akibat serangan E. coli.

2.4.2 Manfaat bakteri E. Coli


Bakteri E. Coli yang berada di dalam usus besar manusia berfungi untuk
menekan pertumbuhan bakteri jahat, dia juga membantu dalam proses pencernaan
termasuk pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar. Fungsi utama yang lain
dari E. Coli adalah membantu memproduksi vitamin K melalui proses pembusukan
sisa makan. Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah misalkan saat terjadi
perdarahan seperti pada luka/mimisan vitamin K bisa membantu menghentikannya.

2.4.3 Bahaya bakteri E. Coli


Dalam jumlah yang berlebihan bakteri E. Coli dapat mengakibatkan diare, dan
bila bakteri ini menjalar ke sistem/organ tubuh yang lain dapat menginfeksi. Seperti
pada saluran kencing, jika bakteri E. Coli sampai masuk ke saluran kencing dapat
mengakibatkan infeksi saluran kemih/kencing [ISK], umumnya terjadi pada perilaku
sek yang salah [anal sek] juga resiko tinggi bagi wanita karena posisi anus dan
saluran kencingnya cukup dekat sehingga kemungkinan bakteri menyebrang cukup
besar tepatnya ketika membersihkan anus setelah BAB [Buang Air Besar] untuk itu
arahkan air juga tangan ke arah belakang saat membersihkan anus jangan ke depan
agar tidak mengkontaminasi saluran kencing.

Sedangkan bakteri Escherichia Coli tipe O157:H7 sudah dipastikan berbahaya, E.


Coli tipe O157:H7 dapat bertahan hidup pada suhu yang sangat rendah dan asam.
Untuk bakteri E. Coli yang sedang mewabah di Eropa [Jerman] saat ini belum

4
diketahui jenisnya [kemungkinan tipe O157:H7]. Selain di usus besar bakteri ini
banyak juga di alam liar, jadi masak makanan dengan matang dan jaga kebersihan
untuk menghindari dampak buruk dari Escherichia Coli.

2.4.4 Pertumbuhan Bakteri E.Coli

Bakteri ini bisa menggandakan tubuhnya atau yang disebut pula dengan
generasi dalam waktu 15 hingga 20 menit saja. dalam waktu tersebut bakteri ini
mampu menggandakan tubuhnya menjadi dua kali lipat. Dalam bagan geometrik
eksponensiall, tercatat dalam waktu 10 jam saja satu sel bakteri ini bisa
menggandakan tubuhnya dan berkembang menjadi lebih dari 1 triliun sel.

Escherichia coli dapat tumbuh di medium nutrien sederhana, dan dapat


memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas (Pelczar dan Chan,
2005:169). Kecepatan berkembangbiak bakteri ini adalah pada interval 20 menit jika
faktor media, derajat keasaman dan suhu tetap sesuai. Selain tersebar di banyak
tempat dan kondisi, bakteri ini tahan terhadap suhu, bahkan pada suhu ekstrim
sekalipun. Suhu yang baik untuk pertumbuhan bakteri ini adalah antara 80C-460C,
tetapi suhu optimumnya adalah 370C. Oleh karena itu, bakteri tersebut dapat hidup
pada tubuh manusia dan vertebrata lainnya (Dwidjoseputro, 1978:82).

Anda mungkin juga menyukai